PEDOMAN TEKNIS PENYIMPANAN TABUNG LPG DI PENYALUR DAN PENGGUNAAN LPG UNTUK PENGGUNA

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN TEKNIS PENYIMPANAN TABUNG LPG DI PENYALUR DAN PENGGUNAAN LPG UNTUK PENGGUNA

PEDOMAN TEKNIS PENYIMPANAN TABUNG LPG DI PENYALUR DAN PENGGUNAAN LPG UNTUK PENGGUNA

PEDOMAN TEKNIS PEMELIHARAAN TABUNG LPG

MENGGUNAKAN LPG - SECARA AMAN

Handling dan Tata Cara Pemakaian Tabung ELPIJI.hingga. ke Outlet

Handling dan Tata Cara Pemakaian Tabung ELPIJI.hingga

Tips Mencegah LPG Meledak

2. DETONATOR 1. DEFINISI BAHAN PELEDAK

PT ASURANSI WAHANA TATA. aswata. cerita berbagi. Berbagi Pengalaman, Memberi Solusi #Seri Kenangan Yang Hilang. 2/4/2015 Marketing Retail Dept.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Overview of Existing SNIs for Refrigerant

PETUNJUK AMAN PENGGUNAAN

Kumpulan gambar pemeriksaan dan perbaikan dari hal yang mudah terlenakan Bab Perindustrian

189. Setiap kuantitas yang lebih besar dari 50 liter harus dihapus dari ruang ketika tidak digunakan dan disimpan di toko yang dirancang dengan baik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut.

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

PERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS GUDANG TERTUTUP DALAM SISTEM RESI GUDANG

PEDOMAN PENERBITAN IJIN GUDANG BAHAN PELEDAK

PETUNJUK AMAN PENGGUNAAN

PEDOMAN TEKNIS PEMERIKSAAN BERKALA TABUNG LPG

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SPESIFIKASI TEKNIK KOMPOR GAS BAHAN BAKAR LPG SATU TUNGKU DENGAN SISTEM PEMANTIK MEKANIK KHUSUS UNTUK USAHA MIKRO

TUGAS AKHIR EVALUASI EMERGENCY RESPONSE PLAN DAN ALAT PEMADAM API RINGAN PADA PT. PHILIPS INDONESIA ADHITYA NUGROHO

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

Ketentuan gudang komoditi pertanian

KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI NOMOR: 300.K/38/M.PE/1997 TENTANG KESELAMATAN KERJA PIPA PENYALUR MINYAK DAN GAS BUMI,

PROSEDUR PERLENGKAPAN PEMADAM KEBAKARAN. A. Perlengkapan Pemadam Kebakaran 1. Sifat api Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api.

KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI NOMOR 300.K/38/M.pe/1997 TENTANG KESELAMATAN KERJA PIPA PENYALUR MINYAK DAN GAS BUMI

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Tata Cara

Kenapa Tabung Elpiji Meledak?

SISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PETUNJUK PENGGUNAAN KOMPOR GAS (FREESTANDING COOKER) DAN KARTU GARANSI

TATA CARA DAN PERSYARATAN TEKNIS PENYIMPANAN DAN PENGUMPULAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN CHEST FREEZER DOMO

BAB V PEMBAHASAN. Beracun (B3) yang dihasilkan di PT Saptaindra Sejati site ADMO bahwa

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Penyediaan. Pendistribusian. LPG.

KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR: KEP-05/BAPEDAL/09/1995 TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

2016, No Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dari Republik Indonesia untuk Seluruh Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 4

LAMPIRAN 1 PEDOMAN TEKNIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

PEMANAS AIR GAS INSTAN

PETUNJUK PENGOPERASIAN

PEDOMAN TEKNIS TRANSPORTASI LPG DENGAN MODA ANGKUTAN DARAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENETAPAN DAN PENANGGULANGAN KRISIS ENERGI DAN/ATAU DARURAT ENERGI

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

2011, No Menetapkan : 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : KEP-05/BAPEDAL/09/1995 TENTANG SIMBOL DAN LABEL

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

Kata Pengantar. Daftar Isi

MITIGASI DAMPAK KEBAKARAN

No. Nama Komponen Fungsi

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG

PEMASANGAN. 1 Sambungan gas A B C. PERINGATAN! Silakan baca bab Keselamatan.

