SISTEM PENJUALAN TUNAI PADA PT. DJOE I SOE MENGGUNAKAN DELPHI DENGAN PERANCANGAN SISTEM BERORIENTASI OBJEK

dokumen-dokumen yang mirip
MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM

Unified Modelling Language UML

UNIFIED MODELING LANGUAGE

CLASS DIAGRAM. Jerri Agus W ( ) Gendra Budiarti ( )

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MEMAHAMI PENGGUNAAN UML

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG

PRAKTIKUM REKAYASA PERANGKAT LUNAK MODUL KE - 2 PENGENALAN UML dengan RATIONAL ROSE OLEH: ANISA ISTIQOMAH (KELAS 5 B)

Oleh : RAHMADY LIYANTANTO

Gambar Use Case Diagram

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. tertentu dan kemudian dapat ditarik kesimpulan.

Unified Modelling Language (UML)

ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI LOGISTIK PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM BARATA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN PADA RUMAH BERSALIN DAN KLINIK BIDAN JURNALIS MENGGUNAKAN VB.NET

Membangun Sistem Informasi Departemen Gallery ArtAuctionFind yang Bergerak Dalam bidang Seni Budaya Berbasis Home Pages

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI PENANGGULANGAN BENCANA ALAM DI KOTA PADANG PANJANG BERBASIS WEB DIDUKUNG DENGAN BAHASA PEMOGRAMAN PHP DAN DATABASE MYSQL

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY

P10 Perancangan Berbasis Object. SQ

RANCANGAN APLIKASI LATIHAN BELAJAR TENSES DENGAN METODE OBJECT ORIENTED DESIGN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

SISTEM INTEGRATED LAB DI LABORATORIUM SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA.

Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang)

BAB I PENDAHULUAN. peran penting diantaranya adalah mengkoordinasikan, memfasilitasi, dan memberikan

PEMBUATAN SISTEM PENJUALAN RUMAH SECARA KPR MENGGUNAKAN UML, PHP dan MySQL

Citra Noviyasari, S.Si, MT SI - UNIKOM

BAB I Pendahuluan I - 1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB II LANDASAN TEORI. Unified Modeling Language (UML) merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam

SISTEM INFORMASI PENGADAAN BARANG DAN JASA BIDANG KONSTRUKSI

SISTEM INFORMASI PELAYANAN MASYARAKAT PADA KONTRAKTOR LISTRIK CV. INDO PERKASA DI PURWOKERTO

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Kebutuhan dan Spesifikasi Perangkat Lunak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE. Dengan berlakukanya Undang-undang No. 22 Tahun 1999, tentang pemerintahan

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGELOLAAN DATA DI LINGKUNGAN OBJEK WISATA SITU BAGENDIT

SISTEM INFORMASI PEMBUATAN SKCK DENGAN PEMODELAN UML

Sistem Informasi Penjadwalan Dosen Ajar Studi Kasus : STMIK Atma Luhur

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Disain System Berorientasi Objek (Unified Modeling Language) ( Studi Kasus : Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTIM INFORMASI DIJITAL KEARSIPAN (STUDI KASUS : PADA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN PEMATUSAN KOTA SURABAYA)

BAB III LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI REKAPITULASI DAFTAR HADIR MAHASISWA (STUDI KASUS : PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA )

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan atau perusahaan, misalnya apotek. komputer telah menjadi alat yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN TUNAI STUDI KASUS : TB. CAHAYA BARU PANGKALPINANG DENGAN METODOLOGI BERORIENTASI OBYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DALAM PENGOLAHAN DATA KEPEGAWAIAN PADA BADAN KESATUAN

BAB II LANDASAN TEORI

Perancangan Model Berorientasi Objek Menggunakan Unified Modeling Language (UML) Studi Kasus Sistem Pengolahan Parkir Pada PT.

IKA BUDIYATI /4KA08/2005/SISTEM INFORMASI/FILKOM ABSTRAK

PERANGKAT LUNAK REKAM MEDIS BAGI PEGAWAI DI RUMAH SAKIT UMUM BINA SEHAT BANDUNG

Pertemuan 6-7. UML (Unified Modeling Language) (Software Design 2) Muhamad Alif,S.Kom Teknik Informatika UTM 17 Oktober 2012

APLIKASI PENJUALAN PADA UD. SONJAYA

Pemodelan Berorientasi Objek

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PULSA BERBASIS ANDROID

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN APLIKASI KEPEGAWAIAN KELURAHAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN UNIFIED APPROACH

RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN TUNAI PADA TOKO MULTIKOMTECH DENGAN METODOLOGI BERORENTASI OBJEK

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI. Aplikasi chatting mobile phone yang menggunakan NetBeans IDE 6.0 yang di

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bagian 7 ANALISIS DESAIN PADA PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJECT DENGAN UML

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang, dan informasi. Sumber daya tersebut bekerjasama menuju

UNIFIED MODELLING LANGUAGE (UML) APLIKASI PENJUALAN PADA TOKO BUKU (STUDI KASUS)

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING PRESTASI MAHASISWA DAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN BERBASIS WEBSITE UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung.

