INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI KABUPATEN PIDIE JAYA 2014

dokumen-dokumen yang mirip
INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN 2010

INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI KABUPATEN PIDIE JAYA 2013

DRAFT INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI KABUPATEN PIDIE JAYA 2012

ANALISIS INDEKS HARGA KOMODITAS KONSTRUKSI KOTA PEKANBARU

WEJANGAN STATISTIK. Copyright BPS Kabupaten Pakpak Bharat

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

HARGA PERDAGANGAN BAHAN BANGUNAN/KONSTRUKSI

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012

INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI (IKK) KoTA JAYAPURA

Rata-Rata Harga Perdagangan Bahan Bangunan/Konstruksi Kabupaten Semarang Tahun 2009

URAIAN. Tenaga Oh Tukang 90, Oh Kepala Tukang 110, Oh Pekerja 75, Oh Mandor 120,000.

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

REKAPITULASI BIAYA NO URAIAN SUB TOTAL

INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI (IKK) KABUPATEN KAIMANA

BILL OF QUANTITY ( BQ )

LAMPIRAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PENAWARAN DAN ANGGARAN BIAYA PELAKSANAAN

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I

RENCANA ANGGARAN BIAYA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUWU

Pemb. Instalasi Pengolah Limbah Pusk.. Blangkejeren

DRAFT AKHIR INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI. KERJASAMA BAPPEDA DAN PM KABUPATEN BANYUASIN dengan BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANYUASIN

ANALISA HARGA SATUAN RENOVASI TOILET KHUSUS WANITA DAN MEMBUAT TOILET BARU KHUSUS PRIA STASIUN SUDIRMAN

DINAS PEKERJAAN UMUM PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN REKAPITULASI HASIL SURVAI BAHAN / MATERIAL TAHUN 2017

BILL OF QUANTITY (BQ)

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

Lampiran RKS : 2190/ LL/KCJ/RKS/IX/2015

Lampiran A. Koefisien tenaga kerja dan koefisien bahan

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN


DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN UPAH BAHAN

ANALISA HARGA SATUAN PENGADAAN PEKERJAAN RENOVASI LOKET ST. LENTENG AGUNG UNTUK MENDUKUNG PELAYANAN PENUMPANG 1 MEMBUAT GUDANG ALAT KERJA/M2

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN

ANALISA HARGA SATUAN

REKAPITULASI HARGA PERKIRAAN SENDIRI ( HPS )

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI Jalan P. Diponegoro Nomor 30 Telephone MEDAN

DAFTAR HARGA TENAGA KERJA DAN BAHAN


G. DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN BANGUNAN NO URAIAN SATUAN HARGA KETERANGAN

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

Addendum dokumen pengadaan dapat diambil dalam aplikasi SPSE melalui website Addendum dokumen berupa Gambar Rencana.

DAFTAR ANALISA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2011

RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap

Daftar Harga & Upah. Daftar upah tenaga harian untuk perumahan.

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KOTA CIMAHI

KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

REKAPITULASI NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA A PEKERJAAN PERSIAPAN - B PEKERJAAN TANAH - C PEKERJAAN PASANGAN - D PEKERJAAN BETON -

NO URAIAN SATUAN HARGA KETERANGAN

PEMERINTAH KOTA TARAKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN JALAN PULAU KALIMANTAN NOMOR 1 T A R A K A N

ANALISA HARGA SATUAN BAHAN DAN UPAH TAHUN 2009 NO. URAIAN KEGIATAN KOEFISIEN SATUAN HARGA SATUAN HARGA

Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Blora 2015 KATA PENGANTAR

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI

PT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana

R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ)

BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA. a) Daftar Harga Satuan Bahan Bangunan Tabel 8.1 Daftar Harga Satuan Bahan Bangunan

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK)

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BOQ)

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Katalog BPS :

13. Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Cipta Karya, (1998), Harga Standar Bangunan Gedung Negara, Jakarta.

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013

OWNERS ESTIMATE. : Pembangunan Saran Pendidikan Islam pada Madrasah : Pembangunan Pagar Sekolah MIN Koya Barat. Tahun Anggaran : 2015

INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI KABUPATEN KAUR 2013

BAB V PENGUJIAN MODEL HST BGN. V.1. Harga Satuan Tertinggi yang dikeluarkan Pemda Tingkat II

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP.

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

ANALISA HARGA SATUAN

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

REKAPITULASI BOQ. JENIS PEKERJAAN ( Rp. ) Jumlah Konstruksi PPN 10 % Jumlah Semua Dibulatkan

BAB IV Analisis Data

DAFTAR SATUAN UPAH DAN BAHAN

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN WALIKOTA MADIUN NOMOR : / 279 /2017 TANGGAL : 18 Desember 2017

Pedoman Pencacahan Indeks Kemahalan Konstruksi Tahun 2015

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

BILL Of QUANTITY ( B.Q )

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. KATALOG BPS :

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik

REKAPITULASI BIAYA. JUMLAH NO. U R A I A N P E K E R J A A N HARGA (Rupiah)

DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN Nama Toko :TB MEKAR AGUNG Alamat :JL. GODEAN KM 17

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI

BAB IV HASIL & ANALISIS. Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa. Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai

Revisi SNI T C. Daftar isi

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

BILL OF QUANTITY PEKERJAAN : LANJUTAN PEMBANGUNAN FASPEL LAUT AIR BUAYA TAHAP III TERDIRI DARI :

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

Katalog BPS :

DAFTAR HARGA BARANG BANGUNAN Nama Toko :TB CAKRAWALA Alamat :JL. PALAGAN TENTARA PELAJAR JENIS / MERK UKURAN SATUAN Harga NAMA BAHAN

Transkripsi:

INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI KABUPATEN PIDIE JAYA 2014 Katalog BPS : 7312.1118 Ukuran Buku : 17 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 38 halaman + iv halaman Naskah: BPS Kabupaten Pidie Jaya Editor: BPS Kabupaten Pidie Jaya Diterbitkan oleh: Badan Pusat Statistik Kabupaten Pidie Jaya Boleh mengutip dengan menyebutkan sumbernya

KATA PENGANTAR KEPALA BPS KABUPATEN PIDIE JAYA Dalam rangka penyusunan RAPBN Tahun Anggaran 2014 yang berkenaan dengan Dana Alokasi Umum (DAU) 2013 dan tahun-tahun selanjutnya, adalah penting meningkatkan akurasi data dasar penghitungan DAU. Oleh karena itu, BPS Kabupaten Pidie Jaya melakukan penghitungan Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) 2014 yang menggambarkan tingkat kemahalan harga pada rentang tahun 2013-2014. Data dasar dalam publikasi ini berasal dari BPS RI, BPS Provinsi Aceh dan BPS Kabupaten Pidie Jaya. BPS Kabupaten Pidie Jaya khususnya telah melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas data, antara lain dengan melakukan pengecekan lapangan dan konsolidasi berupa diskusi antara petugas pengumpul data dengan BPS Provinsi. Dari pengecekan lapangan dan diskusi tersebut diharapkan diperoleh data yang valid, akurat, dan terkini. Akhirnya semoga publikasi IKK tahun 2014 semua pihak. ini dapat bermanfaat untuk Meureudu, November 2014 KEPALA BPS KABUPATEN PIDIE JAYA Drs. Anwar A.Wahab NIP. 19590630 198103 1002 i

DAFTAR ISI Hal. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i ii iii iv I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 2 1.2 Tujuan dan Kegunaan IKK 3 1.3 Kualifikasi Data 3 1.4 Cakupan 3 1.5 Sensus dan Survei 4 1.6 Pelaksanaan 4 1.7 Pengolahan dan Rekonsiliasi Data 4 1.8 Sistematika Penyajian Laporan 5 II METODOLOGI 6 2.1 Konsep dan Definisi 7 2.2 Ruang Lingkup dan Sumber Data 10 2.3 Metode Penghitungan 12 2.3.1 Paket Komoditas 13 2.3.2 Diagram Timbang atau Bobot 17 2.3.3 Formula Penghitungan 19 III ULASAN SINGKAT 21 3.1 Gambaran Umum 22 3.2 Peranan Sektor Konstruksi 25 3.3 Indeks Kemahalan Konstruksi 26 LAMPIRAN 31 ii

DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Daftar Jenis Barang dan Jasa Konstruksi yang Digunakan dalam Penghitungan IKK Tahun 2013 Hal. 14 Tabel 3.1. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pidie Jaya Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2013 (persen) 23 Tabel 3.2. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pidie Jaya Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2010-2013 (persen). 24 Tabel 3.3. Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Beberapa Kabupaten/kota Provinsi Aceh Tahun 2010-2014 27 iii

