Persepsi Ulama di Banjarmasin Terhadap Asuransi Oleh: Tim Peneliti Dari Jurusan Asuransi Syariah

dokumen-dokumen yang mirip
PERSEPSI ULAMA DI BANJARMASIN TERHADAP ASURANSI

I. PENDAHULUAN. Asuransi pada dasarnya merupakan persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam yang menjadi bagian tak terpisahkan dari agama Islam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memegang peran penting dan strategis dalam kaitannya penyediaan modal.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kaitan dengan Muamalah, sebenarnya syariat Islam cukup terbuka dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan khususnya kehidupan ekonomi sangat besar baik itu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ialah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang perencanaan dan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data-data yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berasuransi, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan dalam ajaran

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti akan mengalami musibah, dan ia tidak memiliki

PRAKTIK ASURANSI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), yaitu suatu

PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERDASARKAN PRINSIP MURABAHAH PADA BANK NAGARI UNIT SYARIAH PADANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB 1II METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research). Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. persatuan. Hal ini terlihat dari unsur-unsur yang dicapai dari inti agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmengertianya akan masalah metafisis. Manusia tidak dapat

1. PENDAHULUAN. diberikan kepada masyarakat dalam mengatasi risiko yang terjadi di masa yang

BAB I PENDAHULUAN. Bank pada tahun 1819, dengan Undang-Undang Nomor 9 Drt Tahun 1950 berubah

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan dan kecukupan dalam keuangan, maka masyarakat dapat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kesempurnaan Islam diantaranya mengatur tentang syariat atau hukum,

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

BAB II ASURANSI JIWA DALAM HUKUM ISLAM

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang datanya ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya selalu dipenuhi dengan risiko. Risiko adalah kemungkinan

BAB 1 PENDAHULUAN. Ekonosia, 2003, h Heri Sudarsono, Bank dan lembaga keuangan Syariah, Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. 2014, hlm.viii. 2 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan Syariah, Gaung Persada Pers Group, Cet ke-1, Jakarta, 2014, hlm.100.

BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya agar lebih maju. pembiayaan berbasis Pembiayaan Islami.

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh. Bank Umum Syariah diseluruh Indonesia yang mempublikasikan laporan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi nasional, perbankan harus melaksanakan fungsinya dengan baik yaitu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian diri, namun penyesuaian diri tersebut tidak melepaskan diri dari. fitrah manusia yang selalu beradapan dengan risiko.

PERLAKUAN AKUNTANSI TRANSAKSI DANA PESERTA PRODUK TAKAFUL PENDIDIKAN PADA PT ASURANSI TAKAFUL KELUARGA CABANG BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini banyak sekali bermunculan produk asuransi berbasis

BAB 1V REASURANSI PADA TABUNGAN INVESTASI DI BANK SYARIAH BUKOPIN SIDOARJO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. banyak pihak yang meyakini bahwa usaha kecil menengah (UKM) mampu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Fondasi perekonomian suatu negara berada didalam dunia lembaga

PELAKSANAAN AKAD WADI AH DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi di BMT HIRA Gabugan, Tanon, Sragen)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan manusia dan pengetahuan teknologi yang dimiliki. 1

BAB I PENDAHULUAN. Risiko akan selalu ada dan mengikuti kehidupan manusia. Salah satu. pembangunan, terbakarnya bangunan dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya kajian dan publikasi prinsip-prinsip dan praktik-praktik mengenai

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan penyakit serta karena usia tua, yang dapat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya manusia juga tidak bisa terlepas dari kejadian-kejadian yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah. Bank Syariah adalah bank

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam sebagai agama yang memuat ajaran yang bersifat universal dan

S I L A B US MANAJEMEN RISIKO DAN ASURANSI

BAB I PENDAHULUAN. di Bank, bukanlah pekerjaan mudah pada saat itu. Namun, kegigihan Postpaar Bank kala

BAB I PENDAHULUAN. mikro ini tampil dalam bentuk Baitul Maal Wa Tamwil (BMT). Lembaga ini secara

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk berkomunikasinya antar anggota keluarga dan juga. sebagai tempat berkumpulnya sebuah keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

BAB I PENDAHULUAN. bidang-bidang tertentu, Salah satunya adalah dalam bidang keuangan, yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia perbankan hendaknya memberikan dampak positif dalam

BAB V PEMBAHASAN. A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus. masyarakat sebagai calon peserta asuransi.

