IMAN KEPADA QADA DAN QADAR

dokumen-dokumen yang mirip
Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN PAI

KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

"SABAR ANUGERAH TERINDAH"

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

BAB IV PERILAK TERPUJI

RANGKUMAN MATERI. Iman Kepada Allah SWt

Memahami Takdir Secara Adil

Mendidik Anak dengan Teladan Shaleh

Mengimani Kehendak Allah

KOMPETENSI DASAR (KD)

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

31. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMP/MTs

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR (USB) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JENJANG SEKOLAH DASAR (SD) TAHUN PELAJARAN 2016/

Qana ah dan Tasamuh. Aspek Akhlak

Bab 2 Iman Kepada Kitab-kitab Allah

= DAILY MOTIVATION SKILL = disampaikan oleh

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

I Pendahuluan. Proses Usaha. Doa. Peluang


Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Lesson Sheet Kelas : Yupiter. A. Kisah Nabi Ayyub a.s

Mensyukuri Nikmat Al Quran

Khutbah Jumat Manfaatkan Nikmat Kehidupan

3 Wasiat Agung Rasulullah

Saatnya Memperbaiki Diri (The Habits for Success) Satria Hadi Lubis

TA LIM MADANI 20 Iman Kepada Qadha & Qadar

Al-Matiin, Yang Maha Kokoh

10 Cara Sukses dalam Islam

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Memahami Akidah Islam

Majlis Ugama Islam Singapura Khutbah Jumaat 6 Mac 2015 / 15 Jamadilawal 1436 Kepentingan Akhlak Yang Mulia

Modul ke: Kesalehan Sosial. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

QADLA DAN QADAR. Oleh : Hz. Mirza Ghulam Ahmad a.s. Penterjemah: A.Q. Khalid

SUMBER AJARAN ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji.

PENGORBANAN Oleh Nurcholish Madjid

REVIEW. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK. Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

BAB IX MACAM - MACAM SUJUD

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SD, MI, DAN SDLB

MENGIKUTI HAWA NAFSU

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong)

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah sajalah hati akan menjadi tenteram (QS Ar Ra d : 28).

Mensyukuri Nikmat Musim Hujan

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Sengsara membawa Nikmat (Buah dari Kesabaran) Oleh: Estu Miyarso

DRAF KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Kaidah Memahami Tauhid

ISLAM MENJADI SUMBER MOTIVASI PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB 2 Iman kepada Kitab-Kitab Allah. Standar Kompetensi : 2. Meningkatkan keimanan kepada Kitab-kitab Allah

Al-Qur an: Sumber Ajaran Islam Pertama

Mutiara Islahul Qulub 3

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.4 Nabi Hud AS.

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Sumber Ajaran Islam

"PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR"

Standar Kompetensi : 2. Meningkatkan keimanan kepada Qadha dan Qadar.

???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

DRAF KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kasih Sayang Nabi Muhammad? Kepada Umatnya

KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA


KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA

KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

KONSEP ANAK DALAM ISLAM

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

DOA WIRID YANG TERMUAT DALAM AL QUR AN

Doakan Orang Lain, Malaikat Mendoakanmu

BAB IV ANALISIS. Setelah mengetahui legalitas şallallahu alaihi wasallam dan alaihi

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET A

Pendidikan Agama Islam Bab : 1 Eksistensi Manusia

BAB IV TINJAUAN KARYA. berarti telah ada penghargaan terhadap hasil kreatifitas.

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA TAHUN 2013/2014

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Apakah zuhud itu sebenarnya?

Mengusir Asap? Allah Yang Meniupkan Angin dan Menurunkan Hujan

Nama : Irma wati Kelas : XI IPA 2 Matpel : Pend. Agama Islam

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Dr. Munawar Rahmat, M.Pd.

PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) KELAS I SEMESTER 1 SEKOLAH DASAR (SD)/MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)

[Nasihat Islam Tentang Hari Esok]

"Bersegeralah berhaji yakni haji yang wajib, sebab sesungguhnya seseorang tidak mengetahui apa yang akan menimpa kepadanya." (HR Ahmad dan lainnya)

Menerapkan hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qamariyah pada ayat Al Quran. Menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati pada ayat Al Quran.

