BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

BAB III METODE PENILITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

III. METODOLOGI PENELITIAN. A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah ekspor industri tekstil dan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

III. METODE PENELITIAN. Semangka merah tanpa biji adalah salah satu buah tropik yang diproduksi dan

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. tingkat migrasi risen tinggi, sementara tingkat migrasi keluarnya rendah (Tabel

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. capital adequacy ratio (CAR), non performing financing (NPF), financing to

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. hubungan antar variabel tersebut dirumuskan dalam hipotesis penelitian, yang akan diuji

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

METODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak

BAB III METODE PENELITIAN. Pojok Bursa BEI yaitu dari situs resmi Bank Umum Syariah, laporan Bank

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dari tiga motif. Motif pertama adalah motif transaksi. Ada dua hal yang

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan ekonomi Indonesia. Perbankan nasional mengalami krisis

III. METODE PENELITIAN. gabungan dari data runtun waktu (time series) tahunan. Data yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia ( dan badan pusat statistik ( pada. periode September 2010 hingga Januari 2016.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau,

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Objek dan Metode Penelitian Yang Digunakan. suku bunga sebagai variabel independen dan simpanan deposito mudharabah

III. METODE PENELITIAN. A. Daerah Penelitian dan definisi operasional variabel. Penelitian ini dilaksanakandi di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi Anggaran Pertahanan di Indonesia, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data time series. Kuantitatif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu tahun Subyek pada penelitian ini adalah laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

BAB IV METODELOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis faktor-faktor yang diduga mempengaruhi deposito mudharabah bank syariah di Indonesia. Ada beberapa faktor yang diduga mempengaruhi besaran nominal deposito mudharabah, yaitu tingkat bagi hasil, tingkat bunga deposito konvensional, produk domestik bruto dan jumlah kantor bank syariah. Periode yang dipilih untuk observasi dalam penelitian ini adalah Januari 2002 sampai dengan Desember 2009. 3.2. Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data Berdasarkan penjelasan dalam ruang lingkup penelitian, periode observasi yang dipilih adalah tahun 2002 sampai dengan tahun 2009. Sehingga, penelitian ini menggunakan data time series untuk rentang waktu bulanan, yaitu bulan Januari 2002 sampai bulan Desember tahun 2009. Data time series ini merupakan data sekunder, yang diperoleh dari beberapa sumber, yaitu hasil publikasi Bank Indonesia dengan periode bulanan seperti Statistik Perbankan Syariah (SPS), Statistik Perbankan Indonesia (SPI) dan Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI). Selain itu, data juga diperoleh dari statistik Indikator Ekonomi Indonesia yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) periode bulanan. Penelusuran pengumpulan data dapat dilakukan melalui akses pada website maupun studi pustaka yang dilakukan di masing-masing instansi, baik Bank Indonesia maupun Badan Pusat Statistik. Peneliti melakukan penelusuran dan pengumpulan data di perpustakaan masing-masing instansi, yang menyediakan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, baik yang berbentuk hard copy berupa buku maupun soft copy dalam CD-ROM. 3.3. Deskripsi Objek Penelitian Sebelum menjelaskan mengenai metode penelitian berupa desain penelitian naupun teknik penelitian, ada baiknya jika penulis memberikan gambaran mengenai objek penelitian terlebih dahulu. Ada beberapa penelitian yang 31

32 menjadikan bank syariah sebagai objek penelitian. Umumnya penelitian itu menganalisis bank syariah dari sudut pandang kelembagaan, manajerial kinerja secara keseluruhan. Namun, analisis terhadap kinerja bank syariah umumnya masih memiliki cakupan yang sangat luas dan belum spesifik. Pada penelitian ini, peneliti mencoba untuk fokus pada cakupan yang spesifik dalam penelitian pada bank syariah, yaitu terhadap deposito mudharabah yang merupakan salah satu komponen dana pihak ketiga pembentuk aset di bank syariah. Cakupan bank syariah dalam penelitian ini hanya dibatasi pada bank umum syariah dan unit usaha syariah dari bank-bank konvensional. Sehingga, deposito mudharabah yang dijadikan objek penelitian hanya mencakup dari dua jenis bank itu, dan tidak termasuk deposito mudharabah pada bank pembiayaan rakyat syariah atau BPRS. Deposito mudharabah merupakan produk unggulan dari bank syariah. Hal ini dikarenakan produk ini menjadi produk dengan kontribusi terbesar terhadap pembentukan dana pihak ketiga sekaligus memberikan kontribusi terhadap pembentukan aset. Hingga akhir tahun 2009, deposito mudharabah di bank syariah mampu memberikan kontribusi sebesar 45% dari total aset bank syariah di Indonesia. Proporsi deposito mudharabah di bank syariah umumnya lebih besar jika dibandingkan dengan produk penghimpunan dana pihak ketiga lainnya seperti tabungan dan giro. Hal ini dikarenakan pada umumnya bank-bank syariah memberikan tingkat bagi hasil yang lebih tinggi pada deposito mudharabah, jika dibandingkan dengan tabungan dan giro. Pada umumnya, produk deposito mudharabah di bank syariah terdiri dari empat jenis, tergantung dari lamanya waktu pengendapan dana nasabah, yaitu deposito dengan jangka waktu satu bulan, tiga bulan, enam bulan dan duabelas bulan. Di beberapa bank syariah ada pula deposito yang jangka waktunya mencapai dua puluh empat bulan. Semakin lama jangka waktu pengendapan, maka semakin besar bagi hasil yang diberikan oleh bank syariah kepada nasabahnya.

