PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO Tahun 28 Perekonomian Indonesia tahun 28 tumbuh 6,6%(yoy), mengalami perlambatan dibandingkan pertumbuhan tahun 27 (6,28%). Dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi didorong oleh pertumbuhan seluruh sektor, terutama sektor pengangkutan dan komunikasi (16,69%), dan sektor listrik, gas dan air bersih (1,92%). Dari sisi pengeluaran, seluruh komponen pengeluaran juga mengalami ekspansi dengan ekspansi tertinggi terjadi pada komponen investasi (PMTB) yaitu sebesar 11,69%, diikuti oleh konsumsi pemerintah (1,43%), serta ekspor barang dan jasa (9,49%). Pertumbuhan ekonomi tahun 28 sebesar 6,6% (y-o-y) Sebagaimana terjadi di negara-negara maju dan berkembang di dunia, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 28 juga mengalami sedikit perlambatan dan tercatat sebesar 6,6%(yoy). Pertumbuhan ekonomi ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan yang dicapai tahun 27 sebesar 6,28%(yoy). Meskipun demikian, selama lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan trend yang terus meningkat. Angka pertumbuhan ekonomi 28 tersebut sesuai dengan proyeksi Bank Indonesia (6,1%), namun berada pada batas bawah asumsi pertumbuhan yang ditetapkan pemerintah sebagaimana tertuang dalam APBN-P 28 yaitu sebesar 6,1 6,5%. Grafik 1 Perkembangan PDB (Miliar Rp) 2,2, 2,1, 2,, 1,9, 1,8, 1,7, 1,6, 1,5, 1,4, 1,3, 1,2, 1,1, 6.5 6. 5.5 5. 4.5 4. 3.5 3. PDB Riil Pertumbuhan PDB (y-o-y) Metodologi Statistik Produk Domestik Bruto yang dilaksanakan oleh BPS disajikan berdasarkan lapangan usaha (sektoral) dan pengeluaran (penggunaan). Data PDB menurut lapangan usaha (sektoral) merupakan jumlah nilai produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi dalam negara Indonesia selama periode tertentu, dan dibagi ke dalam sembilan sektor, sedangkan data PDB menurut pengeluaran (penggunaan) merupakan seluruh komponen permintaan akhir, yaitu pengeluaran konsumsi, investasi, ekspor neto selama periode tertentu. Data agregat PDB dihitung dengan menggunakan harga berlaku dan harga konstan tahun dasar 2. Karakteristik data PDB terbagi dalam tiga sifat: data sangat sangat sementara (***), data sangat sementara (**) dan sementara (*), serta angka tetap (tanpa bintang). Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 1

Dalam periode 24 s.d.28 tersebut pertumbuhan PDB nominal (harga berlaku) tercatat rata-rata sebesar 19,53% per tahun, sementara PDB riil (harga konstan) secara rata-rata tumbuh sebesar 5,71% per tahun. Perkembangan tersebut menunjukkan bahwa faktor harga masih dominan dalam mendorong pertumbuhan PDB di Indonesia Grafik 2 Perkembangan PDB Nominal dan PDB Riil (Miliar Rp.) 6,1, 5,1, 4,1, 3,1, 2,1, 1,1, 1, PDB Nominal PDB Riil Perkembangan PDB Sektoral Berdasarkan peranannya terhadap perkembangan PDB nominal, struktur perekonomian Indonesia tahun 28 terutama masih dibentuk oleh sektor Industri pengolahan yang masih memberikan pangsa terbesar (27,87%), diikuti oleh sektor pertanian (14,4%) serta sektor perdagangan, hotel dan restoran (13,97%). Grafik 3 Pangsa PDB Menurut Sektor Ekonomi 3 25 2 15 1 5 Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air bersih Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa Sektor