Sistem Operasi Komputer. Pertemuan VIII Manajemen Memori

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN MEMORI SISTEM OPERASI

MANAJEMEN MEMORI. Manajemen Memori 1

RESUME SISTEM OPERASI MAIN MEMORI

Bab 8: Manajemen Memori. Latar Belakang

3/30/2016. Manajemen Memori. Manajemen Memori. Manajemen memori pada sistem Monoprogramming Manajemen memori pada sistem Multiprogramming

PENGELOLAAN MEMORY AGUS PAMUJI. SISTEM OPERASI - Pengelolaan Memory

Sistem Operasi. Memory Management. Part 1 of 2

Fungsi Manajemen Memori

Tujuan Pembelajaran. Memahami proses swapping Memahami proses alokasi memori berurutan (Contiguous Memori Allocation)

memuat banyak proses dalam suatu waktu Sebelum masuk ke memori, suatu proses harus menunggu dalam antrian

Manajemen Memori. Latar Belakang Ruang Alamat Logika dan Ruang Alamat Fisik Swapping Alokasi berurutan Paging Segmentasi Segmentasi dengan Paging

Praktikum 13. Manajemen Memori 1 ALOKASI MEMORI POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: DASAR TEORI:

1. Address Binding. Sebuah program ditempatkan dalam disk dalam bentuk berkas biner Sebelum dieksekusi, sebuah program harus ditempatkan di memori.

DASKOM & PEMROGRAMAN. Dani Usman

Memory Management Memori Latar Belakang Alamat Binding

Memory Management. Latar Belakang Swapping Contiguous Allocation Paging Segmentation Segmentation dengan Paging

Latar Belakang Ruang Alamat Logika dan Ruang Alamat Fisik Swapping Alokasi berurutan Paging Segmentasi Segmentasi dengan Paging

MANAJEMEN MEMORI. Memory manager : Salah satu bagian sistem operasi yang mempengaruhi dalam menentukan proses mana yang diletakkan pada antrian.

Sistem Operasi Komputer MANAJEMEN MEMORI

Sistem Operasi 8. Memory Management. Antonius Rachmat C, S.Kom, M.Cs

Sistem Operasi. Partisi Statis, Partisi Dinamis Sistem Paging dan Segmentasi. Juliansyahwiran, S. Kom, MTI. Modul ke: Fakultas FASILKOM

Manajemen Memori (P ( ertemuan ke ert -12) Oktober 2014

Memory Management. Memory Ch. 8. Latar Belakang. Main-Memory Management

Tujuan Pembelajaran. Memahami pengalamatan dengan menggunakan paging

Pertemuan #5: Memori dan Memori Virtual

MANAJEMEN MEMORI. Kelompok : Agung Widiyarto( ) Fahrurrozi( ) Reynaldo( Y)

Sistem Operasi Komputer

Understanding Operating Systems Fifth Edition

Operating System. Manajemen Memori. Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Dosen : Caca E. Supriana, S.Si

SISTIM OPERASI (Operating System) IKI Memory Management. Memory: Part 2 Ch. 8. Johny Moningka

Hubungan CPU dengan Memory

1. Helga Hiwy 2. Erni Gombo 3. Imelda Florensia 4. Claudio Wayong 5. Vedra Simbala. Published By Stefanikha69

Sistem Operasi Pertemuan 7 Pengelolaan Memory. H u s n i Lab. Sistem Komputer & Jaringan Teknik Informatika Univ. Trunojoyo

SISTEM OPERASI ISG2B3 MANAJEMEN MEMORI. Agus Setiawan Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Telkom University

Bab 8. Memori Virtual POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: 8.1 LATAR BELAKANG

membagi-bagi memori untuk mengakomodasi banyak proses menjamin agar setiap proses yang ready dapat segera memanfaatkan processor

