JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 7 NO. 1 Maret 2014

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: Yogyakarta, 20 Juni 2009

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Sistem Informasi OLEH :

Kata Kunci : Fuzzy MADM, SAW, kriteria, beasiswa.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA FKIP UMN AL-WASHLIYAH MEDAN) ABSTRACT

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR DETERMINING SCHOLARSHIP RECIPIENTS USING TOPSIS FMADM METHOD

IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASISWA BAGI MAHASISWA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA SKRIPSI

SISTEM SELEKSI BEASISWA SMA NEGERI 2 BAE KUDUS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) ABSTRAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEMBELIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN METODE SAW

Jurnal Informasi Volume VII No.1 / Februari / 2015

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENENTUAN SISWA BERPRESTASI PADA SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO DENGAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN STAF PENGAJAR MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MAHASISWA BERPRESTASI DI STIKES MUHAMMADIYAH PRINGSEWU DENGAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

Kata Kunci: Guru, Decision support systems, MADM, SAW. 1. Pendahuluan

PENENTUAN PENERIMA BEASISWA BERDASARKAN KRITERIA PADA UIN RADEN FATAH PALEMBANG

SISTEM REKOMENDASI PEMBERHENTIAN HUBUNGAN KERJA MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGHTING (SAW) SKRIPSI

Multi-Attribute Decision Making

FUZZY MADM DALAM EVALUASI PROGRAM STUDI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIF WEIGHTING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA PADA SMAN 1 BANGUNREJO MENGGUNAKAN METODE SAW

PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATRIBUTE DECISSION MAKING.

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product

Gus melia Testiana. IAIN Raden Fatah, Palembang, Indonesia

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING (FMADM) DENGAN METODE SAW

PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY MADM

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TABLET

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KUALITAS PELAYANAN PADA APOTEK AMONG ROGO ADILUWIH. Febriana 1, Dedi Irawan 2

ANALISIS KOMPARASI SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DAN WEIGHTED PRODUCT DALAM PENENTUAN PENERIMA BEASISWA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DI SMA NEGERI 2 PEMALANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi

APLIKASI PENENTUAN NILAI KEDISIPLINAN DAN LOYALITAS UNTUK REKOMENDASI NILAI BONUS SALESMAN DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

PEMILIHAN PEGAWAI BERPRESTASI BERDASAR EVALUASI KINERJA PEGAWAI DENGAN METODE SAW

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi Menggunakan Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM) dan Simple Additive Weighting (SAW)

Abstract. Keywords: Scholarship, Fuzzy MADM, SAW, Criteria.

PENENTUAN PRODUK KERAJINAN UNGGULAN DENGAN MENGGUNAKAN MADM-SAW. Fera Tri Wulandari 1*, Setiya Nugroho 1

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN SELEKSI DANA BANTUAN REHABILITASI BANGUNAN UNTUK SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN PRINGSEWU

SISTEM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENERAPKAN FMADM (FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING) DAN SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) Delpiah Wahyuningsih

PERBANDINGAN PENERAPAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PEMILIHAN LAPTOP

Multi-Attribute Decision Making

Volume : II, Nomor : 1, Pebruari 2014 Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : X

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI PERUMAHAN IDEAL MENGGUNAKAN METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

PENERAPAN METODE MADM-SAW DALAM PENENTUAN PRODUK KERAJINAN UNGGULAN KABUPATEN KLATEN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SMA NEGERI 1 SINGKIL

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2013) ISBN

SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING METHOD UNTUK MENENTUKAN SEKOLAH DASAR

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN SISWA TELADAN DI SDN 5 TUNGGUL PAWENANG. Beta Wulan Asmara 1, Dedi Irawan 2

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADICTIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS PADA SMKN 1 RAWAJITU TIMUR

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK TABLET PC MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PEMASOK NATA DE COCO DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN MOTOR BEBEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA DIKLAT DENGAN FUZZY MADM

PENERAPAN METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WAIGHTING (FSAW) DALAM PENENTUAN PERANKINGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KABUPATEN PRINGSEWU

P13 Fuzzy MCDM. A. Sidiq P.