Transkripsi:

Materi IMAN KEPADA QADA DAN QADAR Standar Kompetensi : 7. Meningkatkan iman kepada qada dan qadar. Kompetensi Dasar : 7.1. Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada qada dan qadar 7.2. Menampilkan hikmah beriman kepada qada dan qadar. TARTILAN Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab dan sopan santun membaca Al Qur an. a. Q.S. Ali Imran 47 b. Q.S.. Ar Ra du 11

c. Q.S. Al Hadid 22-24 IMAN KEPADA QADA DAN QADAR IFTITAH 1. Duduklah dengan tenang, khusyuk, dan tawaduk! 2. Mulailah dengan ta'awuz dan basmalah! 3. Perhatikan dengan saksama penjelasan dari guru agamamu. 4. Hayatilah keimanan terhadap qada dan qadar ini dan ambillah hikmahnya ke dalam kehidupanmu sehari-hari! 5. Akhirilah pelajaran dengan membaca doa agar ilmu yang diperoleh menjadi berkah! Pokok ajaran Islam ada tiga, yaitu iman, Islam, dan ihsan, atau akidah, syariah, dan akhlak. Iman kepada qada dan qadar dipelajari dalam bidang akidah atau keimanan karena is menjadi salah satu rukun iman. Memahami qada dan qadar jika dihubungkan dengan ikhtiar (kebebasan memilih) memang sangat sulit. Akan tetapi, keimanan belum menjadi sempurna selagi kita belum beriman pada qada dan qadar. A. Pengertian Qada dan Qadar Qada dan qadar atau takdir berasal dari bahasa Arab. Qada menurut bahasa Arab berarti ketetapan, ketentuan, ukuran, takaran, atau sifat. Qada menurut istilah, yaitu ketetapan Allah yang tercatat di Lauh Mahfuz (papan yang terpelihara) sejak zaman azali. Ketetapan ini sesuai dengan kehendak-nya dan berlaku untuk seluruh, makhluk atau alam semesta. Adapun qadar atau takdir yaitu ketetapan yang telah terjadi. Dengan kata lain, takdir merupakan perwujudan atau realisasi dari qada. Hubungan antara qada dan qadar sangat erat dan tidak dapat dipisahkan. Qada adalah ketetapan yang masih bersifat rencana dan ketika rencana itu sudah menjadi kenyataan, maka kejadian nyata itu bernama qadar atau takdir. Dalam kehidupan sehari-hari, kita terbiasa menggunakan kata-kata takdir, padahal yang dimaksud adalah qada dan qadar. Takdir itu sendiri dibagi atas dua hal, yaitu takdir mubram dan takdir muallaq. 1. Takdir Mubram Takdir mubram, yaitu takdir atau ketetapan Allah yang tidak dapat diubah atau tidak dapat diubah oleh siapa pun. Contoh-contoh takdir mubram antara lain sebagai berikut. a. Setiap makhluk pasti akan mengalami mati atau seseorang pasti hanya punya

satu ibu kandung. Firman Allah swt. Artinya: "tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu." (QS Ali Imran: 185) b. Manusia pasti mempunyai akal, pikiran, dan perasaan. c. Di alam semesta ini setiap benda bergerak menurut sunatullah. Artinya, segala sesuatu berjalan menurut hukum kekuatan, ukuran, sebab, dan akibat yang telah digariskan Allah. Kayu mempunyai kemampuan berbeda dengan besi, manusia berbeda kekuatan tenaganya dibandingkan dengan gajah, matahari, bulan, bintang, dan planet-planet hingga benda-benda yang terkecil bergerak sesuai dengan garisnya, dan waktu tak pernah berhenti. 2. Takdir Muallaq Takdir muallaq, yaitu takdir yang masih dapat diubah melalui usaha manusia. Setiap hamba diberi peluang atau kesempatan oleh Allah untuk berusaha mengubah keadaan dirinya menjadi lebih baik. Firman Allah swt. Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mau mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. " (QS At Ra'd: 11) RISALAH Jabariah dan Qadariah adalah dua contoh aliran teologi Islam yang berbeda pendapat dalam menyikapi qada dan gadar. Jabariah berpandangan bahwa manusia tidak memiliki kehendak bebas dalam hidupnya dan segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak Allah swt. semata. Pandangan ini cenderung membuat hidup sudah ditentukan oleh Allah. Sebaliknya qadariah berpandangan bahwa Allah memberikan kebebasan pada manusia untuk menentukan jalan hidupnya. Oleh karena itu, apa pun yang diperbuat oleh manusia adalah berkat usaha dan kemampuannya sendiri serta tidak ada lagi campur tangan Allah di dalamnya. Dengan demikian, manusia mempertanggungjawabkan segala perbuatannya kepada Allah di akhirat. Pemahaman semacam ini cenderung membuat seseorang bersikap aktif dan optimis dalam menjalani kehidupannya. Berikut merupakan contoh dari takdir muallaq antara lain sebagai berikut. Hasan dilahirkan dalam keluarga yang sederhana. la ingin melanjutkan pendidikan