DAFTAR GAMBAR Hal. Gambar 3.1. Persentase Panjang Jalan di Kabupaten Pidie Jaya Menurut Kondisi Jalan Tahun 2013 (persen) 24 Gambar 3.2. Kontribusi Sektor Konstruksi terhadap Total PDRB adhb Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2010-2013 (persen) 26 Gambar 3.3. Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Beberapa Kabupaten/kota Provinsi Aceh Tahun 2013-2014 28 iv

PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Otonomi daerah yang dilaksanakan sejak 1 Januari 2001 memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada daerah untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan di daerah. Untuk mendukung pelaksanaan Otonomi Daerah tersebut, kepada Pemerintah Daerah diberikan kewenangan untuk mendayagunakan potensi keuangan daerah sendiri serta sumber keuangan lain seperti perimbangan keuangan Pusat dan Daerah yang berupa Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Selama delapan tahun terakhir, DAU merupakan salah satu sumber pendapatan utama pendapatan Pemerintah Daerah. Azas kesenjangan fiskal (fiscal gap) yang mendasari penghitungan DAU memerlukan dukungan data yang valid, akurat dan terkini sehingga pembagian DAU ke daerah menjadi adil, proporsional dan merata. Sehubungan dengan keperluan tersebut, ketersediaan data yang akan digunakan dalam penghitungan DAU sudah sangat penting dan mendesak. Data tersebut adalah Jumlah Penduduk, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tingkat Kabupaten/Kota. Sebagai salah satu variabel yang digunakan untuk menghitung kebutuhan daerah, IKK berkaitan erat dengan keinginan dan tanggung jawab pemerintah untuk meningkatkan pelayanan dengan membangun sarana dan prasarana yang berupa bangunan fisik, seperti: bangunan gedung, jalan, jembatan, saluran irigasi dan lain sebagainya. Perbedaan kondisi dan potensi geografis di masing-masing wilayah serta jarak antar wilayah menyebabkan terjadinya perbedaan pembiayaan untuk membangun fasilitas-fasilitas tersebut. Hal inilah yang menjadi dasar digunakannya Indeks Kemahalan Konstruksi untuk penyesuaian kebutuhan daerah dilihat dari sektor bangunan/konstruksi. 2

1.2. Tujuan dan Kegunaan IKK Penyusunan Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Kabupaten Pidie Jaya tahun 2014 diharapkan dapat menjadi indikator keterbandingan tingkat kemahalan antar daerah. Dalam jangka panjang IKK dapat dipakai sebagai bahan masukan dalam penyusunan perencanaan dan perumusan kebijaksanaan pembangunan berkesinambungan di daerah ini. Salah satu contoh kegunaan IKK adalah sebagai rujukan dalam memperkirakan besaran nilai proyek pembangunan terutama yang berkaitan dengan pembangunan fisik (seperti: tempat tinggal, sekolah, jalan dan jembatan) agar penentuan besaran nilai proyek pembangunan fisik tersebut efisien dan tepat sasaran. 1.3. Kualifikasi Data Setiap saat, BPS selalu berupaya meningkatkan kualitas data untuk keperluan penghitungan DAU tahun-tahun selanjutnya. Peningkatan kualitas data tersebut meliputi: pertama, meningkatkan validitas data agar dapat menggambarkan kondisi riil daerah yang sebenarnya dengan memperbaiki konsep dan definisi variabel; kedua, meningkatkan akurasi data dengan memperluas cakupan dan cara penghitungan; dan ketiga, pemutakhiran data dengan mempercepat pengumpulan data yang selama ini mengalami keterlambatan (time gap). Dalam upaya peningkatan kualitas data tersebut, maka BPS bekerjasama dengan Bappeda Kabupaten Pidie Jaya melakukan suatu kegiatan penyediaan data IKK Kabupaten Pidie Jaya. Hal ini juga bertujuan sebagai alat kontrol objektivitas data hasil penghitungan dengan melakukan analisis kewajaran angka IKK antar daerah. 1.4. Cakupan Kegiatan Penyusunan IKK Tahun Anggaran 2014 ini mencakup wilayah Kabupaten Pidie Jaya dengan cakupan tingkat keragaman yang bervariasi. Selain itu, untuk melihat keterbandingan dengan daerah lain, juga dilakukan analisis keterbandingan 3

untuk melihat posisi Kabupaten Pidie Jaya di antara kabupaten/kota lain di sekitarnya. 1.5. Sensus dan Survei Sensus dan survei yang merupakan sumber utama data BPS dilaksanakan pada periode tertentu (sebagai contoh Sensus Penduduk 10 tahun sekali, Survei Harga Perdagangan Besar sebulan sekali dan PDRB setiap tahun dengan cakupan terbatas). Sementara itu data yang dibutuhkan untuk penghitungan DAU bersifat tahunan dan mencakup semua wilayah administrasi kabupaten/kota. Hal ini menimbulkan masalah kesenjangan antara kebutuhan data dan ketersediaan data pada tingkat wilayah kecil. Untuk menutup kesenjangan ini, maka dilakukan penyesuaian (penambahan sampel), proyeksi dan proxi terhadap data hasil survei dan pengumpulan data yang ada seperti Survei Harga Perdagangan Besar Bahan Bangunan/Kontruksi, Susenas dan sumber data lainnya. Untuk menjaga konsistensi data, dalam penghitungan IKK juga diperhatikan time reference yang jelas. IKK tahun 2014 ini menggambarkan tingkat kemahalan harga konstruksi pada tahun 2014. 1.6. Pelaksanaan Kegiatan penyediaan data dasar Indeks Kemahalan Kontruksi (IKK) dilakukan melalui Survei Harga Perdagangan Besar Konstruksi (SHPB-K) terhadap berbagai jenis barang dan jasa konstruksi yang termasuk dalam paket komoditas penghitungan IKK. Selain itu dilakukan juga pengumpulan data sekunder lain dari berbagai sumber yang terkait dengan sektor konstruksi. IKK Tahun 2014 menggunakan data harga komoditi konstruksi, sewa alat berat dan upah tenaga kerja yang dikumpulkan dalam 4 periode pencacahan, yaitu akhir Juli 2013, akhir Oktober 2013, akhir Januari 2014 dan akhir April 2014. 4

1.7. Pengolahan dan Rekonsiliasi Data Tingkat heterogenitas yang tinggi baik antar kabupaten maupun antar kecamatan membutuhkan proses pengolahan data yang cukup lama. Heterogenitas yang dimaksud adalah data variabel ekonomi menyebar dan berfluktuasi tidak sesuai dengan penyebaran wilayah administratif melainkan mengikuti jalur distribusinya. Oleh karena itu diperlukan adanya rekonsiliasi data untuk menjaga konsistensi dan agregasi data. Selain itu, dalam penghitungan IKK diperlukan data keterbandingan secara nasional terutama mengenai rata-rata tingkat kemahalan konstruksi tingkat nasional. Angka IKK Kabupaten Pidie Jaya diperoleh dengan membandingkan Tingkat Kemahalan Konstruksi Kabupaten Pidie Jaya dengan Tingkat Kemahalan Konstruksi Nasional yang mengacu pada Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. 1.8. Sistematika Penyajian Laporan hasil penghitungan IKK Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2014 terdiri dari beberapa bagian. Bagian pertama dijelaskan tentang latar belakang penyusunan, pengertian, tujuan dan kegunaan serta jadwal waktu penyusunan. Pada bagian kedua diulas tentang metodologi yang mencakup konsep dan definisi, teknis pengumpulan data dan metode penghitungan. Bagian tiga disajikan analisis ringkas mengenai data IKK Kabupaten Pidie Jaya dan beberapa data pendukung lain. Pada bagian akhir dilampirkan data dasar dan data pendukung dalam penghitungan IKK Kabupaten Pidie Jaya. 5