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari ajaran Islam, termasuk aspek ekonomi. Dalam ushul fiqh, ada

BAB I PENDAHULUAN. otomatis terkait dengan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh manusia. Dalam

DIMAS WILANTORO NIM: C.

BAB V PENUTUP. sebelumnya adalah sebagai berikut: 1. Bahwa Prinsip syariah yang di tuangkan dalam akad Dalam hal ini

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) 82 yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang semakin kuat sangat berpengaruh dalam pertumbuhan

PENGARUH FAKTOR SYARIAH, TINGKAT KEUNTUNGAN BAGI HASIL, DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN PERBANKAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. dalam kurun waktu akhir-akhir ini banyak bermunculan lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. hidup sendiri, jadi manusia untuk bisa melangsungkan hidupnya harus

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, ada

BAB I PENDAHULUAN. Jadi wajar jika terjadinya sesuatu di masa datang hanya dapat direkayasa semata.

BAB I PENDAHULUAN. perolehan kembaliannya berupa bunga yang relatif pasti dan tetap. 1 Investasi dalam

DAFTAR PUSTAKA. Al-Qur an Al Karim Dan Terjemahnya, Departemen Agama RI, CV. Thoha Putra

(ASURANSI SYARIAH) PADA PT. ASURANSI TAKAFUL DI KANTOR CABANG PERWAKILAN SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. lalu di Indonesia dengan konsep perbankan, baik yang berbentuk konvensional


BAB I PENDAHULUAN. diiringi pembangunan disegala bidang yang meliputi aspek ekonomi, politik,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari ah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), h. 17

umat Islam terhadap praktek keuangan yang tidak sesuai dengan syari ah perbankan konvensional yang diidentikkan dengan riba. 1 Dengan demikian,

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan syari ah, terutama perbankan syari ah. Demikian pula Baitul

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk berbagi risiko antara. saw, para sahabat. dan tabi in. Asuransi dalam catatan sejarah dunia Barat

ASURANSI SYARIAH A. Pengertian Asuransi

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada kamar kos-kosan yang berlokasi di

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi yang menghasilkan berbagai macam perubahan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu risiko. Risiko yang dihadapi oleh setiap orang dapat

Transkripsi:

Persepsi Ulama di Banjarmasin Terhadap Asuransi Oleh: Tim Peneliti Dari Jurusan Asuransi Syariah A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia menyadari bahwa dalam kehidupannya tidak selalu berjalan mulus, bahagia dan serba baik. Ada saja perasaan takut dan cemas terhadap berbagai peristiwa kemalangan yang akan menimpanya. Suatu saat dirinya merasa aman, akan tetapi di saat lain memiliki rasa was-was terhadap keamanannya. Memang, bertawakkal (berserah diri) kepada Allah swt menimbulkan rasa tenteram di dalam hati, tetapi dalam kenyataannya dia tidak bisa mengingkari bahwa hanya pasrah kepada Allah, tanpa ada upaya proteksi apapun tidak dapat menghilangkan rasa waswasnya. Di mana setiap hari harus beraktifitas keluar rumah untuk bekerja, berbelanja, bepergian ke kampus atau suatu tempat yang semuanya mengandung risiko. Risiko itu antara lain kebakaran, kerusakan, kecelakaan, pencurian, penipuan, kecurangan, penggelapan, dan sebagainya, yang dapat menimbulkan kerugian yang tidak kecil. 1 Cobaan maupun musibah yang menimpa dirinya tersebut tidak dapat diatasi hanya dengan berdiam diri atau pasrah saja, melainkan dengan mencari jalan keluar untuk mengatasinya. Salah satu untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana atau malapetaka itu ialah dengan menyimpan atau menabung uang. Namun demikian upaya ini sering kali tidak mencukupi, karena yang harus ditanggung jauh lebih besar daripada yang diperkirakan. 2 Menyadari hal itu, dengan kecerdasan dan kepandaian yang dianugerahkan Allah swt, manusia berupaya untuk menanggulangi rasa was-wasnya dengan cara menghindari atau mengatasi risiko-risiko tersebut, baik secara individual atau bersama-sama. Upaya untuk menghindari diri dari suatu risiko dan melimpahkannya 1 Soeisno Djojosoedarso, Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi, (Jakarta: Salemba Empat, 1999), cet. Ke-1, h. 1. 2 Muhammad Syafi i Antonio, et.al., Wawasan Islam dan Ekonomi Sebuah Bunga Rampai, (Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 1997), h. 253. 1

