LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS

dokumen-dokumen yang mirip
NAMA, KELAS, DAN NILAI JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. 1 Kepala BAPETEN 17-2 Sekretaris Utama 16 4.

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG NAMA DAN KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

- 5 - INDIKATOR KINERJA UTAMA BAPETEN

PERAN DAN FUNGSI BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

PERAN DAN FUNGSI BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

Nuklir Nomor 7 Tahun 2016 tentang

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG INSPEKTUR KESELAMATAN NUKLIR BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2012

PENYETARAAN KELAS JABATAN PENYETARAAN KELAS JABATAN BERDASARKAN PERKA BATAN NOMOR 004/KA/I/2012

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1998 TENTANG BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

Revisi ke : 03 Tanggal : 12 Agustus 2014

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT UTAMA

BERITA NEGARA. No.83, 2013 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. Keselamatan Nuklir. Inspektur. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

LAPORAN KINERJA DEPUTI PERIZINAN DAN INSPEKSI TAHUN 2015

Ruang Lingkup Perizinan Instalasi dan Bahan Nuklir meliputi:

2015, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

LAKIP TAHUN 2012 Laporan Akuntabilita s Kinerja Pemerintah DEPUTI PKN - BAPETEN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENATAUSAHAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PADA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. permasalahan yang diambil dalam penelitian. Pada bagian ini juga dijelaskan alat dan

( ) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BAPETEN. Tingkat penilaian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN OPERASI REAKTOR NONDAYA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG NILAI BATAS RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

KESIAPAN SUMBER DAYA PENGAWAS PLTN DI INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

N-m-"& dipandang perlu membentuk Organisasi. Nuklir Nomor 9 Tahun 2OL2 tentang Standar Layanan Pengelolaan Informasi Publik di

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN TENTANG VERIFIKASI DAN PENILAIAN KESELAMATAN REAKTOR NONDAYA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

KEBIJAKAN PENGAWASAN PLTN

SISTEM MANAJEMEN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR (SM BAPETEN) MANUAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

- 1 - RENCANA STRATEGIS BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR BAB 1. PENDAHULUAN

BERITA NEGARA. BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. Laporan. Analisis Keselamatan Reaktor Nondaya. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 63 TAHUN 2000 (63/2000) TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION

HIMPUNAN PERATURAN YANG BERKAITAN DENGAN PENANAMAN MODAL TAHUN 2014

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TENTANG IZIN BEKERJA PETUGAS IBN

BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

2011, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir ini, yang dimaksud dengan: 1. Reaktor nondaya adalah r

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

RENCANA STRATEGIS. Revisi - 1 Nopember 2005 Halaman 1 dari 31 KATA PENGANTAR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2012, No Instalasi Nuklir, Reaktor Nuklir, dan Bahan Nuklir adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Keten

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TENTANG INSPEKTUR KESELAMATAN NUKLIR BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GAMBARAN SUMBER DAYA PENGAWAS PLTN DI INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1980 TENTANG BADAN TENAGA ATOM NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 197 TAHUN 1998 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN FASILITAS DAN KEGIATAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR

Kebijakan Pengawasan Ketenaganukliran

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG TINGKAT KLIERENS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemanfaatan tenaga nuklir di bidang industri, medis, penelitian dan lain-lain

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 76 Tahun : 2016

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN TENTANG BATASAN DAN KONDISI OPERASI REAKTOR NONDAYA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Walikota Tasikmalaya

2. Sub Bidang Pengembangan SDM Penyuluh. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI DALAM PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR

*48622 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 197 TAHUN 1998 (197/1998) TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DALAM UTILISASI DAN MODIFIKASI REAKTOR NONDAYA

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

BAPETEN. Petugas Tertentu. Bekerja. Instalasi. Sumber Radiasi Pengion. Bekerja. Surat Izin. Pencabutan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

2015, No Tenaga Nuklir tentang Penatalaksanaan Tanggap Darurat Badan Pengawas Tenaga Nuklir; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 te

c. pelaksanaan teknis pengadaan dan pengembangan cadangan d. pelaksanaan teknis pendistribusian cadangan e. pelaksanaan koordinasi kelompok jabatan fu

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2011 TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

