PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM. Pebriani.

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TATA BALOK GAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM HERMAWITA ABSTRAK

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PUTARAN GAMBAR BINATANG DI TAMAN KANAK-KANAK TUNAS BANGSA LUBUK BASUNG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MELENGKAPI HURUF MENJADI KATA TAMAN KANAK-KANAK AL HIKMAH AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI MEDIA KARTU KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK TELADAN PPI SRAGEN TAHUN AJARAN 2014 / 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN TABUNG PINTAR di TK NEGERI PEMBINA LUBUK BASUNG. Ramaini ABSTRAK

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KUDO-KUDO DI TAMAN KANAK-KANAK BAHARI PADANG ZAFNIARTI* Abstrak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN POHON PINTAR DI TAMAN KANAK-KANAK LUBUK BASUNG. Eva Mirmiyanti ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DOMINO DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DADU ANGKA DI TK DHARMAWANITA PERSATUAN AGAM N U R M A I N I ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK

PENGGUNAAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK KELOMPOK B

Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Program pemerintah untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa dengan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK USIA DINI MELALUI METODE DEMONSTRASI DI TAMAN KANAK-KANAK TRI BINA PAYAKUMBUH

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A RA KM MIFTAHUL HUDA PULOSARI KECAMATAN PAPAR KABUPATEN KEDIRI

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI EKSPLORASI ALAM (SAWAH) DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA

PERMAINAN KARTU HURUF DI TAMAN KANAK-KANAK AGAM ELIFIA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PIRING HURUF DI RAUDHATUL ATHFAL DARMA WANITA PADANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA LAPTOP MAINAN DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH KECAMATAN TILATANG KAMANG ARTIKEL ILMIAH

*Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan 0 Universitas Negeri Padang

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

PENINGKATAN PENGENALAN KONSEP ANGKA MELALUI PERMAINAN KALENDER DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM SILATURAHMI KABUPATEN PADANG PARIAMAN. Nurmainis ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU KATA DENGAN KANTONG PINTAR DI TAMAN KANAK-KANAK GADIH RANTI AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN MENGURUTKAN POLA WARNA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA BATANG ANAI.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK MELALUI PERMAINAN PESAN BERANTAI DI TK TAUFIQ PERGURUAN ISLAM BAYUR. Mulyati ABSTRAK

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI DONGENG DI TAMAN KANAK-KANAK PEMBINA AGAM. Monalisa

MENINGKATKAN PENGEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK GPID 2 PALU SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003). Dari bagian-bagian itu tidak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum memasuki

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI MENURUT CERITA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini.

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN MAHYONG DI TAMAN KANAK- KANAK DHARMAWANITA LUBUK BASUNG. Rahmil Fuad

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK SATU ATAP BATU KUALI TALAWI SAWAHLUNTO

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai perencanaan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI PERMAINAN GAMBAR DALAM BAK PASIR DI TAMAN KANAK-KANAK BINA ANAPRASA MEKAR SARI PADANG

PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENGISI POLA GAMBAR DENGAN DAUN KERING DI TK ANDESSA PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. potensi baik psikis maupun fisik yang meliputi moral dan nilai agama, sosial,

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar di Taman Kanak-kanak Islam Qurrata A yun Batusangkar

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN CELEMEK KARTU BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AL HIKMAH AGAM. Desriwati Hasan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode Mueller dalam

Seminar Nasional Pendidikan Sains II UKSW

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PAUD

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL TOBOLI

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP ANGKA MELALUI PERMAINAN PAPAN SELUNCUR KELERENG DI TAMAN KANAK-KANAK FADHILAH PADANG IRNAWATI REVINA.

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

PENERAPAN PEMBELAJARAN MEMBACA DENGAN PERMAINAN KARTU GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK SATU ATAP MARDI PUTRA I WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai tunas bangsa dan generasi penerus perjuangan bangsa perlu

BAB I PENDAHULUAN. Anak yang mendapat bimbingan, pembinaan dan rangsangan sejak dini akan

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Bahan Sisa Kardus Bekas Taman Kanak- Kanak Padang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Program Sarjana S -1 Studi PG Pendidikan Anak Usia Dini

ISSN X Volume II Nomor 1. Maret

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan agar pribadi anak berkembang secara optimal. Tertunda atau

Mengenalkan Konsep Huruf Dengan Metode Permainan Kartu Huruf Pada Anak

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM.

I PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

Naskah Publikasi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI KREASI DI TAMAN KANAK-KANAK MELATI KABUPATEN SOLOK SELATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan atau golden age (Slamet. Suyanto, 2005: 6). Oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan

Meningkatkan Kemampuan Menyebutkan Bunyi Huruf Melalui Media Papan Pintar Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah 65 Surabaya

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI TULISAN PADA MEDIA BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK BAITUL HAMDI PADANG

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM 1 Pebriani Abstrak Kemampuan Anak Mengenal huruf masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan anak mengenal huruf melalui permainan menguraikan kata. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, dengan subjek penelitian kelompok BI di Taman Kanak-kanak.Teknik dalam pengumpulan data berupa observasi, yang diolah dengan teknik persentase. Hasil penelitian pada setiap siklus telah menunjukan adanya peningkatan kemampuan anak mengenal huruf dari kondisi awal, siklus I sampai siklus I. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa permainan menguraikan kata dapat meningkatkan kemampuan anak mengenal huruf. Kata kunci : Mengenal Huruf; Anak; Menguraikan Kata

2 Pendahuluan Taman Kanak-kanak merupakan salah satu lembaga pendidikan anak usia dini yang terdapat dalam jalur pendidikan formal. Sesuai dengan tujuan TK menurut undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem Pendidikan Nasional I BAB VI pasal 28 ayat 3 berbunyi : Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak, Raudatul Athfal atau bentuk lain yang sederajat. Pendidikan Taman Kanak-kanak salah satu bentuk Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur Pendidikan Formal yang menyediakan program pendidikan bagi anak usia 4 sampai 6 tahun. Usia 4 sampai 6 tahun ini merupakan usia yang paling efektif untuk mengembangkan berbagai potensi yang di miliki anak. Menurut Muliawan (2009:15) pendidikan anak usia dini atau yang sering disingkat paud adalah pendidikan yang diberikan kepada anak usia dua sampi enam tahun. Pendidikan anak usia dini disebut juga dengan pendidikan anak prasekolah, taman bermain, atau taman kanak-kanak. Pendidikan di Taman Kanak-kanak sangat penting dalam kehidupan seorang anak, karena pendidikan saat ini sebagai modal dasar untuk perkembangan selanjutnya. Untuk itu pembelajaran di TK haruslah di sesuaikan dengan perkembangan anak dan memberikan rasa aman, nyaman, menyenangkan dan menarik bagi anak serta mendorong keberanian. Dalam PP RI No.19 Tahun 2005 tentang standar pendidikan Bab. IV Pasal 19 dinyatakan bahwa: proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan interaktif, menyenangkan, menantang, memotivasi, peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat dan perkembangan fisik dan psikologi peserta didik. Pendidikan di Taman Kanak-kanak bertujuan untuk membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai agama, sosial, emosional, kemandirian, kognitif, bahasa, fisik/motorik dan seni untuk siap memasuki sekolah dasar. Masa usia Taman Kanak-kanak merupakan masa emas, dimana perkembangan fisik, mptorik, kognitif, bahasa, sosial, emosional anak berkembang dengan sangat cepat. Untuk mencapai perkembangan anak tersebut dilakukan dalam kegiatan pembelajar. Kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-kanak lebih dikenal sebagai kegiatan bermain. Dunia anak-anak adalah bermain. Bermain merupakan cara yang paling baik untuk mengembangkan potensi yang ada pada anak. Bermain juga salah satu pendekatan pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Hal ini sesuai dengan prinsip belajar Taman Kanakkanak yaitu bermain sambil belajar, belajar seraya bermain. Sudono (1995 : 1) bermain

