PROFESIONAL MENGAJAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era perdagangan bebas ASEAN 2016 sudah dimulai. Melahirkan tingkat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pekan Olahraga Nasional, sebagai barometer tertinggi hasil pembinaan olahraga di tanah air. Kiranya sudah cukup jelas, menggambarkan peta kekuatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses menyiapkan individu untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan aktivitas dalam bidang-bidang pendidikan. Pembangunan

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI OPTIMISME MASA DEPAN PADA SISWA SMP N 2 JENAWI

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi professional accountant khususnya di era ASEAN Economic

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan hidup sesorang pada dasarnya tergantung pada kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengumpulan data, analisis data, dan pengujian terhadap

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi anak usia sekolah tidak hanya dalam rangka pengembangan individu, namun juga untuk

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

STUDENT PLAN RAMADHAN RIFANDY WIDODO NIM :

Sambutan Menteri Keuangan Acara Wisuda Politeknik Keuangan STAN Tahun 2016 Sentul International Convention Center 19 Oktober 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. gejala,menjelaskannya,dan mengambil manfaat dari pengetahuannya.

NAMA :... KELAS :... Angket ini mohon di isi secepatnya dan dikumpulkan secepatnya kepada Guru Kelas/Kepala Sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. siswa (Studi Deskriptif Analitis di SMAN 1 CIASEM Kabupaten Subang) dapat

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini tidak terlepas dari masalah dalam upaya

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan yang lainnya karena itulah

2015 PEMBINAAN KECERDASAN SOSIAL SISWA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA (STUDI KASUS DI SDN DI KOTA SERANG)

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

KELUARGA HARAPAN. Judul Esai PERAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN KELUARGA (INFORMAL) DALAM MENCIPTAKAN KELUARGA HARAPAN

I. PENDAHULUAN. perubahan tingkah laku menuju kedewasaan. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan

PIDATO KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PERPUSTAKAAN NASIONAL KE-31

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu media yang tidak dapat dipisahkan dengan

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

implikasi dan mengajukan rekomendasi sebagai tindak lanjut dari penelitian ini,

BAB I PENDAHULUAN. karakter secara esensial, yaitu untuk mengembangkan kecerdasan moral (building

Menuju Remaja Utama melalui Kelas Inspirasi

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN. cenderung bereaksi dan bertindak dibawah reaksi yang berbeda-beda, dan tindakantindakan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jaman. Dalam Undang-undang Sistem Pedidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 3 disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber daya manusia yang bermutu tinggi karena maju mundurnya sebuah negara

BAB I. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan generasi penerus bangsa. Perkembangan kemajuan bangsa sedikit

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK DI SDIT BUAH HATI PEMALANG. di SDIT Buah Hati Pemalang diperoleh beberapa kesimpulan

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. diperolehnya. Pencapaian prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. hingga perguruan tiggi termasuk di dalamnya studi akademis dan umum, program

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

MEMBENTUK BUAH HATI MENJADI PRIBADI TANGGUH DAN PERCAYA DIRI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kunci sukses operasional perusahaan adalah rekrutmen / seleksi tenaga penjual yang

PIDATO KETUA STIKES NANI HASANUDDIN PADA WISUDA (13 April 2016 di hotel Clarion Makassar) LAPORAN AKADEMIK

SAMBUTAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL RI DALAM ACARA TALKSHOW MEMBACA BANGKITKAN KARAKTER BANGSA Jakarta, 25 Mei 2011

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

Sambutan Presiden RI pd Prasetya dan Pelantikan Perwira TNI dan Polri, 2 Juli 2013, di Surabaya Selasa, 02 Juli 2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003, h. 16), menjelaskan bahwa

Upaya untuk Menyiapkan Insan Yang Berkarakter Melalui Program Leader Class di Kabupaten Cilacap Oleh : Nur Fajrina R.

BAB I PENDAHULUAN. mengusahakan tercapainya pendidikan nasional. Sistem Pendidikan Nasional

PENDAHULUAN. Kalau hidup sekedar hidup, kera di hutan juga hidup. Kalau kerja sekedar kerja, kerbau di sawah juga bekerja.

