I. UPACARA DAN APRESIASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I BIDANG SATU : UPACARA DAN APRESIASI

Stadion Lhong Raya WIB. Dalam Negeri dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Panel)

TEMA Dengan Revitalisasi Pertanian Kita Tingkatkan Kemandirian dan Kemitraan Menuju Kesejahteraan Petani-Nelayan

AGENDA TENTATIF PEKAN DAERAH (PEDA) KTNA ACEH TAHUN S/D 27 JULI 2016

MATERI DAN JADWAL TENTATIF TEMU WICARA PEJABAT TINGGI/PEJABAT NEGARA PENAS XIV PETANI NELAYAN 2014

VII. KESEKRETARIATAN

PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

NO BIDANG TANGGAL WAKTU NAMA KEGIATAN TEMPAT PESERTA. Pemberian tanda penghargaan oleh Presiden RI. Temu Wicara dengan Presiden RI

NO TEMPAT TANGGAL WAKTU NAMA KEGIATAN BIDANG PESERTA

V. PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PETANI-NELAYAN DAN KESADARAN LINGKUNGAN

NO TANGGAL WAKTU PESERTA NAMA KEGIATAN TEMPAT BIDANG

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014

Dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2011, dengan hormat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 17/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG

6. Penyelanggaraan Temu wicara dengan pejabat tinggi/pejabat negara diselenggarakan dengan tahapan-tahapan, sebagai berikut:

Dalam rangka peringatanhari Pendidikan Nasional Tahun 2012, dengan hormat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

II. KEPEMIMPINAN DAN KEMANDIRIAN KONTAK TANI NELAYAN

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 43 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

: Penyelenggaraan Upacara Bendera Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2013

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2005 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

L E M B A R A N D A E R A H K O T A S E M A R A N G NOMOR 17 TAHUN 2004 SERI E

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG KEPROTOKOLAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 38 Tahun : 2015

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 55/Permentan/KP.120/7/2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN PENYULUH PERTANIAN BERPRESTASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia PEDOMAN PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI TERBAIK TINGKAT NASIONAL TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 51 TAHUN 2005 SERI : A PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, PERSONALIA, DAN MEKANISME KERJA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2014 TENTANG PANITIA NASIONAL PENYELENGGARA SAIL TOMINI TAHUN 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN VIP ROOM BANDARA INTERNASIONAL I GUSTI NGURAH RAI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYELENGGARAAN ACARA RESMI DAN UPACARA BENDERA Nomor: SOP /TU 02 01/UM

PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 154 TAHUN 2014 TENTANG KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN

2011, No.80 2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentan

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004, tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 03 TAHUN 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

KEPUTUSAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH NOMOR : 04 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN TATA TERTIB MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /111/ /2010 TENTANG

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 13/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN PENYULUH PERTANIAN TELADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG. NOMOR: 75/Kpts/KPU-Kab /2015

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG PROGRAM PENYUSUNAN PERATURAN PRESIDEN PRIORITAS TAHUN 2014

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 505/Kpts/SR.130/12/2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2005 TENTANG TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 masyarakat hukum serta keserasian dan sinergi dalam pelaksanaan pengaturan dan kebijakan mengenai desa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaiman

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Penas XIV Petani Nelayan, di Malang, tgl. 7 Juni 2014 Sabtu, 07 Juni 2014

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR SEKRETARIAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PENERIMAAN TAMU KEPALA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN DI KABUPATEN BANJAR. BAB I KETENTUAN UMUM.

QANUN ACEH NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM,

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 02 TAHUN 2005 TENTANG PROTOKOL PROVINSI GORONTALO

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA DAN STAF AHLI BUPATI

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 154 TAHUN 2014 TENTANG KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN

Memperhatikan : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah. M E M U T U S K A N

Transkripsi:

I. UPACARA DAN APRESIASI A Pembukaan 1. Pengertian Pembukaan adalah kegiatan upacara sebagai tanda dimulainya secara resmi pelaksanaan PENAS XV KTNA 2017. 2. Tujuan a. Melaksanakan acara puncak PENAS XV KTNA 2017 dengan lancar dan tertib; b. Memulai secara resmi acara-acara PENAS XV KTNA 2017. 3. Peserta a. Peserta Utama b. Peserta Pendamping c. Peserta Peninjau d. Undangan 4. Waktu dan Tempat a. Waktu : Hari Sabtu, 6 Mei 2017 (Pukul 09.00-12.00 WIB). b. Tempat : Stadion Harapan Bangsa Gampong Lhong Raya Kecamatan Banda Raya, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. 5. Prasarana Upacara a. Arena upacara terdiri dari : 1) Gapura dengan logo PENAS XV KTNA 2017 yang ditempatkan dipintu masuk upacara; 2) Panggung Utama I (Presiden dan Undangan VVIP); 3) Panggung Utama II (Perwakilan ASEAN, Jepang, Asia Pasific, Pengurus Kelompok KTNA Nasional, Penerima Penghargaan, dan Peserta Temu Wicara); 4) Panggung Utama III (DPRA Provinsi, DPRK, Kabupaten/Kota, Bupati / Walikota dan Muspida lainnya); 5) Tribun Peserta Utama, Pendamping dan Peninjau; Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 1

6) Baliho yang menggambarkan pembangunan pertanian terpasang diluar dan didalam Stadion. b. Arena Pameran dan Promosi yang akan dikunjungi oleh Presiden : 1) Pameran Pembangunan Pertanian Nasional; 2) Expo dan Kontes Peternakan Nasional; 3) Expo Aquaculture; 4) Expo Agroforestry 5) Gelar Teknologi c. Sarana Penunjang : 1) Tempat parkir sekitar kawasan Stadion dan tempat pemondokan; 2) Tempat pendaratan Helikopter (Helipad); 3) Tempat istirahat sementara Presiden; 4) Ruang peliputan wartawan ( media centre ); 5) Toilet VIP dan umum d. Peralatan untuk Pembukaan 1) Kentongan/Rapai atau alat lain yang khas dari Kota Banda Aceh; 2) Podium; 3) Pengeras suara atau sound system; 4) Untaian melati (peresmian pameran) atau lainnya; 5) Bunga tangan atau lainnya; 6) Genset cadangan; 7) Layar / TV LCD; 8) Peralatan lain sesuai kebutuhan. e. Pengaturan tempat duduk Tempat duduk diatur sesuai dengan kebutuhan baik jumlah bentuk maupun susunannya. Tempat duduk yang disediakan meliputi : 1) Panggung Utama I Presiden beserta ibu; Ketua MPR, DPR dan DPD RI; Ketua Komisi IV; Menteri Pertanian beserta ibu; Gubernur Aceh beserta ibu; Duta Besar Negara Sahabat; Para Menteri dan Gubernur; Pangdam Iskandar Muda beserta Ibu; Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 2