1. Nama Organisasi : BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR Tugas 2. : melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan tenaga nuklir sesuai dengan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 10 tahun 1997 yang menyebutkan bahwa Pengawasan terhadap tenaga nulklir dilaksanakan oleh Badan Pengawas melalui peraturan, perizinan dan inspeksi meliputi aspek keselamatan (safety), keamanan (security) dan seifgard (safeguards) 3. Fungsi : Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan tenaga nuklir Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BAPETEN Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang pengawasan tenaga nuklir d. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga 4. Indikator Kinerja Utama: No. Uraian Alasan Jumlah kebijakan di bidang pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir yang digunakan dalam pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir Peningkatan jumlah Pemanfaat Tenaga Nukir yang memiliki izin pemanfaatan tenaga nuklir Penurunan jumlah temuan dalam Laporan Hasil Inspeksi pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir. d. Peningkatan jumlah kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BAPETEN e. Jumlah kegiatan pembinaan terhadap pemanfaat tenaga nuklir dan masyarakat dalam rangka pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir Mengukur kinerja organisasi sesuai dengan tugas, fungsi dan peran organisasi. Mengukur kinerja organisasi untuk mewujudkan rasa aman dan tenteram dalam pemanfaatan tenaga nuklir bagi masyarakat dan lingkungan hidup baik pada tingkat nasional maupun internasional. Mengukur kinerja organisasi sesuai dengan tugas, fungsi dan peran organisasi. 2

1. Nama Organisasi : BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 2. Nama Satuan Kerja : Deputi Bidang Perijinan dan Inspeksi 3 Tugas : Melaksanakan kebijakan di bidang pemberian izin dan inspeksi tenaga nuklir. 4. Fungsi : perumusan kebijakan teknis pelaksanaan, pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang perijinan dan inspeksi terhadap instalasi dan bahan nuklir, fasilitas radiasi dan zat radioaktif, pengujian dan penerbitan ijin kerja bagi petugas proteksi radiasi serta pekerja radiasi bidang lainnya; pengendalian terhadap kebijakan teknis di bidang perijinan dan inspeksi terhadap instalasi dan bahan nuklir, fasilitas radiasi dan zat radioaktif, pengujian dan penerbitan ijin kerja bagi petugas proteksi radiasi serta pekerja radiasi bidang lainnya; perumusan kebijakan teknis, pemberian bimbingan dan pembinaan serta pengendalian keteknikan, jaminan mutu dan kesiapsiagaan nuklir d. pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepal 5. Indikator Kinerja Utama: d. e. f. Jumlah kebijakan bidang perijinan dan inspeksi terhadap instalasi dan bahan nuklir, fasilitas radiasi dan zat radioaktif, pengujian dan penerbitan ijin kerja bagi petugas proteksi radiasi serta pekerja radiasi bidang lainnya; Jumlah kebijakan bidang pengendalian keteknikan, jaminan mutu dan kesiapsiagaan nuklir Jumlah bimbingan dan pembinaan bidang perijinan dan inspeksi terhadap instalasi dan bahan nuklir, fasilitas radiasi dan zat radioaktif, pengujian dan penerbitan ijin kerja bagi petugas proteksi radiasi serta pekerja radiasi bidang lainnya; Jumlah bimbingan dan pembinaan bidang pengendalian keteknikan, jaminan mutu dan kesiapsiagaan nuklir Jumlah laporan hasil inspeksi pengawasan keselamatan radiologik dan keamanan sumber radioaktif pada fasilitas kesehatan, industri, dan penelitian serta pengawasan keselamatan instalasi nuklir dan keamanan bahan nuklir Jumlah laporan pelayanan perizinan keselamatan radiologik dan keamanan sumber radioaktif pada fasilitas kesehatan, industri, dan penelitian serta pelayanan perizinan instalasi nuklir dan keamanan bahan nuklir Mengukur efektivitas kebijakan di bidang perizinan, inspeksi, keteknikan, jaminan mutu dan kesiapsiagaan nuklir. Meningkatkan kinerja organisasi melalui peningkatan kompetensi bidang perizinan, inspeksi, keteknikan, jaminan mutu dan kesiapsiagaan nuklir Mengukur kinerja organisasi melalui pengendalian di bidang perijinan dan inspeksi terhadap instalasi dan bahan nuklir, fasilitas radiasi dan zat radioaktif Juknis, pedoman dan prosedur yang dihasilkan Laporan hasil bimbingan dan pembinaan Laporan Hasil Inspeksi, Jumlah laporan pelayanan izin dan persetujuan 3

