PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR : 12 TAHLIN 2002 TENTANG WALIKOTA PROBOLINGGO.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 04 TAHUN 2004 T E N T A N G SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DI KABUPATEN BARITO UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG SURAT IJIN USAHA PERDAGANGAN ( SIUP ) WALIKOTA DENPASAR,

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG SURAT IJIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTA KUPANG NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 24 TAHUN 2001 TENTANG SURAT IJIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 06 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 13 TAHUN TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANJUNGPINANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 11 TAHUN 2002 TENTANG SURAT IZIN PERDAGANGAN DI KABUPATEN BANTUL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 75 TAHUN 2001 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 38 TAHUN 2001 TENTANG IJIN USAHA PERDAGANGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN ( SIUP ) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TELUK BINTUNI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN ( SIUP )

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG KETENTUAN PEMBERIAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN KOTA BATAM

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BONTANG,

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 18 Tahun : 2005 Serie : E Nomor : 8

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BERITA KOTA SERI : E NOMOR PERATURAN TENTANG. memperkuat. struktur. Peraturan. No. DAG/PER/9/ Penerbitann Perdagangan. 2. Undang-U. tentang.

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR : 7 TAHUN 2003 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2006 T E N T A N G

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN IZIN USAHA PERDAGANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 74 TAHUN 2001 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 37 TAHUN 2001 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 127 TAHUN : 2011 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA PERDAGANGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG PERIZINAN DI BIDANG INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2008 NOMOR 1 SERI C

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERIAN IJIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGGAI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 31 TAHUN 2003 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI, IZIN USAHA PERDAGANGAN DAN TANDA DAFTAR PERUSAHAAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG IJIN PENGUSAHAAN ANGKUTAN DENGAN KENDARAAN BERMOTOR UMUM

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 12 TAHUN 2001 SERI B.6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 10 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 14 TAHUN TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2010 NOMOR 9

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG PENGESAHAN PENDIRIAN DAN PERUBAHAN BADAN HUKUM KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN TENTANG RETRIBUSI TANDA DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

WALIKOTA BAUBAU PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI, IZIN PERLUASAN DAN TANDA DAFTAR INDUSTRI

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 07 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI USAHA DI BIDANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG KETENTUAN PEMBERIAN SURAT IZIN USAHA INDUSTRI

TENTANG RETRIBUSI TANDA DAFTAR PERUSAHAAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 36/M-DAG/PER/9/2007 TENTANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG USAHA PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG

BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 8 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

Transkripsi:

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG SURAT IJIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya di bidang ijin usaha perdagangan, maka dipandang perlu untuk menyempurnakan Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 12 Tahun 2002 tentang Surat Ijin Usaha Perdagangan yang tidak sesuai lagi dengan perkembangan yang ada ; b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf a konsideran ini, maka perlu menetapkan dan mengatur kembali Surat Ijin Usaha Perdagangan yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Kota Probolinggo. Mengingat : 1. Bedrijfsreglementerings Ordonantie Tahun 1934 (Stbl. 1934 Nomor 86) ; 2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Kota Kecil di Wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia Tanggal 14 Agustus 1950) ; 3. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 3214) ; 4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3587) ;

5. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3611) ; 6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi ; 7. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389) ; 8. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebaagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 (Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomopr 4493) ; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1997 tentang Pengakhiran Kegiatan Usaha Asing di Bidang Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3113) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1998 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3734) ; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3805) ; 11. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 09/M-DAG/PER/3/2006 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Ijin Usaha Perdagangan ; 12. Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 3 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Probolinggo (Lembaran Daerah Kota Probolinggo Tahun 2005 Nomor 3) ; 13. Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 7 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Probolinggo (Lembaran Daerah Kota Probolinggo Tahun 2005 Nomor 7) ; 14. Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 3 Tahun 2006 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah (Lembaran Daerah Kota Probolinggo Tahun 2006 Nomor 3).

