PENGANTAR. Rencana Strategis ( ) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan. Transmigrasi merupakan suatu dokumen penting yang akan digunakan

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN SOSIAL WALIKOTA MADIUN,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI BUPATI MADIUN,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA, DAN TRANSMIGRASI

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 85 TAHUN 2013 TENTANG

Ketenagakerjaan. ketenagakerjaan.

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Ketenagakerjaan. 4. Pembentukan kelembagaan SKPD bidang ketenagakerjaan di daerah.

2. Pembinaan (pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi, dan pelaporan) penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang ketenagakerjaan skala daerah.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

LAMPIRAN XIV PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Januari 2010

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 67 SERI D

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

N. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 75 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 1 30.F t JHUN 2008

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG

KEPALA SUB BAGIAN UMUM, KEUANGAN, DAN ASET

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN

Perda Kab. Belitung No. 22 Tahun

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI BALI.

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

provinsi. provinsi. 3. Penanggungjawab. penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang. provinsi. ketenagakerjaan skala

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

N. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN

TUGAS DAN FUNGSI DINAS KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 63 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

BUPATI SIDOARJO PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 23 TAHUN

Pasal 152. Bagian Kedua. Bagian Tata Usaha. Pasal 153

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI MANDAILING NATAL

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2008

TUGAS DAN FUNGSI POKOK DINAS TENAGA KERJA Kepala Dinas Tenaga Kerja

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL ACEH

- 1 - BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL

LAMPIRAN IV : PERATURAN BUPATI BULELENG NOMOR

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 25

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-F TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRASMIGRASI KABUPATEN JEMBRANA.

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI PAPUA

INDIKATOR KINERJA UTAMA

TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA,

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 27 NOMOR 27 TAHUN 2008

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

Bupati Cirebon RINCIAN TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SAMOSIR

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM. Dinas Sosial 1.

Transkripsi:

PENGANTAR Rencana Strategis (2014-2018) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan suatu dokumen penting yang akan digunakan sebagai acuan dalam perencanaan selama 5 tahun mendatang. Penyusunan Renstra (2014-2018) mengacu pada Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, tata cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Jombang memuat tentang pendahuluan, capaian kinerja periode sebelumnya, permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi, pengangkatan isu strategis, visi,misi serta rancangan program dan kegiatan 5 tahun ke depan yaitu periode 2014-2018. Dengan tersusunnya Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi secara sistematis ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam pelaksanaan apa yang menjadi agenda Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi sesuai dengan ketetapan dan memudahkan berbagai pihak yang berkepentingan untuk dapat mengawalnya serta mempermudahkan dalam proses pertanggung jawaban nantinya. Jombang, 10 Juli 2014 KEPALA DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN JOMBANG Ir.HERU WIDJAJANTO, M.Si Pembina Utama Muda NIP. 19621211 199003 1 008 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... I II III IV V BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Landasan Hukum... I-5 1.3 Maksud dan Tujuan... I-7 1.4 Sistematika Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi I-8 BAB II GAMBARAN UMUM DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi... II-2 2.2 Sumber Daya Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi... II-31 2.3 Kinerja PelayananDinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II-36 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi... II-44 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi... III-1 3.2 Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih... III-2 3.3 Telaah Renstra K/L... III-2 3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi III

Hidup Strategis... III-8 3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis... III-9 BAB IV VISI, MISI,TUJUAN, DAN SASAARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi IV-1 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi... IV-2 4.3 Strategi dan Kebijakan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi... IV-5 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF... V-1 BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD... VI-1 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi IV

DAFTAR GAMBAR NO Judul Halaman 1 Gambar 1.1 Hubungan RPJMD dan Renstra SKPD Dalam I-4 Dokumen Perencanaan dan Penganggaran 2 Struktur Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II-28 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi V

DAFTAR TABEL NO JUDUL HALAMAN 1 Tabel 2.1 II-29 Komposisi Sumber Daya Aparatur Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi 2 Tabel 2.2 II-31 Jumlah Aparatur Berdasarkan Pangkat 3 Tabel 2.3 II-31 Jumlah Aparatur Berdasarkan Golongan/Ruang 4 Tabel 2.4 II-32 Jumlah Aparatur Berdasarkan Jenjang Pendidikan Formal 5 Tabel 2.5 II-33 Jumlah Aparatur Berdasarkan Pendidikan Non Formal 6 Tabel 2.6 II-33 Daftar Inventaris Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 7 Tabel 2.7 Evaluasi Kinerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja II-37 dan Transmigrasi 8 Tabel 2.8 II-42 Realisasi Anggaran Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 9 Tabel 4.1 IV-4 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 10 Tabel 4.2 IV-15 Rencana Strategis Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 11 Tabel 5.1 V-2 Rencana Program dan Kegiatan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Periode 2014-2018 12 Tabel 6.1 Sinkronisasi Renstra dengan RPJMD VI-2 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi VI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan pada hakekatnya adalah suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya-upaya yang dilakukan secara terencana. Di dalam setiap wacana, paradigma pembangunan hampir selalu dikaitkan dengan adanya perubahan-perubahan yang bersifat positif. Namun dampak dari perubahan-perubahan yang bersifat positif tersebut, pada kenyataannya tidak selalu selaras dengan apa yang terjadi di masyarakat. Berkaitan dengan kondisi tersebut diatas, diperlukan suatu perencanaan yang matang dan terpadu. Perencanaan pembangunan ini dapat diartikan sebagai suatu proses perumusan alternatif atau keputusan yang didasarkan pada data dan fakta yang akan digunakan sebagai bahan untuk melaksanakan suatu rangkaian kegiatan atau aktivitas kemasyarakatan, baik yang bersifat fisik maupun non fisik, dalam rangka mencapai tujuan yang lebih baik, dengan memanfaatkan dan mendayagunakan seluruh sumberdaya yang ada serta memiliki orientasi yang bersifat menyeluruh dan lengkap, namun tetap berpegang pada azas prioritas. Secara umum perencanaan berfungsi sebagai pedoman guna mengarahkan kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan yang ditetapkan. Selain itu juga untuk memperkirakan potensi, prospek perkembangan, hambatan serta resiko yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang. Perencanaan juga dilakukan untuk memberikan pilihan terbaik untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya kegagalan pembangunan serta menyusun skala prioritas dari segi pentingnya tujuan sekaligus sebagai alat untuk mengukur atau standar untuk melakukan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan TransmigrasiI I-1

