STUDI OPTIMASI DAN PERENCANAAN DRAINASE BANDARA FRANS KAISIEPO BIAK PAPUA

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN SISTEM DRAINASE KOTA BIMA NUSA TENGGARA BARAT

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Survey lapangan yang dilakukan bertujuan untuk peninjauan dan

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN THE GREENLAKE SURABAYA

TUGAS AKHIR ELGINA FEBRIS MANALU. Dosen Pembimbing: IR. TERUNA JAYA, M.Sc

Analisis Drainase Bandara Muara Bungo Jambi

ASSALAMU'ALAIKUM WR. WB.

Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong Sawo No. 8 Surabaya

KAJIAN PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN AIR HUJAN

Rt Xt ...(2) ...(3) Untuk durasi 0 t 1jam

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah komplek kampus merupakan kebutuhan dasar bagi para mahasiswa, para

STUDI PENANGGULANGAN BANJIR KAWASAN PERUMAHAN GRAHA FAMILY DAN SEKITARNYA DI SURABAYA BARAT

PERENCANAAN SALURAN DRAINASE DI GAYUNGSARI BARAT SURABAYA DENGAN BOX CULVERT

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PADA RENCANA KAWASAN INDUSTRI DELI SERDANG DI KECAMATAN MEDAN AMPLAS M. HARRY YUSUF

STUDI EVALUASI SISTEM DRAINASE JALAN AW.SYAHRANI KOTA SANGATTA KABUPATEN KUTAI TIMUR

Demikian semoga tulisan ini dapat bermanfaat, bagi kami pada khususnya dan pada para pembaca pada umumnya.

PERENCANAAN DRAINASE KELURAHAN KAMPUNG PONDOK KECAMATAN PARIAMAN TENGAH KOTA PARIAMAN

EVALUASI ASPEK TEKNIS PADA SUB SISTEM PEMATUSAN KEBONAGUNG HULU KOTA SURABAYA. Prisma Yogiswari 1, Alia Damayanti

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS CURAH HUJAN DI MOJOKERTO UNTUK PERENCANAAN SISTEM EKODRAINASE PADA SATU KOMPLEKS PERUMAHAN

Perencanaan Sistem Drainase Rumah Sakit Mitra Keluarga Kenjeran, Surabaya

ANALISIS SISTEM DRAINASE KOTA TONDANO (STUDI KASUS KOMPLEKS KANTOR BUPATI MINAHASA)

KAJIAN DRAINASE TERHADAP BANJIR PADA KAWASAN JALAN SAPAN KOTA PALANGKARAYA. Novrianti Dosen Program Studi Teknik Sipil UM Palangkaraya ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE SEGOROMADU 2,GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR EVALUASI DIMENSI SALURAN DI KAWASAN TERMINAL GROGOL JL. DR. SUSILO JAKARTA BARAT

EVALUASI ASPEK TEKNIS PADA SUB SISTEM PEMATUSAN KEBONAGUNG HULU KOTA SURABAYA. Prisma Yogiswari 1, Alia Damayanti

MODUL 4 DRAINASE JALAN RAYA

TUGAS AKHIR DAMPAK SISTEM DRAINASE PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRAHA NATURA TERHADAP SALURAN LONTAR, KECAMATAN SAMBIKEREP, SURABAYA

SISTEM DRAINASE UNTUK MENANGGULANGI BANJIR DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL (STUDI KASUS : JL. PDAM SUNGGAL DEPAN PAM TIRTANADI)

Peta Sistem Drainase Saluran Rungkut Medokan

KAJIAN TERHADAP SISTEM JALAN MERDEKA DAN HOS COKROAMINOTO KECAMATAN SIANTAR UTARA PEMATANG SIANTAR

BAB IV PEMBAHASAN. muka air di tempat tersebut turun atau berkurang sampai batas yang diinginkan.

