NOTA KESEPAHAMAN ANT ARA DAN JAPAN EXTERNAL TRADE ORGANIZATION TENT ANG

dokumen-dokumen yang mirip
MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA INSTITUT PENELITIAN EKONOMI UNTUK ASEAN DAN ASIA TIMUR DENGAN SADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA TENTANG

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH NEGARA PALESTINA TENTANG KERJASAMA Dl BIDANG PARIWISATA

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Parlemen Republik Fiji, yang selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

PENYUSUNAN NASKAH PERJANJIAN INTERNASIONAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA CONCERNING SISTER CITY COOPERATION

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

~ ' REPUBLIK INDONESIA

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH FEDERASI RUSIA MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

REPUBLIK INDONESIA. Memorandum Saling Pengertian an tara. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

REPUBLIK INOONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA DAN KANTOR PEMILIHAN FIJI

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA KEMENTERIAN PEROAGANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN

REPUBLIK INDONESIA PEMBUKAAN

KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA TENTANG

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA

MENGAKUI pentingnya peningkatan kualifikasi dan kompetensi sumber daya manusia Indonesia;

REPUBLIK INDONESIA. MEMPERHA TIKAN kebutuhan untuk mengembangkan dan membina pengembangan sumber daya manusia perminyakan dan sumber daya energi;

REPUBl.JK INDONESIA. Pemerintah Kata Jayapura, Republik Indonesia dan Pemerintah Kata Wewak, Papua Nugini, selanjutnya disebut sebagai para "Pihak";

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA. MEMPERCAYAI bahwa kerja sama yang dilakukan akan membawa manfaat bagi para Pihak;

di bidang pengembangan sumber daya manusia khususnya perminyakan dan petrokimia; pengembangan sumber daya manusia penninyakan dan petrokimia;

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Departemen Luar Negeri Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Romania (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

REPUBLIKINDONESlA. BERKEINGINAN untuk menjalin dan meningkatkan hubungan kerjasama dibidang kepemudaan dan keolahragaan antara Para Pihak;

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Republik Liberia (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak"),

REPUBLIK INDONESIA PASAL1 TUJUAN

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Australia, selanjutnya disebut 'Para Pihak';

Pasal 1. Kedua pihak sepakat untuk meningkatkan dan saling tukar menukar pengalaman di bidang penerangan, mencakup :

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA

SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di kedua negara. TELAH DICAPAI kesepahaman sebagai berikut: PASALI TUJUAN

bidang penanggulangan bencana untuk kesejahteraan dan keselamatan rakyat di kedua negara;

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Singapura (selanjutnya disebut "Para Pihak");

REPUBLIK INDONESIA. SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di masing-masing negara; PASALI TUJUAN

SOUTH CENTRE MENGENAI KERJA SAMA DALAM KEGIATAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

EMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN ARSIP NASIONAL PUSAT REPUBLIK YAMAN MENGENAI KERJASAMA KEARSIPAN

BERHASRA T unruk meningkatkan hubungan baik berdasarkan kemitraan clan kerjasama antara penduduk kedua kota;

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH NEGARA PALESTINA

REPUBLIK INDONESIA PASAL1

REPUIP 1 ' 1 "J')(l FSL\

Mengakui pentingnya asas-asas persamaan dan saling menguntungkan; Sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di rnasingmasing

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERKEINGINAN untuk memperkuat ikatan persahabatan dan kerja sama antara kedua pihak dan untuk meningkatkan arus perdagangan pada masingmasing

BERKEINGINAN untuk tersedianya mekanisme dan komitmen Para pihak untuk melakukan sebuah penelitian dan pengembangan bersama, termasuk melakukan

REPUBLIK INDONESIA. PASALI Tujuan

PENGATURAN ANTARA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN SELANDIA BARU TENTANG KERJASAMA BIDANG PENDIDIKAN

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH TURKMENISTAN MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

PASALI TUJUAN PASAL II RUANG LINGKUP KERJASAMA. Ruang lingkup kerjasama di bawah Memorandum Saling Pengertian ini adalah sebagai berikut:

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK MOZAMBIK MENGENAI KERJSAMA EKONOMI DAN TEKNIK

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Denmark yang selanjutnya secara tunggal disebut "Pihak" dan secara bersama disebut "Para Pihak";

Mempertimbangkan kepedulian bersama terhadap konservasi dan rehabilitasi lahan dan hutan tropis terdegradasi;