Kapolda Aceh; Ketua Umum Panitia Penyelenggara dan Panitia Pelaksana Bupati Aceh Besar, Walikota Banda Aceh, Para undangan Eselon I; Perwakilan utusan/organisasi petani lainnya; Pimpinan BUMN, Pengusaha, Swasta, Sponsor Utama dan Undangan VIP Lainnya. 2) Panggung Utama II Perwakilan petani Negara ASEAN, Petani Jepang, Petani Asia pasific Perwakilan pengurus Kelompok KTNA Nasional dan Ahli Andalan; Penerima penghargaan. Peserta Temu Wicara 3) Panggung Utama III Ketua DPRD Provinsi; Ketua dan Anggota DPRD Kota Banda Aceh Ketua DPRD Kabupaten/Kota se Indonesia Bupati/Walikota Seluruh Indonesia; Undangan Muspida lainnya. 4) Tribun Peserta Peserta Utama, Pendamping, Peninjau dan Peserta lainnya f. Dekorasi Dekorasi dibuat sesuai ciri khas Aceh meliputi panggung utama, tempat Temu Wicara, tempat Pameran dan Promosi. Di lokasi PENAS XV KTNA 2017 dipasang bendera KTNA, spanduk (thematik), umbul-umbul, baliho dan tanaman hias. Khusus Spanduk Selamat Datang dipasang di jalan menuju lokasi PENAS XV KTNA 2017. 6. Peserta Upacara Pembukaan a. Undangan 1) Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu; 2) Duta Besar Negara Sahabat; 3) Badan-Badan Internasional; 4) Pejabat Lembaga Tinggi Negara; 5) Ketua MPR-RI; 6) Ketua DPR-RI; Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 3

7) Ketua DPD; 8) Para Mantan Menteri Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Kehutanan Meneg BUMN, Meneg Koperasi dan UKM; 9) Para Pejabat Eselon I instansi terkait; 10) Para Gubernur ; 11) Para Ketua DPRD Provinsi; 12) Para Bupati/Walikota; 13) Para Ketua DPRD Kabupaten/Kota; 14) Organisasi Profesi; 15) Penerima Penghargaan; 16) Pengusaha Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Kehutanan, BUMN/S ; 17) Sponsor Utama; 18) Muspida dan Pejabat Tinggi Provinsi Aceh; 19) Muspida dan Pejabat Tinggi Kota Banda Aceh. b. Peserta PENAS XV KTNA 2017 1) Kontingen Provinsi; 2) Panitia Pusat dan Daerah; 3) Masyarakat setempat. 7. Pakaian a. Masing-masing kontingen Provinsi diminta minimal 2 orang (sepasang) mengenakan pakaian adat tanpa senjata tajam, dan peserta lainnya menggunakan seragam kontingen; b. Undangan memakai baju batik lengan panjang atau sebagaimana tercantum dalam undangan; c. Panitia memakai baju batik lengan panjang dengan tanda pengenal; d. Penerima Penghargaan, memakai Pakaian Sipil Lengkap (PSL) dengan peci hitam polos untuk pria dan pakaian nasional untuk wanita; e. Para Peserta Temu Wicara menggunakan batik lengan panjang dengan tanda pengenal khusus. 8. Tanda Pengenal Seluruh Peserta PENAS XV KTNA 2017 pada acara pembukaan diwajibkan memakai tanda pengenal. Tanda pengenal dibedakan antara peserta, panitia, pers Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 4

(Wartawan dan Reporter Radio/Televisi). Peserta Temu Wicara akan disediakan tanda pengenal khusus yang disetujui Protokol Kepresidenan. 9. Undangan Seluruh undangan diwajibkan membawa dan menunjukkan surat undangan pada waktu memasuki tempat upacara pembukaan. Para undangan yang berasal dari Pusat dan Provinsi lain ditetapkan oleh panitia pusat, sedangkan para undangan yang berasal dari Provinsi Aceh ditetapkan Panitia Daerah setelah berkoordinasi dengan Panitia Pusat. Khusus Undangan Acara Pembukaan akan dikeluarkan pada waktunya oleh Panitia Pusat setelah mendapat persetujuan Protokol Kepresidenan. 10. Pemberian penghargaan a. Penghargaan kepada Gubernur, Bupati/Walikota, dan Pejabat lain yang dinilai berhasil mendukung Program Pembangunan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan ; b. Penghargaan kepada KTNA yang dinilai berprestasi dalam Program Pembangunan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. c. Penghargaan kepada BUMN dan Swasta yang dinilai berhasil mendukung Program Pembangunan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. 11. Temu Wicara dengan Presiden Setelah acara pembukaan, Presiden melakukan temu wicara dengan wakil peserta PENAS XV KTNA 2017 dipandu oleh Menteri Pertanian. Selama Temu Wicara berlangsung semua peserta dan undangan lainnya tetap berada di tempat masingmasing untuk mengikuti acara Temu Wicara. 12. Peninjauan Gelar Teknologi dan Pameran Setelah mengadakan Temu Wicara, Presiden didampingi Menteri Pertanian, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Kehutanan, Gubernur Aceh, dan Ketua Umum Panitia Penyelenggara serta diikuti oleh para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II lainnya menuju arena Gelar Teknologi dan Pameran Pembangunan Pertanian Nasional PENAS XV KTNA 2017. Rombongan disambut oleh : a. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian; b. Para Pejabat Eselon I terkait; c. Bupati Aceh Besar dan Wali Kota Banda Aceh; Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 5