SMK MUHAMMADIYAH 4 JAKARTA TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SISTEM OPERASI MENEJEMEN MEMORI

MANAJEMEN MEMORI PEMARTISIAN STATIS

Alokasi Memori. Kelompok Rakhmat Adhi Pratama X 2. Akhda Afif Rasyidi Muhamad Ilyas

1. MANAJEMEN MEMORI. Gambar 2 Relokasi dinamis menggunakan register relokasi

MANAJEMEN MEMORI MAKALAH SISTEM OPERASI

Kelompok 55.1: Nilam Fitriah ( ) Nova Eka Diana ( ) Kritik :

IMPLEMENTASI SISTEM PAGING

5.11. Pokok penyelesaian masalah kongkurensi

Segmentasi dan Paging Pada Intel Pentium. Heri Kurniawan OS-Genap 2007/2008

Virtual Memory. Latar Belakang Demand Paging Pembuatan Proses Page Replacement Alokasi Frame Thrashing Contoh Sistem Operasi

MANAJEMAN MEMORI PEMARTISIAN DINAMIS

Alamat Logika dan Fisik

1/3/2013. Konsep Dasar memori

Memori Virtual. Program membutuhkan kapasitas yang lebih besar dari kapasitas memori fisik gunakan Virtual Memory! Virtual memory

Memori pada Sistem Linux. Heri Kurniawan OS-Gasal 2009/2010

Manajemen Memori (model awal)

KONSEP MULTIPROGRAMMING

BAB V VIRTUAL MEMORY. Tujuan: 1. Menggetahui penggunaan virtual memori dalam komputer 2. Mengetahui peran virtual memori dalam sistem operasi

I. Struktur Sistem Operasi

MEMORI. Gambar 1. Hirarki Memori

Memori Virtual (Virtual Memory) Heri Kurniawan OS-Genap 2007/2008

ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER

Managemen Memori 2016

Struktur Sistem Komputer

VIRTUAL MEMORY. Gambar 1. Struktur Umum Overlay

MEMORI VIRTUAL. Sistem Operasi TIKB1023 Munengsih Sari Bunga. Politeknik Indramayu. TIKB1023/Sistem Operasi/MSB 1

Dukungan Sistem Operasi :

DEFINISI SISTEM OPERASI

3. Apa kekurangan paging sederhana dibandingkan dengan paging pada virtual memory?

Struktur Sistem Komputer

Memori Linux. Anggota Kelompok : Jani RR Siregar Martin Leonard T Y Muhamad Mulki A

Tahun Akademik 2014/2015 Semester II. DIG1I3 - Instalasi dan Penggunaan Sistem Operasi

Virtual Memory. Latar Belakang. Latar Belakang (cont.) Virtual Memori

Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta

Struktur Sistem Komputer. Abdullah Sistem Informasi Universitas Binadarma

Bab 9: Virtual Memory. Latar Belakang

segmentasi dan kombinasi paging-segmentasi Kelompok Rujianto : Arif Setiawan : Muslikan :

Bab 10. Implementasi Sistem File POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: 10.1 STRUKTUR SISTEM FILE

SEGMENTATION. Dania Tigarani Soraya Desiana Nurul Maftuhah. Kelompok Manajemen Memory: Copyright

Ch t ap 7 er Operating System (OS)

Struktur Sistem Komputer

Keuntungan Virtual Memory

Chapter 4 Internal Memory

Memori dan Virtual Memori

Organisasi Sistem Komputer. Virtual Memory. Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Arsitektur Sistem Komputer. Operasi Sistem Komputer. Struktur Sistem Komputer. Review:

Sistem Operasi. Struktur Sistem Komputer. Adhitya Nugraha. Fasilkom 10/6/2014

Pengelolaan Memori Sistem Operasi (TKE113117) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

