Sistem kendali suhu menggunakan sensor DS18B20 pada inkubator bayi

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI SUHU INKUBATOR TELUR AYAM BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535. Skripsi

LAPORAN PENELITIAN PENGEMBANGAN ILMU/BIDANG KEAHLIAN

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PENGENDALIAN TEMPERATUR DAN PENGUKURAN KELEMBABAN PADA INKUBATOR BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

Optimasi Suhu Dalam Prototipe Kotak Inkubasi

Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban pada Inkubator Bayi Berbasis Mikrokontroler

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

INKUBATOR BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER DILENGKAPI SISTEM TELEMETRI MELALUI JARINGAN RS 485

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa kasus hingga mengalami kebangkrutan. termometer. Dalam proses tersebut, seringkali operator melakukan kesalahan

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

Pemasangan CO 2 dan Suhu dalam Live Cell Chamber

PERANCANGAN INKUBATOR BAYI DENGAN PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan di lingkungan, dalam suatu sistem elektronika, dalam industri, dalam bidang

SISTEM PENGONTROLAN SUHU DAN KELEMBABAN PADA INKUBATOR BAYI

Rancang Bangun Sisteem Monitoring dan Pengendalian Suhu Pada Inkubator Bayi Berbasis Fuzzy logic

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB 1 PENDAHULUAN. paling populer adalah mikroprosesor. Pada prinsipnya mikroprosesor adalah pusat

RANCANG BANGUN SISTEM SIMULASI PENDINGIN MESIN SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATmega128L TUGAS AKHIR

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN

SISTEM PENGENDALI PERALATAN ELEKTRONIK SERTA PEMANTAUAN SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN MEDIA KOMUNIKASI JALA-JALA

PROTOTIPE SMART HOUSE DENGAN PROTOCOL LOCAL INTERCONNECT NETWORK. Intisari

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

I. PENDAHULUAN. menuju lebih baik, dan salah satunya dalam bidang kesehatan yaitu dengan

BAB IV EVALUASI PROTOTYPE DAN PENGUJIAN PROTOTYPE

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

SISTEM KENDALI SUHU RUANG BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

PENGGUNAAN RASPBERRY PI SEBAGAI WEB SERVER PADA RUMAH UNTUK SISTEM PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN PEMANTAUAN SUHU

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun langkah-langkah pengoperasian modul baby incubator adalah sebagai

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

DENGAN PENGATURAN SUHU DAN KECEPATAN PENGADUAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM ONLINE UNTUK MONITOR SUHU RUANGAN BERBASIS SERVER WEB DAN WEBCAM DENGAN PENYAMPAIAN DATA ASINKRON

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TEMPERATUR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 PADA RUANG PENGERING

RANCANG BANGUN SISTEM INKUBATOR PENETAS TELUR AYAM MELALUI PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN DENGAN KENDALI PID. Tugas Akhir

BAB IV EVALUASI PROTOTIPE DAN PENGUJIAN PROTOTIPE

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir

RANCANG-BANGUN PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN KARTU BER-PASSWORD DAN SENSOR FOTODIODA

PEMILIHAN LAMPU SEBAGAI PEMANAS PADA INKUBATOR BAYI

Sistem Kontrol Temperatur Air pada Proses Pemanasan dan Pendinginan dengan Pompa sebagai Pengoptimal

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KELAJUAN UDARA TIPE TERMAL TERINTEGRASI TERMOMETER UDARA BERBASIS SENSOR LM35 DAN PT100

Rancang Bangun Sistem Pengaturan Suhu Ruang Inkubator Bayi Berbasis Microcontroller AT89S51

PERANCANGAN SISTEM PEWAKTUAN DAN PENGONTROLAN TEMPERATUR PADA APLIKASI KAMAR TEMPERATUR DENGAN SENSOR LM35DZ BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

BAB III PERANCANGAN. bayi yang dilengkapi sistem telemetri dengan jaringan RS485. Secara umum, sistem. 2. Modul pemanas dan pengendali pemanas

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Sistem Pengendalian Suhu Menggunakan AT89S51 dengan Tampilan di PC

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGONTROLAN INTENSITAS PENERANGAN LAMPU PIJAR MENGGUNAKAN PENGATURAN FASA SILICON CONTROLLED RECTIFIER (SCR)

