LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : Kep-009/DIR/KPEI/1107 Tanggal :

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : Kep-007/DIR/KPEI/0505 Tanggal :

BAB 3 PENYIMPANAN UNTUK EFEK BERSIFAT EKUITAS

Daftar Isi Peraturan Jasa Kustodian Sentral

KEPUTUSAN DIREKSI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Nomor : KEP-016/DIR/KSEI/1209 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN JASA KUSTODIAN SENTRAL

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA ATAS EFEK BERSIFAT EKUITAS

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 48/PM/1997 TENTANG REKENING EFEK PADA KUSTODIAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

BAB 1 KETENTUAN UMUM

PERATURAN NOMOR VI.A.3 : REKENING EFEK PADA KUSTODIAN Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep- /PM/1997 Tanggal : Desember

KEPUTUSAN DIREKSI PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA

2. Saham Bursa adalah saham PT Bursa Efek Indonesia.

SURAT EDARAN No. SE-002/DIR/KPEI/0610

KEPUTUSAN DIREKSI PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA

Peraturan KSEI No. I-B Tentang Rekening Efek Utama (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0036/DIR/KSEI/0816 tanggal 25 Agustus 2016)

PERATURAN KPEI NOMOR: II-5 PENYELENGGARAAN KLIRING DAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA EFEK BERSIFAT EKUITAS

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA INDEKS EFEK

ANGGOTA KLIRING YANG MENDAPATKAN JASA LAYANAN KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA DAN OPSI

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

6. Kewajiban Jaringan Kredit adalah nilai tagihan yang wajib dipenuhi oleh anggota Jaringan Kredit.

BAB 4 PENYIMPANAN UNTUK BERSIFAT UTANG

JASA KUSTODIAN SENTRAL

Peraturan KSEI No. I-D Tentang Rekening Dana (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0020/I/DIR/KSEI/0615 tanggal 3 Juni 2015)

BAB 2 PENDAFTARAN EFEK DI KSEI

Peraturan KSEI No. I-C Tentang Sub Rekening Efek (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP- 0029/DIR/KSEI/1217 tanggal 22 Desember 2017)

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 42/PM/1997 TENTANG TRANSAKSI EFEK KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, MEMUTUSKAN :

2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

Kamus Istilah Pasar Modal

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI EFEK TIDAK DIJAMIN DAN TRANSAKSI DIPISAHKAN ATAS EFEK BERSIFAT EKUITAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KSEI NOMOR III-D TENTANG PENYIMPANAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 2 KEANGGOTAAN PENJAMINAN. (a) Anggota Penjaminan Biasa, yang terdiri dari :

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR : Kep-565/BEJ/ TENTANG PERATURAN NOMOR II-A TENTANG PERDAGANGAN EFEK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PERDAGANGAN NOMOR II.F.3 : TENTANG KLIRING, PENJAMINAN DAN PENYELESAIAN TRANSAKSI EFEK BERSIFAT UTANG

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

BAB 3 MANAJEMEN LEMBAGA KLIRING

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 44 /POJK.04/2016 TENTANG LAPORAN LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERJANJIAN TENTANG REKENING EFEK Nomor: SP- /RE/KSEI/mmyy

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL TENTANG PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA

PERATURAN KSEI NOMOR IV-D TENTANG CORPORATE ACTION UNTUK EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 3 KEPENGURUSAN DAN KOMITE LEMBAGA KLIRING

PERATURAN NOMOR III-H: TENTANG PELELANGAN DAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM BURSA

ANGGARAN DASAR PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2. Batasan Transaksi (Trading Limit) adalah nilai maksimum Transaksi Bursa bagi setiap Anggota Kliring yang ditetapkan oleh KPEI.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Mekanisme Perdagangan

DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN. Tetap. Tetap.