13. Lain-lain a. Konsumsi. Makanan kecil (kudapan) pada waktu upacara pembukaan, disajikan secara lengkap, bersih/sehat yang berasal dari produk petani. Makanan kecil dan minuman tersebut hendaknya telah tersedia di tempat duduk peserta dan undangan sebelum acara pembukaan dimulai. Pada saat Presiden meninjau gelar teknologi dan pameran, makan siang didistribusikan kepada semua peserta. b. Bahan informasi Bagi tamu dan undangan disediakan bahan informasi berupa brosur, majalah, koran, leaflet dan lain-lain yang terkait dengan aspek pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan. Bahan informasi tersebut, terlebih dahulu harus dilaporkan kepada panitia pusat. Bahan-bahan informasi tersebut sudah tersedia di tempat duduk undangan sebelum acara pembukaan dimulai. c. Kesehatan Selama acara pembukaan disediakan ruang kesehatan/posko, ambulan, tenaga medis dan obat-obatan. d. Petugas 1) Pembawa Acara MC tingkat Nasional 2) Penerima Tamu Penerima tamu VVIP, VIP dan penerima tamu umum terdiri dari panitia pusat dan daerah. Jumlah komposisi penerima tamu pria dan wanita serta pakaiannya diatur oleh Panitia Provinsi/Kabupaten. e. Pelayanan Undangan VVIP dan Penerima Penghargaan Presiden Akomodasi dan transportasi lokal untuk tamu VVIP disediakan oleh Panitia pelaksana dan atau instansi vertikal masing-masing. Akomodasi dan transportasi Penerima Penghargaan menjadi tanggung jawab daerah masing-masing. f. Kebersihan Untuk menjaga kebersihan disediakan tempat sampah dan toilet dengan jumlah yang mencukupi di tempat-tempat tertentu. Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 6

B Penutupan 1. Pengertian Penutupan adalah kegiatan upacara sebagai tanda berakhirnya seluruh rangkaian kegiatan pelaksanaan PENAS XV KTNA 2017. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis 11 Mei 2017 akan ditutup secara resmi oleh Wakil Presiden. 2. Tujuan Mengakhiri secara resmi seluruh rangkaian kegiatan PENAS XV KTNA 2017. 3. Waktu dan Tempat a. Waktu : Hari Kamis, 11 Mei 2017, (Pukul 09.00-12.00 WIB) c. Tempat : Stadion Harapan bangsa Gampong Lhong Raya Kecamatan Banda Raya, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. 4. Peserta a. Undangan 1) Para Menteri Kabinet Indonesia Kerja; 2) Duta Besar Negara Sahabat; 3) Badan-Badan Internasional; 4) Pejabat Lembaga Tinggi Negara; 5) Ketua MPR-RI; 6) Ketua DPR-RI; 7) Ketua DPD; 8) Para Mantan Menteri Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Kehutanan Meneg BUMN, Meneg Koperasi dan UKM; 9) Para Pejabat Eselon I instansi terkait; 10) Para Gubernur ; 11) Para Ketua DPRD Provinsi; 12) Para Bupati/Walikota; 13) Para Ketua DPRD Kabupaten/Kota; 14) Organisasi Profesi; 15) Penerima Penghargaan; 16) Pengusaha Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Kehutanan, BUMN/S ; 17) Sponsor Utama; 18) Muspida dan Pejabat Tinggi Provinsi Kalimantan Timur; Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 7

19) Muspida dan Pejabat Tinggi Kabupaten Kutai Kartanegara. b. Peserta Penutupan PENAS XV KTNA 2017 1) Kontingen Provinsi. 2) Panitia Pusat dan Daerah. 3) Masyarakat setempat. 5. Prasarana Upacara Penutupan PENAS XV KTNA 2017 Prasarana Upacara Penutupan PENAS XV pada dasarnya sama seperti prasarana pada upacara Pembukaan PENAS XV yang disesuaikan peraturan yang berlaku. 6. Pakaian a. Masing-masing kontingen daerah (Provinsi) diminta minimal 2 orang (sepasang) mengenakan pakaian adat tanpa senjata tajam, selebihnya menggunakan seragam kontingen. b. Pakaian bagi para undangan adalah batik lengan panjang atau sesuai yang tercantum dalam undangan. c. Panitia, memakai seragam batik lengan panjang dan memakai tanda pengenal. d. Penerima penghargaan mengenakan Pakaian Sipil Lengkap (PSL) dengan peci hitam polos untuk pria dan pakaian nasional untuk wanita. 7. Tanda Pengenal Seluruh peserta penutupan diwajibkan memakai tanda pengenal. Tanda pengenal dibedakan antara peserta, panitia dan pers. 8. Undangan Seluruh undangan diwajibkan membawa surat undangan pada waktu memasuki tempat upacara. Undangan dari Pusat dan Provinsi ditetapkan oleh panitia pusat, sedangkan yang berasal dari daerah ditetapkan oleh Panitia Provinsi/Kabupaten dengan berkoordinasi dengan panitia pusat. 9. Pemberian Penghargaan Penghargaan Menteri Pertanian, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Kehutanan atas nama Pemerintah RI dan penyerahan hadiah lomba bagi juara Umum Pemenang lomba kegiatan PENAS XV KTNA 2017 disaksikan oleh Wakil Presiden. Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 8

10. Lain-lain a. Konsumsi Makanan kecil (kudapan) pada waktu upacara penutupan, disajikan secara lengkap (makanan dan minuman), bersih/sehat yang berasal dari produk petani. Makanan kecil dan minuman tersebut hendaknya telah tersedia di tempat duduk peserta dan undangan sebelum acara dimulai. b. Bahan informasi Bagi tamu dan undangan disediakan bahan informasi berupa brosur, leaflet dan lain-lain yang terkait dengan aspek pembangunan pertanian, kelautan dan perikanan serta kehutanan. Bahan informasi tersebut sebelum dibagikan terlebih dahulu diinformasikan oleh panitia/petugas di daerah atau pusat. Bahan-bahan informasi sebaiknya sudah tersedia di tempat duduk undangan sebelum acara dimulai. c. Kesehatan Disediakan ruang kesehatan/posko dan ambulan guna memberikan pertolongan pertama apabila terdapat peserta yang sakit, disamping itu disediakan tenaga medis yang cukup dan perlengkapan obat-obatan yang memadai untuk keadaan darurat. d. Pelayanan Undangan VIP Akomodasi dan transportasi tamu VIP disediakan oleh Pemda dan instansi terkait. e. Kebersihan Untuk menjaga kebersihan disediakan tempat sampah dan toilet. C Temu Wicara dengan Presiden RI 1. Pengertian Temu Wicara dengan Presiden RI adalah dialog antara petani-nelayan sebagai peserta temu wicara dengan Presiden RI untuk menumbuhkan komunikasi, motivasi dan penyampaian informasi perkembangan daerahnya, serta mendengarkan kebijakan pemerintah dalam bidang pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan 2. Tujuan a. Memberikan kesempatan kepada KTNA untuk menyampaikan perkembangan situasi dan kondisi serta harapan-harapan peningkatan pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan. Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 9

