dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK) SMK TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PEDOMAN PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK) SMK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PEDOMAN PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK) SMK TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PEDOMAN PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK) SMK TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SPEKTRUM KEAHLIAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

LAMPIRAN 7 KODE BIDANG STUDI/MATA PELAJARAN

Pedoman ini diharapkan menjadi acuan umum bagi para pihak yang terlibat dalam Penyelenggaraan UKK tahun pelajaran 2017/2018.

PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR : 0031/P/BSNP/III/2015 TANGGAL 13 MARET 2015

DAFTAR NAMA KOMPETENSI KEAHLIAN (PROGRAM KEAHLIAN) UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 KOMPETENSI KEAHLIAN

SPEKTRUM KEAHLIAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN (HASIL PENATAAN )

Kepala, Syawal Gultom NIP

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DAFTAR PENYESUAIAN/KONVERSI BIDANG STUDI SERTIFIKASI SEBELUM DAN SETELAH 2009

TABEL 2 KONVERSI BIDANG STUDI SECARA TIDAK LANGSUNG

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2012 Direktur Pembinaan SMK, Dr. Joko Sutrisno NIP

Cara Membuat Soal di E-Xam Editor

JENIS-JENIS JABATAN FUNGSIONAL GURU

TABEL 1 KONVERSI BIDANG STUDI SECARA LANGSUNG

HASIL SELEKSI PPDB SMK NEGERI DKI JAKARTA (PASSING GRADE) TAHUN 2016

SERTIFIKASI GURU MELALUI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015

Nomor : /J/LL/ Oktober 2012 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Penyesuaian Kode dan Nama Bidang Studi Sertifikasi

INFORMASI RAMBU-RAMBU PENYESUAIAN/KONVERSI KODE DAN NAMA BIDANG STUDI SERTIFIKASI GURU

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL JENJANG SMK PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

INFORMASI RAMBU-RAMBU

Lampiran 1 Linieritas Kualifikasi S-1/D-IV dengan Bidang Studi Sertifikasi

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SOSIALISASI UJIAN NASIONAL. SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 3 MRANGGEN NOMOR : 870 / 083 / 2015 TENTANG

Amplop Kecil A (Isi 10 eksemplar)

ii

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA

Pedoman Pengisian Blangko Ijazah dan Transkrip Nilai SMK Tahun Pelajaran 2015/2016

Lampiran Surat Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor : 33022/B.B4/GT/2017 Tanggal : 6 November 2017

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH SMP 1 WONOKERTO

PROGRAM ALIH FUNGSI PEDOMAN. Program Sertifikasi Keahlian dan Sertifikasi Pendidik Bagi Guru SMK/SMA

Daftar Lengkap Passing Grade SMK Negeri DKI Jakarta

Mekanisme Pendataan Sertifikasi Kedua

Contoh Penyusunan PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PASSING GRADE SMK NEGERI DKI JAKARTA 2009

Berikut Daftar Passing Grade masuk SMK Negeri di DKI Jakarta Tahun

PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SD, SMP,SMA/ SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 I.

1. Bingkai blangko Ijazah SMK kombinasi warna hijau, kuning, dan hitam. 2. Ijazah diisi oleh panitia yang dibentuk Kepala Sekolah.

PASS IN GRADE SMK REGULER DKI JAKARTA ( TAHAP I AKHIR ) TAHUN 2011

Nomor : 812/E4.1/ Juni 2013 Lampiran : -- Hal : Sosialisasi Rintisan Kolaborasi PPG SMK Produktif

PENDIDIKAN AGAMA (ISLAM, KATHOLIK, KRISTEN, HINDU, BUDDHA) SD, SMP,SMA/SMK

Frequently Asked Question. Ujian Masuk (UM) Universitas Pertamina (UP) 2018

Frequently Asked Question. Ujian Masuk (UM) Universitas Pertamina (UP) 2018

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

DAYA TAMPUNG PESERTA DIDIK BARU SMK NEGERI PERSYARATAN SPESIFIK KOMPETENSI KEAHLIAN

Nomor : 13047/J/LL/ Juni 2014 Lampiran : 1 (satu) berkas Hal : Penyelesaian Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2014 dan Sertifikasi Kedua

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PANDUAN PENDAFTARAN ONLINE

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 69 TAHUN 2009 TANGGAL 5 OKTOBER 2009

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

KATA PENGANTAR. Surabaya, Februari 2017 KEPALA DINAS. Dr. IKHSAN,S.Psi, MM Pembina Utama Muda NIP

Lampiran I Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Calon Peserta PPG Dalam Jabatan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - DRAF PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR xxx TAHUN 2015 TENTANG

KATA PENGANTAR. Jakarta, 19 Januari 2009 Direktur Pembinaan SMK, Dr. Joko Sutrisno NIP

KATA PENGANTAR. Surabaya, 09 Pebruari 2018 KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMP... Alamat. Jl...Telp...Kode Pos / website :...

Penyelenggaraan Ujian Pendidikan Kesetaraan

SELAMAT DATANG PADA ACARA SOSIALISASI UN DAN SNMPTN TAHUN 2015

PANDUAN PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL PERBAIKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL (UN) PADA JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)

PENETAPAN KUOTA ROMBONGAN BELAJAR KELAS X JENJANG SMK PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SOSIALISASI UJIAN NASIONAL

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA NOMOR : DJ.I/452/2008 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH KEAGAMAAN (MAK)

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL (UN) PADA JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2014 TENTANG

No.1678, 2014 KEMENDIKBUD. Kelulusan. Peserta Didik. Satuan Pendidikan. Ujian Sekolah. Madrasah. Kesetaraan Ujian Nasional. Kriteria.

- 3 - : Keputusan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. SJARIEF WIDJAJA

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UJIAN SEKOLAH (US) SMA DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2015/2016

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PANDUAN PELAKSANAAN PEMETAAN KOMPETENSI/ UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS SEKOLAH LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH

PANDUAN UNBK UNTUK PELAKSANA, PROKTOR, PENGAWAS, TEKNISI DAN TATA TERTIB PESERTA I. PANDUAN SEKOLAH/MADRASAH PELAKSANA UNBK

PEDOMAN PELAKSANAAN UNBK 2016

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

PROSEDUR PENDAFTARAN PMDK POLBAN POLBAN Sekolah Siswa. Mulai. Mempersiapkan: - Scan SK Penetapan Nomor

Penjaringan Siswa Unggul Daerah (PSUD) Tahun Ajaran 2018/2019

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. NOMOR : 068 Tahun 2012

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA NOMOR : 188 / 546 TENTANG

PROSEDUR OPERASI STANDAR TIM PEMANTAU INDEPENDEN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA MATARAM NOMOR : 868/1884/2009 TENTANG

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DEMAK

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO REKAP PESERTA UJIAN NASIONAL SMK TAHUN AJARAN 2012/2013 ** DAFTAR CALON PESERTA UJIAN NASIONAL **

PERLUASAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEBUTUHAN GURU

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 0203 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA KENDARI TENTANG

Peran Diklat dan LPTK dalam Sertifikasi Guru Kejuruan Berdasarkan Spektrum Pendidikan Menengah Kejuruan

1. Siapkan Nomor Peserta Sertifikasi dan NUPTK yang sudah dimiliki. 2. Dalam ruang ujian dihadapan computer tampil layar:

PROSEDUR OPERASI STANDAR PENGAWASAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL SMP/MTS, SMPLB, SMA/MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Tim Penyusun

