BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MANAJEMEN INVESTASI DANA PREMI DI PT. ASURANSI SYARIAH ALLIANZ LIFE INDONESIA SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. perilaku umat Islam dalam memandang kelembagaan-kelembagaan yang ada

BAB IV STUDI ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG APLIKASI RETENSI CO ASURANSI SYARI AH DI PERUSAHAAN ASURANSI PT. TAKA>FUL INDONESIA DI SURABAYA

BAB 1V REASURANSI PADA TABUNGAN INVESTASI DI BANK SYARIAH BUKOPIN SIDOARJO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

Asuransi Syariah. Insurance Goes To Campus. Oleh: Subchan Al Rasjid. Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

Sharing (berbagi resiko). Cara pembayarannya sesuai dengan kebutuhan

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

perbankan di Indonesia menganut dual banking system yaitu perbankan konvensional dan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS WADI< AH MUD{A>RABAH TERHADAP BONUS HAJI GRATIS PADA PT. ANUGERAH NUR NABAWI JOMBANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

SALINAN NOMOR 18 /PMK.010/2010 TENTANG PENERAPAN PRINSIP DASAR PENYELENGGARAAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. sistem perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah mendapat respon positif dari

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. merugikan ( pure risk), seperti resiko bisnis, resiko kecelakaan, dan resiko sakit.

SYARIAH ASSURANCE ACCOUNT DI PT. PRUDENTIAL

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan khususnya kehidupan ekonomi sangat besar baik itu

PRAKTIK ASURANSI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan

BAB I PENDAHULUAN. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, itulah cita-cita Negara dan

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENERAPAN SYARAT HASIL INVESTASI MINIMUM PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH UNTUK SEKTOR PERTANIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Artinya: Dialah Allah yang mengamankan mereka dari ketakutan.

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TENTANG PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

BAB IV. Prudential Life Assurance Kantor Agency Cabang Kudus 1 yaitu PRUlink. Syariah Assurance Account (PAA Syariah) dan PRUlink syariah investor

yang berakad dapat mengambil pengganti dari apa yang telah diberikannya.

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Akad Tabarru Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. 2014, hlm.viii. 2 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan Syariah, Gaung Persada Pers Group, Cet ke-1, Jakarta, 2014, hlm.100.

BAB IV. A. Analisis terhadap Sistem Bagi Hasil Pengelolaan Ladang Pesanggem Antara

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH DI BMT MADANI TAMAN SEPANJANG SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA JUAL BELI AIR SUMUR DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi yang menghasilkan berbagai macam perubahan

BAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam

BAB I PENDAHULUAN. Harta merupakan salah satu amanah yang diberikan Allah kepada

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam yang menjadi bagian tak terpisahkan dari agama Islam

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1991 diawali dengan pelaksanaan perbankan syariah 1. kebidang kegiatan ekonomi lainnya, salah satunya yaitu asuransi syariah.

Hijab Secara Online Menurut Hukum Islam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS PENGELOLAAN DANA TABARRU PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KANTOR AGENCY CABANG KUDUS 1 DALAM KAJIAN HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. dari banyaknya bermunculan perusahaan, baik itu perusahaan yang bergerak di

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian. Istilah syariah adalah sesuatu yang bisa dikatakan sedang marak sejak

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GANTI RUGI DALAM JUAL BELI ANAK BURUNG

DANA TALANGAN H A J I. خفظ اهلل Oleh: Ustadz Dr. Erwandi Tirmidzi, MA. Publication: 1433 H_2012 M DANA TALANGAN HAJI

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP BISNIS PULSA DENGAN HARGA DIBAWAH STANDAR

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB IV STOCK INDEX FUTURE TRADING DI CENTRAL CAPITAL FUTURES DALAM PERSPEKTIF MADZHAB SYAFI I

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PRULINK. SYARIAH RUPIAH FIXED INCOME FUND di PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE SYARIAH SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian diri, namun penyesuaian diri tersebut tidak melepaskan diri dari. fitrah manusia yang selalu beradapan dengan risiko.