109 Jasa Kliring dan Penjaminan serta Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka. 110 Wewenang Lembaga Kliring Dalam Penyelesaian Kontrak Berjangka

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-26/PM/1999 TENTANG

GUBERNUR BANK INDONESIA,

Business Law. Surat berharga M-8. Tony Soebijono

No. 17/ 14 /DPSP Jakarta, 5 Juni S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA

ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP-20/PM/2003 TENTANG PEMELIHARAAN DAN PELAPORAN MODAL KERJA BERSIH DISESUAIKAN

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD

ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK

ANGGARAN DASAR PT MANDOM INDONESIA Tbk. Nama dan Tempat Kedudukan Pasal 1. Jangka Waktu berdirinya Perseroan Pasal 2

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 13/PM/2002 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Syarat dan ketentuan 1. Definisi Dalam syarat dan ketentuan ini, kecuali apabila konteksnya menentukan lain, istilah-istilah berikut ini memiliki arti

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 09/PM/1997 TENTANG PEMBIAYAAN PENYELESAIAN TRANSAKSI EFEK OLEH PERUSAHAAN EFEK BAGI NASABAH

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP-26/PM/2003 TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

PT Bank Yudha Bhakti Tbk

!"#$#%&'#(&)*%*(%+#(&,*$-./.(#(&%$#(!#)!0&$*)!#&'#(#&

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL

BAB 3 TATA CARA KLIRING DAN PENYELESAIAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 72 /POJK.04/2017 TENTANG POKOK KETENTUAN PERJANJIAN PINJAMAN SUBORDINASI PERUSAHAAN EFEK

Transkripsi:

LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : Kep-009/DIR/KPEI/1107 Tanggal : 14-11-2007 PERATURAN NOMOR: II-10 JASA PINJAM MEMINJAM EFEK TANPA WARKAT 1. Definisi a) Kecuali diberi pengertian lain secara khusus, maka semua kata atau istilah yang disebutkan dalam peraturan ini mempunyai arti yang sama sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya. b) Dalam peraturan ini, yang dimaksud dengan: i. Corporate Action adalah setiap tindakan Emiten yang memberikan hak kepada seluruh pemilik manfaat atas Efek dari jenis dan kelas yang sama seperti hak untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Efek, hak untuk memperoleh dividen tunai, dividen Efek, bonus Efek, bonus tunai, hak memesan Efek terlebih dahulu, waran, atau hak-hak lainnya. ii. iii. iv. Perjanjian adalah perjanjian Pinjam-Meminjam Efek yang dibuat dan ditandatangani oleh KPEI dan Anggota Kliring atau pihak lain yang disetujui oleh KPEI dan Bapepam, berkaitan dengan pelaksanaan Pinjam-Meminjam Efek. Pinjam-Meminjam Efek adalah kegiatan pinjam-meminjam suatu Efek antara pihak pemilik Efek sebagai Pemberi Pinjaman dengan KPEI sebagai penerima pinjaman atau antara KPEI sebagai pemberi pinjaman dengan pihak yang membutuhkan Efek sebagai Penerima Pinjaman dengan menyerahkan agunan sebagai jaminan, dalam rangka mendukung aktivitas Transaksi Bursa. Rekening Efek Serah adalah rekening Efek pada KSEI yang dipergunakan untuk pembayaran dana atau penyerahan Efek dalam rangka penyelesaian Transaksi Bursa. v. Rekening Jaminan adalah rekening Efek pada KSEI yang digunakan khusus untuk menyimpan agunan yang disediakan oleh Penerima Pinjaman sehubungan dengan pelaksanaan Pinjam-Meminjam Efek antara KPEI dengan Penerima Pinjaman berdasarkan Perjanjian. vi. Rekening Pinjam-Meminjam adalah Rekening Efek pada KSEI yang digunakan khusus untuk keperluan Pinjam-Meminjam Efek baik untuk kepentingan KPEI, Anggota Kliring atau pihak lain. 1/7