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

DESAIN MESIN PENETAS TELUR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN PROTOTYPE SISTEM KONTROL BAHAN BAKAR PADA TUNGKU PERAPIAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN SISTEM PASTEURISASI SUSU MENTAH BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

BAB III PERANCANGAN SISTEM

SISTEM MONITORING KONDISI AIR CONDITIONING BERDASARKAN PENGGUNAAN ENERGI DAN SUHU RUANG

RANCANG BANGUN THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM MIKROPENGENDALI ARDUINO DAN SENSOR DHT22

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

Rancang Bangun Alat Pengocok Bahan Kimia Otomatis (Automatic Chemical Shaker) Berbasis Mikrokontroler ATMega16

RANCANG BANGUN SENSOR SUHU TANAH DAN KELEMBABAN UDARA

Pengaturan suhu dan kelembaban dilakukan dengan memasang satu buah sensor SHT11, kipas dan hairdryer dengan program bahasa C berbasis mikrokontroler A

RUMAH PINTAR BERBASIS MIKROKONTROLER DAN ANDROID SEBAGAI PENGENDALI

seorang bayi yang baru dilahirkan harus membutuhkan suhu antara 35,5 C - 37 C Inkubator bayi memiliki beberapa parameter yaitu temperature, kelembaban

PERBANDINGAN KINERJA MESIN PENETAS TELUR OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL ON-OFF DAN KONTROL PWM

BAB I PENDAHULUAN. luasnya suatu wilayah (misalnya gedung atau pabrik) yang peralatan-peralatan

RANCANG BANGUN PENGATUR KECEPATAN KIPAS PEMBUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR ASAP AF30 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535. Laporan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

ALAT PENCATAT TEMPERATUR OTOMATIS MENGGUNAKAN TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

BAB III METODE PENELITIAN. secara otomatis dengan menggunakan sensor PIR dan sensor LDR serta membuat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

Rancang Bangun Sistem Pegontrolan Temperatur dan Waktu untuk Proses Heat Treatmet

A.Muhammad Syafar Dosen Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains & Teknologi UIN Alauddin Makassar

LAPORAN TUGAS AKHIR. Kipas Angin Saklar Otomatis Dengan Menggunakan Sensor Suhu Dan Inframerah Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega8

RANCANG BANGUN SIMULASI LAMPU PENERANGAN LORONG KAMAR HOTEL MENGGUNAKAN SENSOR PID (Passive Infrared Detector)

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

OTOMATISASI PENGENDALIAN SUHU PADA GREENHOUSE

RANCANG BANGUN PENGONTROL SUHU SOLDER OVEN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

BAB I PENDAHULUAN. kematian per 1000 kelahiran hidup, jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

NASKAH PUBLIKASI SISTEM PENGAMAN MOTOR TERHADAP SUHU TINGGI MENGGUNAKAN SISTEM BERBASIS PLC

ALAT PENETAS TELUR OTOMATIS DENGAN KAMERA PEMANTAU

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Data Logger Sensor Suhu Berbasis Mikrokontroler ATmega 8535 dengan PC sebagai Tampilan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi sekarang sangat memegang peranan penting. Teknologi yang modern harus

LAPORAN. Project Microcontroller Semester IV. Judul : Automatic Fan. DisusunOleh :

Rancang Bangun Sistem Akuisisi Data dan Pengendalian Suhu Pada Rumah Kaca Menggunakan Pengendali Tipe PID Berbasis Mikrokontroler AT89S51 ABSTRACT

II. KAJIAN PUSTAKA

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PENGONTROL SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ARDUINO UNO

PENGENDALI PERALATAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN TELEPON SELULER BERBASIS MIKROKONTROLER

Medi Taruk

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN DAN ANALISIS SISTEM KENDALI SUHU PADA INKUBATOR BAYI MENGGUNAKAN METODE FUZZY LOGIC

Air Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroler [ ]

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

Transkripsi:

J. Sains Dasar 2014 3 (2) 102-109 Sistem kendali suhu menggunakan sensor DS18B20 pada inkubator bayi (Temperature control system for infant incubator using DS18B20 sensor) Laila Katriani, Arif Setiawan, dan Denny Darmawan Jurdik Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Kampus Karangmalang, Sleman, DI Yogyakarta 55281 tel.081328297839, faks. (0274) 548203 dan e-mail: darmawan@uny.ac.id diterima 25 Juli 2014, disetujui 30 September 2014 Abstrak Telah dibuat prototype sistem kendali suhu pada inkubator bayi menggunakan sensor DS18B20. Prototype yang diperoleh memiliki dimensi 45 x 35 x 35 cm 3 dan menggunakan lampu pijar 200 W sebagai elemen pemanas. Sistem kendali suhu diotomasi dengan bantuan mikrokontroler ATMEGA328P dan Triac sebagai aktuatornya. Suhu dalam ruang inkubator berhasil dijaga pada nilai (36,5 ± 0,1) C. Waktu yang diperlukan prototype untuk mencapai suhu kerja 36,5 C dari suhu kamar (26 C) sekitar 10 menit. Kata kunci: sistem kontrol suhu, inkubator bayi, sensor DS18B20 Abstract A temperature control system for infant incubator using DS18B20 had been built. The dimension of the incubator was 45 x 35 x 35 cm 3 and it used 200 W incandescent lamp as an heater element. The system was automated using ATMEGA328P and Triac as an actuator. It succeeded in keeping the incubator temperature at (36.5 ± 0.1) C. It took around 10 minutes to reach the working temperature of 36.5 C from room temperature of 26 C. Key words: temperature control system, infant incubator, DS18B20 Pendahuluan Bayi prematur adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan ibu kurang dari 36 minggu. Bayi prematur membutuhkan perawatan khusus, terutama dalam hal pengaturan suhu lingkungannya. Suhu lingkungan bayi prematur harus dijaga sedemikian rupa sehingga menyerupai suhu di dalam rahim seorang ibu, yaitu antara 36 ºC hingga 37 ºC. Agar mendapatkan suhu lingkungan yang terkondisikan dengan nilai tersebut, seorang bayi harus dirawat dalam sebuah inkubator [1-2]. Berdasarkan informasi yang diperoleh peneliti, diketahui bahwa Puskesmas Kalasan masih menggunakan inkubator yang dioperasikan secara manual di mana suhu di dalam inkubator diamati secara berkala oleh perawat dengan melihat nilai skala pada termometer air-raksa yang ditempelkan di dalam inkubator, sementara untuk menaikkan atau menurunkan suhu, perawat menghidupkan atau mematikan lampu di dalam inkubator dengan menekan saklar untuk lampu tersebut. Lampu di dalam inkubator berfungsi sebagai pemanas. Apabila lampu di dalam inkubator dimatikan, maka suhu di dalamnya akan turun karena inkubator pada umumnya ditempatkan di dalam ruangan yang berpendingin udara. Pengontrolan suhu seperti disebutkan di atas tentulah sangat bergantung pada kesiap-

Laila dkk. / J. Sains Dasar 2014 3 (2) 102 109 103 siagaan perawat yang sedang bertugas. Oleh karena itu, pengontrolan secara manual sangat beresiko terhadap keselamatan bayi prematur. Sebenarnya, di pasaran telah tersedia inkubator yang telah dilengkapi dengan sistem kontrol suhu yang bekerja secara elektronik, namun harganya relatif mahal. Dari uraian di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membangun prototype sistem pengendali suhu untuk inkubator bayi dengan memanfaatkan sensor DS18B20 [3] dan mikrokontroler ATMEGA328P [4-6]. Metode Penelitian Skema alat pengendali suhu yang dirancang dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 1. Sistem pengendalinya terdiri atas sensor, mikrokontroler untuk otomasi dan driver AC sebagai actuator [7-8]. Suhu inkubator diukur dengan bantuan sensor DS18B20, nilai suhu terbaca di mikrokontroler yang akan menentukan apakah elemen pemanas perlu dinyalakan atau tidak. Mikrokontroler juga bertugas mengirimkan nilai suhu ke layar LCD sehingga dapat terbaca oleh pengamat. Apabila suhu inkubator berada di bawah nilai 36,5 o C, mikrokontroler mengirim sinyal ke driver AC agar menyalakan lampu sebagai elemen pemanas, sedangkan apabila suhu telah mencapai 36,5 o C, mikrokontroler mengirim sinyal ke driver AC untuk meredupkan lampu. Detail skema sistem elektronik pengendali suhu ditunjukkan dalam Gambar 2. Gambar 1. Skema rancangan sistem pengendali suhu.