pengawasan, pengendalian dan evaluasi terhadap aktivitas yang dilakukan dalam rangka pencapaian suatu tujuan. Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, bahwa setiap Daerah diwajibkan untuk menyusun perencanaan pembangunan Daerah untuk jangka panjang 20 tahun (RPJPD), jangka menengah 5 tahun (RPJMD), serta jangka pendek 1 tahun (RKPD). Lebih lanjut, setiap SKPD sebagai pelaksana harus menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) untuk mengarahkan perencanaan pembangunan yang akan dilaksanakan oleh SKPD. Renstra-SKPD adalah dokumen teknis operasional yang menjadi pedoman dan penyusunan program kerja tahunan dan penyusunan anggaran pembangunan dan belanja sektor sosial, tenaga kerja, dan transmigrasi selama 5 (lima) tahun kedepan (2014-2018) atau sesuai dengan Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Renstra diartikan sebagai dokumen perencanaan jangka menengah yang menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan program prioritas. Selain itu Renstra juga merupakan penjabaran gambaran permasalahan sosial, tenaga kerja dan transmigrasi yang dihadapi serta indikasi program yang akan dilaksanakan untuk pemecahan permasalahan secara terencana, akomodatif dan sistematis dengan mempertimbangkan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan TransmigrasiI I-2

potensi, peluang, hambatan dan tantangan yang ada. Fungsi dari Renstra ini sendiri adalah sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan kegiatan kerja. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai salah satu SKPD di Kabupaten Jombang menyusun rencana strategis yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi yang nantinya akan menjadi pedoman dalam menyusun Renja Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi setiap tahun. Target prioritas yang ingin dicapai yaitu percepatan, penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), Pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS), pelayanan ketenagakerjaan dan penurunan angka pengangguran serta membantu pemerintah dalam upaya mengurangi kesenjangan antar wilayah. Proses penyusunan Renstra ini harus memperhatikan beberapa pendekatan diantaranya adalah pendekatan politik, pendekatan teknokratik, pendekatan partisipatif dan pendekatan atasbawah. Yang dimaksud dengan pendekatan politik bahwa pemilihan Kepala Daerah adalah proses penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan program-program pembangunan yang ditawarkan calon Kepala Daerah. Pendekatan Teknokratik dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau kerja yang secara fungsional bertugas untuk hal tersebut. Pendekatan Partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan pelibatan mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki sedangkan pendekatan atas bawah dan bawah-atas dalam perencanaan dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses atas- Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan TransmigrasiI I-3

bawah dan bawah-atas diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan baik di tingkat nasional, provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa. Dalam membuat Renstra diperlukan beberapa dokumen, dimana antara dokumen yang satu dengan dokumen yang lain saling memiliki keterkaitan yang dapat dilihat pada gambar 1.1 dibawah ini : Gambar 1.1 Hubungan RPJMD Dan Renstra SKPD Dalam Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Berdasarkan gambar 1.1 maka terlihat jelas adanya keterkaitan hubungan dokumen yang satu dengan dokumen lainnya, baik dari dokumen yang bersifat Nasional, maupun dokumen yang berada ditataran Daerah. Hal utama yang harus diperhatikan untuk menyusun Renstra SKPD adalah Renstra Kementerian/Lembaga yang berhubungan dengan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi maka yang menjadi acuan dalam Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan TransmigrasiI I-4

pembuatan Renstra melalui Renstra Kementerian Sosial dan Kementerian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi. 1.2. Landasan Hukum Penyusunan Rencana Strategis Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi dilandasi dasar hukum sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang perbendaharaan Negara 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan TransmigrasiI I-5

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah untuk keduakalinya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan TransmigrasiI I-6

Tahapan, tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 14. Peraturan Menteri Sosial Nomor 129 Tahun 2008 Tentang Indikator Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota; 15. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 4 tahun 2011 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketenagakerjaan; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah ; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jombang; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Jombang; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Jombang; 20. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jombang Tahun 2005-2025; 21. Peraturan Bupati Jombang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang; 22. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 10 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018; Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan TransmigrasiI I-7

