DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

dokumen-dokumen yang mirip
JABATAN FUNGSIONAL. Kelengkapan Administrasi Kenaikan Pangkat Pilihan bagi PNS yang menduduki jabatan fungsional tertentu : DAFTAR JABATAN FUNGSIONAL

JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU (TERAMPIL - AHLI) (per Nov 2014) TINGKAT JABATAN TERAMPIL. 2 Polisi Pamong Praja. 3 Diplomat.

PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional

Daftar Jabatan Fungsional Khusus (Tertentu)

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2006 NOMOR 12 SERI D NOMOR SERI 2 PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI UTARA NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG

SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

BAB II BELANJA TIDAK LANGSUNG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

================================================================ PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 40 TAHUN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2007 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL KABUPATEN BLORA. Disampaikan oleh : BAMBANG SETYA KUNANTO, SE Kepala Bidang Mutasi Pegawai BKD Blora

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN SURAT EDARAN. Nomor SE- 81/PB/2006 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL BIDAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

JABATAN FUNGSIONAL KUALIFIKASI PENDIDIKAN FORMASI JENJANG KETERAMPILAN KEAHLIAN. Ruang Lingkup formasi NOMOR URUT NAMA JABATAN FUNGSIONAL

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

-1- GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

JABATAN DAN KELAS JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU. TUNJANGAN KINERJA (Rp)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORATJENDERALPERBENDAHARAAN

PRESIDEN REPUELIK INDONESIA TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2003 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENILAI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN, PEMERIKSA PAJAK,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 263 TAHUN 2015 TENTANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI DAERAH PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA BAB I

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MANUAL PROSEDUR PENGGAJIAN PEGAWAI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR. BKDD Kab. Banyumas

SALINAN. *."rj5[t,',?5]*.r,o. 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang. 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 200

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 33 TAHUN 2011

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG

SALINAN. b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana. 2. Undang-Undang Nomor S Tahun 2Ol4 tentang. 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara

Disampaikan oleh Biro Kepegawaian Yogyakarta, 3 Oktober 2014 KEBIJAKAN FORMASI D-IV KESEHATAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KATA PENGANTAR. BKDD Kab. Banyumas

Daftar Jabatan Fungsional Khusus (Tertentu)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat: Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pemberian Gaji, Pensiun, atau Tunjangan Ketiga Belas kepada Pegawai Negeri

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NAMA JABATAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

kepada mereka (PNS) yang memenuhi kualifikasi untuk suatu Jabatan Fungsional pemerintahan dalam bidang pelayanan maupun dalam fungsi penyelenggaran

2017, MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN TENTANG PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

2014, No Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KEHUTANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2013 TENTANG

Ajudan Menteri/Wakil Menteri 6. Ajudan Eselon I 5. 2 Analis Akuntabilitas dan Kinerja. Analis Akuntabilitas dan Kinerja Ahli Muda 9

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RINCIAN TAMBAHAN ALOKASI FORMASI CPNS DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2013

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

Pasal 8 Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, dibayarkan terhitung mulai bulan Mei 2015.

Transkripsi:

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Gedung Perbendaharaan Lantai II Telpon : 344-9230 (20 saluran) Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 384-2234, 386-5130, 344-0107 Jakarta 10710 Faksimile : 3457490 Kotak Pos 1139 WebSites : www.perbendaharaan.go.id Nomor : S-6053/PB/2006 Sifat : Sangat Segera Hal : Penjelasan atas Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-26/PB/2006 tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Umum bagi Pegawai Negeri Sipil, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Anggota Tentara Nasional Indonesia Yth. 1. Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan 2. Para Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Di seluruh Indonesia Berkenaan dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-26/PB/2006 tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Umum bagi Pegawai Negeri Sipil, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Anggota Tentara Nasional Indonesia dan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 18 Tahun 2006 tentang Tata Cara Permintaan, Pemberian, dan Penghentian Tunjangan Umum bagi Pegawai Negeri Sipil dengan ini disampaikan penjelasan sebagai berikut: I. Pemberian Tunjangan Umum 1. Terhadap Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah mendapatkan Tunjangan Jabatan Struktural, Tunjangan Fungsional, dan Tunjangan Lain yang dipersamakan dengan Tunjangan Jabatan, tidak diberikan Tunjangan Umum maupun Tambahan Tunjangan Umum, walaupun penghasilan Pegawai yang bersangkutan belum mencapai jumlah Rp 1.000.000.00 (satu juta rupiah); 2. Kepada Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tidak mendapatkan Tunjangan Jabatan Struktural atau Tunjangan Fungsional, hanya dibayarkan Tunjangan Umum sebesar Rp 75.000,- (tujuh puluh lima ribu rupiah) tanpa Tambahan Tunjangan Umum, walaupun penghasilan Anggota Polri/TNI yang bersangkutan belum mencapai jumlah Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah); 3. Berbeda dengan lingkungan PNS, di Lingkungan Polri dan TNI tidak dikenal tunjangan lain yang dipersamakan dengan tunjangan jabatan struktural maupun tunjangan jabatan fungsional; 4. Bagi PNS yang memiliki Tunjangan Kompensasi Kerja yaitu: a. Tunjangan Bahaya Radiasi bagi Pekerja Radiasi (Keputusan Presiden Nomor 48 Tahun 1995); b. Tunjangan Kompensasi Kerja bagi Pegawai Negeri yang ditugaskan di Bidang Persandian (Keputusan Presiden Nomor 59 Tahun 2001); c. Tunjangan Bahaya Nuklir bagi PNS di Lingkungan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2004); d. Tunjangan Pengelolaan Arsip Statis bagi PNS di lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia (Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2005); e. Tunjangan Bahaya Radiasi bagi PNS di Lingkungan Badan Pengawas Badan Tenaga Nuklir (Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2005); kepadanya tetap diberikan Tunjangan Umum, sepanjang penghasilan PNS yang bersangkutan belum mencapai jumlah Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah);

5. Jenis jabatan fungsional lain yang dipersamakan, dan jabatan lain bagi Anggota Polri dan Anggota TNI dapat dilihat pada lampiran I, II dan III pada surat ini; 6. Bagi PNS, anggota Polri\TNI yang menerima tunjangan di luar daftar tunjangan dalam lampiran surat sebagimana dimaksud pada angka 5 (lima), diberikan Tunjangan Umum; 7. Pagu untuk Pembayaran Tunjangan Umum PNS dialokasikan dalam DIPA satker yang bersangkutan yaitu Belanja Pegawai dan Tunjangan PNS dalam BKPK 5111, dan Belanja Pegawai dan Tunjangan Anggota TNI\Polri dalam BKPK 5112; 8. Pembayaran Tunjangan Umum dapat disediakan pagu dananya pada MAK dimaksud pada angka 7 dengan menggeser sebagian pagu dana Gaji Pokok. II. Penghentian Pemberian Tunjangan Umum bagi PNS 1. Pembayaran Tunjangan Umum dihentikan apabila PNS bersangkutan; a. Menerima tunjangan jabatan struktural atau jabatan fungsional; b. Menerima tunjangan yang dipersamakan dengan tunjangan jabatan; c. Menjalani cuti besar atau cuti di luar tanggungan negara; d. Berhenti sebagai PNS; e. Diberhentikan dari jabatan organik; f. Diberhentikan dari jabatan negeri; g. Menjalani masa bebas tugas\masa persiapan pensiun; h. Menjalani masa uang tunggu; i. Menjalani masa belajar lebih dari 6 (bulan); j. Dijatuhi hukuman disiplin berupa pemberhentian dengan hormat atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS. 2. Khusus bagi PNS yang sedang melakukan tugas belajar untuk jangka waktu lebih dari 6 (enam) bulan, Tunjangan Umum dihentikan terhitung mulai bulan ketujuh. Tunjangan umum dibayarkan kembali setelah PNS yang bersangkutan dinyatakan tekah melaksanakan tugas kembali oleh pejabat yang berwenang; 3. PNS yang dijatuhi hukuman berat berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS, walaupun kemudian mengajukan banding ke Badan Pertimbangan Kepegawaian (BAPEK), pemberian Tunjangan Umum tetap dihentikan; 4. Tunjangan Umum yang dihentikan sebagaimana dimaksud dalam angka 3 di atas, dapat dibayarkan kembali setelah ada keputusan BAPEK yang meringankan hukuman menjadi hukuman disiplin selain pemberhentian, dan dinyatakan telah melaksanakan tugas oleh pejabat yang berwenang; 5. Penghentian Pemberian Tunjangan Umum bagi PNS yang menjalani cuti besar atau cuti di luar tanggungan negara berlaku dimulai pada bulan berikutnya menjalani cuti. Apabila cuti tersebuit dijalani mulai tanggal 1, maka Tunjangan Umum dihentikan mulai bulan itu juga. Khusus bagi PNS wanita yang menjalani cuti di luar tanggungan negara untuk persalinan ke-4 (empat) dan seterusnya untuk paling lama 3 (tiga) bulan, maka selama menjalani cuti di luar tanggungan negara yang bersangkutan tidak menerima penghasilan (gaji dan tunjangan umum). Gaji dan tunjangan umum dibayarkan kembali mulai bulan berikutnya setelah yang bersangkutan selesai menjalani cuti di luar tanggungan negara untuk persalinan anak.