1. Memori manajer 2. Manajemen memori dengan swapping dan paging

STRUKTUR SISTEM OPERASI

Manajemen Memori Virtual

Sistem Operasi AGUS PAMUJI. Teknik Informatika

SOLUSI QUIZ 2 SISOP CS3613

Sistem Operasi 9. Virtual Memory. Antonius Rachmat C, S.Kom, M.Cs

MEMORI VIRTUAL. Kelompok Franky Sadar Baskoro S. Yemima Aprilia

Q U I Z 3B - SOLUSI Mngt Memory + Konkurensi 2. By: Endro Ariyanto (END)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

1 Tinjau Ulang Sistem Komputer

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

Sistem Operasi Komputer Pertemuan II Struktur Sistem Komputer

Pertemuan 2. Struktur Sistem Operasi

Virtual Memory Ch. 9. Virtual Memory. SISTIM OPERASI (Operating System) IKI Johny Moningka

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

slide - Manajemen Proses, meliputi : konsep proses, metode penjadualan proses, komunikasi antar proses, sinkronisasi proses dan deadlock.

Transkripsi:

Sistem Operasi Komputer Pertemuan VIII Manajemen Memori Pembahasan Manajemen Memori Latar belakang dan konsep dasar Strategi Ruang alamat lojik dan fisik Swapping Pencatatan pemakaian memori Monoprogramming Contiguous allocation: partisi statis, partisi dinamis, sistem Buddy Non-contiguous allocation: paging, segmentation Universitas Kristen Maranatha -- IT Department 1

Konsep dasar Von Neumann system data dan program harus tersimpan dalam lokasi yang sama (memori), dengan urutan instruction, fetch, execution Meningkatkan utilitas CPU Data dan instruksi dapat diakses dengan cepat Efisiensi pemakaian memori Efisiensi transfer data dari/ke memori utama ke/dari CPU CPU Mem.utama RAM Mem. Sekunder DISK Penggunaan CPU dan memori Universitas Kristen Maranatha -- IT Department 2

Syarat manajemen memori Relokasi translasi memori referensi ke alamat fisik Proteksi user tidak dapat mengakses bagian system Sharing sharing area pada memori utama Organisasi lojik SOK dan hardware berhubungan dengan program user dalam satu modul Organisasi fisik pengaturan memori utama dan sekunder pada long-term scheduling Hirarki manajemen memori Register Cache Memori utama Magnetic disk Magnetic tape Semakin ke bawah: Biaya per bit semakin rendah Kapasitas semakin besar Waktu akses semakin besar Frekuensi pengaksesan memori oleh prosesor semakin rendah Universitas Kristen Maranatha -- IT Department 3

Konsep binding Proses penempatan (perpindahan alamat) suatu item ke dalam lokasi memori tertentu, dapat terjadi pada saat: Compile time: lokasi memori diketahui sebelumnya, contoh: pada DOS (*.com) Load time: relocatable code Execution time: memerlukan dukungan hardware dalam pemetaan alamat, contoh: base dan limit register Pemrosesan bertingkat program user Universitas Kristen Maranatha -- IT Department 4

Ruang alamat lojik dan fisik Alamat lojik (logical address) diturunkan oleh CPU Alamat fisik (physical address) alamat yang berada dalam memori Compile time alamat lojik dan fisik sama Execution time Alamat lojik virtual address Kumpulan alamat lojik yang diturunkan dari program lojik adress space Alamat fisik yang berhubungan dengan alamat lojik physical address space Run time pemetaan alamat virtual ke alamat fisik oleh memory management unit (MMU) dari hardware Relokasi dinamis ruang alamat execution time run time Universitas Kristen Maranatha -- IT Department 5

Dynamic Loading Hanya bagian program yang penting saja yang tinggal di memori Suatu routine tidak akan dipanggil sampai ia dibutuhkan Tidak perlu campur tangan SOK, tergantung pada user SOK menyediakan library Dynamic Linking Konsep sama dengan dynamic loading, penekanan pada linking Memungkinkan adanya share library antar program user Contoh: *.dll, *.sys, *.drv SOK dibutuhkan untuk mengakses memori pada alamat-alamat yang sama dari beberapa proses Universitas Kristen Maranatha -- IT Department 6