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

Keputusan Kepala Bapedal No. 1 Tahun 1995 Tentang : Tata Cara Dan Persyaratan Teknis Penyimpanan Dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun

SISTEM PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN I

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

LAPORAN PRAKTIKUM LAS DAN TEMPA

WALI KOTA BALIKPAPAN, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO

PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN, DAN PENETAPAN HARGA LPG TABUNG 3 KILOGRAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2007

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI

Persyaratan Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 Yulinah Trihadiningrum 11 Nopember 2009

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : KEP-05/BAPEDAL/09/1995 TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PERSYARATAN BANGUNAN UNTUK PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

SANITASI DAN KEAMANAN

KEBAKARAN DAN ALAT PEMADAM API. Regina Tutik Padmaningrum Jurdik Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta

K3 KEBAKARAN. Pelatihan AK3 Umum

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Spesifikasi. Secara Wajib. Kompor Gas. Usaha Mikro. Pemberlakuan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BERITA NEGARA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

MENTERl ENERGI DAN SUMBIER DAYA MINERAL REPUB!,EK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA. Pendistribusian LPG. Pembinaan. Pengawasan.

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. No : PER.04/MEN/1980 TENTANG SYARAT-SYARAT PEMASANGAN DAN PEMELIHARAN ALAT PEMADAM API RINGAN.

PENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran.

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Pertamina adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki

PEDOMAN TEKNIS TRANSPORTASI LPG DENGAN MODA ANGKUTAN DARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Proteksi Bahaya Kebakaran Kebakaran Kuliah 11

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN

bahwa dalam rangka meringankan beban masyarakat,

BAB 3 METODE PENELITIAN

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per 04/MEN/1980 Tentang Syarat Syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,

Transkripsi:

PEDOMAN TEKNIS PENYIMPANAN TABUNG LPG DI PENYALUR DAN PENGGUNAAN LPG UNTUK PENGGUNA Bagian 5 dari 5 Pedoman PEDOMAN TEKNIS INSTALASI PENGISIAN, PENANGANAN DAN PENGGUNAAN SERTA PEMERIKSAAN BERKALA LIQUEFIED PETROLEUM GAS (LPG) KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI

DAFTAR ISI 1. RUANG LINGKUP... 1 2. LANDASAN HUKUM... 1 3. ACUAN NORMATIF... 2 4. ISTILAH DAN DEFINISI... 2 5. PENYIMPANAN TABUNG LPG DI PENYALUR... 3 5.1. Persyaratan Tempat Penyimpanan Tabung LPG di Dalam Bangunan... 3 5.2. Persyaratan Tempat Penyimpanan Tabung LPG di Tempat Terbuka... 5 5.3. Penanganan Tabung LPG... 6 6. PENGGUNAAN TABUNG LPG UNTUK PENGGUNA... 8 6.1. Karakteristik umum LPG... 8 6.2. Pemilihan tabung bagi pengguna... 9 6.3. Penggunaan tabung LPG di sektor industri dan komersial... 9 6.3.1. Persyaratan penempatan tabung LPG di luar bangunan.... 9 6.3.2. Persyaratan penempatan tabung LPG di dalam bangunan.... 10 6.4. Penggunaan Tabung LPG di sektor Rumah Tangga... 11 6.4.1. Persyaratan penempatan tabung... 11 6.4.2. Tata cara pemasangan dan penggunaan LPG... 11 6.5. Pengawasan terhadap tabung LPG yang beredar... 12 LAMPIRAN ii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Contoh Layout Penempatan Tabung LPG di Rumah Tangga... 13 Gambar 2. Layout tahapan Pemasangan Peralatan Penggunaan Gas LPG... 13 iii

