PENGARUH PENAMBAHAN TUMBUKAN KULIT KERANG JENIS ANADARA GRANOSA SEBAGAI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN BETON K-225 ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENGGUNAAN CACAHAN GELAS PLASTIK POLYPROPYLENE (PP) TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BETON

PENGARUH PENAMBAHAN TUMBUKAN LIMBAH BOTOL KACA SEBAGAI BAHAN SUBTITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BETON

PENGARUH PENAMBAHAN WATERGLASS PADA SIFAT MEKANIK BETON. Oleh: Anita Setyowati Srie Gunarti, Subari, Guntur Alam ABSTRAK

PENGARUH BAHAN TAMBAHAN PLASTICIZER TERHADAP SLUMP DAN KUAT TEKAN BETON Rika Sylviana

Analisis Pemakaian Abu Vulkanik Gunung Merapi untuk Mengurangi Pemakaian Semen pada Campuran Beton Mutu Kelas II

PERBANDINGAN FILLER PASIR LAUT DENGAN ABU BATU PADA CAMPURAN PANAS ASPHALT TRADE BINDER UNTUK PERKERASAN LENTUR DENGAN LALU LINTAS TINGGI

STUDI PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI PENGISI DALAM PEMBUATAN BETON

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT SABUT KELAPA TERHADAP KUAT TEKAN BETON

PERBANDINGAN KUAT TEKAN MORTAR MENGGUNAKAN AIR SALURAN TARUM BARAT DAN AIR BERSIH

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu material yang banyak digunakan sebagai material

STUDI EKSPERIMENTAL SIFAT-SIFAT MEKANIK BETON NORMAL DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI AGREGAT KASAR

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH KALENG TERHADAP CAMPURAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR PALU DAN AGREGAT HALUS PASIR MAHAKAM DITINJAU DARI KUAT TEKAN

BAB IV METODE PENELITIAN

hendak dicapai, maka diskusi antara insinyur perencana dan pemborong pekerjaan

PEMANFAATAN LIMBAH KERAMIK SEBAGAI AGREGAT KASAR DALAM ADUKAN BETON

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang, dapat dikatakan penggunaan beton dapat kita jumpai

Campuran Beton terhadap Kuat Tekan

BAB V HASIL PEMBAHASAN

PENGARUH PERSENTASE BAHAN RETARDER TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PENGERASAN CAMPURAN BETON

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** Abstrak

PENGGUNAAN LIMBAH BAJA (KLELET) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA BETON. Hanif *) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan merupakan upaya yang dilakukan secara terus-menerus

BAB IV METODE PENELITIAN

PEMANFAATAN SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN PADA CAMPURAN BETON DITINJAU DARI KEKUATAN TEKAN DAN KEKUATAN TARIK BELAH BETON

4. Gelas ukur kapasitas maksimum 1000 ml dengan merk MC, untuk menakar volume air,

YULI TRIADI ( ) January 27, 2017 ANALISA KUAT TEKAN BETON DENGAN BAHAN AGREGAT PASIR DAN KERIKIL SUNGAI ROKAN KANAN KABUPATEN ROKAN HULU

PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK CANGKANG LOKAN SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

HUBUNGAN KUAT TEKAN BETON DENGAN JEDA WAKTU PENGECORAN

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR

PEMANFAATAN BETON DAUR ULANG SEBAGAI SUBSTITUSI AGREGAT KASAR PADA BETON MUTU TINGGI

TEKNIKA VOL.3 NO.1 APRIL_

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh pemakaian cacahan..., Johanes Chandra, FT UI, 2008

PENGARUH ADITIF SIKACIM TERHADAP CAMPURAN BETON K 350 DITINJAU DARI KUAT TEKAN BETON

BAB 1 PENDAHULUAN. proyek pembangunan. Hal ini karena beton mempunyai banyak keuntungan lebih

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu bahan material yang selalu hampir digunakan pada

PENGARUH LIMBAH PECAHAN GENTENG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN MUTU BETON 16,9 MPa (K.200)

BAB 3 METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah apa saja yang terdapat

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMAKAIAN VARIASI BAHAN TAMBAH LARUTAN GULA DAN VARIASI ABU ARANG BRIKET PADA KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI

PENGARUH PENGGUNAAN AGREGAT DAUR ULANG BETON KEDALAM CAMPURAN BETON K 175 (PENELITIAN)

Vol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH PERSENTASE BATU PECAH TERHADAP HARGA SATUAN CAMPURAN BETON DAN WORKABILITAS (STUDI LABORATORIUM) ABSTRAK

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN STELL FIBER TERHADAP UJI KUAT TEKAN, TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR PADA CAMPURAN BETON MUTU f c 25 MPa

KUAT TEKAN BETON DENGAN VARIASI AGREGAT YANG BERASAL DARI BEBERAPA TEMPAT DI SULAWESI UTARA

PENGARUH ABU TERBANG SEBAGAI FILLER UNTUK KUAT TEKAN BETON

PENGARUH KUAT TEKAN BETON DENGAN PENAMBAHAN SIKAMENT NN

PENGARUH MUTU BETON TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON PASCA BAKAR

PENGGUNAAN PECAHAN BOTOL KACA SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

BAB 3 METODOLOGI. penelitian beton ringan dengan campuran EPS di Indonesia. Referensi yang

Vol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : X

PENGARUH PENAMBAHAN ABU TERBANG (FLY ASH ) TERHADAP SIFAT FISIK DAN SIFAT MEKANIK BETON NUR CHOIRI ABSTRAK

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton merupakan material bangunan yang paling umum digunakan dalam

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PECAHAN BETON RECYCLE SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA BETON DENGAN MUTU RENCANA f c = 25 MPa

PENGARUH PENGGUNAAN RESIN EPOXY PADA CAMPURAN BETON POLIMER YANG MENGGUNAKAN SERBUK GERGAJI KAYU

PENGARUH AIR LIMBAH PADA ADUKAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR PADANG PANJANG PENGGANTI SEMEN UNTUK BETON NORMAL

PENGARUH PECAHAN BATA PRESS SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON TERHADAP NILAI KUAT TEKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH VARIASI FAKTOR AIR SEMEN DAN TEMPERATUR TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Irzal Agus. (Dosen Fakultas Teknik Unidayan Baubau) ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. beton (concrete). Beton merupakan bahan gabungan dari material-material

PENGARUH PEMAKAIAN AGREGAT KASAR DARI LIMBAH AMP TERHADAP KUAT TEKAN BETON fc 18,5 MPa

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I 1.1 LATAR BELAKANG

DEGRADASI MEKANIK BETON NORMAL PASCA BAKAR

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB I PENDAHULUAN. penyusunnya yang mudah di dapat, dan juga tahan lama. Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis yang lebih ringan dari

KAJIAN OPTIMASI KUAT TEKAN BETON DENGAN SIMULASI GRADASI UKURAN BUTIR AGREGAT KASAR. Oleh : Garnasih Tunjung Arum

BAB I PENDAHULUAN. mencampurkan semen portland, air, pasir, kerikil, dan untuk kondisi tertentu

Pengaruh Pemanfaat Tailing Batu Apung... H. Surya Hadi 44

PENAMBAHAN LIMBAH PADAT PABRIK GULA (BLOTONG) SEBAGAI PENGGANTI SEMEN PADA CAMPURAN BETON

PENGARUH VARIASI SUHU PADA PERAWATAN ELEVATED TEMPERATURE TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

SARFIN HALIM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis. Penentuan Bahan Material. Pengujian Bahan Material. Sesuai. Mix Desain. Sesuai. Pembuatan Benda Uji

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

ANALISA PERBANDINGAN KUALITAS BETON DENGAN AGREGAT HALUS QUARRY SUNGAI MARUNI MANOKWARI DAN KAMPUNG BUGIS SORONG

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat

1.2. TUJUAN PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

STUDI ESKPERIMENTAL SETTING TIME BETON MUTU TINGGI MENGGUNAKAN ZAT ADIKTIF FOSROC SP 337 & FOSROC CONPLAST R

Transkripsi:

36 PENGARUH PENAMBAHAN TUMBUKAN KULIT KERANG JENIS ANADARA GRANOSA SEBAGAI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN BETON K-225 Dede Indah Permana 1), Anita Setyowati Srie Gunarti 2), Elma Yulius 3) 123) Program Studi Teknik Sipil Universitas Islam 45 Bekasi Jl. Cut Meutia No. 83 Bekasi Telp. 021-88344436 Emai: de_jrs@yahoo.com ABSTRAK Perkembangan teknologi beton dimasa ini menuntut dilakukannya usaha untuk meningkatkan kinerja beton yang dihasilkan, baik dari segi mutu, bahan maupun cara yang diterapkan, hal ini tidak lepas dari tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap fasilitas infrastruktur yang semakin maju. Oleh karena itu perlu kiranya mencari alternatif lain sebagai bahan dasar beton yaitu pasir yang diganti dengan limbah tumbukan kerang. Telah dibuat beton alternatif dengan penambahan tumbukan kulit kerang jenis Anadara Granosa. Proses pre-treatment kulit kerang yaitu dijemur terlebih dahulu kemudian dihaluskan menggunakan alat penghancur (palu) sehingga dihasilkan tumbukan kulit kerang dengan lolos saringan 5 cm sebagai subtitusi agregat halus terhadap kuat tekan beton k-225 dengan komposisi penambahan tumbukan kulit kerang 0% : 2,5% : 5% : 7,5% : 10% dalam waktu perwatan 7 hari, 14 hari dan 28 hari menggunakan metode SNI dan JIS. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada usia 28 hari beton normal (0%) = 252,632 kg/cm 2, beton campuran 2,5% = 233,918 kg/cm 2, beton campuran 5% = 225,965 kg/cm 2, beton campuran 7,5% = 215,672 kg/cm 2, usia beton campuran 10% = 200,546 kg/cm 2. Dari hasil analisa disimpulkan, penambahan tumbukan kulit kerang jenis Anadara Granosa sebanyak 2,5%, 5%, 7,5% dan 10% terhadap agregat halus tidak dapat menambah kuat tekan beton melainkan menurunkan kuat tekan beton. Kata kunci : Kulit kerang, Anadara Granosa, beton alternatif, agregat halus PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Beton merupakan suatu bahan konstruksi yang banyak digunakan pada pembangunan sekarang ini. Beton didapat dari pencampuran bahan-bahan agregat halus dan kasar yaitu pasir, kerikil, dengan menambahkan secukupnya bahan perekat semen dan air sebagai bahan pembantu guna keperluan reaksi kimia selama proses pengerasan dan perawatan beton secara langsung. Nilai kekuatan serta daya tahan (durability) beton merupakan fungsi dari banyak faktor, diantaranya ialah nilai banding campuran dan mutu bahan susun, metode pengecoran, pelaksanaan finishing, temperatur, dan kondisi perawatan pengerasannya. Kerang adalah hewan air yang termasuk hewan bertubuh lunak (moluska). Semua kerang-kerangan memiliki sepasang cangkang (disebut juga cangkok atau katup) yang biasanya simetri cermin yang terhubung dengan suatu ligamen (jaringan ikat). Pada kebanyakan kerang terdapat dua otot aduktor yang mengatur buka-tutupnya cangkang. Pada pengujian ini meggunakan jenis kerang Anadara Granosa (Kerang Darah). Anadara Granosa (Kerang Darah) mempunyai dua buah cangkang yang dapat membuka dan menutup dengan menggunakan otot aduktor dalam tubuhnya. Cangkang pada bagian dorsal