METODOLOGI 2 2.1 Konsep dan Definisi Beberapa konsep dan definisi umum yang digunakan dalam proses pengumpulan data dan penghitungan Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) antara lain adalah sebagai berikut: Harga Perdagangan Besar (HPB) adalah harga transaksi yang terjadi antara pedagang besar pertama sebagai penjual dengan pedagang besar berikutnya sebagai pembeli secara party/grosir di pasar pertama asal suatu barang. HPB bahan bangunan/konstruksi adalah harga berbagai jenis bahan bangunan yang digunakan dalam kegiatan konstruksi dalam jumlah besar (party) yang merupakan hasil transaksi antara pedagang besar/distributor/supplier bahan bangunan/konstruksi dengan pengguna bahan bangunan tersebut. Pedagang Besar (PB) adalah pedagang/distributor yang menjual bahan bangunan/konstruksi secara party/grosir atau dalam jumlah besar. Pedagang Besar Pertama (PB I) adalah pedagang besar sesudah produsen/penghasil. Party/grosir atau dalam jumlah besar yang dimaksud adalah bukan eceran. Batasan ini relative mengingat sulit menentukan besarannya, baik kuantitas maupun nilai dari suatu komoditas. Hal ini sangat tergantung dari karakteristik komoditasnya sendiri. Kegiatan Konstruksi Adalah suatu kegiatan yang hasil akhirnya berupa bangunan/konstruksi yang menyatu dengan lahan tempat kedudukannya baik digunakan sebagai tempat tinggal atau sarana kegiatan lainnya. Kegiatan konstruksi yang dimaksud dalam survey ini 7

adalah hanya kegiatan pembangunan baru. Hasil kegiatan antara lain: gedung, jalan jembatan, rel dan jembatan kereta api, terowongan, bangunan-bangunan pembangkit listrik, transmisi, distribusi dan bangunan jaringan komunikasi. Sedangkan kegiatan konstruksi meliputi perencanaan, persiapan, pembuatan, pembongkaran, dan perbaikan bangunan. Kegiatan Konstruksi dalam penghitungan IKK dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok: I. Bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal, terdiri dari: a. Konstruksi gedung tempat tinggal, meliputi: rumah yang dibagun sendiri, real estate, rumah susun dan perumahan dinas. b. Konstruksi gedung bukan tempat tinggal, meliputi: konstruksi gedung perkantoran, industri, kesehatan, pendidikan, tempat hiburan, tempat ibadah, terminal, stasiun dan bangunan monumental. II. Bangunan pekerjaan umum untuk jalan, jembatan dan pelabuhan terdiri dari: a. Bangunan jalan, jembatan dan landasan meliputi: pembangunan jalan, jembatan, landasan pesawat terbang, pagar/tembok, drainase jalan, marka jalan dan rambu-rambu lalu lintas. b. Bangunan jalan dan jembatan kereta. c. Bangunan dermaga meliputi: pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan dermaga/pelabuhan, sarana pelabuhan dan penahan gelombang. III. Bangunan Lainnya terdiri dari: Bangunan sipil, pembangunan lapangan olah raga, lapangan parkir, dan sarana lingkungan pemukiman. Bangunan pekerjaan umum untuk pertanian meliputi: a. Bangunan pengairan diantaranya: pembangunan waduk (reservoir), bendungan, embung, jaringan irigasi, pintu air, sipon dan drainase irigasi, talang, check dam, tanggul pengendali banjir, tanggul laut, krib dan waduk. b. Bangunan tempat proses hasil pertanian, diantaranya bangunan penggilingan dan bagunan pengeringan. Bangunan elektrikal meliputi: pembangkit tenaga listrik, transmisi, dan transmisi tegangan tinggi. 8

Konstruksi telekomunikasi udara meliputi: konstruksi bangunan telekomunikasi dan navigasi udara, bangunan pemacar/penerima radar, dan bangunan antenna. Konstruksi sinyal dan telekomunikasi kereta api, pembangunan konstruksi sinyal dan telekomunikasi kereta api. Konstruksi sentral telekomunikasi meliputi: bangunan sentral telepon/telegraph, konstruksi bangunan menara pemacar dan bangunan stasiun kecil. Instalasi air meliputi instalasi air bersih, air limbah dan saluran drainase pada gedung. Instalasi listrik meliputi: pemasangan instalasi jaringan listrik tegangan lemah dan pemasangan instalasi jaringan listrik tegangan kuat. Instalasi gas meliputi: pemasangan instalasi gas pada gedung tempat tinggal dan pemasangan instalasi gas pada gedung bukan tempat tinggal. Instalasi listrik jalan. Instalasi jaringan pipa: jaringan pipa gas, jaringan air dan jaringan minyak. Harga sewa alat berat konstruksi Adalah harga yang terjadi ketika seseorang/organisasi/institusi menyewa alat-alat berat yang digunakan untuk kegiatan konstruksi dalam periode tertentu seperti dalam waktu jam, hari, mingguan, dan bulanan. Satuan/unit yang digunakan dalam harga sewa ini adalah unit/jam. Tingkat Kemahalan Konstruksi (TKK) TKK merupakan cerminan dari suatu nilai bangunan/konstruksi, yaitu besarnya biaya yang dibutuhkan untuk membangun 1 (satu) unit bangunan per satuan ukuran luas di suatu kabupaten/kota atau provinsi. TKK diperoleh melalui pendekatan terhadap harga sejumlah jenis barang/bahan bangunan dan harga sewa alat yang mempunyai nilai atau andil cukup besar dalam bangunan tersebut. TKK menggambarkan perkembangan harga di suatu wilayah pada periode tertentu terhadap harga periode tahun dasar. Akan tetapi dalam penyajian IKK dari tahun 2005 sampai tahun 2009, diperhitungkan pula perkembangan harga terhadap harga periode dasar yairu Februari 2004 (sesuai dasar penghitungan IKK 2004). 9

Paket Komoditas Paket komoditas adalah sejumlah barang terpilih yang digunakan sebagai komponen penghitungan IKK. Komoditas/jenis barang tersebut dipilih karena andil yang cukup besar dan data harganya lebih mudah dipantau dan mempunyai tingkat keterbandingan antar kabupaten/kota. Diagram Timbang Diagram timbang (DT) atau bobot yang digunakan dalam penghitungan IKK terdiri dari DT kelompok jenis bangunan (3 kelompok) dan DT Umum. DT kelompok jenis bangunan digunakan untuk memperoleh nilai TKK masing-masing kelompok jenis bangunan. DT umum digunakan untuk menghitung IKK umum setelah diperoleh IKK masing-masing kelompok jenis bangunan. Indeks Kemahalan Konstruksi Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) adalah angka indeks yang menggambarkan perbandingan TKK suatu kabupaten/kota atau provinsi terhadap TKK rata-rata Nasional. Dalam hal ini Kota Samarinda (Provinsi Kalimantan Timur) yang menjadi acuan nasional. Sesuai dengan pengertiannya IKK dapat dikategorikan sebagai indeks spasial, yaitu indeks yang menggambarkan perbandingan harga untuk lokasi yang berbeda pada periode waktu tertentu. Berbeda dengan pengertian indeks periodical, seperti Indeks Harga Perdagangan Besar atau Indeks Harga Konsumen, kedua indeks harga tersebut menggambarkan perkembangan harga di suatu lokasi pada periode tertentu dibandingkan terhadap harga tahun dasar. 2.2. Ruang Lingkup dan Sumber Data Indeks Kemahalan Konstruksi dihitung berdasarkan data harga perdagangan besar bahan bangunan/konstruksi dan sewa alat berat yang diperoleh melalui survei di Kabupaten Pidie Jaya. Jenis barang/bahan bangunan yang dikumpulkan datanya meliputi barang-barang natural hasil pertambangan/penggalian, barang-barang hasil industri pengolahan dan jasa sewa alat berat. Sumber data lain yang digunakan dalam penghitungan IKK adalah Diagram Timbang (DT) yang terdiri dari DT kelompok jenis bangunan dan DT Umum. 10