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TAMAN KANAK-KANAK BERDASARKAN MINAT ANAK (Studi Kasus di TK Negeri Pembina Surakarta) T E S I S.

BAB I PENDAHULUAN. Nasional dinyatakan bahwa Pendidikan nasional...bertujuan untuk

DWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tua, lingkungan masyarakat sekitarnya, dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasiona No 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bangsa memiliki sistem dan visi pendidikan yang berbeda-beda.

MENGGAPAI CITA-CITAKU Oleh : Eva Imania Eliasa, S.Pd. Pertanyaan pertanyaan diatas sering ditanyakan oleh anak-anak, juga orang tua pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan SD adalah bagian dari sistem pendidikan nasional yang

Dari Sini Kita Memulai

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADAPEMBUKAAN KEMAH SRI JUNJUNGAN GUGUSDEPAN STIE SYARIAH BENGKALIS

KESAN MANFAAT JEAP. Devina Amanda Putri. Elang Sandyawan Pamungkas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrayogi, 2014

BAB IV ANALISA PENDEKATAN HUMANISTIK DENGAN TEKNIK CLIENT-CENTERED OLEH GURU KELAS DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TUNARUNGU

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU R.I. No. 20 Tahun 2003,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA AJANG KREATIFITAS ANAK USIA DINI TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PADA HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2016

V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. siswa. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian sebagai berikut.

Keberanian Menjalankan Langkah-Langkah Sukses

BAB I PENDAHULUAN. baik. Oleh sebab itulah perkembangan teknologi ini harus diimbangi dengan. adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memasuki Abad 21, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

Transkripsi:

PROGRAM PROFESIONAL MENGAJAR Yayasan Tunas Bahagia membangun Bangsa dari Desa dengan membangkitkan cita-cita dan motivasi anak-anak Melalui CITA-CITA ANAK DESA 1

Pengantar Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa, semoga kita senantiasa mendapat berkah dan bimbingan dalam menjalani kihidupan ini. Terimakasih atas kesediaannya meluangkan waktu menerima kami. membaca uraian program kami Profesional Mengajar. Semoga waktu yang diluangkan ini merupakan bagian dari amal baik kita kedepan. Kami yayasan tunas BAHAGIA (yatub) mempunyai visi Masyarakat desa Luwuk yang sejahtera dengan keunggulan sumberdaya manusianya dalam misi menyiapkan sumberdaya manusia yang unggul, pada saat ini (2013-2016)memiliki tiga program yaitu : 1. PROFESIONAL MENGAJAR. Sesuai tujuan yayasan, Program Profesional mengajar dilakukan di Sekolah Dasar Negeri desa LUWUK. Profesional mengajar tidak dimaksudkan mengajarkan pelajaran melainkan mengajarkan tentang berbagai profesi dan peranannya dalam kehidupan bermasyarakat (Pemerintah dan Swasta). Profesional mengajar juga menguraikan kisah sukses pengajar, jenjang pendidikan dan hal hal yang mendukung tercapainya kesuksesan dimaksud. Untuk memberikan kesan mendalam, menarik dan mampu menumbuhkan semangat, professional mengajar dilakukan dengan Presentasi yang menarik dan dilakukan langsung oleh professional lengkap dengan pakaian (seragam) dan atributnya. Dengan kegiatan ini diharapkan anak anak desa Luwuk mempunyai cita cita yang tertentu, terukur, dapat tercapai, nyata dan terencana. 2. ASRAMA ANAK DESA LUWUK. Yayasan tunas BAHAGIA mempunyai tujuan Masyarakat desa Luwuk yang sejahtera dengan keunggulan sumberdaya Manusianya. Desa Luwuk terletak di Kecamatan Gunungsari Kabupaten Serang, berjarak sekitar 19 Km dari Cilegon dan 26 Km dari Serang kearah selatan. Desa Luwuk berada diantara ibu kota kecamatan Mancak dan Kecamatan Gunungsari. Desa Luwuk hanya memiliki satu Sekolah, Sekolah Dasar Negeri. Sulit bagi masyarakat desa Luwuk untuk menyekolahkan anak anaknya lebih dari Sekolah Dasar oleh karena itu yayasan membantu masyarakat desa Luwuk dengan cara membuat Asrama Pelajar Desa Luwuk di Ibu kota kecamatan Gunungsari, berlokasi dekat/diantara SMPN 1 dan SMAN Gunungsari. 3. TEMPAT BERMAIN ANAK. Berbagai penelitian menunjukan bahwa keunggulan sumberdaya manusia diperoleh apabila anak mendapatkan pendidikan yang tepat pada saat usia keemasan yaitu dari mulai lahir sampai usia lima tahun (balita). Selain itu petumbuhan anak memerlukan 2

