INTERPRETASI LAPISAN BATUAN BAWAH PERMUKAAN BERDASARKAN ANALISIS DATA GEOLISTRIK

dokumen-dokumen yang mirip
Identifikasi Sebaran Aquifer Menggunakan Metode Geolistrik Hambatan Jenis Di Desa Bora Kecamatan Sigi Biromari Kabupaten Sigi

Rustan Efendi 1, Hartito Panggoe 1, Sandra 1 1 Program Studi Fisika Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia

HP:

PENGUKURAN TAHANAN JENIS (RESISTIVITY) UNTUK PEMETAAN POTENSI AIR TANAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRAYA. Oleh:

PENENTUAN TAHANAN JENIS BATUAN ANDESIT MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER (STUDI KASUS DESA POLOSIRI)

Gravitasi Vol.13 No.1 ISSN:

MENENTUKAN LITOLOGI DAN AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER DAN SCHLUMBERGER DI PERUMAHAN WADYA GRAHA I PEKANBARU

IDENTIFIKASI KEDALAMAN AQUIFER DI KECAMATAN BANGGAE TIMUR DENGAN METODA GEOLISTRIK TAHANAN JENIS

Pendugaan Akuifer serta Pola Alirannya dengan Metode Geolistrik Daerah Pondok Pesantren Gontor 11 Solok Sumatera Barat

PENDUGAAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI DESA TELLUMPANUA KEC.TANETE RILAU KAB. BARRU SULAWESI-SELATAN

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Barat, Jalan Jhoni Anwar No. 85 Lapai, Padang 25142, Telp : (0751)

, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-10

Prosiding Seminar Nasional XII Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2017 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

REVISI, PEMODELAN FISIKA APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK INVESTIGASI KEBERADAAN AIR TANAH

Identifikasi Sebaran Panasbumi Menggunakan Metode Geolistrik Hambatan Jenis di Desa Wani Tiga, Kabupaten Donggala

KONSENTRASI AQUIFER DI ATAS TEROWONGAN KARETA API SASAKSAAT PADALARANG KABUPATEN BANDUNG DENGAN METODA GEOLISTRIK

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.2, (2017) ( X Print) B-29

MENENTUKAN AKUIFER LAPISAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI PERUMAHAN GRIYO PUSPITO DAN BUMI TAMPAN LESTARI

POLA SEBARAN AKUIFER DI DAERAH PESISIR TANJUNG PANDAN P.BELITUNG

ANALISA RESISTIVITAS BATUAN DENGAN MENGGUNAKAN PARAMETER DAR ZARROUK DAN KONSEP ANISOTROPI

SURVAI SEBARAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI WENNER DI DESA BANJAR SARI, KEC. ENGGANO, KAB.

PENENTUAN ZONA PENGENDAPAN TIMAH PLASER DAERAH LAUT LUBUK BUNDAR DENGAN MARINE RESISTIVITY Muhammad Irpan Kusuma 1), Muhammad Hamzah 2), Makhrani 2)

BAB 2 DASAR TEORI. Gambar 2.1 Interaksi antara air tanah dengan struktur geologi

Analisa Resistivitas Batuan dengan Menggunakan Parameter Dar Zarrouk dan Konsep Anisotropi

Identifikasi Keretakan Beton Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Timotius 1*), Yoga Satria Putra 1), Boni P. Lapanporo 1)

KAJIAN PENYEBARAN LIMBAH CAIR BAWAH PERMUKAAN BERDASARKAN SIFAT KELISTRIKAN BATUAN DI LOKASI PEMBUANGAN AKHIR (LPA) BENOWO SURABAYA

APLIKASI TEKNOLOGI EKSPLORASI UNTUK MEMAHAMI KONDISI AIR TANAH DI DAERAH PADANG LUAS KABUPATEN TANAH LAUT

ANALISA KONDUKTIVITAS HIDROLIKA PADA SISTIM AKUIFER

POLA ALIRAN AIR BAWAH TANAH DI PERUMNAS GRIYA BINA WIDYA UNRI MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI ELEKTRODA SCHLUMBERGER

Interpretasi Data Geolistrik untuk Memetakan Potensi Air Tanah dalam Menunjang Pengembangan Data Hidrogeologi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur

Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Volume 2, Nomor 2, Juni 2010, Halaman ISSN:

IDENTIFIKASI SEBARAN BATUBARA MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK HAMBATAN JENIS DI DESA LEMBAN TONGOA

e-issn : Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Didaktika

Bab II Metoda Geolistrik Tahanan Jenis 2D

Nurun Fiizumi, Riad Syech, Sugianto.