1. Nama Organisasi : BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 2. Nama Satuan Kerja : Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir 3. Tugas : melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengkajian keselamatan nuklir 4. Fungsi : perumusan kebijakan teknis pelaksanaan, pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang pengkajian keselamatan instalasi dan bahan nuklir, fasilitas radiasi dan zat radioaktif, serta pengembangan, penyusunan, dan evaluasi peraturan keselamatan nuklir dan perjanjian internasional pengendalian terhadap kebijakan teknis di bidang pengkajian keselamatan instalasi dan bahan nuklir, fasilitas radiasi dan zat radioaktif, serta pengembangan, penyusunan, dan evaluasi peraturan keselamatan nuklir dan perjanjian internasional; pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepal 5. Indikator Kinerja Utama: Mengukur kinerja organisasi untuk Jumlah kebijakan di bidang pengkajian keselamatan Hasil kajian, peraturan, ketentuan, mewujudkan rasa aman dan tenteram instalasi dan bahan nuklir, fasilitas radiasi dan zat dan pedoman tentang pemanfaatan dalam pemanfaatan tenaga nuklir bagi radioaktif, serta pengembangan, penyusunan, dan tenaga nuklir di FRZR, IBN dan PLTN masyarakat dan lingkungan hidup baik evaluasi peraturan keselamatan nuklir dan perjanjian yang dihasilkan pada tingkat nasional maupun internasional internasional. Jumlah bimbingan dan pembinaan bidang pengkajian keselamatan instalasi dan bahan nuklir, fasilitas radiasi dan zat radioaktif, serta pengembangan, penyusunan, dan evaluasi peraturan keselamatan nuklir dan perjanjian internasional Jumlah dokumen teknis di bidang pengkajian keselamatan instalasi dan bahan nuklir, fasilitas radiasi dan zat radioaktif, serta pengembangan, penyusunan, dan evaluasi peraturan keselamatan nuklir dan perjanjian internasional Mengukur efektivitas kebijakan di bidang pengkajian keselamatan instalasi dan bahan nuklir, fasilitas radiasi dan zat radioaktif, serta pengembangan, penyusunan, dan evaluasi peraturan keselamatan nuklir dan perjanjian internasional Laporan hasil bimbingan dan pembinaan Dokumen teknis yang dihasilkan 4

1. Nama Organisasi : BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 2. Nama Satuan Kerja : Sekretaris Utama 3 Tugas : mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan, dan pengendalian terhadap program, administrasi, dan sumber daya di lingkungan BAPETEN 4. Fungsi : pengkoordinasian perencanaan dan perumusan kebijakan teknis BAPETEN; pembinaan dan pelayanan administrasi kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga BAPETEN; pembinaan pendidikan dan pelatihan di lingkungan BAPETEN; d. pembinaan organisasi dan tata laksana, dan pelayanan urusan kehumasan; e. pelayanan administrasi hukum dan bantuan hukum di bidang pengaturan pengawasan tenaga nuklir, dan pengkoordinasian dan penyusunan peraturan perundang-undangan selain pengaturan ketenaganukliran; f. pengkoordinasian dan penyusunan laporan BAPETEN. 5. Indikator Kinerja Utama : Jumlah kegiatan koordinasi dalam rangka perencanaan dan perumusan kebijakan teknis BAPETEN Jumlah dokumen administrasi kepegawaian, dan keuangan yang dapat diselesaikan tepat waktu Jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan. d. Jumlah dokumen organisasi dan tata laksana yang dapat diselesaikan tepat waktu serta jumlah kegiatan kehumasan dalam rangka sosialisasi kelembagaan dan penyuluhan kebijakan dalam pemanfaatan tenaga nuklir e. Jumlah laporan kegiatan administrasi dan bantuan hukum di bidang pengaturan pengawasan tenaga nuklir, f. Jumlah Laporan kegiatan BAPETEN yang dapat diselesaikan tepat pada waktunya Mengukur kinerja organisasi dalam rangka mendukung pengawasan pemanfatan tenaga nuklir Mengukur kemampuan organisasi dalam menyelesaikan berbagai dokumen tersebut Mengukur upaya peningkatan kapasitas pegawai di lingkungan BAPETEN sesuai kompetensi yang dibutuhkan Mengukur kemampuan organisasi dalam dalam menyelesaikan berbagai dokumen tersebut serta memperkenalkan berbagai program yang dilaksanakan oleh BAPETEN Mengukur kinerja organisasi dalam memberikan layanan bantuan hukum dalam rangka penegakan hukum ketenaganukiran Mengukur kemampuan organisasi dalam menyelesaikan berbagai dokumen tersebut. laporan pelaksanaan kegiatan koordinasi Agenda surat, dokumen kepegawaian, dok. keuangan laporan kegiatan diklat dokumen ortala dan laporan hasil sosialisasi/penyuluhan laporan kegiatan adminis trasi hukum, bantuan hukum serta harmonsiasi peraturan laporan kegiatan BAPETEN yang dihasilkan 5

