Pengaruh Rendam Air Hangat Pada Kaki Dalam Meningkatan Kuantitas Tidur Lansia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang ditandai dengan

PENGARUH RENDAMAN AIR HANGAT PADA KAKI SEBELUM TIDUR TERHADAP INSOMNIA

PENGARUH RENDAM KAKI DENGAN AIR HANGAT TERHADAP KUALITAS TIDUR USIA LANJUT DI DUSUN MANGIRAN TRIMURTI SRANDAKAN BANTUL

GAMBARAN KUALITAS TIDUR DAN GANGGUAN TIDUR PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI

ABSTRAK Terapi Spiritual Emotional Freedom Tehnique (SEFT) Untuk Meningkatkan Kualitas Tidur Pasien Pasca Operasi di Rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa jumlah. jiwa dengan usia rata-rata 60 tahun (Bandiyah, 2009).

PENGARUH TERAPI DENGAN AIR HANGAT TERHADAP KUALITAS TIDUR LANSIA DI DUSUN CAMBAHAN GAMPING KAB. SLEMAN YOGYAKARTA

PENGARUH WARM BATH DENGAN AROMATERAPI SANDALWOOD TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR PADA LANJUT USIA

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN TERJADINYA INSOMNIA PADA LANSIA USIA TAHUN DI DESA MAYANGGENENG KECAMATAN KALITIDU KABUPATEN BOJONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

HUBUNGAN TERAPI MANDI AIR HANGAT SEBELUM TIDUR DENGAN PENURUNAN KEJADIAN INSOMNIA PADA USIA LANJUT DI DESA TANJUNGAN WEDI KLATEN

PENGARUH RENDAM AIR HANGAT PADA KAKI TERHADAP INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA YOGYAKARTA UNIT BUDI LUHUR

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki umur

BAB I PENDAHULUAN. proses alami yang sudah ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa (Nugroho,

memberikan gejala yang berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke, Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kesehatan di rumah sakit sangat bervariasi baik dari segi jenis

HUBUNGAN KEBIASAAN MANDI AIR HANGAT DENGAN GANGGUAN POLA TIDUR PADA USIA LANJUT DI DESA CANDEN KRAJAN KALIKOTES KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. organ tubuh. Hal ini juga diikuti dengan perubahan emosi secara

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR LANSIA

GAMBARAN KARAKTERISTIK LANSIA DENGAN GANGGUAN TIDUR (INSOMNIA) DI RW 1 KELURAHAN BANGSAL KOTA KEDIRI

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi lansia adalah tingkatkan kesehatan. Salah satu aspek utama dari peningkatan

PENGARUH RENDAM KAKI MENGGUNAKAN AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA BENDUNGAN KECAMATAN KRATON PASURUAN

PERBEDAAN EFEKTIFITAS MANDI AIR HANGAT DAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN INSOMNIA PADA LANSIA. Istiana Nurhidayati* ABSTRACT

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TINDAKAN MASSAGE DAN PEMBERIAN RENDAM AIR HANGAT DALAM MEMENUHI KUALITAS TIDUR PADA LANSIA

I. PENDAHULUAN. hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain. Indonesia menurut survey Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2006

BAB 1 PENDAHULUAN. 11% dari seluruh jumlah penduduk dunia (± 605 juta) (World Health. meningkat menjadi 11.4% dibandingkan tahun 2000 sebesar 7.4%.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tidur merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia. Lima, Fransisco &

Tidur dan Ritme Sirkadian

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

Tasnim 1) JIK Vol. I No.16 Mei 2014: e-issn:

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina

GAMBARAN PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA SETELAH MENGONSUMSI AIR PUTIH DI UPT PUSKESMAS LAWANG KABUPATEN MALANG SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBEDAAN NORMALITAS TEKANAN DARAH PADA WANITA MIDDLE AGE YANG MENGIKUTI SENAM DAN TIDAK SENAM DI KELURAHAN BANDUNGREJOSARI MALANG ABSTRAK

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit.