pengangkutan dan komunikasi mengalami ekspansi paling tinggi Dari sisi sektoral, secara tahunan, pertumbuhan ekonomi tahun 28 didorong oleh ekspansi yang terjadi pada seluruh sektor. Sektor pengangkutan dan komunikasi tercatat mengalami ekspansi paling tinggi (16,69%), diikuti oleh sektor listrik, gas dan air bersih (1,92%) serta sektor keuangan persewaan dan jasa perusahaan yang tumbuh sebesar 8,24%. Pertumbuhan yang terjadi pada sub sektor gas kota Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 2

Sektor perdagangan, hotel dan restoran memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi tahun 28 (33,21%) dan sub sektor komunikasi (31,32%) telah menjadi pendorong utama ekspansi di sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor listrik, gas dan air. Berdasarkan kontribusi terhadap pertumbuhan, sektor perdagangan, hotel & restoran memberikan sumbangan terbesar terhadap pertumbuhan tahun 28 (1,25%). Selanjutnya sektor pengangkutan & komunikasi memberikan kontribusi terbesar kedua sebesar 1,21% sekaligus menggeser sektor industri pengolahan yang pada tahun ini turun ke urutan ketiga terbesar dalam memberikan kontribusi terhadap perekonomian (1,%). Grafik 4 Kontribusi Sektor Terhadap Pertumbuhan PDB 2. 1.5 1..5. -.5-1. Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air bersih Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa Grafik 5 Kontribusi Subsektor Terhadap Pertumbuhan PDB 1.6 1.3 1..7.4.1 -.2 -.5 -.8 Perdagangan besar & eceran Industri alat angkutan, mesin dan peralatannya Komunikasi Industri kimia dan barang dari karet Bangunan Bank Berdasarkan rincian subsektor, tiga subsektor yang memberikan kontribusi paling tinggi terhadap pertumbuhan PDB tahun 28 adalah subsektor komunikasi (1,11%), diikuti oleh subsektor perdagangan besar dan eceran (1,7%) serta sub sektor alat angkutan, mesin dan peralatannya (,81%). Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 3

Perkembangan PDB Pengeluaran Berdasarkan pangsa terhadap PDB menurut penggunaan, konsumsi rumah tangga merupakan komponen pembentuk PDB tahun 28 terbesar (6,95%), dikuti oleh ekspor barang dan jasa serta impor barang dan jasa yang memiliki pangsa terhadap PDB masing-masing sebesar 29,76% dan 28,63%. Grafik 6 Pangsa PDB Menurut Pengeluaran 7 6 5 4 3 2 1 Konsumsi Rumah Tangga Investasi (PMTB) Ekspor Barang dan Jasa Impor Barang dan Jasa Komponen investasi (PMTB) menunjukkan ekspansi tertinggi pada PDB tahun 28 Ekspor barang dan jasa memberikan kontribusi tertinggi terhadap pertumbuhan PDB tahun 28 Dari sisi pertumbuhan, semua komponen pengeluaran mengalami ekspansi dengan ekspansi tertinggi terjadi pada komponen investasi fisik/pmtb (11,69%) terutama investasi alat angkutan luar negeri yang tumbuh paling tinggi (41,37%), diikuti oleh konsumsi pemerintah dan ekspor yang masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar 1,43% dan 9,49%. Berdasarkan kontribusi terhadap pertumbuhan PDB, komponen ekspor barang dan jasa memberikan kontribusi tertinggi terhadap pertumbuhan tahun 28 yaitu sebesar 4,56%, diikuti komponen konsumsi rumah tangga dan investasi (PMTB) masing-masing memberikan kontribusi sebesar 3,7% dan 2,63%. Grafik 7 Kontribusi PDB Menurut Pengeluaran 8 7 6 5 4 3 2 1 Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Pemerintah Investasi (PMTB) Net Ekspor Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 4