b. Mendapat informasi secara langsung kebijakan pembangunan nasional khususnya pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan. 3. Waktu dan Tempat a. Waktu : Sabtu, 6 Mei 2017 d. Tempat : Stadion Harapan Bangsa Gampong Lhong Raya Kecamatan Banda Raya, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. 4. Peserta a. Peserta Temu Wicara berjumlah 107 orang, terdiri dari: 3 (tiga) orang Pengurus Kelompok KTNA Nasional; 33 orang Pengurus Kelompok KTNA Provinsi; 5 (lima) orang Perwakilan Organisasi Tani Nelayan, dengan penjelasan sebagai berikut: 1) Peserta temu wicara dengan Presiden merupakan perwakilan dari masing-masing provinsi yang diusulan oleh pemerintah daerah dan telah diseleksi oleh Panitia Pusat; 2) Peserta tersebut adalah pelaku utama/pelaku usaha kegiatan pertanian, perikanan dan kehutanan dan atau pelopor pembangunan pertanian/pedesaan di daerah asalnya; b. Proses seleksi calon peserta temu wicara dengan Presiden RI, adalah sebagai berikut: 1) Berdasarkan surat dari Panitia PENAS XV KTNA 2017, masing-masing Ketua Kontingen provinsi mengajukan 3 (tiga) orang calon peserta temu wicara dengan Presiden RI kepada Panitia Pusat c.q Seksi Temu Wicara, yang terdiri dari unsur-unsur petani dewasa, wanita tani dan pemuda tani; 2) Setiap calon peserta yang diusulkan masing-masing provinsi dilengkapi dengan persyaratan administrasi, berupa: (a) surat rekomendasi dari Ketua Kontingan Provinsi PENAS XV-2017 dan diketahui oleh kepala kelembagaan penyuluhan provinsi (Bakorluh/Dinas Pertanian) asal peserta (format sebagaimana Lampiran 1); (b) mengisi biodata (format sebagaimana format sebagaimana Lampiran 2); (c) pas photo terbaru berwarna latar belakang biru, ukuran 4x6 cm, sebanyak 4 (empat) lembar; 3) Berdasarkan usulan di atas, Panitia Pusat c.q Seksi Temu Wicara melakukan seleksi dan menetapkan 1 (satu) orang peserta dari masing-masing provinsi yang diambil dari ke 3 (tiga) orang calon yang diusulkan; Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 10

4) Komposisi peserta temu wicara definitif dari 33 provinsi mempertimbangkan proporsi keterwakilan unsur-unsur petani dewasa, wanita tani dan pemuda tani; 5) Calon peserta yang berasal dari Ahli Andalan Nasional diusulkan oleh organisasi petani tingkat nasional dan akan diambil maksimal sebanyak 3 (tiga) orang; 6) Dari hasil seleksi tersebut diperoleh Peserta Temu Wicara yang seluruhnya berjumlah 107 orang, terdiri dari : 3 (tiga) orang Pengurus Kelompok KTNA Nasional; 99 orang Pengurus Kelompok KTNA Provinsi; 5 (lima) orang Perwakilan Organisasi Tani Nelayan. c. Pembekalan Peserta Temu Wicara dengan Presiden RI: Peserta temu wicara terpilih mendapat pembekalan materi untuk menyamakan visi dan misi, baik yang laksanakan di daerah masing-masing (sebelum kebarangkatan ke lokasi penas) dan di lokasi Penas (menjelang pelaksanaan kegiatan temu wicara), yaitu: 1) Berdasarkan ketetapan hasil seleksi peserta temu wicara dari Panitia Pusat c.q Seksi Temu Wicara, masing-masing kontingen provinsi memberikan pembekalan kepada peserta terpilih di daerah masing-masing, mengenai hal-hal sebagai berikut: (a) Pembekalan tentang pelaksanaan temu wicara dengan Presiden RI, dimaksudkan untuk membangun kesepakatan dengan peserta temu wicara, mengenai: Materi/topik yang akan disampaikan kepada Presiden R.I diutamakan yang menjadi kepentingan nasional; Cara, etika dan kemasan penyampaian gagasan, saran, masalah atau pertanyaan; Hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada saat temu wicara; Pengaturan tempat duduk peserta dan alokasi waktu; Menghindari terjadi duplikasi gagasan, saran, permasalahan yang disampaikan. (b) Materi yang akan disampaikan kepada Presiden RI berkaitan dengan kondisi dan permasalahan yang dihadapi di daerah yang diwakilinya yang bersifat konstruktif dan membangun motivasi; 2) Peserta temu wicara definitif (107 orang) mendapat pembekalan tentang pelaksanaan temu wicara, sebagai berikut: Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 11

(a) Peserta mengikuti pertemuan pembekalan dari Panitia Pusat dan Panitia Daerah c.q Seksi Temu Wicara yang dilaksanakan pada H-1 PENAS XV KTNA 2017 di lokasi PENAS; (b) Pembekalan tentang pelaksanaan temu wicara dengan Presiden RI, dimaksudkan untuk membangun kesepakatan dengan peserta temu wicara, mengenai: Materi/topik yang akan disampaikan kepada Presiden R.I diutamakan yang menjadi kepentingan nasional; Cara, etika dan kemasan penyampaian gagasan, saran, masalah atau pertanyaan; Hal-hal yang boleh dan tidak diboleh dilakukan pada saat temu wicara; Pengaturan tempat duduk peserta dan alokasi waktu; Menghindari terjadi duplikasi gagasan, saran, permasalahan yang disampaikan. (c) (d) (e) Materi yang akan disampaikan kepada Presiden RI berkaitan dengan kondisi dan permasalahan yang dihadapi di daerah yang diwakilinya yang bersifat kostruktif dan membangun motivasi; Pada pertemuan pembekalan para peserta saling berkenalan dan melakukan konsolidasi tentang substansi atau materi yang akan disampaikan pada saat temu wicara; Menyepakati dan melatih proses dan substansi tanya-jawab dengan Presiden RI; (f) Menetapkan ruang lingkup materi temu wicara dan ditetapkan paling banyak 6 (enam) orang pembicara/penanya perwakilan peserta temu ciwara. 5. Pendamping Narasumber Presiden R.I sebagai Narasumber tunggal didampingi oleh 3 (tiga) orang Menteri Kabinet dari kementerian teknis, yaitu: No. Pendamping Nama Pendamping 1. Menteri Pertanian DR.Ir.Amran Sulaiman, 2. Menteri Kehutanan Dan Lingkungan Hidup DR. Ir. Siti Nurbaya 3. Menteri Kelautan dan Perikanan Susy Pudjiastuti Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 12

