Pengembangan Kawasan Industri Dalam Perspektif Rencana Tata Ruang Wilayah KABUPATEN GROBOGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II ARAH PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN/M/2006 TENTANG

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tidak tercapainya beberapa sasaran tersebut diatas disebabkan karena beberapa hal, antara lain : PROSE NTASE

STRATEGI UMUM DAN STRATEGI IMPLEMENTASI PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG

MEWUJUDKAN PENGEMBANGAN DESA YANG BERKELANJUTAN MELALAUI PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN YANG BERKELANJUTAN (P2KPB)

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG:

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN PERKEBUNAN DI KABUPATEN BIREUEN

PERATURAN BUPATI REJANG LEBONG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH DI KABUPATEN REJANG LEBONG BUPATI REJANG LEBONG,

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Grobogan Tahun 2015 KATA PENGANTAR

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

Matriks Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun MISI 4 : Mengembangkan Interkoneksitas Wilayah

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN INDUSTRI KOTA KENDARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,

BAPPEDA Planning for a better Babel

BAB II 0 DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

pemerintah KABUPATEN GROBOGAN

BAB III Visi dan Misi

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau ARAH PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2016

dan Program Strategis Kabupaten Luwu Timur Propinsi Sulawesi Selatan

KOORDINASI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENATAAN RUANG

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF DAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin

BUPATI MALUKU TENGGARA

MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN

Bab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN JOMBANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KARAWANG TAHUN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB II PROFIL SANITASI SAAT INI

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 11 TAHUN 2002 KAWASAN INDUSTRI PERIKANAN TERPADU DI TELUK KELABAT B U P A T I B A N G K A,

Pokok-Pokok Substansi PERATURAN PEMERINTAH NO 24 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN INDUSTRI

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode

PROGRAM KEGIATAN TEKNIS 2017 BP2LHK MAKASSAR. Makassar, 2017

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah)

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

SAMBUTAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DALAM ACARA MUSRENBANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB II. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

18 Desember STRATEGI PEMBANGUNAN METROPOLITAN Sebagai Pusat Kegiatan Global yang Berkelanjutan

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Disampaikan oleh: TJAHJO KUMOLO

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Grobogan 1-1

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

oleh para pelaku pembangunan dalam mengembangkan Kabupaten Pacitan.

1. Makna dari infrastruktur bidang pekerjaan umum dan permukiman yang andal

Disampaikan oleh: MENTERI DALAM NEGERI TJAHJO KUMOLO KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Yogyakarta, 7 Maret 2016

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

DISAMPAIKAN OLEH Ir. BEN POLO MAING (Kepala Dinas Kehutanan Provinsi NTT)

PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan MISI TUJUAN SASARAN

Rencana Struktur Tata Ruang Kawasan Perkotaan Metropolitan. Skala peta = 1: Jangka waktu perencanaan = 20 tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

Transkripsi:

Workshop Penyusunan Master Plan Pengembangan Kawasan Industri Pengembangan Kawasan Industri Dalam Perspektif Rencana Tata Ruang Wilayah KABUPATEN GROBOGAN Purwodadi, November 2014 PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jl. S. Parman No. 23 Purwodadi 58111 Telp. ( 0292 ) 421084 Fax. (0292) 421084

2 UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; UU No. 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan; UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian; PP No. 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri; Perda Provinsi Jawa Tengah No. 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029; Perda Kab. Grobogan No. 7 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Grobogan Tahun 2011 2031; Peraturan Menteri Perindustrian No. 35/M-IND/PER/3/2010 tentang Pedoman Teknis Kawasan Industri

Posisi : 110º15 111º25 BT 7º00 7º30 LS Batas Utara: Kab. Demak, Kab. Pati, Kab. Kudus, & Kab. Blora Batas Barat: Kab. Demak, & Kab. Semarang Batas Selatan: Kab. Semarang, Kab. Boyolali, Kab. Sragen, & Kab. Ngawi Batas Timur: Kab. Blora 3