suasana gembira dan kegiatan yang menunjang semua aspek perkembangan kecerdasan. Untuk itu yayasan mendirikan tempat bermain anak di kampung Wates desa Luwuk Kecamatan Gunungsari dimana tempatnya telah ditentukan dan lahannya telah disediakan oleh pendiri yayasan. Selain untuk tempat bermain anak anak balita, tempat bermain ini juga menjadi tempat bermain anak anak usia sekolah dasar (SD). Tempat bermain usia SD difokuskan terhadap pembentukan karakter. Pembentukan karakter dikelola dengan kegiatan kepramukaan melalui gugus depan Pramuka tingkat Siaga. Dengan pengembangan anak balita yang fokusnya mengembangkan kecerdasan, dilanjutkan dengan pembentukan karakter pada usia sekolah dasar maka selesai pendidikan SD di desa Luwuk, anak anak desa Luwuk yang sudah bergabung dalam yayasan, diharapkan memiliki potensi yang memadai untuk melanjutkan pendidikan dimanapun. Kami sangat mengharapkan bantuan dari semua pihak yang mempunyai kelebihan waktu, tenaga dan pikiran yang dapat menjadi sumber daya kami dalam menjalankan misi Yayasan dan upaya mencapai tujuan Yayasan yaitu Desa Luwuk yang sejahtera dengan keunggulan Sumber Daya Manusianya. PENDAHULUAN. Banyak anak yang mempunyai profesi seperti orang tuanya. Seorang anak bercita cita kelak menjadi seperti orang tuanya. Demikian juga sebaliknya, Orang tua yang sukses sering mengharapkan anaknya berprofesi seperti dirinya. Atau dengan melihat orang sukses disekitar mereka, orang tua sering mengatakan kepada anaknya....jadilah kamu seperti sianu.sambil memperlihatkan fisik sianu. Seorang anak lebih mudah memahami contoh nyata yang sering dilihatnya dan mereka termotivasi untuk dapat meraihnya. Pendek kata, masukan dari orang tua dan dengan melihat dan berhubungan langsung dengan figure yang dimaksudkan sangat mempengaruhi/menentukan motivasi anak. Bagaimana dengan seorang anak desa yang dilahirkan dari keluarga miskin, dilingkungan petani miskin, bertetangga orang orang miskin, jauh dari lingkungan orang orang sukses yang dapat menginspirasi dirinya untuk mempunyai cita cita tinggi. Seorang anak desa tidak ada yang membangkitkan jiwanya untuk menjadi manusia yang unggul, menjadi seorang Profesional atau sumber daya manusia yang handal untuk meraih kehidupan yang lebih baik. Berangkat dari pengalaman pribadi dan informasi dari berbagai sumber, kami berkeyakinan bahwa kita dapat membantu memperbaiki kesejahteraan masyarakat desa dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya (SDM). Peningkatan kualitas SDM perlu dilakukan sejak masa kanak kanak terutama pada usia dini atau sering kita sebut Balita (bawah lima tahun). Pada usia balita, pendidikan sangat effektif sehingga balita dianggap usia keemasan untuk membentuk SDM yang unggul. Kami membagi masa pendidikan anak anak di desa Luwuk dalam 2 periode sebagai berikut : 3