Data dasar yang digunakan dalam penghitungan IKK Kabupaten Pidie Jaya didapatkan dari harga perdagangan besar bahan bangunan/konstruksi dan harga sewa alat berat. Proses pengumpulan data harga tersebut dilakukan melalui Survei Harga Perdagangan Besar bahan bangunan/konstruksi (HPB-K). Data harga yang dikumpulkan dalam survey HPB-K tersebut terdiri dari harga 60 jenis barang yang mencakup sekitar 145 kualitas serta harga sewa 4 macam alat berat. Untuk keperluan penghitungan IKK 2013, selain data yang dikumpulkan melalui survey HPB-K2, dikumpulkan pula data harga melalui survey serentak khusus untuk barangbarang konstruksi yang menjadi paket komoditas penghitungan IKK yang dilakukan di bulan Mei 2013 (18 jenis barang konstruksi, 4 harga sewa alat berat dan upah jasa konstruksi). Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk melakukan penghitungan indeks spasial adalah komoditas/jenis barang yang akan digunakan dalam penghitungan indeks (paket komoditas) harus mempunyai tingkat keterbandingan, yaitu mempunyai kualitas dan satuan yang standar untuk seluruh tempat/daerah. IKK termasuk kategori indeks spasial, oleh karena itu dalam penghitungan IKK diperlukan data harga barang-barang konstruksi dengan kualitas dan satuan yang sama/standar untuk 508 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Sehubungan dengan sulitnya untuk memperoleh data yang memenuhi persyaratan tersebut di atas maka untuk daerah-daerah atau kabupaten/kota yang tidak mempunyai atau tidak diperdagangkan jenis barang dengan kualitas dan satuan standar yang telah ditetapkan tersebut maka perlu dilakukan estimasi harga. Untuk menunjang keperluan dalam melakukan estimasi harga barang-barang di kabupaten/kota yang tidak mempunyai kualitas dan satuan standar maka BPS melakukan kegiatan yang disebut Survei Identifikasi Barang. Survei Identifikasi Kualitas Barang ini dilakukan di seluruh ibukota Provinsi. Dalam survey ini dikumpulkan harga seluruh kualitas barang dari 21 jenis barang yang menjadi paket komoditas IKK yang ada di masing-masing ibukota provinsi. Dengan demikian diharapkan seluruh data harga jenis barang yang dikumpulkan dari seluruh kabupaten/kota dapat di estimasi dengan cara mengkonversi harga ke kualitas dan satuan standar. Untuk daerah-daerah yang sangat sulit, seperti daerah kepulauan 11

dan pegunungan dimana terdapat kecamatan-kecamatan yang sulit dijangkau maka dalam melakukan estimasi harga diperhitungkan pula variable jarak antar kecamatan ke ibukota kabupaten dan biaya transportasi. Diagram Timbang (DT) kelompok jenis bangunan disusun berdasarkan kuantitas/volume masing-masing bahan bangunan dan sewa alat berat yang dibutuhkan untuk membangun 1 (satu) unit jenis bangunan per satuan ukuran luas. Data kuantitas/volume bahan bangunan tersebut disusun berdasarkan hasil studi yang telah dilakukan 20 kabupaten/kota terpilih yang menyebar di 10 provinsi yang dilaksanakan pada bulan April 2003 dan April 2004. Kabupaten/kota-kabupaten/kota tersebut dipilih berdasarkan letak dan kondisi geografis serta struktur tanah yang berbeda sehingga data yang diperoleh dapat mewakili keseluruhan kondisi kabupaten/kota di Indonesia. Dalam menyusun diagram timbang kelompok jenis bangunan, selain data hasil studi, ditunjang pula dengan data tabel input-output dan data yang diperoleh dari instansi terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum. Data diagram timbang kelompok jenis bangunan ini, dari tahun ke tahun selalu diupdate berdasarkan perkembangan data penunjang. Dengan asumsi bahwa penggunaan (kuantitas/volume) barang untuk membangun satu unit bangunan per satuan ukuran luas di masing-masing kabupaten/kota adalah sama, maka diagram timbang kelompok jenis bangunan yang digunakan sama untuk seluruh kabupaten/kota. Data lain yang dikumpulkan adalah perkiraan persentase pengeluaran kegiatan pembangunan fisik gedung/konstruksi setiap kelompok jenis bangunan terhadap total nilai pengeluaran kegiatan pembangunan tersebut. Data ini diperoleh dari setiap Pemerintah Kabupaten/Kota. 2.3 Metode Penghitungan IKK dihitung menurut kelompok jenis bangunan yang mengacu pada klasifikasi baku lapangan usaha Indonesia (KBLI) yang disesuaikan agar memenuhi azas komparabilitas. Penghitungan IKK 2012 menggunakan 3 (tiga) kelompok jenis bangunan, yaitu: 12

a. Bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal; b. Jalan, jembatan dan pelabuhan; dan c. Bangunan lainnya Dalam penyajian angka IKK 2013 terdapat sedikit perbedaan dengan penyajian IKK tahun-tahun sebelumnya. Dalam IKK tahun-tahun sebelumnya disajikan menggunakan acuan rata-rata nasional sama dengan 100 yang dikalikan dengan sebuah inflator yaitu perkembangan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) barang-barang konstruksi. Untuk IKK 2013 disajikan dengan menentukan salah satu ibukota provinsi, dimana terdapat satu kabupaten/kota dalam provinsi tersebut yang memiliki IKK mendekati angka rata-rata nasional yang digunakan sebagai kota acuan atau provinsi acuan. Berdasarkan hal tersebut itulah kemudian terpilih Kota Samarinda sebagai kota acuan IKK 2013 dan akan digunakan untuk penghitungan IKK tahun berikutnya. 2.3.1. Paket Komoditas Paket komoditas yang digunakan dalam penghitungan IKK 2013 terdiri dari 18 jenis barang, 4 sewa alat berat, dan upah jasa konstruksi yaitu: pasir, batu pondasi, batu bata, batu split, semen, pipa PVC, seng plat, seng gelombang, paku, besi beton, keramik lantai, kayu papan, kayu balok, kayu lapis, cat tembok, vat kayu/besi, kaca lembaran, aspal, sewa alat berat excavator, bulldozer, three wheel roller (mesin gilas), dump truck, dan upah jasa konstruksi. Jenis barang dan sewa alat berat tersebut dipilih karena mempunyai nilai atau andil cukup besar dalam membuat masing-masing kelompok jenis bangunan serta harga barang-barang tersebut comparable atau mempunyai keterbandingan antara kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Untuk memperdalam analisis, dalam penyusunan IKK tahun 2012 ini sengaja disertakan juga data beberapa komoditas tambahan dalam berbagai kualitas dan merk yang sebenarnya tidak termasuk dalam Paket Komoditas yang digunakan untuk menghitung IKK. Hal ini dilakukan agar para pengguna data bisa mendapat gambaran yang lebih menyeluruh mengenai kondisi dan perkembangan harga barang dan jasa di sektor konstruksi/bangunan di Kabupaten Pidie Jaya. Lebih lengkapnya mengenai jenis-jenis barang yang dikumpulkan datanya dalam penghitungan IKK di Kabupaten Pidie Jaya dapat dilihat pada tabel 2.1 13

Tabel 2.1 Daftar Jenis Barang dan Jasa Konstruksi yang Digunakan dalam Penghitungan IKK Tahun 2013 NO JENIS BARANG KODE KUALITAS BARANG SATUAN HARGA PER SATUAN (RP) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Tanah Urug 154000100101 Biasa m 3 154000100202 Liat/Lempung m 3 154000100000 Lainnya..(Tuliskan di kolom 9) m 3 2 Pasir 153100100101 Pasir Pasang m 3 153100100202 Pasir Beton / Cor m 3 3 Batu Pondasi 151300300001 Batu Kali Utuh m 3 151300300002 Batu Kali Belah m 3 151300300003 Batu Gunung m 3 151300300000 Lainnya... (Tuliskan di kolom 9) m 3 4 Batu Bata 373500100201 Batu bata tanah liat (bata merah) m 3 373500100302 Batu bata tanah liat (bata muka) m 3 373500100000 Lainnya... (Tuliskan di kolom 9) m 3 5 Batu Split 153201000001 Ukuran 1-2 cm m 3 153201000002 Ukuran 2-3 cm m 3 153201000003 Ukuran 3-4 cm m 3 153201000000 Lainnya... (Tuliskan di kolom 9) m 3 6 Seng Gelombang 415450100201 Ukuran ( 0,02 x 90 x 180 ) cm lembar 415450100202 Ukuran ( 0,03 x 90 x 180 ) cm lembar 415450100000 Lainnya... (Tuliskan di kolom 9) lembar 7 Paku 429440199901 Paku Kayu 2"- 6" kg 429440100302 Paku Beton kg 429440100503 Paku Seng kg 429440199904 Paku Triplek kg 429440100000 Lainnya... (Tuliskan di kolom 9) kg 8 Batu Alam 163900899901 Batu alam keras m 2 163900899902 Batu alam lunak m 2 163900800000 Lainnya...(Tuliskan di kolom 9) m 2 9 Semen Portland 374400100201 Semen Portland type I (SNI. 15-2049-2004) zak=.kg 374400100202 Semen Portland type II (SNI. 15-2049-2004) zak=.kg 374400100203 Semen Portland type III (SNI. 15-2049-2004) zak=.kg 374400100204 Semen Portland type IV (SNI. 15-2049-2004) zak=.kg 374400100205 Semen Portland type V(SNI. 15-2049-2004) zak=.kg 374400199906 Super Masonary Cement(SMC) (SNI 15-3500-2004) zak=.kg 374400199907 Portland Composite Cement(PCC) (SNI 15-7064-2004) zak=.kg 374400200108 Portland Pozzoland Cement (PPC) (SNI 15-0302-2004) zak=.kg 374400100000 Lainnya... (Tuliskan di kolom 9) zak=.kg 374400100000 Lainnya... (Tuliskan di kolom 9) zak=.kg 10 Besi Beton (Full) 412420100301 Besi beton polos (BJTP 24) ukuran d=6mm, p=12m batang SNI 07-2052-2002 412420100302 Besi beton polos (BJTP 24) ukuran d=8mm, p=12m batang 412420100303 Besi beton polos (BJTP 24) ukuran d=10mm, p=12m batang 412420100504 Besi beton ulir (BJTS 32) ukuran d=10mm, p= 12m batang 412420100505 Besi beton ulir (BJTS 32) ukuran d=16mm, p=12m batang 412420100506 Besi beton ulir (BJTS 40) ukuran d=10mm, p=12m batang 412420100507 Besi beton ulir (BJTS 40) ukuran d=16mm, p=12m batang 412510100108 Besi beton canal (shape) batang 412510100000 Lainnya... (Tuliskan di kolom 9) batang 412510100000 Lainnya... (Tuliskan di kolom 9) batang 11 Bak Mandi Fiber 387030100101 Ukuran 55 x 55 x 60 cm buah 387030100102 Ukuran 60 x 60 x 60 cm buah 387030100000 Lainnya...(Tuliskan di kolom 9) buah 387030100000 Lainnya...(Tuliskan di kolom 9) buah 12 Kloset 372100100201 Kloset duduk buah 372100100202 Kloset jongkok buah 372100100000 Lainnya...(Tuliskan di kolom 9) buah 14