1.3. Maksud Dan Tujuan 1.3.1. Maksud Penyusunan Rencana Strategis Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang Periode2014-2018 dimaksudkan untuk: 1. Memberikan arah dan pedoman bagi seluruh aparatur Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi KabupatenJombang dalam melaksanakan tugas guna menentukan prioritas pembangunan di bidang sosial, tenaga kerja, dan transmigrasi, sehingga sasaran dan target capaian pembangunan yang dilaksanakan di dalam program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam kurun waktu periode 2014-2018 dapat berjalan sesuai dengan kebijakan dan petunjuk teknis kegiatan yang telah ditetapkan. 2. Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan (stakeholders) tentang Rencana Strategis Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi KabupatenJombang periode 2014-2018 3. Mempermudah pengendalian, monitoring, evaluasi dan koordinasi pelaksanaan visi, misi dan tujuan serta sasaran pembangunan daerahperiode 2014-2018. 1.3.2. Tujuan Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang Periode 2014-2018 adalah untuk : 1. Mengoptimalkan peran dan fungsi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi di dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan di bidang sosial, ketenagakerjaan dan transmigrasi Kabupaten Jombang. 2. Mewujudkan rencana strategis yang informatif, partisipatif, bermanfaat, tepat sasaran dan berkesinambungan. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan TransmigrasiI I-8

3. Mewujudkan strategi dalam mencapai visi, misi dan tujuan serta sasaran pembangunan daerah. 1.4. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Renstra DinasSosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang yang merupakan susunan garis besar isi dokumen Renstra adalah sebagai berikut : Bab I: Pendahuluan, yang menguraikan : 1.1 Latar belakang. 1.2 Landasan Hukum. 1.3 Maksud dan tujuan penyusunan Renstra. 1.4 Sistematika Penulisan. Bab II:Gambaran Pelayanan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang menguraikan : 2.1 Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2.2 Sumber Daya Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Bab III : Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi, yang menguraikan: 3.1 Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 3.2 Telaahan visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, yang terkait dengan tugas dan fungsi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Bab IV : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategis dan Kebijakan 4.1 Visi dan Misi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan TransmigrasiI I-9

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 4.3 Strategi dan kebijakan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam 5 tahun mendatang. Bab V : Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Bab VI : Indikator Kinerja yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Bab VII : Penutup Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan TransmigrasiI I-10

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Berdasarkan Peraturan Bupati Jombang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang maka, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi menangani 3 (tiga) urusan, dan terbagi menjadi 2 (dua) urusan wajib dan 1 (satu) urusan pilihan. Adapun penanganannya dilaksanakan oleh 1 sekretariat dan 4 bidang yang didukung oleh 3 sub bagian dan 8 seksi termasuk didalamnya Jabatan Fungsional. Selain itu untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dibantu oleh tenaga pendamping (TKSK, PKH, TKS, PPA PKH, Pekerja Sosial dan Tagana). Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini memiliki SDM untuk menunjang tugas dan fungsinya yang berjumlah 43 orang PNS dan memiliki tenaga tambahan berupa 3 orang honorer/kontrak yang tersebar ke seluruh bidang. 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini dibentuk melalui Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Jombang, sedangkan penentuan Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi didasarkan oleh Peraturan Bupati Jombang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang. Dalam Peraturan tersebut telah Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II-1

dijabarkan terkait struktur, tugas dan fungsi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi baik secara umum maupun setiap bidangnya. Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 18 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang, tugas pokoknya adalah membantu Bupati dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan daerah Kabupaten Jombang. Di dalam menjalankan tugas pokoknya Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi memiliki fungsi : 1. Penyusunan kebijakan operasional dalam rangka perencanaan yang mendukung pembangunan 2. Pelaksanaan kegiatan dengan skala prioritas dan strategi dalam rangka pencapaian sasaran 3. Penyelengaraan dan fasilitasi di bidang pengembangan pendayagunaan potensi social dan usaha kesejahteraan social, rehabilitasi dan bantuan social, Hubungan Industrial persyaratan dan pengawasan ketenagakerjaan serta pelatihan penempatan Tenaga kerja dan transmigrasi Kepala Dinas dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh : 1. Sekretariat, membawahi: a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan. 2. Bidang Pengembangan Pendayagunaan Potensi Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial, membawahi: a. Seksi Pembinaan Partisipasi Sosial Masyarakat dan Nilai-Nilai Kepahlawanan; Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II-2

b. Seksi Pengembangan Kelembagaan Usaha Kesejahteraan Sosial. 3. Bidang Rehabilitasi dan Bantuan Sosial, membawahi : a. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Masyarakat; b. Seksi Bantuan dan Jaminan Sosial. 4. Bidang Hubungan Industrial Syarat Kerja dan Pengawasan Ketenagakerjaan, membawahi: a. Seksi Hubungan Industrial dan Syarat Kerja; b. Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan. 5. Bidang Pelatihan, Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, membawahi: a. Seksi Pelatihan Produktivitas Tenaga Kerja dan Transmigrasi; b. Seksi Perluasan dan Penempatan Tenaga Kerja. 6. Kelompok Jabatan Fungsional. Adapun fungsi dan tugas yang dimiliki setiap bagian di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini adalah sebagai berikut: 1. Sekretariat Tugas pokok Sekretariat adalah melaksanakan sebagain tugas Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi di bidang ketatausahaan administrasi umum, keuangan, kepegawaian, penyusunan program dan pelaporan serta tata usaha perlengkapan. Dalam melaksanakan tugas pokok, Sekretariat mempunyai fungsi: a. Pelaksana koordinasi Pengumpulan data dan informasi dalam rangka Penyusunan Kebijakan teknis dan operasional Dinas; b. Pelaksana koordinasi pelaksanaan tugas-tugas organisasi Dinas; c. Pengumpulan data dan informasi dalam rangka penyusunan Program Kerja, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas; Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II-3