BAB I LATAR BELAKANG Dasar Pemikiran

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

KEPUTUSAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 0283/SKEP/BSNP/I/2018 TENTANG KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Transkripsi:

i KATA PENGANTAR

ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI... iii I. PETUNJUK UMUM... 1 II. ACUAN NORMATIF... 2 III. TUJUAN... 3 IV. SASARAN... 3 V. PERANGKAT UJI KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)... 4 VI. PENGGANDAAN DAN PENGIRIMAN NASKAH UJI... 4 VII. BENTUK UJI KOMPETENSI KEAHLIAN... 5 VIII. MEKANISME PELAKSANAAN UKK... 5 IX. PERSIAPAN UJIAN PRAKTIK KEJURUAN... 6 A. Verifikasi Tempat Penyelenggaraan Ujian Praktik Kejuruan... 6 B. Persyaratan Dunia Usaha/Dunia Industri atau Institusi Pasangan... 7 C. Asesor/Penguji... 7 X. UJIAN PRAKTIK KEJURUAN... 8 A. Pelaksanaan Ujian Praktik Kejuruan... 8 B. Penilaian dan Penskoran Ujian Praktik Kejuruan... 8 XI. UJIAN TEORI KEJURUAN... 9 A. Bentuk dan Jadwal Ujian Teori Kejuruan... 9 B. Ruang Ujian Teori Kejuruan...10 C. Ruang Ujian Teori Kejuruan Berbasis Komputer (CBT)...11 D. Pengawas Satuan Pendidikan...11 E. Pengawas Ruang UN...12 F. Proktor UNBK...12 G. Teknisi UNBK...13 H. Tata Tertib Pengawas Ruang UN...13 1. Di Ruang Sekretariat UN...13 2. Di Ruang Ujian...14 I. Tata Tertib Peserta UN...16 XII. PENGUMPULAN DAN PENSKORAN HASIL UJIAN TEORI KEJURUAN...18 A. Pengumpulan Hasil Ujian...18 B. Pemindaian LJUN dan Perhitungan Nilai...18 XIII. KRITERIA KELULUSAN DAN PENGUMUMAN KELULUSAN...18 XIV. PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI...19 XV. PEMANTAUAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI KEAHLIAN...19 iii

XVI. BIAYA PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI KEAHLIAN...19 Daftar Nama dan Kode Kompetensi Keahlian SMK Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2015/2016...21 iv

Pedoman Penyelenggaraan Uji Kompetensi Keahlian SMK Tahun Pelajaran 2015/2016 I. PETUNJUK UMUM 1. Pedoman Penyelenggaraan Uji Kompetensi ini merujuk Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2015 tentang Penilaian Pemerintah melalui Ujian Nasional dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan melalui Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan pada SMP/MTs atau yang Sederajat dan SMA/MA/SMK atau yang Sedejarat dan Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor 0034/P/BSNP/XII/2015 tentang Prosedur Operasi Standar Penyenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2015/2016; 2. Uji Kompetensi Keahlian adalah bagian Ujian Nasional pada Sekolah Menengah Kejuruan terdiri atas Ujian Teori Kejuruan dan Ujian Praktik Kejuruan; 3. Uji Kompetensi Keahlian bertujuan untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa pada level tertentu sesuai Kompetensi Keahlian yang ditempuh di SMK; 4. Perangkat Uji Kompetensi Keahlian disusun mengacu pada Permendiknas Nomor 28 Tahun 2009 tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kejuruan SMK; 5. Ujian Kompetensi Keahlian dilaksanakan oleh Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Provinsi; 6. Sekema sertifikasi adalah paket kompetensi dan persyaratan spesifik yang berkaitan dengan kategori jabatan atau keterampilan tertentu dari seseorang. 7. Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pihak ke -1 adalah SMK pelaksana uji kompetensi dan sertifikasi kompetensi yang telah mendapatkan lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). 8. Sertifikat Kompetensi adalah bukti pengakuan tertulis atas penguasaan kompetensi kerja pada jenis profesi tertentu yang diberikan oleh lembaga yang berwenang sesuai peraturan perundangan. 9. Asesmen/uji kompetensi adalah proses penilaian baik teknis maupun non teknis melalui pengumpulan bukti yang relevan untuk menentukan apakah seseorang kompeten atau belum kompeten pada suatu unit kompetensi atau kualifikasi tertentu. 10. Tempat Uji Kompetensi (TUK) adalah tempat a sesmen/uji kompetensi yang memenuhi persyaratan sebagai tempat untuk melaksanakan asesmen/uji kompetensi sesuai dengan materi dan metoda asesmen/uji kompetensi yang akan dilaksanakan. 11. Asesor Kompetensi adalah seseorang yang memiliki kompetensi dan memenuhi persyaratan untuk melakukan dan/atau menilai asesmen/uji kompetensi pada jenis dan kualifikasi tertentu. 12. Nama dan Kodefikasi Kompetensi Keahlian yang diujikan sesuai Surat Keputusan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 251/C/KEP/MN/2008 tertanggal 22 Agustus 2008 (daftar 1

terlampir) dan Keputusan Direktur Jenderal 1464/D3.3/KEP/KP/2014 (Struktur Kurikulum 2013); 13. Pedoman Penyelenggaraan Uji Kompetensi Keahlian sebagai acuan pelaksanaan ujian Praktik Kejuruan dan ujian Teori Kejuruan; 14. Peserta Uji Kompetensi Keahlian adalah peserta yang terdaftar sebagai peserta Ujian Nasional SMK sebagaimana diatur dalam POS UN tahun Pelajaran 2015/2016. II. ACUAN NORMATIF Acuan yang melandasi penyusunan Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahian (UKK) ini adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5157); 4. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 15); 5. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019; 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan 2

Pedoman Penyelenggaraan Uji Kompetensi Keahlian SMK Tahun Pelajaran 2015/2016 Menengah; 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; 10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; 11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 31 Tahun 2014 tentang Kerja Sama Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan oleh Lembaga Pendidikan Asing dengan Lembaga Pendidikan di Indonesia; 12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2015 tentang Penilaian Pemerintah melalui Ujian Nasional dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan melalui Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan pada SMP/MTs atau yang Sederajat dan SMA/MA/SMK atau yang Sedejarat; 13. Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor 0034/P/BSNP/XII/2015 tentang Prosedur Operasi Standar Penyenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2015/2016. III. TUJUAN Pelaksanaan Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) antara lain bertujuan untuk : 1. Mengukur pencapaian kompetensi siswa SMK yang akan menyelesaikan pendidikannya; 2. Memfasilitasi siswa SMK yang akan menyelesaikan pendidikannya untuk mendapatkan sertifikat kompetensi. 3. Mengoptimalkan pelaksanaan sertifikasi kompetensi oleh SMK yang berorientasi pada permintaan industri tehadap tenaga kerja kompeten yang memiliki sertifikat kompetensi. 4. Memfasilitasi kerjasama SMK dengan dunia usaha/industri dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja kompeten bersertifikat kompetensi. IV. SASARAN Sedangkan sasaran yang hendak dicapai dalam Pelaksanaan UKK ini adalah: 1. Terlaksananya kegiatan sertifikasi kompetensi bagi siswa SMK melalui serangkaian kegiatan uji kompetensi yang dilaksanakan secara efektif, efisien dan terukur dalam rangka percepatan pengakuan sertifikasi kompetensi. 2. Terlaksananya sertifikasi seluruh peserta Ujian Nasioal SMK sesuai jenis kompetensi keahlian yang ditempuh. 3