3 adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa menggunakan alat yang mengsilkan pengertian atau emberikan informasi, memberikan rangsangan maupun mengembangkan imajinasi pada anak. Melalui pembelajaran di Taman Kanak-kanak diharapkan mampu mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak sesuai dengan kurikulum Taman Kanak-kanak tahun 2010 yaitu : 1). Nilai-nilai agama dan moral, 2). Fisik, 3). Kognitif, 4). Bahasa. Salah satu aspek pengembangan kemampuan dasar anak yaitu : Bahasa. Kemampuan berbahasa sangatlah perlu di kembangkan karena dengan berbahasa anak dapat memahami kata dan kalimat serta memahami hubungan antara bahasa lisan dan tulisan pramembaca awal. Pengembangan kemampuan bahasa ini bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat anak untuk dapat berbahasa Indonesia. Untuk mencapai tujuan pengembangan bahasa pada anak di perlukan tenaga pendidik yang propesional yaitu guru. Guru yang propesional adalah guru yang memiliki keterampilan, pengetahuan secara utuh, tidak saja melibatkan orang, tempat, benda-benda di samping pengetahuan keguruan, tetapi juga ide-ide kreatif dalam menggunakan dan merancang alat permainan yang menantang bagi anak. Peranan guru sangat penting dalam pengembangan bahasa anak, untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak Taman Kanak-kanak, dapat diarahkan melalui komponen berbahasa yaitu: menyimak, membaca, menulis dan berbicara. Salah satu komponen berbahasa adalah membaca. Mengajarkan membaca di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan selama dalam batas-batas aturan pengembangan praskolatik atau pra akademik serta mendasarkan diri pada prinsip dasar hakiki dari pendidikan Taman Kanak-kanak sebagai sebuah taman bermain (dalam depdiknas, 2000:2). Anak Taman Kanak-kanak pada umumnya sudah mampu berkomunikasi secara lisan, namun untuk membaca anak masih mengalami kesulitan mengingat bahasa merupakan sistem yang rumit dan melibatkan berbagai unsur seperti huruf (simbol), kata, kalimat dan tata cara melafalkannya. Untuk mengembangkan kemampuan membaca pada anak, guru harus mampu menciptakan media berupa alat permainan yang memotivasi anak dalam belajar. Media yang digunakan dibuat bervariasi agar anak tidak merasa bosan dan jenuh dalam belajar. Namun pada kenyataannya yang peneliti amati dilapangan, guru belum mampu mengembangkan ide-ide yang dapat mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak dalam kegiatan pembelajaran. Terutama pada aspek membaca mengenal huruf, dimana cara

4 guru mengenalkan huruf pada anak langsung menyebutkan bunyi huruf sambil menunjuk huruf kemudian cenderung memberikan kegiatan berupa penugasan bentuk lembaran kerja. Sebagai seorang guru peneliti menyadari bahwa cara mengajar guru yang seperti ini mengakibatkan kemampuan anak mengenal huruf masih rendah dan cara pengucapannya juga kurang jelas, anak kurang bisa membedakan bentuk huruf sehingga sulit menanamkan konsep kata pada anak. Metode dan alat atau media yang digunakan guru kurang bervariasi sehingga anak merasa bosan dan jenuh dalam belajar. Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti ingin memperbaiki proses pengenalan membaca dengan cara melakukan penelitian dengan judul : Peningkatan Kemampuan Anak Mengenal Huruf Melalui Permainan Menguraikan Kata di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Lubuk Basung. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti dapat mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :1.Kemampuan anak dalam mengenal huruf masih rendah. 2.Anak kurang bisa dalam membedakan huruf sehingga sulit menanamkan konsep kata kepada anak 3.Metode dan alat yang digunakan Guru kurang bervariasi. Sebagai mana identifikasi masalah yang telah di kemukakan, maka peneliti membatasi permasalahan dalam hal rendahnya kemampuan anak mengenal huruf di TK negeri Pembina Lubuk Basung. Berdasarkan masalah di atas dapat di rumuskan sebagai berikut : Bagaimana permainan menguraikan kata dapat meningkatkan kemampuan anak mengenal huruf di TK Negeri Pembina Lubuk Basung. Rancangan pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah dengan melalui permainan menguraikan kata untuk meningkatkan masalah rendahnya kemampuan anak dalam mengenal huruf. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal huruf melalui permainan mengurai kata di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Lubuk Basung. Mengenal huruf dalam teori whole language dalam Susanto (2011:86) yaitu anak belajar mengenali huruf dan bunyinya dari konteksnya ( dari bahasa yang digunakan ). Misalnya guru bertanya sama anak siapa namanya anak menjawab ani kemudian guru bertanya lagi bunyi apa yang kamu kenal dari namamu? Lalu anak mulai mengindentifikasi bunyi dan huruf seperti a dan ni (n dan i). jadi anak belajar dari konsep menyeluruh menuju ke parsial.