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA ROBOLINGGO dan WALIKOTA PROBOLINGGO MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO TENTANG SURAT USAHA PERDAGANGAN. IJIN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan istilah : 1. Daerah adalah Kota Probolinggo ; 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Probolinggo ; 3. Kepala Daerah adalah Walikota Probolinggo ; 4. Kepala Dinas Koperasi, Energi Mineral, Industri dan Perdagangan adalah Kepala Dinas Koperasi, Energi Mineral, Industri dan Perdagangan Kota Probolinggo ; 5. Kepala Dinas Perijinan dan Penanaman Modal adalah Kepala Dinas Perijinan dan Penanaman Modal Kota Probolinggo ; 6. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja adalah Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Probolinggo ; 7. Surat Ijin Usaha Perdagangan yang selanjutnya disingkat SIUP adalah Surat ijin untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan ; 8. Perdagangan adalah kegiatan usaha jual beli barang dan atau jasa yang dilakukan secara terus menerus dengan tujuan pengalihan hak atas barang dan atau jasa dengan disertai imbalan atau kompensasi ; 9. Badan adalah Sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, lembaga, bentuk usaha tetap, dan bentuk badan lainnya ; 10. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis kegiatan usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan yang didirikan, bekerja serta

berkedudukan dalam Wilayah Republik Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba ; 11. Perubahan Perusahaan adalah perubahan dalam perusahaan yang meliputi perubahan nama perusahaan, perubahan bentuk perusahaan, perubahan alamat kantor perusahaan, nama pemilik atau penanggungjawab, NPWP, Modal dan kekayaan bersih, bidang usaha, jenis barang atau jasa dagangan utama.; 12. Cabang Perusahaan adalah perusahaan yang merupakan unit atau bagian dari perusahaan induknya yang dapat berkedudukan di tempat yang berlainan dan dapat bersifat berdiri sendiri atau bertugas untuk melaksanakan sebagian tugas dari perusahaan induknya.; 13. Perwakilan Perusahaan adalah Perusahaan yang bertindak mewakili Kantor Pusat perusahaan yang melakukan sesuatu kegiatan dan atau pengurusannya ditentukan sesuai dengan wewenang yang diberikan ; 14. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah data dan atau keterangan lainnya dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan ketentuan di bidang perijinan ; 15. Penyidikan tindak pidana dibidang perijinan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti untuk membuat terang tindak pidana di bidang perijinan yang terjadi serta menemukan tersangkanya. BAB II SURAT IJIN USAHA PERDAGANGAN Bagian Pertama Perijinan Pasal 2 (1) Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan usaha perdagangan di Daerah wajib memperoleh SIUP dari Kepala Dinas Perijinan dan Penanaman Modal ; (2) SIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari : a. SIUP Kecil dengan modal kekayaan bersih di bawah Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha ; b. SIUP Menengah dengan modal di atas Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) sampai dengan Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha ; c. SIUP Besar dengan modal di atas Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) dan seterusnya, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha ;

