BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang ada di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sawit (TKKS) Sebagai Campuran Media Tumbuh dan Pemberian Mikoriza

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

BAB I PENDAHULUAN. (merah). Banyaknya vitamin A pada tanaman tomat adalah 2-3 kali. banyaknya vitamin A yang terkandung dalam buah semangka.

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia. masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel).

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kacang Tanah

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

I. PENDAHULUAN. Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (±

Rehabilitasi dan Pengelolaan Lahan Gambut Bekelanjutan

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia umumnya jahe ditanam pada ketinggian meter di

Pola Pemupukan dan Pemulsaan pada Budidaya Sawi Etnik Toraja di Pulau Tarakan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tebu ( Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman penting sebagai penghasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. rendah namun masih dapat dimanfaatkan. Salah satu lahan marjinal yang ada dan

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman tomat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisi:

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari

I. PENDAHULUAN. Dalam 5 tahun terakhir produksi nasional kedelai tergolong rendah berkisar 600-

Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair

BAB I PENDAHULUAN. hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

PENDAHULUAN. kelapa sawit terluas di dunia. Menurut Ditjen Perkebunan (2013) bahwa luas areal

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lahan Gambut

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia. Kebutuhan jagung dunia mencapai 770 juta ton/tahun, 42%

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

II. TINJAUAN PUSTAKA

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

I. PENDAHULUAN. di lahan sawah terus berkurang seiring perkembangan dan pembangunan di

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

BAB I Pendahuluan. tropis sehingga tanahnya sangat subur dan cocok untuk pertanian dan. meningkatkan hasil-hasil pertanian serta perkebunan.

PENDAHULLUAN. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kedelai (Glycine max L.) merupakan tanaman pangan yang penting sebagai

Pupuk organik cair termasuk dalam salah satu pupuk organik yang memiliki manfaat memperbaiki sifat fisik tanah, membantu pembentukan klorofil daun,

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

TINJAUAN PUSTAKA. Deskripsi Tanaman Sukun (Artocarpus communis Frost) Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan tanaman sukun dapat

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

hasil tanaman seperti yang diharapkan. Syarat tumbuh tanaman dari faktor teknologi budidaya tanaman (T) meliputi: (a) jenis dan varietas tanaman; (b)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kubis adalah kalori (25,0 kal), protein (2,4 g), karbohidrat (4,9 g), kalsium (22,0

AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

BAB I PENDAHULUAN. firman Allah dalam QS Al-Imran 190 yang berbunyi : Allah SWT kepada manusia yang telah diberi kenikmatan berupa akal dan pikiran

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diklasifikasikan ke dalam Famili adalah Graminae, Genus adalah Oryza Linn, dan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. dengan sifat dan ciri yang bervariasi, dan di dalam tanah terjadi kompetisi antara

I. PENDAHULUAN. Tanah merupakan salah satu faktor yang sangat berperan penting dalam bidang

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pupuk dibedakan menjadi 2 macam yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

pengusaha mikro, kecil dan menegah, serta (c) mengkaji manfaat ekonomis dari pengolahan limbah kelapa sawit.

TINJAUAN PUSTAKA Botani

PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMULSAAN ( MULCHING ) Pemulsaan (mulching) merupakan penambahan bahan organik mentah dipermukaan tanah. Dalam usaha konservasi air pemberian mulsa

2015 KAJIAN PENGARUH PENAMBAHAN BIONUTRIEN S267 TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN KELAPA SAWIT TM-03

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dua yaitu gambut topogen dan ombrogen. 2

BAB I PENDAHULUAN. tunggang dengan akar samping yang menjalar ketanah sama seperti tanaman dikotil lainnya.

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

I. PENDAHULUAN. terus bermunculannya berbagai jenis industri yang mengolah bahan baku yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis merupakan tanaman yang sangat responsif terhadap

PENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik

dampak perubahan kemampuan lahan gambut di provinsi riau

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

PENGARUH BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.)