2. Nama Satuan Kerja : Deputi Bidang Perizinan dan Inspeksi 3. Nama Unit Kerja : Direktorat Inspeksi Fasilitas Radiasi & Zat Radioaktif (DIFRZR) 4. Tugas : melaksanakan perumusan kebijaksanaan teknis pelaksanaan, pengembangan sistem, pembinaan, penyelenggaraan dan pengendalian inspeksi keselamatan dan keamanan pada fasilitas radiasi dan zat radioaktif. Pelaksanaan penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis, pengembangan sistem, pembinaan, penyelenggaraan dan pengendalian inspeksi keselamatan dan keamanan zat radioaktif dan sumber radiasi lainnya pada Fasilitas Penelitian dan Industri; Pelaksanaan penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis, pengembangan sistem, pembinaan, penyelenggaraan dan pengendalian inspeksi keselamatan dan keamanan zat radioaktif dan sumber radiasi lainnya pada fasilitas kesehatan. 6. Indikator Utama Kinerja : d. e. f. Jumlah dokumen kebijakan dan pengembangan sistem inspeksi keselamatan dan keamanan zat radioaktif dan sumber radiasi lainnya pada Fasilitas Penelitian dan Industri Jumlah dokumen kebijakan dan pengembangan sistem inspeksi keselamatan dan keamanan zat radioaktif dan sumber radiasi lainnya pada fasilitas kesehatan. Jumlah laporan pembinaan inspeksi keselamatan dan keamanan zat radioaktif dan sumber radiasi lainnya pada Fasilitas Penelitian dan Industri Jumlah laporan pembinaan inspeksi keselamatan dan keamanan zat radioaktif dan sumber radiasi lainnya pada fasilitas kesehatan Jumlah laporan hasil inspeksi keselamatan radiologik dan keamanan sumber radioaktif pada fasilitas penelitian, industri Jumlah laporan hasil inspeksi keselamatan radiologik dan keamanan sumber radioaktif pada fasilitas kesehatan Mengukur efektivitas kebijakan di bidang pemberian izin dan inspeksi tenaga nuklir. Mengukur kinerja organisasi dalam mendukung tugas pokok dan fungsinya Mengukur kinerja organisasi untuk mewujudkan rasa aman dan tenteram dalam pemanfaatan tenaga nuklir bagi masyarakat dan lingkungan hidup Dokumen yang dihasilkan Laporan yang dihasikan Laporan Hasil Inspeksi 6

2. Nama Satuan Kerja : Deputi Bidang Perizinan dan Inspeksi 3. Nama Unit Kerja : Direktorat Inspeksi Instalasi dan Bahan Nuklir (DIIBN) 4. Tugas : melaksanakan perumusan kebijaksanaan teknis pelaksanaan, pengembangan sistem, pembinaan, penyelenggaraan dan pengendalian inspeksi instalasi nuklir, dan safeguards, evaluasi dosis dan lingkungan. Pelaksanaan penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis, pengembangan sistem, penyelenggaraan dan pengendalian inspeksi pada instalasi nuklir; pelaksanaan penyiapan kebijaksanaan teknis, pengembangan sistem, penyelenggaraan dan pengendalian inspeksi bahan nuklir, proteksi fisik, audit pembukuan dan pengendalian bahan nuklir, bahan sumber dan kegiatan terkait; pelaksanaan penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis, pengembangan sistem, pembinaan, dan pengendalian evaluasi dosis, lingkungan dan laporan operasi instalasi nuklir. Jumlah dokumen kebijakan dan pengembangan sistem inspeksi instalasi nuklir d. e. f. Jumlah dokumen kebijakan dan pengembangan sistem inspeksi bahan nuklir, proteksi fisik, audit pembukuan dan pengendalian bahan nuklir, bahan sumber Jumlah dokumen kebijakan dan pengembangan sistem evaluasi dosis, lingkungan dan laporan operasi instalasi nuklir Jumlah Laporan hasil inspeksi keselamatan instalasi nuklir Jumlah Laporan hasil inspeksi bahan nuklir, proteksi fisik, audit pembukuan dan pengendalian bahan nuklir, bahan sumber Jumlah dokumen kebijakan dan pengembangan sistem, pembinaan, dan pengendalian evaluasi dosis, lingkungan dan laporan operasi instalasi nuklir Mengukur efektivitas kebijakan di bidang inspeksi instalasi nuklir dan bahan nuklir Mengukur kinerja organisasi untuk mewujudkan rasa aman dan tenteram dalam pemanfaatan tenaga nuklir bagi masyarakat dan lingkungan hidup baik pada tingkat nasional maupun internasional. Mengukur efektivitas kebijakan di bidang inspeksi instalasi nuklir, bahan nuklir, evaluasi dosis dan lingkungan Juknis, pedoman dan prosedur yang dihasilkan Laporan Hasil Inspeksi Dokumen yang dihasilkan 7

