BAB I PENDAHULUAN. tumbuh secara cepat dan tidak terkendali melebihi sel-sel yang normal (Winarti,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian tentang pengaruh pemberian tomat (Solanum

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara disebut juga dengan carsinoma mammae merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel-sel di dalam tubuh yang tidak

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kanker merupakan masalah paling utama dalam bidang kesehatan dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel di dalam tubuh yang tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tomat merupakan tanaman yang berasal dari benua Amerika. Tanaman

BAB I PENDAHULUAN. jenis kanker yang mempunyai tingkat insidensi yang tinggi di dunia, dan kanker kolorektal) (Ancuceanu and Victoria, 2004).

Rata-rata Fluktuasi Berat Badan Mencit

BAB I PENDAHULUAN. di dunia setelah kanker paru-paru, hepar dan kolon. Insidensi kanker payudara

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang telah menjadi

yang tidak sehat, gangguan mental emosional (stres), serta perilaku yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatur perbaikan Deoxyribonucleic Acid (DNA) sehingga

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal dan tak terkontrol. Sel-sel tersebut terbentuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari semua kelompok usia dan ras. Jong (2005) berpendapat bahwa

I. PENDAHULUAN. Penggunaan rokok sebagai konsumsi sehari-hari kian meningkat. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada tahun 2004 (WHO, 2009). Berdasarkan data dari Globocan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah. sambal, jus buah, dan sebagai produk olahan tomat. Buah tomat (Solanum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. putih (leukosit). Eritrosit berperan dalam transpor oksigen dan. Sebagian dari sel-sel leukosit bersifat fagositik, yaitu memakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam air, tidak berbau dan sangat manis. Pemanis buatan ini mempunyai tingkat kemanisan 550

BAB I PENDAHULUAN. pada lingkungan hidup masyarakat terutama perubahan suhu, udara, sinar UV,

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2012, 32,6 juta orang hidup dengan kanker di

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus adalah penyakit tidak menular yang bersifat kronis dan

1. PENDAHULUAN. penambah rasa makanan dengan L-Glutamic Acid sebagai komponen asam

BAB 6 PEMBAHASAN. tahun, usia termuda 18 tahun dan tertua 68 tahun. Hasil ini sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel-sel di dalam tubuh yang tidak

PENDAHULUAN. semua orang menginginkan hal yang serba instan, termasuk makanan yang cepat

I. PENDAHULUAN. Infertilitas adalah ketidak mampuan untuk hamil setelah sekurang-kurangnya

BAB I PENDAHULUAN. kerja insulin, atau kedua-duanya (American Diabetes Association, 2005).

I. PENDAHULUAN. Parasetamol merupakan obat antipiretik dan analgetik yang telah lama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mutagen (mutagene) adalah bahan yang dapat menginduksi. deoxyribonucleic acid (DNA) menjadi mutasi. Adapun yang dimaksud dengan

I. PENDAHULUAN. dan fakta menunjukkan bahwa jumlah kasus kanker terus meningkat. etnik, paling sering menyebabkan kematian pada wanita Hispanik dan

I. PENDAHULUAN. mempunyai mortalitas yang tinggi, dan pengobatannya saat ini belum. memuaskan. Menurut WHO, Indonesia menduduki peringkat ke-6 dengan

I. PENDAHULUAN. tingkat gen akan kehilangan kendali normal atas pertumbuhannya. Tumor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dasar dari setiap manusia yang ada di bumi ini. Hak untuk hidup sehat bukan

kanker). Tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Perubahan pola makan di negara-negara berkembang seperti Indonesia

I. PENDAHULUAN. (maligne), suatu kelompok sel yang tiba- tiba menjadi liar dan memperbanyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses penuaan dan meningkatkan kualitas hidup. Proses menjadi tua memang

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan dalam jumlah kecil karena memiliki tingkat kemanisan yang tinggi,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, manusia amat tergantung kepada alam sekeliling. Yang

Kanker - Makanan Utama yang melawan Kanker

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari emisi pembakaran bahan bakar bertimbal. Pelepasan timbal oksida ke

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang memalui serangkaian fase yang disebut siklus sel. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dunia. Kanker rongga mulut ditemukan 2-5% dari seluruh keganasan, dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1 (kurangnya sekresi insulin) dan tipe 2 (gabungan antara resistensi

BAB I PENDAHULUAN. yang lain. Sifat utama sel kanker ditandai dengan hilangnya kontrol pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. mengonsumsi minuman beralkohol. Mengonsumsi etanol berlebihan akan

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan suatu masalah kesehatan pada masyarakat dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. resiko penyakit pada konsumen. Makanan fungsional ini mengandung senyawa atau