PERBEDAAN KUALITAS TIDUR SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF PADA LANSIA ABSTRAK

PERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: RITA SUNDARI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

Eva Marvia, Nia Firdianty, IGA Mirah Adhi Staf Pengajar STIKES Mataram ABSTRAK

E-Jurnal Sariputra, Juni 2016 Vol. 3(2)

PENGARUH TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI TERHADAP PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL PADA LANSIA DI WISMA LANSIA KAB. LUMAJANG

TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Dimana seseorang memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR LANSIA: TERAPI AKUPRESUR. Ambarsari, Siti Aisyah 1 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya 1

PENGARUH TERAPI WUDHU SEBELUM TIDUR TERHADAP TINGKAT INSOMNIA PADA LANJAT USIA DI PSTW UNIT BUDHI LUHUR YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reni Ratna Nurul Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. menyangga tubuh. Bisa dibayangkan apabila tidak jeli untuk menjaga kesehatan

KOMPRES HANGAT MENURUNKAN NYERI PERSENDIAN OSTEOARTRITIS PADA LANJUT USIA

Jurnal Keperawatan, Vol.1 No.1, Januari

PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan dapat menyebabkan sulit tidur (Potter dan Perry, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. hingga berada dalam kondisi yang optimal (Guyton & Hall, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING PADA LANSIA DI DESA KALISONGO KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan disegala bidang selama ini sudah dilaksanakan oleh

PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP KUALITAS TIDUR LANJUT USIA DI PANTI JOMPO AISIYAH SURAKARTA

PENGARUH MANDI DENGAN AIR HANGAT TERHADAP KUALITAS TIDUR LANSIA DI BPSTW UNIT BUDHI LUHUR BANTUL YOGYAKARTA

Rizan Perdana Kusuma * )., Sri Puguh Kristiyawati ** ), S.Eko Ch. Purnomo *** )

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. NIKEN ANDALASARI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Menurut Undang-undang Nomor 13 tahun 1998 yang termuat

PERBANDINGAN POLA TIDUR BAYI YANG MENDAPATKAN PIJAT BAYI DAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI KLINIK SRIKANDI RUMAH BUNDA YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. Niken Andalasari

BAB I PENDAHULUAN. harapan hidup, sehingga jumlah populasi lansia juga meningkat. Saat ini

Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3

BAB I PENDAHULUAN. wajar akan dialami semua orang. Menua adalah suatu proses menghilangnya

SKRIPSI PENGARUH SLOW-STROKE BACK MASSAGE

BAB I PANDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Insomnia merupakan gangguan tidur yang memiliki berbagai penyebab. Menurut Kaplan dan Sadock (1997), insomnia adalah kesukaran dalam memulai atau

LAPORAN PENDAHULUAN Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi

HUBUNGAN TINGKAT UMUR DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI POSYANDU PERMADI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG ABSTRAK

PENGARUH SENAM ERGONOMIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA YANG MENGALAMI HIPERTENSI DI UPT PANTI SOSIAL PENYANTUN BUDI AGUNG KOTA KUPANG

PENGARUH TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP KUALITAS TIDUR LANSIA DI UPT WREDHA BUDI DHARMA PONGGALAN GIWANGAN UMBULHARJO YOGYAKARTA SKRIPSI

TEKNIK GERAKAN TERAPI LING TIEN KUNG MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR LANSIA. (Ling Tien Kung Movement Therapy Improve Sleep Quality on Elderly)

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari

PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH KEBUTUHAN TIDUR PADA LANJUT USIA INSOMNIA

EFEKTIFITAS TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP BERKURANGNYA KELUHAN GANGGUAN TIDUR PADA REMAJA DI PANTI AL-MUDAKKIR DAN DI PANTI AL-AMIN BANJARMASIN

BAB V PEMBAHASAN. menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan rata-rata tingkat

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan perhatian lebih dalam setiap pendekatannya. Berdasarkan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr.