5 Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :Bagi siswa aplikasi permainan menguraikan kata dapat meningkatkan kemampuan anak mengenal huruf. Bagi sekolah, Sebagai suatu alternatif untuk meningkatkan kualitas pada pembelajaran berbahasa anak Bagi guru, Media permainan menguraikan kata dapat diterapkan sebagai salah satu bentuk pembelajaran yang dapat meningkatkan pengenalan huruf dan menjadikan proses belajar lebih menarik. Bagi peneliti sendiri,untuk mengembangkan ide-ide dan karya inovatif peneliti serta menambah wawasan dan pengetahuan melalui kegiatan pembelajaran terutama dalam meningkatkan kemampuan berbahasa anak. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya yang dipergunakan untuk memecahkan masalah penelitian. Penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan bagi penulis sendiri untuk memperoleh hasil belajar yang baik serta memuaskan. Subjek dalam penelitian ini adalah anak-anak kelompok B1 Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Lubuk Basung Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat. Dengan jumlah murid 21 orang, anak laki-laki 8 orang dan anak perempuan 13 orang. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2011/2012. pelaksanaan ini direncanakan memakan waktu 2 bulan yaitu dari bulan April sampai Juni 2012. Penelitian ini akan dilakukan secara bersiklus, yang dimulai dari kondisi awal kemudian siklus pertama dan lanjut siklus kedua dengan Prosedur dari penelitian yang akan peneliti lakukan terdiri empat tahap penting Penelitian tindakan kelas menurut Arikunto (2006:16 ) adalah: a) perencanaan, b) pelaksanaan, c) pengamatan, d) refleksi. Jika dalam siklus I belum berhasil dan meningkat, peneliti akan melakukan perbaikan kegiatan pembelajaran berdasarkan hal-hal yang belum dicapai pada siklus I. Pada siklus II ini akan dilakukan sama dengan siklus I yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.dalam penelitian ini data dikumpulkan melalui teknik observasi dan dokumentasi. Data dianalisis dalam persentase dengan mengunakan rumus oleh Hariyadi (2009:24) sebagai berikut :

6 P = F X 100% N Keterangan : P = Persentase aktivitas F = Frekuensi aktivitas yang dilakukan anak N = Jumlah anak dalam suatu kelas Hasil Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II pada kemampuan anak membaca mengenal huruf terjadi peningkatan mulai dari kondisi awal, Siklus 1dan Siklus II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini : Tabel 1. Hasil Observasi peningkatan kemampuan anak mengenal huruf di Taman Kanakkanak Negeri Pembina Lubuk BasungPada Kondisi Awal, Siklus Idan Siklus II (nilai sangat tinggi dan tinggi) No Aspek yang diamati Kondisi Siklus I SiklusII Keterangan Awal 1 Anak mampu 8 12 20 Meningkat membaca gambar % 38 62 95 2 Anak mampu 7 12 20 Meningkat membaca kata pada gambar % 33 62 90 3 Anak mampu 5 11 19 Meningkat menguraikan kata % 24 53 91 4 Anak mampu 7 12 20 Meningkat menyebutkan huruf vocal pada kata % 33 62 95 5 Anak mampu 7 13 19 Meningkat menyebutkan huruf konsonan pada kata

7 % 6 Anak mampu menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal yang sama % 33 62 91 6 13 19 Meningkat 29 62 91 Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat dalam grafik sebagai berikut : 100 90 80 70 60 50 40 30 Kondisi Awal Siklus I Siklus II 20 10 0 aspek 1 aspek 2 aspek 3 aspek 4 aspek 5 aspek 6 Grafik 1. Hasil Observasi peningkatan kemampuan anak mengenal huruf di Taman Kanakdan Siklus II (nilai kanak Negeri Pembina Lubuk BasungPada Kondisi Awal, Siklus I sangat tinggi dan tinggi) Berdasarkan hasil tabel dan grafik hasil observasi mulai dari kondsi awal, Siklus I dan Siklus II,dapat kita lihat peningkatan dalam beberapa aspek peningkatan kemampuan pengenalan huruf melalui permainan menguraikan kata yaitu : Aspek 1 anak mampu membaca gambar, pada kondisi awal adalah 38%, pada siklus I menjadi 62% dan siklus III meningkat menjadi 95%. Persentase peningkatan dari kondisi awal pada siklus satu yaitu 24% dan dari siklus I kepada siklus II yaitu naik 33%.Aspek 2 anak mampu membaca kataa pada gambar, pada kondisi awal adalah 3 Peningkatan dari kondisi awal pada siklus satu yaitu 24% dan dari siklus I kepada siklus II yaitu naik 33%. Persentase peningkatan dari kondisi awal kepada siklus satu yaitu 24% dan dari siklus I