d. SIUP Perseroan Terbuka (Tbk) wajib dimiliki oleh perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c yang berstatus Perseroan Terbuka dan telah menjual saham perusahaan paling banyak 49 % dari seluruh jumlah saham perusahaan kepada badan usaha dan atau perorangan asing melalui penawaran secara umum dan terbuka ; (3) SIUP diterbitkan berdasarkan tempat kedudukan domisili perusahaan ; (4) Bentuk dan format SIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Daerah. Pasal 3 (1) Kewajiban memiliki SIUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) dikecualikan terhadap : a. Cabang Perusahaan atau Perwakilan Perusahaan ; b. Perusahaan kecil perorangan yang : b.1. tidak berbentuk Badan Hukum atau Persekutuan ; b.2. diurus, dijalankan atau dikelola sendiri oleh pemiliknya / anggota keluarga / kerabat terdekat ; c. Pedagang Keliling, Pedagang Asongan, Pedagang Pinggir Jalan atau Pedagang Kaki Lima ; (2) Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan huruf c dapat diberikan SIUP apabila dikehendaki yang bersangkutan. Bagian Kedua Tata Cara Memperoleh SIUP Pasal 4 (1) Untuk memperoleh SIUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), pemohon diwajibkan mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Perijinan dan Penanaman Modal ; (2) Permohonan SIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus ditandatangani oleh Pemilik atau Direktur Utama atau penanggungjawab perusahaan dengan dilengkapi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Bagian Ketiga Penerbitan SIUP Pasal 5 (1) SIUP dapat diterbitkan setelah persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) lengkap dan benar ; (2) Dalam rangka penerbitan SIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas Perijinan dan Penanaman Modal berkoordinasi dengan Dinas Teknis. Pasal 6 (1) Pemilik SIUP atau Pengurus Perusahaan yang telah memiliki SIUP yang akan membuka Kantor Cabang/Perwakilan Perusahaan di wilayah Daerah, wajib melaporkan secara tertulis kepada Dinas Perijinan dan Penanaman Modal ; (2) Laporan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilengkapi dengan dokumen-dokumen sebagai berikut : a. Copy SIUP Kantor Pusat Perusahaan yang telah dilegalisir oleh Pejabat Penerbit SIUP/Pejabat yang ditunjuk di tempat kedudukan Kantor Pusat Perusahaan ; b. Copy Akta Notaris pembukaan Kantor Cabang/Perwakilan Perusahaan ; c. Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan surat penunjukan sebagai Penanggungjawab Kantor Cabang/Perwakilan Perusahaan ; d. Copy Ijin Gangguan / SITU ; e. Status kepemilikan tempat usaha ; (3) Selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja terhitung sejak diterimanya laporan dan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) secara lengkap dan benar, Dinas Perijinan dan Penanaman Modal mencatat/mendaftarkan dalam Buku Register Pembukaan Kantor Cabang/Perwakilan Perusahaan dan membubuhkan tanda tangan, cap stempel pada copy SIUP Perusahaan Pusat sebagai bukti bahwa SIUP dimaksud berlaku juga bagi Kantor Cabang/Perwakilan Perusahaan. BAB III KETENTUAN BERLAKUNYA SIUP Pasal 7 (1) Jangka waktu berlakunya SIUP selama Perusahaan menjalankan kegiatan usahanya ;

(2) Dalam rangka pembinaan, pengendalian dan pengawasan, Pemegang SIUP wajib melakukan daftar ulang (Her-registrasi) setiap 5 (lima) tahun sekali sejak dikeluarkannya SIUP ; (3) Permohonan daftar ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum jatuh tempo. Pasal 8 SIUP ini dinyatakan tidak berlaku lagi, apabila : a. Pemegang tidak dapat melaksanakan usahanya dalam waktu 1 (satu) tahun sejak tanggal dikeluarkannya SIUP ; b. Usahanya telah berhenti dan pemegang SIUP tidak dapat meneruskan usahanya dalam waktu 1 (satu) tahun ; c. Jenis usaha yang dijalankan sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan pada waktu dikeluarkan SIUP. Pasal 9 (1) Setiap perusahaan yang sudah tidak lagi melakukan kegiatan usaha perdagangan selama 6 (enam) bulan berturut-turut atau menutup perusahaannya wajib melapor secara tertulis kepada Kepala Dinas Perijinan dan Penanaman Modal dengan disertai alasan penutupan dan melampirkan SIUP asli ; (2) Kepala Dinas Perijinan dan Penanaman Modal wajib menarik kembali SIUP perusahaan yang ditutup sebagaimana dimaksud pada ayat (1). BAB IV BIAYA ADMINISTRASI Pasal 10 Setiap Perusahaan yang mengajukan permohonan SIUP dikenakan biaya administrasi untuk : a. SIUP Kecil (Putih) sebesar Rp. 100.000,00 ; b. SIUP Menengah (Biru) sebesar Rp. 150.000,00 ; c. SIUP Besar (Kuning) sebesar Rp. 300.000,00 ; d. SIUP Perseroan Terbuka (Tbk) sebesar Rp. 300.000,00 ;