vii. viii. Tanggal Penyerahan adalah tanggal pada saat Efek yang dipinjam dipindahbukukan ke Rekening Efek Penerima Pinjaman oleh KPEI. Tanggal Penyelesaian adalah tanggal pada saat Efek yang dipinjam dipindahbukukan ke Rekening Pinjam-Meminjam Pemberi Pinjaman oleh KPEI. 2. Ketentuan Pinjam-Meminjam Efek a) Fasilitas Pinjam-Meminjam Efek yang disediakan oleh KPEI hanya dipergunakan untuk menunjang kelancaran penyelesaian Transaksi Bursa. b) Pinjam-Meminjam Efek dilakukan berdasarkan Perjanjian. 3. Pihak dalam Kegiatan Pinjam-Meminjam Efek a) Pemberi Pinjaman adalah Anggota Kliring, Bank Kustodian dan pihak lain yang telah memenuhi persyaratan yang ditentukan KPEI dan telah menandatangani Perjanjian. b) Penerima Pinjaman adalah Anggota Kliring yang telah memenuhi persyaratan yang ditentukan KPEI dan telah menandatangani Perjanjian. 4. Syarat bagi Pemberi dan Penerima Pinjaman dalam Melakukan Pinjam-Meminjam Efek a) Badan Hukum Indonesia atau Badan Hukum yang tunduk pada ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia; b) Menandatangani Perjanjian; c) Memiliki Rekening Pinjam-Meminjam di KSEI; dan d) Menyediakan sistem pendukung operasional Pinjam-Meminjam Efek sesuai ketentuan KPEI. 5. Jangka Waktu Peminjaman Efek Jangka waktu Pinjam-Meminjam Efek ditetapkan dalam Perjanjian, selama-lamanya 90 (sembilan puluh) hari dan dapat diperbaharui. 6. Hak dan Kewajiban Pemberi Pinjaman a) Pemberi Pinjaman berhak : i) mendapatkan pengembalian Efek yang dipinjamkan, pada saat penyelesaian Pinjam-Meminjam Efek jatuh tempo atau pada waktu lainnya sebagaimana 2/7

ditetapkan dalam Perjanjian. Pengembalian Efek dilaksanakan dengan jenis, jumlah dan klasifikasi yang sama dengan Efek yang dipinjamkan dan/atau hakhak yang melekat pada Efek dimaksud; i iv) mendapatkan imbalan jasa peminjaman Efek yang besarnya ditetapkan dalam Perjanjian; sewaktu-waktu melakukan penarikan Efek yang dipinjamkan kepada KPEI, setelah jangka waktu minimal sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian dilampaui; mendapatkan laporan dari KPEI mengenai status harian Efek yang dipinjamkan. b) Pemberi Pinjaman berkewajiban : i) menyediakan Efek yang akan dipinjamkan dalam Rekening Pinjam-Meminjam; i memberikan instruksi terbuka (standing instruction) kepada KPEI untuk memindahbukukan Efek dari Rekening Pinjam-Meminjam Pemberi Pinjaman ke Rekening Pinjam-Meminjam KPEI; menyampaikan instruksi penarikan Efek kepada KPEI, dalam hal Pemberi Pinjaman bermaksud menggunakan hak-hak yang melekat pada Efek terbatas pada voting right, hak memesan Efek terlebih dahulu, waran, penawaran tender (tender offer). 7. Hak dan Kewajiban Penerima Pinjaman a) Penerima Pinjaman berhak : i) mendapatkan pinjaman Efek yang dipinjam pada waktu yang diminta apabila telah memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan ini dengan memperhatikan ketersediaan Efek yang dipinjam; i menarik kelebihan nilai agunan; menarik agunan Pinjam-Meminjam Efek yang telah disetorkan kepada KPEI, pada saat Penerima Pinjaman telah mengembalikan Efek yang dipinjam. b) Penerima Pinjaman berkewajiban : i) menyediakan agunan Pinjam-Meminjam Efek sebagaimana dimaksud pada angka 8 huruf a) dan b) di Rekening Jaminan pada saat melakukan peminjaman Efek sesuai Perjanjian; mengembalikan Efek dengan jenis, jumlah dan klasifikasi yang sama dengan Efek yang dipinjam, pada saat Pinjam-Meminjam Efek jatuh tempo atau pada waktu lainnya sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian; 3/7