V. PERANGKAT UJI KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK) Perangkat Uji Kompetensi Keahlian terdiri atas: 1 Kisi-kisi Kisi-kisi soal disusun berdasarkan Permendiknas Nomor 28 Tahun 2009 tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kejuruan. 2 Kisi-kisi Soal Praktik Kejuruan (KSP). Kisi-kisi soal ujian Praktik Kejuruan merupakan kompetensi utama Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dikuasai peserta uji dalam melaksanakan pekerjaan bidang tertentu. 3 Kisi-kisi Soal Teori kejuruan (KST). Kisi-kisi soal ujian Teori Kejuruan merupakan konsep, prinsip-prinsip, prosedur, materi, bahan, dan lain-lain yang harus dikuasai peserta uji dalam melaksanakan pekerjaan bidang tertentu. 4 Soal Praktik Kejuruan (SPK) adalah berupa penugasan bagi peserta uji untuk membuat atau proses dan mengerjakan suatu produk/jasa. 5 Soal Teori Kejuruan (STK) adalah berupa soal pilihan ganda dengan 5 opsi jawaban. Soal Teori Kejuruan terdiri dari model Ujian Nasional Berbasis Kertas (Paper -based Test) dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (Computer-based Test). 6 Lembar Pedoman Penilaian Soal Praktik (PPsp ) adalah rubrik yang digunakan untuk pemberian skor setiap komponen penilaian. Lembar penilaian memuat komponen penilaian, sub-komponen penilaian, pencapaian kompetensi, dan kriteria penilaian. 7 Instrumen Verifikasi Penyelenggara Ujian Praktik Kejuruan (InV) adalah instrumen yang digunakan untuk menilai kelayakan satuan pendidikan atau institusi lain sebagai tempat penyelenggaraan ujian Praktik Kejuruan. Instrumen verifikasi memuat standar persyaratan peralatan utama, standar persyaratan peralatan pendukung, standar persyaratan tempat/ruang serta memuat persyaratan penguji yang terdiri atas penguji internal dan eksternal. VI. PENGGANDAAN DAN PENGIRIMAN NASKAH UJI 1 Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Pusat mengirimkan kisi-kisi Teori, kisikisi Praktik, dan Soal Praktik Kejuruan beserta perangkat uji lainnya ke Pelaksana Ujian Tingkat Provinsi berupa soft-file dalam Compact Disc (CD) serta diunggah melalui laman Direkorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (psmk.kemdikbud.go.id/un); 2 Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Provinsi atau Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Kabupaten/Kota menggandakan dan mengirimkan CD kisi-kisi Teori, kisi-kisi Praktik, dan Soal Praktik Kejuruan beserta perangkat uji lainnya ke Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan; 4

Pedoman Penyelenggaraan Uji Kompetensi Keahlian SMK Tahun Pelajaran 2015/2016 3 Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Pusat mengirimkan Master Soal Teori Kejuruan, LJUN dan dokumen yang lain ke Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Provinsi berupa soft-file dalam Compact Disc (CD) yang diproteksi dengan PIN; 4 Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Provinsi menggandakan naskah soal Teori Kejuruan beserta dokumen lainnya sesuai dengan jumlah siswa dan jenis Kompetensi Keahlian yang di wilayahnya dan mengirimkannya ke Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan; 5 Proses penggandaan, pencetakan dan pendistribusian naskah Soal Teori Kejuruan dilaksanakan sesuai Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya. 6 Khusus untuk naskah soal Ujian Nasional Berbasis Komputer, distribusi naskah akan dilakukan melalui sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer yang terkoneksi dengan server di Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan. VII. BENTUK UJI KOMPETENSI KEAHLIAN Bentuk UKK tahun 2016, ditetapkan sebagai berikut : 1. Ujian Teori Kejuruan dalam bentuk tes tertulis, yang dilaksanakan dalam 2 (dua) media, yaitu (1) ujian berbasis kertas ( Paper Based Test = PBT) dan (2) ujian berbasis komputer (Computer Based Test = CBT); 2. Ujian Praktik Kejuruan dilaksanakan dalam bentuk proyek/penugasan yang soalnya disusun oleh Direktorat Pembinaan SMK bersama-sama Dunia Usaha/Industri; 3. Ujian Praktik Kejuruan juga dalam bentuk skema sertifikasi yang ditetapkan oleh LSP P1 terlisensi oleh BNSP. VIII. MEKANISME PELAKSANAAN UKK Untuk merealisasikan pelaksanaan kegiatan UKK tahun 2016, mekanisme sebagai berikut : ditetapkan 1. Direktorat Pembinaan SMK bersama unsur pendidik, dunia usaha/industri, dan perguruan tinggi menyusun pedoman dan perangkat uji pada tahun pelajaran 2015/2016; 2. Direktorat Pembinaan SMK melaksanakan sosialisasi dan menyerahkan pedoman dan perangkat uji kepada Dinas Pendidikan Provinsi 3. Dinas Pendidikan Provinsi melaksanakan sosialisasi pedoman UKK tahun 2016 kepada Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan (SMK) 4. Dinas Pendidikan Provinsi melakukan pendataan peserta didik yang berhak mengikuti UKK: 5. Dinas Pendidikan Provinsi sebagai Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Provinsi melakukan verifikasi dan menetapkan SMK yang layak menjadi pelaksana UKK: 5

6. Dinas Pendidikan Provinsi dan/atau Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menetapkan apakah Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan melaksanakan ujian teori kejuruan berbasis komputer atau berbasis kertas sesuai kriteria yang ditetapkan oleh Penyelenggara Ujian Nasional Tingkat Pusat serta kondisi lainnya; 7. SMK yang ditetapkan sebagai pelaksana UKK menyelenggarakan ujian praktik kejuruan bersama-sama dengan institusi pasangan; 8. SMK pelaksana UKK menyerahkan hasil ujian praktik kepada Dinas Pendidikan Provinsi untuk digabung dengan nilai hasil teori kejuruan; 9. Dinas Pendidikan Provinsi menyerahkan nilai UKK kepada Puspendik untuk digabung dengan 3 mata pelajaran ujian nasional; 10. Untuk Ujian Teori Kejuruan Berbasis Komputer, nilai akan diolah langsung oleh Penyelenggara Ujian Nasional Tingkat Pusat melalui sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer. IX. PERSIAPAN UJIAN PRAKTIK KEJURUAN A. Verifikasi Tempat Penyelenggaraan Ujian Praktik Kejuruan 1. Tempat penyelenggaran ujian Praktik Kejuruan harus memenuhi syarat kelayakan, untuk itu perlu dilakukan verifikasi kelayakan satuan pendidikan atau tempat penyelenggaraan ujian Praktik Kejuruan; 2. Verifikasi kelayakan satuan pendidikan/tempat penyelenggaraan ujian Praktik Kejuruan dilakukan oleh Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Provinsi dengan menggunakan instrumen verifikasi yang telah disiapkan oleh Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Pusat; 3. Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Provinsi membentuk Tim Verifikasi dengan melibatkan unsur dunia usaha/dunia industri atau institusi pasangan yang relevan; 4. Apabila diperlukan Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Provinsi dapat mendelegasikan pelaksanaan verifikasi tempat ujian Praktik Kejuruan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 5. Penetapan kelayakan satuan pendidikan/tempat penyelenggaraan ujian Praktik Kejuruan serta SMK lainnya yang ikut bergabung mengikuti ujian, dilakukan oleh Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota (apabila didelegasika n) berdasarkan rekomendasi Tim Verifikasi. 6. Bagi SMK yang menyelenggarakan uji kompetensi menggunakan sertifikasi BNSP, maka pelaksanaan sertifikasi dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pihak ke-1 yang terlisensi BNSP atau Panitia Teknis Uji Kompetensi (PTUK) yang dibentuk oleh BNSP. Verifikasi Tempat Uji Kompetensi (TUK) dilakukan oleh LSP Pihak ke-1 yang terlisensi. 6