BAB I PENDAHULUAN. Risiko akan selalu ada dan mengikuti kehidupan manusia. Salah satu. pembangunan, terbakarnya bangunan dan lain sebagainya.

BAB III PELAKSANAAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

BAB V PENUTUP. syariah yaitu Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB III DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE

BAB I PENDAHULUAN. lembaga tersebut mencakup bagian dari keseluruhan sistem sosial masyarakat

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONAL WADI< AH PADA TABUNGAN ZAKAT DI PT. BPRS BAKTI MAKMUR INDAH

BAB IV TINJAUAN MASḶAHẠH TERHADAP PENERAPAN FATWA DSN NO. 29/ DSN-MUI/ VI/ 2002 TENTANG PEMBIAYAAN PENGURUSAN HAJI DI BRI SYARIAH SIDOARJO

BAB III KLAIM ASURANSI PADA PT ASURANSI TAKAFUL UMUM SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI IKAN TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. termaktub dalam Al-Qur an dan Sunnah Rasulullah SAW merupakan sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi syariah karena produk tersebut tidak mengandung unsur riba yang

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

I. PENDAHULUAN. Asuransi pada dasarnya merupakan persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK SIMPANAN WADI AH BERJANGKA DI BMT TEGAL IJO DESA GANDUL KECAMATAN PILANGKENCENG KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS SADD AH TERHADAP JUAL BELI KREDIT BAJU PADA PEDAGANG PERORANGAN DI DESA PATOMAN ROGOJAMPI BANYUWANGI

KAIDAH FIQH. Jual Beli Itu Berdasarkan Atas Rasa Suka Sama Suka. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Jual Beli Itu Berdasarkan Suka Sama Suka

BAB I PENDAHULUAN. pertama dengan jumlah pemeluk agama Islam sebesar 182,570,000 orang.

SESUAI PROFESI, BOLEHKAH SAYA MENASEHATI PENCARI KERJA UNTUK BEKERJA DI PERUSAHAAN HARAM?

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki untuk disimpan dengan tujuan untuk mengelola uang tersebut.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PANDANGAN TOKOH AGAMA TERHADAP UTANG-PIUTANG BERSYARAT

BAB I PENDAHULUAN. secara nyata pada era modern. Pada hakikatnya, secara teoritis semangat yang. dan saling tolong-menolong antara sesama manusia.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERSEPSI NASABAH TENTANG APLIKASI MURA<BAH}AH DI BMS FAKULTAS SYARIAH

BAB II LANDASAN TEORI. Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian, definisi asuransi adalah:

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MANAJEMEN INVESTASI DANA PREMI DI PT. ASURANSI SYARIAH ALLIANZ LIFE INDONESIA SURABAYA A. Analisis Manajemen Investasi Dana Premi di PT. Asuransi Syariah Allianz Life Indonesia Surabaya Perkembangan asuransi syariah di Indonesia terjadi pada akhir tahun 1994, yaitu dengan berdirinya asuransi takaful Indonesia pada tanggal 25 agustus 1994, dengan diresmikannya PT. Asuransi Takaful Keluarga melalui SK. Menkeu No.Kep-385/KMK ON/1994. Pendirian asuransi takaful di Indonesia diprakarsai oleh Tim Pembentuk Asuransi Takaful Indonesia (TEPATI) yang dipelopori oleh ICMI melalui yayasan Abdi Bangsa, Bank Muamalat Indonesia, Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, Pejabat dari Departemen Keuangan, dan Pengusaha Muslim Indonesia. 1 Usaha perasuransian di Indonesia saat ini telah berkembang pesat, disamping usaha perasuransian konvensional, telah muncul usaha perasuransian dibidang asuransi jiwa yang berdasarkan prinsip syariat Islam, yaitu PT. Asuransi Syariah Allianz Life Indonesia, lahirnya usaha perasuransian syariah dikarenakan sebagian masyarakat muslim di Indonesia selama ini meragukan sistem asuransi 1 A.M. Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, 76 62