kepada pihak lain beserta proses pelimpahannya merupakan suatu kegiatan ekonomi yang menjadi embrio perasuransian yang dikelola sebagai kegiatan ekonomi hingga saat ini. 3 Perkembangan ekonomi masyarakat menjadi penentu dan penggerak bagi perkembangan usaha perasuransian. Makin tinggi pendapatan per kapita masyarakat, maka makin dibutuhkan pula perlindungan keselamatan harta, keluarga, dan dirinya. Dengan demikian, semakin tinggi pendapatan masyarakat, maka kemampuan membayar premi asuransi juga meningkat. Hal ini yang menyebabkan usaha asuransi berkembang. 4 Indonesia sendiri sebenarnya sudah lama mempraktekkan perasuransian, yaitu sejak zaman penjajahan Belanda pada tahun 1983. Akan tetapi, kejelasan kedudukan asuransi di Indonesia baru menjadi jelas setelah dikeluarkannya undang-undang khusus yang mengatur tentang usaha perasuransian, yaitu Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992. 5 Sebagai negara terbesar penduduk muslimnya, Indonesia juga tidak ketinggalan dari negara-negara muslim lainnya untuk mendirikan asuransi syariah. Hal ini terjadi pada tahun 1994 ketika PT Asuransi Takaful Keluarga resmi didirikan, dan pada tahun 1995 didirikan PT Asuransi Takaful Umum. 6 Hingga akhir tahun 2011, jumlah perusahaan asuransi atau reasuransi yang menyelenggarakan usaha dengan prinsip syariah mencapai 43 perusahaan, dengan rincian sebagaimana tabel berikut ini: 3 Sri Rejeki Hartono, Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi, (Jakarta: Sinar Grafika, 1997), cet. Ke-4, h. 3. 4 Abdul Kadir Muhammad, Hukum Asuransi Indonesia, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1999), cet. Ke-2, h. 5. 5 Mulyadi Nitisusastro, Asuransi dan Usaha Perasuransian di Indonesia, (Bandung: Alfabeta, 2013), cet. Ke-1, h. 126-130. 6 Ahmad Rodoni & Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), cet. Ke-1, h. 98. 2

Tabel Perkembangan Perusahaan Asuransi dan Reasuransi Syariah 7 No. Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011 1. Perusahaan asuransi jiwa syariah 2 2 2 3 3 2. Perusahaan asuransi kerugian syariah 1 1 1 2 2 3. Unit syariah perusahaan asuransi jiwa 12 13 17 17 17 4. Unit syariah perusahaan asuransi kerugian 19 19 19 20 18 5. Unit syariah perusahaan reasuransi 3 3 3 3 3 Total 37 38 42 45 43 Sumber: Bapepam-LK Terlepas dari perkembangan asuransi syariah sebagaimana data yang disajikan di atas, keberadaan dan akad asuransi sendiri masih menjadi kontroversi di kalangan para ulama masa kini. Karena konsep dan perjanjian asuransi sendiri merupakan jenis akad baru yang belum pernah ada pada masa-masa pertama perkembangan fiqih Islam. Hal inilah yang menimbulkan banyak perbincangan dan pendapat di antara ulama. Ada yang membolehkan dan menghalalkan asuransi. Tapi ada juga sekelompok ulama yang mengharamkannya. Dan ada pula sekelompok ulama yang mengharamkan asuransi hanya pada sebagian macamnya saja, atau jenis-jenis asuransi tertentu saja. Kelompok ulama yang mengharamkan asuransi di antaranya adalah Ibnu Abidin dari Mazhab Hanafi, Muhammad Bakhit al-muth i (Mufti Mesir 1854-1935), Syeikh Muhammad al-ghazali (ulama Mesir), Yusuf al-qardhawi, Muhammad Abu Zahrah (ulama fiqih di Mesir), Muhammad Muslehuddin (Guru Besar Hukum Islam di London), Wahbah az-zuhaili (pakar fiqih dan ushul fiqih di Syria), dan Ali Yafie (ulama fiqih di Indonesia). 8 Secara umum, kelompok ulama ini beralasan bahwa perjanjian dalam asuransi mengandung garar, maysir dan riba. Sedangkan kelompok ulama yang membolehkan asuransi asuransi di antaranya adalah Abdur Rahman Isa (ulama al-azhar, Mesir), Yusuf Musa (pakar hukum Islam di Universitas Kairo), Abdul Wahab Khalaf (pakar fiqih dan ushul fiqih 7 Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Laporan Perkembangan Perbankan Syariah 2011, h. 72. 8 Ali Yafie, Asuransi Dalam Pandangan Islam, dalam Menggagas Fiqih Sosial, (Bandung: Mizan, 1994), h. 203-230. 3