Lanjutan Tabel 2.1 NO JENIS BARANG KODE KUALITAS BARANG SATUAN HARGA PER SATUAN (RP) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 13 Seng Plat 415450100101 Seng plat BJLS 20 L=45 m 415450100102 Seng plat BJLS 20 L=60 m 415450100103 Seng plat BJLS 25 L=45 m 415450100104 Seng plat BJLS 25 L=60 m 415450100105 Seng plat BJLS 30 L=45 m 415450100106 Seng plat BJLS 30 L=60 m 415450100000 Lainnya... (Tuliskan di kolom 9) m 14 Pipa PVC 363200700001 AW Ф 1/2" panjang 4 m batang 363200700002 AW Ф 3/4" panjang 4 m batang 363200700003 AW Ф 1" panjang 4 m batang 363200700004 AW Ф 2" panjang 4 m batang 363200700005 AW Ф 3" panjang 4 m batang 363200700006 AW Ф 4" panjang 4 m batang 363200700007 D Ф 2 1/2" panjang 4 m batang 363200700008 D Ф 3" panjang 4 m batang 363200700009 D Ф 4" panjang 4 m batang 363200700010 C Ф 5/8" panjang 4 m batang 363200700011 C Ф 2" panjang 4 m batang 363200700012 C Ф 3" panjang 4 m batang 363200700013 C Ф 4" panjang 4 m batang 363200700000 Lainnya kw AW..... (Tuliskan di kolom 9) batang 363200700000 Lainnya kw D..... (Tuliskan di kolom 9) batang 363200700000 Lainnya kw C..... (Tuliskan di kolom 9) batang 15 Kayu Balok 031200302701 Kayu kelas I m 3 031200303402 Kayu kelas II m 3 031200305503 Kayu kelas III m 3 031200308304 Kayu kelas IV m 3 031200302205 Kayu kelas V m 3 031200300000 Lainnya... (Tuliskan di kolom 9) m 3 16 Kayu Papan 031200302706 Kayu kelas I m 3 031200303407 Kayu kelas II m 3 031200305508 Kayu kelas III m 3 031200308309 Kayu kelas IV m 3 031200302210 Kayu kelas V m 3 031200300000 Lainnya... (Tuliskan di kolom 9) m 3 031200300000 Lainnya... (Tuliskan di kolom 9) m 3 17 Kayu Lapis/Triplek 314100100301 Triplek 3mm lembar 314100100302 Triplek 4mm lembar 314100100303 Triplek 6mm lembar 314100100304 Triplek/ Plywood 9mm lembar 314100100305 Triplek/ Plywood 12mm lembar 314100100300 Lainnya... (Tuliskan di kolom 9) lembar 314100100300 Lainnya... (Tuliskan di kolom 9) lembar 18 Cat Emulsi 351100301401 Cat Tembok eksterior (Harga) 25 kg 351100301402 Cat Tembok Interior (Harga) 25 kg 351100301403 Cat Atap (Harga) 25 kg 19 Cat Minyak 351100201001 Cat Besi/Kayu (Harga) kg 351100200102 Cat Meni Besi/Kayu (Harga) kg 351100200000 Lainnya...(Tuliskan di kolom 9) kg 20 Tegel/Keramik 373700100101 Tegel plint pc abu-abu uk. 10x40 cm (Harga) m2 373700100102 Tegel keramik uk. 30x30 cm (Harga) m2 373700100103 Tegel keramik uk. 33x33 cm (Harga) m2 373700100104 Tegel keramik uk. 40x40cm (Harga) m2 373700100105 Tegel keramik uk. 20x20 cm (Harga) m2 373700100106 Tegel keramik uk. 10x20 cm (Harga) m2 373700100107 Tegel keramik uk. 20x25 cm (Harga) m2 373700100108 Tegel keramik uk. 60x60 cm (Harga) m2 373700100109 Tegel keramik uk. 30x30 cm warna/motif (Harga) m2 373700100110 Tegel keramik uk. 20x20 cm warna/motif (Harga) m2 373700100111 Tegel keramik uk. 40x40 cm warna/motif (Harga) m2 373700100100 Lainnya...(Tuliskan di kolom 9) m2 15

NO JENIS BARANG KODE KUALITAS BARANG SATUAN HARGA PER SATUAN (RP) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 21 Genteng/Atap 373500100101 Genteng tanah liat tradisional buah 373500100102 Genteng tanah liat keramik buah 375700100003 Atap metal buah 375700100304 Atap asbes buah 375700100005 Atap beton buah 375700100000 Lainnya...(Tuliskan di kolom 9) buah 22 Kaca 371120100501 Kaca polos bening 3 mm m 2 371120100502 Kaca polos bening 5 mm m 2 371120100503 Kaca polos bening 8 mm m 2 371120200403 Kaca one way m 2 371120200404 Kaca riben m 2 371120100000 Lainnya...(Tuliskan di kolom 9) m 2 23 Aspal 153300100001 Curah Grade 60/70 Lokal ton 153300100002 Drum Grade 60/70 (155 kg) Lokal drum 153300100003 Curah Grade 60/70 Impor ton 153300100004 Drum Grade 60/70 (155 kg) Impor drum 153300100000 Lainnya...(Tuliskan di kolom 9) drum/ton* 24 Gypsum 375300000101 Gypsum plafon 9 mm m 2 375300000102 Gypsum partisi 9mm m 2 375300000203 Gypsum list polos 220 cm X 11cm X 3cm Batang 375300000204 Gypsum list motif 220 cm X 11cm X 3cm Batang 375300000000 Lainnya...(Tuliskan di kolom 9) Batang 25 Kabel 463400200501 Kabel NYA ukuran 1 x 1,5 mm 2 m 463400200502 Kabel NYA ukuran 1 x 2,5 mm 2 m 463400200403 Kabel NYM ukuran 3 x 2,5 mm 2 m 463400200404 Kabel NYM ukuran 3 x 4 mm 2 m 463400200705 Kabel NYY ukuran 3 x 2,5 mm 2 m 463400200706 Kabel NYY ukuran 3 x 4 mm 2 m 463400200000 Lainnya...(Tuliskan di kolom 9) m 26 Bahan bangunan 316000202901 Daun pintu buah siap pasang dari 316000200902 Daun Jendela buah kayu kelas II 316000103503 Kusen pintu buah 316000100904 Kusen jendela buah 316000100000 Lainnya...(Tuliskan di kolom 9) buah 27 Mesin Pompa Air 432200100201 Pompa Shallow Pump buah 432200100202 Pompa Semi Jet Pump buah 432200102103 Pompa Jet Pump buah 432200101804 Submersible Pump buah 432200100000 Lainnya...(Tuliskan di kolom 9) buah 28 Rangka Atap Baja 412510100101 Profil Canal "C" tipe C71.075 batang 412510100102 Profil Canal "C" tipe C81.075 batang 412510100103 Profil Canal "C" tipe C81.095 batang 412510199904 Profil "Omega" / reng tipe AA batang 412510199905 Profil "Omega" / reng tipe A batang 412510199906 Profil "Omega" / reng tipe AB batang 412510100000 Lainnya...(Tuliskan di kolom 9) batang 29 Batako 375400200201 Batako berlubang (hollow block) m3 375400200102 Batako tidak berlubang (solid block) ukuran 20x10x40 m3 375400200000 Lainnya...(Tuliskan di kolom 9) m3 30 Aluminium 415320200301 Profil kusen aluminium 3 inchi m 415320200302 Profil kusen aluminium 4 inchi m 415340000203 Aluminium lembaran 0,5 mm panjang 2 m, lebar 1 m lembar 415340000204 Aluminium lembaran 1 mm panjang 2 m, lebar 1 m lembar 415320200000 Lainnya...(Tuliskan di kolom 9) m 16