PEMODELAN FISIKA APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK INVESTIGASI KEBERADAAN AIR TANAH

PEMODELAN 3D RESISTIVITAS BATUAN ANDESIT DAERAH SANGON, KAB. KULONPROGO, PROVINSI DIY

PROFIL RESISTIVITAS 2D PADA GUA BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER (STUDI KASUS GUA DAGO PAKAR, BANDUNG)

ANALISIS DATA GEOLISTRIK UNTUK IDENTIFIKASI PENYEBARAN AKUIFER DAERAH ABEPURA, JAYAPURA

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK IDENTIFIKASI AKUIFER DI KECAMATAN PLUPUH, KABUPATEN SRAGEN

Penyelidikan Struktur Pondasi Jembatan Lamnyong Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner-Schlumberger

Dinisa Hanifa 1, Ibrahim Sota 1, Simon Sadok Siregar 1

Bayu Suhartanto, Andy Pramana,Wardoyo, M. Firman, Sumarno Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Bengkulu, Bengkulu

Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 2, April 2013 ISSN

PEMETAAN AIR TANAH MENGGUNAKAN METODE RESISTIVITAS WENNER SOUNDING (Studi Kasus Kampus II Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

PENDUGAAN POTENSI AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI KAMPUS TEGAL BOTO UNIVERSITAS JEMBER

BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN RESISTIVITAS

IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR DENGAN METODE TAHANAN JENIS KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE DAERAH BAMBANKEREP NGALIYAN SEMARANG

Interpretasi Bawah Permukaan. (Aditya Yoga Purnama) 99. Oleh: Aditya Yoga Purnama 1*), Denny Darmawan 1, Nugroho Budi Wibowo 2 1

Eksplorium ISSN Volume 34 No. 1, Mei 2013: 11-22

Sehah dan Hartono. Keywords: groundwater aquifer, village of Kedungwuluh, geoelectric of resistivity method, Wenner configuration.

ANALISIS AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Riad Syech, Juandi,M, M.Edizar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Pekanbaru ABSTRAK

METODE EKSPERIMEN Tujuan

PENDUGAAN RESERVOIR DAERAH POTENSI PANAS BUMI PENCONG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAHANAN JENIS

IDENTIFIKASI BATUPASIR SEBAGAI AKUIFER DENGAN APLIKASI GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER (STUDI KASUS DI KECAMATAN GABUS KABUPATEN GROBOGAN)

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

SURVEI GEOLISTRIK METODE RESISTIVITAS UNTUK INTERPRETASI KEDALAMAN LAPISAN BEDROCK DI PULAU PAKAL, HALMAHERA TIMUR

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 2 (2015), Hal ISSN :

PENENTUAN KEDALAMAN AKUIFER BEBAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER

PENENTUAN LAPISAN PEMBAWA AIR DENGAN METODE TAHANAN JENIS DI DAERAH ATAS TEBING LEBONG ATAS BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IDENTIFIKASI SEBARAN BIJIH BESI DI DESA PANCUMA KECAMATAN TOJO MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK HAMBATAN JENIS

IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR DI TEMPAT WISATA BANTIR SUMOWONO SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA LONGSOR

PENGUKURAN GEOLISTRIK UNTUK INVESTIGASI LONGSOR DI AREA BANDUNG UTARA

Identifikasi Sistem Panas Bumi Di Desa Masaingi Dengan Menggunakan Metode Geolistrik

INVESTIGASI GERAKAN TANAH DAN AKUIFER MENGGUNAKAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY DI SEKITAR LERENG BGG JATINANGOR

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS 2 DIMENSI UNTUK MENENTUKAN PERSEBARAN AIR TANAH DI DESA GUNUNGJATI KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG

PENERAPAN GEOLISTRIK RESISTIVTY 2D DAN BANTUAN PROGRAM GEOSOFT UNTUK ESTIMASI SUMBERDAYA ANDESIT DI PT. MDG KULONPROGO DIY

