PENGARUH PELATIHAN BAYANGAN (SHADOW) BULUTANGKIS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN REAKSI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PELATIHAN THREE CORNER DRILL TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN POWER

Gde Ryan Saputra, Gede Doddy Tisna MS, Made Budiawan. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PENGARUH PELATIHAN JUMP SERVICE DENGAN DAN TANPA AWALAN TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN BERMAIN BULUTANGKIS OVERHEAD CLEAR DRILL TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK DOUBLE LEG BOUND TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN INTERVAL TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR DAN KECEPATAN

PENGARUH PELATIHAN SIDE HOPE SPRINT TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU

PENGARUH PELATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN DOWN THE LINE DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN INCRIMENTAL VERTICAL HOP TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI. I Pt Adi Susanta, I Ketut Sudiana, I Nyoman Sudarmada

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SIT-UP THROW TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN OTOT PUNGGUNG

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

PENGARUH PELATIHAN CONTINUOUS CIRCUIT TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN

PENGARUH PELATIHAN LOMPAT KATAK TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 4 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH PELATIHAN LARI INTERVAL DAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU

PENGARUH PELATIHAN YOGA ASANA (SURYANAMASKAR) TERHADAP KELENTUKAN DAN KAPASITAS VITAL PARU

PENGARUH PELATIHAN PUSH-UP TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN MENARIK DAN MENDORONG OTOT LENGAN

e journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014)

PENGARUH PELATIAHN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS VITAL PARU PADA SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI TULANGAMPIANG DENPASAR

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN WAKTU REAKSI

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIC SIDE JUMP SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

Luh Eka Eliani, I Nym Sudarmada, Ni Luh Kadek Alit Arsani. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG HOPS TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Nym Budiarsa, I Nym Kanca, Ni Putu Dewi Sri Wahyuni

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND DAN SKIPPING TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

Oleh: I Gede Agus Wirajaya Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia

Kadek Ari Sujana, I Gusti Lanang Agung Parwata, Gd Doddy Tisna MS. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016)

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN

PERBEDAAN EFEKTIVITAS LATIHAN HEXAGON DRILL DAN ZIGZAG RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAK BOLA SEKOLAH SEPAK BOLA GUNTUR

Ejournal JJPKO Volume 08 Nomor 02 Tahun 2017

PENGARUH PELATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS VITAL PARU

Luh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha

PENGARUH PELATIHAN PLYOMETRICS ZIG-ZAG DRILLS TERHADAP DAYA LEDAK DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 1 MENGWI TAHUN PELAJARAN

PENGARUH PELATIHAN STAR RUN TERHADAP KECEPATAN DAN KELINCAHAN

PENGARUH PELATIHAN DUMBBELL ARM SWINGS TERHADAP KELENTUKAN TOGOK DAN KEKUATAN OTOT LENGAN

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP WAKTU REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan

PENGARUH PERMAINAN LEMPAR SHUTTLECOCK TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP NEGERI 2 PLAYEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

PENGARUH PELATIHAN LADDER PRACTICE TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi***

PENGARUH PELATIHAN LARI 800 M DAN LARI 1500 M TERHADAP VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS)

PENGARUH PELATIHAN SIDE JUMP SPRINT

PENGARUH PELATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN LARI 60 M TERHADAP VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

THE EFFECT OF SKIPPING ROPE EXERCISE ON THE LEG MUSCLE POWER IN MEN S BASKETBALL PLAYERS EXTRACULICULAR SMA HANDAYANI

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

PENGARUH PELATIHAN LARI TIGA SUDUT DAN SIDE JUMP SPRINT TERHADAP DENYUT NADI ISTIRAHAT

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SCOOP TOSS 3 KG DAN 4 KG TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG SPEED HOP DAN DOUBLE LEG SPEED HOP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SCOOP TOSS DAN MEDICINE BALL THROW TERHADAP DAYA LEDAK OTOT LENGAN

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS LATIHAN ZIG-ZAG RUN DENGAN CARIOCA EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN AGILITY PADA PEMAIN BULUTANGKIS PEMULA