REPUBLIK INDONESIA. terjalin melalui peningkatan kerjasama antara Para Pihak; PASALI TUJUAN

Dalam rangka untuk lebih memperkuat dan memperdalam hubungan persahabatan dan kerja sama yang telah ada antara Para Pihak;

"Pihak", dan secara bersama-sama disebut sebagai "Para Pihak";

REPUBLIK INDONESIA PEMBUKAAN

PASAL1 "PASAL4 MITRA KERJA

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK DJIBOUTI MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

REPDBLIK INDONESIA. bidang-bidang geosains atas dasar keinginan dan manfaat bersama para Pihak;

PENGATURAN ANTARA. MENGINGAT hubungan dan kerjasama yang bersahabat yang telah ada antara Republik Indonesia dan Kerajaan Kamboja;

MEMPERTIMBANGKAN kepentingan bersama dalam mengembangkan kerja sama energi baru terbarukan antara Republik Indonesia dan Republik Federal Austria.

llbpublik INDONESIA Pasal 1 Tujuan

(selanjutnya masing-masing disebut sebagai "Pihak" dan secara bersama sebagai "Para Pihak"),

1. Perlukaran program radio dan berita mengenai sosial, pariwisata/tempat menarik, perdagangan, masalah seni dan budaya secara timbal balik.

ANT ARA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DAN

REPUBLIK 11'1>0NESIA

University di bidang pelatihan dan peningka.tan kapasitas para diplomat Indonesia dalam hal isu-isu terkait diplomasi;

NOTA KESEPAKATAN ANT ARA PEMERINTAH PROVINS! SHAANXI REPUBLIK RAKYAT CHINA DAN DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DENGAN PEMERINTAH REPUBLIK DEMOKRASI MYANMAR

REPIJBl,IK INDONESIA

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINT AH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH FEDERASI MIKRONESIA MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

ditandatangani oleh kedua belah pihak.

REPUBUK INDONESIA. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Gambia untuk selanjutnya disebut "Para Pihak";

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA NATIONAL INSTITUTE OF ADVANCED INDUSTRIAL SCIENCE AND TECHNOLOGY OF JAPAN DAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG K.ERJA SAMA EKONOMI DAN TEKNIS ANTARA PEMERINTAH REPUBUK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA DAN MENGENAI. KERJASAMA Dl SEKTOR TRANSPORT AS!

w,= REPUBLIJ[ INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA DAN

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dan Komisi Olahraga Filipina Republik Filipina, selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

PERJANJIAN ANTARA KOMITE AKREDITASI NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN GULF COOPERATION COUNCIL ACCREDITATION CENTER DALAM KERJASAMA Dl BIDANG AKREDITASI

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Australia; menimbulkan ancaman yang nyata terhadap stabilitas dan keamanan masyarakat kedua negara;

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA DAN TENT ANG KEGIA TAN KERJASAMA DI BIDANG PERTAHANAN

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA MARITIM ANT ARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH AMERIKA SERIKAT

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM INDIA TENTANG

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK DEMOKRATIK FEDERAL ETHIOPIA TENTANG KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan Kementerian Kesehatan Republik Sudan, selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak"

REPUBLIK INDONESIA. MENYADARI pentingnya prinsip kedaulatan, kemerdekaan nasional, kesetaraan, dan saling menguntungkan;

NOTA KESEPAHAMAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DA YA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN MENGENAI BANTUAN HIBAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERJASAMA EKONOMI DANTEKNIK ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN

Pemerintah Selandia Baru dan Pemerintah Republik Indonesia (selanjutnya disebut sebagai "Para Pes ~ rta ");

~~...-;-- ~ ' --;_~ ' - '_.. "'_ -:; REPUBLIK. INDONESIA

Kementerian Negara Pemuda dan Otahraga Repubtik Indonesia dan Federasi Pemuda Seturuh China Repubtik Rakyat China, setanjutnya disebut "Para Pihak";

~ j.. ~~ REPUBLIK IIIDONBSIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA DAN

energi terbarukan, berdasarkan prinsip kesetaraan dan manfaat bersama;

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH MALAYSIA TENTANG KERJASAMA PERTANIAN

Transkripsi:

1f BKPM ]ETRO NOTA KESEPAHAMAN ANT ARA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA DAN JAPAN EXTERNAL TRADE ORGANIZATION TENT ANG KERJASAMA PROMOS! PENANAMAN MODAL Sadan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (selanjutnya disebut sebagai "BKPM") dan Japan External Trade Organization (selanjutnya disebut sebagai "JETRO"), sebuah instansi administratif berbadan hukum dari pemerintah Jepang, selanjutnya secara bersama - sama disebut sebagai "Para Pihak", MENGINGAT adanya keinginan untuk memperkuat hubungan persahabatan yang telah terjalin di antara kedua negara dan masyarakatnya dalam kaitannya dengan pembangunan ekonomi kedua negara; MENEGASKAN bahwa kerjasama akan memberikan manfaat yang saling menguntungkan untuk masyarakat dari kedua negara; BERKEINGINAN untuk meningkatkan kerjasama teknis antara kedua negara berdasarkan prinsip kesetaraan, saling menguntungkan dan pengakuan penuh terhadap kedaulatan; SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang - undangan yang berlaku di masing - masing negara;

TELAH MENYETUJUI hal - hal sebagai berikut: Pasal 1 TUJUAN Tujuan dari Nota Kesepahaman (selanjutnya disebut sebagai "MoU") ini adalah untuk meningkatkan kerjasama bilateral yang telah terjalin, mempromosikan dan mengembangkan kerjasama teknis, termasuk kegiatan promosi penanaman modal antara kedua Negara dalam kerangka MoU ini dan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang - undangan yang berlaku di masing - masing negara. Pasal2 LINGKUP KERJASAMA Lingkup kerjasama dalam MoU ini yang telah disepakati oleh kedua belah Pihak adalah sebagai berikut; 1. Mempromosikan "gagasan berinvestasi" Dengan cara mengkomunikasikan kepada komunitas bisnis di kedua negara mengenai peluang-peluang bisnis dan keuntungan potensial yang dapat timbul dari kerjasama dan kemitraan jangka panjang. 2. Melaksanakan pertukaran informasi mengenai peluang - peluang penanaman modal yang potensial dengan cara: a. Berbagi informasi yang tersedia untuk umum terkait kebijakan, peraturan dan prosedur tentang penanaman modal di kedua Negara; b. Melakukan pertukaran publikasi berkala dan materi penelitian yang telah menjadi konsumsi publik; c. Berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam mengatur dan mengelola konferensi -konferensi penanaman modal asing.

3. Bekerjasama dalam menyelenggarakan misi penanaman modal dan sepakat untuk mendukung segala persiapan yang wajar dalam kaitannya dengan program bisnis dari kunjungan delegasi penanam modal di Indonesia dan sebaliknya; 4. Mempromosikan dan memfasilitasi kegiatan penanaman modal langsung dari pengusaha Jepang untuk menanamkan modalnya di Indonesia dan sebaliknya, termasuk dukungan kepada penanam modal dalam menghadapi kendala yang mungkin dapat menghadang realisasi investasi di kedua Negara; 5. Pendidikan/Pelatihan: Bekerjasama dalam program pendidikan dan pelatihan untuk pengembangan sumber daya manusia dalam hal program-program tersebut dapat disepakati oleh Para Pihak Pasal 3 HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL Setiap Kekayaan intelektual yang muncul dari kegiatan di bawah Nata Kesepahaman ini harus tunduk pada hukum dan peraturan tentang perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual di masing-masing wilayah Para Pihak. Pasal4 KERAHASIAAN 1. Masing - masing Pihak wajib menjaga kerahasiaan semua dokumen, informasi atau data lain yang diterima oleh salah satu Pihak dalam rangka pelaksanaan MoU ini atau yang dibuat berdasarkan MoU ini.