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) E-12

PROGRAM PENDIDIKAN EKSTENSION DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

BAB II LANDASAN TEORI

TATA CARA PEMBUATAN RENCANA INDUK DRAINASE PERKOTAAN

STUDI PERMASALAHAN DRAINASE DAN SOLUSI AIR GENANGAN (BANJIR) DI JALAN KEMANG MANIS. Ahmad Syapawi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini beberapa pengertian yang berkaitan dengan judul yang diangkat oleh

STRATEGI PENANGANAN GENANGAN DI KOTA MATARAM (STUDI KASUS KECAMATAN AMPENAN)

Gambar.3.1. Lokasi Penelitian

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE SEGOROMADU 2 GRESIK

PILIHAN TEKNOLOGI SALURAN SIMPANG BESI TUA PANGLIMA KAOM PADA SISTEM DRAINASE WILAYAH IV KOTA LHOKSEUMAWE

IDENTIFIKASI POTENSI BANJIR PADA JARINGAN DRAINASE KAWASAN PERUMAHAN NASIONAL (PERUMNAS) LAMA JALAN RAJAWALI PALANGKA RAYA

EVALUASI SISTEM DRAINASE DI DAERAH SIMO GUNUNG, SIMO MULYO BARAT, SIMO MULYO, DARMO SATELIT, DAN DARMO INDAH YANG BERADA DI SURABAYA BARAT

Efektifitas Drainase Kota Kediri Bagian Timur. Adi Prawito, Ir, MM

Perencanaan Penanggulangan Banjir Akibat Luapan Sungai Petung, Kota Pasuruan, Jawa Timur

BAB IV ANALISA. membahas langkah untuk menentukan debit banjir rencana. Langkahlangkah

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Batasan Masalah Manfaat...

BAB III LANDASAN TEORI. A. Hidrologi

Perencanaan Sistem Drainase Perumahan Grand City Balikpapan

BAB III LANDASAN TEORI

TUGAS AKHIR. Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong sawo No. 8 Surabaya. Tjia An Bing NRP

STUDI PENERAPAN SUMUR RESAPAN DANGKAL PADA SISTEM TATA AIR DI KOMPLEK PERUMAHAN

Oleh : Surendro NRP :

EVALUASI SISTEM DRAINASE KECAMATAN PONOROGO KABUPATEN PONOROGO. Heri Suryaman. Prof. Dr. Ir. H. Kusnan, SE., MM.,MT. Abstrak

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN SISTEM DRAINASE BANDAR UDARA AHMAD YANI SEMARANG

STUDI POTENSI PENERAPAN SISTEM DRAINASE BERWAWASAN LINGKUNGAN PADA KECAMATAN RUNGKUT KOTA SURABAYA

ANALISA DATA NILAI KERUSAKAN VISUAL (NKV) DAN RIDING QUALITY (RQ)

PENELUSURAN BANJIR MENGGUNAKAN METODE LEVEL POOL ROUTING PADA WADUK KOTA LHOKSEUMAWE

ANALISA SISTEM DRAINASE SALURAN KUPANG JAYA AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN PUNCAK BUKIT GOLF DI KOTA SURABAYA

PENATAAN DRAINASE DI KAWASAN KANTOR BADAN PUSAT STATISTIK KELURAHAN BUMI NYIUR KOTA MANADO

TUGAS AKHIR PERENCANAAN DIMENSI HIDROLIS BANGUNAN AIR BENDUNG PADA SUNGAI MANAU JAMBI

Jurnal Rancang Bangun 3(1)

ANALISA DEBIT DAN SEDIMEN PADA SALURAN SEKUNDER IRIGASI PASANG SURUT DI LOKASI DESA TELANG SARI KECAMATAN TANJUNG LAGO KABUPATEN BANYUASIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penanganan banjir pada sistem drainase perlu dilakukan dalam beberapa

PENDAMPINGAN PERENCANAAN BANGUNANAN DRAINASE DI AREA PEMUKIMAN WARGA DESA TIRTOMOYO KABUPATEN MALANG

BAB III LANDASAN TEORI. A. Hidrologi

Berfungsi mengendalikan limpasan air di permukaan jalan dan dari daerah. - Membawa air dari permukaan ke pembuangan air.

BAB III METODE ANALISIS

ASSALAMU'ALAIKUM WR. WB.

STUDI KELAYAKAN SALURAN DRAINASE JALAN SULTAN KAHARUDDIN KM. 02 KABUPATEN SUMBAWA. Oleh : Ady Purnama, Dini Eka Saputri

STUDI PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP INFRASTRUKTUR JARINGAN DRAINASE KOTA RANTEPAO

BAB III LANDASAN TEORI A. Hidrologi Menurut Triatmodjo (2008), Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air di bumi, baik mengenai terjadinya,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EVALUASI KAPASITAS SISTEM DRAINASE DI KECAMATAN MEDAN JOHOR ALFRENDI C B HST

Vol.14 No.1. Februari 2013 Jurnal Momentum ISSN : X

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERENCANAAN SALURAN DRAINASE DI KAWASAN KOMPLEK PERUMAHAN JAYA SETIA DI KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB III LANDASAN TEORI