PEDOMAN TEKNIS PENYIMPANAN TABUNG LPG DI PENYALUR DAN PENGGUNAAN LPG UNTUK PENGGUNA 1. RUANG LINGKUP Pedoman teknis penyimpanan tabung LPG di penyalur dan penggunaan LPG untuk pengguna LPG ini menetapkan persyaratan teknis dan petunjuk dalam menangani, menyimpan dan menggunakan tabung LPG sesuai dengan persyaratan keamanan dan keselamatan yang ditentukan. Tabung LPG yang dimaksud adalah tabung LPG isi kapasitas air 0,5 liter sampai dengan 150 liter. Pedoman teknis ini mencakup: 1.1. Persyaratan penyimpanan tabung LPG di penyalur; 1.2. Persyaratan penyimpanan tabung LPG dan penggunaan LPG untuk Pengguna; 1.3. Pengawasan terhadap tabung LPG; 2. LANDASAN HUKUM 2.1 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4152). 2.2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1970 Nomor 1; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2918). 2.3 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Lingkungan Hidup; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059) 2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja bidang Pertambangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1973 Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3003). 2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 18; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3135). 1

2.6 Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4436). 2.7 Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 06 P/0746/M.PE/1991 tentang Pemeriksaan Keselamatan Kerja atas Instalasi, Peralatan dan Teknik yang Dipergunakan dalam Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan Pengusahaan Sumber Daya Panas Bumi.Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 0007 Tahun 2005 tentang Persyaratan dan Pedoman Pelaksanaan Izin Usaha dalam Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi. 2.8 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Liquefied Petroleum Gas (LPG). 2.9 Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Nomor 84.K/38/DJM/1998 tentang Pedoman dan Tata Cara Pemeriksaan Keselamatan Kerja atas Instalasi, Peralatan dan Teknik yang dipergunakan dalam Usaha Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan Pengusahaan Sumberdaya Panas Bumi. 3. ACUAN NORMATIF 3.1. Standar Nasional Indonesia SNI1452:2007, Tabung Baja LPG. 3.2. Standar Nasional Indonesia SNI 1591:2007, Katup Tabung Baja LPG. 3.3. Standar Nasional Indonesia SNI 13-3619:1994, Penanganan Tabung Bertekanan. 3.4. National Fire Protection Association NFPA 58: 2004, Storage and Handling of Liquefied Petroleum Gases. 3.5. Australian/New Zealand Standard AS/NZS 1596:2008, The Storage and Handling of Liquefied Petroleum Gas. 4. ISTILAH DAN DEFINISI 4.1. Katup Adalah sebuah katup yang dipasang pada tabung, berfungsi sebagai untuk penyalur dan pengaman gas LPG. 4.2. Liquefied Petroleum Gas (LPG) Adalah gas hidrokarbon yang dicairkan dengan tekanan untuk memudahkan penyimpanan, pengangkutan dan penanganannya yang pada dasarnya terdiri atas propana, butana atau campuran keduanya. 2

4.3. Penandaan/Marking Adalah setiap keterangan mengenai LPG, tabung LPG dan Badan Usaha, baik berbentuk gambar, tulisan atau kombinasi gambar dan tulisan atau bentuk lain yang tertera pada tabung LPG. 4.4. Pengguna Adalah konsumen/pengguna LPG baik yang menggunakannya sebagai bahan bakar maupun sebagai bahan baku di sektor industri, komersial dan rumah tangga. 4.5. Penyalur LPG Adalah Koperasi, Usaha Kecil dan/ atau Badan Usaha Swasta Nasional yang ditunjuk oleh Badan Usaha pemegang izin usaha niaga LPG untuk melakukan kegiatan penyaluran. 4.6. Segel Adalah pengaman yang dipasang pada katup, berfungsi untuk menjamin isi tabung sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang ditentukan. 4.7. Tabung LPG Adalah tabung bertekanan terbuat dari pelat baja yangdigunakan untuk mengemas atau menyimpan LPG dengan kapasitas pengisian 0,5 liter sampai 150 liter kapasitas air. 5. PENYIMPANAN TABUNG LPG DI PENYALUR Pedoman teknis penyimpanan tabung LPG di penyalur ini berisikan ketentuan dan persyaratan penyimpanan tabung LPG di Penyalur tabung LPG. Penyimpanan tabung LPG ini berlaku sama untuk tabung dalam kondisi isi dan kosong. Tabung LPG yang telah diisi dan siap edar disalurkan dari Instalasi Pengisian LPG ke Penyalur, selanjutnya disalurkan ke pengguna di sektor industri, komersial dan rumah tangga. 5.1. Persyaratan Gudang Penyimpanan Tabung LPG Gudang penyimpanan tabung LPG harus memperhatikan persyaratan berikut: a. Maksimum jumlah LPG yang dapat disimpan tidak lebih dari 4.540 Kg. b. Harus cukup ventilasi, dengan letak ventilasi maksimal 30 cm dari atas lantai. 3