33 3.4. Variabel Penelitian Dalam rangka analisis terhadap faktor-faktor yang diduga mempengaruhi besaran deposito mudharabah pada bank syariah di Indonesia selama periode observasi, maka penelitian ini menggunakan variabel-variabel sebagai berikut: 1. Tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada bank syariah. 2. Tingkat bunga deposito pada bank konvensional. 3. Produk Domestik Bruto (PDB). 4. Jumlah kantor bank syariah. 3.5. Metode Analisis 3.5.1. Teknik analisis Model yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah model dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dengan model distributed lag, yaitu metode yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel bebas pada waktu lalu dengan variabel terikatnya pada saat ini. Hubungan tersebut diekspresikan dalam bentuk persamaan yang menghubungkan variabel terikat Y, dengan dua atau lebih variabel bebas, yaitu variabel X1, X2,...,Xn. Hasil dari analisis itu disebut dengan model reresi linier berganda, model dasarnya dapat ditulis sebagai berikut: Yi = α + β1 X1i + β2 X2i +...+ βk Xki + ε (3.1) Dimana : i = 1,2,3,...,N (banyaknya observasi) Menurut Widarjono (2007, h.64), ada beberapa asumsi ordinary least square atau OLS yang digunakan dalam regresi berganda, yaitu: 1. Hubungan antara Y (variabel dependen) dan X (variabel independen) adalah linier dalam parameter. 2. Nilai X tetap untuk observasi yang berulang-ulang (non-stocastic). Karena variabel independennya lebih dari satu maka ditambah asumsi tidak ada hubungan linier antara variabel independen atau tidak ada multikolinearitas antara X1 dan X2 dalam persamaan regresi. 3. Nilai harapan (expected value) atau rata-rata dari variabel gangguan ei adalah nol. 4. Varian dari variabel gangguan ei adalah sama (homoskedastisitas).

34 5. Tidak ada serial korelasi antara variabel gangguan ei atau variabel gangguan ei tidak saling berhubungan dengan variabel ei yang lainnya. 6. Variabel gangguan ei terdistribusi normal. Jika keenam asumsi tersebut dapat dipenuhi, maka akan diperoleh estimator yang BLUE, atau best linear unbiased estimator. 3.5.2. Uji Stasioneritas Data Menurut Gujarati (2003), masalah yang ditemukan dalam data time series adalah masalah stasioneritas data. Masalah stasioneritas data ini menjadi penting mengingat regresi yang dilakukan dalam kondisi data yang tidak stasioner akan menghasilkan regresi semu /lancung (spurious regression). Indikasi dari semu ini dapat dilihat dari nilai R² yg tinggi, t statistik yg signifikan, namun jika dianalisis lebih mendalam serta dikaitkan dengan ilmu ekonomi tidak ada artinya, atau dapat juga dikatakan bahwa hubungan dua variabel atau lebih yang terlihat signifikan secara statistik padahal dalam kenyatannya tidak sebesar regresi yang dihasilkan tersebut. Hal ini dapat menghasilkan suatu kesalahan dalam pengambilan keputusan (Anggraini, 2005 dalam Ali, 2008). Uji stasioneritas data dapat dilakukan dengan menggunakan model grafik, correlogram dan uji akar unit. Uji akar unit dapat dibedakan atas Dicky-Fuller Test, Augmented Dicky-Fuller (ADF) dan Philip-Perron Test. Uji stasioneritas data dalam penelitian ini menggunakan ADF. Proses uji stasioneritas data yang menggunakan ADF akan menunjukkan deret seri data yang ada. Jika data telah stasioner maka dapat dilakukan penghitungan terhadap data tersebut. Akan tetapi jika ADF tidak menunjukkan data yang tidak stasioner, maka dilakukan dengan proses differencing (pembedaan). Biasanya proses ini dilakukan dengan first difference dan dilanjutkan dengan second difference. Pada dasarnya uji stasioneritas data mrpkn prinsip dari uji akar-akar unit bertujuan untuk mengamati koefisien tertentu dari model autoregresif yang ditaksir mempunyai nilai 0 atau tidak. Dalam kaitannya dengan variabel belum dapat stasioner pada I (0) maka dilakukan uji integrasi pada derajat satu, dua dan seterusnya sampai diperoleh kondisi data yang stasioner.