Grafik 8 Pertumbuhan dan Trend Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi 12 8 4 Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga Konsumsi Makanan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Konsumsi Bukan Makanan Konsumsi rumah tangga non makanan menunjukkan ekspansi tertinggi terhadap pertumbuhan konsumsi rumah tangga tahun 28 Investasi alat angkutan luar negeri mengalami ekspansi tertinggi terhadap investasi tahun 28 Secara tahunan, pengeluaran konsumsi rumah tangga mengalami ekspansi sebesar 5,34%. Berdasarkan rinciannya, ekspansi konsumsi rumah tangga tersebut terutama didorong oleh meningkatnya konsumsi non makanan yang tumbuh sebesar 6,24%, diikuti oleh pertumbuhan konsumsi makanan yang sebesar 4,31%. Sementara itu konsumsi pemerintah pada tahun 28 tumbuh sebesar 1,43%, dengan rincian pertumbuhan terbesar terjadi pada komponen konsumsi belanja barang yaitu sebesar 22,6%, dan konsumsi belanja pegawai dan penyusutan yang tumbuh sebesar 4,46%. Pengeluaran investasi (PMTB) tahun 28 menunjukkan pertumbuhan sebesar 11,69%, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya (9,39%). Berdasarkan komposisinya, tingginya pertumbuhan investasi tersebut dipacu oleh tingginya pertumbuhan investasi yang bersumber dari luar negeri (impor) antara lain: investasi alat angkutan luar negeri (41,37%), mesin dan perlengkapan luar negeri (31,7%), serta investasi lainnya luar negeri (28,7%). Grafik 9 Pertumbuhan Pengeluaran Investasi 8 6 4 2-2 -4-6 Bangunan Mesin dan Perlengkapan Dalam Negeri Mesin dan Perlengkapan Luar Negeri Alat Angkutan Dalam Negeri Alat Angkutan Luar Negeri Lainnya Dalam Negeri Lainnya Luar Negeri Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 5

Trend pertumbuhan ekspor barang menunjukkan penurunan Pertumbuhan ekspor barang dan jasa pada tahun 28 tercatat sebesar 9,49%, mengalami peningkatan dari 8,54% pada tahun 27. Peningkatan ekspor tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan ekspor jasa yang tercatat sebesar 17,5% dengan kecenderungan terus meningkat. Peningkatan ekspor jasa tersebut terutama berasal dari komponen jasa travel dalam hal ini kunjungan wisatawan mancanegara, jasa transportasi udara (penerbangan), dan jasa komunikasi yang dilakukan oleh non residen. Sementara ekspor barang pada tahun 28 tumbuh sebesar 8,65%, dengan kecenderungan menurun. Grafik 1 Pertumbuhan dan Trend Pertumbuhan Ekspor Barang dan Jasa 25 Trend pertumbuhan ekspor jasa 2 15 1 5 Trend pertumbuhan ekspor barang -5-1 23 Ekspor Barang dan Jasa Ekspor barang Ekspor jasa Impor barang menunjukkan ekspansi tertinggi terhadap pertumbuhan impor tahun 28 Sebagaimana ekspansi yang terjadi pada ekspor barang dan jasa, impor barang dan jasa pada tahun 28 juga tercatat mengalami peningkatan dari 8,97% pada tahun 27 menjadi 1,3% pada tahun 28. Pertumbuhan impor tersebut terutama berasal dari pertumbuhan impor barang (1,71%), sementara impor jasa tumbuh sebesar 7,56%. Grafik 11 Pertumbuhan dan Trend Pertumbuhan Impor Barang dan Jasa 4 35 3 25 2 15 1 5-5 -1 Trend pertumbuhan impor jasa Trend pertumbuhan impor barang 23 Impor barang dan jasa Impor barang Impor jasa Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 6