III. Penghentian Pemberian Tunjangan Umum bagi anggota POLRI dan anggota TNI Penghentian Pemberian Tunjangan Umum bagi anggota POLRI dan anggota TNI dilaksanakan sesuai ketentuan di lingkungan Polri dan TNI. Demikian disampaikan agar dapat dipedomani dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Tembusan : Direktur Pelaksana Anggaran

LAMPIRAN I Surat Direktur Perbendaharaan Nomor S-6053/PB/2006 tanggal 16 Agustus 2006 DAFTAR TUNJANGAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL No. A. Tunjangan Jabatan Fungsional 1. Tunjangan Jabatan Fungsional Pranata Komputer 2. Tunjangan Jabatan Fungsional Auditor 3. Tunjangan Jabatan Fungsional Pranata Humas 4. Tunjangan Jabatan Fungsional Perancang Perundang-undangan 5. Tunjangan Jabatan Fungsional Agen 6. Tunjangan Jabatan Fungsional Peneliti 7. Tunjangan Jabatan Fungsional Perekayasa dan Teknisi Penelitian dan Perekayasaan 8. Tunjangan Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan, Pengawas Benih Tanaman, Pengawasa Bibit Ternak, Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, Pengawas Perikanan, Pengendali Hama Dan Penyakit Ikan, dan Pengawas Benih Ikan 9. Tunjangan Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan 10. Tunjangan Jabatan Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan 11. Tunjangan Jabatan Fungsional Pengendali Dalmpak Lingkungan 12. Tunjangan Jabatan Fungsional Teknik Penggalian, Teknik Jalan dan hambatan, Teknik Tata Bangunan dan Perumahan, dan Teknik Penyehatan Lingkungan 13. Tunjangan Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan 14. Tunjangan Jabatan Fungsional Penyelidik Bumi 15. Tunjangan Jabatan Fungsional Pemeriksa Paten dan Pemeriksa Merek 16. Tunjangan Jabatan Fungsional Perencana 17. Tunjangan Jabatan Fungsional Analisis Kepegawaian 18. Tunjangan Jabatan Fungsional Aspirasi dan Kepustakawan 19. Tunjangan Jabatan Fungsional Polisi Kehutanan 20. Tunjangan Jabatan Fungsional Pemeriksa Pajak, Pemeriksa Bea dan Cukai dan Penilai Pajak Bumi dan Bangunan 21. Tunjangan Jabatan Fungsional Pranata Nuklir 22. Tunjangan Jabatan Fungsional Pengamat Meteorologi dan Geofisika 23. Tunjangan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi 24. Tunjangan Jabatan Fungsional Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan 25. Tunjangan Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana 26. Tunjangan Jabatan Fungsional Pengamat Gunungapi