35 Pengambilan keputustan bahwa data bersifat stasioner pada uji ADF ini adalah dengan membandingkan nilai Test Critical Value dengan nilai Adf test pada level confidence tertentu. Bila Test Critical Value < ADF Test maka data stasioner, begitu pula sebaliknya. Nilai Test Critical Value diambil pada α=5% yang berarti untuk tingkat keyakinan 95%. 3.5.3. Uji Asumsi Klasik 3.5.3.1. Multikolinearitas Gujarati (2003) menyatakan bahwa tidak ada kata-kata yang sesuai, baik dalam ekonometrik maupun dalam literatur terapan, untuk menyatakan masalah multikolinearitas. Beberapa penjelasan mengatakan bahwa multikolinearitas adalah diantara variabel penjelas akan saling berkorelasi. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang erat diantara variabel-variabel independen. Asumsi yang digunakan dalam metode OLS jelas mengatakan tidak adanya hubungan linier diantara variabel independen dalam regresi linier. Widarjono (2003), dalam bukunya menjelaskan ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam mendeteksi adanya multikolinearitas dalam model regresi, yaitu: 1. Nilai R² tinggi, tetapi hanya sedikit variabel independen yang signifikan secara statistik (uji t statistik). 2. Korelasi parsial antar variabel independen. 3. Regresi auxiliary 4. Metode deteksi Klien. 5. Variance Inflation Factor dan Tolerance. 3.5.3.2. Heteroskedastisitas Metode OLS mengasumsikan bahwa variabel gangguan (ei) mempunyai rata-rata nol atau E(ei) = 0, mempunyai varian yang konstan atau Var (ei) = σ² dan variabel gangguan tidak saling berhubungan antara satu observasi dengan observasi lainnya atau Cov (ei, ej ) = 0, sehingga menghasilkan estimator OLS yang BLUE. Ketiga asumsi tentang variabel gangguan hanya dua yang terakhir yang bila tidak dipenuhi akan berdampak serius pada estimator metode OLS. Jika

36 variabel gangguan tidak mempunyai rata-rata nol maka tidak mempengaruhi slope, hanya mempengaruhi intersep (Widarjono, 2003, h.125). Salah satu asumsi penting dalam metode OLS adalah bahwa varian bersifat homoskedastisitas. Dengan terdapatnya heteroskedastisitas, maka estimator tidak lagi memiliki varian yang minimum jika menggunakan metode OLS. Oleh karena itu, estimator yang diperoleh menjadi: 1. Estimator metode OLS masih linier 2. Estimator metode OLS masih tidak bias 3. Namun estimator metode OLS tidak lagi mempunyai varian yang minimum (no longer best). Sehingga, dengan adanya heteroskedastisitas, estimator OLS tidak menghasilkan estimator yang Best Linear Unbiased Estimator (BLUE), melainkan hanya Linear Unbiased Estimator (LUE). Beberapa metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya masalah heteroskedastisitas, yaitu metode Park, metode White, metode Glejser, metode korelasi Spearman, metode Breusch- Pagan dan metode GoldFeld-Quandt. 3.5.3.3. Autokorelasi Secara harfiah autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu (Widarjono, 2007, h.155). Dalam kaitan dengan asumsi metode OLS, autokorelasi merupakan korelasi antara satu variabel gangguan dengan variabel gangguan yang lain. Gujarati (2003) mengatakan bahwa definisi autokorelasi adalah korelasi atau hubungan diantara anggota observasi dalam rentang waktu (dalam data time series) atau ruang (dalam data cross section). Data runtut waktu, atau time series diduga seringkali mengandung unsur autokorelasi. Konsekuensinya, jika terjadi autokorelasi, maka dampaknya pada estimator sama dengan ketika terjadinya heteroskedastisitas, yaitu estimator metode OLS masih linier dan tidak bias, tetapi tidak mempunyai varian yang minimum. Sehingga, tidak lagi bersifat terbaik (no longer best). Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya masalah autokorelasi adalah metode Durbin-Watson (DW test) dan metode Breusch- Godfrey.