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya alam pertanian, sumberdaya alam hasil hutan, sumberdaya alam laut,

I. PENDAHULUAN. Industri kelapa sawit merupakan salah satu industri penghasil devisa non migas di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

I. PENDAHULUAN. perkebunan tebu terbesar di Lampung adalah PT. Gunung Madu Plantation

BAB I PENDAHULUAN. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan makhluk hidup

BAB I PENDAHULUAN. mengeksplor kekayaan alam Indonesia. kehendak Allah SWT yang tidak ada henti-hentinya memberikan keindahan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang ada di Indonesia. Perkebunan kelapa sawit semula berkembang di daerah Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam. Namun, sekarang telah berkembang ke berbagai daerah, seperti Riau, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Sulawesi, Maluku, Papua dan Kalimantan. 1 Kalimantan Tengah terdapat berbagai macam sumber daya alamnya dan lahan yang luas, kelapa sawit adalah salah satunya. Usaha perkebunan kelapa sawit merupakan potensi bisnis perkebunan Kalimantan Tengah yang sangat menguntungkan. Kelapa sawit sangat bermanfaat mulai dari industri makanan sampai industri kimia. 2 Limbah yang dihasilkan oleh tanaman kelapa sawit cukup beragam dan besar jumlahnya. Berbagai jenis limbah ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi kebutuhan manusia, diantaranya sebagai pupuk organik, arang aktif, dan pakan ternak. Berdasarkan tempat pembentukkannya, limbah kelapa sawit dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu limbah perkebunan kelapa sawit dan limbah industri kelapa sawit. 1 Sunarko, Petunjuk Praktis Budidaya dan Pengolahan Kelapa Sawit Cet 1, Jakarta: Agromedia Pustaka, 2007. h.1 2 Sandi Wiro Saptomo, Karya Tulis Ilmiah : Potensi Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit, Palangka Raya: Fakultas Pertanian, 2014. h.4. 1

2 Limbah perkebunan kelapa sawit adalah limbah yang dihasilkan dari sisa tanaman yang tertinggal pada saat pembukaan areal perkebunan, peremajaan, dan panen kelapa sawit. Limbah jenis ini antara lain kayu, pelepah dan gulma. Sedangkan limbah industri kelapa sawit adalah limbah yang dihasilkan pada proses pengolahan kelapa sawit. Limbah ini berupa limbah padat, cair dan gas. Amelioran adalah bahan yang dapat meningkatkan kesuburan tanah melalui perbaikan kondisi fisik dan kimia. Salah satu limbah padat industri kelapa sawit adalah tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Tandan kosong kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik sebagai amelioran. Ameliorasi pada lahan gambut merupakan salah satu cara yang efektif untuk memperbaiki tingkat kesuburan. Bahan amelioran yang sering digunakan dalam budidaya tanaman adalah berbagai bahan organik dan tumbuhan gulma. 3 Tandan kosong yang telah mengalami proses fermentasi atau dekomposisi yang dilakukan oleh mikroorganisme itu pada prinsipnya untuk menurunkan nisbah C/N yang terkandung dalam tandan agar mendekati nisbah C/N tanah. Nisbah C/N yang mendekati nisbah C/N tanah akan mudah diserap oleh tanaman. 4 3 Rahmawati, Pengaruh Pemberian Amelioran dan Jenis Mikroorganisme terhadap Kesuburan Tanah Gambut dan Produktivitas Kedelai Sebagai Penunjang Praktikum Bioteknologi di SMA, Tesis, Palangka Raya : Universitas Palangka Raya, 2014, h.3 4 Yan Fauzi dkk. Kelapa Sawit, Jakarta : Penebar Swadaya, 2012, h. 195-199.