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Beasiswa Pendidikan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

Sistem Informasi Penilaian Supplier Komputer Menggunakan Metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making Dengan Simple Additive Weighting

IMPLEMENTASI METODE WEIGHTED PRODUCT DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN TUNJANGAN PROFESI GURU DI KABUPATEN NGAWI

Desi Reskika Sari ( )

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerima Beasiswa SD Negeri Sidakaton 01 Tegal Dengan Metode TOPSIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI MA MA ARIF 8 BANGUNREJO.

Rita Hamdani. STMIK Pelita Nusantara Medan Jalan Iskandar Muda No.1, Merdeka, Medan Baru, Sumatera Utara

Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa dengan Metode SAW

LAPORAN SISTEM PENUJANG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASIWA BAGI MAHASISWA

PENENTUAN PRODUK KERAJINAN UNGGULAN DENGAN MENGGUNAKAN MADM-TOPSIS

Daniel Oktodeli Sihombing Program Studi Manajemen Informatika, AMIK BSI, Pontianak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN UKM /HMJ PENERIMA BANTUAN DANA TAKTIS DENGAN METODE ELECTRE DAN WEIGHTED PRODUCT

MADM-TOOL : APLIKASI UJI SENSITIVITAS UNTUK MODEL MADM MENGGUNAKAN METODE SAW DAN TOPSIS.

Oleh : Tutut Maitanti*, Ema Utami**, Emha Taufiq Luthfi**

METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN KUALITAS KULIT ULAR UNTUK KERAJINAN TANGAN (STUDI KASUS : CV. ASIA EXOTICA MEDAN)

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY MADM

KORELASI NORMATIF PEMILIHAN JURUSAN DI SMK BERBASIS WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PESERTA KAPAL PEMUDA NUSANTARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Arif Putra Darmawan Alexius Endy Budianto ABSTRAK. Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, FMADM, SAW, karyawan ideal ABSTRACT

PEMILIHAN JURUSAN SISWA SMA MENGGUNAKAN METODE PENDUKUNG KEPUTUSAN FUZZY MADM

Sistem Pendukung Keputusan Perangkingan Daftar Calon Penerima Beasiswa BSM Dengan Metode Fuzzy Simple Additive Weighting

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN PERMOHONAN KREDIT ELEKTRONIK BERBASIS WEB PADA TOKO METRO MENGGUNAKAN FMADM DENGAN METODE SAW

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MEMILIH LAPTOP UNTUK MAHASISWA MULTIMEDIA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

APLIKASI PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS)

PERBANDINGAN NILAI RELIABILITAS DARI HASIL METODE SAW DAN METODE TOPSIS

FAKULTAS TEKNIK (FT) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOST DI SEKITAR KAMPUS UNP KEDIRI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBERIAN BEASISWA TINGKAT SEKOLAH

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN MAHASISWA TERBAIK MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING DENGAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

Bayu Erlangga 1, Elisabet Y.A 2

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PROMOSI JABATAN PEGAWAI PADA BMKG MARITIM SEMARANG.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung)

BAB II LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN. melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) baik tingkat SMK/sederajat

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) ARTIKEL SKRIPSI

Transkripsi:

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA BEASISWA BBM (BANTUAN BELAJAR MAHASISWA) PADA POLITEKNIK NEGERI PADANG MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING Rika Idmayanti 1 ABSTRACT Padang State Polytechnic along with the Directorate General of Higher Education, Ministry of National Education to work together on an ongoing basis providing scholarships Student Learning Assistance (BBM) to students who are less able Not all who enroll as eligible recipients that will be accepted, only who meet the criteria just who will receive scholarships of fuel. For the PNP requires a Decision Support System that can determine whether or not a student receives a scholarship of fuel. Decision Support System is made with a model Multiple Attribute Decision Making (FMADM) Simple Additive Weighting method (SAW). On each - each criterion determined the weight value calculation that consists of five fuzzy number, namely Very Low (SR), Low (R), Medium (S), High (H), and Very High (ST). Then a ranking process that will determine the optimal alternative and accurate. DSS applications are standalone applications using the programming language Java 2 Standard Edition and Relational Database Management Systems MySQL Server. Keywords: Decision Support Systems, Scholarship, Student Learning Assistance, Multiple Attribute Decision Making, Simple Additive Weighting INTISARI Politeknik Negeri Padang beserta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional bekerja sama secara berkesinambungan memberikan bantuan beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) kepada para mahasiswa yang kurang mampu Tidak semua yang mendaftarkan diri sebagai calon penerima beasiswa yang akan diterima, hanya yang memenuhi kriteriakriteria saja yang akan memperoleh beasiswa BBM. Untuk itu PNP memerlukan sebuah Sistem Pendukung Keputusan yang bisa menentukan layak atau tidaknya seorang mahasiswa menerima beasiswa BBM. Sistem Pendukung Keputusan ini dibuat dengan model Multiple Attribute Decision Making (FMADM) dengan metode Simple Additive Weighting (SAW). Pada masing - masing kriteria ditentukan perhitungan nilai bobot yang terdiri dari lima bilangan fuzzy, yaitu Rendah (SR), Rendah (R), Sedang (S), Tinggi (T), dan Tinggi (ST). Kemudian dilakukan proses perankingan yang akan menentukan alternatif yang optimal dan akurat. Aplikasi SPK merupakan aplikasi standalone menggunakan bahasa pemrograman Java 2 Standard Edition dan Relational Database Management System MySQL Server. 1 Dosen Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Padang 18

Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Beasiswa, Bantuan Belajar Mahasiswa, Multiple Attribute Decision Making, Simple Additive Weighting. 19

PENDAHULUAN Mengacu pada Undangundang dan Peraturan Pemerintah, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, mengupayakan pemberian bantuan biaya pendidikan dan beasiswa bagi mahasiswa yang orang tua/walinya kurang mampu membiayai pendidikan. Program bantuan biaya pendidikan dan beasiswa ini dilaksanakan sesuai dengan prinsip 3T, yaitu: Tepat Sasaran, Tepat Jumlah, dan Tepat Waktu. Salah satu jenis beasiswa yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional adalah beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM). Beasiswa ini dikhususkan bagi mahasiswa yang berasal dari orang tua/wali kurang mampu. Politeknik Negeri Padang (PNP), sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tinggi berusaha untuk meningkatkan akses dan pemerataan kesempatan belajar bagi para mahasiswanya, dan PNP juga berusaha mengurangi jumlah mahasiswa yang putus kuliah karena kurang mampu membiayai pendidikan. Oleh sebab itu Politeknik Negeri Padang beserta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional bekerja sama secara berkesinambungan memberikan beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) kepada mahasiswa ekonomi kurang mampu. Tidak semua yang mendaftarkan diri sebagai calon penerima beasiswa yang akan diterima, hanya yang memenuhi kriteria-kriteria saja yang akan memperoleh beasiswa BBM. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh calon penerima beasiswa diantaranya kriteria sosial ekonomi, kemampuan akademik dan kegiatan extra kurikuler serta adanya pengurangan nilai jika mahasiswa yang bersangkutan mengalami pelanggaran disiplin kampus dan masing- masing kriteria ini juga memiliki atribut-atribut penilaian. Disebabkan jumlah peserta yang mengajukan beasiswa banyak serta indikator kriteria yang banyak juga, maka PNP berusaha mengatasi permasalahanpermasalahan yang sering muncul seperti kurang tepat sasaran dan akuratnya penyaluran beasiswa BBM terhadap mahasiswa, misalnya mahasiswa yang sebenarnya tidak layak mendapatkan beasiswa namun mendapatkan beasiswa, sebaliknya mahasiswa yang berhak mendapatkan beasiswa karena kurang mampu tetapi tidak mendapatkan beasiswa. Untuk mengantisipasi agar tidak terjadinya kesalahan dalam pemberian beasiswa maka PNP membutuhkan sebuah Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penerima Beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa. Sistem Pendukung Keputusan ini diharapkan dapat membantu penentuan siapa yang berhak untuk mendapatkan beasiswa BBM sehingga hasil penyeleksian calon penerima beasiswa menjadi lebih akurat, tepat sasaran, tepat jumlah, dan tepat waktu. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk Sistem Pendukung Keputusan adalah dengan menggunakan model Multiple Attribute Decision Making (FMADM) dengan metode Simple Additive Weighting (SAW). Adapun aplikasi yang dirancang untuk sistem pendukung keputusan dengan menggunakan Java 2 Standard Edition sebagai bahasa pemrogramannya dan MySQL sebagai Database Management System (DBMS). Penelitian dilakukan dengan mencari nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilakukan proses perankingan yang 20