BAB V PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 11 (1) Kepala Dinas Perijinaan dan Penanaman Modal berwenang melakukan pengawasan terhadap berlakunya SIUP berkoordinasi dengan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja ; (2) Dinas Koperasi, Energi Mineral, Industri dan Perdagangan berwenang melakukan pembinaan dan pengawasan secara teknis di bidang perdagangan ; (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Pejabat yang bersangkutan berwenang untuk memasuki tempat-tempat usaha yang dianggap perlu, sedangkan pemiliknya atau yang bersangkutan diwajibkan untuk memberikan ijin kepada Pejabat dimaksud memasuki tempat-tempat usahanya. BAB VI SANKSI ADMINISTRASI Pasal 12 (1) Kepala Dinas Perijinan dan Penanaman Modal berwenang untuk membekukan perusahaan apabila : a. Tidak melakukan kewajiban sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 2 ayat (1) ; b. Melakukan Kegiatan usaha yang tidak sesuai dengan bidang usaha dan jenis barang atau jasa dagangan utama yang tercantum dalam SIUP yang telah diperoleh dan melakukan kegiatan usaha yang patut diduga merugikan konsumen ; c. Belum mendaftarkan perusahaannya dalam Daftar Perusahaan sesuai UU Nomor 3 Tahun 1982 ; d. Sedang diperiksa disidang Pengadilan karena didakwa melakukan pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) ; e. Selama SIUP Perusahaan yang bersangkutan dibekukan perusahaan tersebut dilarang melakukan kegiatan ; (2) Penerapan pembekuan perusahaan didahului oleh surat peringatan tertulis. Pasal 13 Kepala Dinas Perijinan dan Penanaman Modal berwenang melakukan pencabutan SIUP apabila :

a. SIUP yang diperoleh berdasarkan keterangan atau informasi yang tidak benar atau palsu dari perusahaan yang bersangkutan ; b. Perusahaan yang bersangkutan tidak melakukan perbaikan setelah melampaui batas waktu pembekuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ; c. Perusahaan dan atau Pengusaha yang bersangkutan telah dijatuhi hukuman pelanggaran HAKI dan atau pidana oleh Badan Peradilan yang telah berkekuatan hukum tetap ; d. Perusahaan yang bersangkutan melanggar ketentuan peraturan perundangundangan yang memuat sanksi pencabutan SIUP. Pasal 14 (1) Perusahaan yang telah dicabut SIUPnya dapat mengajukan keberatan kepada Kepala Dinas Perijinan dan Penanaman Modal selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal pencabutan SIUP ; (2) Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak diterimanya permohonan keberatan dapat menerima atau menolak permohonan keberatan secara tertulis disertai dengan alasan ; (3) Dalam hal permohonan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diterima, SIUP yang telah dicabut diterbitkan kembali. Pasal 15 Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 10, diancam dengan hukuman kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling tinggi Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah). BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 12 Tahun 2002 tentang Surat Ijin Usaha Perdagangan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 17 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Kepala Daerah. Pasal 18 Peraturan Daerah ini berlaku sejak tanggal diundangkan Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Probolinggo. Disahkan di Probolinggo pada tanggal 9 Maret 2006 Diundangkan di Probolinggo pada tanggal 9 Maret 2006 WALIKOTA PROBOLINGGO, Ttd, H.M. BUCHORI SEKRETARIS DAERAH KOTA, Ttd, Drs. H. BANDYK SOETRISNO, M.Si Pembina Utama Madya NIP. 010 109 750 BERITA DAERAH KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2006 NOMOR 8 Sesuai dengan aslinya, KEPALA BAGIAN HUKUM SUNARMI, SH. MH Pembina Tk I NIP. 510 087 583

P E N J E L A S A N ATAS PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR TAHUN 2006 TENTANG SURAT IJIN USAHA PERDAGANGAN I. PENJELASAN UMUM Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) yang diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 09/M-DAG/PER/3/2006 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Ijin Usaha Perdagangan, maka perlu dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Daerah sebagai pelaksanaan dari Otonomi Daerah yang memberikan kewenangan kepada Daerah secara luas, nyata dan bertanggungjawab. Sehubungan dengan hal tersebut di atas dan sesuai dengan perkembangan yang ada saat ini, maka dipandang perlu untuk mengatur dan menetapkan kembali Peraturan Daerah tentang Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) yang mengatur tentang kewajiban memiliki SIUP, prosedur perolehan SIUP dan Penegakan hukum, agar setiap kegiatan usaha perdagangan dapat berjalan sesuai dengan tujuannya tanpa mengganggu ketertiban dan keamanan di Kota Probolinggo. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12

Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18