HASIL DAN PEMBAHASAN. sangat berpengaruh terhadap kehidupan ayam. Ayam merupakan ternak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi alam dan masyarakat yang sangat kompleks, menyebabkan

EFEKTIFITAS SENAM LANSIA TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA YANG MENDERITA HIPERTENSI DI PSTW BUDHI LUHUR YOGYAKARTA

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

Transkripsi:

Pengaruh Rendam Air Hangat Pada Kaki Dalam Meningkatan Kuantitas Tidur Lansia Khotimah 1 1 Program Studi S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang Email : ctm_arkan@yahoo.co.id Abstrak Lansia mengalami penurunan diberbagai sistem tubuh, diantaranya berdampak pada tidur. Gangguan tidur dapat mempengaruhi kualitas hidup. Terapi rendam air hangat pada kaki memperbaiki mikrosirkulasi pembuluh darah dan vasodilatasi sehingga meningkatkan kuantitas tidur. Tujuan penelitian menganalisis pengaruh terapi rendam air hangat pada kaki dalam meningkatkan kuantitas tidur pada lansia. Desain penilitian pra-eksperimen dengan pendekatan One-Group Pra-Test-Post test desain. Populasi 20 lansia insomnia berusia diatas 60 tahun, Sampel 20 responden. Pengambilan sampel menggunakan total sampling, analisis data dengan uji statistik Anova dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil analisis menunjukan kuantitas tidur lansia yang dilakukan rendam air hangat pada kaki mengalami peningkatan, dengan nilai signifikansi α = 0,0001 (α = 0,05) artinya ada pengaruh rendam air hangat pada kaki dalam meningkatkan kuantitas tidur pada lansia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendam air hangat pada kaki efektif digunakan untuk meningkatkan kuantitas tidur pada lansia yang mengalami gangguan tidur. Kata kunci : rendam air, kuantitas tidur Abstract Elderly has decreased in many body systems, including the impact on sleep disorders. Sleep disorders can affect the quality of life. Therapeutic feet soak in warm water in the blood vessels and improve microcirculation vasodilatation thereby increasing the quantity of sleep. Purpose of the study analyzed the effect of therapy on the foot soak in warm water increases the quantity of sleep in the elderly. Pre-experiment research design approach to One-Group Pre-Post-Test design. 20 elderly insomnia populations aged over 60 years, sample 20 respondents. Sampling using total sampling, data analysis with ANOVA statistical test with significance level α = 0.05. The analysis shows the quantity of sleep that older adults performed at the foot soak in warm water to increase, with significant value α = 0.0001 (α = 0.05) means that there are influences soak your feet in warm water increases the quantity of sleep in the elderly. The results showed that the feet soak in warm water effectively used to increase the quantity of sleep in older adults who experience sleep disturbances. Key words: soak water, quantity of sleep.