c. Jarak minimum dengan bangunan-bangunan umum dan atau lokasi yang memungkinkan terjadinya sumber api, adalah sesuai dengan tabel berikut: Total LPG yang disimpan (Kg) Minimum Jarak Aman dengan lokasi (m) 1 2 3 300 0 0 1,5 301 s.d 3000 3 3 3 3001 s.d. 4540 6,1 6,1 6,1 Catatan : 1 : Bangunan penting atau beberapa bangunan 2 : Fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah, tempat jalan kaki 3 : Stasiun pengisian bahan bakar d. Gudang penyimpanan harus dibangun dari bahan yang tidak mudah terbakar dan mempunyai konstruksi yang baik. e. Pintu-pintu pada gudang penyimpanan tabung LPG terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar. Pintu-pintu tersebut harus dapat dikunci. f. Lantai terbuat dari bahan yang tidak mudah menimbulkan percikan api/ bunga api. g. Tidak terdapat tanaman/rumput-rumput kering yang mudah terbakar dalam jarak minimal 3 meter dari tempat penyimpanan tabung LPG. h. Di kawasan gudang penyimpanan dipasang pagar tembok, dengan tinggi minimal 2,25 meter. i. Harus terdapat jalan keluar alternatif/pintu darurat. Pintu-pintu ditempatkan dan dikonstruksikan sedemikian rupa sehingga memudahkan personil untuk menyelamatkan diri jika terjadi kebakaran atau keadaan bahaya lain. j. Pintu utama tidak berada satu jalur dengan pintu darurat untuk keluar dari bangunan, kecuali untuk Penyalur yang menyimpan tabung LPG dengan kapasitas LPG kurang dari 600 Kg. k. Gudang penyimpanan harus dapat diakses setiap saat untuk memudahkan pemindahan tabung jika terjadi keadaan darurat. l. Pintu-pintu untuk gudang penyimpanan berukuran tidak kurang dari 1 meter lebarnya dan harus membuka keluar. m. Bahan-bahan/material yang mudah menimbulkan terjadinya percikan api/nyala dilarang ditempatkan/disimpan kurang dari 3 meter dari pintu atau ventilasi. n. Lampu penerangan di gudang penyimpanan harus menggunakan jenis gas proof. o. Gudang penyimpanan harus dilengkapi dengan gas detector. 4