akan menentukan alternatif yang optimal dan akurat. PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) Beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa adalah beasiswa yang dikhususkan bagi mahasiswa yang orang tua/walinya kurang mampu. Tujuan dari beasiswa ini adalah : a. Meningkatkan akses dan pemerataan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi warga negara Indonesia. b. Mengurangi jumlah mahasiswa yang putus kuliah, karena kurang mampu membiayai pendidikan. c. Meningkatkan prestasi dan motivasi mahasiswa, baik pada bidang akademik/kurikuler, kokurikuler maupun ekstra kurikuler. Persyaratan umum beasiswa BBM: a. Diberikan dengan mempertimbangkan prestasi dan latar belakang kemampuan ekonomi orang tua kepada mahasiswa: b. Jenjang S1/ Diploma IV paling rendah duduk pada semester II dan dan paling tinggi duduk pada semester VIII dan Diploma III, paling rendah duduk pada semester II dan paling tinggi duduk pada semester VI. c. Mahasiswa yang memenuhi persyaratan mengajukan permohonan tertulis kepada Rektor/Ketua/Direktur atau pimpinan perguruan tinggi yang berwenang untuk mendapatkan beasiswa Sistem Pendukung Keputusan Tujuan pembuatan Sistem Pendukung Keputusan 1. Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur. 2. Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat dengan membantu integrasi antar tingkat. 3. Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan peningkatan efisiennya. Karakteristik SPK 1. Adaptability 2. Flexibility 3. User friendly 4. Support Intelligence, design, choice 5. Effectiveness FMADM FMADM ( Multiple Attribute Decision Making) adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Inti dari FMADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan. Pada dasarnya, ada 3 pendekatan untuk mencari nilai bobot atribut, yaitu pendekatan subyektif, pendekatan obyektif dan pendekatan integrasi antara subyektif & obyektif. Masing masing pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada pendekatan subyektif, nilai bobot ditentukan berdasarkan subyektifitas dari para pengambil keputusan, sehingga beberapa faktor dalam proses perankingan alternatif bisa ditentukan secara bebas. Sedangkan pada pendekatan obyektif, nilai bobot dihitung secara matematis sehingga mengabaikan subyektifitas dari pengambil keputusan. (Kusumadewi, 2007). Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah FMADM antara lain (Kusumadewi, 2006): a. Simple Additive Weighting Method (SAW) 21

b. Weighted Product (WP) c. ELECTRE d. Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) e. Analytic Hierarchy Process (AHP) Algoritma MADM adalah: 1. Memberikan nilai setiap alternatif (A i ) pada setiap kriteria (C j ) yang sudah ditentukan, dimana nilai tersebut di peroleh berdasarkan nilai crisp; i=1,2, m dan j=1,2, n. 2. Memberikan nilai bobot (W) yang juga didapatkan berdasarkan nilai crisp. 3. Melakukan normalisasi matriks dengan cara menghitung nilai rating kinerja ternormalisasi (r ij ) dari alternatif A i pada atribut C j berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan/benefit =MAKSIMUM atau atribut biaya/cost=minimum). Apabila berupa artibut keuntungan maka nilai crisp (X ij ) dari setiap kolom atribut dibagi dengan nilai crisp MAX (MAX X ij ) dari tiap kolom, sedangkan untuk atribut biaya, nilai crisp MIN (MIN X ij ) dari tiap kolom atribut dibagi dengan nilai crisp (X ij ) setiap kolom. 4. Melakukan proses perankingan dengan cara mengalikan matriks ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W). 5. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif (V i ) dengan cara menjumlahkan hasil kali antara matriks ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W). Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif A i lebih terpilih( Kusumadewi, 2007). Simple Additive Weighting Method (SAW) Metode SAW dikenal juga dengan istilah metode penjumlahan terbobot.konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.. (1 ) preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai: V i yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif A i lebih terpilih. Keterangan : r ij = nilai rating kinerja ternormalisasi x ij = nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria max i x ij = nilai terbesar dari setiap kriteria min i x ij = nilai terkecil dari setiap kriteria benefit = jika nilai terbesar adalah terbaik cost = jika nilai terkecil adalah terbaik dimana r ij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai: n V i = Σ w j r ij (2) j=1 Keterangan : V i = rangking untuk setiap alternatif w j = nilai bobot dari setiap kriteria r ij = nilai rating kinerja ternormalisasi V i yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif A i lebih terpilih. Langkah Penyelesaian Penelitian ini menggunakan MADM dengan metode SAW. Adapun langkah-langkahnya adalah: 1. Menentukan kriteria dan bobot 22