Identifikasi Akuifer Dangkal dan Akuifer Dalam dengan Metode Geolistrik (Kasus: Di Kecamatan Masaran)

POTENSI AIRTANAH BERDASARKAN NILAI RESISTIVITAS BATUAN DI KELURAHAN CANGKORAH, KECAMATAN BATUJAJAR, KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, ada beberapa tahapan yang ditempuh dalam

PEMODELAN INVERSI DATA GEOLISTRIK UNTUK MENENTUKAN STRUKTUR PERLAPISAN BAWAH PERMUKAAN DAERAH PANASBUMI MATALOKO. Abstrak

IDENTIFIKASI AIR TANAH DAN PEMANFAATANYA UNTUK PERTANIAN. Hendri Sosiawan. Identifikasi Air Tanah dan Pemanfaatannya untuk Pertanian

Identifikasi Daya Dukung Batuan untuk Rencana Lokasi Tempat Pembuangan Sampah di Desa Tulaa, Bone Bolango

Mahasiswa Prodi Fisika Jurusan Fisika FMIPA UNP, dan ABSTRACT

SURVEI SEBARAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI KELURAHAN BONTO RAYA KECAMATAN BATANG KABUPATEN JENEPONTO

IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR ZONA RAWAN LONGSOR MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE DI PAYUNG KOTA BATU

PENENTUAN LITOLOGI BATUAN DAN MUKA AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER SCHLUMBERGER DI DAERAH LANDFILL PLTU LABUHAN ANGIN SIBOLGA

PEMETAAN POTENSI AIR-TANAH (AQUIFER) BERDASARKAN INTERPRETASI DATA RESISTIVITAS WENNER SOUNDING

IDENTIFIKASI POLA AKUIFER DI SEKITAR DANAU MATANO SOROAKO KAB. LUWU TIMUR Zulfikar, Drs. Hasanuddin M.Si, Syamsuddin, S.Si, MT

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kerentanan longsor yang cukup besar. Meningkatnya intensitas hujan

INVESTIGASI LAPISAN BEDROCK DENGAN MENGGUNAKAN METODA GEOLISTRIK (Studi Kasus: Gedung Olah Raga Universitas Hasanuddin)

EKSPLORASI SUMBERDAYA AIR TANAH DI DAERAH HANDIL BABIRIK KABUPATEN TANAH LAUT

FOTON, Jurnal Fisika dan Pembelajarannya Volume 18, Nomor 2, Agustus 2014

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

NILAI RESISTIVITAS DENGAN VARIASI JARAK DI TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH GUNUNG KUPANG BANJARBARU

POTENSI KETERSEDIAAN AIR TANAH DI DESA LIMO KECAMATAN SALIMPAUNG KABUPATEN TANAH DATAR - SUMATERA BARAT

IDENTIFIKASI AKUIFER DI ZONA PATAHAN OPAK PASCA GEMPA YOGYAKARTA 2006 DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

IDENTIFIKASI INTRUSI AIR LAUT KE DALAM AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI PANTAI BAJULMATI MALANG

IDENTIFIKASI POTENSI AKUIFER MENGGUNAKAN UJI RESISTIVITY VES (VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING) (STUDI KASUS: DESA POHIJO, SAMPUNG-PONOROGO)

STUDI BIDANG GELINCIR SEBAGAI LANGKAH AWAL MITIGASI BENCANA LONGSOR

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data geolistrik dan GPS (akusisi data oleh Pusat Survei Geologi)

APLIKASI METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI WENNER- SCHLUMBERGER UNTUK SURVEY PIPA BAWAH PERMUKAAN

ANALISIS KEBERADAAN BIJIH BESI MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK 2D DI LOKASI X KABUPATEN LAMANDAU KALIMANTAN TENGAH

Penerapan Metode Geolistrik Untuk Identifikasi Pola Penyebaran Zona Asin Di Bledug Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah

Transkripsi:

INTERPRETASI LAPISAN BATUAN BAWAH PERMUKAAN BERDASARKAN ANALISIS DATA GEOLISTRIK Abdul Mukaddas* * Abstract The research aim is to procure lithology and depth rock that has ater potentially contaned by using receptivity geolelectric of Shlumberger configuration. The project as conducted at the District of Beka hich focused on 6 sample geoelectric points. Each point is restricted in the length area of 400 m. The geoelectric data processing as checked by available curve technique ith helping inversion program. The processing based on responding of rock resistivity. Resistivity value of sand is beteen 3.5 and 11.5 Ohmmeter. Meaning that ater potentially is available in the depth of around 40 m under land surface. Keyord: Resistivity, lithology, electrode configuration 1. Pendahuluan Desa Beka Kecamatan Maraola Kabupaten Donggala, secara geografis terletak pada koordinat 0 59 LS dan 119 5 BT dengan jarak tempuh kurang lebih 1 km dari Kota Palu ke arah Selatan. Berdasarkan identifikasi aal yang dilakukan di Desa Beka Kabupaten Donggala, mengindikasikan baha keterbatasan air permukaan untuk pasokan air irigasi terutama pada musim kemarau merupakan kendala utama guna meningkatkan intensitas tanam dan produktifitas lahan milik arga. Upaya pemenuhan kebutuhan air irigasi dengan memanfaatkan potensi air tanah merupakan solusi konkrit yang dapat diupayakan. Berkenaan dengan upaya tersebut, sebagai langkah aal perlu dilakukan penelitian di Desa Beka untuk memperoleh gambaran litologi batuan dibaah permukaan, terutama lapisan batuan yang diduga berpotensi sebagai lapisan pengandung air (Aquifer). Salah satu metoda geofisika yang dapat digunakan untuk tujuan tersebut adalah metoda geolistrik resistivitas. Kegiatan ini sejalan dengan program pemerintah daerah dalam rangka inventarisasi potensi sumberdaya air yang dapat dieksploitasi guna pemenuhan kebutuhan air irigasi dan air baku di beberapa lokasi ilayah Provinsi Sulaesi Tengah yang memiliki keterbatasan air permukaan.. Tinjauan Pustaka.1 Air tanah Air tanah berasal dari permukaan seperti air hujan, danau, sungai dan sebagainya, yang meresap ke dalam tanah mengisi ruang pori pada tanah dan batuan dan terakumulasi dalam suatu cekungan air tanah. Banyaknya air yang meresap ke dalam tanah tergantung pada ruang dan aktu, kecuraman lereng, kondisi permukaan tanah, vegetasi dan curah hujan serta kapasitas cekungan. Akifer merupakan tubuh batuan atau regolith tempat air tanah tersimpan, dimana mempunyai porositas dan permeabilitas yang tinggi dan terletak dalam zona saturasi. Tubuh batuan tersebut dapat berupa sedimen atau batuan seperti lempung, pasir, batupasir dan endapan aluvial. Sedimen atau batuan yang impermeabel dan mampu menampung banyak air disebut aquiclude, misalnya lempung. Aquifer yang permukaan atasnya berimpit dengan permukaan air dan di baah pengaruh langsung tekanan atmosfir disebut unconfined aquiver. Sedangkan aquifer yang * Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu

dibatasi oleh lapisan aquiclude disebut confined aquiver(ludman, 1990) F = = a φ m...(). Tahanan Jenis Batuan Mengandung Air Tahanan jenis batuan berhubungan langsung dengan porositas dan tekstur batuan. Hubungan antara tahanan jenis batuan dan porositas φ, yang dinyatakan sebagai fraksi per satuan volume batuan. Menurut hukum archie : m = aφ..(1) dengan adalah tahanan jenis batuan yang terukur, adalah tahanan jenis air pengisi pori. a merupakan konstanta yang mencirikan jenis karakter batuan, m adalah konstanta yang mencirikan karakter sementasi. Hubungan nilai tahanan jenis pada persamaan (1) direfleksikan dengan besar faktor formasi (F) : Faktor formasi dapat digunakan untuk pendugaan zona aquifer, sebab besaran tersebut berefleksi sebagai porositas pada batuan sedimen maupun batuan beku yang mengalami rekahan. Pada eksplorasi hidrogeologi, pengukuran tahanan jenis baah permukaan dapat dilakukan langsung di lapangan. Tahanan jenis air pengisi pori selain dapat diukur langsung, juga dapat dihitung dengan menggunakan persamaan : = 1000/ DHL...(3) DHL adalah daya hantar listrik yang dinyatakan dalam microsiemen (μ s ). Beberapa kesimpulan nilai faktor formasi dari berbagai studi hidrologi yang diperoleh Boehmer (Taib, 000), dapat dilihat pada Tabel (1) dan (). Tabel 1. Klasifikasi pendugaan faktor formasi untuk batuan sedimen F Formasi Aquiver/ Aquiclude 1 Clay Aquiclude 1 1,5 Peat, clayey sand atau silt Aquiclude Silt find sand Poor to medium aquiver 3 Medium sand Medium to produktive aquiver 4 Coarse and Produktive aquiver 5 Gravel Higly produktive aquiver Tabel. Klasifikasi pendugaan faktor formasi untuk batuan vulkanik dan beku Formasi Permeable/ impermeable Tuffa gunung api Impermeable 1<F<4 Permeable Basalt rekahan Permeable 5<F<15 Solid Breksi Permeable 3<F<7 >10 Batugamping coral Permeable 3<F<10 Solid F Permeable/ impermeable Permeable Impermeable (Solid) 190

Interpretasi Lapisan Batuan Baah Permukaan Berdasarkan Analisis Data Geolistrik.3 Metoda Geolistrik Resistivitas Metoda resistivitas merupakan salah satu dari kelompok metoda geolistrik yang digunakan untuk mempelajari keadaan baah permukaan dengan cara mempelajari sifat aliran listrik di dalam batuan di baah permukaan bumi. Yang dipelajari mencakup pendeteksian besaran medan potensial dan medan elektromagnetik yang diakibatkan oleh aliran arus listrik. Metoda ini dilakukan dengan mengalirkan arus listrik searah ke dalam bumi melalui elektroda arus, selanjutnya distribusi medan potensial diukur dengan elektroda potensial. Variasi nilai tahanan jenis dihitung berdasarkan besar arus dan potensial yang terukur ( Santoso, 00). Penurunan potensial yang terukur mengikuti asumsi baha bumi merupakan medium homogen isotropis. Jika medium tersebut dialiri arus listrik searah I maka elemen arus δi yang meleati elemen permukaan δa dengan densitas arus J adalah : (Telford dkk,1990) δi = J δ A...(4) Berdasarkan hukum Ohm, hubungan antara kerapatan arus listrik J dengan medan listrik E dan konduktifitas medium σ dapat dinyatakan: J = σe atau J = - σ V...(5) Apabila tidak ada arus yang terakumulasi di dalam media maka :. J = σ.e = 0 atau σ. V + σ V = 0...(6) Untuk ruang homogen isotropik maka σ adalah konstanta skalar dalam ruang vektor, sehinga persamaan (6) menjadi: V = 0...(7) yang merupakan persamaan Laplace. Untuk medium yang mempunyai bentuk simetri bola dan homogen isotropis, maka persamaan Laplace dapat dituliskan : d V dr + r dv dr = 0 (8) Penyelesaian umum persamaan Laplace untuk model bumi simetris dan homogen isotropis adalah : A V = + B...(9) r dengan A dan B adalah konstanta integrasi. Oleh karena V = 0 jika r =, maka diperoleh B = 0, dengan demikian beda potensial (V) yang terjadi nilainya berbanding terbalik dengan jari jari atau jarak bidang equipotensial dari titik sumber (r). Jika sumber arus berada di permukaan bumi, maka permukaan yang dilalui arus adalah permukaan setengah bola, sehingga : I V =...(10) π r Pada penerapan praktis, arus yang berlaanan polaritasnya diinjeksikan pada dua buah elektroda (C 1 ) dan (C ) dan mengukur respon potensial (Gambar 1). Beda potensial antara P 1 dan P adalah : I 1 1 1 1 ΔV = (11) π r1 r r3 r4.4 Resistivitas Semu Metoda geolistrik resistivitas didasarkan pada asumsi bumi homogen isotropis, nilai tahanan jenis terukur merupakan nilai tahanan jenis sebenarnya dan tidak bergantung pada spasi elektroda. Namun pada kenyataannya bumi terdiri dari lapisan lapisan dengan yang berbeda beda, sehingga potensial yang terukur dipengaruhi oleh lapisan lapisan tersebut. Dalam hal ini, tahanan jenis yang terukur adalah tahanan jenis semu (fiktif). Bentuk umum persamaan tahanan jenis semu (Telford dkk, 1990) : ΔV a = K...(1) I Dengan K 1 1 1 1 = π.(13) r1 r r3 r4 K merupakan faktor geometri yang bergantung pada bentangan dan spasi elektroda yang digunakan. 1 MEKTEK TAHUN XI NO.3 SEPTEMBER 009 191