Lanjutan Tabel 2.1 NO JENIS BARANG KODE KUALITAS BARANG SATUAN HARGA PER SATUAN (RP) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 31 Tangki Air Fiber 369500000101 Ukuran 450 liter buah 369500000102 Ukuran 550 liter buah 369500000103 Ukuran 1000 liter buah 369500000104 Ukuran 2000 liter buah 369500000000 Lainnya...(Tuliskan di kolom 9) buah 32 Lampu 465100200101 Lampu pijar 25 W buah 465100200102 Lampu pijar 40 W buah 465100200103 Lampu TL 18 W buah 465100400104 Lampu TL 20 W buah 465100400106 Lampu TL 40 W buah 465100400000 Lainnya...(Tuliskan di kolom 9) buah 33 MCB 462120500101 1 phasa buah (SPLN 108-1993) 462120500102 2 phasa buah 462120500103 3 phasa buah 462120500000 Lainnya...(Tuliskan di kolom 9) buah Lanjutan Tabel 2.1 Harga Asal Barang No Jenis B arang Ko de Kualitas B arang Satuan/Unit per satuan/unit Kode Keterangan Nama Daerah (Rp) (4 digit) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 19 Sewa Excavator 45433010116 100-120 HP unit/jam 1500 000 1171 Banda Aceh 45433010216 kurang dari 100 HP unit/jam 4543301...16 Lainnya (tuliskan) unit/jam 20 Sewa Buldozer 45433000116 95-120 HP unit/jam 1900 000 1171 Banda Aceh 45433000216 kurang dari 95 HP unit/jam 454330...16 Lainnya (tuliskan) unit/jam 21 Sewa Three Wheel Roller 45433020116 8-10 ton unit/jam 45433020216 kurang dari 8 to n unit/jam 4543302...16 Lainnya (tuliskan) unit/jam 22 Sewa Dump Truck 45433030118 8-10 to n unit/hari 2 500 000 1171 B anda A ceh 23 Upah Jasa Ko nstruksi 55456000117 M ando r o -h 70 000 1118 Pidie Jaya 55456000217 Kepala Tukang o -h 90 000 1118 Pidie Jaya 55456000317 Tukang Batu o -h 70 000 1118 Pidie Jaya 55456000417 Tukang Kayu o -h 70 000 1118 Pidie Jaya 55456000517 Tukang Cat o -h 70 000 1118 Pidie Jaya 55456000617 Tukang Listrik o -h 70 000 1118 Pidie Jaya 55456000717 Pembantu Tukang o -h 50 000 1118 Pidie Jaya 554560...17 Lainnya (tuliskan) o -h 17

RESPONDEN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN KONTRAKTOR Harga per satuan/unit (Rp.) Satuan/U No Jenis Barang Kode Kualitas Barang nit Dinas PU Kontraktor I Kontraktor II Keterangan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 2 3 4 5 Sewa Excavator/ wheeled Loader Sewa Buldozer/ Tracked Tractor Sewa Skid Steer Loader Sewa Tandem Vibrating Roller Sewa Compact Track Loader 6 Sewa Dump Truck 444260000101 100-120 HP unit/jam 444260000102 kurang dari 100 HP unit/jam 444260000100 Lainnya. (tuliskan di kolom 9) unit/jam 444210000101 95-120 HP unit/jam 444210000102 kurang dari 95 HP unit/jam 444210000100 Lainnya. (tuliskan di kolom 9) unit/jam 444250000001 70-120 HP unit/jam 444250000002 Kurang dari 70 HP unit/jam 444250000000 Lainnya. (tuliskan di kolom 9) unit/jam 444240000101 8-10 ton unit/jam 444240000102 kurang dari 8 ton unit/jam 444240000100 Lainnya. (tuliskan di kolom 9) unit/jam 444210000201 70-120 HP unit/jam 444210000202 Kurang dari 70 HP unit/jam 444210000200 Lainnya. (tuliskan di kolom 9) unit/jam 444280100001 8-10 ton unit/hari 444280100002 kurang dari 8 ton unit/hari 444280100000 Lainnya 15-24 ton (tuliskan di kolom 9) unit/hari 1 Mandor 2 Kepala Tukang 3 Tukang Kayu 4 Tukang Batu 5 Tukang Cat 6 Tukang Listrik 7 Pembantu Tukang 8 Lainnya. (tuliskan) 600000100001 Upah O-H 600000100002 Tunjangan lainnya O-H 600000100003 Jumlah O-H 600000200001 Upah O-H 600000200002 Tunjangan lainnya O-H 600000200003 Jumlah O-H 600000300001 Upah O-H 600000300002 Tunjangan lainnya O-H 600000300003 Jumlah O-H 600000400001 Upah O-H 600000400002 Tunjangan lainnya O-H 600000400003 Jumlah O-H 600000500001 Upah O-H 600000500002 Tunjangan lainnya O-H 600000500003 Jumlah O-H 600000600001 Upah O-H 600000600002 Tunjangan lainnya O-H 600000600003 Jumlah O-H 600000700001 Upah O-H 600000700002 Tunjangan lainnya O-H 600000700003 Jumlah O-H 600000800001 Upah O-H 600000800002 Tunjangan lainnya O-H 600000800003 Jumlah O-H 18

2.3.3 Formula Penghitungan a. Tingkat Kemahalan Konstruksi Kelompok Jenis Bangunan Kabupaten/Kota (TKK kj ) TKK kj = 24 i 1 H. Q i ij i = jenis barang /bahan bangunan dan sewa alat berat j = kelompok jenis bangunan (j=1,2,3) k = kabupaten/kota H i = harga jenis barang/bahan bangunan i Q ij = kuantitas/volume bahan bangunan I kelompok jenis bangunan j = diagram timbang kelompok jenis bangunan. b. Tingkat Kemahalan Konstruksi Kelompok Jenis Bangunan Rata-rata Nasional (TKK nj ) TKK nj = 491 k 1 TKK kj 491 k= kabupaten/kota (1,2,3,,491) c. Indeks Kemahalan Konstruksi Kelompok Jenis Bangunan Kabupaten/Kota (IKK kj ) TKK kj IKK kj = x100 TKK nj 19

d. Indeks Kemahalan Konstruksi Umum Kabupaten/Kota (IKK uk ) IKK uk = 3 j 1 IKK. Q kj j Q j = diagram timbang IKK umum kabupaten/kota 20