2. Memberikan nilai setiap alternatif (A i ) pada setiap kriteria (C j ) yang sudah ditentukan, dimana nilai i=1,2, m dan j=1,2, n. 3. Memberikan nilai bobot (W) yang juga didapatkan berdasarkan nilai crisp. 4. Melakukan normalisasi matriks dengan cara menghitung nilai rating kinerja ternormalisasi (r ij ) dari alternatif A i pada atribut C j berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan/benefit =MAKSIMUM atau atribut biaya/cost=minimum). Apabila berupa artibut keuntungan maka nilai crisp (X ij ) dari setiap kolom atribut dibagi dengan nilai crisp MAX (MAX X ij ) dari tiap kolom, sedangkan untuk atribut biaya, nilai crisp MIN (MIN X ij ) dari tiap kolom atribut dibagi dengan nilai crisp (X ij ) setiap kolom. Melakukan proses perankingan untuk setiap alternatif (V i ) dengan cara mengalikan nilai bobor (w i ) dengan nilai rating kinerja ternormalisasi (r ij ). HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam melakukan penelitian pencangan dan pembangunan Sistem Pendukung Keputusan penentuan penerima beasiswa BBM dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut: 1. Studi Pustaka Mengumpulkan dan mempelajari Studi Pustaka dilakukan untuk mengumpulkan dan mempelajari referensi dan teoriteori pendukung yang berkaitan dengan aplikasi yang akan dibangun. 2. Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui kebutuhan fungsional dan non fungsional yang diinginkan dari sistem. 3. Perancangan Perancangan terdiri dari perancangan arsitektur seperti perancangan kriteria-kriteria dan nilai bobot masing-masing kriteria, perancangan data, perancangan antarmuka dan perancangan prosedural aplikasi. 4. Implementasi Graphical User Interface (tatap muka pengguna) SPK diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Java dengan teknologi Java 2 Standard Edition dan Relational Database Management System menggunakan MySQL Server. 5. Pengujian Setelah program aplikasi SPK selesai dibuat, selanjutnya dilakukan proses pengujian. Penggujian dilakukan pada komputer standalone. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah aplikasi dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan output yang diharapkan serta mempunyai hasil yang akurat. Pengujian ini dimulai dengan membuka Frame Utama (Main Frame) kemudian menguji akses menu aplikasi SPK, pengujian kriteria dan bobot masing-masing kriteria, serta perankingan nilai bobot masingmasing pelamar beasiswa 6. Perbaikan Aplikasi Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan terhadap aplikasi jika ditemukan kelemahan-kelemahan dan kekurangan aplikasi maka dilakukan perbaikan program aplikasi SPK. 7. Publikasi Jika proses perbaikan telah selesai selanjutnya dilakukan publikasi melalui pembuatan jurnal. 23