37 tebal dan bagian ventral tipis. Cangkang ini terdiri atas 3 lapisan, yaitu (1) periostrakum adalah lapisan terluar dari kitin yang berfungsi sebagai pelindung (2) lapisan prismatic tersusun dari kristal-kristal kapur yang berbentuk prisma, (3) lapisan nakreas atau sering disebut lapisan induk mutiara, tersusun dari lapisan kalsit (karbonat) yang tipis dan parallel ( www.wikipedia.org ). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kekuatan beton terhadap agregat yaitu perbandingan agregat dan semen campuran, kekuatan agregat, bentuk dan ukuran, tekstur permukaan, gradasi, reaksi kimia dan ketahanan terhadap panas. Sifat beton yang mempengaruhi kekuatan beton adalah kemudahan pengerjaan, segregation dan bleeding. Adapun yang mempengaruhi klasifikasi beton berdasarkan beratnya adalah agregat kasar, sebab hampir 70% dari berat campuran diisi oleh agregat. Agar hasil yang diperoleh memuaskan, dibutuhkan pengenalan yang mendalam mengenai sifat-sifat yang berkaitan dengan suatu bahan yakni bahan-bahan penyusun beton tersebut. Kinerja yang menjadi perhatian penting para perencana struktur ketika merencanakan struktur yang menggunakan beton ada dua yaitu kekuatan tekan dan kemudahan pengerjaan. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti beton terdahulu menghasilkan suatu kontradiksi. Untuk menghasilkan beton dengan kekuatan tekan tinggi, penggunaan air atau faktor air terhadap semen haruslah kecil. Sayangnya, hal tersebut akan menyebabkan kesulitan dalam pengerjaan. Dengan semakin majunya teknologi, hal ini tidak lagi menjadi masalah telah ditemukan bahan tambah untuk beton. Perkembangan teknologi beton dimasa ini menuntut dilakukannya usaha untuk meningkatkan kinerja beton yang dihasilkan, baik dari segi mutu, bahan maupun cara yang diterapkan, hal ini tidak lepas dari tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap fasilitas infrastruktur yang semakin maju. Oleh karena itu perlu kiranya mencari alternatif lain sebagai bahan dasar beton yaitu pasir yang diganti dengan limbah tumbukan kerang. Usaha untuk memanfaatkan limbah tumbukan kerang bukan saja akan mengurangi masalah lingkungan akan tetapi dapat memberikan nilai ekonomis terhadap konstruksi, serta suatu upaya pelestarian sumber daya alam. 2. Perumusan Masalah Dalam penelitian ini dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti, yaitu seberapa besar pengaruh penambahan tumbukan kerang terhadap nilai kuat tekan beton yang dihasilkan. 3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tumbukan kerang terhadap kuat tekan beton K-225 Manfaat dari penelitian ini adalah dapat mengetahui aplikasi dilapangan dan memanfaatkan limbah tumbukan kerang sebagai bahan pengganti pasir. 4. Batasan Masalah Penelitian ini terbatas pada bagian tertentu yang perlu untuk diketahui sebagai persyaratan bahan konstruksi. Mengingat keterbatasan waktu, biaya dan kemampuan peneliti, maka kajian yang bersifat laboratorium ini akan dibatasi pada: 1. Mencari besaran optimal kuat tekan pada campuran beton dengan penambahan tumbukan Kerang Anadara Granosa dan melakukan pengujian standar seperti: a. Pengujian fisik agregat. b. Mix Design. c. Pengujian kekentalan (slump) beton. d. Pengujian kuat tekan beton. 2. Pengujian kuat tekan beton yang dilakukan pada beton umur 7 hari, 14 hari, dan 28 hari dengan komposisi penambahan tumbukan keramik masing-masing 0%, 2.5%, 5 %, 7.5%, 10% terhadap berat pasir. 3. Mutu beton yang diuji (beton normal), dan yang akan dicapai dengan penambahan tumbukan keramik adalah mutu beton K-225. 4. Bahan pembuat beton: a) Pasir yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasir Mundu Cirebon b) Kerikil yang digunakan dalam penelitian ini adalah kerikil Cibarusa Purwakarta.