I V C1 P1 P C r 1 r r3 r4 Gambar 1. Konfigurasi elektroda arus dan potensial pada permukaan medium homogen isotropik (Telford dkk, 1990).5 Akuisisi Data Metoda Vertikal Electrical Sounding (VES) adalah merupakan salah satu metoda geolistrik resistivitas yang digunakan untuk menentukan perubahan atau distribusi nilai tahanan jenis ke arah vertikal medium baah permukaan titik sounding. Metoda ini menggunakan konfigurasi elektoda Schlumberger. Pada metoda ini pengaturan elektroda dilakukan dengan membuat jarak antar elektroda tidak harus sama. Elektroda arus (C 1 dan C ) yang sering berpindah pindah. Sedangkan elektroda potensial (P 1 dan P ) dibiarkan tetap. Untuk pendugaan lapisan horisontal, Pengukuran pertama kali dengan membuat jarak tertentu antar elektroda, dimana diperoleh satu titik data pengukuran. Jarak antar elektroda ini sebanding dengan kedalaman lapisan batuan yang terdeteksi. Pengukuran ke dua dilakukan dengan mengubah jarak antara C 1 P 1 dan C P dengan kelipatan tertentu, sedangkan jarak P 1 dan P tetap. Dari perpindahan elektroda ini diperoleh titik data pengukuran berikutnya. Pengukuran terus dilakukan hingga lokasi pengukuran telah terlingkupi. Semakin besar jarak antar elektroda semakin dalam lapisan batuan yang dapat dideteksi. Faktor geometri untuk konfigurasi ini adalah : ( L l ) K = π (14) l Tahanan jenis yang diperoleh dari hasil pengukuran masih merupakan nilai tahanan jenis semu. Untuk memperoleh nilai tahanan jenis dan kedalaman/ ketebalan aktual tiap lapisan dilakukan penggabungan teknik kurva matching dengan teknik inversi. Selanjutnya, nilai nilai yang diperoleh melalui teknik kurva matching digunakan sebagai model aal dalam teknik inversi. 3. Metode Penelitian 3.1 Peralatan Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 set alat ukur geolistrik resistiviti, yang terdiri atas : 1 unit instrumen resistiviti meter 4 buah gulungan kabel penghubung 1 buah sumber arus DC pasang elektroda arus dan elektroda potensial Kompas geologi GPS (Global Positioning System) Konduktiviti meter Meteran dan palu 19

Interpretasi Lapisan Batuan Baah Permukaan Berdasarkan Analisis Data Geolistrik 3. Metoda pengambilan data dan pengolahannya Penelitian ini merupakan penyelidikan lapangan dengan menggunakan metoda pengukuran geolistrik resistiviti Vertical Electrical Sounding (VES). Tahapan penelitian sebagai berikut: a. Pengumpulan data data sekunder Untuk keperluan Survei aal dan interpretasi, diperlukan data data sekunder yang berhubungan dengan kondisi daerah penelitian. Data data tersebut adalah peta geologi, peta topografi, peta hidrogeologi dan litologi sumur bor. b. Survei pendahuluan Survei ini perlu dilakukan untuk memperoleh gambaran kondisi geologi, hidrologi dan topografi di lokasi penelitian. Disamping itu, juga dilakukan penentuan titik - titik lokasi pengukuran geolistrik. c. Pengukuran dengan metoda vertical electrical sounding (VES) Pengukuran dengan metoda ini menggunakan konfigurasi Schlumberger dan dilakukan sebanyak 9 titik ukur. Penentuan jumlah titik ukur geolistrik, tergantung dari hasil survei pendahuluan. Dari 9 titik ukur akan diupayakan sedemikian rupa sehingga membentuk beberapa lintasan garis lurus, agar masing masing titik dapat dikorelasikan. Pengukuran koordinat geografis dan ketinggian setiap titik ukur dilakukan dengan alat GPS. Untuk memperoleh nilai tahanan jenis dan kedalaman, ketebalan aktual tiap lapisan digunakan teknik pencocokan kurva dan proses inversi. 3.3 Peta Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dapat dilihat peta pada Gambar. KETERANGA 0 5 10 Lokasi Penelitian Sumber : Peta Geologi Lembar Palu Skala 1: 50.000 (Sukamto, 1996) Gambar. Peta Lokasi Penelitian MEKTEK TAHUN XI NO.3 SEPTEMBER 009 193