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

SISTEM INFORMASI STOCK OPNAME BARANG (STUDI KASUS PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA TBK CILEUNGSI)

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CV. SAUDARA MANDIRI MENGGUNAKAN METODOLOGI BERORIENTASI OBYEK

PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh suatu perusahaan. Jika di dalam suatu perusahaan informasi tersebut

PERANCANGAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATA UMRAH DI TOUR & TRAVEL X. Yudhi Widya Arthana Rustam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KSP DI KPRI MAKMUR SEJAHTERA BERBASIS DESKTOP

PENGEMBANGAN APLIKASI PENJUALAN SPAREPART DI BENGKEL ANUGRAH JAYA MOTOR BERBASIS DESKTOP

SISTEM INFORMASI ASET BERORIENTASI OBJEK (Studi Kasus di STMIK Mardira Indonesia)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB

Perancangan Sistem Informasi Kepegawaian Pada Badan Kepegawaian Dan Pendidikan Daerah Kabupaten Dairi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komponen Sumber Daya Manusia dalam Ruang Lingkup Fakultas. Nuraeny (2010) mengemuckakan bahwa Sumber Daya Manusia

SISTEM PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMBAYARAN PARKIR MELALUI INTERNET

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Class Diagram Class diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam system dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat di antara mereka.

Transkripsi:

SISTEM PENJUALAN TUNAI PADA PT. DJOE I SOE MENGGUNAKAN DELPHI DENGAN PERANCANGAN SISTEM BERORIENTASI OBJEK Ina Agustina dan Tri Wahyu Widyaningsih Jurusan Sistem Informasi Universitas Nasional Jl. Sawo Manila No. 61, Pasar Minggu Jakarta Selatan 12520 Telp. 7891753, Fax. 7891753 E-Mail : ina_agustina2007@yahoo.com;widya_ayub@yahoo.co.id ABSTRAK Pada Penelitian ini kami membahas tentang pemanfaatan Borland Delphi sebagai salah satu pemrograman berorientasi objek untuk memperoleh rancangan interface yang lebih menarik, dan mendukung pemrograman database dalam membuat suatu sistem penjualan tunai yang ada pada PT. DJOE I SOE sehingga memudahkan user dalam pencarian data. Pembahasan diawali dengan memperkenalkan sistem penjualan dan Borland Delphi. Pada sistem penjualan, kami akan membahas tentang pembuatan UML dan flowchart. Pada Borland Delphi kami akan membahas tentang perintahperintah yang ada pada Borland Delphi beserta fungsinya. Kami membuat suatu rancangan sistem penjualan tunai barang secara terkomputerisasi dengan efisisen dan praktis seperti di bawah ini yaitu Pertama Proses pengisian data menjadi lebih mudah karena dapat dilakukan secara otomatis sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan. Yang Kedua ialah Proses pencetakan laporan penjualan tunai barang dapat dibuat berdasarkan data-data persediaan sehinga proses pencetakan menjadi lebih mudah dan cepat. Kata Kunci : Perancangan Sistem Berorientasi Objek, Delphi, UML 1. PENDAHULUAN Pada sistem penjualaan perusahaan ini ternyata mempunyai banyak kelemahan, antara lain tingginya tingkat kesalahan manusia (human error) sehingga sering terjadi adanya salah perhitungan pada pembuatan laporan penjualan, dimana laporan ini dibuat oleh bagian accounting. Begitupula pada proses pencatatan akuntansi yang dilakukan secara manual, yang membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pengerjaannya. Permasalahan di atas menyebabkan pendapatan dan kinerja perusahaan yang relatif menurun, yang menyebabkan jumlah pesanan yang tidak bisa ditangani dengan baik. Itu semua dikarenakan karena sistem yang dikerjakan masih banyak kekurangannya. Untuk itu dibuat sebuah sistem baru. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Pengertian sistem yang menekankan pada prosedurnya yaitu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedurprosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Pengertian sistem yang menekankan pada elemen atau komponennya yaitu sistem 118 Sistem Penjualan Tunai

adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi atau berhubungan satu sama lainnya dan bertanggung jawab memproses masukan (input) sehingga menghasilkan keluaran (output). 2.2 Unified Modelling Language (UML) UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Kesuksesan suatu permodelan piranti lunak ditentukan oleh tiga unsure, yang kemudian terkenal dengan sebuah segitiga sukses (the triagle of success). Ketiga unsur tersebut adalah metode permodelan (notation), proses (process) dan tool yang digunakan. Proses Metodologi Permodelan Tool Gambar 1. Notasi Permodelan UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh Booch, Object Medelling Technique (OMT), Object Oriented Software Engineering (OOSE). Metode Booch dari Grady Booch terkenal dengan nama metode Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan design ke dalam empat tahapan iterative, yaitu : identifikasi kelas-kelas dan obyek-obyek, identifikasi semantik dari hubungan obyek dan kelas tersebut, perincian interface dan implementasi. Keunggulan metode Booch adalah pada detilnya notasi dan elemen. Pemodelan OMT yang dikembangkan oleh Rumbaugh didasarkan pada analisis terstruktur dan pemodelan entityrelationship. Tahapan utama dalam metodologi ini adalah analisis, design sistem, design obyek dan implementasi. Keunggulan metode ini adalah dalam penotasian yang mendukung semua konsep OO. Metode OOSE dari Jacobson lebih memberi penekanan pada use case. OOSE memiliki tiga tahapan yaitu membuat model requirement dan analisis, design dan implementasi, dan model pengujian (test model). Keunggulan model ini adalah mudah dipelajari karena memiliki notasi yang sederhana namun mencakup seluruh tahapan dalam rekayasa perangkat lunak. Abstraksi konsep dasar UML yang terdiri dari structural classification, dynamic behavior, dan model management Diagrams. Main concepts bisa kita pandang sebagai term yang akan muncul pada saat kita membuat diagram. Dan view adalah kategori dari diagram tersebut. Untuk menguasai UML, sebenarnya cukup dua hal yang harus kita perhatikan: 1. Menguasai pembuatan diagram UML 2. Menguasai langkah-langkah dalam analisa dan pengembangan dengan UML. 2.2.1 Use case diagram Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah system. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat system, dan bukan bagaimana. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan system. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke system, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah Sistem Penjualan Tunai 119

actor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan system untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah system, mengkomunikasikan rancangan dengfan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada system. Sebuah use case dapat meng-include fingsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas common. Sebuah use case juga dapat meng-extend use case lain dengan behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain. 2.2.2 Class Diagram Class adalah sebuah spesifikasi yang jika di instansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu system, sekaligus menawarkan layanan untuk mamanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek serta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class memiliki tiga area pokok : 1. Nama(stereotype) 2. Atribut 3. Metoda Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut : a. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan b. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya c. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class abstrak yang hanya memiliki metoda. Interface tidak dapat langsung diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Dengan demikian interface mendukung resolusi metoda pada saat run-time. Hubungan antar Class : 1. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah query antar class. 2. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian ( terdiri atas.. ) 3. Pewarisan, yaitu hubungan yang menyatakan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya. Kebaikan dari pewarisan adalah generalisasi. 4. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang dipassing dari satu class kepada class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan menggunakan sequence diagram. 2.3 Borland Delphi 7.0 Borland Delphi yang selanjutnya disingkat dengan Delphi merupakan 120 Sistem Penjualan Tunai