Overlay Membagi program yang besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga dapat dimuat dalam memori utama (jika proses lebih besar dari kapasitas memori) Program penggerak berada dalam memori utama Bagian pendukung diletakkan dalam memori sekunder Swapping Pengalihan proses dari memori ke tempat penyimpanan sementara Dipanggil lagi ke memori jika diperlukan Contoh: multiprogramming dengan algoritma RR Tanpa swapping monoprogramming dan multiprogramming dengan partisi statis Swapping multiprogramming dengan partisi dinamis Ditemukan dalam banyak sistem: Linux, Unix dan Windows 2000 Tantangan: transfer time proporsional dengan jumlah data yang di-swap Universitas Kristen Maranatha -- IT Department 7

Swapping backing store dalam disk Pencatatan pemakaian alokasi memori (1) Peta bit (Bit map) Memori dibagi dalam beberapa alokasi unit Tiap unit terdiri dari beberapa word sampai beberapa kbyte Tiap unit berhubungan dengan 1 bit, 0 jika kosong, 1 jika terisi Ukuran unit sangat penting 32n bit unit memori memerlukan n bit map A B C D 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 Bit map 1 unit memori dengan 32 bit Universitas Kristen Maranatha -- IT Department 8

Pencatatan pemakaian alokasi memori (2) Linked list Setiap node terdiri atas informasi Process (P) atau Hole (H), lokasi awal dan panjang lokasi Penggunaan memori lebih kecil Tidak perlu perhitungan blok lubang memori Dealokasi sulit dilaksanakan (karena terjadi penggabungan atau pemekaran beberapa node) P 0 5 H 5 3 P 8 8 H 16 2 P 18 7 H 25 3 P 28 4 Monoprogramming Multiprogramming Pengalokasian Memori Berurutan (Contiguous Allocation) Partisi Statis Partisi Dinamis Sistem Buddy Tidak Berurutan (Non Contiguous Allocation) Paging Segmentasi Universitas Kristen Maranatha -- IT Department 9

Monoprogramming Pengalokasian memori ke suatu proses relatif sederhana, hanya satu proses menggunakan memori pada setiap saat Penggunaan ROM dan RAM, untuk program user dan sistem operasi Sistem operasi di RAM User program di RAM User program di RAM Sistem operasi di RAM User program di RAM Sistem operasi di ROM Device driver di ROM Hardware support relokasi dan limit register Jika SOK diletakkan pada lokasi memori rendah, perlu adanya proteksi terhadap memori Menggunakan base dan limit register secara dinamis (nilai alamat berubah-ubah) Operasi transient penghilangan fasilitas layanan SOK sementara dari memori, lokasi digunakan untuk proses lain dari user Universitas Kristen Maranatha -- IT Department 10

Pengalokasian Berurutan (Contiguous Allocation) Multiprogramming system Residen alokasi untuk SOK (di alamat rendah/atas atau alamat tinggi/bawah) User program Strategi: Partisi statis Partisi dinamis Sistem Buddy Sistem operasi User program 0 512 Multiprogramming Partisi Statis Membagi memori dalam beberapa partisi dengan ukuran tetap Beberapa proses dalam waktu bersamaan menggunakan memori memori dibagi dalam partisi dengan ukuran tertentu Tiap partisi digunakan oleh satu proses Jika telah selesai dapat digunakan oleh proses lain Contoh SOK: IBM OS2/360, dengan memori management Multiprogramming with a Fixed Number of Tasks (MFT) Universitas Kristen Maranatha -- IT Department 11