p. Sambungan-sambungan kabel diisolasi dengan baik dan fitting-fitting terletak di luar bangunan. q. Jika terdapat saluran/selokan, alur saluran/selokan tidak mengarah ke sumber nyala api atau ke pemukiman penduduk atau bangunan umum. r. Harus dipasang tanda larangan merokok. s. Gudang penyimpanan hanya khusus dipergunakan untuk tabung LPG. t. Ruang penyimpanan tabung LPG tidak terletak di bagian atas bangunan atau tidak berjarak 1 meter dari saluran pipa bahan bakar lain (jika ada). u. Cukup tersedia alat-alat pemadam kebakaran, sesuai dengan ketentuan keselamatan. 5.2. Persyaratan Tempat Penyimpanan Tabung LPG di Tempat Terbuka Penyimpanan tabung LPG dapat juga dilakukan di tempat terbuka. Persyaratan penyimpanan tabung LPG di tempat terbuka dilakukan sebagai berikut: a. Jarak minimum dengan bangunan-bangunan umum dan atau lokasi yang memungkinkan terjadinya sumber api, adalah sesuai dengan tabel berikut: Total LPG yang disimpan (Kg) Minimum Jarak Aman dengan lokasi (m) 1 2 3 300 0 0 1,5 301 s.d 3000 3 3 3 3001 s.d. 4540 6,1 6,1 6,1 > 4540 7,6 7,6 7,6 Catatan: 1 : Bangunan penting atau beberapa bangunan 2 : Fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah, tempat jalan kaki 3 : Stasiun pengisian bahan bakar b. Jarak tempat penyimpanan tabung LPG dengan dispenser pengisian bahan bakar selain LPG, minimum 7,6 meter (25 feet). c. Lantai tempat penyimpanan terbuat dari bahan yang tidak mudah menimbulkan percikan api/bunga api. d. Tidak terdapat tanaman/rumput-rumput kering yang mudah terbakar dengan jarak minimum 3 meter dari tempat penyimpanan tabung LPG. e. Harus dipasang pagar di sekitar tempat penyimpanan. 5

f. Di kawasan tempat penyimpanan, dipasang pagar dengan tinggi minimal 2,25 meter. g. Akses jalan utama menuju tempat penyimpanan tidak berada satu jalur dengan pintu darurat. h. Tempat penyimpanan harus terlindung dari hujan dan panas langsung matahari, dengan memasang atap atau shelter. i. Jika terdapat saluran/selokan, alur saluran/selokan di sekitar tempat penyimpanan tidak mengarah ke sumber nyala api atau ke pemukiman penduduk atau bangunan umum. j. Disekitar lokasi penyimpanan tabung harus dipasang tanda larangan merokok dan tanda keselamatan lain yang diperlukan. k. Hanya orang yang berkepentingan yang boleh masuk ke tempat penyimpanan. l. Tempat penyimpanan hanya khusus dipergunakan untuk menyimpan tabung LPG. m. Cukup tersedia alat-alat pemadam kebakaran, sesuai dengan ketentuan keselamatan. 5.3. Penanganan Tabung LPG Penanganan tabung LPG kosong sama dengan tabung LPG isi. Penanganan tabung LPG di tempat penyimpanan dilakukan sebagai berikut: a. Tabung LPG disusun rapi dan teratur sehingga memudahkan pada saat: - pemindahan dan pemeriksaan tabung LPG; dan - evakuasi personil dan barang pada saat terjadi kebakaran. b. Tabung LPG harus disimpan dalam posisi tegak lurus/vertikal dengan katup menghadap ke atas. c. Setiap penempatan 4 baris tabung LPG harus diberikan jalan akses minimal sebesar 1 (satu) m. d. Tabung LPG dapat disusun atau ditumpuk dengan maksimum jumlah penumpukan sebagai berikut: Penumpukan tabung LPG ukuran sampai 6 kg dalam pengangkutan maksimal dapat dilakukan dalam 5 susun atau berat maksimum tumpukan adalah 30 kg, mana yang lebih kecil. 6