Revisi Angka PDB Tahun 26 dan 28 Rilis angka PDB tahun 28 oleh BPS sekaligus merevisi angka PDB tahun 26 dan 27, masing-masing dari 5,51%(yoy) menjadi 5,5%(yoy) untuk angka pertumbuhan tahun 26, dan dari 6,32%(yoy) menjadi 6,28%(yoy) untuk angka pertumbuhan tahun 27. Tabel 1. Revisi Angka PDB Menurut Lapangan Usaha NO. LAPANGAN USAHA (SEKTORAL) Sebelum Revisi Setelah revisi 27 26 27 26 Pertumb Pertumb Pertumb Pertumb 1 Pertanian 3,5,5 3,36,49 3,43,49 3,36,49 2 Pertambangan dan penggalian 1,98,18 1,7,16 2,2,18 1,7,16 3 Industri pengolahan 4,66 1,3 4,59 1,29 4,67 1,3 4,59 1,29 4 Listrik, gas dan air bersih 1,4,7 5,76,4 1,33,7 5,76,4 5 Bangunan 8,61,52 8,34,49 8,61,52 8,34,49 6 Perdagangan, hotel dan restoran 8,46 1,43 6,42 1,8 8,41 1,42 6,42 1,8 7 Pengangkutan dan komunikasi 14,38,97 14,38,9 14,4,95 14,23,89 8 Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 7,99,74 5,47,5 7,99,74 5,47,5 9 Jasa-jasa 6,6,61 6,16,57 6,6,61 6,16,57 Produk Domestik Bruto 6,32 6,32 5,51 5,51 6,28 6,28 5,5 5,5 Sumber: BPS (diolah) Sektor-sektor yang mengalami revisi angka pertumbuhan pada tahun 27: 1. Pertanian dari 3,5% turun menjadi 3,43% 2. Pertambangan dan penggalian dari 1,98% naik menjadi 2,2% 3. Industri pengolahan dari 4,66% naik menjadi 4,67% 4. Listrik, gas dan air bersih dari 1,4% turun menjadi 1,33% 5. Perdagangan, hotel dan restoran dari 8,46% turun menjadi 8,41% 6. Pengangkutan dan komunikasi dari 14,38% turun menjadi 14,4% Adapun sektor yang mengalami revisi angka pertumbuhan pada tahun 26 adalah sektor pengangkutan dan komunikasi dari 14,38% turun menjadi 14,23% NO. KOMPONEN Tabel 2. Revisi Angka PDB Menurut Penggunaan Sebelum Revisi 27 26 Setelah revisi 27 26 1 Konsumsi rumah tangga 5,4 2,94 3,17 1,89 5,1 2,92 3,17 1,89 2 Konsumsi pemerintah 3,89,31 9,61,74 3,89,31 9,61,74 3 Investasi (PMTDB) 9,16 2, 2,46,55 9,39 2,5 2,6,58 4 Perubahan inventori (96,86) (1,52) (13,37) (,26) (1,84) (1,58) (13,37) (,26) 5 Net Ekspor 4,52,42 12,83 1,13 6,84,64 12,83 1,13 6 Ekspor 8,2 3,77 9,41 4,26 8,54 4,2 9,41 4,26 7 Impor 8,89 3,34 8,58 3,14 8,97 3,37 8,58 3,14 Produk Domestik Bruto 6,32 6,32 5,51 5,51 6,28 6,28 5,5 5,5 Diskrepansi statistik 235,98 2,17 298,72 1,46 22,41 1,94 29,24 1,41 Sumber : BPS (diolah) Berdasarkan PDB pengeluaran, komponen pengeluaran yang mengalami revisi angka pertumbuhan tahun 27: 1. Konsumsi rumah tangga dari 5,4% turun menjadi 5,1% 2. Investasi (PMTB) dari 9,16% naik menjadi 9,39% 3. Perubahan inventori dari -96,86% turun menjadi -1,84% Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 7

4. Ekspor dari 8,2% naik menjadi 8,54% 5. Impor dari 8,89% naik menjadi 8,97% Komponen pengeluaran yang mengalami revisi angka pertumbuhan pada tahun 26 adalah investasi (PMTB) dari 2,46% naik menjadi 2,6% Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 8