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

THE EFFECTS OF SHADOW PRACTICE USING SEQUENTIAL STEPS AND CROSSING STEPS TO FOOTWORK ATHLETE AGILITY PB WIRATAMA JAYA YOGYAKARTA

PENGARUH VARIASI LATIHAN KOORDINASI TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI SISWA SSO REAL MADRID UNY KELOMPOK UMUR TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan yang telah di ikuti belum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PELATIHAN SLALOM DRIBBLING TERHADAP KELINCAHAN DAN VO 2 MAKS SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya, karena hampir setiap toko olahraga menjual peralatan tersebut

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh. satu faktor yang penting lainnya adalah faktor fisik.

BAB I PENDAHULUAN. perempuan. Khususnya atlet Taekwondo Putra junior Sibayak Club

Kadek Sutyantara, Ni Luh Kadek Alit Arsani, I Nyoman Sudarmada

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC ( BARRIER HOPS ) TERHADAP TINGGI LOMPATAN PEMAIN BOLA BASKET TIM PUTRA SMK N 12 MALANG

PENGARUH PELATIHAN BEBAN LEG PRESS TERHADAP KECEPATAN LARI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

Tisna Prasetya*, Made Darmada**, Citra Permana Dewi***

PENGARUH PELATIHAN KNEE TUCK JUMP DAN SPLIT JUMP TERHADAP PENINGKATAN KELENTUKAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN RUNNING INTERVAL 30 METER DENGAN RASIO KERJA ISTIRAHAT 1:3 DAN 1:5 PENINGKATAN KARDIOVASKULER

PENGARUH PELATIHAN FARTLEK DAN OBSTACLE RUN TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan

perkembangan olahraga itu bersifat dinamis, seiring dengan perkembangan yang digemari oleh masyarakat umum yaitu badminton.

PENGARUH LATIHAN BOX SKIP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER KARATE DI SMP N 1 KALASAN, SLEMAN

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

Keterangan: X1 : Pengukuran Reaksi X2 : Pengukuran Antisipasi Y1 : Penjaga Gawang Sepakbola Y2 : Penjaga Gawang Futsal

PENGARUH PERMAINAN TARGET TERHADAP KETEPATAN BACKHAND SERVICE

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, mulai dari kalangan anak-anak sampai orang dewasa, baik oleh

I Pt. Adi Gunawan*, I.A.Kd. Arisanthi Dewi **, Ngurah Adi Santika***

PENGARUH PELATIHAN SIT-UP BESAR SUDUT 45 0, 90 0, DAN TERHADAP KEKUATAN OTOT PERUT. Made Meiriawati

2015 KONSTRUKSI TES KELINCAHAN D ALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

untuk mempelajari dan menyem-purnakan PENDAHULUAN teknik dan taktik. Sehingga koordinasi mata A. Latar Belakang Masalah Perkembangan cabang olahraga

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH METODE LATIHAN TEKNIK DISTRIBUSI TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLING ZIG ZAG PERMAINAN FUTSAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu, artinya penelitian yang

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) Abstrak

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

Transkripsi:

1 PENGARUH PELATIHAN BAYANGAN (SHADOW) BULUTANGKIS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN REAKSI Oleh Gusti Ngurah Arya Kusuma, NIM 0916021015 Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha email : ngurahkusuma1674@yahoo.com ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan shadow bulutangkis terhadap peningkatan kelincahan dan kecepatan reaksi. Jenis penelitian adalah quasi experimental dengan rancangan the non-randomized pretest-posttest control group design. Subjek penelitian yang digunakan adalah siswa putra peserta ektrakurikuler bulutangkis SMA N 4 Singaraja. Data post-test kelincahan dan kecepatan reaksi pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dianalisis dengan uji-t independent pada taraf signifikansi (α) 0,05 dengan bantuan program SPSS 16.0.Berdasarkan hasil uji-t independent didapatkan hasil : (1) untuk variabel kelincahan, hasil perbandingan kelompok perlakuan dan kontrol didapatkan nilai t hitung = 2,724, dengan nilai signifikansi 0,011, (2) untuk variabel kecepatan reaksi, hasil perbandingan kelompok perlakuan dan kontrol didapatkan nilai t hitung = 2,524, dengan nilai signifikansi 0,018. Nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05), dengan demikian hipotesis penelitian pelatihan shadow bulutangkis berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan dan kecepatan reaksi pada peserta ektrakurikuler bulutangkis SMA N 4 Singaraja diterima. Dari hasil analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa; (1) pelatihan shadow bulutangkis berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan pada peserta ektrakurikuler bulutangkis SMA N 4 Singaraja, (2) pelatihan shadow bulutangkis berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan reaksi pada peserta ektrakurikuler bulutangkis SMA N 4 Singaraja. ABSTRACT : The purpose of this research was to find out the effect of badminton shadow training toward the increased agility and speed of reaction. The type of research was a quasi-experimental and the design of research was the non-randomized pretest-posttest control group design. The subjects were man s student badminton extracurricular participants of SMAN 4 Singaraja. Agility and speed of reaction posttest to the treatment group and the control group were analyzed by independent t-test at significance 0,05 with SPSS 16.0. Based on independent t-test results were showed : (1) to the agility variable, the comparison of the treatment and the control group values obtained t = 2,724, with a significance value of 0,011, (2) to the speed of reaction variable, the comparison of the treatment and the control group values obtained t = 2,524, with a significance value of 0,018. Calculated significance value smaller than the value of 0,05 (Sig < 0.05), thus the research hypothesis "badminton shadow training affect the increased agility and reaction speed in badminton extracurricular participants of SMAN 4 Singaraja " was received. From the analyzed and discussion were concluded that : (1) badminton shadow training effect the increased agility in badminton extracurricular participants of SMAN 4 Singaraja, (2) badminton shadow training effect the increased reaction speed in badminton extracurricular participants of SMAN 4 Singaraja. kata-kata kunci : kelincahan, kecepatan reaksi, shadow bulutangkis.

2 Bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang populer di dunia khususnya di Indonesia. Prestasi bulutangkis di Indonesia menjadi gengsi bangsa Indonesia karena Indonesia selalu menjadi juara di event-event Internasional sehingga ditakuti oleh bangsa-bangsa lain. Prestasi bulutangkis di Kabupaten Buleleng juga sangat baik, hal ini dapat dilihat dari hasil pertandingan PORDA BALI. Buleleng selalu memperoleh peringkat tiga besar dari sembilan kabupaten yang ada di Bali. Prestasi ini harus bisa dipertahankan. Dalam aktifitas ektrakurikuler bulutangkis SMA N 4 Singaraja tidak diberikan latihan fisik secara terprogram dan teratur Oleh karena itu, para peserta ektrakurikuler bulutangkis tidak mendapatkan latihan fisik secara benar sehingga mereka memiliki kondisi fisik yang kurang optimal. Prestasi bulutangkis di sekolah tersebut juga rendah. Hal ini tentu menjadi suatu permasalahan di sekolah tersebut. Olahraga bulutangkis merupakan olahraga permainan dengan berbagai kemampuan kondisi fisik dan keterampilan gerak yang kompleks. Pemain harus melakukan gerakan-gerakan seperti lari cepat, berhenti dengan tiba-tiba dan segera bergerak lagi, gerak meloncat, menjangkau, memutar badan dengan cepat, melakukan langkah lebar tanpa kehilangan keseimbangan tubuh dan menanggapi serangan lawan dengan cepat dan tepat. Kelincahan dan kecepatan reaksi harus dimiliki seorang pemain untuk dapat berprestasi. Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah atau posisi tubuh dengan cepat yang dilakukan bersama-sama dengan gerakan lainnya (Widiastuti, 2011 : 17). Kecepatan reaksi adalah kapasitas awal pergerakan tubuh untuk menerima rangsangan secara tiba-tiba atau cepat (Syarif, 2011 : 87). Kelincahan kaki merupakan hal yang sangat penting, sebab pemain tersebut akan dapat dengan mudah untuk mengontrol keadaannya disaat melakukan tehnik-tehnik pukulan atau membalik secara tiba-tiba pada saat mengontrol bola. Seseorang yang memiliki tingkat kelincahan kaki yang tinggi akan dengan mudah merubah arah pada posisi yang berbeda dalam kecepatan yang tinggi. Dan jika pemain bulutangkis memiliki kecepatan reaksi yang baik maka akan mampu bertindak secepatnya dalam menanggapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indera sehingga serangan lawan dapat di patahkan dengan mudah. Untuk dapat memiliki kelincahan dan kecepatan reaksi yang baik harus dilakukan dengan pelatihan shadow. Shadow adalah gerakan langkah bayangan ke sudut-sudut lapangan bulutangkis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan shadow bulutangkis terhadap peningkatan kelincahan dan kecepatan