Pedoman Penyelenggaraan Uji Kompetensi Keahlian SMK Tahun Pelajaran 2015/2016 B. Persyaratan Dunia Usaha/Dunia Industri atau Institusi Pasangan 1. Dunia usaha/dunia industri merupakan perusahaan/industri berskala internasional, nasional, atau lokal dan memiliki pekerjaan utama yang relevan dengan kompetensi keahlian peserta yang akan diujikan. 2. Institusi Pasangan adalah dunia industri/usaha, asosiasi profesi, kementrian, lembaga independen yang memiliki kewenangan melakukan uji kompetensi dan mengeluarkan sertifikat kompetensi. 3. Dunia usaha/dunia industri telah bekerja sama dengan SMK minimal 3 tahun dan telah memberikan kontribusi sebagai guru tamu atau terlibat dalam penyusunan kurikulum SMK atau sebagai tempat magang peserta uji; 4. Dunia usaha/dunia industri atau institusi pasangan memiliki assesor/penguji yang dibuktikan dengan sertifikat atau surat keterangan dari lembaga yang terakreditasi; 5. SMK yang membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP-P1) dan telah mendapatkan lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) diperkenanan untuk menyelenggarakan sertifikasi sesuai skema sertifikasi kemasan kualifikasi/okupasi/klaster dengan ruang lingkup skema sertifikasi yang telah ditetapkan oleh BNSP; 6. SMK yang telah mempunyai Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP-P1) terlisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) diperkenankan untuk menyelenggarakan sertifikasi bagi peserta didik SMK lainnya dengan syarat kompetensi keahlian yang dibuka sama; 7. Dunia usaha/dunia industri atau institusi pasangan bersedia mengeluarkan dan menandatangani sertifikat kompetensi bagi peserta uji yang dinyatakan lulus uji kompetensi. C. Asesor/Penguji 1. Penguji terdiri atas gabungan penguji internal dan eksternal; 2. Penguji Internal adalah guru produktif yang relevan dengan pengalaman mengajar minimal 5 tahun dan memiliki pengalaman kerja/magang di dunia usaha/industri ; 3. Penguji Eksternal berasal dari dunia usaha/industri/asosiasi profesi/institusi pasangan yang memiliki latar belakang pendidikan dan/atau pengalaman kerja yang relevan dengan Kompetensi Keahlian yang akan diujikan; 4. Penguji memiliki sertifikat kompetensi asesor/surat keterangan dari dunia usaha/industri atau institusi pasangan. 5. Bagi uji kompetensi yang diselenggarakan oleh LSP-P1 atau PTUK, maka persyaratan Asesor Kompetensi harus mempunyai sertifikat 7

asesor kompetensi yang diterbitkan oleh BNSP, dan sertifikat tersebut masih belum habis masa berlakunya X. UJIAN PRAKTIK KEJURUAN 8 A. Pelaksanaan Ujian Praktik Kejuruan 1. Ujian Praktik Kejuruan dapat dilaksanakan di industri dan/atau di SMK yang telah dinyatakan layak sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK); 2. Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan menyiapkan bahan, peralatan, dan alat/komponen penunjang ujian Praktik Kejuruan; 3. Oleh karena Soal Praktik merupakan kompetensi minimal maka Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan bersama-sama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (D UDI)/Institusi Pasangan dapat menambah atau memodifikasi soal dengan kriteria yang lebih tinggi; 4. Bagi SMK yang telah ditetapkan sebagai LSP-P1 terlisensi, materi uji menggunakan skema sertifikasi kemasan kualifikasi/okupasi/klaster yang telah diajukan oleh LSP bersangkutan dan telah ditetapkan oleh BNSP. 5. Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan dapat menggunakan 3 paket soal Praktik yang tersedia atau memilih di antara ketiga paket yang sesuai dengan ketersediaan peralatan dan bahan, sedangkan yang ditugaskan atau dikerjakan oleh peserta uji hanya satu paket dari ketiga paket tersebut; 6. Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan dapat memberikan soal Praktik Kejuruan kepada peserta uji sebelum pelaksanaan ujian; 7. Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan memberikan kesempatan kepada peserta uji untuk melakukan orientasi tempat ujian Praktik Kejuruan, berlatih dan menggunakan peralatan Praktik Kejuruan sesuai dengan metode pelaksanaan ujian Praktik Kejuruan yang akan ditempuh; 8. Ujian Praktik Kejuruan dilaksanakan secara serentak pada rentang waktu tanggal 16 Februari 2016 sampai dengan 31 Maret 2016. B. Penilaian dan Penskoran Ujian Praktik Kejuruan 1. Asesor/penguji melakukan penilaian dengan menggunakan lembar penilaian yang telah disediakan; 2. Asesor/penguji melakukan penilaian sesuai karakteristik Kompetensi Keahlian didasarkan atas unjuk kerja/kinerja/produk yang dihasilkan oleh peserta uji; 3. Asesor/penguji memberikan bobot dan skor untuk setiap komponen penilaian menggunakan format lembar penilaian;

Pedoman Penyelenggaraan Uji Kompetensi Keahlian SMK Tahun Pelajaran 2015/2016 4. Asesor/penguji dapat menambahkan komponen penilaian melebihi yang telah ditetapkan oleh Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Pusat; 5. Asesor/penguji dapat menetapkan indikator yang lebih tinggi dari yang telah ditetapkan Pelaksana Ujian Nasional tingkat pusat; 6. Asesor/penguji dapat melaksanakan ujian praktik ulangan bagi peserta didik untuk komponen yang belum mencapai standar; 7. Asesor/penguji menyerahkan nilai hasil ujian Praktik Kejuruan kepada Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan dan menjaga kerahasiaannya; 8. Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan mengirimkan rekapitulasi penilaian hasil ujian Praktik Kejuruan kepada Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Kabupaten/Kota untuk kemudian mengirimkannya ke Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Provinsi; 9. Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Provinsi mengirimkan rekapitulasi hasil ujian Praktik Kejuruan kepada Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Pusat (Puspendik) paling lambat tanggal 30 April 2016; XI. UJIAN TEORI KEJURUAN A. Bentuk dan Jadwal Ujian Teori Kejuruan 1. Ujian Teori Kejuruan dilaksanakan dalam 2 bentuk, yaitu : (1) ujia n berbasis kertas ( Paper Based Test = PBT) dan (2) ujian berbasis komputer (Computer Based Test = CBT); 2. Ujian Nasional Teori Kejuruan dalam bentuk UNBK dilakukan dalam 1 (satu) hari ujian dan maksimal 3 gelombang. Ujian Teori Kejuruan Berbasis Komputer dilaksanakan sesuai Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor 0034/P/BSNP/XII/2015; 3. Ujian Teori Kejuruan berbasis komputer dan berbasis kertas dilakukan satu kali dengan jadwal sebagai berikut. No Ujian Teori Kejuruan Tanggal Pelaksanaan Waktu Ujian Utama 1 Ujian Berbasis Kertas 7 April 2016 07.30 09.30 Shift 1: 07.30 09.30 2 Ujian Berbasis Komputer 7 April 2016 Shift 2: 10.30 12.30 Shift 3: 14.00 16.00 Ujian Susulan 9

No Ujian Teori Kejuruan Tanggal Pelaksanaan Waktu 1 Ujian Berbasis Kertas 2 Ujian Berbasis Komputer 14 April 2016 07.30-09.30 12 April 2016 10.30 12.30 4. Ujian Teori Kejuruan Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan mengikuti ujian Teori Kejuruan Utama dan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah; 5. Ujian Teori Kejuruan bagi SMK program 4 tahun dilaksanakan pada tahun ke-3 (tiga). B. Ruang Ujian Teori Kejuruan Satuan pendidikan pelaksana UN menetapkan ruang UN dengan persyaratan sebagai berikut: 1. Ruang ujian yang digunakan aman dan layak untuk pelaksanaan UN; 2. Peserta ujian Teori Kejuruan adalah peserta ujian yang mempunyai kompetensi keahlian sama (daftar kompetensi keahlian SMK terlampir). 3. Setiap ruang ditempati paling banyak 20 peserta, dan 2 (dua) meja untuk dua orang pengawas UN sebagaimana diatur dalam POS UN tahun Pelajaran 2015/2016; 4. Setiap meja dalam ruang ujian diberi nomor peserta UN; 5. Setiap ruang ujian ditempel pengumuman yang bertuliskan DILARANG MASUK SELAIN PESERTA UJIAN DAN PENGAWAS, SERTA TIDAK DIPERKENANKAN MEMBAWA ALAT KOMUNIKASI 6. Setiap ruang UN disediakan denah tempat duduk peserta UN dengan disertai foto peserta yang ditempel di pintu masuk ruang ujian; 7. Setiap ruang UN disediakan lak/segel untuk amplop LJUN; 8. Gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi UN dikeluarkan dari ruang UN; 9. Tempat duduk peserta UN diatur sebagai berikut: a. satu bangku untuk satu orang peserta UN; b. jarak antara meja yang satu dengan meja yang lain disusun dengan mempertimbangkan jarak antara peserta yang satu dengan peserta yang lain minimal 1 (satu) meter; c. penempatan peserta UN sesuai dengan nomor peserta. 10