PENDAHULUAN Lansia mengalami penurunan diberbagai sistem tubuh yang meliputi beberapa aspek baik biologis, fisiologis, psikososial, maupun spiritual merupakan suatu fenomena yang kompleks dan multidimensial ( Mickey, 2006 ). Faktor fisiologis, psikologis, dan lingkungan dapat mengubah kualitas dan kuantitas tidur seseorang (Potter, 2005 ). Kebanyakan lansia mengalami gangguan tidur disebabkan oleh pensiunan dan perubahan pola sosial, kematian pasangan atau teman dekat, peningkatan penggunaan obat-obatan, penyakit yang baru saja dialami, perubahan irama sirkadian (Mickey, 2006). Gangguan tidur menyerang 50% orang yang berusia 65 tahun atau lebih yang tinggal dirumah dan 66% orang yang tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang. (Mickey, 2006). Pada orang lanjut usia, yang melaporkan menggunakan waktu di tempat tidur yang lebih lama tetapi tidak tertidur, sering bangun pada malam hari, dan sulit memulai tidur kembali, berkurangnya waktu malam, semakin panjangnya waktu yang diperlukan untuk jatuh tidur ( sleep latency ), dan tidur sekejap ( naps ) yang singkat pada siang hari. Banyak lansia mengeluh bahwa mereka terbangun tanpa rasa segar dan mengalami kelelahan pada siang hari. Gangguan kognisi, gangguan kinerja motorik, dan perasaan malaise serta malas sering ditemukan ( William B. Abrams, 1997 ). Tidur sangat dibutuhkan bagi tubuh untuk penyembuhan dan perbaikan sistem tubuh. Jika masalah tidur tidak teratasi maka akan menimbulkan masalah yang lain, seperti penyakit yang serius, perubahan suhu, kecemasan, mudah tersinggung, gangguan penilaian, kehilangan berat badan, penurunan nafsu makan (Joni H, 2008). Secara fisiologis jika seseorang tidak mendapatkan tidur yang cukup untuk mempertahankan kesehatan tubuh, dapat terjadi efek-efek seperti pelupa, konfusi dan disorientasi, terutama jika deprivasi tidur terjadi untuk waktu yang lama (Mickey S, 2006). Untuk mengatasi masalah tidur berbagai usaha dapat dilakukan dengan rileks, baca buku, kegiatan pendek, mandi air hangat, minuman hangat, tempat tidur yang hangat, tempat tidur yang nyaman, istirahat pikiran, bernafas dalam-dalam ( John F. Knight,1997). Efek panas pada air cenderung melebarkan pembuluh darah, terutama yang pada permukaan, dan ini membawa lebih banyak darah ke bagian yang dipanaskan, selain itu akan menyebabkan relaksasi. (John F. Knight, 1997. Berdasarkan hal diatas maka rumusan masalah penelitian adalah apakah rendam air hangat pada kaki berpengaruh dalam meningkatkan kuantitas tidur pada lansia?. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh rendam air hangat pada

kaki dalam meningkatkan kuantitas tidur pada lansia. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan kuantitas tidur pada lansia dan sebagai alternatif terapi bagi tenaga kesehatan dalam penanganan gangguan tidur pada lansia. Hipotesis penelitian Ada pengaruh rendam air hangat pada kaki dalam meningkatkan kuantitas tidur lansia. METODA Desain penelitian ini adalah pra eksperimen dengan pendekatan One-group pra test-post test. Populasi penelitian adalah lansia insomnia yang berusi diatas 60 tahun sejumlah 20 responden, pengambilan sampel dengan total Sampling. Tempat penelitian di Desa Mojojejer, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang. Mulai tanggal 22 April 2011 sampai 22 Juli 2011. Pengumpulan data dengan lembar observasi yang dilakukan dengan dua kali pengamatan dan dianalisis data dengan Uji Statistic paired t-test, dengan tingkat kemaknaan = 0,05. PEMBAHASAN Hasil analisis didapatkan t hitung sebesar 4,198 dan t tabel sebesar 2,09 dan ά = 0,0001 (ά < 0.05) maka Ho ditolak artinya ada pengaruh rendam air hangat pada kaki dalam meningkatkan kuantitas tidur pada lansia. Hasil tersebut sesuai dengan yang dikemukakan Amirta (2007), bahwa Merendam kaki dalam air hangat yang bertemperatur 37-39º C akan menimbulkan efek sopartifik (efek ingin tidur) dan dapat mengatasi gangguan tidur. Secara fisiologi didaerah kaki terdapat banyak syaraf terutama di kulit yaitu flexus venosus dari rangkaian syaraf ini stimulasi diteruskan ke kornu posterior kemudian dilanjutkan ke medula spinalis, dari sini diteruskan ke lamina I, II, III Radiks Dorsalis, selanjutnya ke ventro basal talamus dan masuk ke batang otak tepatnya di daerah rafe bagian bawah pons dan medula disinilah terjadi efek soparifik (ingin tidur). (Guyton, 2000). Tidur merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, dan telah diatur siklusnya. Pada siang hari, hipotalamus akan mensekresi kortisol di korteks adrenal. Hormon ini mengatur sebagian besar proses metabolisme tubuh. Selanjutnya, ketika matahari mulai terbenam, kadarnya di dalam tubuh akan menurun, dan ketika cahaya matahari benar-benar menghilang dari bumi, sekitar pukul 9 malam, tubuh akan mensekresi hormon melantonin di kelenjar pineal yang bersifat imunomedulator yang lebih bersifat antioksidan. Hormon ini menyebabkan tubuh terasa, dan dalam beberapa sumber dinyatakan, hormon ini dapat dijadkan terapi insomnia (penyakit susah tidur). Pada terapi rendam air hangat pada kaki dapat menyebabkan efek sopartifik (efek ingin tidur), hal ini kemungkinan dapat disebabkan oleh peningkatan sekresi hormone melatonin sebagai dampak dari rendam air hangat pada kaki sehingga seseorang yang merendam kakinya dengan air hangat dapat meningkat kuantitas tidurnya, opini ini masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan kebenarannya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian di desa Mojojejer banyak dijumpai Lansia yang mengalami gangguan tidur. Dari jumlah populasi 56 lansia, terdapat 20 lansia yang mengalami