EVALUASI SISTEM DRAINASE JALAN LINGKAR BOTER KABUPATEN ROKAN HULU

Perencanaan Sistem Drainase Stadion Batoro Katong Kabupaten Ponorogo

I. PENDAHULUAN. angin bertiup dari arah Utara Barat Laut dan membawa banyak uap air dan

Perencanaan Sistem Drainase Kebon Agung Kota Surabaya, Jawa Timur

BAB III METODE PENELITIAN

Studi Evaluasi Sistem Saluran Sekunder Drainase Tambaksari kota Surabaya

BAB VI ANALISIS KAPASITAS DAN PERENCANAAN SALURAN

TINJAUAN ULANG PERENCANAAN SALURAN DRAINASE JALAN VETERAN KECAMATAN PADANG BARAT KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

4.3 METODE PENGUMPULAN DATA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penelitian tentang Analisis Kapasitas Drainase Dengan Metode Rasional di

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi DKI Jakarta terletak pada posisi Lintang Selatan dan Bujur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PERENCANAAN DRAINASE KALI GAJAH PUTIH KODIA SURAKARTA

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

STUDI OPTIMASI DAN PERENCANAAN DRAINASE BANDARA FRANS KAISIEPO BIAK PAPUA Daniel Chever Wodiru Kawer 1, Anthonius Hartoyo 2 dan Ruslan Djajadi 3 ABSTRAK : Drainase suatu lapangan terbang sangat penting untuk diperhatikan dan harus direncanakan dengan baik, karena jika di daerah landasan pesawat terdapat genangan air, dapat menyebabkan pesawat tergelincir atau bahkan mengalami kecelakaan. Drainase harus direncanakan dengan baik dan seoptimal mungkin. Karena jika drainase terlalu kecil dapat menyebabkan saluran tidak dapat menampung air yang ada, sedangkan jika terlalu besar membuat perencanaan menjadi boros. Pada studi optimasi dan perencanaan ini akan dibahas tentang optimasi dari drainase lama yang ada di Bandara Frans Kaisiepo Biak Papua serta merencanakan drainase pada lahan baru yang akan dibangun perluasan bandara. Pembahasan dan perencanaan menggunakan pedoman peraturan yang berlaku dan sesuai dengan perencanaan drainase yang berlaku di Indonesia. Dari hasil studi optimasi drainase yang lama,didapatkan bahwa drainase masih bisa diperkecil disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Sedangkan untuk perencanaan drainase baru, dilakukan dan diperhitungkan seoptimal mungkin. Namun dengan keterbatasan data dan informasi, hasil yang didapatkan tidak terlalu akurat Kami menyadari ada banyak kekurangan dalam studi optimasi ini dan perencanaan lahan baru kami, oleh karena itu, kami memberikan beberapa saran untuk mendapatkan hasil perencanaan drainase yang lebih baik. KATA KUNCI: drainase, bandara, dimensi, optimasi 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lapangan terbang Frans Kaisiepo merupakan salah satu lapangan terbang bertaraf internasional terbesar di Papua dan memiliki runway terpanjang ke tiga di Indonesia. Letak geografis di garis ekuator dan di mulut Samudra Pasifik menjadikan lapangan terbang Frans Kaisiepo menjadi penting. Karena dengan dukungan bandara yang berkualitas internasional dan pelabuhan laut di antara wilayah kepulauan Nusantara dan Samudra Pasifik, merupakan tempat yang strategis untuk pembangunan kawasan perdagangan berikat di Biak. Pada saat ini, lapangan terbang ini hanya melayani penerbangan nasional saja. Hal ini disebabkan hantaman krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Dan tersiar kabar bahwa penerbangan internasional akan diadakan kembali. Dalam menjalankan fungsinya sebagai lapangan terbang yang baik, tentu harus memperhatikan sistem drainase yang bekerja pada lapangan terbang, dan dalam skripsi ini lapangan terbang Frans Kaisiepo Biak Papua. Dimana dengan sistem drainase yang baik, tidak boleh ada genangan air pada daerah landasan pesawat serta tidak terjadi kerusakan pada drainase yang telah direncanakan. Seperti tersumbat, retak-retak, terkelupas, atau drainase yang direncanakan ambles. Pada lapangan terbang Frans Kaisiepo sudah terdapat sistem drainase yang sudah dibangun pada tahun 1943, hingga saat ini masih berfungsi dengan baik. Dan pada skripsi ini akan dibahas mengenai optimasi dari saluran dari sistem drainase yang sudah ada dan perencanaan saluran drainase pada lahan baru yang di rencanakan akan mulai di bangun pada tahun 2013. 1 Mahasiswa, m21407138@john.petra.ac.id 2 Mahasiswa, m21408095@john.petra.ac.id 3 Dosen Pembimbing, Ruslan@peter.ac.id 1