I. Periode pertama adalah periode Balita. Pada periode ini yatub akan memberikan perhatian kepada anak balita desa Luwuk (khususnya kampung Wates) dengan menyediakan tempat bermain, mainan untuk anak anak dan pengetahuan untuk orang tua agar dapat mendorong perkembangan kecerdasan anak. Dalam periode ini yatub ingin mengembangkan ; Kecerdasan Intelegensi, Kecerdasan Emosi, Kecerdasan Fisik dan Kecerdasan Emosi. Dengan berbagai kecerdasan yang tinggi itu (mumpuni) diharapkan mereka tidak mengalami kesulitan mengikuti pendidikan untuk meraih cita citanya. II. Periode kedua adalah periode sekolah dasar (7 sampai 12 tahun). Pada periode ini yatub akan memberikan perhatian terhadap pembentukan karakter dan motivasi. Pembentukan karakter akan dilakukan melalui kegiatan gerakan pramuka. Pembentukan motivasi akan kami lakukan dengan memberikan informasi, contoh dan menghadirkan orang orang sukses kehadapan anak Sekolah Dasar desa Luwuk. Dengan contoh dan kehadiran orang orang sukses, diharapkan mereka termotifasi untuk menyiapkan dirinya agar mampu meraih kesuksesan dimasa depan seperti orang orang sukses yang ada dihadapanya. Kami Yayasan tunas Bahagia baru mulai menyelenggarakan program peningkatan SDM. Menghadirkan orang orang sukses di SDN Luwuk merupakan program pertama yang kami laksanakan. Sebagai sesuatu yang baru tentu akan menghadapi kendala, kami menjalankan dengan keyakinan ada orang orang yang bersedia membantu kami melaksanakan niat baik ini. PROSES PANJANG KESUKSESAN. Dalam era yang modern ini, masyarakat diberi pilihan pilihan mudah dan instant. Banyak hal dapat diperoleh dengan mudah dan segera selama ada uang untuk membayar. Sepertinya uang adalah segalanya. Banyak anak anak yang tidak tahan atas godaan untuk memiliki atau melakukan sesuatu diluar kemampuan financial orang tuanya. Banyak diantara anak anak itu memeras orang tuanya bahkan ada yang sampai menganiaya orang tuannya, ada yang sampai membunuh. Beberapa anak tidak tahan dan putus asa menghadapi kenyataan bahwa orang tuanya tidak mampu, mereka seakan tidak punya harapan mendapatkan masa depan yang baik. Beberapa diantara mereka bunuh diri, beberapa dari mereka hanyut kedalam kehidupan yang buruk (premanisme dan anak jalanan) lalu menjadi beban masyarakat. Kita perlu mengajarkan kepada anak anak bahwa kesuksesan itu merupakan sebuah proses. Kesuksesan memerlukan waktu dan pengorbanan. Kita perlu mengajarkan bahwa kesuksesan adalah milik semua orang yang berjuang dengan benar. Kita perlu mengajarkan jalan panjang yang harus ditempuh dan segala pengorbanan yang harus siap mereka berikan. Dengan demikian mereka mempunyai harapan. Kita perlu menghadirkan/memvisualisasikan kisah nyata untuk dipahami agar anak anak desa yakin bahwa kesempatan itu ada. Kita juga perlu mengajarkan agar mereka yakin bahwa selama berusaha memilih jalan yang benar, selalu ada pilihan sebagai alternative. Kita harus membangun optimisme dalam jiwa anak anak desa lebih dari anak anak di kota karena anak anak di desa menghadapi hambatan yang lebih besar/berat dari pada anak dikota. 4