3 reaksi peserta ektrakurikuler bulutangkis SMA N 4 Singaraja tahun pelajaran 2012/2013. Berdasarkan latar belakang, tujuan dan tinjauan pustaka di atas maka dapat di rumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut; Pelatihan shadow bulutangkis berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan dan kecepatan reaksi pada peserta ektrakurikuler bulutangkis SMA N 4 Singaraja tahun pelajaran 2012/2013. METODE Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental lapangan yang bersifat semu (quasi eksperimental) dan rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah The non-randomized control group pretest posttest design (Kanca, I Nyoman, 2010 : 66) Untuk mengukur keberhasilan proses penelitian ini digunakan sistem tes dan pengukuran. Untuk mengukur kelincahan menggunakan instrument Agility-T-Test dengan reliabilitas tes 0,97 dan untuk mengukur kecepatan reaksi menggunakaninstrumen Whole Body Reaction dengan reliabilitas tes 0,96. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa putra peserta ektrakurikuler bulutangkis SMA N 4 Singaraja tahun pelajaran 2012/2013 dengan jumlah 30 orang peserta. Seluruh peserta ektrakurikuler bulutangkis tersebut akan melakukan pre-test kelincahan dan kecepatan reaksi dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal subjek penelitian dalam kelincahan dan kecepatan reaksi. Berdasarkan hasil pre-test kelincahan dan kecepatan reaksi maka peserta akan dibagi menjadi dua kelompok dengan menggunakan sistem ordinal pairing yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan masing-masing kelompok berjumlah 15 orang. Kelompok perlakuan akan diberikan pelatihan shadow selama 12 kali pertemuan dengan intensitas 70% - 80% denyut nadi maksimal sesuai dengan program latihan yang telah dibuat. Sedangkan, untuk kelompok kontrol akan melakukan pelatihan konvensional. Setelah pelatihan shadow bulutangkis selama 12 kali pertemuan selesai dilaksanakan, maka subjek penelitan akan melakukan post-test dengan pelaksanaanya sama dengan saat pre-test. Untuk menganalisis perolehan data tentang pengaruh pelatihan bayangan (shadow) bulutangkis terhadap kelincahan dan kecepatan reaksi adalah menggunakan Uji-t Independent dengan taraf signifikansi 0,05 (Candiasa, 2010 : 70). Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan kolmogorov-smirnov dan untuk uji homogenitas data menggunakan levene stastistic.