d. Pengelolaan administrasi Kepegawaian, pelaksanaan pembinaan, peningkatan disiplin dan pengembangan karier serta upaya peningkatan kesejahteraan pegawai; e. Penyiapan bahan dalam rangka penyusunan anggaran, Pelaksanaan Penatausahaan keuangan dan penyusunan laporan pertanggung jawaban keuangan; f. Pelaksanaan urusan administrasi umum, rumah tangga/ keprotokolan dan perlengkapan, ketatalaksanaan (surat menyurat) dan kearsipan; g. Penyusunan Standar Pelayanan Minimal lingkup Unit Kerja; h. Penyiapan data dan informasi kepustakaan, pelaksanaan hubungan masyarakat dan inventarisasi asset; i. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dengan instansi terkait, perangkat daerah dan pihak ketiga; j. Pelaksanaan sistem Pengawasan Melekat; k. Penyusunan dan pelaksanaan sistem informasi lingkup Dinas; l. Pelaksanaan kebersihan, keindahan dan keamanan kantor; m. Pelaksanaan penanganan pengaduan masyarakat. Dalam sekretariat ini dibagi menjadi sub Bagian, diantaranya adalah : 1. Sub Bagian Umum, mempunyai tugas: a. Menyusun formasi karir dan diklat Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur pelaksana urusan pemerintahan bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi; b. Melaksanakan kebijakan, pedoman, norma, standar prosedur dan kriteria monitoring evaluasi pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur pelaksana urusan pemerintahan bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi; Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II-4

c. Melaksanakan kebijakan, pembinaan, penyelenggaraan, pengendalian serta evaluasi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur pelaksana urusan pemerintahan bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi; d. Melaksanakan kebijakan pembinaan, pejabat fungsional, serta pengusulan pengangkatan dan pemberhentian pejabat fungsional bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi; e. Melaksanakan kebijakan pembinaan organisasi dan tata laksana; f. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian dan perlengkapan, pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat dan kearsipan; g. Menyusun rencana dan melaksanakan keindahan, kebersihan, keamanan dan perawatan kantor; h. Mengatur dan mengelola barang inventaris kantor. 2. Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas: a. Melaksanakan penatausahaan keuangan, meliputi pengelolaan anggaran, penyusunan neraca, pelaksanaan akuntansi/ pembukuan, pertanggungjawaban dan verifikasi serta penyusunan perhitungan anggaran; b. Melaksanakan pengurusan biaya perjalanan dinas, perpindahan pegawai dan ganti rugi, gaji pegawai dan pembayaran hak-hak keuangan lainnya; c. Menyusun, melaksanakan dan mempertanggungjawaban anggaran Dinas; d. Melaksanakan upaya peningkatan kesejahteraan pegawai. 3. Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan, mempunyai tugas: a. Menghimpun, mengolah, mengkaji dan meneliti data dalam rangka penyusunan rencana program dan anggaran; b. Melaksanakan kegiatan perencanaan dan penyusunan dokumen pembangunan bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II-5

c. Melaksanakan koordinasi perencanaan program, kegiatan dan anggaran bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; d. Melaksanakan koordinasi dengan unit terkait dalam rangka analisis dan penilaian pelaksanaan program dan anggaran; e. Melaksanakan kebijakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; f. Mengkoordinir dan evaluasi pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; g. Melaksanakan pembuatan umpan balik hasil penyusunan dan penetapan anggaran guna perencanaan program dan anggaran untuk tahun berikutnya; h. Mengelola, mengembangkan data dan Sistem Informasi lingkup SKPD; i. Melaksanakan supervisi, pelaporan, evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas. 2. Bidang Pengembangan Pendayagunaan Potensi Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial Tugas pokok Bidang Pengembangan, Pendayagunaan Potensi Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial adalah melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, di bidang pengembangan program dan kelembagaan yaitu, penyuluhan, publikasi, pengendalian dan pembinaan lanjut yang terkait dengan usaha kesejahteraan sosial, partisipasi sosial masyarakat, lembaga penyelenggara usaha kesejahteraan sosial, pemberdayaan fakir miskin, keluarga rentan, komunitas terpencil dan penanaman nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, kejuangan serta kesetiakawanan sosial. Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II-6

Pengembangan, Pendayagunaan Potensi Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial, mempunyai fungsi: a. Penyusunan pedoman di bidang penyelenggaraan yang terkait dengan penggalian, pengembangan partisipasi sosial masyarakat, pembinaan lembaga penyelenggara usaha kesejahteraan sosial, pemberdayaan fakir miskin, keluarga rentan dan komunitas terpencil, penanaman nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, kejuangan dan kesetiakawanan sosial serta pengembangan program dan kelembagaan, penyuluhan, publikasi, pengendalian dan pembinaan lanjut usaha kesejahteraan sosial; b. Pelaksanaan kebijakan, koordinasi, dan bimbingan teknis di bidang penyelenggaraan, pengendalian, pengembangan yang terkait dengan partisipasi sosial masyarakat, pembinaan lembaga penyelenggara usaha kesejahteraan sosial, pemberdayaan fakir miskin, keluarga rentan, komunitas terpencil, penanaman nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, kejuangan dan kesetiakawanan sosial serta program dan kelembagaan, penyuluhan, publikasi, pengendalian dan pembinaan lanjut usaha kesejahteraan sosial; c. Pemantauan dan evaluasi kegiatan di bidang penyelenggaraan penggalian, pengembangan yang terkait dengan partisipasi sosial masyarakat, lembaga penyelenggara usaha kesejahteraan sosial, pemberdayaan fakir miskin, keluarga rentan komunitas terpencil, penanaman nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, kejuangan dan kesetiakawanan sosial serta pengembangan program dan kelembagaan, penyuluhan, publikasi, pengendalian dan pembinaan lanjut usaha kesejahteraan sosial. Bidang Pengembangan Pendayagunaan Potensi Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial dibagi menjadi beberapa seksi, diantaranya adalah: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II-7