38 5. Semen yang digunakan type I dengan merk Tiga Roda buatan Perusahaan Indocement. 6. Tumbukan Kerang yang digunakan berasal dari limbah kerang. 7. Kajian ini tidak sampai melakukan analisa anggaran biaya dalam aplikasi di lapangan. METODE PENELITIAN Penjelasan Umum Metode yang dilakukan penulis untuk menyusun skripsi mengenai Pengaruh Penambahan Tumbukan Kulit Kerang Jenis Anadara Granosa Sebagai Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan Beton Mutu K 225 ini sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan di Laboratorium Beton Universitas Islam 45 Bekasi. 2. Mutu rencana beton K-225. 3. Bahan yang digunakan berupa agregat halus dari Mundu Cirebon, agregat kasar dari Cibarusa, filler berupa semen produksi PT. Indocement, dan bahan tambah tumbukan kulit kerang. 4. Tumbukan kerang Anadara Granosa 5. Dosis penambahan tumbukan kerang sebesar 0%, 2.5%, 5%, 7.5%, 10% terhadap berat pasir. 6. Penelitian dilakukan dengan cara menguji bahan material, mix design, dan membuat benda uji sesuai dengan rencana campuran yang telah ditentukan, kemudian sample diuji berdasarkan umur perawatan benda uji (7 hari, 14 hari, 28 hari) dengan cara tekan. Bahan Material Bahan material yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi : 1. Semen Portland Tipe : Jenis 1 (PCC) Merk : Semen Tiga Roda 2. Agregat Halus Tipe Ukuran Sumber 3. Agregat Kasar Tipe Ukuran Sumber 4. Air Percampuran Sumber 5. Bahan Tambah Jenis Ukuran Sumber : Pasir Alam (Mundu) : 0,074 mm 4,75 mm : Cirebon, Jawa 27 Barat : Batu pecah (Split) : 20 mm : Cibarusa, Purwakarta : Air Laboraturium T. Sipil UNISMA 45 Bekasi : Berupa limbah tumbukan kulit kerang Anadara Granosa (kerang darah) : 0,074 mm (lolos saringan 2,00 mm) : Didapat dari limbah seafood dan TPA (tempat pembuangan akhir) Tahapan dan Prosedur Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian di laboratorium ini direncanakan beberapa tahapan kerja, yaitu: 1. Tahap Pertama, penelitian terhadap bahan dasar pembentuk beton untuk mengetahui sifat dan karakternya. 2. Tahap Kedua, rencana perhitungan, pembuatan adukan, pembuatan benda uji kubus, serta perawatan beton selama proses pengikatan awal. 3. Tahap Ketiga, pengujian terhadap kuat tekan, benda uji yang berbentuk kubus. 4. Tahap keempat, menganalisa data hasil pengujian beton segar dan beton yang telah mengeras (hasil pengujian tahap ketiga). Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan.

39 Komposisi Campuran Beton Dalam penelitian ini, campuran beton ditambahkan dengan tumbukan keramik terhadap berat pasir. Persentase penambahan tumbukan kulit kerang Anadara Granosa dalam campuran beton dapat dilihat pada tabel Tabel 1. Sample Beton Yang Akan Diuji Komposisi No Tumbukan Kulit Usia Beton Sample Kerang 1. 0% 7 hari, 14 hari, 28 hari @ 3 sample 2. 2,5% 7 hari, 14 hari, 28 hari @ 3 sample 3. 5% 7 hari, 14 hari, 28 hari @ 3 sample 4. 7,5% 7 hari, 14 hari, 28 hari @ 3 sample 5. 10% 7 hari, 14 hari, 28 hari @ 3 sample Jumlah : 5 x 3 x 3 = 45 sample Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian Pengaruh Penambahan Tumbukan Kulit Kerang Jenis Anadara Granosa Sebagai Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan Beton Mutu K 225 tergambar dalam gambar 1. Hasil dan Analisa Pengujian Kuat Tekan Beton 1. Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Umur 7 Hari 1. Hasil pengujian kuat tekan beton pada umur perawatan 7 hari. Tabel 2. Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Umur 7 Hari Penambahan Tanggal Slump Kuat Tekan Tumbukan Kerang Pembuatan Pengujian (cm) KN Kg/cm 2 0% 18 Des 2012 25 Des 2012 12 2,5 % 19 Des 2012 26 Des 2012 12 359 365 358 167,953 170,760 167,485 Rata - rata 168,733 332 155,322 332 155,322 325 147,368 Rata - rata 152,671 324 151,579 314 146,901 317 148,304 5 % 20 Des 2012 27 Des 2012 12 Rata - rata 148,928 310 145,029 300 140,351 304 142,222 7,5 % 21 Des 2012 28 Des 2012 12 10 % 22 Des 2012 29 Des 2012 12 Sumber: Hasil Uji Laboratorium, 2013 Rata - rata 145,534 278 130,058 285 133,333 281 131,462 Rata - rata 131,612 σ28 259,589 234,878 229,119 219,283 202,480