Luas 1.975,86 km 2 (Evaluasi Penggunaan Tanah Tahun 1983) 19 kecamatan 273 desa & 7 kelurahan 4 KABUPATEN BOYOLALI KABUPATEN SRAGEN KAB. NGAWI PROV JATIM Tahun 2012 : Jumlah penduduk : 1.433.361 jiwa (perempuan : 50,35%) Pertumbuhan penduduk : 0,71 % Kepadatan penduduk : 725 jiwa/km 2 Kontribusi thd PDRB : pertanian : 43 % industri pengolahan : 2,90% PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2012

RPJMD Tahun 2011-2016 Memantapkan upaya pelestarian sumber daya alam & ruang wilayah kabupaten yang mampu memenuhi kebutuhan & pemerataan pembangunan Pembangunan Berkelanjutan Memantapkan upaya penciptaan tata kelola pemerintahan yang baik (good governonce) berdasar demokratisasi, transparansi, mental spiritual, penegakan hukum dan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat MISI 6 MISI 5 Memantapkan pembangunan infrastruktur yang mendukung pengembangan daerah MISI 1 TERWUJUDNYA KABUPATEN GROBOGAN SEBAGAI DAERAH INDUSTRI DAN PERDAGANGAN YANG BERBASIS PERTANIAN UNTUK MENCAPAI MASYARAKAT YANG SEHAT, CERDAS DAN LEBIH SEJAHTERA MISI 4 MISI 2 MISI 3 Prasarana Infrastruktur Memantapkan pembangunan ekonomi dengan mendorong semakin tumbuh dan berkembangnya pembangunan di bidang pertanian dlm arti luas, industri, perdagangan & pariwisata Memantapkan pembangunan di bidang pendidikan umtuk mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia agar memiliki kecerdasan dan daya saing tinggi Memantapkan pembangunan di bidang kesehatan untuk mendorong derajat kesehatan masyarakat Iklim Investasi

PP No. 26/2008 ttg Tujuan Penataan Ruang Nasional : RTRWN Wujudkan Ruang Wil. Nas. Aman, Produktif & Berkelanjutan Berlandaskan Was. Nus. & Tan. Nas. Perda Prov Jateng No. 6 / 2010 ttg RTRW Prov Jateng Tahun 2009-2029 Tujuan Penataan Ruang Jawa Tengah : Wujudkan Ruang Prov. Jaw Tengah yg Lestari dgn Memperhatikan Pemerataan Pemb. Wil. Perda Kab Grobogan No. 7 / 2012 ttg RTRW Kab Grobogan Tahun 2011-2031 Tujuan Penataan Ruang Kab. Grobogan : Wujudkan Ruang Kab yg produktif, berdaya saing & berkelanjutan sbg pusat pertumbuhan wilayah di bag timur Jawa Tengah dgn berbasis sektor pertanian dan didukung oleh sektor perdagangan, jasa, industri, pertambangan & pariwisata

pengembangan sistem pusat pelayanan dgn mengintegrasikan perkotaan dan perdesaan khususnya dalam koridor pengembangan Kedungsepur; Prasarana Infrastruktur peningkatan fungsi kawasan untuk mendukung pertahanan dan keamanan negara pengembangan kawasan pertanian pangan berkelanjutan dalam mendukung ketahanan pangan nasional pembangunan berkelanjutan pengelolaan fungsi kawasan sesuai daya dukung lahan, daya tampung kawasan, dan konservasi sumberdaya alam demi pengembangan wilayah berkelanjutan peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana wilayah secara terpadu guna mendukung posisi strategis Kabupaten di bagian timur Jawa Tengah; Prasarana Infrastruktur pengembangan sentra pemasaran hasil komoditas unggulan Kabupaten yang didukung peningkatan produktifitas hasil komoditasnya; pengembangan kawasan peruntukan industri dan kawasan agropolitan Kutosaringan yang berdaya saing dalam skala pelayanan nasional; Iklim investasi