3 Tandan kosong kelapa sawit diperoleh dari perkebunan kelapa sawit di PT. GRAHA INTI JAYA yang terletak di jalan Trans Kalimantan dekat Polres Pulang Pisau. Tandan Kosong kelapa sawit pada areal perkebunan itu dibuang begitu saja oleh pihak perkebunan dan sebagian dari masyarakat Pulang Pisau tidak tahu akan manfaat tandan kosong kelapa sawit yang dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk menyuburkan tanaman. Para ahli lingkungan khawatir terhadap pemakaian pupuk kimia yang berasal dari pabrik karena akan menambah tingkat polusi tanah yang akhirnya akan berpengaruh juga terhadap kesehatan manusia. Berdasarkan hal tersebut, makin berkembang alasan untuk mengurangi penggunaan pupuk mineral dan agar pembuatan pabrik-pabrik pupuk di dunia dikurangi atau dihentikan sama sekali agar manusia terhindar dari petaka polusi. Upaya pembudidayaan tanaman dengan pertanian organik merupakan usaha untuk dapat mendapat bahan makanan tanpa penggunaan pupuk anorganik. 5 Pupuk organik merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari alam dengan jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami. Penggunaan pupuk organik dapat memperbaiki kesuburan tanah dan tidak meninggalkan residu bagi tanaman sehingga aman bagi kesehatan manusia. Didalam tanah terdapat banyak organisme pengurai, baik makro maupun mikro. Pupuk organik terbentuk karena adanya kerjasama mikroorganisme pengurai dengan cuaca serta perlakuan manusia. Kegiatan organisme tanah 5 Ibid., h. 153.

4 dalam proses penguraian tersebut menjadi sangat penting dalam pembentukkan pupuk organik. 6 Tanah merupakan bahan padat (bahan mineral atau organik) yang terletak dipermukaan yang telah dan sedang serta terus-menerus mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor pembentuk tanah, seperti : bahan induk, iklim, organisme, topografi dan waktu. Tanah digunakan sebagai media tumbuh tanaman. 7 Secara garis besar suatu tanah dikatakan subur bila sifat-sifat kesuburan (fisik, kimia dan biologis) mendukung pertumbuhan serta produksi tanaman. 8 Kabupaten Pulang Pisau mempunyai wilayah seluas 8.997 km 2 atau 899.700 ha (5.85% dari luas Kalimantan Tengah sebesar 153.564 km 2 ). Kawasan bergambut di Pulang Pisau mencapai luas : 2.789 km 2 dari luas wilayah Pulang Pisau, yang digunakan untuk pertanian ladang basah (sawah) 404 km 2 sedangkan untuk perkebunan dan peternakan mencapai 1.384 km 2. 9 Kabupaten Pulang Pisau termasuk daerah beriklim tropis dan lembab, temperatur berkisar antara 26,5 0 C 27,5 o C dengan suhu udara rata-rata maksimum mencapai 32,5 o C dan suhu udara rata-rata minimum 22,9 o C, Sebagai daerah yang beriklim tropis, Kabupaten Pulang Pisau rata-rata 6 Effi Ismawati Musnamar, Pupuk Organik: Cair dan Padat Pembuatan Aplikasi, Jakarta: Penebar Swadaya, 2010. h.1-3. 7 http://www.fp.unud.ac.id/ind/wpcontent/uploads/mk_ps_agroekoteknologi/ddit/tekstur% 20baru.pdf. h.3-4. 8 http://syekhfanismd.lecture.ub.ac.id/files/2013/10/naskah-pidato-lengkap.pdf.h.3 9 http:// pulangpisaukab.go.id

5 mendapat penyinaran matahari di atas 50% dan curah hujan > 200 mm/bulan), hal ini menyebabkan tanah gambut di Pulang Pisau banyak dimanfaatkan oleh petani untuk bercocok tanam. Sejalan dengan pertambahan penduduk dan keterbatasan lahan pertanian menyebabkan pilihan diarahkan pada lahan gambut untuk kepentingan pertanian. Lahan gambut merupakan suatu ekosistem khas dari segi struktur, fungsi, dan kerentanan. Pemanfaatan lahan gambut yang tidak bertanggung jawab akan menyebabkan kehilangan salah satu sumber daya yang berharga karena sifatnya yang tidak dapat diperbaharui (nonrenewable). Lahan gambut yang terdegradasi (rusak) karena mengalami subsidensi dan dibiarkan atau ditinggalkan oleh pengelolanya. Lahan gambut memerlukan pengelolaan yang berbeda dengan lahan lain. Namun demikian, lahan gambut apabila dikelola dengan baik, tetap dapat diusahakan sebagai lahan pertanian. Pengembangan pertanian pada lahan gambut harus mempertimbangkan sifat tanah gambut. Tanah gambut di Pulang Pisau mempunyai rongga pori yang cukup banyak. Tanah gambut yang di gunakan oleh petani terdapat kendala-kendala terutama mengandung air yang banyak, tidak tahan terhadap pengeringan, mudah terbakar, ph rendah, dan kandungan hara tersedia juga rendah sehingga perlu ditambahkan pupuk untuk dapat memperbaiki kesuburan tanah seperti sifat fisik, kimia dan biologi tanah sehingga dapat dimanfaatkan sebagai media untuk menumbuhkan tanaman.