Tabel 3. Interpretasi hasil pegolahan data VES Titik Sounding 1 3 4 5 6 (Ohm-meter) h(m) Batuan 7, 1, Lapisan tanah penutup 14,5 5,3 Lempung pasiran 9,8 1,3 Batugamping 3,5 35,8 Pasir 4,9 0,8 Lapisan tanah penutup 1,7 4, Lempung pasiran 7,4 14, Batugamping 5, 38 Pasir 6,5 1, Lapisan tanah penutup 10, 6,3 Lempung pasiran 31,4 1,7 Batugamping 11,5 41,6 Pasir 6,7 0,5 Lapisan tanah penutup 16,5 5,6 Lempung pasiran 4, 1,3 Batugamping 8,4 31,4 Pasir 10,7 0,8 Lapisan tanah penutup 1, 7,0 Lempung pasiran 0,6 0,3 Batugamping 4,7 48,4 Pasir 7,3 0,8 Lapisan tanah penutup 3,6 8,5 Lempung pasiran 18,5 3 Batugamping 10, 54,3 Pasir 4. Hasil dan Interpretasi Berdasarkan data pengukuran geolistrik dengan metoda VES dari 6 titik duga yang dilakukan dengan teknik pencocokan kurva dan bantuan Program inversi, hasilnya menunjukkan variasi nilai resistivitas batuan dan kedalaman. Interpretasi hasil pengolahan data metoda ini dikaitkan dengan kondisi geologi Daerah penelitian ditunjukkan pada tabel 3. 5. Kesimpulan Berdasarkan interpretasi hasil pengolahan data geolistrik yang dikaitkan dengan data geologi, diperoleh gambaran secara umum litologi batuan di Desa Beka Kecamatan Maraola. Batuan poros seperti pasir diduga kuat berpotensi mengandung air mencapai kedalaman 30 hingga 50 m dari permukaan. 6. Daftar Pustaka Bhattacharya, P.K and Patra, H.P. 1968. Direct Current Geoelectric Sounding (Principle and Interpretation). Elseviers Publishing Company Ludman, A. 1990. Physical Geology. Cambridge University Press 194

Interpretasi Lapisan Batuan Baah Permukaan Berdasarkan Analisis Data Geolistrik Mukaddas, A. 005. Aplikasi Metoda Geolistrik Tahanan Jenis Untuk Penyelidikan Gerakan Tanah di Kuningan Jaa Barat. Tesis Magister Departemen Teknik Geofisika ITB Musa, Dahlan. 004. Pemetaan Lapisan Aquifer di Bagian Timur Cekungan Air tanah(cat) Gorontalo Dengan Metoda Geolistrik Tahanan Jenis. Tesis Magister ITB Santoso, D. 00. Pengantar Teknik Geofisika. ITB Bandung Sosrodarsono, S. 003. Hidrologi Untuk Pengairan. PT. Pradnya Paramita Jakarta Sukamto. 1996. Peta Geologi Lembar Palu Skala 1:50.000. P3G Bandung Taib, M.I.T. 000. Dasar Metoda Eksplorasi Tahanan Jenis Galvanik, Diktat kuliah, Jurusan Teknik Geofisika FIKTM ITB Bandung Telford, W.M. Sheriff, R.E and Geldart, L.P. 1990. Applied Geophysics. Second Edition, Cambridge University Press, NeYork MEKTEK TAHUN XI NO.3 SEPTEMBER 009 195