Dengan mengetahui peta perjalanan panjang kesuksesan, setiap anak diharapkan memahami apa arti perjuangan, kesulitan, tantangan dan segala pengorbanan yang dihadapinya kini kemudian dapat membayangkan buah perjuangan yang akan dipetiknya nanti. Dengan mengetahui kisah sukses langsung dari para pelakunya, timbul keinginan anak untuk menjalaninya. Dengan dorongan langsung dari orang orang sukses, anak anak ingin menjadi seperti apa yang dilihatnya dan didengarnya langsung dari pelaku. Setelah mendengarkan paparan dalam Profesional mengajar, anak anak ingin menjadi seorang Dokter, Insinyur, Notaris, Hakim, Tentara, Polisi, Perawat, Guru, dan berbagai profesi lainnya. Dan yang lebih penting mereka yakin bahwa harapan itu bukan yang mustahil bagi mereka. Hasil dari Profesional mengajar ini kelak anak anak mempunyai cita cita yang Nyata, Terukur, Dapat dicapai, Wajar dan Terencana. Dengan cita cita seperti itu diharapkan semua anak bersemangat dalam belajar dan memiliki daya juang yang tinggi serta menyiapkan mentalnya untuk berkorban. MEMILIH PROFESI YANG SESUAI. Seorang ahli menulis bahwa, ada tiga kelompok murid di sekolah ; Murid A adalah murid yang sangat perhatian dengan pelajaran dan ingin menguasai dan mendapat nilai tinggi sehingga mereka tekun belajar. Murid A kelak akan menjadi professional yang mendapatkan uang dari menjual jasanya. Mereka lebih suka menjadi seorang pegawai atau menjadi orang yang dibayar karena keakhliannya. Murid B tidak terlalu memperhatikan prestasi akademis tetapi memperhatikannya sebagai pemenuhan persyaratan untuk lulus, dapat ijasah. Penguasaan pelajaran tidak menjadi perhatian. Namun dia selalu menjalin hubungan dengan berbagai teman/orang. Murid B kelak akan memilih bekerja sebagai birokrat, mengandalkan karier atau kedudukan dan bergantung pada Negara atau Pengusaha. Murid C, murid ini adalah murid kapitalis. Murid ini hanya tertarik mempelajari sesuatu jika dikaitkan dengan uang. Dia selalu ingin belajar tentang uang, bagaimana uang menghasilkan uang dan Orang bekerja untuk dirinya agar menghasilkan uang. Murid kelompok ini kelak menjadi pengusaha dimana murid A dan B bekerja. Tidak ada yang buruk dari ketiganya jika itu adalah pilihannya. Karena pilihannya maka pekerjaan akan dijalani dengan senang. Dalam proses pendidikan semua murid perlu merasa senang oleh karenanya perlu diciptakan agar selama proses pendidikan murid itu akan belajar dengan senang. Murid itu perlu mendapat porsi yang sesuai dengan minatnya agar belajar dengan menyenangkan. Jika kita menyediakan pilihan untuk ketiga murid itu dengan memadai, tentu semua murid akan belajar dengan senang. Menghadirkan orang orang sukses dari berbagai profesi dan latar belakang akan memberi gambaran yang lengkap dan seimbang bagi semua murid (A,B,C). Dengan masukan yang seimbang, murid SD desa Luwuk mulai memposisikan dirinya. Dia tanpa disadari akan menjadi murid A, B atau C. Dan secara tidak langsung kita memberi jalan kepada mereka untuk 5