ke jenjang yang lebih tinggi. Akan tetapi, ia menyadari bahwa penghasilan orang tuanya sangat terbatas sehingga ia mencari cara agar cita-citanya dapat tercapai. la belajar dengan tekun sehingga meraih prestasi tinggi dan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Di tempatnya kuliah pun, ia masih tetap rajin belajar sehingga is kembali mendapatkan beasiswa, bahkan ia mendapatkan tawaran pekerjaan dan posisi yang cukup tinggi. Saat ini ia dapat hidup lebih layak daripada orangtuanya karena is mau mengadakan perubahan, baik untuk dirinya sendiri maupun bagi keluarganya. TUGAS Buatlah masing-masing 10 (sepuluh) contoh takdir mubram dan takdir muallaq yang diambil dari kehidupan sehari-hari! Jangan lupa berikan alasannya! B. Dalil Naqli dan Aqli tentang Fungsi Iman kepada Qada dan Qadar Dalil naqli adalah dalil yang diambil dari Al Quran dan hadis. Banyak sekali dalil mengenai keimanan terhadap qada dan qadar, antara lain sebagai berikut. 1. Firman Allah swt. Artinya: Katakanlah, sesekali-sekali tidak akan menimpa kami, melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah pelindung kami dan hanya kepada Allah orang beriman harus bertawakal." (QS At Taubah: 51) 2. Firman Allah swt. Artinya: "Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran." (QS Al Qamar: 49) 3. Firman Allah swt. Artinya: "maka apabila telah tiba waktu (yang telah ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak pula mendahulukannya." (QS An Nahl: 61) Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dikatakan bahwa telah diperintahkan kepada Malaikat jibril supaya menulis empat perkara, yaitu rezekinya, ajalnya, amalnya, dan nasib rugi atau beruntungnya.

Adapun dalil aqli adalah dalil yang diambil dari akal yang sehat. Akal sehat membenarkan adanya kejadian di luar kehendak dan perhitungan akal manusia. Akal sehat juga mengakui adanya peraturan, ukuran, undang-undang, sifat, serta hukum alam atau sunatullah yang berlaku bagi alam semesta, umpamanya api bersifat panas, tanah bersifat padat, atau air laut terasa asin. Orang yang ingin pintar harus belajar, ingin kaya harus berusaha, dan ingin merdeka harus berjuang. Allah telah membuat ketentuan takdir bahwa untuk mencapai sesuatu harus dengan berusaha, sedangkan ketentuan-ketentuan itu tidak dapat diubah. Firman Allah swt. Artinya: "Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapati perubahan pada sunah Allah. " (QS Al Ahzab: 62) Artinya: Dan Dia telah menciptakan segala sesuatu dan Dia menetapkan ukurannya dengan serapi-rapinya " (QS Al Furqan: 2) DISKUSI Berkaitan dengan takdir dan sunatullah, bagaimanakah tanggapan Anda mengenai mukjizat yang dimiliki para rasul? Apakah hal tersebut sesuai dengan sunatullah? Jelaskan C. Kaitan antara Takdir, Ikhtiar, dan Tawakal Takdir sebagaimana telah dijelaskan adalah takaran, ukuran, ketetapan, peraturan, undang-undang yang diciptakan Allah tertulis di Lauh Mahfuz sejak zaman azali dan berlaku bagi semua makhluk-nya. Takdir ada dua macam, yaitu takdir mubram dimana makhluk tidak diberi peluang atau kesempatan untuk memilih dan mengubahnya, dan takdir muallaq dimana makhluk diberi peluang atau kesempatan untuk memilih dan mengubahnya. Ikhtiar adalah berusaha melakukan segala daya dan upaya untuk mencapai sesuatu sesuai dengan yang dikehendaki. Menurut bahasa Arab, ikhtiar berarti 'memilih'. Dua pengertian yang berbeda itu tetap mempunyai hubungan yang erat dan merupakan mata rantai yang tidak dapat dipisahkan. Sebagai contoh, setiap orang mempunyai kebebasan memilih untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ada yang mencari nafkah dengan berdagang, bertani, menjadi karyawan, wirausaha, dan lain sebagainya.