2. Apabila salah satu Pihak berkeinginan untuk mengungkap kerahasiaan data dan/atau informasi yang dihasilkan dari kegiatan kerjasama berdasarkan MoU ini kepada pihak ketiga, maka Pihak yang akan mengungkap kerahasiaan wajib mendapatkan persetujuan secara tertulis terlebih dahulu dari Pihak yang lainnya sebelum pengungkapan dapat dilakukan. 3. Para Pihak setuju bahwa ketentuan Pasal ini akan tetap mengikat Para Pihak meskipun MoU ini telah berakhir. 4. Ketentuan - ketentuan pada Pasal ini tidak boleh bertentangan dengan hukum dan peraturan perundang - undangan yang berlaku di negara - negara Para Pihak. Pasal5 PENGATURANPELAKSANAAN Pelaksanaan kerjasama yang dicantumkan dalam Pasal 2 MoU ini, ketika diperlukan, dapat dilaksanakan melalui pengaturan tersendiri berdasarkan kesepakatan Para Pihak. Pasal6 PENGATURAN KEUANGAN Kecuali disepakati sebaliknya, masing - masing Pihak akan menanggung biaya dan pengeluaran untuk keterlibatannya dalam kegiatan - kegiatan berdasarkan MoU ini. Kapasitas untuk melaksanakan kegiatan - kegiatan berdasarkan MoU ini harus disesuaikan dengan ketersediaan dana, personil dan sumber daya lainnya.

Pasal7 PEMBATASAN KEGIATAN PERSONIL Personil para pihak yang terikat kegiatan dalam MoU ini wajib menghormati kemerdekaan politik, kedaulatan, dan integritas teritorial negara tuan rumah, dan wajib menghindari kegiatan yang tidak sesuai dengan MoU ini. Pasal8 AMAN DEM EN Mou ini dapat dirubah atau diamandemen sewaktu - waktu berdasarkan kesepakatan bersama secara tertulis antara Para Pihak. Perubahan atau amandemen tersebut akan berlaku sejak tanggal penandatanganan dan akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari MoU. Pasal9 PENYELESAIAN PERSELISIHAN Setiap perselisihan antara Para Pihak mengenai interpretasi dan/atau pelaksanaan Mou ini akan diselesaikan secara damai melalui konsultasi dan negosiasi. Pasal 10 MULAI BERLAKU, MASA BERLAKU, DAN PENGAKHIRAN 1. MoU ini akan berlaku sejak tanggal penandatanganan. 2. MoU ini akan tetap berlaku untuk periode 2 (dua) tahun, kecuali jika salah satu Pihak menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Pihak yang lain mengenai keinginannya untuk memperpanjang MoU ini selambatlambatnya 6 (enam) bulan sebelum waktu pengakhiran tersebut dan Pihak yang lain menyepakati secara tertu lis untuk memperpanjang MoU ini.

3. Salah satu Pihak dapat mengakhiri MoU ini dengan menyampaikan kepada Pihak lainnya mengenai keinginannya untuk mengakhiri MoU ini. 4. Kecuali disepakati sebaliknya, Pengakhiran MoU ini mempengaruhi keabsahan atau masa berlaku proyek - tidak akan proyek atau kegiatan - kegiatan yang dibuat berdasarkan MoU ini hingga berakhirnya proyek - proyek atau kegiatan - kegiatan tersebut. Pasal 11.. HAK DAN KEWA ---.:~. " ~r ~, f;.,_,.,,. ~ 'f-~'r'4? _,. ota Kesepahaman ini tidak menimbulkan hak atau kewajiban hukum tetap SEBAGAI BUKTI, yang bertandatangan di bawah ini, telah menandatangani MoU ini. DITANDATANGANI di Tokyo pada tanggal 23 Maret 2015 dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa lnggris, kedua naskah memiliki keabsahan yang sama. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran atas MoU ini, naskah Bahasa lnggris yang akan berlaku. I~ Franky Sibarani Hiroyuki lshige Kepala Chairman dan CEO Sadan Koordinasi Penanaman Modal Japan External Trade Organization Republik Indonesia

~ BKPM ]ETRO MEMORANDUM OF UNDERSTANDING BETWEEN THE INVESTMENT COORDINATING BOARD OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND JAPAN EXTERNAL TRADE ORGANIZATION ON INVESTMENT PROMOTION COOPERATION The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia (hereinafter referred to as "BKPM") and the Japan External Trade Organization (hereinafter referred to as "JETRO"), an Incorporated Administrative Agency of Government of Japan, hereinafter collectively referred to as "the Parties"; BEARING in mind the desire to strengthen the existing friendly relations between the tyvo countries and their peoples in favor of the economic development of!both countries; AFFIRMING that cooperation would bring further mutual benefit for the peoples of the two countries; DESIRING to promote the expansion of technical cooperation between the two countries based on the principles of equality, mutual benefit and full respect of sovereignty. Pursuant to thi prevailing laws and regulations in the respective countries; 1