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyaring dan mengeluarkan sisa-sisa metabolisme juga zat-zat toksik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Infertilitas adalah salah satu masalah kesehatan utama dalam hidup, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Plumbum (Pb) merupakan salah satu jenis logam berat. Logam berat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Pada tahun 2000, kematian akibat kanker. diperkirakan mencapai 7 juta kematian (12% dari semua

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, pengujian dan pengembangan serta penemuan obat-obatan

I. PENDAHULAN. memetabolisme dan mengekskresi zat kimia. Hati juga mendetoksifikasi zat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Reactive Oxygen Species (ROS) adalah hasil dari metabolisme aerobik

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk persenyawaan dengan molekul lain seperti PbCl 4 dan PbBr 2.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu predisposisi terjadinya kanker kolon (Popivanova et

BAB 1 PEBDAHULUAN. kalangan usia <18 tahun dan persentasenya sebesar 51,4%. Sementara itu, insiden

I. PENDAHULUAN. progresif. Proses ini dikenal dengan nama menua atau penuaan (aging). Ada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. secara alamiah. Proses tua disebut sebagai siklus hidup yang normal bila

BAB I PENDAHULUAN. abnormal dan tidak terkendali. Ada tiga ciri utama keberadaan kanker, yakni

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. Senyawa 2-Methoxyethanol (2-ME) tergolong senyawa ptalate ester (ester

BAB I PENDAHULUAN. hidup secara tidak langsung menyebabkan manusia terus-menerus dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa, penderita diabetes mellitus di Indonesia pada tahun 2013 yang

I. PENDAHULUAN. Roundup adalah herbisida yang menggunakan bahan aktif glifosat yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kongenital. Diperkirakan ada kasus baru pada setiap

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB VI. PRAKTEK PANEN DAN PASCA PANEN

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan oksidatif dan injuri otot (Evans, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. lewat reaksi redoks yang terjadi dalam proses metabolisme dan molekul yang

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit penyebab kematian utama di dunia setelah penyakit jantung (Baratawidjaya & Rengganis,

BAB I PENDAHULUAN. yaitu radiasi UV-A ( nm), radiasi UV-B ( nm), dan radiasi UV-C

BAB 1 PENDAHULUAN. Kata kanker berasal dari kata Yunani, karnikos, yang berarti udang-karang dan

BAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita

BAB I PENDAHULUAN. belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut. Data Laboratorium

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup, yang berguna bagi kelangsungan hidupnya. Makanan penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kanker adalah pertumbuhan dan perkembangan sel yang tidak normal, yang tumbuh secara cepat dan tidak terkendali melebihi sel-sel yang normal (Winarti, 2010). Di Amerika Serikat dan beberapa negara berkembang lainnya, kanker sekarang ini bertanggung jawab untuk sekitar 25% dari seluruh kematian yang terjadi (Jemal et al., 2005). Di antara berbagai jenis kanker seperti kanker prostat, kanker rahim, kanker kulit, kanker kolon, kanker hati, kanker perut, kanker tulang, kanker darah, dan kanker payudara (Yashima, 2010), yang paling banyak ditakuti oleh kaum wanita adalah kanker payudara. Kanker payudara merupakan pembunuh kedua utama wanita di dunia setelah kanker leher rahim. Insidensi dan angka kematian yang diakibatkannya cukup tinggi, bahkan setiap tahun meningkat jumlahnya (Djerban et al., 2003). Kanker payudara terjadi karena adanya ketidaknormalan sel pada kelenjar saluran dan jaringan payudara yang dapat menginvasi jaringan di sekitar payudara. Penyebab dari kanker payudara adalah faktor umur, jenis kelamin, genetik (keturunan), radiasi, reproduksi dan faktor hormon (Kumar et al., 2007). Di Indonesia, berdasarkan Penelitian Jakarta Breast Cancer pada April 2001 sampai April 2003 menunjukkan bahwa dari 2.834 orang yang memeriksakan benjolan di payudaranya, 368 orang (13%) terdiagnosa kanker payudara (Naziya, 2006). Masalah utama yang dihadapi sekarang adalah banyaknya jumlah penderita 1