Tawakal diartikan dengan sikap pasrah dan menyerahkan segala urusannya kepada Allah. Dalam bahasa Arab, tawakal berarti `mewakilkan', yaitu mewakilkan kepada Allah untuk menentukan berhasil atau tidaknya suatu urusan. Ajaran tawakal ini menanamkan kesan bahwa manusia hanya memiliki hak dan berusaha, sedangkan ketentuan terakhir tetap di tangan Allah swt. sehingga apabila usahanya berhasil, is tidak bersikap lupa diri dan apabila mengalami kegagalan, is tidak akan merasa putus asa. Pengertian seperti ini merupakan ajaran tawakal yang paling tepat. Artinya: Maka apa bila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada- Nya." (QS Ali Imran: 159) Takdir, ikhtiar, dan tawakal adalah tiga hal yang sulit untuk dipisah-pisahkan. Dengan kemahakuasaan-nya, Allah menciptakan undang-undang, peraturan, dan hukum yang tidak dapat diubah oleh siapa pun. Sementara itu, manusia diberi kebebasan untuk memilih dan diberi hak untuk bekerja dan berusaha demi mewujudkan pilihannya. Akan tetapi, setiap manusia tidak dapat dan tidak dibenarkan memaksakan kehendak kepada Allah untuk mewujudkan keinginannya. Bertawakal bukan berarti bahwa seseorang hanya diam dan bertopang dagu tanpa bekerja. Orang yang sudah menentukan pilihan dan cita-citanya tanpa mau bekerja, hanya akan menjadi lamunan atau khayalan semata karena hal itu tidak akan pernah terlaksana. Firman Allah swt. Artinya: Dan bahwasanya seorang manusia tidak akan memperoleh selain apa yang telah diusahakannya." (QS An Najm: 39) Dalam sebuah hadis yang panjang dan diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dikisahkan bahwa ketika Khalifah Umar bin Khattab ra. dan pasukannya akan masuk ke negeri Syam dan telah sampai di perbatasan, ada yang menyampaikan laporan bahwa di negeri Syam tersebut tengah terjangkit penyakit menular. Khalifah Umar bin Khattab ra. akhirnya memutuskan untuk membatalkan ke negeri Syam dan kembali pulang ke Madinah. Abu Baidah berkata pada Khalifah, "Mengapa Anda lari dari takdir Allah?" Khalifah Umar bin Khattab ra. menjawab, "Kami lari dari takdir untuk mengejar takdir pula." Maksud dari pernyataan `lari dari takdir menuju takdir' itu adalah bahwa mereka memilih meninggalkan takdir yang buruk menuju pada takdir yang lebih baik. Manusia yang telah diberi fitrah dan pengetahuan untuk dapat membedakan baik dan buruk pasti akan senantiasa mampu menaati segala kebaikan dan menjauhi keburukan.

Oleh karena itu, sebagai penghayatan terhadap keyakinan akan takdir, ikhtiar, dan tawakal, maka kewajiban kita memilih segala hal yang baik. Adapun ukuran mengenai baik dan buruknya adalah norma yang tercantum pada Al Quran dan hadis, senantiasa tekun, bersungguh-sungguh dalam bekerja sesuai kemampuan, bertawakal, berdoa, tidak sombong atau lupa diri dan bersyukur apabila berhasil serta tidak berputus asa apabila belum berhasil. TUGAS Pernahkah Anda mengalami suatu peristiwa dimana Anda harus memilih di antara beberapa pilihan yang sama beratnya? Apakah yang Anda lakukan dan bagaimana Anda mengaitkannya dengan takdir, ikhtiar, dan tawakal? Jelaskanlah! D. Fungsi Iman kepada Qada dan Qadar datam kehidupan Sehari-hari Islam itu ajaran yang tinggi (mulia), bersifat universal, sangat sesuai dengan fitrah, suci, indah, sempurna, dan tidak ada ajaran lain yang mampu menandinginya. Salah satu pokok ajarannya ialah keimanan pada qada dan qadar. Setiap muslim dan muslimah wajib beriman bahwa ada qada dan qadar Allah yang berlaku untuk seluruh makhluk-nya, baik takdir yang menguntungkan dirinya atau sesuai keinginannya maupun sebaliknya. Apa pun kenyataannya, kita harus yakin bahwa di balik setiap takdir yang terjadi pasti mengandung hikmah bagi manusia. Di antara fungsi beriman pada qada dan qadar dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut. 1. Mendorong Kemajuan dan Kemakmuran Allah berfirman bahwa segala sesuatu yang diciptakan-nya sudah diberi ukuran, takaran, sifat, dan undang-undang. Panas matahari tidak mampu membuat air mendidih, tetapi is sangat berguna bagi kesehatan manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan, selain sebagai alat penerang yang mengalahkan cahaya bulan dan lampu. Bumi, langit, dan isinya diciptakan untuk manusia sebagai khalifah. Dengan iman kepada takdir, hendaknya manusia man menyelidiki dan mempelajari alam sehingga mampu memanfaatkannya. Bagaimana mungkin manusia dapat memanfaatkan alam jika tidak mengetahui sifat, ukuran, sebabakibat, atau sunatullah? Bagaimana cara memanfaatkan sinar matahari, air terjun, racun, udara, gas, angin, bulu domba, bisa ular, dan lain sebagainya? Dengan yakin pada takdir, maka manusia dapat mempelajari suatu hukum yang pasti sehingga menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kehidupan manusia. 2. Menghindari Sifat Sombong Dengan beriman kepada takdir, seseorang yang memperoleh sukses besar, meraih jabatan yang tinggi, menjadi penguasa, atau memiliki harta berlimpah, is tidak akan merasa sombong, melainkan semakin rendah hati karena menyadari bahwa sukses yang diperoleh bukan semata-mata hasil usahanya sendiri, kecuali sudah menjadi ketetapan Allah. Tanpa pertolongan dan ketetapan Allah seseorang tidak