Visi & Misi Kabupaten telah SINERGIS dengan Tujuan & Kebijakan Penataan Ruang Kabupaten

7 01 mei 2012 ttd Susunan pusat permukiman & prasarana sarana sbg pendukung keg sosek masy yg scr hierarkis memiliki hub fungsional

7 01 mei 2012 Luas LP2B : 36,4% total luas Kab Luas hutan produksi : 35,5 % total luas Kab Sisa 28,1 % luasan untuk budidaya lainnya ttd distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah Kawasan Industri masuk dalam kawasan budidaya

7 01 mei 2012 Kaw yg penataan ruangnya diprioritaskan karena berpengaruh sangat penting dlm lingkup kab thd eksosbud lingkungan serta pendayagunaan sumber daya alam & teknologi ttd

Kawasan Industri dalam RTRW Provinsi Jawa Tengah Kawasan peruntukan industri termasuk dalam kawasan budidaya. Psl 83 : Kawasan peruntukan industri terdiri atas : wilayah industri/kawasan peruntukan industri, kawasan industri dan kawasan berikat. Psl 84 : Wilayah industri / kawasan peruntukan industri terdapat di Kabupaten Grobogan Psl 85 : Kawasan industri terdapat di Kabupaten Grobogan

Kawasan Industri dalam RTRW Kabupaten Grobogan Kawasan peruntukan industri adalah kawasan yang diperuntukan bagi kegiatan industri berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten yang bersangkutan. Kawasan industri adalah kawasan tempat pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh Perusahaan Kawasan Industri yang telah memiliki Izin Usaha Kawasan Industri.

Pasal 43. Kawasan Peruntukan Industri (1) Kawasan peruntukan industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 huruf f terdiri atas: a. kawasan peruntukan industri besar; b. kawasan peruntukan industri sedang/menengah; c. kawasan peruntukan industri kecil/rumah tangga; dan d. kawasan industri. (2) Kawasan peruntukan industri besar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdapat di: a. Kecamatan Tegowanu; b. Kecamatan Gubug; c. Kecamatan Tanggungharjo; d. Kecamatan Godong; e. Kecamatan Penawangan; f. Kecamatan Karangrayung; g. Kecamatan Purwodadi; h. Kecamatan Wirosari; dan i. Kecamatan Pulokulon. (3) Kawasan peruntukan industri sedang/menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdapat di: a. Kecamatan Tegowanu; b. Kecamatan Gubug; c. Kecamatan Brati; d. Kecamatan Grobogan; e. Kecamatan Godong; f. Kecamatan Purwodadi; g. Kecamatan Toroh; h. Kecamatan Tawangharjo; i. Kecamatan Wirosari; dan j. Kecamatan Pulokulon. (4) Kawasan peruntukan industri kecil/rumah tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c tersebar di seluruh kecamatan. (5) Kawasan industri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d terdapat di Kecamatan Tanggungharjo.

Kawasan Industri dalam Raperpres RTR Kawasan Perkotaan Kedungsepur Penataan ruang Kawasan Perkotaan Kedungsepur bertujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dengan mewujudkan kawasan perkotaan yang aman, nyaman, produktif, berkelanjutan, sebagai pusat kegiatan ekonomi berskala internasional, berbasis perdaganga & jasa, industri, agroindustri dan pariwisata, dengan tetap memperhatikan lahan pertanian pangan berkelanjutan. Dalam konteks pengembangan KDS, menetapkan Kaw Perkotaan Gubug sebagai penyeimbang (counter magnet). Kota Gubug diposisikan sebagai pusat kegiatan industri yang merupakan konsekuensi keberadaan kawasan industri di Kec. Tanggungharjo.