di Universitas Kairo), Muhammad al-bahi (ulama al-azhar, Mesir), dan Muhammad al-madani (ulama al-azhar, Mesir). 9 Alasan dari kelompok ulama yang membolehkan asuransi ini secara umum adalah karena asuransi mengandung praktik tolong-menolong antara sesama yang mendapat musibah, dan uang premi yang terkumpul dapat dikelola dengan akad-akad yang syar i, salah satunya adalah akad mudharabah. Ulama-ulama yang disebutkan di atas merupakan ulama yang sudah cukup terkenal keilmuannya secara internasional, khususnya dalam bidang hukum Islam. Jika ulama-ulama tingkat internasional terbagi menjadi dua kelompok dalam hal boleh atau tidaknya asuransi, maka kami sebagai calon peneliti memiliki rasa keingintahuan mengenai persepsi terhadap asuransi dari ulama di tingkat lokal, yaitu di daerah Ibukota Kalimantan Selatan, Banjarmasin. Berdasarkan masalah inilah, maka kami merasa tertarik untuk meneliti dan mengkaji secara lebih mendalam tentang Persepsi Ulama di Banjarmasin Terhadap Asuransi. B. Rumusan Masalah Bertolak dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka masalah yang dapat kami rumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana persepsi ulama di Banjarmasin terhadap asuransi konvensional? 2. Bagaimana persepsi ulama di Banjarmasin terhadap asuransi syariah? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan mengkaji secara mendalam tentang persepsi ulama di Banjarmasin terhadap asuransi konvensional. 9 Ibid. 4

2. Untuk mengetahui dan mengkaji secara mendalam tentang persepsi ulama di Banjarmasin terhadap asuransi syariah. D. Signifikansi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut: 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi para pengkaji asuransi syariah, khususnya di Jurusan Asuransi Syariah, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari Banjarmasin. 2. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat secara luas, sehingga mereka dapat mengetahui dengan jelas mengenai persepsi ulama di Banjarmasin terhadap asuransi. E. Metode Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menggali dan memperoleh data yang berkenaan dengan masalah yang diangkat, yaitu persepsi ulama di Banjarmasin terhadap asuransi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari subjek penelitian. Pendekatan ini bertujuan untuk mengungkap sesuatu dengan cara menghimpun data dalam keadaan sewajarnya (natural setting), mempergunakan cara kerja yang sistematik, terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara kualitatif, sehingga tidak kehilangan sifat ilmiahnya. 10 Adapun sesuatu yang akan diungkap dalam penelitian di sini adalah persepsi ulama di Banjarmasin terhadap asuransi. 2. Subyek dan Obyek Penelitian 10 Hadari Nawawi & Hilmi Martini, Penelitian Terapan, (Yogyakarta: Gajah Mada Universitiy Press, 1996), h. 175. 5