2 kanker payudara dan besarnya biaya pengobatan kanker, sehingga mendorong berkembangnya penelitian-penelitian tentang terapi alternatif kanker dengan menggunakan bahan-bahan alami sebagai upaya untuk pencegahan primer. Jaringan kanker payudara memiliki ciri histologi yang sangat khas saat diamati dengan mikroskop. Diantaranya terbentuk sel abnormal pada jaringan yang terdapat pada payudara, terutama pada saluran yang membawa air susu ke puting susu (ductal carcinoma in situ) (Peeters et al., 2003). Terjadi perubahan yang menampakkan proliferasi berat dari sel-sel epitel dengan dua atau lebih lapisan sel yang melebar ke arah lumen duktus, dengan ukuran epitel bervariasi disertai dengan banyaknya jumlah sel yang mengalami mitosis secara abnormal (Schnitt, 2003). Sebagian besar kanker disebabkan oleh faktor-faktor ekstrinsik, salah satunya yaitu zat-zat kimia yang bersifat karsinogenik. Golongan polisiklik aromatic hidrokarbon (PAH) merupakan salah satu zat karsinogenik kimia yang dapat menyebabkan kanker payudara, kanker kulit, kanker hati, leukemia, kanker paru-paru, dan kanker lambung serta kanker pada jaringan lainnya menurut Irwin (1997) dan Robbins (2007). Senyawa yang termasuk golongan PAH adalah dimetilbenz(α)antrasena (DMBA) (Nogueira et al., 2009). DMBA sudah banyak dipakai sebagai senyawa karsinogen dalam berbagai penelitian sebelumnya untuk menginduksi kanker payudara tikus (Singletary et al., 1998). DMBA memerlukan aktivasi metabolisme untuk menjadi reaktif. Aktivasi tersebut melibatkan enzimenzim sitokrom P-450 terutama CYP1A1/CYP monooxygenase dan epoksida hidrolase. Metabolisme substrat oleh enzim sitokrom P-450 umumnya

3 memerlukan oksigen yang lebih banyak dari substrat yang dimetabolisme, sehingga menghasilkan ROS (Namazi, 2009). Metabolisme DMBA oleh enzimenzim sitokrom P-450 dan epoksida hidrolase yang akan menyebabkan terbentuknya proximate carcinogen (karsinogen awal) yang selanjutnya berubah ultimate carcinogen (karsinogen akhir) yang dapat merusak DNA melalui pembentukan epoksid dihidrodiol. Epoksida dihidrodiol dapat membentuk DNA adduct (kompleks yang dibentuk oleh bagian DNA tertentu dengan senyawa mutagen kimia dengan ikatan kovalen) dan menyebabkan mutasi sel, akibatnya terbentuklah kanker (Melendez et al., 1999). Senyawa-senyawa yang mampu menghambat pertumbuhan kanker atau mengurangi kemungkinan kembali tumbuhnya sel kanker bisa didapatkan dengan mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan yang mengandung antioksidan, seperti karotenoid, vitamin A, C, dan E. Beberapa jenis karotenoid yang banyak terdapat di alam adalah karoten, likopen, xanthofil, kapxantin dan biscin (Winarti, 2010). Buah tomat (Solanum lycopersicum L.) merupakan tanaman yang berasal dari keluarga Solanaceae, memiliki kandungan vitamin A dan C serta senyawa antioksidan yang baik untuk kesehatan terutama likopen. Aktivitas antioksidan dari ekstrak metanol buah tomat diperoleh nilai IC 50 sebesar 44,06 µg/ml lebih besar dari vitamin C yaitu 3,63 µg/ml (Andayani et al., 2008). Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak tomat dan vitamin C mempunyai aktivitas antioksidan yang kuat karena mempunyai IC 50 kurang dari 200 µg/ml berdasarkan Blouis (1958) dalam Andayani et al., (2008). Likopen adalah zat warna merah yang paling banyak terdapat pada buah tomat, yang dapat menyerang radikal

4 bebas pemicu kanker (Winarti, 2010). Likopen memiliki kemampuan sepuluh kali lipat dalam perlindungan terhadap kanker dibandingkan dengan jenis karotenoid lainnya, efektif terutama terhadap kanker payudara, paru-paru, endometrium, dan prostat menurut Atkins (1999) dan Paola et al. (2011). Menurut penelitian Maulida dan Naufal (2010), dalam 100 g jus tomat terkandung likopen sebanyak 5,14 mg. Likopen menghambat enzim CYP1A1, sehingga dapat menghambat timbulnya radikal bebas yang salah satunya adalah ROS (reactive oxygen species) dan pembentukan DNA adduct (Mein et al., 2008). Dengan mekanisme kerja tersebut, likopen dapat mengurangi kerusakan oksidatif pada lipid, lipoprotein, protein dan DNA (Agarwal dan Rao, 2000) serta terjadinya mutasi sel. Mekanisme non-oksidatif melalui pengaturan fungsi gen, memperbaiki gapjunction communication, modulasi hormon dan respon imun atau pengaturan metabolisme yang semuanya dapat mengurangi dan menurunkan resiko penyakit kronik (Sudardjat dan Gunawan, 2003). Likopen juga dapat mengurangi resiko kanker dengan cara mengaktifkan enzim khusus pencegah kanker seperti enzim detoksifikasi fase II yaitu enzim glutation S-Transferase (GST), yang dapat menghilangkan karsinogen berbahaya dari sel-sel tubuh (Levy et al., 1995). Dhirhe et al. (2010), telah membuktikan bahwa pemberian tomat (Solanum lycopersicum L.) 250 mg/kgbb pada mencit selama inisiasi DMBA (bahan karsinogenik) dapat mengurangi pembentukan mikronukleus dalam sel sumsum tulang sebesar 33% dan mencegah perkembangan sel tumor pada kulit sebesar 84%. Mikronukleus merupakan hasil mutasi dari kromosom utuh yang patah dan