Pedoman Penyelenggaraan Uji Kompetensi Keahlian SMK Tahun Pelajaran 2015/2016 10. Ruang ujian nasional paling lambat sudah siap 1 (satu) hari sebelum ujian dimulai. C. Ruang Ujian Teori Kejuruan Berbasis Komputer (CBT) Satuan pendidikan pelaksana UN menetapkan ruang Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dengan persyaratan sebagai berikut: 1. Ruang ujian yang digunakan aman dan layak untuk pelaksanaan UNBK; 2. Ruang dan peralatan harus memenuhi persyaratan teknis sarana dan prasarana UNBK; 3. Peserta UNBK dalam 1 ruang dapat bercampur antara 1 kompetensi dengan kompetensi lain; 4. Setiap ruang ditempati paling banyak 40 peserta, 1 (satu) meja untuk 1 (satu) orang pengawas ruang dan 1(satu) meja untuk proktor; 5. Setiap ruang ujian ditempel pengumuman yang bertuliskan DILARANG MASUK SELAIN PESERTA UJIAN DAN PENGAWAS, SERTA TIDAK DIPERKENANKAN MEMBAWA ALAT KOMUNIKASI ; 6. Setiap ruang UN disediakan denah tempat duduk peserta UN dengan disertai foto peserta yang ditempel di pintu masuk ruang ujian; 7. Gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi UN dikeluarkan dari ruang UN; 8. Tempat duduk peserta UN diatur sebagai berikut: a. satu bangku untuk satu orang peserta UN; b. jarak antara meja yang satu dengan meja yang lain disusun dengan mempertimbangkan jarak antara peserta yang satu dengan peserta yang lain minimal 1 (satu) meter; 9. Ruang ujian nasional paling lambat sudah siap 1 (satu) hari sebelum ujian dimulai. D. Pengawas Satuan Pendidikan 1. Pengawasan pelaksanaan UN Teori Kejuruan pada satuan pendidikan dilakukan oleh dosen yang ditetapkan oleh perguruan tinggi. 2. Tugas dan tanggungjawab pengawas satuan pendidikan adalah: a. menjaga dan mengawasi kesesuaian pelaksanaan UN dengan POS; b. mengawal pengambilan naskah soal UN dari tempat penyimpanan sampai ke lokasi ujian; 11

c. mencatat dan melaporkan kejadian yang tidak sesuai dengan POS; d. menandatangani amplop LJUN yang sudah dilem; e. mengesahkan berita acara pelaksanaan UN di satuan pendidikan; f. mengawal pengembalian LJUN dari satuan pendidikan ke tempat pemindaian di Dinas Pendidikan Provinsi. E. Pengawas Ruang UN 1. Pengawas ruang ujian Teori Kejuruan adalah Pengawas UN mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris 2. Pengawas ruang untuk UN dilakukan oleh guru SMK/MAK yang diatur secara silang. 3. Pengawas ruang UN ditetapkan oleh Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota, dan daftar pengawas ruang UN tersebut diserahkan ke LPMP. 4. Pengawas ruang harus dalam keadaan sehat dan sanggup mengawas ujian nasional dengan baik. 5. Pengawas ruang adalah guru yang mata pelajarannya tidak sedang diujikan. 6. Pengawas ruang adalah guru yang memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur, bertanggung jawab, teliti, dan memegang teguh kerahasiaan. Pengawas ruang harus menandatangani surat pernyataan bersedia menjadi pengawas ruang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harus hadir 45 menit sebelum ujian dimulai di lokasi sekolah pelaksana UN. Pengawas ruang tidak diperkenankan untuk membawa alat komunikasi elektronik ke dalam ruang ujian. 7. Penempatan pengawas ruang ditentukan dengan sistem silang dalam satu kabupaten/kota. Setiap ruangan diawasi oleh dua orang pengawas. F. Proktor UNBK 1. Proktor adalah petugas yang diberi kewenangan untuk menangani aspek teknis pelaksanaan UNBK di ruang ujian 2. Proktor adalah guru yang memiliki kompetensi atau memiliki pengalaman di bidang Komputer atau Uji Kompetensi Guru; 3. Kriteria dan persyaratan proktor adalah sebagai berikut: a. guru, dosen, atau widyaiswara yang memiliki kompetensi bidang teknologi informasi komunikasi (TIK); b. mengikuti pelatihan sebagai proktor UNBK; 12

Pedoman Penyelenggaraan Uji Kompetensi Keahlian SMK Tahun Pelajaran 2015/2016 c. bersedia ditugaskan sebagai proktor di sekolah/madrasah penyelenggara UNBK; dan d. menandatangani pakta integritas; 4. Proktor harus dalam keadaan sehat dan sanggup mengawal server Ujian Nasional Berbasis Komputer; 5. Proktor adalah guru yang mata pelajarannya tidak sedang diujikan; 6. Proktor adalah guru yang memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur, bertanggung jawab, teliti, dan memegang teguh kerahasiaan. Proktor harus menandatangani surat pernyataan kesediaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harus hadir 45 menit sebelum ujian dimulai di lokasi sekolah pelaksana UN. Proktor tidak diperkenankan untuk membawa alat komunikasi elektronik ke dalam ruang ujian; 7. Penempatan proktor idealnya ditentukan dengan sistem silang dalam satu kabupaten/kota. Setiap server ditangani oleh 1 (satu) orang Proktor; 8. Proktor memastikan seluruh komputer peserta dapat mengakses server lokal atau sebaliknya 3 (tiga) minggu sebelum pelaksanaan UN. G. Teknisi UNBK 1. Teknisi secara umum adalah petugas pengelola laboratorium komputer di sekolah/madrasah yang melaksanakan UNBK; 2. Kriteria dan persyaratan teknisi adalah sebagai berikut: a. guru atau staf sekolah/madrasah yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam mengelola LAN sekolah/madrasah; b. mengikuti pembekalan sebagai teknisi UNBK; dan c. menandatangani pakta integritas. 3. Teknisi harus dalam keadaan sehat dan sanggup mengawal server Ujian Nasional Berbasis Komputer; 4. Teknisi adalah guru yang memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur, bertanggung jawab, teliti, dan memegang teguh kerahasiaan. Teknisi harus menandatangani surat pernyataan kesediaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harus hadir 45 menit sebelum ujian dimulai di lokasi sekolah pelaksana UN; 5. Setiap sekolah sekurangnya ditangani oleh 2 (dua) orang Teknisi. H. Tata Tertib Pengawas Ruang UN 1. Di Ruang Sekretariat UN a. Pengawas ruang telah hadir di lokasi sekolah pelaksana UN empat puluh lima (45) menit sebelum ujian dimulai; 13