gangguan tidur (insomnia). Hasil penelitian yang dilakukan dengan dua kali pengamatan yaitu pengukuran sebelum dilakukan perlakukan dan pengukuran setelah dilakukan perlakuan, kemudian diuji dengan uji statistic didapatkan bahwa rendam air hangat pada kaki berpengaruh terhadap kuantitas tidur lansia didesa Mojojejer. UCAPAN TERIMA KASIH Mengingat dalam penyelesain penelitian ini banyak pihak yang telah berkenan membantu. Oleh karena itu peneliti menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Prof. DR. Achmad Zahro, MA, selaku Rektor Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang. 2. Dr. H. M. Zulfikar As ad, MMR. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum Jombang. 3. Bapak Kepala Desa Mojojejer Kecamatan Mojowarno Jombang yang telah memberi ijin dalam penelitian ini. 4. Seluruh responden yang telah bersedia untuk diteliti serta semua fihak yang telah membantu penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Abrams, B. William. 1997. The merck manual of geriatrics. Bina San Prima : Jakarta. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. PT. Asdi Mahasatya : Jakarta. Artur, C. Guyton. 2000. Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit. EGC : Jakarta. Amirta, Yolanda. 2007. Sehat murah dengan air. Keluarga Dokter : Jakarta. Hidayat, A. Aziz Alimul. 2006. Pengantar kebutuhan dasar manusia Aplikasi konsep dan proses keperawatan. Salemba Medika : Jakarta. Higher, Barbara R. 2003. Asisten keperawatan suatu pendekatan proses keperawatan. EGC : Jakarta. Guyton. 2007. Buku Ajar Fisiologi kedokteran. EGC : Jakarta. Hariyanto, Joni. 2008. Makalah seminar sehari tehnik sirep untuk memenuhi kebutuhan tidur lansia. Tanggal 8 Januari 2008. Knight, John F. 1997. Indera Prima. Indonesia Publishing House : Jakarta. Lueckenotte. 1998. Pengkajian Gerontologi. EGC : Jakarta. Mickey, Stanly. 2006. Buku Ajar keperawatan gerontik. EGC : Jakarta. Nursalam. 2003. Konsep Dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis Dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta. Nugroho, Wahyudi. 2000. Keperawatan gerontik. EGC : Jakarta. Notoadmodjo, SUK. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan edisi revisi. PT. Rineka cipta : Jakarta. Potter, Perry. 2005. Buku ajar foundamental keperawatan konsep, proses dan praktek. EGC : Jakarta. Priharjo,Robert. 1993. Perawatan nyeri, pemenuhan aktivitas istirahat pasien. EGC : Jakarta. Rafii. 1993. Metode Statistik Analisa untuk Penarikan Kesimpulan. Bina Cipta Anggota IKAPI : Jakarta Soedjono, C. Heriawan. 2000. Pedoman Pengelolaan Kesehatan pasien. Geriatri.

FKUI : Jakarta. Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Alphabeta : Bandung. Synder, Maria. 1992. Independent nursing intervention. Delmar Publisher : New York. Suwarso, Iwan. 2006. Kiat Sehat bagi Lansia. MQS Publishing : Bandung. Tambayong, Jan. 2000. Patofisiologi untuk keperawatan. EGC : Jakarta.