Penumpukan tabung LPG ukuran diatas 6 kg sampai 15 kg dalam pengangkutan maksimal dapat dilakukan dalam 2 susun atau berat maksimum tumpukan adalah 45 kg, mana yang lebih kecil. Penumpukan tabung LPG ukuran diatas 15 kg sampai 20 kg dalam pengangkutan maksimal dapat dilakukan dalam 2 susun atau berat maksimum tumpukan adalah 50 kg, mana yang lebih kecil. Penumpukan tabung LPG ukuran diatas 20 kg sampai 55 kg dalam pengangkutan maksimal dapat dilakukan dalam 2 susun atau berat maksimum tumpukan adalah 55 kg, mana yang lebih kecil. e. Tabung yang disimpan, tidak ditempatkan di dekat pintu akses masuk atau keluar atau di dekat tangga. f. Tabung-tabung tidak boleh diletakkan dekat barang-barang yang bersifat korosif atau yang mudah terbakar. g. Tempat penyimpanan tabung LPG harus bersih dan kering. h. Menghindari dari kemungkinan bahaya-bahaya yang dapat merusak tabung dan katupnya. Misalnya benturan antar tabung, tertabrak kendaraan dan lainnya. i. Tabung-tabung hanya disimpan pada tempat yang mempunyai ventilasi pada permukaan lantai (floor ventilation) yang baik. j. Tabung-tabung disimpan sejajar dengan permukaan lantai. k. Tabung LPG tidak boleh ditempatkan dekat dengan gudang bawah tanah (callars), selokan-selokan, dan area yang berpotensi mengakibatkan terkumpulnya uap LPG. l. Tidak boleh menyimpan tabung LPG melebihi kapasitas gudang penyimpanannya. m. Hanya menyimpan tabung LPG di tempat penyimpanan tabung LPG dan tidak menyimpan bahan lain yang mudah terbakar di tempat tersebut. n. Khusus untuk tabung LPG ukuran isi 50 Kg baik dalam keadaan isi maupun kosong, maka katup harus terlindung dengan segel penutup selama dalam penyimpanan atau pengangkutan. o. Penyimpanan tabung LPG isi dan kosong agar ditempatkan secara terpisah. p. Tidak menggunakan tempat penyimpanan LPG untuk kegiatan lainnya. q. Hanya mengijinkan orang yang berwenang didalam menangani tabung LPG di tempat penyimpanan LPG. r. Tabung tidak diperkenankan untuk keperluan atau maksud lain. Seperti untuk ganjal, tempat dudukan atau sandaran. 7

s. Tabung tidak boleh dipanaskan atau terpapar panas yang berlebihan. t. Dalam kegiatan pengangkutan atau pengangkatan atau pemindahan tabung LPG dari satu tempat ke tempat lain, penanganannya tidak boleh dilakukan dengan cara dilempar, dibanting atau digelinding. u. Pengujian/pemeriksaan terhadap indikasi adanya kebocoran tidak boleh dilakukan dengan api terbuka. v. Alat pemadam api harus tersedia di tempat yang mudah diambil. w. Personil yang bertugas mengangkat atau mengangkut tabung-tabung LPG harus mengetahui faktor keamanan tabung LPG. 6. PENGGUNAAN TABUNG LPG UNTUK PENGGUNA Pedoman teknis penggunaan tabung LPG untuk pengguna ini berisikan ketentuan dan atau persyaratan penggunaan tabung LPG oleh pengguna LPG di sektor industri, komersial dan rumah tangga. Yang harus diperhatikan oleh pengguna LPG dalam penggunaan LPG yang aman adalah mengetahui karakteristik LPG dan tata cara penggunaan tabung LPG yang tepat dan benar, mengetahui dan memahami kondisi tabung yang layak, dan cara penyimpanan tabung LPG yang aman. 6.1. Karakteristik umum LPG Secara umum, LPG mempunyai karakteristik sebagai berikut: a. LPG dalam bentuk gas, mempunyai berat jenis/densitas lebih berat dari udara. Sehingga jika bocor akan sedikit mengambang di atas permukaan tanah/ lantai. b. LPG yang diedarkan ke pengguna sudah diberi zat odor yang mempunyai bau yang khas, untuk memudahkan dalam mengidentifikasi jika terjadi kebocoran. c. Bersifat mudah terbakar (flammable). d. Tidak berwarna, e. Tidak terasa, jika dirasa dengan lidah dan atau tertelan. f. Jika terjadi kebocoran LPG ke udara dengan konsentrasi sekitar 2-3% volume dapat menyebabkan kehilangan kesadaran (anesthetics) yang dapat mengakibatkan pusing dan selanjutnya bisa pingsan. 8