1.2 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini antara lain: 1. Optimasi dari saluran drainase lapangan terbang Frans Kaisiepo, Biak 2. Merencanakan saluran drainase pada lapangan terbang 2. LANDASAN TEORI Pada perencanaan drainase suatu bandara, akan dipakai teori hidrologi dan drainase. Pada bagian hidrologi, akan dibahas tentang metode-metode perhitungan analisa frekwensi dan perumusan yang akan dipakai untuk menentukan intensitas hujan. Analisa frekwensi dilakukan dengan menggunakan metode Plotting Position, metode Gumbel, dan metode Distribusi Log Pearson III(Sosrodarsono,1980). Sedangkan untuk intensitas hujan, terdapat 4 macam perumusan. Yaitu rumus Talbot, rumus Sherman, rumus Ishiguro, dan rumus Mononobe(Tjahjana & Syaranamual,1988). Rumus yang digunakan adalah rumus Mononobe, karena data yang dipakai adalah data curah hujan manual. Kemudian pada bagian drainase, akan dipakai beberapa rumusan yang akan dipakai untuk menghitung debit saluran, kecepatan air dalam saluran, serta besarnya dimensi yang akan direncanakan. Rumusan yang akan dipakai untuk menghitung debit rencana adalah metode Rasional(Djajadi,1993)dan untuk menghitung kecepatan air dalam saluran dipakai rumus Manning(Chow,1989). Dalam perhitungannya, dipakai beberapa macam koefisen lapisan permukaan berdasarkan tata guna bangunan dan tipe permukaan tanah(horonjeff, 1994). Perencanaan besarnya debit air yang akan dipakai dalam perhitungan sangatlah penting untuk diperhatikan dalam menentukan dimensi dari saluran yang akan direncanankan. Perencanaan dimensi saluran yang terlalu besar berarti tidak ekonomis, sedangkan jika perencanaan dimensi terlalu kecil berarti saluran yang direncanakan memiliki resiko untuk tidak dapat menampung air yang ada. 3. METODOLOGI PENELITIAN Untuk mencapai tujuan dari studi optimasi dan perencanaan yang diinginkan, maka sangat perlu untuk mendefinisikan kerangka alur penelitian. Terdapat beberapa tahapan dalam penelitian yang akan dilakukan (Lihat Gambar 1). Dengan adanya alur penelitian maka penelitian akan lebih terarah dengan baik. Gambar 1. Kerangka Kerja Penelitian 2

4. PEMBAHASAN HASIL STUDI OPTIMASI DAN PERENCANAAN DRAINASE Setelah dilakukan pengumpulan data, dilakukan pengolahan data untuk mendapatkan data lain yang diperlukan. Seperti dari data curah hujan, didpatkan intensitas hujan. Kemudian dilakukan pembagian daerah tangkapan air dan perhitungan dimensi saluaran, kemudian dibandingkan dengan saluran yang sudah ada. Sehingga didapatkan perbandingan antara drainase lama dengan drainase yang baru. Gambar 2 menunjukan layout dari bandara Frans Kaisiepo Biak Papua yang akan dipakai sebagai bahan studi optimasi drainase. Gambar 2. Layout Bandara Frans Kaisiepo Gambar 3 menunjukan lahan baru yang berada di sisi utara runway bandara yang akan dicoba untuk direncanakan drainase yang baru. Gambar 3. Lahan Baru Bandara Frans Kaisiepo Tabel 1 menunjukan perbandingan drainase yang ada dengan perencanaan drainase yang optimum. Tabel 1. Perbandingan Drainase yang Ada dengan Perencanaan Drainase yang Optimum Daerah yang ditinjau Dimensi Saluran lama yang sudah ada Dimensi Saluran rencana untuk study optimasi Apron Lebar bawah : 0,6 meter Lebar bawah : 0,5 meter Lebar atas : 1,2 meter Lebar atas : 0,65 meter Tinggi : 1,5 meter Tinggi : 1 meter Samping Apron Lebar bawah : 0,5 meter Lebar bawah : 0,5 meter Lebar atas : 2,5 meter Lebar atas : 0,65 meter Tinggi : 1 meter Tinggi : 0,8 meter 3