program aplikasi database yang berbasis Object Pascal, yang juga memberikan fasilitas pembuatan aplikasi visual seperti Visual Basic.. Memakai Delphi adalah cara yang paling sederhana untuk membangun aplikasi berbasis windows. Bagi sebagian orang, jawaban tersebut kurang memuaskan. Oleh sebabitu, diperlukan jawaban panjang. Produktifitas dari pengembangan perangkat lunak dibagi menjadi 5 atribut penting, yaitu : a. Kualitas lingkungan pengembagan visual b. Kecepatan kompiler dibandingkan dengan kompleksitasnya c. Kekuatan bahasa pemrograman dibandingkan dengan kekompleksitasnya d. Fleksibilitas arsitektur basis data e. Pola desain dan pemakaian yang diwujudkan oleh frameworknya 2.4 Pengertian Database Suatu database didefinisikan sebagai kumpulan data yang disatukan dalam suatu organisasi. Suatu organisasi itu dapat berupa perusahaan, bank, universitas, dan bidang usaha lain yang berhubungan dengan database. Tujuan dari pembuatan database biasanya untuk mempermudah suatu organisasi yang dalam hal mengolah data, karena data adalah informasi yang sangat penting untuk jangka waktu yang panjang dalam suatu organisasi. Mengolah data dalam hal ini adalah database mampu menyimpan data, mengupdate data, menambahkan data, menghapus data, dll. Makin pentingnya sebuah database, maka makin banyak pula software software yang menunjang database. Software software itu antara lain : Oracle, DB2, MySQL, MS Access, Informix, Interbase, dll. Pada pembuatan sistem ini penulis menggunakan software pemrograman Borland Delphi 7.0 yang berorientasi object, dan sebagai databasenya penulis menggunakan database standard Borland Delphi 7.0 yaitu Paradoks 7.0. Untuk menghubungkan antara program dan databasenya maka dibutuhkan sebuah Alias. 3. METODE PENELITIAN Dalam penyusunan penelitian ini, untuk memperoleh informasi data pengumpulan data, digunakan tiga metode sebagai berikut: Metode Kepustakaan (Library), dengan membaca literature yang berhubungan dengan penelitian ini; Metode Observasi (Observation), dengan cara meninjau langsung kepada bagian sistem penjualan pada PT. DJOE 1 SOE; Metode Wawancara (Interview), dengan cara mengadakan komunikasi langsung atau tatap muka dengan bagian penjualan PT. DJOE 1 SOE Sistem Penjualan Tunai 121

4. PEMBAHASAN Gambar 3. Gambar Diagram Use Case 122 Sistem Penjualan Tunai

Diagram Class Gambar 4. Gambar Diagram Class Sistem Penjualan Tunai 123

4. PENUTUP Kesimpulan Untuk memecahkan permasalahan yang ada, maka diusulkan suatu rancangan sistem penjualan tunai barang secara terkomputerisasi dengan efisisen dan praktis seperti di bawah ini : a. Proses pengisian data menjadi lebih mudah karena dapat dilakukan secara otomatis sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan. b. Proses pencetakan laporan penjualan tunai barang dapat dibuat berdasarkan data-data persediaan sehinga proses pencetakan menjadi lebih mudah dan cepat Saran Penulis memberikan saran yang kiranya dapat berguna bagi PT.DJOE I SOE untuk meningkatkan pengolahan data keuangan yaitu : a. Diadakan upaya untuk menjadi personal yang terkait langsung dalam penggunaan teknologi informasi komputer agar pengolahan data dapat dilakukan dengan benar. b. Perlu adanya backup data agar data ganda agar dapat tersimpan dengan aman. c. Pemeliharaan hardware perlu disusun jadwal berkala misalnya dengan melakukan service dengan perusahaan komputer yang bertanggungjawab dalam masalah hardware. d. Perlu dibentuk bantuan khusus yang terdiri dari orang-orang yang bertanggungjawab dalam mengembangkan tugas ayang ada. e. Perlu adanya backup data yang mengantisipasi kerusakan data yang terkena virus. 6. DAFTAR PUSTAKA Abdul Kadir, Dasar Pemrograman Delphi 5.0 Jilid 1, Salemba Infotek, Jakarta, 2001 Fathansyah, Jr. (2001), Basis Data, Bandung. Penerbit Informatika. Inge Martina, Database Client/Server Menggunakan Delphi, Elex Media Komputindo, Jogiyanto, HM. (1999), Analisis & Disain Sistem Informasi : Pendekatan perstruktur Teori dan praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta: Andi. Jayanto, Membuat Aplikasi Database dengan Delphi, Elex Media Komputindo, Jakarta, 1999 Kadir, Abdul (1999), Konsep dan Tuntunan 1'rukn.s Basis Data, Yogyakarta: Andi. Kristanto, Harianto, Jr. (1994), Konsep dan Perancangan Database, Yogyakarta: Andi Offset. Kurniawan, Dios (1997), HTML 3 untuk Publikasi di Internet, Yogyakarta: BPFE M. Agus J Alam, Belajar Sendiri Borland Delphi 6.0, Media Komputindo, Jakarta, 2001 M McLeod, Raymond (1996), Sistem Informasi Manajemen, Edisi Bahasa Indonesia Jilid I, Jakarta: PT. Prenhallindo. Munawar, Pemodelan Visual dengan UML, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005 Silberschatz, Abraham, dkk (2002), Database Sistem System Concepts, Edisi Keempat, McGraw-Hill.Jakarta, 2002 Suryadi H S, Sistem Basis Data, Gunadarma, 1996 124 Sistem Penjualan Tunai