Tabel 3 Produk Domestik Bruto berdasarkan Lapangan Usaha LAPANGAN USAHA (SEKTOR) Berlaku (miliar Rp) Konstan (miliar Rp) Pangsa terhadap PDB Pertumbuhan (y-o-y) Kontribusi thd. (y-o-y) 26 27 28 26 27 28 26 27 28 26 27 28 26 27 28 1. Pertanian 433.223,4 541.592,6 713.291,4 262.42,8 271.41,2 284.337,8 12,97 13,71 14,4 3,36 3,43 4,77,49,49,66 2. Pertambangan dan Penggalian 366.52,8 441.6,6 543.363,8 168.31,7 171.422,1 172.3, 1,98 11,17 1,97 1,7 2,2,51,16,18,5 3. Industri Pengolahan 919.539,3 1.68.653,9 1.38.731,5 514.1,3 538.84,6 557.765,6 27,54 27,6 27,87 4,59 4,67 3,66 1,29 1,3 1, 4. Listrik, gas, air bersih 3.354,8 34.724,6 4.846,7 12.251, 13.517,1 14.993,7,91,88,82 5,76 1,33 1,92,4,7,8 5. Bangunan 251.132,3 35.215,6 419.321,6 112.233,6 121.91, 13.815,7 7,52 7,73 8,46 8,34 8,61 7,31,49,52,45 6. Perdagangan, hotel dan restoran 51.542,4 589.351,8 692.118,8 312.518,7 338.87,2 363.314, 15,2 14,92 13,97 6,42 8,41 7,23 1,8 1,42 1,25 7. Pengangkutan dan Komunikasi 231.523,5 264.264,2 312.454,1 124.88,9 142.327,2 166.76,8 6,93 6,69 6,31 14,23 14,4 16,69,89,95 1,21 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 269.121,4 35.213,5 368.129,7 17.74,3 183.659,3 198.799,6 8,6 7,73 7,43 5,47 7,99 8,24,5,74,77 9. Jasa-jasa 336.258,9 399.298,6 483.771,3 17.75,4 181.972,1 193.7,5 1,7 1,11 9,77 6,16 6,6 6,45,57,61,6 Produk Domestik Bruto 3.339.216,8 3.949.321,4 4.954.28,9 1.847.126,7 1.963.91,8 2.82.13,7 1, 1, 1, 5,5 6,28 6,6 5,5 6,28 6,6 PDB Non Migas 2.967.4,3 3.532.87,7 4.426.384,7 1.73.422,4 1.82.511,8 1.939.249,9 88,85 89,45 89,35 6,11 6,87 6,52 5,61 6,34 6,5 PDB Migas 372.176,5 416.513,7 527.644,2 143.74,3 142.58, 142.853,8 11,15 1,55 1,65 (1,27) (,78),19 (,11) (,6),1 Sumber : BPS (diolah) Tabel 4 Produk Domestik Bruto berdasarkan Pengeluaran PENGELUARAN Berlaku (miliar Rp) Konstan (miliar Rp) Pangsa terhadap PDB Pertumbuhan (y-o-y) Kontribusi thd. (y-o-y) 26 27 28 26 27 28 26 27 28 26 27 28 26 27 28 1. Pengeluaran Konsumsi 2.38.735,54 2.84.263,96 3.436.326,1 1.224.491,77 1.284.156,7 1.36.487,89 71,3 71,92 69,36 3,91 4,87 5,94 2,63 3,23 3,89 2. Konsumsi rumah tangga 2.92.655,67 2.51.53,86 3.19.459,43 1.76.928,9 1.13.847,8 1.191.19,71 62,67 63,57 6,95 3,17 5,1 5,34 1,89 2,92 3,7 3. Konsumsi pemerintah 288.79,87 329.76,1 416.866,67 147.563,68 153.39,63 169.297,18 8,63 8,35 8,41 9,61 3,89 1,43,74,31,81 4. Investasi 848.168,32 985.161,39 1.377.246,8 432.745,94 441.37,95 497.87,45 25,4 24,95 27,8 1,34 1,99 12,62,33,47 2,84 5. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 85.786,12 986.214,69 1.369.583,12 43.719,24 441.614,1 493.222,49 24,13 24,97 27,65 2,6 9,39 11,69,58 2,5 2,63 6. Perubahan Inventory 42.382,2 (1.53,3) 7.663,67 29.26,7 (243,6) 3.864,96 1,27 (,3),15 (13,37) (1,84) (1.69,12) (,26) (1,58),21 Diskrepansi Statistik (7.415,69) (35.86,42) 84.53,62 16.237,88 52.27,88 25.482,55 (2,11) (,91) 1,7 29,24 22,41 (51,2) 1,41 1,94 (1,35) 7. Permintaan domestik 3.228.93,86 3.825.425,36 4.813.572,89 1.657.237,71 1.725.527,65 1.857.575,33 96,7 96,86 97,16 3,23 4,12 7,65 2,96 3,7 6,73 8. Ekspor bersih 18.728,63 159.72,46 56.42,38 173.651,11 185.536,27 199.45,83 5,41 4,4 1,14 12,83 6,84 7,28 1,13,64,69 9. Ekspor barang dan jasa 1.36.316,46 1.162.973,77 1.474.57,88 868.256,46 942.431,35 1.31.866,9 31,3 29,45 29,76 9,41 8,54 9,49 4,26 4,2 4,56 1. Impor barang dan jasa 855.587,84 1.3.271,31 1.418.15,49 694.65,35 756.895,9 832.82,26 25,62 25,4 28,63 8,58 8,97 1,3 3,14 3,37 3,87 Produk Domestik Bruto 3.339.216,8 3.949.321,4 4.954.28,9 1.847.126,7 1.963.91,8 2.82.13,72 1, 1, 1, 5,5 6,28 6,6 5,5 6,28 6,6 Sumber : BPS (diolah) Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 9