No. 27. Tunjangan Jabatan Fungsional Teknisi Penerbangan 28. Tunjangan Jabatan Fungsional Penguji Mutu Barang dan Penera 29. Tunjangan Jabatan Fungsional Statistisi 30. Tunjangan Jabatan Fungsional Perantara Hubungan Industrial 31. Tunjangan Jabatan Fungsional Penyuluh Agama 32. Tunjangan Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan 33. Tunjangan Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan 34. Tunjangan Jabatan Fungsional Dokter, Dokter Gigi, Apoteker, Asisten Apoteker, Pranata Laboratorium Kesehatan, Epidemiolog Kesehatan, Entomolog Kesehatan, Sanitarian, Administrator Kesehatan, Penyuluh Kesehatan Masyarakat, Perawat Gigi, Nutrisionis, Bidan, Perawat, Radiografer, Perekam Medis, dan Teknisi Elektromedis 35. Tunjangan Jabatan Fungsional Instruktur 36. Tunjangan Jabatan Fungsional Pekerja Sosial 37. Tunjangan Jabatan Fungsional Pengantar Kerja 38. Tunjangan Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat 39. Tunjangan Dosen 40. Tunjangan Jabatan Fungsional Widyaiswara 41. Tunjangan Jabatan Fungsional Teknisi Siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran 42. Tunjangan Jabatan Fungsional Jaksa B. Tunjangan yang dipersamakan dengan Tunjangan Jabatan 1. Tunjangan Tenaga Kependidikan 2. Tunjangan Jabatan Anggota dan Sekretaris Pengganti Mahkamah Pelayaran 3. Tunjangan Jabatan Fungsional Jabatan bagi Pejabat tertentu yang ditugaskan pada Badan Pemeriksa Keuangan 4. Tunjangan Jabatan Hakim 5. Tunjangan Jabatan Panitera 6. Tunjangan Jabatan Jurusita dan Jurusita Pengganti 7. Tunjangan Pengamat Gunungapi bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan I dan II 8. Tunjangan Jabatan Fungsional Petugas Kemasyarakatan 9. Tunjangan Jabatan Fungsional Jabatan lain yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil berdasarkan peraturan perundang-undangan *) Keterangan: *) Tunjangan Jabatan lain yang diberikan kepada pegawai Negeri Sipil berdasarkan peraturan perundang-undangan digunakan untuk menampung Tunjangan Jabatan Fungsional yang dipersamakan dengan Tunjangan Jabatan yang masih dalam proses penyelesaian

LAMPIRAN II Surat Direktur Perbendaharaan Nomor S-6053/PB/2006 tanggal 16 Agustus 2006 DAFTAR TUNJANGAN FUNGSIONAL ANGGOTA POLRI No. 1. Tunjangan Jabatan Fungsional Tenaga Kesehatan/Medis 2. Tunjangan Jabatan Fungsional Keahlian Penyidik 3. Tunjangan Jabatan Fungsional Pawang Anjing Pelacak/Aswasada 4. Tunjangan Jabatan Fungsional Juru Masak 5. Tunjangan Jabatan Fungsional Tenaga Pendidik, Asisten Instruktur, dan Widyaiswara 6. Tunjangan Jabatan Fungsional Babin Kamtibmas

LAMPIRAN III Surat Direktur Perbendaharaan Nomor S-6053/PB/2006 tanggal 16 Agustus 2006 DAFTAR TUNJANGAN FUNGSIONAL ANGGOTA TNI No. 1. Tunjangan Jabatan Fungsional Peneliti 2. Tunjangan Jabatan Fungsional Perekayasa dan Teknisi Penelitian dan Perekayasaan 3. Tunjangan Jabatan Fungsional Pranata Komputer 4. Tunjangan Jabatan Fungsional Pemeriksa Paten dan Pemeriksa Merek 5. Tunjangan Jabatan Fungsional Perencana 6. Tunjangan Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian 7. Tunjangan Jabatan Fungsional Arsiparis dan Pustakawanj 8. Tunjangan Jabatan Fungsional Dokter, Dokter Gigi, Apoteker, Asisten Apoteker, Pranata Laboratorium Kesehatan, Epidemiolog Kesehatan, Entomolog Kesehatan, Sanitarian, Administrator Kesehatan, Penyuluh Kesehatan Masyarakat, Perawat Gigi, Nutrisionis, Bidan, Perawat, Radiografer, Perekam Medis, dan Teknis Elektromedis 9. Tunjangan Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi 10. Tunjangan Jabatan Fungsional Widyaiswara 11. Tunjangan Jabatan Fungsional Auditor