40 Mulai Studi Literatur Persiapan Bahan Material Pengujian Bahan / Material tidak Ya Pembuatan Benda Uji Pengujian Benda Uji tidak Ya Analisa Hasil Penyusunan Laporan Selesai Gambar 1. Bagan Alir Penelitian

σ28 41 HASIL PENGUJIAN BETON 7 HARI 200,000 150,000 100,000 50,000 0 0% 2,5% 5% 7,5% 10% Penambahan Tumbukan Kulit Gambar 2. Grafik Kuat Tekan Beton Umur 7 Hari Dari hasil pengujian kuat tekan beton umur 7 hari, dapat disimpulkan, campuran beton yang ditambahkan tumbukan kulit sebanyak 0% terhadap berat pasir, memiliki kuat tekan optimum dibanding campuran lain, yaitu sebesar 168,733 kg/cm 2. 2.Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Umur 14 Hari Tabel 3. Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Umur 14 hari Penambahan Tumbukan Kerang Tanggal Slump Kuat Tekan Pembuatan Pengujian (cm) KN Kg/cm 2 σ28 1 2 3 4 5 6 8 0% 18 Des 2012 01 Jan 2013 12 480 484 476 224,561 226,433 222,290 Rata - rata 224,561 468 218,947 465 217,544 460 215,205 2,5 % 19 Des 2012 02 Jan 2013 12 Rata - rata 217,232 430 201,170 434 203,041 425 198,830 5 % 20 Des 2012 03 Jan 2013 12 Rata - rata 201,014 408 190,877 414 193,684 410 191,813 7,5 % 21 Des 2012 04 Jan 2013 12 Rata - rata 192,125 378 176,842 384 179,649 384 179,649 10 % 22 Des 2012 05 Jan 2013 12 Rata - rata 178,173 Sumber: Hasil Uji Laboratorium, 2013 255,183 246,854 228,424 217,969 203,084

σ28 42 HASIL PENGUJIAN BETON 14 HARI 250,000 200,000 150,000 100,000 50,000 0 0% 2,5% 5% 7,5% 10% Penambahan Tumbukan Kulit Gambar 3. Grafik Kuat Tekan Beton Umur 14 Hari Dari hasil pengujian kuat tekan beton umur 14 hari dapat disimpulkan, campuran beton yang ditambahkan tumbukan kulit sebanyak 0% terhadap berat pasir, memiliki kuat tekan optimum dibanding campuran lain, yaitu sebesar 224,561 kg/cm 2. 3. Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Umur 28 Hari Tabel 4. Hasil Pengujian Kuat Tekan beton Umur 28 Hari Penambahan Tumbukan Kerang Tanggal Slump Kuat Tekan Pembuatan Pengujian (cm) KN Kg/cm 2 σ28 1 2 3 4 5 6 8 0% 18 Des 2012 15 Jan 2013 12 534 540 545 250,292 252,632 254,977 Rata - rata 252,632 499 233,450 495 231,579 506 236,725 2,5 % 19 Des 2012 16 Jan 2013 12 Rata - rata 233,918 487 227,836 482 225,497 480 224,561 5 % 20 Des 2012 17 Jan 2013 12 Rata - rata 225,965 465 217,544 462 216,140 458 213,333 7,5 % 21 Des 2012 18 Jan 2013 12 Rata - rata 215,672 434 203,041 430 201,169 422 197,427 10 % 22 Des 2012 19 Jan 2013 12 Rata - rata 200,546 Sumber: Hasil Uji Laboratorium, 2013 252,633 233,918 225,965 215,672 200,546