6. Metode Temu Wicara Metode yang digunakan dalam Temu Wicara dengan Presiden R.I adalah, menyampaikan informasi (prolog) tentang pembangunan nasional secara singkat oleh Presiden dan dilanjutkan dengan tanya jawab antara Presiden R.I dengan peserta temu wicara yang langsung dimemoderasi oleh Presiden RI. 7. Penyelenggaraan Temu Wicara Temu wicara dengan Presiden R.I diselenggarakan dengan tahapan-tahapan, sebagai berikut: a. Persiapan 1) Berdasarkan hasil seleksi calon peserta temu wicara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian mengeluarkan surat ketetapan peserta temu wicara dengan Presiden RI pada PENAS XV KTNA 2017 dan selanjutnya mengkomunikasikannya kepada Gubernur di 33 provinsi dan dikoordinasikan dengan pihak Sekretariat Negara serta panitia daerah; 2) Menteri Pertanian mengirimkan surat permohonan kepada Presiden RI tentang Rencana Penyelenggaraan Temu Wicara dengan Presiden RI pada PENAS XV KTNA 2017, sekaligus mohon perkenan Bapak Presiden untuk melakukan dialog dengan 107 orang Kontaktani-Nelayan peserta PENAS XV KTNA 2017 terpilih dengan melampirkan daftar nama ke 107 orang peserta temu wicara hasil seleksi Pusat (matriks Lampiran 3); 3) Panitia Pusat menyampaikan informasi umpan balik kepada ketua kontingen masingmasing provinsi tentang hasil seleksi peserta temu wicara, yaitu nama 1 (satu) orang peserta temu wicara difinitif, sekaligus meminta ketua kontingen memberikan pembekalan bagi yang bersangkutan di daerah; 4) Setiap peserta temu wicara definitif diminta membawa pakaian batik lengan panjang yang akan dikenakan pada saat pelaksanaan temu wicara; 5) Peserta temu wicara definitif diminta sudah hadir pada H-2 (3 Mei 2017) dan melapor kepada Panitia PENAS XV KTNA 2017 (Pusat dan Daerah) c.q Seksi Temu Wicara di kantor sekretariat PENAS XV KTNA 2017, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh dan menyerahkan surat tugas serta sekaligus menerima tanda pengenal khusus peserta Temu Wicara dengan Presiden; 6) Bila diperlukan ke 107 peserta akan menginap di lokasi tertentu sebagai proses karantina yang dikhususkan bagi peserta temu wicara, di ruangan yang akan ditentukan kemudian; Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 13

7) Peserta temu wicara yang berjumlah 107 orang mendapat pembekalan dari panitia pusat dan daerah cq seksi temu wicara pada H 1 (4 Mei 2017); 8) Menetapkan petugas notulen dan penyusun laporan tertulis dari pantia Seksi Temu Wicara di Pusat dan Daerah; b. Pelaksanaan 1) Temu wicara dilaksanakan pada hari Sabtu, 6 Mei 2017 di Panggung Utama PENAS XV KTNA 2017 Petani-Nelayan setelah pembacaan do'a pada rangkaian Acara Pembukaan PENAS XV KTNA 2017. 2) Peserta temu wicara dengan Presiden R.I telah siap berkumpul di Panggung Utama PENAS XV KTNA 2017, harus hadir 60 menit sebelum upacara pembukaan PENAS XV KTNA 2017 dimulai (yang dipandu dan dikoordinasikan oleh panitia seksi temu wicara); 3) Peserta temu wicara mengenakan pakaian adat daerah masing-masing tanpa senjata; 4) Peserta temu wicara dengan Presiden R.I menempati tempat duduk berkelompok dengan mengambil posisi tepat dihadapan podium Presiden R.I namun menjadi satu dengan peserta penas lainnya; 5) Mengawali proses kegiatan temu wicara, pembawa acara (MC) mempersilahkan Presiden R.I berserta rombongan menuju tempat pelaksanaan temu wicara yang telah ditentukan (apabila lokasi temu wicara terpisah dengan panggung utama); 6) Menteri Pertanian membuka acara temu wicara dengan Presiden RI; 7) Setelah Presiden R.I berserta rombongan menduduki kursi yang disediakan, Presiden R.I langsung memulai acara temu wicara dengan menyampaikan kata pembuka (prolog) berupa kebijakan pembangunan nasional pada umumnya dan pembangunan pertanian pada khususnya, dilanjutkan dengan tanya-jawab dengan peserta temu wicara; 8) Proses dan substansi tanya-jawab dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disepakati pada saat pembekalan; 9) Seluruh peserta PENAS XV KTNA 2017 non peserta Temu Wicara dengan Presiden R.I yang hadir pada Acara Pembukaan PENAS XV KTNA 2017 bertindak selaku pendengar dan pengamat yang baik (tanpa hak berbicara). Hal ini perlu disosialisasikan oleh Ketua Kontingen Provinsi kepada anggotanya masing-masing. 10) Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 14

c. Pelaporan 1) Segera setelah selesai acara Pembukaan PENAS XV KTNA 2017, laporan pelaksanaan temu wicara dengan Presiden RI diserahkan kepada pengelola informasi PENAS XV KTNA 2017 untuk dimuat pada media lokal dan media PENAS XV KTNA 2017. 2) Seksi Temu Wicara pada Panitia Pusat dan Daerah membuat laporan kegiatan Temu Wicara dengan Presiden R.I pada PENAS XV KTNA 2017 yang antara lain mencakup: (1) Jumlah peserta dan komposisinya; (2) Waktu dan tempat; (3) Proses berlangsungnya temu wicara; (4) Substansi yang dibahas/disampaikan; (5) Rumusan hasil dan tindak lanjut; (6) Masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan temu wicara; 3) Laporan akhir penyelenggaraan disampaikan kepada Sekretariat Panitia PENAS XV KTNA 2017 Pusat, selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah pelaksanaan; D Temu Wicara dengan Pejabat Tinggi/Pejabat Negara 1. Pengertian Temu Wicara dengan Pejabat Tinggi/Pejabat Negara adalah forum dialog antara kontaktani (petani, nelayan, petani di dalam dan disekitar hutan) peserta PENAS XV KTNA 2017 dengan pejabat tinggi/pejabat negara, untuk menciptakan komunikasi dua arah mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan, pelaksanaan dan pemecahan masalah dalam perkembangan daerah, khususnya di bidang pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan di pergampongan 2. Tujuan a. Membangun komunikasi dua arah antara peserta dengan pejabat tinggi/pejabat negara dan memperkuat kerjasama serta memecahkan permasalahan yang dihadapi petani-nelayan; b. Memperluas wawasan peserta tentang kebijakan yang berkaitan dengan pembangun pertanian, perikanan dan kehutanan di pergampongan; Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 15