6 Sebagaimana dijelaskan di dalam al-qur an pada surat al-a raf ayat 58 bahwasannya tanah yang baik menghasilkan tanaman yang subur dengan seizin Allah yang berbunyi : Artinya: Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya Hanya tumbuh merana. Demikianlah kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (kami) bagi orang-orang yang bersyukur. Dan tanah yang baik, yakni tanah yang subur dan selalu dipelihara, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah, yakni berdasar kehendak Allah yang ditetapkan-nya melalui hukum-hukum alam dan tanah yang buruk, yakni yang tidak subur. Allah tidak memberinya potensi untuk menumbuhkan buah yang baik, karena itu tanaman-tanamannnya hanya tumbuh merana, hasilnya sedikit dan kualitasnya rendah. Demikianlah kami mengulang-ulangi dengan cara beranekaragam dan berkali-kali ayat-ayat yakni tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Kami bagi orang-orang yang bersyukur yakni yang mau menggunakan anugerah Allah sesuai dengan fungsi dan tujuanya. 10 10 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah : Pesan, Kesan, dan Keserasian al-qur an, Jakarta: Lentera Hati, 2002, h. 149.

7 Produksi sayuran dari pekarangan dan kebun untuk memenuhi kebutuhan sendiri mempunyai peran penting dalam sistem produksi. 11 Tanaman sayur dapat berbentuk rumput, perdu, semak, atau menjalar. Tanaman sayur hortikultura semusim yang tumbuh baik di dataran rendah diantaranya adalah tanaman tomat. 12 Tanaman tomat termasuk tanaman setahun (annual) yang berarti umur tanaman ini hanya untuk satu kali periode panen. Setelah berproduksi, kemudian mati. Tanaman ini berbentuk perdu atau semak dengan panjang bisa mencapai 2 m. Batang tomat tidak sekeras tanaman tahunan, tetapi cukup kuat. Warna batang hijau dan berbentuk persegi empat sampai bulat. Pada permukaan batangnya ditumbuhi banyak rambut halus terutama di bagian yang berwarna hijau. Diantara rambut-rambut tersebut biasanya terdapat rambut kelenjar. Pada bagian buku-bukunya terjadi penebalan dan kadangkadang pada buku bagian bawah terdapat akar-akar pendek. Hasil penelitian Iwan Sasli (2011) pada lahan gambut menunjukkan bahwa penambahan berbagai bahan amelioran meningkatkan ketersediaan hara P, K, Mg dan ph tanah, namun menurunkan kadar N gambut. Tanah gambut yang mendapat perlakuan abu janjang sawit memiliki kerapatan lindak yang lebih besar dengan ruang pori total tanah yang lebih kecil 11 Rakhmat Sutarya, dkk. Pedoman Bertanam Sayuran Dataran Rendah, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1995, h. 1-3. 12 H. Hendro Sunarjono, Bertanam 30 Jenis Sayur Cetakan 11, Jakarta: Penebar Swadaya, 2010, h. 1.