63 kovensional yang mengandung tiga hal yang dilarang dalam ajaran Islam, yaitu: bunga (riba), ketidakjelasaan (gharar) dan perjudian (maisir). Usaha asuransi yang dilakukan oleh perusahaan Allianz syariah ini merupakan sebuah asuransi yang terdiri dari asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. asuransi jiwa pada Allianz syariah merupakan asuransi yang menggunakan sistem tabungan. Asuransi jiwa pada Allianz syriah merupakan asuransi jiwa unitlink yaitu asuransi yang terdapat nilai investasi berbasis syariah di dalamnya atau disebut juga Allisya Protection Plus. Pada produk Allisya Protection Plus, dana peserta diinvestasikan ke dalam proyek-proyek atau pembiayaan yang sesuai dengan prinsip Islam dan hasilnya dibagi antara peserta dengan perusahaan Allianz dengan akad mudharabah. Pembagian keuntungan hasil investasi ditunjukkan pada tahun ke-1, peserta menerima dana alokasi investasi sebesar 25%, sedangkan sisanya dimasukkan ke dalam rekening tabarru. Dana alokasi investasi ini akan terus berkembang ampai tahun ke-6, yaitu mencapai 105.26%. pada tahun ke-6 ini, sudah tidak ada pemasukan dana tabarru karena dana tabarru terakhir dimasukkan pada tahun ke-5 saja. Jadi pada tahun ke-5 peserta memiliki nilai investasi 92.50%, sisanya dimasukkan ke dalam rekening tabarru. Pada produk ini peserta berhak menentukan pilihan dana investasi dan persentase alokasinya dari dana investasi. Yaitu diantaranya Allisya Rupiah Fixed Income fund, Allisya Rupiah Balanced Fund, dan Allisya Rupiah Equity Fund.

64 Namun demikian, dana investasi yang diinvestaskan pada pilihan peserta dapat meningkat atau menurun tanpa adanya jaminan dari perusahaan atas batas minimal dan maksimal peningkatan atau penurunan tersebut. Segala risiko yang timbul atas dana investasi terhadap pilihan investasi yang telah dipilih sepenuhnya menjadi tanggung jawab peserta. Sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku atau kebijakan lainnya yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Perusahaan berhak mengurangi atau memotong dari seluruh asset-aset yang berasal dari dana investasi yang telah terkumpul guna membaya ujrah, pajak serta pengeluaran lainnya di luar yang telah ditetapkan dalam polis. Sedangkan asuransi kesehatan yang diperuntukkan untuk perorangan tanpa ada nilai investasi di dalamnya (Allisya Care) dan asuransi kesehatan yang diperuntukkan untuk karyawan perusahaan tanpa ada nilai investasi di dalamnya (Smarthealth Blue Sapphire). Pada produk ini menggunakan sistem asuransi tanpa tabungan. Dimana produk Allisya Care dan Smarthealth Blue Sapphire pengelolaannya yaitu dana premi peserta dikumpulkan dan dimasukkan semua ke dalam rekening khusus tabarru. Premi ini kemudian diinvestasikan dan keuntungannya dimasukkan ke dalam rekening tabarru. Dana ini tidak dapat diterima lagi oleh peserta Allianz kecuali terjadi risiko atau klaim asuransi.