2. Nama Satuan Kerja : Deputi Bidang Perizinan dan Inspeksi 3. Nama Unit Kerja : Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir 4. Tugas : melaksanakan penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis pelaksanaan, pengembangan, perawatan dan pengendalian, sarana dan prasarana inspeksi, pengembangan kesiapsiagaan nuklir, pengembangan sistem, pelayanan dan pembinaan akreditasi dan standarisasi serta evaluasi program jaminan mutu instalasi nuklir dan radiasi. Pelaksanaan penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis, pengelolaan sarana dan prasarana inspeksi dan pengkajian keselamatan nuklir; pelaksanaan penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis, pengembangan sistem mutu, pelayanan, pembinaan akreditasi dan standarisasi nuklir serta sertifikasi laboratorium uji, lembaga kursus, instalasi nuklir dan radiasi; pelaksanaan penyiapan kebijaksanaan teknis, pengembangan sistem, pembinaan dan pengendalian kesiapsiagaan nuklir. Jumlah dokumen kebijakan teknis pengelolaan sarana dan prasarana inspeksi dan pengkajian keselamatan nuklir Jumlah dokumen kebijakan teknis, pengembangan sistem mutu, pelayanan, pembinaan akreditasi dan standarisasi nuklir serta sertifikasi laboratorium uji, lembaga kursus, instalasi nuklir dan radiasi d. Jumlah Dokumen kebijakan kesiapsiagaan dan kedaruratan nuklir sebagai dokumen pendukung pengawasan keselamatan instalasi nuklir dan keamanan bahan nuklir Jumlah laporan pengelolaan sarana dan prasarana keteknikan dan pengembangan kesiapsiagaan nuklir Mengukur efektivitas kebijakan di bidang keselamatan instalasi nuklir dan keamanan bahan nuklir Mengukur kinerja organisasi dalam mendukung tugas pokok dan fungsinya Juknis, pedoman dan prosedur yang dihasilkan Laporan jumlah pengelolaan sarana dan prasarana dan kegiatan kesiapsia- gaan nuklir 8

2. Nama Satuan Kerja : Deputi Bidang Perizinan dan Inspeksi 3. Nama Unit Kerja : Direktorat Perizinan Fasilitas Radiasi & Zat Radioaktif (DPFRZR) 4. Tugas : melaksanakan penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis pelaksanaan, pembinaan, serta pengendalian di bidang perijinan fasilitas radiasi dan zat radioaktif, pengujian dan penerbitan ijin kerja bagi petugas proteksi radiasi serta pekerja radiasi bidang lainny Pelaksanaan penyiapan kebijaksanaan teknis, pengembangan sistem, pelayanan, pembinaan dan pengendalian perijinan zat radioaktif dan sumber radiasi lainnya di bidang penelitian dan industri; pelaksanaan penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis, pengembangan sistem, pelayanan, dan pembinaan dan pengendalian perijinan zat radioaktif dan sumber radiasi lainnya di bidang kesehatan; pelaksanaan penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis, pengembangan sistem, pengujian dan penerbitan serta pengendalian ijin kerja bagi petugas proteksi radiasi, radiografer industri, petugas dosimetri, petugas perawatan dan operator iradiator. d. Jumlah Laporan hasil pelayanan perizinan keselamatan radiologik dan Keamanan sumber radioaktif pada fasilitas industri dan penelitian. Jumlah Laporan hasil pelayanan perizinan keselamatan radiologik dan Keamanan sumber radioaktif pada fasilitas kesehatan. Jumlah Laporan hasil pelayanan perizinan petugas fasilitas radiasi Jumlah Dokumen juknis, pedoman dan prosedur tentang pelayanan perizinan keselamatan radiologik dan Keamanan sumber radioaktif pada fasilitas kesehatan, industri, penelitian, dan petugas fasilitas radiasi Mengukur kinerja organisasi untuk mewujudkan rasa aman dan tenteram dalam pemanfaatan tenaga nuklir bagi masyarakat dan lingkungan hidup baik pada tingkat nasional maupun internasional. Mengukur efektivitas kebijakan di bidang pemberian izin pemanfaatan tenaga nuklir dalam bidang keselamatan radiologik dan Keamanan sumber radioaktif pada fasilitas kesehatan, industri, dan penelitian Laporan Hasil pelayanan izin dan persetujuan Juknis, pedoman dan prosedur yang dihasilkan 9