37 3.6. Model Penelitian Model dasar yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kasri dan Kassim (2009) terhadap deposito mudharabah untuk kasus Indonesia. Penelitian itu menggunakan variabel tingkat bagi hasil riil deposito mudharabah, tingkat bunga riil deposito bank konvensional, jumlah kantor bank syariah dan industrial production index sebagai proxy terhadap tingkat pendapatan. Kasri dan Kassim (2009) menawarkan model: LNRDEP = f ( RR1, RI, LNBRANCH, LNIPI ) (3.2) Dimana: LNRDEP = Logaritma natural dari deposito mudharabah riil di bank syariah RR1 = Tingkat bagi hasil riil deposito mudharabah 1 bulan (lag 1) RI = Tingkat bunga riil deposito konvensional 1 bulan LNBRANCH = Logaritma natural dari jumlah kantor bank syariah LNIPI = Logaritma natural dari Industrial Production Index Deposito mudharabah riil dalam persamaan 3.2. diukur menggunakan deposito mudharabah pada bank syariah tenor waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan, yang disesuaikan dengan IHK (2002=100). Tingkat bagi hasil riil mudharabah 1 bulan digunakan sebagai proxy terhadap tingkat return deposito mudharabah, neto terhadap efek inflasi. Tingkat bunga riil 1 bulan digunakan untuk mengukur tingkat bunga deposito konvensional. Variabel LNBRANCH digunakan untuk mengukur jaringan kantor bank syariah yang memudahkan akses masyarakat terhadap bank syariah. Variabel Industrial Production Index (2000=100) digunakan untuk mengukur tingkat pendapatan. Berdasarkan model yang ditawarkan oleh Kasri dan Kassim (2009) dalam persamaan 3.2., maka penulis menggunakan model sebagai berikut: LNDM = f ( RTBH, RTBD, LNPDB, LNJK ) (3.3)

38 Dimana: LNDM = Logaritma natural dari deposito mudharabah di bank syariah RTBH = Tingkat bagi hasil riil deposito mudharabah 1 bulan (lag 1) RTBD = Tingkat bunga riil deposito konvensional 1 bulan LNPDB = Logaritma natural dari Produk Domestik Bruto LNJK = Logaritma natural dari jumlah kantor bank syariah 3.7. Definisi Operasional Variabel Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki definisi operasional sebagai berikut: 1. Deposito Mudharabah (DM), merupakan jumlah seluruh deposito mudharabah (jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan) yang dihimpun oleh bank syariah, baik bank umum maupun unit usaha syariah bank konvensional. Satuan variabel ini adalah miliar Rupiah. 2. Tingkat Bagi Hasil Riil (RTBH), merupakan tingkat return pada deposito mudhrabah di bank syariah, dikurangi tingkat inflasi. RTBH menjadi indikasi return atau tingkat pengembalian dari sejumlah dana milik nasabah deposan yang disimpan di bank syariah dalam bentuk deposito. Satuan data dalam variabel RTBH ini dalam bentuk persentase. Penggunaan lag-1 pada variabel ini menunjukkan bahwa untuk indikasi imbal hasil deposito mudharabah bulan berjalan, bank syariah menggunakan tingkat bagi hasil bulan sebelumnya. Hal ini yang membedakan antara bank syariah dengan bank konvensional yang telah menetapkan tingkat bunga di awal. 3. Tingkat Bunga Deposito Riil (RTBD), merupakan tingkat return pada deposito di bank konvensional, dikurangi tingkat inflasi. RTBD menjadi indikasi return atau tingkat pengembalian dari sejumlah dana milik nasabah deposan yang disimpan di bank konvensional dalam bentuk deposito. Satuan data dalam variabel RTBD ini dalam bentuk persentase. 4. Produk Domestik Bruto (PDB), menunjukkan pendapatan masyarakat secara agregat. PDB merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam

39 jangka waktu tertentu. Dalam penelitian ini, PDB yang digunakan adalah PDB riil atas dasar harga konstan tahun 2000, satuan miliar Rupiah. 5. Jumlah kantor bank syariah (JK), merupakan indikasi cakupan jaringan layanan bank syariah terhadap masyarakat.