5 kemudian tampak sebagai nukleus berukuran kecil di dalam sel (Schmid, 1975). Menurut Agarwal dan Rao (2000), asupan likopen 40 mg/hari pada manusia dapat menurunkan resiko kanker paru-paru, prostat dan payudara sebesar 50%. Dengan demikian likopen pada tomat (Solanum lycopersicum L.) diharapkan dapat melindungi kelenjar mammae dari aktivitas karsinogenik senyawa DMBA. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk membuktikan potensi tomat (Solanum lycopersicum L.) terhadap aktivitas karsinogenik pada kelenjar mammae mencit (Mus musculus L.) betina yang diinduksi DMBA (7,12- dimetilbenz(α)antrasena). 1.2 Rumusan Masalah Dengan latar belakang tersebut di atas, dapat diajukan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh pemberian ekstrak tomat (Solanum lycopersicum L.) terhadap timbulnya perubahan histologi duktus kelenjar mammae pada mencit (Mus musculus L.) betina yang diinduksi DMBA? 2. Berapakah dosis ekstrak tomat (Solanum lycopersicum L.) yang optimal untuk mengurangi pengaruh DMBA terhadap duktus kelenjar mammae pada mencit (Mus musculus L.) betina? 1.3 Asumsi Penelitian Penelitian ini didasarkan bahwa tomat (Solanum lycopersicum L.) mengandung likopen yang berpotensi sebagai antioksidan yang dapat mencegah dan menetralisir radikal bebas di dalam tubuh, sedangkan 7,12-

6 dimetilbenz(α)antrasena (DMBA) akan menghasilkan metabolit DMBA yang merupakan radikal bebas di dalam tubuh dan menyebabkan mutasi sel pada kelenjar mammae. Jika ekstrak tomat diberikan bersama-sama dengan DMBA, diharapkan dapat memberikan efek proteksi terhadap kelenjar mammae dan mempercepat regenerasi serta pemulihan sel pada kelenjar mammae akibat aktivitas karsinogenik DMBA. 1.4 Hipotesis Penelitian 1.4.1 Hipotesis kerja 1. Jika tomat (Solanum lycopersicum L.) mengandung likopen sebagai antioksidan, maka pemberian ekstrak tomat dapat memberikan pengaruh terhadap perubahan histologi duktus kelenjar mammae pada mencit betina yang diinduksi dengan DMBA. 1.4.2 Hipotesis statistik 1. Ho : tidak ada pengaruh pemberian ekstrak tomat (Solanum lycopersicum L.) terhadap perubahan histologi duktus kelenjar mammae pada mencit betina yang diinduksi DMBA. Ha : ada pengaruh pemberian ekstrak tomat (Solanum lycopersicum L.) terhadap perubahan histologi duktus kelenjar mammae pada mencit betina yang diinduksi DMBA.

7 1.5 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan : 1. Mengetahui pengaruh pemberian tomat (Solanum lycopersicum L.) terhadap timbulnya perubahan histologi duktus kelenjar mammae pada mencit (Mus musculus L.) betina yang diinduksi DMBA. 2. Mengetahui dosis ekstrak tomat (Solanum lycopersicum L.) yang optimal untuk mengurangi pengaruh DMBA terhadap perubahan histologi duktus kelenjar mammae mencit (Mus musculus L.) betina. 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang manfaat tomat (Solanum lycopersicum L.) dalam memberikan efek proteksi terhadap kelenjar mammae dari aktivitas zat karsinogenik. Dengan adanya data tentang potensi tomat ini diharapkan dapat menjadi acuan tambahan pada penelitian selanjutnya. Penelitian ini juga diharapkan agar dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian klinis terhadap manusia mengenai manfaat tomat sebagai antikarsinogen dan antikanker.