i iv) memindahbukukan Efek yang dipinjam ke Rekening Efek Serah pada saat pengembalian; Mengembalikan hak yang melekat pada Efek yang dipinjam yang timbul sebagai akibat terjadinya Corporate Action terbatas pada dividen Efek, dividen tunai, bonus Efek, dan bonus tunai; v) Membayar imbalan jasa Pinjam-Meminjam Efek kepada KPEI yang besar dan waktu serta tatacara pembayarannya sesuai dengan Perjanjian. 8. Agunan Pinjam-Meminjam Efek a) Bentuk, jenis, dan besarnya agunan dalam Pinjam-Meminjam Efek ditetapkan KPEI. b) Perhitungan besarnya nilai agunan yang harus disediakan oleh Penerima Pinjaman dilakukan berdasarkan prosentase faktor risiko dikalikan volume Efek yang dipinjam dikalikan harga tertinggi Efek yang dipinjam di Pasar Reguler, Pasar Segera, dan Pasar Tunai sampai dengan akhir jam perdagangan setiap Hari Bursa di Bursa Efek. c) Dalam hal nilai agunan menjadi kurang dari nilai agunan yang telah di tentukan akibat perubahan harga Efek yang dipinjam, maka Penerima Pinjaman wajib menambah agunan kepada KPEI. d) Dalam hal nilai agunan menjadi lebih dari nilai agunan yang telah ditentukan akibat perubahan harga Efek yang dipinjam, maka Penerima Pinjaman dapat menarik kelebihan nilai agunan tersebut. 9. Tata Cara Pinjam-Meminjam Efek a) Tata Cara Pemberian Pinjaman Efek i) Pemberi Pinjaman melakukan instruksi pemindahbukuan Efek dari Rekening Efeknya ke Rekening Pinjam-Meminjamnya. Pada saat KPEI memindahbukukan Efek dari Rekening Pinjam-meminjam Pemberi Pinjaman ke Rekening Pinjam-Meminjam KPEI maka Pinjam- Meminjam Efek dinyatakan efektif. b) Tata Cara Peminjaman Efek i) Penerima Pinjaman mengajukan permohonan peminjaman Efek kepada KPEI. i KPEI menyetujui permohonan pinjam-meminjam berdasarkan hasil pemeriksaan kecukupan agunan Pinjam-Meminjam Efek sebagaimana dimaksud dalam angka 8 huruf a) dan status ketersediaan Efek yang hendak dipinjam. KPEI menyampaikan instruksi kepada KSEI untuk membekukan agunan Pinjam- Meminjam Efek sejumlah yang diperlukan di Rekening Jaminan Penerima 4/7

Pinjaman dan memindahbukukan Efek yang dipinjam ke Rekening Efek Serah Penerima Pinjaman. iv) Pada saat KPEI memindahbukukan Efek ke Rekening Efek Serah Penerima Pinjaman maka Pinjam-Meminjam Efek dinyatakan efektif. v) Disamping hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan angka 9 huruf b), KPEI berhak menolak instruksi peminjaman Efek Penerima Pinjaman dengan pertimbangan hasil analisa profil risiko Penerima Pinjaman. vi) Apabila permohonan peminjaman Efek tidak memenuhi ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan ini, maka KPEI akan menolak dan memberitahukan penolakan tersebut kepada Penerima Pinjaman selambat-lambatnya pada tanggal yang semestinya menjadi Tanggal Penyerahan. c) Tata Cara Permintaan Penarikan Efek Sebelum Jatuh Tempo (Recall) i) Pemberi Pinjaman hanya dapat meminta pengembalian Efek yang dipinjamkan kepada KPEI dengan mengajukan permohonan penarikan Efek, setelah jangka waktu minimal sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian dilampaui. Pemberi Pinjaman wajib menyampaikan instruksi penarikan Efek sebagaimana dimaksud dalam angka 6 huruf b) i selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Bursa sebelum tanggal pencatatan (recording date) sebagaimana ditetapkan oleh Emiten. d) Tata Cara Pengembalian Efek Sebelum Jatuh Tempo (Close-out) Penerima Pinjaman dapat mengembalikan Efek sesuai dengan jenis, jumlah dan klasifikasi yang sama dengan Efek yang dipinjam sebelum jatuh tempo dengan memberikan instruksi pengembalian Efek. e) Tata Cara Pengembalian Hak-hak Yang Melekat Pada Efek Yang Dipinjam i) KPEI menyampaikan tagihan kepada Penerima Pinjaman atas hak-hak yang melekat pada Efek yang dipinjam yang meliputi dividen Efek, dividen tunai, bonus Efek, dan bonus tunai selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa sebelum tanggal pelaksanaan Corporate Action. Penerima Pinjaman wajib mengembalikan hak-hak yang melekat pada Efek yang dipinjam sebagaimana dimaksud dalam angka 9 huruf e) i) selambat-lambatnya pada tanggal pelaksanaan Corporate Action. Tata cara pengembalian hak-hak yang melekat pada Efek oleh Penerima Pinjaman diatur dalam Perjanjian. i KPEI menyerahkan hak-hak yang melekat pada Efek yang dipinjam sebagaimana dimaksud dalam angka 9 huruf e) i) kepada Pemberi Pinjaman pada tanggal pelaksanaan Corporate Action. Tata cara pengembalian hak-hak yang melekat pada Efek oleh KPEI diatur dalam Perjanjian. 5/7