65 Apabila terjadi defisit underwriting maka kekurangannya menjadi tanggung jawab para peserta sedangkan PT. Asuransi Allianz Life Indonesia, cabang syariah, dapat meminjamkan sementara berdasarkan prinsip al-qardh (tanpa tambahan/bunga) untuk membayar maslahat (manfaat) atas musibah yang terjadi di antara peserta, yang akan dikembalikan dari surplus underwriting yang akan datang. Hak dan kewajiban peserta kepada perusahaan asuransi Allianz syariah dan hak dan kewajiban perusahaan asuransi Allianz syariah kepada peserta pada dasarnya sama dengan asuransi syariah secara keseluruhan. Jadi, penulis menyimpulkan bahwasanya perusahaan Allianz syariah hanya perwakilan dari para peserta untuk mengelola dana premi dan menginvestasikannya dengan memberikan sejumlah ujrah sesuai kesepakatan dengan menggunakan akad wakalah bil ujrah. Maka, manajemen investasi yang dilakukan oleh perusahaan Allianz Syariah ini telah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Sistem asuransi syariah adalah sikap taawun yang telah diatur dengan sistem yang sangat rapi, antara sejumlah besar manusia.semuanya telah siap mengantisipasi suatu peristiwa. Jika sebagian mereka mengalami peristiwa tersebut, maka semuanya saling tolong-menolong dalam menghadapi peristiwa itu dengan sedikit pemberian (derma) yang diberikan oleh setiap individu.

66 Dengan pemberian (derma) tersebut, mereka dapat menutupi kerugian-kerugian yang dialami oleh orang yang tertempa peristiwa tersebut. B. Analisis Hukum Islam terhadap Manajemen Investasi Dana Premi Oleh Asuransi Syariah Allianz Life Indonesia Surabaya. Pengertian asuransi syariah dalam muamalah ialah usaha saling memikul risiko diantara sesama orang sehingga antara satu dengan yang lainnya menjadi penanggung atas risiko yang lainnya. Saling pikul risiko ini dilakukan atas dasar saling tolong-menolong dalam kebaikan dengan cara masing-masing mengeluarkan dana tabarru (dana ibadah, sumbangan, derma yang ditunjukkan untuk menanggung risiko). Prinsip tolong menolong ini sesuai dengan firman Allah SWT. Artinya: dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-nya. (QS.al-Maidah (5): 2) Sumber hukum dari asuransi syariah adalah syariat Islam, sedangkan sumber hukum dari syariat Islam adalah al-quran dan al-hadits, Ijma, fatwa sahabat, Qiyas, Ihtihsan, Urf, dan tradisi, Maslih Mursalah.al-Quran dan al-hadits atau kebiasaan Rasulullah merupakan sumber utama dari hukum Islam. Oleh karena itu

67 dalam menetapkan prinsip-prinsip maupun praktik dan operasional dari asuransi syariah, parameter yang senantiasa menjadi rujukan adalah syariat Islam.Dalam ketentuan hukum asuransi pada umumnya, di dalam syariat Islam dikategorikan ke dalam masalah ijtihad-ijtihad sebab tidak ada penjelasan resmi baik dalam al- Quran maupun al-hadits.adapun hasil ijtihad para ahli hukum Islam tentang hukum asuransi yang berpendapat membolehkan asuransi bersifat sosial/tolongmenolong. Sebagaimana dikatakan oleh Masjfuk, dalam bukuya Masail Fiqhiyah, menjelaskan bahwasanya di antara ulama yang mengharamkan asuransi adalah: Sayyid Sabiq (pengarang fiqh al-sunnah), Abdullah al-qalili (mufti Yordania), Muhammad Yusuf al-qardhawi (pengarang halal wa al-haram), dan lain-lain. Alasan utama pengharaman asuransi menurut Masjfuk, yaitu premi-premi yang telah dibayarkan oleh pemegang polis diputar dalam praktek riba. Demikian juga pendapat Warkum Sumitro yang memberikan jawaban terhadap kelompok yang mengharamkan asuransi dengan enam alasan, yaitu: 2 a. Asuransi mengandung unsur perjudian yang dilarang dalam Islam. b. Asuransi mengandung unsur ketidakpastian. c. Asuransi mengandung unsur riba yang dilarang dalam Islam. d. Asuransi mengandung unsur eksploitasi yang bersifat menekan. 2 Warkum Sumitro, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait di Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), 166