4 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Tabel 3.1 Hasil Uji Normalitas Pelatihan Shadow Bulutangkis dengan Instrument Uji Lilliefors Kolmogorov-Smirnov Program SPSS 16.0. Sumber data Kelincahan 1 Perlakuan 2 Kontrol Kecepatan reaksi 1 Perlakuan 2 Kontrol Kolmogorov Smirnov Statis Df Sig Ket. tik 0,190 0,121 0,159 0,125 15 15 15 15 0,149 0,200 0,200 0,200 Normal Normal Normal Normal Dari hasil uji normalitas dengan instrument uji lilliefors kolmogorof- smirnov program SPSS 16,0 diperoleh hasil untuk variabel kelincahan dengan hasil statistik 0,190 dan signifikansi 0,149 pada kelompok perlakuan pelatihan shadow bulutangkis dan statistik 0,121 dengan signifikansi 0,200 pada kelompok kontrol. Sedangkan hasil untuk kecepatan reaksi dengan hasil statistik 0,159 dan signifikansi 0,200 pada kelompok perlakuan pelatihan shadow bulutangkis dan statistik 0,125 dengan signifikansi 0,200 pada kelompok kontrol. Signifikansi hitung untuk semua data pada variabel kelincahan dan kecepatan reaksi lebih besar dari pada α (sig > 0,05) maka subjek penelitian berdistribusikan normal dan dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan statistik parametrik. Tabel 3.2 Hasil Uji Homogenitas Pelatihan Shadow Bulutangkis dengan Instrument Uji Levene Program SPSS 16.0 Sumber data Kelincahan Kecepatan reaksi Nilai df1 df2 Sig Uji 2,352 1 28 1,995 1 28 Ket. 0,136 Homogen 0,169 Homogen Dari hasil uji homogenitas menggunakan instrumen uji levene dengan bantuan program SPSS 16.0 pada variabel kelincahan diperoleh nilai uji 2,352 dan signifikansi 0,136 sedangkan variabel kecepatan reaksi diperoleh nilai uji 1,995 dan signifikansi 0,169. Nilai signifikansi levene untuk semua variabel lebih besar dari α (sig > 0,05) maka subjek bersifat homogen. penelitian Tabel 3.3 Hasil Uji - t Independent Kelincahan dan Kecepatan Reaksi Sumber data t hitung Df Sig Kelincahan 2,724 28 0,011 Kecepatan reaksi 2,524 28 0,018 Dari hasil uji hipotesis tersebut untuk uji data post-test kelincahan dapat dilihat nilai t hitung sebesar 2,724 dengan nilai

5 signifikansi hitung (0,011) lebih kecil dari nilai α atau (Sig < 0,05), dan untuk uji data post-test kecepatan reaksi dapat dilihat nilai t hitung sebesar 2,524 dengan nilai signifikansi hitung (0,018) lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05), sehingga hipotesis pelatihan shadow bulutangkis berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan dan kecepatan reaksi pada peserta ekstrakurikuler bulutangkis SMA N 4 Singaraja tahun pelajaran 2012/2013 diterima. Pembahasan Pelatihan Shadow Bulutangkis Berpengaruh terhadap Peningkatan Kelincahan pada Peserta Ektrakurikuler Bulutangkis SMAN 4 Singaraja Tahun Pelajaran 2012/2013. Pelatihan merupakan suatu proses berlatih yang sistematis yang dilakukan secara berulang-ulang dan jumlah beban pelatihannya bertambah. Sehingga memberikan rangsangan secara menyeluruh terhadap tubuh dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental secara menyeluruh. Untuk mencapai hasil yang maksimal, diperlukan prinsip-prinsip pelatihan yang akan mendukung pelatihan tersebut. Prinsip pelatihan adalah suatu petunjuk atau peraturan yang sistematis, dengan pemberian beban yang ditingkatkan secara progresif, yang harus ditaati dan dilaksanakan agar tercapai tujuan pelatihan (Nala, 1998: 11). Secara teoritis hasil penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut dengan diberikan pelatihan shadow dengan intensitas 70%-80% denyut nadi maksimal maka unsur kebugaran jasmani seperti kekuatan otot tungkai, kecepatan, fleksibilitas sendi lutut dan pinggul, elastisitas otot dan keseimbangan dinamis akan mengalami peningkatan fungsi secara fisiologis sehingga akan berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan kaki. Kekuatan merupakan kemampuan neuromuskuler untuk mengatasi tahanan beban luar dan beban dalam. Akan terjadi penigkatan kemampuan dan respon fisiologis pada pelatihan ini yaitu terjadi hypertrophy (pembesaran otot), dan adapatasi persyarafan. Terjadinya hypertrophy disebabkan oleh bertambahnya jumlah myofibril pada setiap serabut otot, meningkatnya kepadatan kapiler pada serabut otot dan meningkatnya jumlah serabut otot. Terjadinya adaptasi persyarafan ditandai dengan peningkatan tehnik dan tingkat keterampilan seseorang. (Sukadiyanto, 2005 : 91). Kecepatan sebagai hasil perpanduan dari panjang ayunan tungkai dan jumlah langkah. Fleksibilitas merupakan kemampuan persendian untuk bergerak dalam ruang gerak sendi secara maksimal