1. Seksi Pembinaan Parisipasi Sosial Masyarakat dan Nilai-Nilai Kepahlawanan, mempunyai tugas: a. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pembinaan dan pendayagunaan yang terkait dengan karang taruna, organisasi sosial, wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat, pekerja sosial masyarakat, wanita pemimpin kegiatan sosial, kepahlawanan, keperintisan, kejuangan, kesetiakawanan sosial, penghargaan terhadap keluarga pahlawan, pemeliharaan taman makam pahlawan dan makam pahlawan nasional serta pemberdayaan sosial ekonomi fakir miskin, keluarga rentan dan komunitas terpencil; b. Pelaksanaan kegiatan, bimbingan teknis di bidang pembinaan dan pendayagunaan yang terkait dengan karang taruna, organisasi sosial, wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat, pekerja sosial masyarakat, wanita pemimpin kegiatan sosial, kepahlawanan, keperintisan, kejuangan, kesetiakawanan sosial, penghargaan terhadap keluarga pahlawan, pemeliharaan taman makam pahlawan dan makam pahlawan nasional serta penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan sosial ekonomi fakir miskin, keluarga rentan dan komunitas terpencil; c. Melaksanakan pemantauan, dan evaluasi kegiatan pembinaan dan pendayagunaan yang terkait dengan karang taruna,, organisasi sosial, wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat, pekerja sosial masyarakat, wanita pemimpin kegiatan sosial, kepahlawanan, keperintisan, kejuangan, kesetiakawanan sosial, penghargaan terhadap keluarga pahlawan, pemeliharaan taman makam pahlawan dan makam pahlawan nasional serta penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan sosial ekonomi fakir miskin, keluarga rentan dan komunitas terpencil. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II-8

2. Seksi Pengembangan Kelembagaan Usaha Kesejahteraan Sosial, mempunyai tugas: a. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pengembangan kelembagaan yang terkait dengan kegiatan monitoring evaluasi, pengendalian dan pembinaan lanjut di bidang usaha kesejahteraan sosial serta perumusan pedoman penyuluhan sosial dan publikasi kegiatan usaha kesejahteraan sosial; b. Melaksanakan kegiatan dan bimbingan teknis pengembangan kelembagaan yang terkait dengan monitoring evaluasi, pengendalian, pembinaan lanjut di bidang usaha kesejahteraan sosial serta penyuluhan sosial dan publikasi kegiatan usaha kesejahteraan sosial; c. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pengembangan kelembagaan yang terkait dengan kegiatan, monitoring evaluasi, pengendalian dan pembinaan lanjut di bidang usaha kesejahteraan sosial serta penyuluhan sosial dan publikasi kegiatan usaha kesejahteraan sosial; d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan, Pedayagunaan Potensi Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial 3. Bidang Rehabilitasi dan Bantuan Sosial Tugas pokok Bidang Rehabilitasi dan Bantuan Sosial adalah melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi di bidang pelayanan bagi balita, anak, lanjut usia terlantar, rehabilitasi sosial anak nakal, korban napza, penyandang cacat, tuna sosial serta penyelenggaraan bantuan, jaminan dan perlindungan sosial bagi korban bencana, korban tindak kekerasan terhadap anak, wanita, lanjut usia, keluarga dan pekerja migran terlantar serta pengelolaan sumber dana sosial. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II-9

Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Rehabilitasi dan Bantuan Sosial, mempunyai fungsi: a. Penyusunan pedoman di bidang penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang terkait dengan balita, anak, lanjut usia terlantar, anak nakal, korban napza, penyandang cacat dan tuna sosial serta penyelenggaraan bantuan, jaminan dan perlindungan kesejahteraan sosial bagi korban bencana, korban tindak kekerasan terhadap anak, wanita, lanjut usia, keluarga dan pekerja migran terlantar serta rekomendasi perijinan dan pengelolaan sumber dana sosial oleh masyarakat; b. Pelaksanaan kebijakan, koordinasi dan bimbingan teknis di bidang penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang terkait dengan balita, anak terlantar, lanjut usia, anak nakal, korban napza, penyandang cacat dan tuna sosial serta penyelenggaraan bantuan, jaminan dan perlindungan kesejahteraan sosial bagi korban bencana, korban tindak kekerasan terhadap anak, wanita, lanjut usia, keluarga dan pekerja migran terlantar serta rekomendasi perijinan dan pengelolaan sumber dana sosial oleh masyarakat; c. Pelaksanaan Pemantauan dan evaluasi kegiatan di bidang penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang terkait dengan balita, anak, lanjut usia terlantar, anak nakal, korban napza, penyandang cacat dan tuna sosial serta penyelenggaraan bantuan, jaminan dan perlindungan kesejahteraan sosial bagi korban bencana, korban tindak kekerasan terhadap anak, wanita, lanjut usia, keluarga dan pekerja migran terlantar serta rekomendasi perijinan dan pengelolaan sumber dana sosial oleh masyarakat. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II-10