10. Kegagalan Pengembalian Efek a) Apabila Penerima Pinjaman tidak dapat mengembalikan Efek dalam jenis, jumlah dan klasifikasi yang sama dengan Efek yang dipinjam dan/atau dividen tunai, dividen Efek, bonus tunai, dan bonus Efek pada waktu yang telah ditetapkan, maka Penerima Pinjaman dinyatakan gagal. b) Dalam hal terjadi kegagalan pengembalian Efek, maka Penerima Pinjaman dikenakan sanksi membayar kompensasi ganti rugi kegagalan pengembalian Efek yang besarnya ditentukan dalam Perjanjian, dan dikenakan sanksi-sanksi lain sebagaimana ditentukan dalam Peraturan ini. c) Dalam hal terjadi kegagalan pengembalian Efek, dan Penerima Pinjaman telah membayar kompensasi ganti rugi kegagalan pengembalian Efek, maka Penerima Pinjaman tersebut tidak akan mendapatkan pelayanan jasa Pinjam-Meminjam Efek dari KPEI terhitung sejak tanggal kegagalan sebagai berikut: a. Gagal ke 1 = suspend 1 bulan b. Gagal ke 2 = suspend 2 bulan c. Gagal ke 3 = suspend 3 bulan d. Gagal ke 4 = dicabut dari keanggotaan Pinjam-Meminjam Efek d) Dalam hal terjadi kegagalan pengembalian Efek, dan Penerima Pinjaman tidak membayar kompensasi ganti rugi kegagalan pengembalian Efek pada waktu dan sesuai dengan jumlah yang ditetapkan KPEI, maka terhadap Penerima Pinjaman tersebut berlaku ketentuan sebagai berikut: i) Penerima Pinjaman dinyatakan Gagal Bayar dan baginya berlaku ketentuan tentang Gagal Bayar sesuai Peraturan KPEI nomor II-7 tentang Kegagalan Pemenuhan Hak dan Kewajiban Anggota Kliring Secara Pemindahbukuan dan Penanganannya, dan Diusulkan kepada Bursa Efek untuk dikeluarkan dari Daftar Anggota Bursa yang melaksanakan pembiayaan penyelesaian Transaksi Bursa oleh Anggota Kliring untuk kepentingan nasabah dan/atau larangan melakukan Transaksi Bursa, dan i Mengembalikan semua Efek lain yang dipinjam yang belum jatuh tempo selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Bursa setelah kegagalan pengembalian Efek, dan iv) Apabila Penerima Pinjaman tidak dapat mengembalikan semua Efek lain yang dipinjam yang belum jatuh tempo selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Bursa setelah kegagalan pengembalian Efek, maka atas kegagalan tersebut berlaku ketentuan dalam Peraturan ini dan akan dihitung kumulatif dengan kegagalan sebelumnya yang belum diselesaikan. e) Dalam hal terjadi kegagalan pengembalian dividen tunai dan/atau bonus tunai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan maka KPEI akan menanggulangi kegagalan tersebut dengan Dana Jaminan, dan Penerima Pinjaman dinyatakan Gagal Bayar. Bagi Penerima Pinjaman tersebut berlaku ketentuan tentang Gagal Bayar sesuai Peraturan KPEI nomor II-7 tentang Kegagalan Pemenuhan Hak dan Kewajiban Anggota Kliring Secara Pemindahbukuan dan Penanganannya. 6/7

f) Dalam hal terjadi kegagalan pengembalian dividen Efek dan/atau bonus Efek sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, maka Penerima Pinjaman harus membayar kompensasi ganti rugi kegagalan pengembalian dividen Efek dan/atau bonus Efek yang besarnya ditentukan dalam Perjanjian. Apabila Penerima Pinjaman tidak membayar kompensasi ganti rugi pada waktu dan sesuai dengan jumlah yang ditetapkan KPEI, maka Penerima Pinjaman dinyatakan Gagal Bayar dan baginya berlaku ketentuan tentang Gagal Bayar sesuai Peraturan KPEI nomor II-7 tentang Kegagalan Pemenuhan Hak dan Kewajiban Anggota Bursa Secara Pemindahbukuan dan Penanganannya. Ditetapkan di Jakarta, tanggal 14-11-2007 Inarno Djajadi Direktur Utama Hoesen Direktur 7/7