b. Pengawas ruang menerima penjelasan dan pengarahan dari ketua pelaksana UN; c. Khusus Ujian Berbasis Kertas, pengawas ruang menerima bahan UN yang berupa naskah soal UN, amplop pengembalian LJUN, daftar hadir, dan berita acara pelaksanaan UN; d. Khusus Ujian Berbasis Kertas, pengawas ruang memeriksa kondisi bahan UN dalam keadaan baik (masih tersegel). 2. Di Ruang Ujian a. Pengawas masuk ke dalam ruang UN 20 menit sebelum waktu pelaksanaan. b. Pengawas Ujian Berbasis Kertas melakukan tugas pengawasan secara berurutan sbb: 1) memeriksa kesiapan ruang ujian; 2) mempersilakan peserta UN untuk memasuki ruang dengan menunjukkan kartu peserta UN dan meletakkan tas di bagian depan serta menempati tempat duduk sesuai dengan nomor yang telah ditentukan; 3) memeriksa dan memastikan setiap peserta UN hanya membawa pulpen, pensil, karet penghapus, peraut, dan penggaris yang akan dipergunakan ke tempat duduk masing-masing; 4) memeriksa dan memastikan amplop soal dalam keadaan tertutup rapat (tersegel), mem buka amplop soal, disaksikan oleh peserta ujian; 5) membacakan tata tertib UN; 6) membagikan naskah soal UN dengan cara meletakkan di atas meja peserta dalam posisi tertutup (terbalik); Kelebihan naskah soal UN selama ujian berlangsung tetap disimpan di ruang ujian dan tidak diperbolehkan dibaca oleh pengawas ruangan; 7) memberikan kesempatan kepada peserta UN untuk mengecek kelengkapan soal; 8) mewajibkan peserta untuk menuliskan nama dan nomor ujian pada kolom yang tersedia pada LJUN; 9) mewajibkan peserta ujian untuk melengkapi isian pada LJUN secara benar; 10) memastikan peserta UN telah mengisi identitas dengan benar sesuai dengan kartu peserta; dan 11) memastikan peserta ujian menandatangani daftar hadir. 12) mengingatkan peserta agar terlebih dahulu membaca petunjuk cara menjawab soal. 14

Pedoman Penyelenggaraan Uji Kompetensi Keahlian SMK Tahun Pelajaran 2015/2016 13) mempersilakan peserta UN untuk mulai mengerjakan soal; 14) lima menit sebelum waktu UN selesai, pengawas ruang UN memberi peringatan kepada peserta UN bahwa waktu tinggal lima menit; 15) setelah waktu UN selesai, pengawas ruang UN mempersilakan peserta UN untuk berhenti mengerjakan soal; 16) mempersilakan peserta UN meletakkan naskah soal dan LJUN di atas meja dengan rapi; 17) mengumpulkan LJUN dan naskah soal UN; 18) menghitung jumlah LJUN sama dengan jumlah peserta UN. Bila sudah lengkap dapat mempersilakan peserta UN meninggalkan ruang ujian; 19) menyusun secara urut LJUN dari nomor peserta terkecil dan memasukkannya ke dalam amplop LJUN disertai dengan satu lembar daftar hadir peserta, satu lembar berita acara pelaksanaan, kemudian DITUTUP, DILEM/DILAK serta DITANDATANGANI oleh pengawas ruang UN DI DALAM RUANG UJIAN; 20) menyerahkan amplop LJUN yang sudah dilem dan ditandatangani, naskah soal UN, dan satu lembar daftar hadir peserta dan satu lembar berita acara pelaksanaan UN kepada Pelaksana UN Tingkat Sekolah oleh PENGAWAS dari PERGURUAN TINGGI. c. Pengawas Ujian Berbasis Komputer melakukan tugas pengawasan secara berurutan sbb: 1) memeriksa kesiapan ruang ujian; 2) mempersilakan peserta UN untuk memasuki ruang dengan menunjukkan kartu peserta UN dan meletakkan tas di bagian depan serta menempati tempat duduk sesuai dengan nomor yang telah ditentukan; 3) membacakan tata tertib UN; 4) memberikan kesempatan kepada peserta UN untuk mengecek data peserta uji dan soal; 5) memastikan peserta ujian menandatangani daftar hadir; 6) mengingatkan peserta agar terlebih dahulu membaca petunjuk cara menjawab soal; 7) mempersilakan peserta UN untuk mulai mengerjakan soal; 15

8) setelah waktu UN selesai, pengawas ruang UN mempersilakan peserta UN untuk meninggalkan ruang dengan tertib; d. Pelaksana UN Tingkat Sekolah membubuhi stempel Satuan Pendidikan pada amplop pengembalian LJUN. e. Selama UN berlangsung, pengawas ruang UN wajib: 1) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang ujian; 2) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melakukan kecurangan; serta melarang orang lain selain peserta ujian memasuki ruang UN. f. Pengawas ruang UN dilarang merokok di ruang ujian, memberi isyarat, petunjuk, dan bantuan apapun kepada peserta berkaitan dengan jawaban dari soal UN yang diujikan; g. Pengawas ruang UN mencatat pada lembar berita acara pelaksanaan ujian jika terjadi laporan mengenai ketidakterbacaan soal, soal yang kurang lengkap, serta yang meragukan jawabannya; h. Pengawas ruang UN dilarang membawa dan mengaktifkan alat komunikasi elektronik ke dalam ruang UN selama ujian berlangsung; i. Tugas dan tata tertib proktor dan teknisi UNBK secara mendetil akan dijelaskan lebih lanjut dalam juknis UNBK. I. Tata Tertib Peserta UN 1. Peserta UN memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 15 (lima belas) menit sebelum UN dimulai. 2. Peserta UN yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti UN setelah mendapat izin dari ketua Pelaksana UN Tingkat Sekolah, tanpa diberi perpanjangan waktu. Khusus peserta UN Berbasis Komputer, peserta UN dapat mengikuti UN sampai dengan sesi berikutnya dimulai. 3. Peserta UN dilarang membawa alat komunikasi elektronik dan kalkulator ke Sekolah. 4. Tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun dikumpulkan di dalam ruang kelas di bagian depan. 5. Peserta UN membawa alat tulis menulis berupa pensil 2B, penghapus, penggaris, dan kartu tanda peserta ujian. 6. Peserta UN mengisi daftar hadir dengan menggunakan pulpen yang disediakan oleh pengawas ruangan. 16

Pedoman Penyelenggaraan Uji Kompetensi Keahlian SMK Tahun Pelajaran 2015/2016 7. Peserta UN Berbasis Kertas mengisi identitas pada LJUN secara lengkap dan benar serta menandatangani pernyataan mengerjakan UN dengan jujur. 8. Peserta UN Berbasis Kertas yang memerlukan penjelasan cara pengisian identitas pada LJUN dapat bertanya kepada pengawas ruang UN dengan cara mengacungkan tangan terlebih dahulu. 9. Peserta UN Berbasis Kertas diberi kesempatan untuk mengecek ketepatan antara cover naskah dan isi naskah serta mengecek kelengkapan soal, mulai dari kelengkapan halaman soal sampai kelengkapan nomor soal 10. Peserta UN Berbasis Kertas yang memperoleh naskah soal/ljun cacat atau rusak, maka naskah soal tersebut diganti dengan naskah soal cadangan yang terdapat di ruang tersebut atau di ruang lain. 11. Peserta UN Berbasis Kertas yang tidak memperoleh naskah soal/ljun karena kekurangan naskah/ljun, maka peserta yang bersangkutan diberikan naskah soal/ljun cadangan yang terdapat di ruang lain atau sekolah yang terdekat. 12. Peserta UN mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai ujian. Bagi Peserta UN Berbasis Komputer, waktu akan dimulai setelah siswa mensubmit form pra ujian. 13. Selama UN berlangsung, peserta UN hanya dapat meninggalkan ruangan dengan izin dan pengawasan dari pengawas ruang UN. 14. Peserta UN yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan atau timer ujian pada aplikasi Ujian Nasional Berbasis Komputer habis, dinyatakan telah selesai menempuh/mengikuti UN pada mata pelajaran yang terkait. 15. Peserta UN yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu UN berakhir tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan sebelum berakhirnya waktu ujian. 16. Peserta UN berhenti mengerjakan soal setelah ada tanda berakhirnya waktu ujian bagi ujian berbasis kertas atau timer ujian pada aplikasi Ujian Nasional Berbasis Komputer habis. 17. Selama UN berlangsung, peserta UN dilarang: a. menanyakan jawaban soal kepada siapa pun; b. bekerjasama dengan peserta lain; c. memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal; d. memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat pekerjaan peserta lain; e. membawa naskah soal UN dan LJUN keluar dari ruang ujian; f. menggantikan atau digantikan oleh orang lain. 17