68 e. Asuransi obyek bisnisnya digantungkan pada hidup matinya seseorang, yang berarti mendahului takdir Allah SWT. f. Asuransi termasuk jual-beli atau tukar menukar mata uang tidak secara tunai. Lain halnya dengan pendapat dari Majfuk Zuhdi yang membolehkan asuransi syariah dalam prakteknya sekarang ini, termasuk asuransi jiwa, dengan alasan, yaitu: a. Sesuai dengan kaidah hukum Islam. ال ع ق ود ف ى اال ص ل اإل ب اح ة ح ت ى الد ل ي ل ع ل ى ي د ل ت ح ر ي م ه ا Pada prinsipnya pada akad-akad itu boleh, sehingga ada dalil yang melarangnya. b. Sesuai dengan tujuan pokok hukum Islam untuk mencari kemaslahatan dan menolak kerusakan/kerugian. c. Sesuai dengan kaidah hukum Islam. إ ذ ا ت ع ار ض ض ر ر ان أخ ف ه م ا ف ض ل Jika ada bahaya yang berhadapan (berat dan ringan), maka didahulukan bahaya yang ringan atau lebih ringan. d. Asuransi tidak sama dengan perjudian, karena asuransi bertujuan mengurangi risiko (reducing of risk) dan bersifat sosial dan membawa maslahah bagi keluarga, sedangkan judi justru menciptakan risiko, tidak sosial, dan bisa membawa malapetaka bagi yang terkait dan keluarga.

69 e. Asuransi sudah memperhitungkan secara tematik untung ruginya bagi perusahaan asuaransi dan bagi para pemegang polisnya, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan secara mutlak (berdasarkan ilmu aktuaria) f. Sesuai dengan prinsip hukum Islam, meniadakan kesempitan dan kerusakan dan hidup bergotong royong. 3 Menurut penulis, disamping asuransi menciptakan kemasalahatan umum, dengan berasuransi dapat mendatangkan rasa aman pada diri sendiri maupun keluarga, karena sudah ada yang menanggung risiko dari bahaya-bahaya yang sewaktu-waktu dapat menimpa diri kita walaupun itu belum diketahui kapan terjadinya. Di sisi lain manusia mempunyai sifat lemah dalam menghadapi kejadian yang akan datang. Sifat lemah tersebut berbentuk ketidaktahuannya terhadap kejadian yang akan menimpa pada dirinya. Sebagaimana firman Allah SWT.. Artinya: Sesungguhnya Allah, Hanya pada sisi-nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok dan tiada seorangpun yang dapat 3 Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhuyah, (Jakarta: Gunung Agung, 1997),136

70 mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (al-lukman (31): 34) Ayat diatas menjelaskan bahwasanya manusia itu tidak dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok atau yang akan diperolehnya, namun demikian mereka diwajibkan berusaha. Adapun caranya adalah menyiapkan bekal (proteksi) untuk kepentingan di masa datang agar segala sesuatu yang bersifat negatif, baik dalam bentuk musibah, kecelakaan, kebakaran ataupun kematian dapat diminimalisir kerugiannya. Dalam berasuransi syariah, prinsip dasar yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan ini harus didasari semangat tolong-menolong (taawun) antara anggota (nasabah).praktek tolong-monolong merupakan unsur utama pembentuk bisnis asuransi. Asuransi syariah telah terbebas dari hal-hal yang diharamkan oleh para ulama yaitu bersih dari adanya maghrib (maisir, gharar, dan riba). Ha lini dapat dilihat dalam sistem operasional yang dilakukan, dimana dalam mekanisme pengelolaan dananya dapat memisahkan antara rekening dana peserta dengan rekening tabarru. Tujuan dari pemisahan ini untuk menghindarkan adanya pencampuran dana. Sehingga asuransi syariah dapat terhindar dari maisirdan gharar.adapun masalah riba baik dalam praktik kerugian materi maupun jiwa dapat dieliminir dengan menggunakan instrumen syariah sebagai pengganti sistem riba, misalnya mudharabah, wadiah, wakalah, dan sebagainya.

71