akan mampu memperoleh kesuksesan itu sehingga ketika mendapatkannya, is justru menjadi tawadu atau rendah hati menyadari akan kemudahan dan keagungan Allah swt. Firman Allah swt. Artinya: Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah datangnya dan bila kamu ditimpa kemudaratan, maka hanya kepada-nyalah kamu meminta pertolongan." (QS An Nahl: 53) 3. Melatih Berhusnuzan (Baik Sangka) Iman kepada takdir mendidik manusia untuk berbaik sangka pada ketetapan Allah karena apa yang kita inginkan belum tentu berakibat baik, demikian pula sebaliknya. 4. Melatih Kesabaran Orang beriman pada qada dan qadar akan tetap tabah, sabar, dan tidak mengenal putus asa pada saat mengalami kegagalan karena menyadari bahwa semua sudah ditetapkan oleh Allah. Akan tetapi, bagi orang yang tidak beriman pada takdir, kegagalan mengakibatkan stres, putus asa, dan kegoncangan jiwa. Firman Allah swt. Artinya: Dan jangan kamu berputus asa dari rahmatallah, sesungguhnya tidak putus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum kafir." (QS Yusuf: 87) 5. Terhindar dari Sifat Ragu dan Penakut Iman pada qada dan qadar akan menumbuhkan sifat pemberani. Semangat dan jiwa seseorang akan bangkit karena is tidak memiliki keraguan atau gentar sedikit pun untuk maju. Orang yang beriman itu meyakini bahwa apa pun yang bakal terjadi tidak akan menyimpang dari ketentuan atau takdir Allah. Sejarah Islam telah mencatat bahwa Khalid bin Walid pada setiap peperangan tampil gagah berani tanpa rasa takut sedikit pun. Akan tetapi, Allah tidak menetapkan bahwa ia wafat di medan perang. la senantiasa diselamatkan nyawanya dan selalu dilindungi oleh Allah sehingga ia dapat hidup hingga usia tua. Khalid bin Walid wafat di atas pembaringan meskipun terdapat lebih dari 500 bekas luka dalam peperangan.