TUJUAN PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI (Pasal 2 PP No. 24 Tahun 2009 ttg KI Mengendalikan pemanfaatan ruang; Meningkatkan upaya pembangunan industri yang berwawasan lingkungan; Mempercepat pertumbuhan industri di daerah; Meningkatkan daya saing industri; Meningkatkan daya saing investasi; dan Memberikan kepastian lokasi dalam perencanaan dan pembangunan infrastruktur, yang terkoordinasi antar sektor terkait

DAMPAK POSITIF PENGEMBANGAN KI Memacu pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih tinggi Kemudahan penyediaan sarana infrastruktur yang diperlukan oleh pabrik-pabrik dalam kegiatan produksinya Membuka lapangan pekerjaan baru yang diserap oleh industri/pabrik dalam KI Peningkatan pendapatan daerah melalui pajak daerah Kemudahan dalam pengelolaan dampak lingkungan (integrated waste management) Menekan arus urbanisasi sehingga mengurangi kepadatan penduduk kota (letak KI biasanya di pinggiran/di luar kota)

1. Kesesuaian Tata Ruang, untuk menjamin kepastian pelaksanaan pembangunan kawasan industri; 2. Ketersediaan Prasarana dan Sarana, meliputi akses jalan, sumber energi (gas,listrik), sumber daya air sebagai air baku industri yang diprioritaskan berasal dari air permukaan dikelola oleh perusahaan kawasan industri, Jaringan dan sistem telekomunikasi, dan fasilitas penunjang antara lain: unit pemadam kebakaran, bank, sarana perumahan, pos pengamanan dsb. 3. Ramah Lingkungan, Perusahaan kawasan industri wajib mempunyai dokumen AMDAL; 4. Efisiensi, pengguna kavling akan diberikan keuntungan (proses ijin, sarana parasana); 5. Keamanan dan Kenyamanan Berusaha.

Orientasi Kawasan Industri Ds. Sugihmanik Kec. Tanggungharjo Stasiun Tegowanu Jl. Raya Smg - Purwodadi (kolektor primer) Stasiun Tanggungharjo Tapak pabrik PT. Semen Grobogan Kaw Industri Ds. Sugihmanik Kec. Tanggungharjo ±82 ha Bendung GLAPAN Stasiun Kedungjati

Kawasan Industri Ds. Sugihmanik Kec. Tanggungharjo Stasiun Taggungharj o Tapak pabrik PT. Semen Grobogan Kaw Industri Ds. Sugihmanik Kec. Tanggungharjo ±82 ha Kawasan hutan produksi

SUTET Sta KA Tanggungharjo Reposisi SUTET

Mengapa Kaw Industri di Ds. Sugihmanik Kec. Tanggungharjo?? No Uraian Keterangan 1. Lahan (min 50 ha) Luas ± 82 ha sudah dikuasai PT. Azam Laksana Intan Buana & bersedia menjadi pengelola kawasan industri 2. Jarak ke pusat kota Tanggungharjo : 1 km ; Tegowanu : 5 km; Gubug : 9 km ; Kota Semarang (Pelabuhan) : 30 km 3. Jaringan jalan yang melayani Kolektor primer (minimal lebar jalan 15 m) Di samping jalan rel KA 4. Sistem jaringan yang melayani - Jaringan listrik (dekat jaringan SUTET) - Jaringan telekomunikasi (pengembangan fiber) - Jaringan air bersih 5. Prasarana angkutan Jalur darat & optimalisasi jalur KA (dekat rel & stasiun KA) --- aksesibiltas 6. Topografi/kemiringan tanah Maksimal 15% 7. Jarak terhadap sungai 5 6 km dari Sungai Tuntang (Bendung Glapan) 8. Peruntukan lahan (sesuai RTRW atau rencana yang lebih mikro daerah terkait) - Kawasan industri - Non pertanian - Non pemukiman - Non konservasi 9. Dampak lingkungan Dapat dikelola

Aspek Kesesuaian Tata Ruang menjadi ACUAN guna menjamin konsistensi & keberlanjutan pelaksanaan penataan ruang --- secara praktis diimplementasikan dalam mekanisme izin pemanfaatan ruang Siklus PENATAAN RUANG PÈRENCANAAN Tata Ruang PEMANFAATAN Ruang PENGENDALIAN PEMANFAATAN Ruang

MENATA RUANG UNTUK SEMUA