8 kepada siklus II yaitu naik 38%.Aspek 3 anak mampu menguraikan kata, pada kondisi awal adalah 24%, pada siklus I menjadi 53% dan siklus II meningkat menjadi 91%. Persentase penigkatan dari kondisi awal sampai siklus I yaitu 29%, dan dari siklus I sampai siklus II naik menjadi 38%. Aspek 4 anak mampu menyebutkan huruf vocal pada kata, pada kondisi awal adalah 33%, pada siklus I menjadi 57% dan siklus II meningkat menjadi 95%. Persentase peningkatan dari kondisi awal kepada siklus satu yaitu 24% dan dari siklus I kepada siklus II yaitu naik 38%. Aspek 5 anak mampu menyebutkan huruf konsonan pada kata, pada kondisi awal adalah 33%, pada siklus I menjadi 62% dan siklus II meningkat menjadi 90%. Persentase peningkatan dari kondisi awal kepada siklus satu yaitu 29% dan dari siklus I kepada siklus II yaitu naik 28%. Aspek 6 anak mampu menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal yang sama, pada kondisi awal adalah 29%, pada siklus I menjadi 62% dan siklus II meningkat menjadi 91%. Persentase peningkatan dari kondisi awal kepada siklus satu yaitu 33% dan dari siklus I kepada siklus II yaitu naik 29%. Pembahasan Hasil penelitian peningkatan kemampuan anak mengenal huruf melalui permainan menguraikan kata di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Lubuk Basung, diperlukan pembahasan guna menjelaskan dan memperdalam kajian dalam penelitian ini. Pada kondisi awal tergambar kemampuan anak mengenal huruf masih rendah. Sebagian besar anak kelompok B I di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Lubuk Basung masih banyak yang belum mengenal huruf, membedakan dan menyebut bunyi huruf. Jika diamati lebih lanjut hal ini disebabkan karena penerapan metode yang kurang tepat, minimnya pemanfaatan media, alat peraga dan kegiatan bermain. Berdasarkan kondisi awal ini, peneliti melakukan tindakan dengan menerapkan permainan menguraikan kata untuk meningkatkan kemampuan anak mengenal huruf. Menurut Sudono (1995:7) alat permainan adalah sebuah alat bermain yang digunakan anak untuk memenuhi naluri bermainnya, Sudono juga mengatakan bahwa alat permainan adalah semua benda yang digunakan anak dalam kegiatan belajar mengajar dapat secara teratur, lancar, efektif, dan efisien, sehingga pendidikan Taman-kanak dapa tercapai. Menurut Tanaka dalam Sudono (1995:8) menyatakan bahwa alat permainan yang tujuan pengunaannya dipersiapkan harus bervariasi. Dengan adanya alat permainan yang bervariasi anak akan lebih terlatih dan merasa sangat senang.

9 Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa alat permainan adalah sebuah alat yang digunakan anak untuk memenuhi naluri bermain yang pengunaannya dipersiapkan harus bervariasi agar anak merasa senang dalam kegiatan pembelajaran. Pada tindakan penelitian siklus I kegiatan pembelajaran telah menggunakan media berupa kartu gambar yang ada kata nama dari gambar, kartu suku kata, kartu huruf dan kartu gambar yang ada kata dari nama gambar yang dipengal katanya menjadi suku kata. Dari tindakan siklus I terlihat peningkatan kemampuan untuk setiap aspek yangdiamati namun peningkatannya masih belum stabil dan belum mencapai KKM yaitu 75%, karena masih ada anak yang masih belum bisa mengenal huruf. Maka penelitian dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II peneliti melakukan pembelajaran yang lebih memotivasi anak dengan manambah kartu huruf, kartu suku kata yang diwarnai tiap hurufnya dan gambar yang menarik bagi anak. Berdasarkan tindakan yang telah dilakukan dapat dijabarkan keberhasilan pengunaan permainan menguraikan kata sebagai berikut ; Aspek 1 anak mampu membaca gambar, pada kondisi awal adalah 38%, pada siklus I menjadi 62% dan siklus II meningkat menjadi 95%. Aspek 2 anak mampu membaca kata pada gambar, pada kondisi awal adalah 33%, pada siklus I menjadi 57% dan siklus II meningkat menjadi 95%. Aspek 3 anak mampu menguraikan kata, pada kondisi awal adalah 24%, pada siklus I menjadi 53% dan siklus II meningkat menjadi 91%. Aspek 4 anak mampu menyebutkan huruf vocal pada kata, pada kondisi awal adalah 33%, pada siklus I menjadi 57% dan siklus II meningkat menjadi 95%. Aspek 5 anak mampu menyebutkan huruf konsonan pada kata, pada kondisi awal adalah 33%, pada siklus I menjadi 62% dan siklus II meningkat menjadi 90%. Aspek 6 anak mampu menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal yang sama, pada kondisi awal adalah 29%, pada siklus I menjadi 62% dan siklus II meningkat menjadi 91%. Berdasarkan hasil dari uraian diatas dapat jelaskan dimana untuk setiap aspek yang jumlah persentase keberhasilan bisa melampau batas minimum KKM yaitu 75%. Hal ini menunjukan bahwa penelitian ini berhasil.