menentukan cita citanya yang sesuai. Selesai pendidikan dasar (SMP) perlu dilakukan test minat dan bakat bagi yang akan melanjutkan pendidikan. PROGRAM PROFESIONAL MENGAJAR Kami Yayasan Tunas Bahagia (yatub) menyelenggarakan program Profesional Mengajar. Mengajar berarti memberikan pelajaran kepada murid agar mampu melakukan sesuatu yang diajarkan. Para Profesional yang mengajar adalah orang yang telah menjalani suatu perjalanan panjang dan telah sampai pada tahapan yang diharapkan/dicita citakannya. Program Profesional Mengajar yang diselenggarakan ini dimaksudkan agar murid SDN desa Luwuk mengerti, memahami dan tertarik untuk menjalani proses panjang yang penuh pengorbanan itu untuk menjadi manusia yang unggul seperti para Profesional yang mengajarnya. Dengan program ini, murid SDN desa Luwuk mengerti berbagai profesi yang dapat menjadi pilihannya kelak. Mereka juga akan mengerti jalan berliku serta mendaki yang harus dilalui. Dengan pelajaran dari orang sukses dari berbagai profesi, murid SDN desa Luwuk bisa melihat titik terang diujung terowongan sehingga mereka berani menjalani perjuangan panjang menyusuri terowongan panjang walaupun melelahkan. MATERI PELAJARAN (PRESENTASI). Sebagaimana telah diuraikan, Program ini mengharapkan agar anak anak untuk mempunyai cita-cita dan motivasi tinggi untuk menjadi seperti (salah satunya) Profesional yang mengajar. Dengan demikian seluruh pemaparan diharapkan membuka harapan dan keyakinan bahwa mereka mampu dan ada jalan yang bisa ditempuh. Materi presentasi sepenuhnya kreatifitas pengajar, disesuaikan selera pengajar. Sebagai gambaran dapat disampaikan gambaran sebagai berikut : PERKENALAN : Memperkenalkan pribadi Pengajar dengan maksud mengakrabkan. LINGKUNGAN KERJA : Sebelum menjelaskan pekerjaan, perlu pemahaman lingkungan tempat kerja. Anak anak perlu mengerti Lingkungan kerja Pemerintah dan Swasta, persamaan dan perbedaannya serta perannya masing masing. PROFESI ; Memperkenalka profesi/pekerjaan yang dijalani dan peranannya dalam masyarakat. KEHIDUPAN SOSIAL DAN EKONOMI : Kehidupan sosial dan Ekonomi yang nyata dan berbagai keadaan dimasyarakat perlu dijelaskan agar anak anak memahami bahwa keberhasilan itu ada dalam berbagai sisi kehidupan. Secara umum sukses dapat digambarkan dalam 4K dan 2S yaitu : Keluarga, Kesehatan, Karir, Keuangan, Sosial dan Spiritual. 6

PERJALANAN/JENJANG PENDIDIKAN : Perjalanan atau jenjang pendidikan yang harus ditempuh bisa memberikan gambaran nyata bahwa perjalanan tidak mudah namun mampu dilakukan selama ada kemauan dan kemampuan dalam batas yang terukur. Penjelasan ini juga akan memberikan informasi untuk merencanakan atau mempersiapkan bagaimana cita cita bisa diraih. PENGALAMAN BAIK DAN BURUK UNTUK PEMBELAJARAN : Pengalaman mengajarkan berbagai hal. Orang yang bisa mendapatkan hikmah positip dari pengalamannya niscaya dia menjadi orang sukses. Keberhasilan melampaui segala kesulitan dengan berbagai kemungkinannya akan memotivasi anak anak untuk tangguh menjalani perjuangannya nanti. KEGIATAN YANG TELAH DILAKUKAN. 1. Membawa 10 Orang murid untuk menghadadiri HUT PT Krakatau Steel dalam acara : Senam Masal, Pameran Teknologi dan Bazar. 10 orang murid SDN Luwuk ikut dalam senam masal dilanjutkan gerak jalan Menyaksikan pameran teknologi terapan yang ditampilkan dengan berbagai permainan yang menarik. 2. Mengadakan Lomba menulis (mengarang). Lomba menulis dengan Judul Cita-citaku. Hadiah lomba berupa uang tunai. Uang tunai lembaran Rp 10.000,- baru dengan nomor seri yang urut. Dalam Pengumuman pemenang diisi dengan penjelasan mengenai Uang ( arti, percetakan, peredaran, cara memperoleh uang). 7

Ketua yayasan, Kepala desa dan Kepala Sekolah mengumumkan pemenang. Ketua yayasan menjelaskan mengenai arti Uang dalam kehidupan. 3. Mengajar di Kelas dengan materi Pengenalan Lingkungan dan Dunia Alat peraga diperlukan untuk mempermudah, menarik presentasi. Proyektor sangat membantu dalam presentasi. Audio visual dapat memberikan keleluasaan presenter. -o0o- Cilegon, 9 April 2014 8