c. Menyampaikan umpan balik dari peserta mengenai aspirasi, keinginan, gagasan dan masalah-masalah yang dihadapi dalam pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan di pergampongan serta solusinya; d. Meningkatkan motivasi peserta untuk lebih bergairah dalam melaksanakan pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan di wilayahnya Waktu dan tempat a. Waktu : Tanggal 7 s/d 8 Mei 2017 b. Tempat : (Disesuaikan) 3. Peserta Peserta Temu Wicara dengan Pejabat Tinggi/Pejabat Negara berjumlah sekitar 1.500 orang per sesi yang berasal dari 33 provinsi. Peserta tersebut terdiri dari petani, nelayan, petani di dalam dan disekitar hutan dan pendamping petani (petugas) sesuai matrik Alokasi Peserta dan Pendamping dari masing-masing Provinsi sebagai Peserta Temu Wicara dengan Pejabat Tinggi/Pejabat Tinggi Negara. 4. Materi dan Narasumber MATERI DAN JADWAL TENTATIF TEMU WICARA PEJABAT TINGGI/PEJABAT NEGARA PENAS XV KTNA 2017 NO NARASUMBER TOPIK/MATERI WAKTU TEMPAT MODERATOR/ SEKRETARIS I TEMU WICARA I 1. Menteri Pertanian Kebijakan Kementerian Pertanian dalam mencapai swasembada pangan melalui Program 4 Sukses Pembangunan Pertanian Gedung Sosial Aceh 2. Menteri Kelautan dan Perikanan Peningkatan nilai tambah produksi perikanan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan KTNA melalui GEMPITA (Gerakan Nasional Masyarakat Minapolitan) Sultan Salim Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 16

3. Menteri Kehutanan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat melalui Pengembangan Agroforestry Aula Dinas Kehutanan II PANEL I 1. Menko Perekonomian Kebijakan Menko Perekonomian dalam mendukung keejahteraan nktna Gedung Serbaguna Gubernur 2. Ketua DPR-RI Dukungan DPR-RI dalam Mempercepat Implementasi Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Gedung DPRA 3. Ketua DPD-RI Dukungan DPD-RI dalam Mempercepat Implementasi Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Gedung DPRA PANEL III 1. Menteri Negara BUMN Peran BUMN dalam Mendukung Kesejahteraan petani-nelayan AAC Dayan Dawood 2. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Kebijakan Menko Kesra Mendukung Program PNPM untuk sekter pertanian Gedung Serbaguna Stadion 3. Menteri Koperasi dan UKM Kebijakan Pengembangan Koperasi Sektor Pertanian (KOPTAN) Gedung Serbaguna Stadion Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 17

IV PANEL IV 1. Menteri Perindustrian 2. Menteri Perdagangan 3. Gubernur Bank Indonesia Kebijakan Kementerian Perindustrian dalam Mendorong Perkembangan Agroindustri sebagai Motor Penggerak Agribisnis Kebijakan Kementerian Perdagangan dalam Mendorong Ekspor dan Impor serta Pemasaran Dalam Negeri Bagi Komoditas Pertanian Kebijakan Bank Indonesia Dalam Mendukung Usaha Agribisnis di PeGampong an Gedung Serbaguna Stadion Gedung Serbaguna Stadion AAC Dayan Dawood V PANEL V 1. Menteri Dalam Negeri Dukungan Kementerian Dalam Negeri dalam pemberdayaan masyarakat di pegampong an Gedung Serbaguna Gubernur 2. Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga Kebijakan Kementerian Negara Pemuda dan Olah Raga dalam Membina Generasi Muda di PeGampong an AAC Dayan Dawood 3. Menteri Pemberdayaa n Perempuan Kebijakan dan Upaya Pemberdayaan Perempuan di Sektor Pertanian, Perikanan dan kehutanan AAC Dayan Dawood Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 18

VI PANEL VI 1. Menteri Pekerjaan Umum Dukungan Kementerian PU terhadap Program Pengembangan Jaringan Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tania (JITUT) dan Jaringan Irigasi Gampong (JIDES) serta Infrastruktur Pertanian Lainnya Gedung Serbaguna Stadion 2. Kepala Badan Pertanahan nasional Kebijakan Pencegahan Alih Fungsi Lahan Pertanian Gedung Serbaguna Stadion 3. Kepala Bappenas Kebijakan Bappenas dalam mendukung Program 4 sukses pembanguanan pertanian Gedung DPRA 6. Metode Temu Wicara dengan pejabat tinggi/pejabat negara dilaksanakan dengan motode pemaparan singkat oleh narasumber dan dilanjutkan dengan tanya-jawab antara peserta dengan pejabat tinggi/pejabat negara yang dipandu oleh seorang moderator berasal dari anggota organisasi petani terpilih. 7. Penyelanggaraan Temu wicara dengan pejabat tinggi/pejabat negara diselenggarakan dengan tahapantahapan, sebagai berikut: a. Persiapan 1) Berdasarkan surat dari Panitia Pusat PENAS XV KTNA 2017, masing-masing Ketua Kontingen provinsi menyiapkan calon peserta temu wicara dengan pejabat tinggi/pejabat negara kepada Panitia Pusat c.q Seksi Temu Wicara. 2) Ketua kontingen provinsi memberikan pembekalan mengenai hal- hal sebagai berikut: a) Pendapat, gagasan, saran atau pertanyaan yang berkaitan dengan kondisi dan masaiah-masalah yang dihadapi di daerah yang diwakilinya untuk disampaikan pada saat temu wicara; b) Cara dan etika mengungkapkan pendapat, gagasan, saran atau pertanyaan yang bersifat konstruktif dan membangun spirit/motivasi. Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 19