XII. PENGUMPULAN DAN PENSKORAN HASIL UJIAN TEORI KEJURUAN A. Pengumpulan Hasil Ujian 1. Ketua Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan mengumpulkan amplop LJUN yang telah dilem/dilak oleh pengawas ruang ujian. 2. Ketua Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan mengirimkan LJUN ke Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Kabupaten/Kota disertai dengan berita acara serah terima. 3. Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Kabupaten/Kota memeriksa kesesuaian jumlah amplop yang berisi LJUN dengan jumlah ruangan dari setiap sekolah pelaksana ujian. 4. Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Kabupaten/Kota langsung mengirimkannya ke Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Provinsi setelah ujian berakhir, kecuali untuk Kabupaten yang terpencil. 5. Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Provinsi memeriksa kesesuaian jumlah amplop yang berisi LJUN dengan jumlah ruangan dari setiap satuan pendidikan penyelenggara ujian dari setiap Kabupaten/Kota. 6. Khusus Ujian Nasional Berbasis Komputer, proktor berwenang untuk mengirimkan hasil ujian melalui sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer. B. Pemindaian LJUN dan Perhitungan Nilai 1. Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Provinsi memindai LJUN; 2. Pelaksanaan pemindaian LJUN disupervisi oleh Pelaksana UN Tingkat Pusat; 3. Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Provinsi mengirimkan hasil pemindaian Ujian Kompetensi Keahlian ke Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Pusat (Puspendik); 4. Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Pusat (Puspendik) m elakukan penskoran hasil pemindaian LJUN Teori Kejuruan dan hasil Ujian Nasional Berbasis Komputer; 5. Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Pusat (Puspendik) menggabungkan nilai Teori Kejuruan dan nilai Praktik Kejuruan dengan pembobotan 30% Teori Kejuruan dan 70% untuk Praktik Kejuruan menjadi nilai Uji Kompetensi Keahlian atau UKK = 30% Teori Kejuruan ditambah 70% Praktik Kejuruan; XIII. KRITERIA KELULUSAN DAN PENGUMUMAN KELULUSAN 1. Peserta ujian dinyatakan lulus jika gabungan nilai Teori Kejuruan dan Praktik Kejuruan minimal 70. 18

Pedoman Penyelenggaraan Uji Kompetensi Keahlian SMK Tahun Pelajaran 2015/2016 2. Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Pusat mengumumkan kelulusan Uji Kompetensi Keahlian bersamaan waktunya dengan 3 (tiga) mata pelajaran lainnya yang diujikan secara nasional. XIV. PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI 1. Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan berkoordinasi dengan dunia usaha/industri/asosiasi profesi atau institusi pasangan yang terlibat dalam ujian Praktik Kejuruan menyiapkan penerbitan sertifikat kompetensi; 2. Format, redaksi dan substansi yang tertuang dalam blangko sertifikat kompetensi dapat disesuaikan berdasarkan masukan dari dunia usaha/dunia industri atau institusi pasangan; 3. Sertifikat kompetensi hanya diberikan kepada peserta ujian yang lulus ujian Praktik Kejuruan; 4. Sertifikat kompetensi diterbitkan oleh dunia usaha/industri/asosiasi profesi atau institusi pasangan yang terlibat dalam ujian Praktik Kejuruan atau Satuan Pendidikan dan ditandatangani oleh Penguji. Khusus sertifikat LSP, blangko sertifikat diterbitkan oleh BNSP. 5. Bagi peserta ujian Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP-P1) yang terlisensi, maka penerbitan sertifikat dilakukan oleh LSP yang bersangkutan. LSP berkewajiban melaporkan hasil pelaksanaan sertifikasi ke BNSP. XV. PEMANTAUAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI KEAHLIAN 1. Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/kota melaksanakan pemantauan Uji Kompetensi Keahlian SMK, atau LSP-P1 di SMK. 2. Pelaksanaan pemantauan dapat melibatkan institusi terkait sesuai dengan kebutuhan; 3. Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Pusat melakukan evaluasi dan menetapkan program tindak lanjut pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian SMK. XVI. BIAYA PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI KEAHLIAN 1. Ujian Praktik Kejuruan/setifikasi dibiayai dengan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari Pemerintah Pusat dengan tidak menutup peluang bagi Pemerintah Daerah atau BNSP untuk dapat berkontribusi; 2. Penggandaan Ujian Teori Kejuruan dibiayai melalui dana dekonsentrasi Pemerintah Pusat ke Pemerintah Provinsi. 3. Biaya personil dalam pelaksanaan Ujian Teori Kejuruan Berbasis Komputer dibiayai melalui dana dekonsentrasi Pemerintah Pusat ke 19

20 Pemerintah Provinsi dengan tidak menutup peluang bagi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk dapat berkontribusi

Pedoman Penyelenggaraan Uji Kompetensi Keahlian SMK Tahun Pelajaran 2015/2016 Daftar Nama dan Kode Kompetensi Keahlian SMK Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2015/2016 No Program Keahlian Kompetensi/Paket Keahlian Kode 1 Teknik Survei dan Pemetaan 1. Teknik Survei dan Pemetaan 1014 2 Geomatika 2. Geomatika 1805 3 Teknik Bangunan 3. Teknik Gambar Bangunan 1023 4. Teknik Konstruksi Batu dan Beton 1049 5. Teknik Konstruksi Baja 1058 6. Teknik Konstruksi Kayu 1076 7. Teknik Furnitur 1085 4 Teknik Plambing dan Sanitasi 8. Teknik Plambing dan Sanitasi 1094 5 Teknik Ketenagalistrikan 9. Teknik Instalasi Tenaga Listrik 1103 10. Teknik Instalasi Pemanfaatan 1814 Tenaga Listrik 11. Teknik Distribusi Tenaga Listrik 1112 12. Teknik Transmisi Tenaga Listrik 1156 13. Teknik Jaringan Tenaga Listrik 1823 14. Teknik Pembangkit Tenaga Listrik 1165 15. Teknik Otomasi Industri 1743 6 Teknik Elektronika 16. Teknik Audio Video 1174 17. Teknik Elektronika Industri (4 1183 tahun) 18. Teknik Elektronika Industri 1192 19. Teknik Mekatronika 1707 20. Teknik Elektronika Komunikasi 1894 7 Teknik Pendingin dan Tata 21. Teknik Pendingin dan Tata Udara 1218 Udara 8 Teknik Mesin 22. Teknik Pengelasan 1227 23. Teknik Fabrikasi Logam 1236 24. Teknik Pengecoran Logam 1245 25. Teknik Pemesinan 1254 26. Teknik Pemeliharaan Mekanik 1263 Industri 27. Teknik Gambar Mesin 1272 9 Teknik Otomotif 28. Teknik Otomotif Kendaraan Ringan 1289 29. Teknik Otomotif Alat Berat 1298 30. Teknik Perbaikan Bodi Otomotif 1307 31. Teknik Otomotif Sepeda Motor 1316 32. Teknik Ototronika 1752 10 Teknologi Pesawat Udara 33. Pemesinan Pesawat Udara 1325 34. Konstruksi Rangka Pesawat Udara 1334 35. Konstruksi Badan Pesawat Udara 1343 36. Airframe dan Powerplant 1352 37. Pemeliharaan dan Perbaikan Motor 1832 21