Kemudian pada Bidang Rehabilitasi dan Bantuan Sosial terbagi menjadi, beberapa seksi diantaranya: 1. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Masyarakat, mempunyai tugas: a. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pelayanan dan perlindungan sosial serta rehabilitasi sosial dan pembinaan lanjut yang terkait dengan balita, anak dan lanjut usia terlantar, anak nakal dan korban napza, bekas tuna susila, gelandangan, pengemis, gelandangan bekas penderita psikotik dan warga bekas binaan lembaga pemasyarakatan, penyandang cacat dan cacat bekas penderita penyakit kronis; b. Melaksanaan kegiatan dan bimbingan teknis pelayanan dan perlindungan sosial serta rehabilitasi sosial dan pembinaan lanjutt yang terkait dengan balita, anak dan lanjut usia terlantar,anak nakal dan korban napza, bekas tuna susila, gelandangan, pengemis, gelandangan bekas penderita psikotik dan warga bekas binaan lembaga pemasyarakatan, penyandang cacat dan cacat bekas penderita penyakit kronis; c. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan pelayanan dan perlindungan sosial serta rehabilitasi sosial dan pembinaan lanjut yang terkait dengan balita, anak, lanjut usia terlantar, anak nakal, korban napza, bekas tuna susila, gelandangan, pengemis, gelandangan bekas penderita psikotik dan warga bekas binaan lembaga pemasyarakatan, penyandang cacat dan cacat bekas penderita penyakit kronis. 2. Seksi Bantuan dan Jaminan Sosial, mempunyai tugas: a. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman kesiapsiagaan, mitigasi, tanggap darurat, bantuan sosial yang terkait dengan korban bencana alam dan bencana sosial, pembinaan, perijinan, pemantauan, penyelidikan dan penyidikan terhadap penyimpangan pengumpulan/pengelolaan sumber Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II-11

dana sosial, pembinaan dan pengembangan jaminan kesejahteraan sosial, identifikasi, analisa, bantuan sosial, resosialisasi dan rujukan bagi anak, wanita, lanjut usia dan keluarga korban tindak kekerasan, pekerja migran terlantar dan pemulangan orang terlantar; b. Melaksanakan kegiatan dan bimbingan teknis kesiapsiagaan, mitigasi, tanggap darurat, bantuan sosial bagi korban bencana alam dan bencana sosial, pembinaan, perijinan, pemantauan, penyelidikan dan penyidikan terhadap penyimpangan pengumpulan/pengelolaan sumber dana sosial, pembinaan dan pengembangan jaminan kesejahteraan sosial, identifikasi, analisa, bantuan sosial, resosialisasi dan rujukan bagi anak, wanita, lanjut usia dan keluarga korban tindak kekerasan, pekerja migran terlantar dan pemulangan orang terlantar; c. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan kesiapsiagaan, mitigasi, tanggap darurat, bantuan sosial yang terkait dengan korban bencana alam dan bencana sosial, pembinaan, perijinan, pemantauan, penyelidikan dan penyidikan terhadap penyimpangan pengumpulan/pengelolaan sumber dana sosial, pembinaan dan pengembangan jaminan kesejahteraan sosial, identifikasi, analisa, bantuan sosial, resosialisasi dan rujukan bagi anak, wanita, lanjut usia dan keluarga korban tindak kekerasan, pekerja migran terlantar dan pemulangan orang terlantar. 4. Bidang Hubungan Industrial Syarat Kerja dan Pengawasan Ketenagakerjaan Tugas pokok Bidang Hubungan Industrial Syarat Kerja dan Pengawasan Ketenagakerjaan adalah melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi di bidang hubungan industrial dan syarat kerja, pengawasan ketenagakerjaan. Dalam melaksanakan tugas Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II-12

pokok, bidang Hubungan Industrial Syarat Kerja dan Pengawasan Ketenagakerjaan, mempunyai fungsi: a. Pengelolaan data dan informasi perusahaan dan pekerja; b. Pelaksanaan pencegahan, penyelesaian perselisihan hubungan industrial diluar Pengadilan, mogok kerja, penutupan perusahaan; c. Pengesahan Peraturan Perusahaan, pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama, pencatatan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), pencatatan dan verifikasi Serikat Pekerja/Serikat Buruh; d. Penyusunan, pengusulan formasi dan melakukan pembinaan Mediator, Konsiliator, Arbiter Kabupaten serta Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan (Wasnaker)/ Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS); e. Pelaksanaan pembinaan dan pembentukan Syarat Kerja, Lembaga Hubungan Industrial (Bipartite, Tripartite) serta Kelembagaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3), Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3); f. Pelaksanaan pembinaan Pemeriksaan, Pengawasan pelaksanaan Perundang-undangan Ketenagakerjaan dan Pemeriksaan Pengujian serta pemberian Ijin/Rekomendasi, pengesahan terhadap obyek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3); g. Penanganan kasus/penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Perundang-undangan Ketenagakerjaan; h. Pelaksanaan bimbingan aplikasi Pengupahan di perusahaan, survey Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dan Penyiapan bahan koordinasi dan rekomendasi usulan Upah Minimum Kabupaten (UMK) kepada Gubernur; i. Penerbitan penetapan, rekomendasi, pengesahan dan perijinan norma ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II-13