g. Jika terjadi kebocoran di ruang tertutup, gas LPG dapat menggantikan oksigen di ruangan tersebut dan dapat mengakibatkan gangguan saluran pernapasan (sesak napas) terhadap orang yang ada di dalam ruangan tersebut. h. Mempunyai volume penguapan yang besar, yaitu sekitar 240-270 kali lebih besar dari volume cairnya. Sebagai contoh adalah: - 1 liter cairan propana dapat menguap menjadi sekitar 270 liter gas propana. - 1 liter cairan butana dapat menguap menjadi sekitar 240 liter gas butana. i. LPG merupakan bahan pelarut atau solven terhadap jenis karet tertentu, untuk itu hindari penggunaan selang karet yang tidak sesuai standar. 6.2. Pemilihan tabung bagi pengguna Berikut beberapa hal yang harus diketahui oleh pengguna tabung LPG, didalam memastikan tabung yang dipilih telah memenuhi standar keselamatan, yaitu : a. Memeriksa kondisi fisik tabung secara visual, seperti : Tabung tidak dipenuhi karat, Tidak ditemukan adanya bagian yang pernah terbakar, Tidak ada kerusakan fisik pada tabung seperti penyok, benjol dan goresan yang dalam. b. Memeriksa keutuhan segel pada katup. c. Memeriksa adanya seal/cap atau pelindung lainnya. d. Memeriksa adanya karet hitam (rubber seal) didalam katup. e. Penandaan/marking pada tabung harus terlihat jelas. 6.3. Penggunaan tabung LPG di sektor industri dan komersial Penggunaan tabung LPG di sektor industri dan komersial meliputi persyaratan penempatan tabung di luar bangunan dan di dalam bangunan. 6.3.1. Persyaratan penempatan tabung LPG di luar bangunan Penempatan tabung LPG di luar bangunan harus memenuhi persyaratan berikut: a. Jumlah maksimum LPG dalam tabung dalam satu kelompok tidak lebih dari 181 Kg. b. Jika lebih dari satu kelompok tabung digunakan oleh satu konsumen, jarak antar 9

kelompok tabung harus minimal 1,5 m. c. Tabung harus ditempatkan di area yang mempunyai sirkulasi udara yang baik, d. Lokasi penempatan tabung LPG diluar bangunan harus diberi pagar dan terkunci. e. Satu atau lebih tabung dapat ditempatkan di bawah jendela dengan jarak minimum 150 mm antara bagian atas tabung dengan bagian bawah jendela. f. Tabung dapat ditempatkan pada jarak minimal 3 m dari tempat penyimpanan bahan yang mudah terbakar. g. Tabung-tabung harus ditempatkan pada lantai yang tidak mudah terbakar dan terlindung dari kontak langsung dengan tanah. h. Area di sekitar tabung harus bebas dari bahan yang mudah terbakar seperti kertas, rumput kering dan lain sebagainya. i. Tabung-tabung harus dalam posisi vertikal dengan katup di bagian atas dan terlindung dengan aman. j. Tabung-tabung tidak boleh ditempatkan di bawah permukaan tanah. k. Tempat penyimpanan harus terlindung dari hujan dan panas langsung matahari. l. Hanya personil yang terlatih yang dapat melakukan perbaikan dan atau penyambungan selang peralatan ke tabung LPG. m. Posisi penempatan tabung-tabung dalam suatu kelompok harus dapat memudahkan dalam: Mengganti dan mengambil tabung dengan cepat dalam kondisi tertentu. Akses untuk memasang dan mengganti alat. Mengoperasikan katup tabung 6.3.2. Persyaratan penempatan tabung LPG di dalam bangunan. Penempatan tabung LPG di dalam bangunan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Jumlah maksimum LPG dalam tabung tidak lebih dari 91 Kg untuk bangunan yang padat penghuninya dan 335 Kg untuk bangunan yang sedikit penghuninya. b. Tabung LPG tidak boleh dipasang di ruang basement. c. Tabung LPG tidak boleh dipasang dekat sumber api atau kompor yang menggunakan minyak tanah atau arang atau kayu bakar atau batubara. d. Tabung LPG yang ditempatkan di dalam ruangan harus memiliki sirkulasi udara 10