Ujung Runway Lebar bawah : 1 meter Lebar atas : 3 meter Tinggi : 1 meter Pembuangan ke Laut Lebar : 1 meter Tinggi : 1,5 meter Lebar bawah : 0,5 meter Lebar atas : 1,25 meter Tinggi : 1 meter Lebar : 1,2 meter Tinggi : 1 meter Setelah studi optimasi, dilakukan perencanaan drainase pada lahan baru yang akan dibangun pada 2013. Tabel 2 menunjukan tipe saluran yang direncanakan dengan optimum. Tabel 2. Tipe Saluran b (lebar) Tipe dimensi saluran h (tinggi) tipe 1 0,8 1,3 tipe 2 1,1 1,5 tipe 3 1,5 2 tipe 4 1,8 2,3 tipe 5 2,1 2,5 tipe 6 2,4 2,7 Tipe 7 2,7 3,2 Gambar 4 menunjukan penampang saluran yang direncanakan yang terbuat dari beton bertulang. Gambar 4.Penampang Saluran Rencana Tabel 3 menunjukan dimensi dari box culvert yang direncanakan. Tabel 3.Tipe Dimensi Box Culvert b h Tipe dimensi (lebar) (tinggi) box culvert tipe 1 0,9 0,7 tipe 2 1,2 1 tipe 3 1,5 1,3 tipe 4 1,8 1,6 Tipe 5 2,4 2,2 4

Gambar 5 menunujukan penampang box culvert yang direncanakan. Dimana box culvert terbuat dari beton bertulang. Gambar 5.Penampang Box Culvert Tabel 4 menunjukan tipe saluran antar inlet yang telah direncanakan, dengan menggunakan penampang bulat. Tabel 4.Tipe Saluran Antar Inlet tipe saluran D (diameter) A (luas pipa) (m 2 ) P (keliling) R (jari hidrolis) V (kecepatan) (m/det) Q sal (m 3 /det) tipe 1 1,3 1,328 4,0857 0,325 1,0570 1,4035 tipe 2 1,6 2,011 5,0286 0,4 1,2139 2,4417 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Dari pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa drainase pada saluran yang lama sudah sangat aman kecuali saluran pembuangan drainase pada gorong-gorong, ketiga saluran tersebut yaitu saluran apron, samping apron dan di ujung runway. 2. dimensi saluran pada ketiga saluran yaitu saluran apron, samping apron dan di ujung runway hampir 2 kali lipat dari dimensi saluran yang optimum untuk debit rencana, dimensi tersebut sangat boros namun dari faktor keamanan sudah sangat aman. 3. Dimensi saluran pembuangan drainase pada gorong-gorong tidak memenuhi karena dimensinya lebih kecil daripada dimensi saluran drainase yang didesain lebih optimum dikarenakan catchment area yang di desain sudah termasuk daerah parkir kendaraan, rumah penduduk disekitar, serta terminal penumpang. Dimensi pada gorong-gorong ini perlu peninjauan ulang terhadap dimensi saluran tersebut. 4. Dari perencanaan dimensi saluran drainase pada lahan baru sudah sangat optimum dan aman karena koefisien pengaliran dan luas daerah tangkapan air yang di gunakan sudah cukup besar. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat dianjurkan beberapa saran yang kiranya dapat berguna, yaitu : 1. Karena keterbatasan waktu dan jumlah peneliti maka hasil yang didapat mungkin tidak bisa akurat 100%. Oleh karena itu disarankan untuk penelitian selanjutnya supaya dilakukan pengamatan yang lebih mendetail sehingga menghasilkan analisa yang lebih akurat. 2. Pada saat perencaanaan intensitas curah hujan data yang di gunakan hanya data curah hujan harian selama 12 tahun sedangkan untuk mendapat jumlah curah hujan harian maksimal yang lebih baik di butuhkan data curah hujan harian selama 20 tahun. 5

6. DAFTAR REFERENSI Chow, Ven Te.(1989). Hidrolika Saluran Terbuka. Erlangga: Jakarta. Djajadi, Ruslan. (1993). Drainase: Author. Horonjeff, Robert. (1994). Planning and Design of Airports. McGraw-Hill, United States of America. Sosrodarsonno, Suyono, (1980). Hidrologi untuk Pengairan. Penerbitan PT Pradnya Paramita, Jakata. Tjahjana, Johny dan Syaranamual,Jones.(1988). Hidrologi 1. Penerbitan Universitas Kristen Petra: Surabaya:. 6