Partisi Statis Ukuran Sama Proses-proses yang hendak masuk memori diletakkan pada sembarang partisi kosong Ukuran request lebih besar dari partisi tidak dialokasikan, perlu dibuat overlay Dapat timbul sisa-sisa yang memboroskan (internal fragmentation), jika alokasi proses-proses kurang dari kapasitas partisi SOK Partisi 1 Partisi 2 Partisi 3 Partisi 4 256 Kbyte 256 Kbyte 256 Kbyte 256 Kbyte Partisi Statis Ukuran Tidak Sama (1) Tiap partisi memiliki ukuran yang tidak sama Banyak antrian (satu antrian untuk tiap partisi) Proses ditempatkan pada partisi dengan ukuran terkecil yang dapat memuatnya Ada partisi tertentu yang panjang antriannya Ada partisi yang kosong Meminimumkan pemborosan memori Satu antrian untuk seluruh partisi Proses yang memiliki ukuran kecil ditempatkan pada partisi dengan ukuran besar (internal fragmentasi) Fleksibel implementasi Operasi minimum (hanya satu antrian) Universitas Kristen Maranatha -- IT Department 12

Partisi Statis Ukuran Tidak Sama (2) P5 P2 SOK Partisi 1 Partisi 2 SOK Partisi 1 Partisi 2 P3 P1 Partisi 3 P3 P2 P1 Partisi 3 P4 P6 Partisi 4 P4 Partisi 4 Partisi 5 P5 Partisi 5 P6 Multiprogramming Partisi Dinamis (1) Partisi baru akan dibuat setelah suatu proses masuk ke memori Problem: Muncul lubang-lubang kecil antara 2 proses yang ditempatkan Menyulitkan dalam alokasi dan dealokasi External fragmentation ada beberapa lubang dengan kapasitas total yang cukup besar untuk suatu proses, namun lubang-lubang tidak saling berdekatan Diperlukan compaction, penempatan ulang proses yang ada dalam memori dan diatur sedemikian rupa sehingga posisi lubang berdekatan Compaction dapat dilakukan jika relokasi bersifat dinamis dan dilakukan pada saat compile time Adanya segmen data yang berkembang sebagai akibat heap atau stack yang memanggil prosedur atau variabel lokal Universitas Kristen Maranatha -- IT Department 13

Multiprogramming Partisi Dinamis (2) 0 400 1000 2000 2300 Job Queue Proses Memory Request Waktu (ms) P1 600 K 10 P2 1000 K 5 P3 300 K 20 P4 700 K 8 P5 500 K 15 SOK SOK SOK SOK SOK P1 P2 P3 0 400 1000 P2 selesai 2000 2300 P1 P3 400 1000 Alokasi P4 1700 2000 2300 P1 P4 P3 400 P1 selesai 1000 1700 2000 2300 P4 P3 400 Alokasi P5 900 1000 1700 2000 2300 P5 P4 P3 2560 2560 2560 2560 2560 Compaction 0 300 500 600 1000 1200 1500 1900 2100 SOK SOK SOK SOK P1 P2 400 K P3 300 K P4 200 K P1 P2 P3 P4 900 K P1 P2 P4 P3 900 K P1 P2 900 K Pindah P3 dan P4 (600K) Pindah P4 (400K) Pindah P3 (200K) P4 P3 Universitas Kristen Maranatha -- IT Department 14

Strategi compaction First fit pencarian dari awal, berhenti jika ditemukan lokasi pertama yang cukup besar Next fit sama dengan first fit, namun pencarian tidak dimulai dari awal, tapi dari lokasi terakhir menemukan segmen yang cocok Best fit pencarian dari awal, dan akan berhenti jika ditemukan lokasi terkecil pertama yang cukup Worst fit pencarian dari awal, dan akan berhenti jika ditemukan lokasi yang terbesar yang cukup Quick fit cocok untuk pencatatan dengan linked list. Algoritma dirancang dengan membuat list lubang. Lubang memori dimuat di list sesuai dengan ukuran terdekatnya. Contoh: list lubang 8, 12, 20, 40 dan 60 Kb. Jika ada lubang memori sebesar 42 Kb, akan ditempatkan di list 40 Sistem Buddy Pengelolaan memori dengan memanfaatkan kelebihan bilangan binair (2 k ; k = 0,1,2, ) Dealokasi proses dapat berlangsung cepat Terjadi internal fragmentation Semula Alokasi proses A (90 Kb) Alokasi proses B (50 Kb) Alokasi proses C (72 Kb) Dealokasi proses A Alokasi proses D (35 Kb) Dealokasi proses B Dealokasi proses D Dealokasi proses C A A A B B B B D D C C C C C 0 128 256 512 1 M Universitas Kristen Maranatha -- IT Department 15