2. Nama Satuan Kerja : Deputi Bidang Perizinan dan Inspeksi 3. Nama Unit Kerja : Direktorat Perizinan Instalasi dan Bahan Nuklir (DPIBN) 4. Tugas : melaksanakan perumusan kebijaksanaan teknis pelaksanaan, pengembangan sistem pembinaan, pelayanan, dan pengendalian perijinan instalasi nuklir dan bahan nuklir, pengujian dan penerbitan ijin kerja personil serta validasi bungkusan. Pelaksanaan penyiapan kebijaksanaan teknis, pengembangan sistem, pelayanan, pembinaan dan pengendalian perijinan reaktor dan bahan nuklir; Pelaksanaan penyiapan kebijaksanaan teknis, pengembangan sistem, pelayanan, pembinaan dan pengendalian perijinan instalasi nuklir non reaktor; Pelaksanaan penyiapan kebijaksanaan teknis, pengembangan sistem pengujian, penerbitan dan pengendalian ijin kerja bagi operator reaktor, supervisor reaktor, dan validasi bungkusan. Laporan hasil evaluasi perizinan reaktor dan bahan nuklir Mengukur kinerja organisasi untuk mewujudkan rasa Laporan hasil evaluasi perizinan instalasi aman dan tenteram dalam pemanfaatan tenaga nuklir nuklir non reaktor Jumlah Laporan hasil evaluasi bagi masyarakat dan lingkungan hidup baik pada Laporan hasil evaluasi pengujian dan tingkat nasional maupun internasional. penerbitan ijin kerja personil serta validasi bungkusan d. Dokumen juknis, pedoman dan prosedur tentang perizinan instalasi nuklir dan bahan nuklir, pengujian dan penerbitan ijin kerja personil serta validasi bungkusan. Mengukur efektivitas kebijakan di bidang pemberian izin instalasi dan bahan nuklir Jumlah dokumen juknis, pedoman dan prosedur 10

2. Nama Satuan Kerja : Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir 3. Nama Unit Kerja : Direktorat Pengaturan Pengawasan Fasilitas Radiasi & Zat Radioaktif (DP2FRZR) 4. Tugas : melaksanakan perumusan kebijaksanaan teknis pelaksanaan, pembinaan, pengembangan dan pengendalian penyusunan dan evaluasi peraturan dan perjanjian internasional keselamatan dan keamanan dalam bidang fasilitas radiasi. Pelaksanaan penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis, pembinaan, pengembangan dan pengendalian penyusunan dan evaluasi peraturan dan perjanjian internasional keselamatan dan keamanan dalam bidang kesehatan, industri dan penelitian;` Pelaksanaan penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis, pembinaan, pengembangan dan pengendalian penyusunan dan evaluasi peraturan bidang proteksi radiasi dan keselamatan lingkungan, dan perjanjian internasional. Jumlah Peraturan, ketentuan, dan pedoman serta evaluasi peraturan dan perjanjian internasional keselamatan radiologik dan keamanan sumber pada fasilitas industri dan penelitian Jumlah Peraturan, ketentuan, dan pedoman serta evaluasi peraturan bidang proteksi radiasi dan keselamatan lingkungan, dan perjanjian internasional. Jumlah Laporan Konsultasi Publik Mengukur efektivitas kebijakan melalui peraturan di bidang keselamatan radiologik dan keamanan sumber Mengukur kinerja organisasi untuk mewujudkan rasa aman dan tenteram dalam pemanfaatan tenaga nuklir bagi masyarakat dan lingkungan hidup baik pada tingkat nasional maupun internasional. Peraturan, ketentuan dan pedoman yang dihasilkan Laporan 11

2. Nama Satuan Kerja : Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir 3. Nama Unit Kerja : Direktorat Pengaturan Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (DP2IBN) 4. Tugas : melaksanakan perumusan kebijaksanaan teknis pelaksanaan, pembinaan, pengembangan dan pengendalian penyusunan dan evaluasi peraturan dan perjanjian internasional keselamatan, keamanan dan safeguards dalam bidang instalasi nuklir dan bahan nuklir. Pelaksanaan penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis, pembinaan, pengembangan dan pengendalian penyusunan dan evaluasi peraturan keselamatan, keamanan dan safeguards dalam bidang reaktor daya dan bahan nuklir; Pelaksanaan penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis, pembinaan, pengembangan dan pengendalian penyusunan dan evaluasi peraturan keselamatan, keamanan dan safeguards dalam bidang reaktor non daya dan bahan nuklir; Pelaksanaan penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis, pembinaan, pengembangan dan pengendalian penyusunan dan evaluasi peraturan keselamatan, keamanan dan safeguards dalam bidang instalasi nuklir non reaktor dan bahan nuklir. Jumlah Peraturan, ketentuan, dan pedoman keselamatan, keamanan dan safeguards dalam bidang reaktor daya dan bahan nuklir. Mengukur efektivitas kebijakan Jumlah Peraturan, ketentuan, dan pedoman keselamatan, melalui peraturan di bidang instalasi Peraturan, ketentuan, dan pedoman keamanan dan safeguards dalam bidang reaktor non daya dan dan bahan nuklir yang dihasilkan bahan nuklir. Jumlah Peraturan, ketentuan, dan pedoman keselamatan, keamanan dan safeguards dalam bidang instalasi nuklir non reaktor dan bahan nuklir, dan perjanjian internasional. 12