No Program Keahlian Kompetensi/Paket Keahlian Kode dan Rangka Pesawat Udara 38. Pemeliharaan dan Perbaikan 1369 Instrumen Elektronika Pesawat Udara 39. Kelistrikan Pesawat Udara 1378 40. Elektronika Pesawat Udara 1387 11 Teknik Perkapalan 41. Teknik Konstruksi Kapal Baja 1396 42. Teknik Pengelasan Kapal 1405 43. Teknik Instalasi Pemesinan Kapal 1414 44. Kelistrikan Kapal 1423 45. Teknik Gambar Rancang Bangun 1432 Kapal 46. Teknik Konstruksi Kapal Kayu 1449 47. Teknik Konstruksi Kapal Fiberglass 1778 48. Interior Kapal 1458 12 Teknologi Tekstil 49. Teknik Pemintalan Serat Buatan 1485 50. Teknik Pembuatan Benang 1494 51. Teknik Pembuatan Kain 1503 52. Teknik Penyempurnaan Tekstil 1512 53. Teknik Produksi Pakaian 1529 Jadi/Garmen 13 Teknik Grafika 54. Persiapan Grafika 1538 55. Produksi Grafika 1547 14 Geologi Pertambangan 56. Geologi Pertambangan (3 tahun) 1556 57. Geologi Pertambangan (4 tahun) 1565 15 Instrumentasi Industri 58. Kontrol Proses 1574 59. Kontrol Mekanik 1583 60. Teknik Instrumentasi Logam 1592 16 Teknik Kimia 61. Kimia Industri (3 tahun) 1609 62. Kimia Industri (4 tahun) 1618 63. Kimia Analisis (3 tahun) 1627 64. Kimia Analisis (4 tahun) 1636 17 Pelayaran 65. Nautika Kapal Niaga 1645 66. Teknika Kapal Niaga 1654 67. Nautika Kapal Penangkap Ikan 1663 68. Teknika Kapal Penangkap Ikan 1672 18 Teknik Perminyakan 69. Teknik Pemboran Minyak 1716 70. Teknik Pemboran Minyak dan Gas 1867 71. Teknik Pengolahan Minyak, Gas dan 1725 Petrokimia 72. Teknik Pengolahan Minyak dan Gas 1876 73. Teknik Produksi Perminyakan 1734 74. Teknik Produksi Minyak dan Gas 1885 19 Teknik Industri 75. Teknik dan Manajemen 1769 22

Pedoman Penyelenggaraan Uji Kompetensi Keahlian SMK Tahun Pelajaran 2015/2016 No Program Keahlian Kompetensi/Paket Keahlian Kode Transportasi 76. Teknik dan Manajemen Produksi 1787 77. Teknik Pelayanan Produksi 1849 78. Teknik dan Manajemen 1796 Pergudangan 79. Teknik Pergudangan 1858 20 Teknik Energi Terbarukan 80. Teknik Energi Hidro 1903 81. Teknik Energi Surya dan Angin 1912 82. Teknik Energi Biomassa 1929 21 Teknik Telekomunikasi 83. Teknik Jaringan Akses 2027 84. Teknik Suitsing 2036 85. Teknik Transmisi Telekomunikasi 2045 86. Teknik Transmisi (4 tahun) 2054 22 Teknik Komputer dan Informatika 87. Teknik Komputer dan Jaringan 2063 88. Rekayasa Perangkat Lunak 2072 89. Multimedia 2089 2098 Program Radio 91. Teknik Produksi dan Penyiaran 2107 Program Pertelevisian 92. Teknik Produksi dan Penyiaran 2125 23 Teknik Broadcasting 90. Teknik Produksi dan Penyiaran Program Radio dan Pertelevisian 24 Kesehatan 93. Keperawatan 3014 94. Keperawatan Gigi 3023 95. Analis Kesehatan 3032 96. Farmasi 3049 25 Perawatan Sosial 97. Perawatan Sosial 3058 26 Kesehatan 98. Farmasi Industri 3067 27 Seni Rupa 99. Seni Patung 4036 100. Seni Lukis 4054 101. Desain Komunikasi Visual 4347 102. Desain Produksi Interior dan 4472 Landscaping 103. Desain Interior 4534 104. Animasi 2116 28 Desain dan Produksi Kria 105. Desain dan Produksi Kria Tekstil 4063 106. Desain dan Produksi Kria Kulit 4072 107. Desain dan Produksi Kria Keramik 4089 108. Desain dan Produksi Kria Logam 4098 109. Desain dan Produksi Kria Kayu 4107 29 Seni Musik 110. Seni Musik Non Klasik 4125 111. Seni Musik Klasik 4365 30 Seni Tari 112. Seni Tari Jawatimuran 4134 113. Seni Tari Makasar 4143 23

No Program Keahlian Kompetensi/Paket Keahlian Kode 114. Seni Tari Minang 4152 115. Seni Tari Sunda 4205 116. Seni Tari Bali 4214 117. Seni Tari Surakarta 4223 118. Seni Tari Yogyakarta 4232 119. Seni Tari Banyumasan 4249 120. Seni Tari Betawi 4489 31 Seni Pedalangan 121. Seni Pedalangan Yogyakarta 4169 122. Seni Pedalangan Surakarta 4178 123. Seni Pedalangan Jawatimuran 4187 124. Seni Pedalangan Bali 4196 32 Seni Karawitan 125. Seni Karawitan Jawatimuran 4258 126. Seni Karawitan Makassar 4267 127. Seni Karawitan Minang 4276 128. Seni Karawitan Sunda 4285 129. Seni Karawitan Surakarta 4294 130. Seni Karawitan Yogyakarta 4303 131. Seni Karawitan Bali 4312 132. Seni Karawitan Banyumasan 4329 133. Seni Karawitan Betawi 4498 33 Seni Teater 134. Seni Teater 4392 135. Pemeranan 4507 136. Tata Artistik 4516 32 Pariwisata 137. Usaha Perjalanan Wisata 4409 138. Akomodasi Perhotelan 4418 33 Tata Boga 139. Jasa Boga 4427 140. Patiseri 4436 34 Tata Kecantikan 141. Kecantikan Kulit 4445 142. Kecantikan Rambut 4454 35 Tata Busana 143. Busana Butik 4463 144. Tata Busana 4525 36 Agribisnis Hasil Pertanian 145. Teknologi Pengolahan Hasil 5032 Pertanian 146. Teknologi Pengolahan Hasil 5049 Perikanan 147. Pengawasan Mutu Hasil Pertanian 5156 37 Mekanisasi Pertanian 148. Mekanisasi Pertanian 5058 149. Alat Mesin Pertanian 5307 150. Teknik Tanah dan Air 5316 38 Agribisnis Produksi Sumberdaya Perairan 151. Agribisnis Rumput Laut 5067 152. Agribisnis Perikanan 5289 39 Agribisnis Produksi Ternak 153. Agribisnis Ternak Ruminansia 5094 154. Agribisnis Ternak Unggas 5103 24

Pedoman Penyelenggaraan Uji Kompetensi Keahlian SMK Tahun Pelajaran 2015/2016 No Program Keahlian Kompetensi/Paket Keahlian Kode 155. Perawatan Kesehatan Ternak 5254 156. Agribisnis Aneka Ternak 5298 40 Kehutanan 157. Kehutanan (4 Tahun) 5129 158. Teknik Inventarisasi dan Pemetaan 5325 Hutan 159. Teknik Konservasi Sumberdaya 5334 Hutan 160. Teknik Rehabilitasi dan Reklamasi 5343 Hutan 161. Teknik Produksi Hasil Hutan 5352 41 Agribisnis Produksi Tanaman 162. Agribisnis Tanaman Perkebunan 5183 163. Agribisnis Tanaman Pangan dan 5263 Hortikultura 164. Agribisnis Pembibitan Tanaman dan 5272 Kultur Jaringan 165. Agribisnis Pembenihan Tanaman 5369 dan Kultur Jaringan 42 Penyuluhan Pertanian 166. Penyuluhan Pertanian 5245 43 Teknologi dan Produksi Perikanan Budidaya 167. Budidaya Perikanan 5378 168. Budidaya Kekerangan 5387 169. Budidaya Krustasea 5396 44 Keuangan 170. Akuntansi 6018 171. Perbankan 6027 172. Perbankan Syariah 6036 45 Administrasi 173. Administrasi Perkantoran 6045 46 Tata Niaga 174. Pemasaran 6054 25