Non Contiguous Allocation Paging Memori logika dibagi dalam blok-blok (page) Memori fisik dibagi dalam blok-blok dengan ukuran tertentu (frame) Setiap alamat yang diberikan CPU Nomor page (p) Nomor offset (d) p digunakan sebagai indeks dari page table yang berisi base address untuk tiap page pada memori fisik Base address dikombinasikan dengan offset untuk mendapatkan alamat fisik memori Ukuran frame dan page (ukuran keduanya sama!!), ditentukan oleh hardware, bervariasi antara 2 9 sampai 2 13 tergantung arsitektur komputer Nomor page Nomor offset Skema Paging p m-n n d 2 m = ukuran alamat lojik 2 n = ukuran satu page m dan n dalam satuan word atau byte Universitas Kristen Maranatha -- IT Department 16

Contoh paging (1) Ukuran page = 4 byte Ukuran memori fisik = 32 byte (8 frame) Alamat lojik 0 ada di page 0, offset 0 Pada page table terlihat page 0, dipetakan ke frame 5, dengan alamat fisik ((5 * 4) + 0 = 20) Alamat lojik 3 (page 0, offset 3), dipetakan ke alamat fisik ((5 * 4) + 3) = 23 Contoh paging (2) Universitas Kristen Maranatha -- IT Department 17

Frame bebas Jika proses datang untuk eksekusi, maka ukurannya diekspresikan dengan page Setiap page butuh satu frame Sebelum alokasi Setelah alokasi Implementasi Page Table (1) -- PTBR Page table disimpan dalam memori Page table base register (PTBR): Instruksi untuk load atau modifikasi dilakukan secara privileged Contoh pada DEC-PDP 11 mini computer Entry page table harus dibatasi relatif kecil (misalnya 256 entry) Butuh 2 kali akses ke memori: 1 untuk entry page table 1 untuk byte Akses diperlambat sebagai fungsi 2 k Universitas Kristen Maranatha -- IT Department 18

Implementasi Page Table (2) -- TLB Transaction Look-Aside Buffer (TLB) atau associative memory, sebagai perbaikan dari perlambatan akses ke memori pada PTBR Kumpulan dari register pada cache atau memori berkecepatan tinggi #Page #Frame Translasi alamat (A, A ) Jika A pada register asosiatif A, ambil #Frame Jika tidak, ambil #Frame dari page table di memori Implementasi Page Table (3) -- TLB Universitas Kristen Maranatha -- IT Department 19

Proteksi memori Dengan cara menambahkan satu bit proteksi pada tiap frame: Read/Write atau Read Only Pada page table diberi tambahan valid/invalid bit Valid page ada pada kawasan ruang alamat lojik Invalid page tidak ada Valid/Invalid Page Table Universitas Kristen Maranatha -- IT Department 20

Struktur Page Table Multilevel Membagi ruang alamat lojik ke dalam beberapa page tables Misal: Komputer 32 bit Ukuran page 4 Kbyte Alamat lojik dibagi menjadi suatu nomor page 20 bit, dan page offset 12 bit Nomor page dibagi lagi menjadi 10 bit nomor page dan 10 bit page offset page number page offset p i p 2 d 10 10 12 pi indeks ke page table yang lebih luar, dan p2 adalah yang ditunjuk dari page table yang lebih luar tersebut Page table 2 level Universitas Kristen Maranatha -- IT Department 21