6 dan elastisitas merupakan kemampuan otot untuk berkontraksi dan berelaksasi secara maksimal. Dengan diberikan pelatihan shadow otot-otot akan menjadi lebih elastis dan ruang gerak sendi akan semakin baik sehingga persendian akan menjadi sangat lentur sehigga menyebabkan ayunan tungkai dalam melakukan langkah-langkah menjadi sangat lebar. Keseimbangan dinamis juga akan terlatih karena dalam pelatihan ini harus mampu mengontrol keadaan tubuh saat melakukan pergerakan. Dengan meningkatnya komponen-komponen tersebut maka kelincahan akan mengalami peningkatan. Menurut Suriah Hanafi (2010: 6) dalam jurnal yang berjudul efektifitas latihan beban dan latihan playometric dalam meningkatkan kekuatan otot tungkai dan kecepatan reaksi menyatakan bahwa, elastisitas otot sangat penting karena makin panjang otot tungkai dapat terulur, makin kuat dan cepat ia dapat memendek atau berkontraksi. Dengan otot yang elastis, tidak akan menghambat gerakan-gerakan otot tungkai sehingga langkah kaki dapat dilakukan dengan cepat dan panjang. Kelincahan kaki merupakan hal yang sangat penting, sebab pemain tersebut akan dapat dengan mudah untuk mengontrol keadaannya disaat melakukan teknik-teknik pukulan atau membalik secara tiba-tiba pada saat mengontrol bola. Seseorang yang memiliki tingkat kelincahan kaki yang tinggi akan dengan mudah merubah arah pada posisi yang berbeda dalam kecepatan yang tinggi. Kelincahan sangat dipengaruhi oleh kecepatan, kekuatan, keseimbangan dan fleksibilitas. Kecepatan sebagai hasil perpanduan dari panjang ayunan tungkai dan jumlah langkah. Dengan memiliki kekuatan otot yang baik maka otot akan mampu menahan beban tubuh sehingga mampu bergerak secara mudah dan ringan ke segala arah. Keseimbangan dinamis adalah yang paling diperlukan dalam kelincahan karena untuk dapat melakukan gerakan yang lincah maka seseorang harus mampu mempertahankan posisi tubuhnya saat bergerak. Dan dengan memiliki fleksibilitas yang baik maka otot akan mampu berkontraksi dan berelaksasi secara maksimal. Pelatihan Shadow Bulutangkis Berpengaruh terhadap Peningkatan Kecepatan Reaksi pada Peserta Ektrakurikuler Bulutangkis SMAN 4 Singaraja Tahun Pelajaran 2012/2013. Kecepatan reaksi secara fisiologis ditentukan oleh tingkat kemampuan penerima rangsang (reseptor : indera penglihatan, pendengaran dan perasa), penghantaran stimulus ke sistem syaraf pusat, penyampaian stimulus melalui syaraf sampai terjadinya sinyal, penghantaran sinyal dari sistem syaraf pusat ke otot, dan