2. Nama Satuan Kerja : Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir 3. Nama Unit Kerja : Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Fasilitas Radiasi & Zat Radioaktif (P2STPFRZR) 4. Tugas : melaksanakan perumusan kebijaksanaan teknis pelaksanaan, pembinaan dan pengembangan dan pengendalian pengkajian pengawasan dalam bidang keselamatan dan keamanan, kesehatan, industri dan penelitian, dan keselamatan lingkungan. Pelaksanaan penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis, pengembangan, pembinaan, pengendalian pengkajian pengawasan keselamatan dan keamanan pemanfaatan radiasi dan zat radioaktif di bidang kesehatan dan keselamatan lingkungan; pelaksanaan penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis, pembinaan, pengembangan, pembinaan dan pengendalian pengkajian pengawasan keselamatan dan keamanan pemanfaatan radiasi dan zat radioaktif di bidang industri dan penelitian, dan keselamatan lingkungan. Jumlah laporan hasil kajian tentang pengawasan keselamatan dan keamanan pemanfaatan radiasi dan zat radioaktif di bidang kesehatan dan keselamatan lingkungan. Jumlah laporan hasil kajian tentang pengawasan keselamatan dan keamanan pemanfaatan radiasi dan zat radioaktif di bidang industri dan penelitian, dan keselamatan lingkungan. Jumlah Laporan hasil seminar dan partsisipasi ilmiah Mengukur kinerja organisasi untuk mewujudkan rasa aman dan tenteram dalam pemanfaatan tenaga nuklir bagi masyarakat dan lingkungan hidup baik pada tingkat nasional maupun internasional Mengukur upaya peningkatan kapasitas SDM di lingkungan BAPETEN sesuai kompetensi yang dibutuhkan Laporan hasil kajian Laporan 13

2. Nama Satuan Kerja : Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir 3. Nama Unit Kerja : Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) 4. Tugas : melaksanakan penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis pelaksanaan, pembinaan, pengembangan dan pengendalian pengkajian pengawasan dalam bidang keselamatan, keamanan dan safeguards pada sistem reaktor daya, reaktor non daya dan instalasi nuklir non reaktor. Pelaksanaan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengembangan dan pengendalian pengkajian pengawasan dalam bidang keselamatan, keamanan dan safeguards pada sistem reaktor daya yang mencakup tapak, desain, konstruksi, operasi, perawatan, material atau komponen reaktor dan dekomisioning, dan bahan nuklir; pelaksanaan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengembangan dan pengendalian pengkajian pengawasan dalam bidang keselamatan, keamanan dan safeguards pada sistem reaktor non daya yang mencakup tapak, desain, konstruksi, operasi, perawatan, material atau komponen dan dekomisioning, dan bahan nuklir; pelaksanaan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengembangan dan pengendalian pengkajian pengawasan dalam bidang keselamatan, keamanan dan safeguards pada sistem Instalasi Nuklir Non Reaktor yang mencakup tapak, desain, konstruksi, operasi, perawatan, dan dekomisioning, dan bahan nuklir. Jumlah laporan hasil kajian tentang pengawasan dalam bidang keselamatan, keamanan dan safeguards pada sistem reaktor daya yang mencakup tapak, desain, konstruksi, operasi, perawatan, material atau komponen dekomisioning, dan bahan nuklir. Jumlah laporan hasil kajian tentang pengawasan dalam bidang keselamatan, keamanan dan safeguards reaktor non daya yang mencakup tapak, desain, konstruksi, operasi, perawatan, material atau komponen, dekomisioning, dan bahan nuklir Jumlah laporan hasil kajian tentang pengawasan dalam bidang keselamatan, keamanan dan safeguards pada sistem di bidang Instalasi Nuklir Non Reaktor yang mencakup tapak, desain, konstruksi, operasi, perawatan, dekomisioning, dan bahan nuklir. d. Jumlah Laporan hasil seminar dan partisipasi ilmiah Mengukur kinerja organisasi untuk mewujudkan rasa aman dan tenteram dalam pemanfaatan tenaga nuklir bagi masyarakat dan lingkungan hidup baik pada tingkat nasional maupun internasional Mengukur upaya peningkatan kapasitas SDM di lingkungan BAPETEN sesuai kompetensi yang dibutuhkan Laporan hasil kajian Laporan 14