yang baik, dengan mamperhatikan karakteristik LPG. e. Posisi tabung harus selalu berdiri tegak dengan katup menghadap ke atas. 6.4. Penggunaan Tabung LPG di sektor Rumah Tangga Penggunaan tabung LPG di sektor rumah tangga meliputi persyaratan penempatan tabung dan tata cara pemasangan dan penggunaan LPG. 6.4.1. Persyaratan penempatan tabung a. Tabung LPG ditempatkan dalam ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang baik. b. Sebaiknya ada ventilasi udara di bagian bawah dekat lantai ruangan. c. Posisi tabung harus selalu berdiri tegak dengan katup menghadap ke atas. d. Tabung LPG harus terlindung dari hujan dan panas langsung matahari. e. Tabung-tabung tidak boleh dipasang dekat sumber api/ kompor minyak/ arang/ kayu bakar/ batubara. f. Letakkan kompor gas di bagian yang mendatar dan jauh dari bahan yang mudah terbakar. Contoh layout penempatan tabung LPG di rumah tangga, dapat dilihat pada Gambar 1. 6.4.2. Tata cara pemasangan dan penggunaan LPG a. Pastikan tabung LPG baru yang akan digunakan terdapat segel plastik pada katupnya. b. Pastikan ruber seal (seal karet) terpasang di dalam katup sebelum memasang regulator. c. Penggunaan LPG dari tabung LPG dilakukan dengan memasang regulator dengan selang yang menghubungkan ke kompor. d. Pastikan klem terpasang dengan baik pada kedua ujung selang yang menghubungkan regulator dengan kompor. e. Pastikan pemutar/ tombol knob pada kompor gas dalam keadaan mati (off) saat menghubungkan kompor dengan tabung LPG melalui selang. f. Segel plastik di katup tabung LPG dilepaskan dan regulator dipasang. g. Periksa dahulu kompor dan tabung sebelum menyalakan api, dari kemungkinan adanya indikasi kebocoran yang tercium dari bau LPG yang khas. 11

h. Pastikan regulator tidak kendur atau kemungkinan dapat terlepas. i. Kemudian putar knop regulator searah jarum jam sebesar 180 derajat hingga posisinya vertikal agar gas LPG mengalir ke kompor. j. Putar knop regulator ke tanda OFF atau O, bilamana api tidak keluar di kompor. k. Bila ada kebocoran gas, bau khas LPG akan tercium. Untuk itu lakukan langkahlangkah sebagai berikut: Jangan nyalakan api atau listrik Buka pintu dan jendela untuk sirkulasi udara Lepaskan regulator, bawa tabung LPG ke tempat terbuka Hubungi agen/dealer LPG terdekat. l. Selang harus terhindar dari panas dan tidak boleh tertindih. m. Dalam kegiatan pengangkutan atau pengangkatan atau pemindahan tabung LPG dari satu tempat ke tempat lain, penanganannya tidak boleh dilakukan dengan cara dilempar, dibanting atau digelinding. n. Secara umum tata cara pemasangan dan penggunaan LPG di sektor rumah tangga, dapat digunakan di sektor industri dan komersial yang menggunakan LPG sebagai bahan bakar. Tahapan pemasangan peralatan unit tabung LPG, dapat dilihat pada Gambar-2. 6.5. Pengawasan terhadap tabung LPG yang beredar Instansi teknis sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya melakukan pengawasan terhadap semua ukuran tabung LPG yang beredar di sektor rumah tangga, komersial dan industri. Bilamana diperlukan, Instansi Teknis dapat menunjuk lembaga inspeksi untuk melakukan pengawasan tabung LPG yang beredar sesuai dengan lingkup pada pedoman ini. 12

LAMPIRAN Contoh Layout Penempatan Tabung LPG dan Pemasangan Peralatan Pengguna Gas LPG Gambar 1. Contoh Layout Penempatan Tabung LPG di Rumah Tangga Gambar 2. Layout Tahapan Pemasangan Peralatan Penggunaan Gas LPG 13