ULASAN RINGKAS 3 3.1 Gambaran Umum Otonomi daerah yang mulai bergulir pada tahun 2001, secara perlahan telah memunculkan provinsi dan kabupaten/kota baru. Kabupaten Pidie Jaya adalah salah satu daerah yang terbentuk sebagai hasil dari pemekaran Kabupaten Pidie berdasarkan Undang-Undang No. 7 Tahun 2007 tanggal 2 Januari 2007 dengan luas wilayah sebesar 1.073,6 KM 2. Pada awal pencanangannya, pemekaran suatu wilayah administratif diharapkan menjadi jembatan pemerataan pembangunan dan upaya agar pelayanan lebih dekat dengan masyarakat. Permasalahan akan timbul ketika dihadapkan pada masalah finansial di daerah pemekaran karena tidak semua daerah mempunyai kemampuan yang sama dalam membiayai pembangunan di daerahnya. Hal itulah yang kemudian memunculkan adanya Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebagai perimbangan keuangan untuk pembangunan di daerah. Dalam pengalokasian DAU maupun DAK diperlukan berbagai indikator agar alokasinya proporsional. Oleh karena itu, dalam pengalokasiannya telah mengakomodir berbagai ukuran yang sekiranya dapat mewakili proporsionalitas besaran DAU dan DAK ke daerah. Ukuran-ukuran tersebut antara lain adalah Jumlah Penduduk, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK). Membahas ukuran IKK suatu daerah secara langsung dapat menggambarkan tingkat kemahalan barang-barang konstruksi yang akan digunakan dalam berbagai proyek prasarana fisik yang dilakukan di daerah tersebut. Pada awal era pembangunannya, Sektor Pertanian masih menjadi sektor yang paling dominan di Kabupaten Pidie Jaya. Tercatat, tahun 2010 distribusi persentase Sektor Pertanian terhadap PDRB Kabupaten Pidie Jaya sebesar 60,21 persen. Namun Sektor ini distribusi persentasenya semakin turun. Tahun 2013 distribusinya sebesar 58,19 persen. 22

Di sisi lain, sektor lainnya menunjukkan adanya kenaikan distribusi persentase terhadap PDRB. Sektor Perdagangan dan Sektor Konstruksi menunjukkan kenaikan kontribusi terhadap PDRB yang semakin meningkat dalam dua tahun terakhir. Tabel 3.1. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pidie Jaya Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2013 (persen) No Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013 [1] [2] [3] [4] [5] [6] 1 Pertanian 60,21 59,54 58,45 58,19 2 Pertambangan dan Penggalian 0,65 0,65 0,63 0,62 3 Industri Pengolahan 3,53 3,39 3,28 3,23 4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,44 0,43 0,41 0,41 5 Konstruksi 5,12 5,45 5,85 6,16 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 9,91 10,29 10,65 10,74 7 Pengangkutan dan Komunikasi 5,74 5,51 5,49 5,31 8 Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 1,64 1,70 1,83 1,94 9 Jasa-jasa 12,75 13,02 13,41 13,39 Apabila dilihat dari sisi laju pertumbuhan, beberapa sektor menunjukkan pertumbuhan yang negatif dan kecenderungan menurun tiap tahunnya. Misalnya pada Sektor Konstruksi, pada tahun 2010 hingga 2013, besaran laju pertumbuhan cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2010 sempat mencapai 11,94 persen hingga pada tahun 2012 tercatat sebesar 9,97 persen. Sedangkan Tahun 2013 tercatat 6,70 persen yang menjadikan sektor konstruksi menempati urutan pertama dari sektor-sektor yang ada dalam hal laju pertumbuhan ekonomi. Hal ini semakin mempertegas bahwa sektor konstruksi semakin mempunyai peranan penting dalam pembangunan di Kabupaten Pidie Jaya. 23

Tabel 3.2. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pidie Jaya Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun 2010-2013 (persen) No Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013 [1] [2] [3] [4] [5] [6] 1 Pertanian 2,29 3,63 3,39 3,45 2 Pertambangan dan Penggalian 5,74 4,68 3,79 4,77 3 Industri Pengolahan 0,62 1,11 1,78 1,69 4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 14,08 12,70 12,17 2,89 5 Konstruksi 11,94 8,50 9,97 6,70 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 15,48 10,69 10,30 6,09 7 Pengangkutan dan Komunikasi 8,55 4,89 6,60 2,35 8 Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 5,11 5,14 9,58 5,48 9 Jasa-jasa 7,53 7,02 8,10 3,22 Keberadaan sektor pertanian yang masih menjadi pilar perekonomian serta target pembangunan pada berbagai sektor memerlukan dukungan berbagai infrastruktur yang memadai. Sebagai Kabupaten yang masih baru, dalam perjalanannya masih dihadapkan pada berbagai kendala. Sampai saat ini pembangunan di kabupaten Pidie Jaya masih dihadapkan pada persoalan berbagai fasilitas infrastruktur seperti jalan, jembatan, irigasi dan lain-lain yang mendukung pembangunan di berbagai sektor. Infrastruktur yang belum optimal seperti rusaknya beberapa bagian jalan dapat menjadi salah satu penghambat kemajuan di daerah ini. Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pidie Jaya, angka kondisi panjang jalan tahun 2013 menunjukan bahwa dari 392,8 km, 61 persen jalan dalam keadaan baik; 39 persen dalam keadaan sedang; dan 0 persen dalam keadaan rusak. Gambar 3.1. Persentase Panjang Jalan Kabupaten Pidie Jaya Menurut Kondisi Jalan Tahun 2013 (persen) 24

Dua fakta di atas menunjukkan bahwa sampai saat ini pembangunan yang sedang berjalan masih menemui kendala. Oleh karena itu pembangunan dan perbaikan infrastruktur seperti salah satunya jalan menjadi sebuah program untuk memudahkan akses penduduk dalam kegiatan ekonominya. 3.2 Peran Sektor Konstruksi Pembangunan merupakan serangkaian usaha dan kebijaksanaan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, pemerataan distribusi pendapatan dan meningkatkan hubungan ekonomi regional. Salah satu sektor yang berperan penting dan erat kaitannya dengan pembangunan adalah sektor konstruksi. Apabila dilihat dari pertumbuhan ekonomi dan maraknya pembangunan sarana dan prasarana, sepertinya sektor konstruksi akan terus mengalami pertumbuhan. Demikian juga jika dilihat dari Indeks Tendensi Bisnis (ITB) Sektor Konstruksi di Indonesia sejak triwulan II tahun 2007 mengalami pertumbuhan yang signifikan. Artinya dalam beberapa tahun ke depan sektor konstruksi dapat menjadi ladang investasi yang potensial. Dari sisi pertumbuhan PDRB, dalam beberapa tahun ini, output sektor konstruksi senantiasa mengalami pertumbuhan yang positif. Pada tahun 2011 pertumbuhan sektor konstruksi mencapai angka 8,50 persen dan pada tahun 2012 menjadi 9,97 persen. Sementara keadaan tahun 2013 turun menjadi sekitar 6,70 persen. Walaupun terjadi penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, sektor konstruksi masih menempati urutan pertama dalam hal laju pertumbuhan dibanding sektorsektor lainnya. Kontribusi sektor konstruksi terhadap Produk Domestik Regional Bruto dalam kurun waktu 2010-2013 selalu mengalami peningkatan. Tahun 2010 kontribusi terhadap PDRB sebesar 5,12 persen. Kontribusi ini terus mengalami peningkatan pada tahuntahun berikutnya dan pada tahun 2013 kontribusi sektor ini mencapai 6,16 persen 25

terhadap PDRB. Kondisi ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun ini, Sektor Konstruksi di Kabupaten Pidie Jaya telah berkembang dan menjadi sektor yang potensial serta berperan penting dalam pembangunan di Kabupaten Pidie Jaya. Gambar 3.2. Kontribusi Sektor Konstruksi terhadap Total PDRB adhb Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2010-2013 (persen) 7 6 5 5,12 5,45 5,85 6,16 4 3 2010 2011 2012 2013 3.3 Indeks Kemahalan Konstruksi Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) sebagai salah satu indikator yang digunakan dalam penghitungan Dana Alokasi Umum (DAU) memegang peranan yang sangat penting karena indikator tersebut secara tidak langsung dapat menggambarkan tingkat kemahalan barang-barang konstruksi di Kabupaten/Kota yang akan digunakan dalam berbagai proyek prasarana fisik. Pada Tabel 4.1 dapat dilihat angka IKK Kabupaten Pidie Jaya dibandingkan dengan tiga kabupaten/kota lain di Provinsi Aceh. Indeks Kemahalan Konstruksi adalah indeks harga yang menggambarkan tingkat kemahalan konstruksi suatu kabupaten/kota dibandingkan kota acuan, yaitu Kota 26

Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. Angka IKK merupakan jenis indeks spasial yang menunjukkan perbandingan antara dua atau beberapa wilayah dalam satu kurun waktu. Sehingga Angka IKK tidak dapat membandingkan antara dua atau beberapa kurun waktu. Tabel 3.3. Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Beberapa Kabupaten/kota Provinsi Aceh Tahun 2010-2014 No. Kabupaten/kota Indeks Kemahalan Konstruksi 2010 2011 2012 2013 2014 [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] 1 Pidie 87,96 89,54 96,51 92,74 92,18 2 Pidie Jaya 88,72 92,88 95,02 95,75 93,21 3 Bireuen 93,43 97,64 98,39 102,63 101,25 4 Banda Aceh 86,66 89,38 102,79 99,11 102,26 Secara umum pada tahun 2013, IKK Kabupaten Pidie Jaya yakni sebesar 95,75 sedikit lebih tinggi bila dibandingkan dengan IKK Kabupaten Pidie dengan IKK sebesar 92,74. Namun IKK Pidie Jaya ini masih lebih rendah bila dibandingkan dengan IKK Kabupaten Bireuen yang mencapai 102,63 dan Kota Banda Aceh sebesar 99,11. Secara implisit hal ini menggambarkan bahwa secara umum harga barangbarang konstruksi yang dibutuhkan untuk membangun satu unit bangunan per satuan ukuran luas di Kabupaten Pidie Jaya lebih tinggi apabila dibandingkan dengan Kabupaten Pidie, namun lebih rendah/lebih murah apabila dibandingkan dengan Kabupaten Bireuen dan Kota Banda Aceh. Hal ini tentunya menjadi modal bagi pemerintah daerah dalam hal perencanaan pembangunan sarana dan prasarana fisik, bagi usaha sektor perdagangan bahan konstruksi serta bagi para pelaku usaha sektor konstruksi di Kabupaten Pidie Jaya. Keadaan yang sama terjadi pada tahun 2014, dimana IKK Kab. Pidie Jaya lebih tinggi dari Kab. Pidie dan lebih rendah dari IKK Kab. Bireuen dan Kota Banda Aceh. IKK Pidie Jaya tercatat 93,21 pada Tahun 2014. Secara umum biaya yang dikeluarkan di Kabupaten Pidie Jaya lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Pidie sekitar (, 100%) = 101,11-100 = 1,11%. Begitu juga bila dibandingkan Kabupaten, Bireuen, biaya yang dikeluarkan di Kabupaten Bireuen (, 100%)=8,62% lebih mahal dibandingkan Kabupaten Pidie Jaya., 27

Gambar 3.3 Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Beberapa Kabupaten/Kota Provinsi Aceh Tahun 2013-2014 104 102 100 98 96 94 92 90 88 86 102,63 102,26 101,25 99,11 95,75 93,21 92,74 92,18 Pidie Pidie Jaya Bireuen Banda Aceh 2013 2014 Dari gambar di atas, secara umum dari empat kabupaten/kota itu tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal tingkat kemahalan konstruksinya. Hal ini memang wajar karena ke empat daerah ini secara geografis sama-sama terletak di wilayah pantai timur dimana dukungan sarana dan prasarana jalan yang sangat memadai dalam memperlancar arus barang dan jasa yang berdasarkan hasil survei, secara umum barang-barang yang masuk ke empat wilayah ini berasal dari Wilayah Sumatera Utara terutama Medan. 28

Banyak faktor yang mempengaruhi harga barang dan jasa di suatu wilayah. Selain sisi permintaan dan penawaran, juga terdapat faktor lain seperti jumlah pedagang besar di suatu kota, kondisi jalan yang mempengaruhi jalur distribusi, jarak ke tempat asal barang dan lain-lain. Berdasarkan Tabel di atas, kecenderungan harga berbeda sesuai dengan jenis barangnya. Namun varians dari harga ke tujuh komoditi di atas di empat kabupaten/kota masih relatif kecil dan cenderung homogen. IKK yang secara tidak langsung menggambarkan perbandingan tingkat kemahalan konstruksi antar wilayah adalah agregat dari disparitas harga yang terjadi antar wilayah. Agregat perbedaan itulah yang kemudian membentuk perbedaan tingkat kemahalan antar wilayah. Secara kasat mata, harga yang tinggi pada suatu komoditas tidak otomatis menyebabkan IKK tinggi karena selain harga yang dicatat adalah harga agregat, juga terdapat unsur lain yang masuk dalam penghitungan IKK seperti diagram timbang umum konstruksi masing-masing kabupaten/kota yang merupakan cerminan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk membiayai berbagai proyek prasarana fisik di masing-masing kabupaten/kota. 29

Lampiran 1 31

Rata-rata Harga Tahun 2013 NO JENIS BARANG KODE KUALITAS BARANG SATUAN HARGA PER SATUAN (RP) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Tanah Urug 154000100101 Biasa m 3 30,750 154000100202 Liat/Lempung m 3 30,400 154000100000 Lainnya..(Tuliskan di kolom 9) m 3 42,333 2 Pasir 153100100101 Pasir Pasang m 3 82,150 153100100202 Pasir Beton / Cor m 3 80,750 3 Batu Pondasi 151300300001 Batu Kali Utuh m 3 133,750 151300300002 Batu Kali Belah m 3 210,000 151300300003 Batu Gunung m 3 1,050,000 151300300000 Lainnya... (Tuliskan di kolom 9) m 3 4 Batu Bata 373500100201 Batu bata tanah liat (bata merah) m 3 183,383 373500100302 Batu bata tanah liat (bata muka) m 3 78,000 373500100000 Lainnya... (Tuliskan di kolom 9) m 3 5 Batu Split 153201000001 Ukuran 1-2 cm m 3 377,500 153201000002 Ukuran 2-3 cm m 3 350,000 153201000003 Ukuran 3-4 cm m 3 325,000 153201000000 Lainnya... (Tuliskan di kolom 9) m 3 6 Seng Gelombang 415450100201 Ukuran ( 0,02 x 90 x 180 ) cm lembar 38,550 415450100202 Ukuran ( 0,03 x 90 x 180 ) cm lembar 44,167 415450100000 Lainnya... (Tuliskan di kolom 9) lembar 7 Paku 429440199901 Paku Kayu 2"- 6" kg 14,071 429440100302 Paku Beton kg 26,063 429440100503 Paku Seng kg 22,750 429440199904 Paku Triplek kg 15,375 429440100000 Lainnya... (Tuliskan di kolom 9) kg 8 Batu Alam 163900899901 Batu alam keras m 2 163900899902 Batu alam lunak m 2 163900800000 Lainnya...(Tuliskan di kolom 9) m 2 9 Semen Portland 374400100201 Semen Portland type I (SNI. 15-2049-2004) zak=.kg 374400100202 Semen Portland type II (SNI. 15-2049-2004) zak=.kg 48,333 374400100203 Semen Portland type III (SNI. 15-2049-2004) zak=.kg 374400100204 Semen Portland type IV (SNI. 15-2049-2004) zak=.kg 374400100205 Semen Portland type V(SNI. 15-2049-2004) zak=.kg 374400199906 Super Masonary Cement(SMC) (SNI 15-3500-2004) zak=.kg 374400199907 Portland Composite Cement(PCC) (SNI 15-7064-2004) zak=.kg 60,000 374400200108 Portland Pozzoland Cement (PPC) (SNI 15-0302-2004) zak=.kg 374400100000 Lainnya... (Tuliskan di kolom 9) zak=.kg 44,333 374400100000 Lainnya... (Tuliskan di kolom 9) zak=.kg 10 Besi Beton (Full) 412420100301 Besi beton polos (BJTP 24) ukuran d=6mm, p=12m batang 29,309 SNI 07-2052-2002 412420100302 Besi beton polos (BJTP 24) ukuran d=8mm, p=12m batang 39,883 412420100303 Besi beton polos (BJTP 24) ukuran d=10mm, p=12m batang 55,671 412420100504 Besi beton ulir (BJTS 32) ukuran d=10mm, p= 12m batang 62,000 412420100505 Besi beton ulir (BJTS 32) ukuran d=16mm, p=12m batang 65,833 412420100506 Besi beton ulir (BJTS 40) ukuran d=10mm, p=12m batang 77,667 412420100507 Besi beton ulir (BJTS 40) ukuran d=16mm, p=12m batang 194,333 412510100108 Besi beton canal (shape) batang 412510100000 Lainnya... (Tuliskan di kolom 9) batang 412510100000 Lainnya... (Tuliskan di kolom 9) batang 11 Bak Mandi Fiber 387030100101 Ukuran 55 x 55 x 60 cm buah 297,500 387030100102 Ukuran 60 x 60 x 60 cm buah 376,667 387030100000 Lainnya...(Tuliskan di kolom 9) buah 384,250 387030100000 Lainnya...(Tuliskan di kolom 9) buah 12 Kloset 372100100201 Kloset duduk buah 828,667 372100100202 Kloset jongkok buah 128,857 372100100000 Lainnya...(Tuliskan di kolom 9) buah 32