2. Nama Satuan Kerja : Sekretaris Utama 3. Nama Unit Kerja : Biro Hukum dan Organisasi (BHO) 4. Tugas : melaksanakan urusan bantuan hukum dan administrasi hukum, kerjasama dan hubungan masyarakat, dan organisasi dan tata laksana pelaksanaan urusan bantuan dan administrasi hukum; pelaksanaan urusan kerjasama dan hubungan masyarakat; pelaksanaan penyusunan organisasi dan tata laksana. Jumlah laporan dan dokumen tentang bantuan hukum dan administrasi hukum dalam rangka penegakan hukum pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir Mengukur kinerja organisasi dalam rangka mendukung pengawasan pemanfatan tenaga nuklir Jumlah kegiatan kehumasan dalam rangka sosialisasi kelembagaan dan penyuluhan kebijakan dalam pemanfaatan tenaga nuklir Jumlah dokumen manajemen lembaga tentang organisasi dan tata laksana dalam rangka mendukung pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir Mengukur kemampuan organisasi dalam menyelesaikan berbagai dokumen tersebut serta memperkenalkan berbagai program yang dilaksanakan oleh BAPETEN Laporan dan dokumen yang dihasilkan 15

2. Nama Satuan Kerja : Sekretaris Utama 3. Nama Unit Kerja : Biro Perencanaan (BP) 4. Tugas : melaksanakan pengkoordinasian dalam perencanaan program dan anggaran, pengelolaan data dan informasi, serta pengembangan sistem dan perencanaan pelatihan. pelaksanaan penyusunan program dan anggaran, evaluasi dan pelaporan; pelaksanaan pengelolaan data dan informasi; pelaksanaan pengembangan sistem dan perencanaan pelatihan. Jumlah laporan dan dokumen tentang perencanaan dan pengendalian program dan anggaran Mengukur kinerja organisasi dalam rangka mendukung pengawasan pemanfatan tenaga nuklir Laporan dan dokumen yang dihasilkan Jumlah laporan dan dokumen tentang perencanaan pendidikan dan pelatihan SDM BAPETEN dalam rangka peningkatan kapasitas pegawai di lingkungan BAPETEN sesuai kompetensi yang dibutuhkan Jumlah modul Sistem Pangkalan Data Terpadu (RDBMS) dan laporan / dokumen sistem kepustakaan Mengukur upaya peningkatan kapasitas pegawai di lingkungan BAPETEN sesuai kompetensi yang dibutuhkan Mengukur kemampuan organisasi dalam menyelesaikan berbagai dokumen tersebut 16

2. Nama Satuan Kerja : Sekretaris Utama 3. Nama Unit Kerja : Biro Umum (BU) 4. Tugas : melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan perjalanan dinas, ketatausahaan, administrasi kepegawaian, kerumahtanggaan kantor dan pengamanan. pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dan perjalanan dinas; pelaksanaan urusan ketatausahaan dan administasi kepegawaian; pelaksanaan urusan kerumahtanggaan kantor dan pengamanan. Jumlah laporan dan dokumen manajemen lembaga tentang Mengukur kemampuan organisasi dalam administrasi keuangan menyelesaikan berbagai dokumen Jumlah laporan dan dokumen manajemen lembaga tentang tersebut Laporan dan dokumen yang pengelolaan kegiatan operasional lembaga dihasilkan Jumlah laporan dan dokumen manajemen lembaga tentang administrasi kepegawaian 17

2. Nama Satuan Kerja : Sekretaris Utama 3. Nama Unit Kerja : Inspektorat 4. Tugas : melaksanakan pengawasan fungsional di lingkungan BAPETEN. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan fungsional. pelaksanaan pengawasan fungsional sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan yang berlaku; pelaksanaan urusan ke Tata Usahaan dan Kearsipan Inspektorat. Jumlah laporan dan dokumen lembaga tentang pemeriksaan / pengawassan fungsional di BAPETEN Mengukur kemampuan organisasi dalam menyelesaikan berbagai dokumen tersebut Laporan dan dokumen yang dihasilkan KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, ttd AS NATIO LASMAN 18