Analisis FMADM dengan Metode SAW Pada proses penyeleksian alternatif pelamar beasiswa terbaik menggunakan model Multiple Attribute Decision Making (FMADM) dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) diperlukan perhitungan nilai kriteria-kriteria dan bobot masing-masing kriteria sehingga didapat alternatif terbaik, dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah yang berhak menerima beasiswa berdasarkan nilai bobot kriteria-kriteria yang ditentukan. Sehingga beasiswa yang diberikan benar-benar bersifat akurat dan tepat sasaran. Kriteria dan Bobot Model MADM dan metode SAW memerlukan kriteria yang akan dijadikan bahan perhitungan pada proses perankingan. Tabel 1. Kriteria Kriteria Keterangan C 1 Penghasilan Orang Tua C 2 Status Rumah C 3 Kondisi Rumah Orang Tua C 4 Jumlah Tanggungan Keluarga C 5 Status Hidup Orang Tua C 6 Tingkat di Politeknik C 7 IPK Dari masing-masing kriteria ditentukan perhitungan nilai bobot. Pada bobot terdiri dari lima bilangan fuzzy, yaitu Rendah (SR), Rendah (R), Sedang (S), Tinggi (T), dan Tinggi (ST) seperti terlihat pada Gambar 1 SR R S T ST Tabel kriteria dapat dijelaskan sebagai berikut: Tabel 2. Kriteria Penghasilan Orang Tua (C 1)Penghasilan Ortu < 1.000.000 > 1.000.000 2.000.000 > 2.000.000 3.000.000 > 3.000.000 5.000.000 < 5.000.000 Rendah (SR) 0 Rendah (R) 2.5 Sedang (S) 5 Tinggi (T) 7.5 Tinggi (ST) Tabel 3 Status Rumah (C 2Status Rumah Penampungan/Numpang Tinggal/Panti Asuhan Rendah 2,5 Menyewa/Kontrakan Rendah (R) 2.5 Milik Keluarga Sedang (S) 5 Rumah Dinas Tinggi (T) 7.5 Hak Milik Pribadi Tinggi (ST) Tabel 4 Kondisi Rumah Orang Tua (C 3) Kondisi Rumah Orang Tua Pondok Rumah Kayu/Semi Permanen Permanen Belum di Plester Permanen(Sudah Selesai) Real Estate/Rumah Mewah Rendah 0 Rendah (R) 2.5 Sedang (S) 5 Tinggi (T) 7.5 Tinggi (ST) 0 2.5 5 7.5 Gambar 1. Grafik Penilaian Bobot 24

Tabel 5. Jumlah Tanggungan Keluarga (C 4) Jumlah Tanggungan Keluarga <= 2 Jiwa Sedikit 0 3-4 Jiwa Sedikit (SD) 2.5 5-6 Jiwa Sedang (S) 5 7-9 Jiwa Banyak (T) 7.5 >= Jiwa Banyak(ST) Tabel 6. Status Hidup Orang Tua (C 5) Status Orang Tua Yatim Piatu Yatim (Ayah Meninggal) Piatu (Ibu Meninggal) Ayah dan Ibu Cerai Ayah Ibu Masih Hidup Rendah 0 Rendah (R) 2.5 Sedang (S) 5 Tinggi (T) 7.5 Tinggi (ST) Tabel 7. Tingkat di Politeknik Negeri Padang (C 6)Tingkat di Politeknik I Rendah (R) 2.5 II Sedang (S) 5 III Tinggi (T) 7.5 IV Tinggi (ST) Tabel 8 IPK (Tingkat II dan III) (C 7) IPK IPK >= 2.00 2.25 IPK >= 2.25 2.50 IPK >= 2.50 3.00 IPK >= 3.00 3.50 IPK >= 3.50 4.00 Rendah 0 Rendah (R) 2.5 Sedang (S) 5 Tinggi (T) 7.5 Tinggi (ST) Tabel 9. Contoh Data 3 orang Pelamar yang Mengajukan Beasiswa BBM P.hasil an Ortu 1.200. 000 2.000. 000 3.000. 000 Statu s rmhs Milik Kelua rga Meny ewa Ruma h Dinas Kondi si Rmh Rumah Kayu Perma nen Perma nen Tangg Kel. Status Hidup Ortu Ti ng kat 4 Yatim III 6 8 Ayah Ibu Masih Hidup Ayah Ibu Masih Hidup Perhitungan Hasil Seleksi Beasiswa BBM 1. Rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria Untuk menentukan penerima beasiswa menggunakan Model Multiple Attribute Decision Making (FMADM) dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) dilakukan pemberian nilai setiap alternatif (A i ) pada setiap kriteria (C j ) yang sudah ditentukan. Tabel. Rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria. Kriteria(C A j) i C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 A 1 2,5 5 2,5 2,5 2, 7, 7, 5 5 5 A 2 2,5 2,5 7,5 5 5 7, 5 A 3 5 7,5 7,5 7,5 2, 5 5 Tabel rating kecocokan kemudian diubah kedalam matriks keputusan X. II I IP K 3,1 5 3, 45 2,8 5 (2) 25