HAVE AGREED as follows; Article 1 OBJECTIVE The objective of this Memorandum of Understanding (hereinafter referred to as "MoU") to enhance the existing bilateral cooperation, promote and develop technical cooperation, including investment promotion activities between two countries within the framework of the present MoU and in conformity with their respective laws and regulations. Article 2 SCOPE OF COOPERATION The scope of cooperation of this MoU as agreed by both Parties are as follows: 1. Promote the 'idea of investing' By means of communicating to business communities of the two countries with regard to business opportunities and potential benefits that could arise from cooperation and long term partnerships. 2. Exchange of Information on potential investment opportunities: a. Sharing general information of publicly available policies, regulations and procedures on investment issues in both countries; b. Exchanging periodical publications and research materials that are available for public; c. Sharing knowledge and experience in organizing and managing foreign investment conferences and exhibition. 3. Cooperate in organizing investment missions and/or seminars and agree to support with all reasonable preparations of the business programs of visiting investors delegations in Indonesia and vice versa 2

4. Promote and facilitate foreign direct investment activities of Japanese entrepreneurs to proceed investment in Indonesia and vice versa, including assistance to concerned investors in dealing with obstacles that may restrain the investment realization in both countries 5. Education/training: Cooperate in the education and training programs for human resources development when such programs are agreeable to both Parties. Article 3 INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS Any intellectual property arising out from the activities under this MoU shall be subject to the laws and regulation concerning the protection on intellectual property rights in the respective territories of the Parties. Article 4 CONFIDENTIALITY 1. Each Party shall undertake to observe the confidentiality and secrecy of documents, information and other data received from the other Party during the period of the implementation of this Memorandum of Understanding or any other agreements made pursuant to the Memorandum of Understanding 2. If either Party wishes to disclose confidential data and/or information resulted from the cooperation activities under this MoU to any third party, the disclosing Party must obtain prior consent from the other Party before any disclosure can be made. 3. The Parties agree that the provision of this Article shall continue to be binding between the Parties notwithstanding the termination of this MoU. 3

4. The provision of this Article shall not prejudice the prevailing laws and regulations of the Parties Article 5 IMPLEMENTING ARRANGEMENT The implementation of the cooperation sets forth in the Article 3 of this MoU shall be carried out through arrangements to be concluded by both Parties. Article 6 FINANCIAL ARRANGEMENT Unless otherwise agreed, each Party shall bear the cost and expenses for its participation in activities under this MoU. The capacity of each Party to carry out activities under this MoU shall be subject to the availability of funds, personnel and other resources. Article 7 LIMITATION OF PERSONNEL ACTIVITIES Any persons engaged in activities related to this MoU shall respect political independence, sovereignty, and territorial integrity of the host country, and shall avoid any activities inconsistent with the purposes and objectives of this MoU. Article 8 AMENDMENTS This MoU may be revised or amended at any time by written mutual consent of the Parties. Such revisions or amendments shall come into force on the date as mutually agreed by both Parties. 4

Article 9 SETTLEMENT OF DISPUTES Any dispute between the Parties concerning the interpretation and/or implementation of this MoU shall be settled amicably through consultations or negotiations. Article 10 ENTRY INTO FORCE, DURATION, AND TERMINATION 1. This MoU shall enter into force on the date of its signing. 2. This MoU shall remain in force for a period of 2 (two) years unless either Party notifies the other Party in writing of the farmer's intention to extend this MoU not less than 6 (six) months before the termination of this MoU and the other Party agrees in writing to extend the MoU. 3. Each Party may terminate at any time this MoU by notifying the other Party in writing of its intention to terminate this MoU not less than 6 (six) months in advance. 4. Unless agreed otherwise by the Parties, the termination of this MoU shall not affect any ongoing projects or activities carried out under this MoU until the completion of such projects or activities. Article 11 LEGAL RIGHTS AND OBLIGATION This Memorandum of Understanding does not create any legal rights and obligations on the Parties. 5

IN WITNESS WHEREOF, the undersigned, have signed this MoU. Done in duplicate at Tokyo on this day of March 23rd in the year of 2015 in Bahasa Indonesia and English, all texts being equally authentic. In case of any divergence of interpretation of this MoU, the English text shall prevail. Franky Sibarani Hiroyuki lshige Chairman Chairman and CEO Investment Coordinating Board Japan External Trade Organization Republic of Indonesia - 6