Struktur Page Table Hashed Page Table Struktur Page Table Inverted Page Table Universitas Kristen Maranatha -- IT Department 22

Sharing Kode (Multiuser Environment) Non Contiguous Allocation Segmentasi User view memori utama sebagai kumpulan segmen dengan ukuran berbeda dari suatu program Segmen adalah unit lojik seperti: main program, procedure, function, method, object, local variables, global variables, common block, stack, symbol table, arrays Universitas Kristen Maranatha -- IT Department 23

Alamat Ruang lojik Cara pandang user Pada saat user program dicompile, terbentuk segmensegmen yang merefleksikan input program. 1 Contoh pada Pascal: 2 (1) Varibel global (2) Procedure call stack yang 3 menyimpan parameter dan 4 alamat kembali (3) Porsi kode untuk tiap prosedur dan fungsi (4) Variabel lokal untuk prosedur user space dan fungsi Tiap segmen dituliskan sebagai identitas dan offset: <segment-number, offset> 1 4 2 3 physical memory space Universitas Kristen Maranatha -- IT Department 24

Pemetaan ke alamat fisik dilakukan dengan menggunakan tabel segmen Tiap entry berisi base dan limit Pemetaan segmen Contoh segmentasi Universitas Kristen Maranatha -- IT Department 25

Segmentasi proteksi dan sharing Kumpulan proteksi terhadap segmen Memberi array untuk tiap-tiap segmen Pengaturan memori hardware secara otomatis Array yang ditunjuk legal atau tidak (tidak melebihi limit register) Sharing kode atau data Dua proses yang berbeda akan menempati lokasi yang sama pada lokasi fisik Segmentasi Sharing dan proteksi Universitas Kristen Maranatha -- IT Department 26

Latihan Soal (1) 1. Sebutkan hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan manajemen memori! 2. Berikan alasan mengapa suatu SOK tidak menggunakan metode pemetaan bit dalam melakukan pencatatan alokasi memori! 3. Berikan alasan mengapa suatu SOK menggunakan sistem paging dalam melakukan manajemen memori! 4. Apakah tugas utama dari MMU (Memory Management Unit)? Latihan Soal (2) 5. Suatu sistem komputer memiliki memori utama dengan kapasitas sebesar 16 Mbyte. Diketahui ukuran page sebesar 64 byte. 1. Berapa jumlah frame yang tersedia? 2. Jika suatu Program ABC berukuran 914 byte, berapa page yang dibutuhkan? 3. Apabila diketahui page table sebagai berikut: Nomor page Nomor frame 0 8 1 2 2 10 3 22 4 12 5 1 dengan asumsi bahwa program memerlukan page secara berurutan dari 0 sampai n, dimanakah letak alamat fisik dari alamat logika: 10, 101 dan 350? Universitas Kristen Maranatha -- IT Department 27

KUIS Paging and Segmentation (1) 1. Paging: Diketahui suatu ruang alamat lojik sebesar 8 pages dengan masingmasing memuat 1024 bytes. Alamat lojik ini dipetakan pada alamat fisik dengan ruang alamat fisik sebesar 32 frame. a. Berapa bit dibutuhkan untuk menuliskan alamat lojik? b. Berapa bit dibutuhkan untuk menuliskan alamat fisik? c. Berapakah alamat fisik untuk alamat-alamat lojik berikut ini: 2110 dan 44. Nomor page Nomor frame Diketahui page table sbb: 0 8 1 2 2 18 d. Berapakah total ruang alamat fisik yang tersedia? KUIS Paging and Segmentation (2) 2. Segmentation: Physical address =Base address + Logical Address Diketahui segment table sbb Segment Base Length 0 219 600 1 2300 14 2 90 100 3 1327 580 4 1952 96 segment offset Apakah alamat fisik dari alamat lojik berikut ini: 0(430), 1(10), 2(500), 3(400), 4(112) Universitas Kristen Maranatha -- IT Department 28