7 kepekaan otot menerima rangsang untuk menjawab dalam bentuk gerak (Sukadiyanto, 2005 : 109). Dengan diberikan pelatihan shadow bulutangkis dengan dimodifikasi dengan intruksi visual warna maka akan mengakibatkan terlatihnya reseptor indera penglihatan, kepekaan saraf sensorik, kepekaan saraf motorik, dan kepekaan otot. Semakin singkat waktu yang dibutuhkan untuk mereaksi stimulus maka semakin baik kecepatan reaksinya. Waktu yang diperlukan untuk mereaksi stimulus akan menjadi semakin singkat karena terlatihnya kepekaan saraf sensorik dalam menghantarkan stimulus ke otak dan terlatihnya saraf motorik dalam menghantarkan perintah / sinyal dari otok ke otot. Dengan meningkatnya komponen kemampuan fisiologis tersebut maka akan menyebabkan peningkatan pada kecepatan reaksi. Menurut Suriah Hanafi (2010: 7) dalam jurnal yang berjudul efektifitas latihan beban dan latihan playometric dalam meningkatkan kekuatan otot tungkai dan kecepatan reaksi menyatakan bahwa, secara singkat perjalanan mulai dari ada rangsangan sampai timbul reaksi secara anatomis fisiologis adalah (1) dimulai dari munculnya rangsangan yang diterima oleh reseptor (telinga, mata, kulit dan lain-lain), (2) dan reseptor rangsangan ini di alirkan melalui urat syaraf eferen sensorik menuju ke sistem saraf pusat (otak), (3) perpindahan rangsangan dari urat saraf eferen ke sistem syaraf pusat dan menghasilkan tanda isyarat yang akan dikirim kepada efektor, (4) menjalarnya tanda isyarat ini dari sistem saraf pusat melalui syaraf eferen motorik menuju ke otot skeletal (efektor), (5) rangsangan isyarat ini pada otot skeletal menimbulkan kontraksi, gerakan, aktivitas fisik atau kerja. Makin cepat atau pendek jalan yang ditempuh oleh rangsangan sejak dan adanya rangsangan pada reseptor sampai timbulnya reaksi dan otot, akan semakin baik waktu reaksinya. Kecepatan reaksi yang terjadi dalam permainan bulutangkis adalah kecepatan reaksi majemuk yang sifatnya terkondisi. Artinya, seorang pemain bulutangkis akan mengetahui kemana serangan lawan yang akan dilakukan tetapi belum dapat memprediksi arah dan kecepatan shuttlecock yang akan ditembakkan. Oleh karena itu, untuk dapat dengan cepat mengantisipasi atau mengembalikan shutlecock tersebut dengan baik maka diperlukan skill yang sangat tinggi, skill tersebut harus di dukung dengan tingkat kecepatan reaksi yang baik. Dengan memiliki kecepatan reaksi yang baik maka serangan lawan akan dapat mudah ditahan dan dipatahkan.

8 SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Pelatihan shadow bulutangkis berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan pada peserta ektrakurikuler bulutangkis SMA N 4 Singaraja tahun ajaran 2012/2013. Pelatihan shadow bulutangkis berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan reaksi pada peserta ektrakurikuler bulutangkis SMA N 4 Singaraja tahun ajaran 2012/2013. Berdasarkan hasil penelitian ini, hal-hal yang dapat disarankan adalah sebagai berikut: Bagi pembina olahraga, pelatih olahraga, guru penjasorkes dan atlet serta pelaku olahraga lainya hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelincahan dan kecepatan reaksi harus mutlak dimiliki oleh pemain bulutangkis untuk dapat berprestasi. Oleh karena itu pelatihan kelincahan dan kecepatan reaksi wajib diterapkan dalam menyusun program pelatihan bulutangkis. DAFTAR RUJUKAN Candiasa, I Made. 2010. Statistik Univariat dan Bivariat Disertai Aplikasi SPSS. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Kanca, I Nyoman. 2010. Metoda Penelitian Pengajaran Pendidikan Jasmani Dan Olahraga. Singaraja : Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha. Ishak, Muhamad. 2011. Kontribusi Daya Ledak Lengan, Kelentukan Pergelangan Tangan dan Kelincahan Kaki terhadap Pukulan Smash dalam Permainan Bulutangkis. Competitor, Nomor 2 (hlm. 93-104). Sukadiyanto, 2005. Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta. Hanafi, Suriah. 2010. Efektifitas Latihan Beban dan Latihan Playometric dalam Meningkatkan Kekuatan Otot Tungkai dan Kecepatan Reaksi. ILARA, Volume I, Nomor 2 ( hlm. 1 9). Hidayat, Syarif. 2011. Teori dan Metodologi Latihan Olahraga Pariwisata I. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha. Widiastuti. 2011. Tes dan Pengukuran Olahraga, Jakarta : PT. Bumi Timur Jaya. Nala, Ngurah. 1998. Prinsip Pelatihan Fisik Olahraga. Denpasar : Program Pascasarjana Program Studi Fisiologi Olahraga Universitas Udayana.