Laila dkk. / J. Sains Dasar 2014 3 (2) 102 109 104 Gambar 2. Skema rangkaian elektronik sistem pengendali suhu. Dalam Gambar 2 ditunjukkan bahwa sensor DS18B20 dihubungkan ke kaki 4 (PD2) mikrokontroler ATMEGA328P. Agar nilai suhu dapat terbaca oleh pengamat, sinyal data dikirim ke LCD matrix 16 x 2 melalui kaki 11-14 pada mikrokontroler. Berdasarkan nilai suhu yang terbaca, mikrokontroler mengirim sinyal ke driver AC melalui kaki 5 dan 16 untuk menyalakan atau meredupkan lampu yang bertugas sebagai elemen pemanas. Pembahasan Dalam penelitian ini telah dibangun prototype inkubator dengan ukuran 45 x 35 x 35 cm 3 (Gambar 3). Sebagai elemen pemanas digunakan lampu pijar 200 W (2 x 100 W) dan agar perbedaan suhu antar titik tidak terlalu besar digunakan kipas dengan kecepatan sedang untuk menggerakkan udara di dalam inkubator. Untuk mendapatkan inkubator yang memiliki respon suhu yang baik, yang ditunjukkan dengan laju kenaikan suhu yang cukup besar, dilakukan penelitian awal dengan mengukur variasi kenaikan suhu terhadap waktu dari beberapa pengaturan lampu. Dalam penelitian ini digunakan variasi lampu 60 W, 100 W, 160 W (100 W + 60 W) dan 200 W (2 x 100 W). Hasil pengukuran ditunjukkan pada Gambar 4. Gambar 3. Skema prototype inkubator.

Laila dkk. / J. Sains Dasar 2014 3 (2) 102 109 105 Gambar 4. Perbandingan laju kenaikan suhu dari beberapa nilai daya lampu Dari Gambar 4 tampak bahwa semakin besar daya lampu pijar yang digunakan, semakin besar pula laju kenaikan suhu dalam box. Lampu dengan daya 60 W tidak mampu menembus nilai suhu yang dipilih pada desain inkubator, dan hanya bertahan di bawah nilai 36 C meskipun sudah menyala lebih dari 1 jam. Lampu dengan daya 100 W mampu menembus suhu 36,5 C setelah hampir setengah jam. Meskipun lampu dengan daya 100 W dapat digunakan sebagai komponen pemanas dalam desain inkubator ini, namun kelajuan suhunya belum cocok untuk diterapkan karena sebuah inkubator harus dapat disiapkan dalam kondisi suhu 36,5 C dalam waktu yang tidak terlalu lama. Berdasarkan hasil pengamatan ini, maka dipilih lampu dengan daya 200 W yang sanggup menembus suhu 36, 5 C dalam waktu kurang dari 10 menit. Lampu dengan daya yang lebih tinggi dapat juga diaplikasikan dalam desain ini, dan seharusnya mampu menembus suhu kerja inkubator dalam waktu yang lebih singkat, namun penggunaan daya yang terlalu tinggi menyebabkan desain inkubator terlalu boros listrik dan suhu di beberapa titik dalam box juga tidak terlalu nyaman bagi bayi karena terlalu panas bagi kulit akibat panas yang disebarkan secara radiasi. Dalam proses pengukuran suhu lingkungan di bawah 100 C, sensor LM35 lebih umum digunakan dibandingkan sensor suhu lainnya. Selain karena lebih murah, sensor ini lebih mudah untuk diaplikasikan. Namun kelemahan dari sensor ini adalah pada nilai akurasinya dan fluktuasi hasil pembacaan suhunya. Hal ini tampak pada Gambar 5 yang merupakan hasil penelitian awal dari tim peneliti ketika membandingkan sensor LM35 dengan sensor DS18B20. Karena dalam penelitian ini diinginkan suhu inkubator yang terjaga pada nilai 36,5 C, penggunaan sensor LM35 menjadi sulit diterapkan.