b. Pelaksanaan 1) Temu wicara dilaksanakan pada periode tanggal 7 s/d 8 Mei 2017 di Lokasi PENAS XV KTNA 2017 yang telah ditentukan 2) Beberapa materi temu wicara dilaksanakan secara paralel; 3) Semua peserta temu wicara telah hadir 30 menit sebelum acara dimulai dengan mengisi daftar hadir yang telah disediakan panitia; 4) Proses berlangsungnya temu wicara dengan pejabat tinggi diatur oleh moderator yang telah ditetapkan. c. Pelaporan 1) Segera setelah selesai acara Temu Wicara dengan Pejabat Tinggi/Pejabat, laporan pelaksanaan diserahkan kepada pengelola informasi PENAS XV KTNA 2017 untuk dimuat pada media lokal dan media PENAS XV KTNA 2017; 2) Seksi Temu Wicara dari Panitia Pusat dan Daerah membuat laporan penyelenggaraan Temu Wicara dengan Pejabat Tinggi/Pejabat Negara antara lain, mencakup: (1) Jumlah peserta dan komposisinya; (2) Waktu dan tempat; (3). Proses berlangsungnya temu wicara; (4) Substansi yang dibahas/disampaikan; (5) Masaiah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan temu wicara (6) Rumusan hasil dan rencana tindak lanjut; 3) Laporan Akhir penyelenggaraan disampaikan kepada Sekretariat Panitia PENAS XV KTNA 2017 Pusat, selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah pelaksanaan. 5. Pelaksanaan a. Peserta Temu Wicara mengisi daftar hadir 1 jam sebelum Temu Wicara dimulai; b. Peserta Temu Wicara untuk masing-masing sesi berjumlah sekitar 1500 orang; c. Peserta memakai tanda peserta PENAS XV KTNA 2017 yang dikeluarkan oleh Panitia Pusat; d. Moderator dan Sekretaris Temu Wicara berasal dari unsur KTNA dan ditetapkan oleh Panitia Pelaksana Seksi Temu Wicara PENAS XV KTNA 2017; e. Peserta diwajibkan mematuhi tata tertib Temu Wicara; f. Jadwal tempat dan fasilitas peserta diatur lebih lanjut dalam petunjuk teknis yang disusun oleh Panitia Provinsi/Kabupaten; g. Panitia Temu Wicara dengan Pejabat Tinggi/Pejabat Negara diharuskan membuat laporan akhir kegiatan dan diserahkan kepada Seksi Kesekretariatan/ Urusan Publikasi, Dokumentasi dan Pelaporan. Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 20

E Pemberian Penghargaan 1. Pemberian Penghargaan a. Pengertian Pemberian penghargaan adalah acara pemberian tanda-tanda kehormatan dan pengakuan prestasi kepada petani-nelayan, anggota masyarakat dan para pejabat yang berjasa dan berprestasi di bidang pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan. Pemberian penghargaan ini dapat berasal dari pemerintah dan atau dari organisasi petani-nelayan, diberikan pada acara pembukaan dan atau penutupan PENAS XV KTNA 2017, serta Rembug Utama Kelompok KTNA Nasional. b. Tujuan Meningkatkan motivasi petani-nelayan, tokoh masyarakat/agama/adat, pemerhati, pakar/ilmuwan dan para pejabat untuk lebih berprestasi dibidang pertanian, perikanan dan kehutanan. c. Penerima Penghargaan Penerima penghargaan adalah petani-nelayan, tokoh masyarakat/agama/adat, pemerhati, pakar/ilmuwan dan para pejabat/pegawai pemerintah, penyuluh (Pertanian, Perikanan, Kehutanan), peneliti (Pertanian, Perikanan, Kehutanan) dan pengusaha mitra petani-nelayan. d. Waktu dan Tempat 1) Tanda Penghargaan yang diserahkan oleh Presiden RI Waktu : Sabtu, 6 Mei 2017 Tempat : Panggung utama Stadion Harapan Bangsa 2) Piagam Penghargaan yang diserahkan oleh Menteri-Menteri atas nama Pemerintah RI Waktu : Kamis, 11 Mei 2017 Tempat : Panggung Utama di Stadion Harapan Bangsa 3) Tanda Penghargaan yang diserahkan oleh Ketua Kelompok KTNA Nasional atas nama petani nelayan Waktu : Rabu-Kamis/10-11 Mei 2017 Tempat : Panggung Utama di Stadion Harapan Bangsa Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 21

e. Jenis Penghargaan 1) Tanda penghargaan dari Presiden RI berupa : Bintang Maha Putra, Satya Lencana Pembangunan, Satya Lencana Wirakarya atau tanda kehormatan lain diberikan kepada yang berjasa di bidang pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan antara lain : a) Petani-Nelayan b) Tokoh Masyarakat/Adat/Agama c) Pemerhati, Peneliti, Pakar/Ilmuwan, Penyuluh d) Pengusaha Swasta, BUMN dan Mitra kerja e) Pejabat Pemerintah f) Lembaga Sosial Ekonomi PeGampong an (Koperasi Tani, P4S, LSM. Dll.) 2) Piagam Penghargaan dari Menteri-Menteri, diberikan antara lain kepada: a) Petani-Nelayan b) Tokoh Masyarakat/Adat/Agama c) Pemerhati, Peneliti, Pakar/Ilmuwan, Penyuluh d) Pengusaha Swasta, BUMN dan Mitra kerja e) Lembaga Sosial Ekonomi PeGampong an (Koperasi Tani, P4S, LSM. Dll.) 3) Tanda Penghargaan dari Kelompok KTNA Nasional, diberikan antara lain kepada : a) Petani-Nelayan berprestasi b) Pengusaha (Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) c) Penyuluh (Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) d) Petugas lain yang berjasa dibidang pertanian e) Pengusaha Swasta, BUMN dan Mitra kerja. f. Syarat-syarat Pengusulan Calon Penerima Penghargaan 1) Syarat-syarat pengusulan Tanda Kehormatan Bintang Maha Putra, Bintang Jasa, Satyalancana Pembangunan dan Satyalancana Wirakarya, bagi Gubernur, Bupati/Walikota dan PNS sebagai berikut (masing-masing rangkap 3/tiga): a) Daftar Riwayat Hidup dan Riwayat Pekerjaan; b) Bagi Pejabat atau PNS dilengkapi dengan SK Jabatan Terakhir; c) Tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling sedikit 5 (lima) tahun; d) Resume uraian jasa/abstraksi meliputi: 1. Uraian jabatan; Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 22