2. Memberikan nilai bobot Vektor (W) Tabel 11. Tingkat kepentingan masing-masing kriteria Kriteria Bobot C1 Tinggi C2 Sedang 5 C3 Sedang 5 C4 Tinggi 7,5 C5 Tinggi C6 Sedang 5 C7 Sedang 5 Sehingga diperoleh Vektor bobot (W) dengan data c. Kondisi rumah termasuk kedalam atribut biaya (cost) d. Jumlah tanggungan keluarga termasuk kedalam atribut benefit e. Status hidup orang tua termasuk kedalam atribut cost Tabel 12. Penggolongan Kriteria Kriteria Cost Benefit Penghasilan Orang Tua Status Rumah Kondisi Rumah Orang Tua Jumlah Tanggungan Keluarga Status Hidup Orang Tua Tingkat di Politeknik IPK f. Untuk tingkat di politeknik termasuk kedalam atribut benefit, g. IPK termasuk kedalam atribut benefit, a. Penghasilan orang tua termasuk kedalam atribut (cost), Sehingga didapatkan nilai untuk Matrix R b. Status rumah termasuk kedalam atribut biaya (cost) 26

3. Melakukan proses perangkingan dengan menggunakan persamaan (2) V1 = ()(1) + (5)(0,5) + (5)(0.5) +(7.5)(0.25) + ()(0.5)+ (5)(0.75)+(5)(0.75) = + 2,5 + 2,5 + 1.875 +5 + 3.75 + 3.75 = 29.375 V2 = ()(1) + (5)(1) + (5)(0.33) + (7.5)(0.5) + ()(0.25)+ (5)(0.5)+(5)(0.75) = + 5 + 1.65 + 3.75 + 2,5 + 2,5 + 3,75 = 29,15 V3 = ()(0.5) + (5)(0.33) + (5)(0.33) + (7.5)(0.75) + ()(0.25)+ (5)(0.25)+(5)(0.5) = 5 + 1.65 + 1,65 + 5,625 + 2,5 +1,2 +1,25 = 18.925 V 1 = 29.375, V 2 = 29,15 dan V 3 = 18.925 Dapat dikatakan bahwa pelamar alternatif A1 adalah alternatif yang terpilih sebagai alternatif terbaik. HASIL DAN PEMBAHASAN Implementasi Antar Muka a. Halaman Utama Gambar 3. Message Dialog jika Login Berhasil Gambar 4. Message Dialog jika Login Gagal b. Input Data Pelamar Beasiswa BBM Gambar 5. Input Data Pelamar c. Input Data Tahun Ajaran Gambar 2. Halaman Utama Gambar 6. Input Data Tahun Ajaran d. Pemberian dan Bobot Kriteria 27

Gambar 7. Pemberian dan Bobot Kriteria e. Penyimpanan dan Bobot Berhasil Dilakukan penerima beasiswa BBM pada Politeknik Negeri Padang 2. Sistem yang dibangun dapat mempercepat proses penyeleksian beasiswa dan mampu mengurangi kesalahan dalam menentukan penerima beasiswa. 3. Perancangan sistem pengambilan keputusan untuk menentukan penerima beasiswa BBM di Politeknik Negeri Padang sesuai prosedur yang diharapkan. DAFTAR PUSTAKA [1] Dwi Prasetyo, Didik. 2004, Tip dan Trik Pemograman Java 2. Jakarta : Elex Media Komputindo [2] Bambang Hariyanto. 2003. Esensi-Esensi Bahasa Pemograman Java. Bandung : Informatika. [3] Abdul Kadir. 2004, Dasar Pemograman Java 2. Yogyakarta : Andi Gambar 8. Penyimpanan dan Bobot f. Proses Perankingan [4] Sri Kusumadewi, Sri Hartati,, Agus Harjoko, dan Retantyo Wardoyo. 2006, Multi- Attribute Decision Making (FUZZY MADM). Yogyakarta: Graha Ilmu. [5] Shofwatul Imam dkk. 2011, A Topsis Multiple-Attribute Decision Making for Scholarship Selection, Telkomnika. Gambar 9. Proses Perankingan [6] Turban, Efran, Jay E Aronson, Ting Peng Liang, 2007. Decision Support System and Intelligent System Kesimpulan 1. Metode Multiple Attribute Decision Making (FMADM) dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) dapat diterapkan untuk menentukan 28