Pada bidang hubungan industrial syarat kerja dan pengawasan Ketenagakerjaan, terbagi menjadi beberapa seksi, diantaranya: 1. Seksi Hubungan Industrial dan Syarat Kerja, mempunyai tugas: a. Melaksanakan pembinaan Sumber Daya Manusia dan Lembaga Penyelesaian Perselisihan di luar Pengadilan, serta Penyusunan dan Pengusulan formasi mediator, konsiliator, arbiter; b. Melakukan pencegahan dan penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial di luar Pengadilan Hubungan Industrial, mogok kerja, dan penutupan perusahaan; c. Memfasilitasi penyusunan serta pengesahan Peraturan Perusahaan,pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama (PKB), pencatatan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), pencatatan dan verifikasi keanggotaan Serikat Pekerja/Serikat Buruh serta pemberian ijin/rekomendasi operasional perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh; d. Melaksanakan survey Kebutuhan Hidup Layak (KHL), penyusunan dan pengusulan penetapan Upah Minimum Kabupaten (UMK), bimbingan aplikasi pengupahan di perusahaan; e. Melaksanakan pembinaan dan pembentukan syarat kerja, Kelembagaan Hubungan Industrial. 2. Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan, mempunyai tugas: a. Melaksanakan pembinaan, pemeriksaan pengawasan norma kerja, wajib lapor ketenagakerjaan, perlindungan waktu kerja, waktu istirahat, perhitungan upah lembur, upah, hubungan kerja, penempatan dan pelatihan tenaga kerja dalam negeri, luar negeri, penempatan Tenaga Kerja Asing (TKA), Tenaga Kerja Indonesia (TKI), jamsostek, kompensasi kecelakaan kerja, perlindungan tenaga kerja anak, perempuan dan cacat, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II-14

pelayanan kesehatan kerja, penyelenggaraan sanitasi dan hygien perusahaan; b. Melaksanakan pembinaan, pemeriksaan pengawasan perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), pesawat angkat angkut, pesawat tenaga dan produksi, persyaratan sarana penanggulangan kebakaran, instalasi listrik, instalasi penyalur petir, lift, pesawat uap, bejana tekan, Alat Pelindung Diri (APD), lingkungan kerja, pengendalian bahan kimia berbahaya, asbes, pestisida, konstruksi bangunan, pemeriksaan keselamatan dan kesehatan kerja, pembentukan dan pembinaan kelembagaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3); c. Melaksanakan penanganan kasus/penyidikan terhadap perusahaan yang melanggarperaturan perundang-undangan norma kerja dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3); d. Melaksanakan pemeriksaan dan pengujian pertama, berkala dan khusus pesawat uap dan bejana tekan, pesawat angkat dan angkut, pesawat tenaga dan produksi, instalasi listrik, instalasi penangkal petir; e. Melaksanakan pembinaan dan pelatihan penanggulangan kebakaran, operator ketel uap, operator pesawat angkat dan angkut; f. Melaksanakan penerbitan rekomendasi, pengesahan, penetapan, dan perijinan terhadap obyek pengawasan Norma ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). 5. Bidang Pelatihan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tugas pokok Bidang Pelatihan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi di bidang pelatihan produktivitas tenaga kerja dan transmigrasi, penempatan dan perluasan tenaga kerja. Dalam melaksanakan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II-15

tugas pokok, Bidang Pelatihan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, mempunyai fungsi: a. Pendaftaran pencari kerja, lowongan kerja, penyusunan, pengolahan data pencari kerja, dan Penyebarluasan informasi pasar kerja; b. Pembinaan pelatihan, pengukuran, peningkatan produktivitas kerja bagi masyarakat, perusahaan dan tenaga kerja; c. Penerbitan rekomendasi kepada swasta dalam penyelenggaraan pameran bursa kerja/job fair; d. Penyuluhan, Seleksi, Rekrutmen, penempatan tenaga kerja melalui Antar Kerja Antar Negara (AKAN), Antar Kerja Antar Daerah (AKAD), Antar Kerja Lokal (AKL), dan fasilitasi penempatan bagi pencari kerja penyandang cacat, lansia dan perempuan, serta perlindungan Tenaga Kerja Indonesia; e. Pelaksanaan pembinaan, pengendalian, pendayagunaan Tenaga Kerja Sukarela (TKS), Pendaftaran dan fasilitasi pembentukan Tenaga Kerja Mandiri (TKM), penyebarluasan penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Usaha Mandiri Sektor Informal (UMSI) serta program padat karya; f. Monitoring dan evaluasi penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) di Kabupaten; g. Pelaksanaan kebijakan Pusat maupun Provinsi dan merumuskan strategi kebijakan penyelenggaraan Pemerintah Daerah dibidang transmigrasi serta pengusulan rencana pengerahan, pelaksanaan pelayanan perpindahan transmigrasi dari daerah asal ke daerah penerima melalui pelaksanaan kerjasama dengan daerah penerima. Dalam bidang pelatihan penempatan tenaga kerja dan transmigrasi, terbagi menjadi beberapa seksi yang memiliki tugas sebagai berikut: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II-16

1. Seksi Pelatihan Produktivitas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, mempunyai tugas: a. Melaksanakan pelatihan dan pengukuran peningkatan produktivitas kerja bagi masyarakat, perusahaan dan tenaga kerja; b. Menerbitkan pengesahan kontrak/perjanjian magang dalam negeri, serta koordinasi pelaksanaan sertifikasi kompetensi dan akreditasi lembaga pelatihan kerja; c. Melaksanakan pendaftaran dan seleksi calon transmigran,serta melaksanakan penetapan status calon transmigran berdasarkan kriteria pemerintah; d. Melaksanakan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) ketransmigrasian; e. Menyusun rencana pengerahan dan fasilitasi perpindahan transmigrasi, penjajakan dan melakukan kerjasama dengan daerah lain berkaitan dengan penempatan lokasi transmigrasi serta melaksanakan pelayanan penampungan, logistik, kesehatan, perbekalan, pelayanan pengangkutan dalam proses perpindahan transmigrasi. 2. Seksi Perluasan dan Penempatan Tenaga Kerja, mempunyai tugas: a. Menyusun, mengolah dan menganalisis data pencari kerja (pencaker), data lowongan kerja, dan melaksanakan penyebar-luasan informasi pasar kerja serta pendaftaran pencari kerja dan lowongan kerja; b. Memberikan rekomendasi penerbitan izin pendirian Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS), tempat penampungan calon tenaga kerja, lembaga penyuluhan dan bimbingan jabatan, penyelenggara pameran bursa kerja / job fair, operasional, Tenaga Kerja Sukarela (TKS) Indonesia atau luar negeri, lembaga sukarela Indonesia, paspor Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di wilayah kabupaten berdasarkan asal/alamat calon Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II-17