10 Simpulan dan Saran Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu : Kemampuan anak mengenal huruf di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Lubuk Basung masih rendah, untuk memotivasi dan meningkatkan rendahnya kemampuan anak dalam mengenal huruf maka dilakukan tindakan salah satunya melalui permainan menguraikan kata, dunia anak adalah bermain. Bermain merupakan cara yang paling baik untuk mengembangkan potensi yang ada pada anak. melalui bermain, anak akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan, permainan menguraikan kata dengan media kartu gambar yang bertuliskan nama dari gambar, kartu gambar yang ada nama gambar yang dipenggal kata menjadi suku kata dan kartu huruf, kartu suku kata akan dapat meningkatkan kemampuan anak mengenal huruf dan membaca pada anak, dengan adanya peningkatan persentase dari siklus I ke siklus II, kemampuan membaca anak mengenal huruf dapat meningkat dengan mengunakan permainan menguraikan kata kelompok B TK Negeri Pembina Lubuk Basung, pelaksanaan permainan menguraikan kata dapat meningkatkan kemampuan membaca anak terutama dalam pengenalan huruf vokal dan konsonan pada anak, pelaksanaan permainan menguraikan kata, kartu gambar yang bertuliskan kata nama dari gambar dapat meningkatkan kemampuan anak dalam menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal yang sama,misal : bola, baju dll. Saran Berdasarkan hasil pemuan peneliti, maka penulis memberikan saran yang membangun demi kesempurnaan penelitian tindakan kelas pada masa yang akan datang : Agar pembelajaran lebih menyenangkan dan menarik bagi anak,sebaiknya guru harus lebih kreatif dalam merancang pembelajaran dengan disajikan dalam bentuk permainan, Guru hendaknya menciptakan suasana kelas yang kondusif, nyaman untuk memotivasi dan meningkatkan kreativitas anak dam pembelajaran, pemilihan dan penerapan sebuah metode yang tepat dan sesuai dengan tahap perkembangan anak, sangat mempengaruhi untuk tercapainya proses pembelajaran, guru Taman Kanak-kanak diharapkan dapat menggunakan permainan menguraikan kata dalam pembelajaran sebagai salah satu alternative untuk meningkatkan kemampuan anak mengenal huruf, diharapkan peneliti yang lain dapat melakukan dan mengungkapkan lebih jauh tentang peningkatan kemampuan anak

mengenal huruf melalui metode dan media yang lain, dan diharapkan pembaca dapat mengunakan skripsi ini sebagai sumber ilmu pengetahuan dan untuk menambah wawasan. 11 Daftar Rujukan Arikunto, suharsimi. 2006. Penelitian tindakan kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Depdiknas. 1996. Metodik khusus pengembangan bahasa di TK. Jakarta. Depdiknas.2000. Metode pengembangan kemampuan berbahasa. Bandung. Depdiknas.2000. Permainan membaca dan menulis di taman kanak-kanak. Jakarta. Muliawan, jasa ungguh. 2009. Manajemen play group dan TK. Yogyakarta: Diva press. Sudono, Anggani. 1995. Alat permainan dan sumber belajar. TK. Jakarta. Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Kencana Prenada Media Group

12

13