Subyek penelitian ini adalah ulama di Banjarmasin. Kriteria ulama yang akan dijadikan sebagai subyek dalam penelitian ini adalah tokoh-tokoh ulama dari organisasi-organisasi masyarakat yang populer di Indonesia, seperti Majelis Ulama Indonesia, Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama. Adapun obyek dari penelitian ini adalah persepsi ulama di Banjarmasin terhadap asuransi, baik asuransi konvensional maupun asuransi syariah. 3. Data dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu serangkaian informasi yang digali dari hasil penelitian yang masih berupa fakta-fakta verbal atau berupa keterangan. 11 Sumber data penelitian terbagi menjadi dua, yaitu: a. Sumber Data Primer. Yaitu data-data murni yang diperoleh dan digali secara langsung dari sumber utama atau sumber asli. 12 Data primer dalam penelitian ini bersumber dari para ulama di Banjarmasin. b. Sumber Data Sekunder. Yaitu data atau informasi yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek penelitian. 13 Data sekunder dalam penelitian berasal dari buku-buku dan artikel-artikel ilmiah yang terkait dengan penelitian ini. 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk menghimpun keterangan-keterangan atau data-data yang diperoleh di lapangan. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah melalui teknik wawancara, yaitu teknik pengumpulan data melalui percakapan dengan maksud untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi dan motivasi, antara pihak pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan- 11 Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi: Teori dan Aplikasi, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005), Edisi ke-1, h. 118. 12 Ibid., h. 122. 13 Wahyu Purhantara, Metode Penelitian Kualitatif Untuk Bisnis, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), cet. Ke-1, h. 79. 6

pertanyaan tertentu kepada pihak yang diwawancara (interviewee). 14 Pihak-pihak yang diwawancara dalam penelitian ini adalah para ulama di Banjarmasin, yang digali informasi dan data persepsi mereka terhadap asuransi. 5. Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptifanalisis, yaitu metode penelitian yang menggambarkan dan menguraikan data-data empirik yang diperoleh di lapangan, kemudian dianalisis secara mendalam mengenai persepsi ulama di Banjarmasin terhadap asuransi. F. Daftar Pustaka Sementara Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Laporan Perkembangan Perbankan Syariah 2011 Djojosoedarso, Soeisno, Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi, Jakarta: Salemba Empat, 1999, cet. Ke-1 Hartono, Sri Rejeki, Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi, Jakarta: Sinar Grafika, 1997, cet. Ke-4 Muhammad, Abdul Kadir, Hukum Asuransi Indonesia, Banding: PT Citra Aditya Bakti, 1999, cet. Ke-2 Nawawi, Hadari & Hilmi Martini, Penelitian Terapan, Yogyakarta, Gajah Mada Universitiy Press, 1996 Nitisusastro, Mulyadi, Asuransi dan Usaha Perasuransian di Indonesia, Bandung, Alfabeta, 2013, cet. Ke-1 Purhantara, Wahyu, Metode Penelitian Kualitatif Untuk Bisnis, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2010, cet. Ke-1 Rodoni, Ahmad & Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Zikrul Hakim, 2008, cet. Ke-1 14 Ibid., h. 80-81. 7

Sula, Muhammad Syakir, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan Sistem Operasional, Jakarta: Gema Insani 2004, cet. ke-1 Syafi`i Antonio, Muhammad, et.al., Wawasan Islam dan Ekonomi Sebuah Bunga Rampai, Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 1997 Teguh, Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi: Teori dan Aplikasi, Jakarta, RajaGrafindo Persada, 2005, edisi ke-1 Yafie, Ali, Asuransi Dalam Pandangan Islam, dalam Menggagas Fiqih Sosial, Bandung, Mizan, 1994 G. Rencana Anggaran Biaya No. Uraian Jumlah (Rp) Persentase 1. Upah Rp 4.500.000 30% 2. Bahan habis pakai Rp 2.500.000 16,7% 3. Biaya transportasi Rp 1.000.000 6,7% 4. Seminar, publikasi dan laporan Rp 4.000.000 26,6% 5. Biaya pengelolaan Rp 3.000.000 20% Jumlah Rp 15.000.000 100% H. Profil Peneliti Nama NIP Pangkat / Golongan Jabatan Pendidikan Terakhir Bidang keahlian Unit Kerja Nama NIP Rahmat Sholihin, S.Ag., M.A S2 Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari H. Abdul Gafur, L.Ph., MA. 19810302 200901 1 014 8

Pangkat / Golongan Jabatan Pendidikan Terakhir Bidang keahlian Unit Kerja Penata / III/c Lektor S2 Ekonomi Islam PPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pemikiran Ekonomi Islam Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari 9