8 dibandingkan tanah gambut yang mendapat perlakuan abu serasah / vegetasi gambut dan abu sekam padi. 13 Berdasarkan latar belakang di atas, menjadi landasan pemikiran penulis untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dengan judul : PENGARUH DOSIS AMELIORAN LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT PADA MEDIA TANAH GAMBUT TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.) dengan harapan dapat meningkatkan produksi sayuran dari pekarangan maupun kebun dan untuk mengurangi penggunaan pupuk mineral yang berasal dari pabrik agar tidak terjadi polusi tanah yang dapat membahayakan kesehatan manusia. B. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Limbah kelapa sawit yang digunakan adalah tandan kosong kelapa sawit sebagai amelioran. 2. Media yang digunakan adalah media tanah gambut jenis sapris. 3. Pertumbuhan tanaman tomat meliputi : pertambahan tinggi batang dan jumlah daun 4. Pengamatan hanya pada bagian organ vegetatif. 13 Iwan Sasli, Karakteristik Gambut dengan Berbagai Bahan Amelioran dan Pengaruhnya Terhadap Sifat Fisik dan Kimia Guna Mendukung Produktivitas Lahan Gambut No.1 Volume 4., Pontianak : Agrovigor, 2011,h.42.

9 C. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang dikemukakan pada penelitian ini adalah: 1. Apakah amelioran tandan kosong kelapa sawit berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersicum L)? 2. Berapa dosis optimum amelioran yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersicum L)? D. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh amelioran tandan kosong kelapa sawit terhadap pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersicum L). 2. Untuk mengetahui dosis optimum amelioran yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersicum L). E. Hipotesis Penelitian Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah : H 0 = Tidak ada pengaruh dosis amelioran limbah tandan kosong kelapa sawit pada media tanah gambut terhadap pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersicum L). H 1 = Ada pengaruh dosis amelioran limbah tandan kosong kelapa sawit pada media tanah gambut terhadap pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersicum L).

10 F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, dapat dijadikan pedoman untuk melakukan pengembangan penelitian lebih lanjut. 2. Bagi pendidikan dan masyarakat, pada bagian prosedur kerja skripsi ini sebagai acuan sehingga dapat menambah informasi tentang manfaat limbah tandan kosong kelapa sawit sebagai pupuk organik dalam menyuburkan tanaman. G. Definisi Operasional 1. Limbah kelapa sawit adalah sisa tanaman kelapa sawit yang tidak termasuk dalam produk utama atau ikutan dari proses pengolahan kelapa sawit. Limbah industri kelapa sawit adalah limbah yang dihasilkan pada saat proses pengolahan kelapa sawit. 2. Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran, volume dan massa yang bersifat irreversible (tidak dapat balik) karena adanya pembesaran sel dan pertambahan jumlah sel akibat adanya proses pembelahan sel. 3. Media tanam adalah media atau bahan yang digunakan sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya akar tanaman. 4. Tomat adalah tanaman setahun dengan ciri berakar tunggang, batang tomat bersegi dan berbulu halus, bunganya berbentuk terompet kecil berwarna

11 kuning, buah tomat muda berwarna hijau, setelah tua, tomat berwarna merah dan di dalam ruangan buah terdapat banyak biji. 5. Amelioran adalah bahan yang dapat meningkatkan kesuburan tanah melalui perbaikan kondisi fisik dan kimia. H. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan penelitian adalah sebagai berikut: BAB I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang permasalahan dalam penelitian, sehingga penelitian penting untuk dikaji dan dilakukan. Selain itu, berisi tentang batasan masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat hasil penelitian, definisi operasional dan sistematika penulisan. BAB II Kajian pustaka, berisi tentang penelitian sebelumnya sebagai landasan penelitian yang dilakukan, gambaran teoritik tanaman tomat, tandan kosong kelapa sawit, gambut, pupuk kandang kotoran ayam, serta kerangka konseptual penelitian yang dilakukan. BAB III Metode penelitian, berisi tentang rancangan percobaan, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, alat dan bahan, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan jadwal pelaksanaan penelitian. BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan, berisi tentang hasil penelitian yang diperoleh peneliti yang disajikan dalam bentuk tabel dan gambar dan

12 berisi tentang uraian/penjabaran dari hasil penelitian yang korelasikan dengan teori-teori yang mendukung. BAB V Penutup, berisi tentang kesimpulan penelitian berdasarkan rumusan masalah yang dirumuskan dan saran-saran dari penelitian untuk penelitian berikutnya.