TUGAS Apakah Anda yakin bahwa keyakinan kepada takdir dapat melahirkan sikap optimis? Mengapa demikian? Jelaskanlah dengan memberikan contoh dari pengalaman pribadi Anda sendiri! E. Perilaku Cerminan Iman Kepada Qada dan Qadar Beberapa contoh perilaku yang mencerminkan iman kepada qada dan gadar, antara lain sebagai berikut. 1. Yakin terhadap qada dan qadar dari Allah karena pada hakikatnya qada dan qadar tersebut sangat logis (masuk akal). Apabila kita sulit memahaminya, maka hal tersebut berarti bahwa kita sendiri yang belum memiliki pemahaman secara menyeluruh mengenai hal tersebut. 2. Pemahaman yang menyeluruh mengenai qada dan qadar akan melahirkan pribadi yang mau bekerja keras dalam meraih sesuatu. 3. Allah tidak akan menyalami hukum-nya (sunatullah) sehingga manusia harus yakin akan kekuasaan-nya atas hidup dan kehidupan manusia. 4. Kita tidak boleh sombong apabila kita berhasil meraih sesuatu karena semua itu tidak semata-mata atas usaha kita sendiri. 5. Tidak boleh putus asa karena senantiasa husnuzan pada keadilan Allah. 6. Mampu menyusun strategi, khususnya dalam hal pekerjaan sehingga hasilnya efektif dun efisien. 7. Bersyukur apabila memperoleh rezeki apa pun bentuknya dan senantiasa bersabar apabila mendapatkan ujian atau musibah. Setelah kita mampu memahami akan qada dan qadar yang merupakan salah satu sendi keimanan umat Islam, kita dapat mengambil beberapa hikmah di antaranya sebagai berikut. 1. Allah telah menggariskan hukum-nya dalam qada dan qadar. Dengan pemahaman yang benar, kita mampu menjadi pribadi yang optimis dengan melakukan doa dan ikhtiar serta tawakal. 2. Dengan memahami qada dan qadar, kita tidak akan memiliki prasangka buruk, baik kepada Allah maupun kepada makhluk-nya. 3. Kita bisa menyadari bahwa Allah telah membekali manusia dengan berbagai perangkat untuk kehidupannya. Bila kita mampu menggunakannya dengan baik, tentu hasil yang optimal dapat kita raih selama hidup di dunia ini. 4. Menyadari bahwa manusia diciptakan berbeda-beda dan tentu memiliki hikmah tersendiri, di antaranya untuk saling mengenal dan bekerja sama. 5. Dengan memahami qada dan qadar, kita dapat menyadari bahwa segala yang diciptakan dan yang terjadi di dunia ini tidak pernah luput dari kekuasaan Allah swt. Oleh karena itu, manusia tidak pantas untuk berperilaku sombong. 6. Manusia berhak memilih untuk melakukan sesuatu. Dengan kesadaran itu, maka konsekuensi yang akan diterima di akhirat kelak baik berupa ganjaran surga dan neraka menjadi niscaya bagi setiap manusia. 7. Keberhasilan atau kesuksesan bukan sebuah khayalan karena bila kita mau berusaha, Allah pasti telah membuka jalan-nya.

8. Mampu membedakan antara jalan yang baik dan yang buruk karena masing-masing memiliki akibat atau konsekuensinya. 9. Menjadi pribadi yang tidak pernah berputus asa dan lupa diri apabila menghadapi sesuatu, baik kesenangan maupun kesedihan. 10. Allah tidak pernah menjadikan sesuatu dengan sia-sia. Oleh karena itu, manusia tinggal mempergunakan karunia tersebut dengan sebaik-baiknya. TUGAS Carilah sikap yang sudah terbentuk dalam masyarakat menanggapi iman terhadap takdir, balk yang positif maupun yang negatif, kemudian analisislah sesuai dengan kondisi Anda. Tanyakanlah kepada guru agama Anda tentang cara menyikapi hal tersebut secara tepat! IJTIMA Iman kepada qada dan qadar dipelajari dalam bidang akidah atau keimanan karena ia menjadi salah satu rukun iman. Qada dan gadar atau takdir berasal dari bahasa Arab. Qada berarti ketetapan, ketentuan, ukuran, takaran, atau sifat. Qada menurut istilah, yaitu ketetapan Allah yang tercatat di Lauh Mahfuz (papan yang terpelihara) sejak zaman azali. Ketetapan ini sesuai dengan kehendak-nya dan berlaku untuk seluruh makhluk atau alam semesta. Adapun qadar atau takdir yaitu ketetapan yang telah terjadi. Takdir dibagi atas takdir mubram, yaitu takdir atau ketetapan Allah yang tidak dapat diubah atau tidak dapat diubah oleh siapa pun dan takdir muallaq, yaitu takdir yang masih dapat diubah melalui usaha manusia. lkhtiar adalah berusaha melakukan segala daya dan upaya untuk mencapai sesuatu sesuai dengan yang dikehendaki. Menurut bahasa Arab, ikhtiar berarti memilih. Tawakal diartikan dengan sikap pasrah dan menyerahkan segala urusannya kepada Allah. Dalam bahasa Arab, tawakal berarti mewakilkan, yaitu mewakilkan kepada Allah untuk menentukan berhasil atau tidaknya suatu urusan. Di antara fungsi beriman pada qada dan qadar dalam kehidupan sehari-hari adalah mendorong kemajuan dan kemakmuran, menghindari sifat sombong, melatih berhusnuzan (baik sangka), melatih kesabaran, dan terhindar dari sifat ragu