2. Kebijaksanaan program pembangunan pertanian; 3. LHP bidang pertanian; 4. Pelaporan keuangan bidang pertanian; 5. Serapan teknologi pertanian; 6. Pendayagunaan penyuluh pertanian; 7. Pertumbuhan produktifitas sektor pertanian; 8. Langkah yang diambil; 9. Hasil-hasil yang dicapai; 10. Prestasi tingkat provinsi dan tingkat daerah; 11. Tanda jasa yang dimiliki; 12. Bagi Gubernur dilengkapi rekomendasi dari Menteri Dalam Negeri, bagi Bupati/Walikota dilengkapi rekomendasi dari Gubernur. e) Surat klarifikasi dari Kepala Badan Intelijen Negara, Jaksa Agung Republik Indonesia dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia. 2) Syarat-syarat pengusulan Tanda Kehormatan Bintang Maha Putra, Bintang Jasa, Satyalancana Pembangunan dan Satyalancana Wirakarya, bagi Tokoh Masyarakat/Petani dan Pengusaha sebagai berikut (masing-masing rangkap 3/tiga): a. Riwayat hidup dan pendidikan; b. Riwayat kepangkatan/jenjang, karir (kalau ada); c. Penghargaan yang pernah diraih; d. Latar belakang usulan penghargaan; e. Karya-karya yang pernah dihasilkan; f. Manfaat yang dirasakan terhadap karya tersebut. g. Surat klarifikasi dari Kepala Badan Intelijen Negara, Jaksa Agung Republik Indonesia dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia. g. Tata Cara Pengusulan Calon Penerima Penghargaan 1) Cara Pengusulan a) Kepala Dinas/Badan tingkat Provinsi diusulkan oleh Gubernur dan direkomendasi oleh Kelompok KTNA Provinsi; b) Kepala Dinas/Badan tingkat Kabupaten/Kota diusulkan oleh Bupati dan direkomendasi oleh Kelompok KTNA Kabupaten/Kota/Provinsi; c) Petani, Pengusaha, Mitra Kerja, Mitra Usaha diusulkan oleh Gubernur/ Bupati/Walikota direkomendasi oleh Kelompok KTNA sesuai tingkatannya; d) Pejabat Fungsional/Struktural diusulkan oleh pimpinan unit Eselon I; Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 23

e) Gubernur diusulkan oleh Kelompok KTNA provinsi dengan tembusan disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri; f) Bupati/Walikota diusulkan oleh Kelompok KTNA Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada Gubernur; g) Bagi yang sudah pernah mendapat tanda kehormatan dari Presiden (Satya Lencana Wirakarya atau Satya Lencana Pembangunan) tidak dapat di usulkan lagi pada tingkat penghargaan yang sama; h) Bagi pejabat yang diusulkan sekurang-kurangnya telah menjabat minimal 2 tahun dalam jabatan; i) Surat usulan seluruh calon penerima penghargaan ditujukan kepada Menteri Pertanian RI. 2) Batas Waktu Pengusulan Batas pengusulan penghargaan paling lambat akhir Januari 2017. 3) Pengusulan Resume keberhasilan calon penerima Tanda Kehormatan, terdiri dari : a) Pencapaian sasaran dalam wilayah masing-masing terdiri dari produksi, areal/populasi, produktivitas; b) Produkt Domestik Regional Bruto (PDRB); c) Prestasi/Lomba, hasil dan karya yang telah diperoleh dalam bentuk perlombaan tingkat daerah atau tingkat nasional lingkup sektor pertanian; d) Perbandingan produksi yang dilakukan selama kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir; e) Upaya yang dilakukan untuk memberikan motivasi bagi pelaku pertanian sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. h. Pelaksanaan Seleksi Calon Penerima Penghargaan a. Pelaksanaan seleksi dan pengajuan penerima penghargaan diusulkan oleh Kelompok KTNA Provinsi/Kabupaten/Kota bagi calon penerima penghargaan pegawai pemerintah dan pengusaha mitra petani-nelayan, sedangkan penghargaan yang akan diberikan oleh pemerintah kepada petani-nelayan diusulkan melalui Gubernur/Bupati/Walikota kepada panitia Penyelenggara sesuai peraturan yang berlaku; b. Guna memudahkan koordinasi calon penerima penghargaan setelah sampai dilokasi agar segera menghubungi Panitia Provinsi/Kabupaten seksi penghargaan di sekretariat Panitia Provinsi/Kabupaten; Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 24

3) Para peserta penerima penghargaan disediakan tempat duduk tersendiri dan mengenakan Pakaian Sipil Lengkap (PSL) dengan peci hitam polos untuk pria dan pakaian nasional untuk wanita; 4) Panitia Pemberian Penghargaan diharuskan membuat laporan akhir kegiatan yang diserahkan kepada Seksi Kesekretariatan/Urusan Publikasi, Dokumentasi dan Pelaporan. 2. Pemberian Hadiah Lomba a. Pengertian Pemberian hadiah lomba, adalah kegiatan pemberian tanda-tanda pengakuan prestasi peserta PENAS XV KTNA 2017 atas keberhasilannya meraih prestasi dalam perlombaan kegiatan terbaik selama berlangsungnya PENAS XV KTNA 2017. Hadiah lomba kegiatan untuk juara umum diberikan pada acara penutupan, sedangkan hadiah-hadiah lainnya diberikan pada acara pagelaran setiap lombalomba kegiatan. b. Tujuan Meningkatkan motivasi bagi pemenang lomba kegiatan pada acara kegiatan PENAS XV KTNA 2017 sebagai pengakuan prestasi. c. Peserta Pemenang Lomba kegiatan PENAS XV KTNA 2017 d. Waktu dan Tempat 1) Juara Umum Waktu : Kamis, 11 Mei 2017 Tempat : Panggung Utama di Stadion Harapan Bangsa 2) Juara Lomba Kegiatan PENAS XV KTNA 2017 Waktu : Setelah acara masing-masing lomba selesai Tempat : Disesuaikan dengan kegiatan lomba e. Pelaksanaan 1) Para peserta diharuskan mendaftarkan diri kepada panitia lomba paling lambat 1 (satu) jam sebelum waktu pelaksanaan setiap kegiatan lomba. 2) Mengikuti perlombaan sesuai aturan yang telah ditetapkan masing-masing kegiatan lomba. 3) Panitia/juri menetapkan juara 1, 2, dan 3 yang tidak bisa di ganggu gugat. 4) Pemberian hadiah lomba berupa piagam dan souvenir. Petunjuk Teknis PENAS XV Petani-Nelayan 2017 25