Laila dkk. / J. Sains Dasar 2014 3 (2) 102 109 106 Gambar 5. Perbandingan hasil pembacaan suhu kamar oleh sensor LM35 dan sensor DS18B20. Dari desain yang telah dirancang, berhasil dibangun prototype inkubator yang selanjutnya dapat diteliti karakteristiknya. Hasil yang diperoleh ditunjukkan pada Gambar 6. Dari hasil ini tampak bahwa inkubator dapat mencapai suhu 36,5 C dari suhu kamar (26 C) setelah 10 menit. Setelah mencapai suhu ini, lampu pijar yang digunakan sebagai pemanas akan dinyalakan atau diredupkan menyesuaikan suhu yang terukur dalam inkubator. Penggunaan triac dan sensor DS18B20 berhasil menjaga suhu di dalam inkubator pada nilai (36,5 ± 0,1) C (Gambar 7).

Laila dkk. / J. Sains Dasar 2014 3 (2) 102 109 107 Gambar 6. Karakteristik perubahan suhu terhadap waktu pada prototype inkubator. Dalam prakteknya, inkubator terkadang mendapatkan gangguan perubahan suhu. Gangguan ini dapat terjadi ketika pintu inkubator dibuka untuk memasukkan bayi setelah suhu di dalam inkubator mencapai suhu kerjanya, atau untuk melakukan treatment pada bayi yang telah berada di dalam inkubator. Pada penelitian ini dicoba diberikan gangguan perubahan suhu pada prototype inkubator setelah mencapai suhu kerjanya (36,5 C) dengan cara membuka pintu inkubator saat inkubator bekerja dan ditunggu penurunan suhu hingga hampir menyentuh suhu 30 C sebelum pintu ditutup kembali. Hasil pengamatan ditunjukkan pada Gambar 8. Dalam gambar ini tampak bahwa respon sistem pengendali suhu pada prototype inkubator bekerja cukup baik, yang ditunjukkan dengan kembalinya suhu inkubator pada suhu kerjanya dalam waktu 100 detik setelah pintu inkubator ditutup.

Laila dkk. / J. Sains Dasar 2014 3 (2) 102 109 108 Gambar 7. Fluktuasi suhu terhadap waktu dalam prototype inkubator setelah inkubator mencapai suhu pengaturan 36,5 C. Gambar 8. Respon sistem pengendali suhu dalam prototype inkubator setelah diberi gangguan perubahan suhu.

Laila dkk. / J. Sains Dasar 2014 3 (2) 102 109 109 Kesimpulan Dari penelitian ini dapat dihasilkan prototype sistem kendali suhu dengan bantuan mikrokontroler ATMEGA328P, sensor suhu D18B20 dan Triac sebagai aktuator. Suhu di dalam ruang inkubator dapat dijaga pada nilai 36,5 ± 0,1 C menggunakan lampu pijar 200 W sebagai elemen pemanasnya. Prototype inkubator dapat dikondisikan pada suhu kerja 36,5 C dalam waktu 10 menit dari suhu kamar (26 C). Measurement, Prentice-Hall, Englewood Cliffs, New Jersey, 1992. Ucapan Terima Kasih Penelitian ini didanai oleh DIPA FMIPA UNY dengan nomor kontrak 2577/UN34.13/PL/2013 tanggal 1 Juli 2013. Pustaka [1] Rinawati, Cara Tepat Merawat Bayi Prematur 2., Artikel dalam www.tabloidnova.net, 2009. [2] K. Nisa dan A. Ratriandhini, Tugas Akhir, Teknik Elektro ITS, Surabaya, 2004. [3] NN, Data Sheet, DS18B20, Programmable Resolution 1-Wire Digital Thermometer, Semiconductor, Dallas. [4] NN, Data Sheet, 8-bit AVR Microcontroller with 4/816/32K Bytes In-System Programmable Flash, Atmel. [5] W. Budiharto dan S. Firmansyah, Elektronika Digital dan Mikroprosesor, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2004. [6] H. Simanjuntak, Dasar-dasar Mikroprosesor, Penerbit Kanisius, 2001. [7] Zemansky dan Dittman, Kalor dan Termodinamika, Institut Teknologi Bandung, Bandung, 1986. [8] D. Buchla dan W. McLachlan, Applied Electronic Instrumentation and