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) serta rekomendasi Tenaga Kerja Asing (TKA); c. Menyelenggarakan program perluasan kerja melalui pendaya-gunaan Tenaga Kerja Sukarela (TKS), lembaga sukarela, Tenaga Kerja Mandiri (TKM), bimbingan Usaha Mandiri Sektor Informal (UMSI) dan Tehnologi Tepat Guna (TTG), serta program padat karya; d. Melaksanakan monitoring dan mengevaluasi penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) yang lokasi kerjanya dalam wilayah kabupaten; e. Melaksanakan penyuluhan, rekrutmen, seleksi dan, penempatan tenaga kerja melalui sistem Antar Kerja Lokal (AKL)/Antar Kerja Antar Daerah (AKAD), Antar Kerja Antar Negara (AKAN), memfasilitasi penempatan bagi pencari kerja penyandang cacat, lansia dan perempuan, serta Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia. Sedangkan Tugas pokok Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi secara umum adalah Tugas pokok Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah membantu Bupati dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan daerah Kabupaten Jombang di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi. Dalam melaksanakan tugas pokok, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, mempunyai fungsi: a. Penyusunan kebijakan operasional dalam rangka perencanaan yang mendukung pembangunan di bidang sosial, ketenagakerjaan dan transmigrasi; b. Pelaksanaan kegiatan dengan skala prioritas dan strategi dalam rangka pencapaian sasaran di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi; c. Penyelenggaraan dan fasilitasi di bidang pengembangan pendayagunaan potensi sosial dan usaha kesejahteraan sosial, rehabilitasi dan bantuan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II-18

sosial, hubungan industrial persyaratan dan pengawasan ketenagakerjaan serta pelatihan penempatan tenaga kerja dan transmigrasi; d. Pengelolaan, pengumpulan data dan informasi, evaluasi kegiatan di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi; e. Pelaksanaan pengendalian dan pengawasan di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi; f. Pengelolaan kesekretariatan. Uraian dari tugas dan fungsi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dapat diperjelas melalui bagan struktur organisasi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai berikut: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II-19

Gambar 2 Struktur Organisasi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II-19

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan salah satu SKPD di Kabupaten Jombang yang memiliki variasi SDM mulai dari Kepala Dinas sampai dengan staf, dimana yang merupakan satu kesatuan untuk dapat mensukseskan visi, misi dan program yang telah dicanangkan. Adapun rinciannya sebagai berikut: Tabel 2.1 Komposisi Sumber Daya Aparatur Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi No Jabatan Jumlah (org) 1 Kepala Dinas 1 2 Sekretaris 1 3 Kepala Sub.Bagian 3 4 Kepala Bidang 4 5 Kepala seksi 8 6 Staff 29 Jumlah 46 Tata Laksana Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dapat dilihat berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Jombang Pada BAB IX Tata Kerja pasal 23 yang menyebutkan: 1. Dalam melaksanakan tugas setiap pemangku jabatan struktural dan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar Satuan Kerja Perangkat Daerah serta dengan instansi lain di luar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas masing-masing; Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II-20

2. Setiap pemangku jabatan struktural wajib mengawasi bawahan masingmasing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang- Undangan; 3. Setiap pemangku jabatan struktural bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya 4. Setiap pemangku jabatan struktural wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan langsung masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya. 5. Setiap laporan yang diterima oleh pemangku jabatan struktural dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan; 6. Dalam menyampaikan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. 7. Dalam melaksanakan tugas setiap pemangku jabatan masing-masing wajib mengadakan rapat berkala. Dalam penjelasan tersebut, dapat dilihat bahwa dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi wajib mengedepankan prinsip koordinasi, dan memperhatikan sinkronisasi antara tindakan dan aturan yang berlaku. Setiap posisi memiliki suatu tanggungjawab tersendiri, seperti staff bertanggungjawab menyelesaikan pekerjaannya, dan atasan bertanggungjawab dalam menyampaikan dan mengawasi hasil kerjaan para staf. Selain itu Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi juga berkewajiban membangun komunikasi dengan instansi lain Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II-21

yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 2.2 Sumber Daya Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi memiliki beberapa sumber daya, yang diantaranya adalah sumber daya manusia dan aset yang dimiliki. Sumber daya manusia Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, diantaranya: Tabel 2.2 Jumlah Aparatur Berdasarkan Pangkat No Pangkat Jumlah 1 ESELON I - 2 ESELON II 1 3 ESELON III 5 4 ESELON IV 11 Di dalam Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi memiliki komposisi aparatur seperti yang telah digambarkan di atas memiliki aparatur eselon II (Kepala Dinas) dan aparatur eselon III diduduki oleh seorang sekretaris dan kepala bidang, sedangkan Eselon IV diduduki oleh Kepala Sub.Bagian dan kepala seksi. Selanjutnya adalah penggolongan aparatur berdasarkan golongan yang diuraikan pada tabel 2.3. Tabel 2.3 Jumlah Aparatur Berdasarkan Golongan/Ruang No Golongan/Ruang Jumlah 1 I/a - 2 I/b - 3 I/c - 4 I/d - Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi II-22