σ28 43 HASIL PENGUJIAN BETON 28 HARI 300,000 250,000 200,000 150,000 100,000 50,000 0 0% 2,5% 5% 7,5% 10% Penambahan Tumbukan Kulit Gambar 4. Grafik Kuat Tekan Umur 28 Hari Dari hasil pengujian kuat tekan beton umur 28 hari dapat disimpulkan, campuran beton yang ditambahkan tumbukan kulit sebanyak 0% terhadap berat pasir, memiliki kuat tekan optimum dibanding campuran lain, yaitu sebesar 197,07 kg/cm 2. Hasil Pengujian Dan Analisa Kuat Tekan Beton Dengan Persentase Tumbukan Kulit Kerang Tabel 5. Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Tumbukan Kerang Umur (hari) Rata-rata Kuat Tekan Beton (Kg/cm²) 0% 2,5% 5% 7,5% 10% 7 168,733 152,671 148,928 145,534 131,612 14 224,561 217,232 201,014 192,125 178,713 28 252,632 233,918 225,965 215,672 200,546 Sumber: Hasil Uji Laboratorium, 2013

σ28 44 HASIL PENGUJIAN BETON 300,000 250,000 200,000 150,000 100,000 50,000 28 HARI 7 HARI 14 HARI 0 0% 2,5% 5% 7,5% 10% Penambahan Tumbukan Kulit Gambar 5. Grafik Kuat Tekan Beton Umur Perawatan Pada Gambar 5, kuat tekan pada masing-masing persentase campuran beton mengalami penurunan. Dari hasil pengujian kuat tekan beton umur 28 hari, kuat tekan beton normal (tanpa campuran tumbukan kerang) sebesar 252,632 kg/cm 2, sementara kuat tekan beton yang ditambahkan tumbukan kulit kerang mengalami penurunan pada campuran 10% sebesar 200,546 kg/cm 2, campuran 7,5% sebesar 215,672 kg/cm 2, 5% sebesar 225,965 kg/cm 2, 2,5% sebesar 233,918 kg/cm 2. Sedangkan bila kuat tekan yang harus dicapai berdasarkan rencana sebesar 225 kg/cm 2. Artinya pada penambahan tumbukan kulit kerang sebesar 2,5%, 5%, 7,5%, 10% terhadap campuran beton normal tidak akan menambah kuat tekan beton. Hal ini bisa dikarenakan akibat kulit kerang mengandung garam sehingga menurunkan kuat tekan. Tabel perbandingan pengaruh penambahan tumbukan kulit kerang terhadap kuat tekan beton : Tabel 6. Tabel Perbandingan Pengaruh Penambahan Komposisi (%) Kuat tekan beton 0% 252,632 kg/cm 2 2,5% 233,918 kg/cm 2 5% 225,965 kg/cm 2 7,5% 215,672 kg/cm 2 10% 200,546 kg/cm 2 Sumber : Hasil Uji Laboraturium, 2013 Analisa Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Penambahan kuat tekan beton normal (tanpa tumbukan kulit kerang) nilai kuat tarik betonnya sebesar: (252,632 225) Nilai penambahan kuat tekan beton = x 100% = 12,28 % 225

45 Sedangkan penurunan nilai kuat tekan beton dengan tambahan tumbukan kulit terhadap beton konvensional yaitu sebesar: 1. kuat tekan beton dengan campuran tumbukan kulit kerang Anadara Granosa 2,5%, Nilai penurunan kuat tekan beton = (252,632 233,918) x 100% = 7,408 % 252,632 2. kuat tekan beton dengan campuran tumbukan kulit kerang Anadara Granosa 5%, (252,632 225,96) Nilai penurunan kuat tekan beton = x 100% = 10,557 % 252,632 3. kuat tekan beton dengan campuran tumbukan kulit kerang Anadara Granosa 7,5%, (252,632 215,672) Nilai penurunan kuat tekanbeton = x 100% = 14,629 % 252,632 4. kuat tekan beton dengan campuran tumbukan kulit kerang Anadara Granosa 10%, (252,632 200.546) Nilai penurunan kuat tekan beton = x 100% = 20,617 % 252,632 Dari hasil analisa disimpulkan, penambahan tumbukan kulit kerang jenis Anadara Granosa sebanyak 2,5%, 5%, 7,5% dan 10% terhadap agregat halus tidak dapat menambah kuat tekan beton melainkan menurunkan kuat tekan beton. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisa hasil pengujian, hasil penelitian Pengaruh Penambahan Tumbukan Kulit Kerang Jenis Anadara Granosa Sebagai Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan Beton Mutu K- 225 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Semua bahan yang digunakan dalam penelitian ini (agregat halus dan agregat kasar) memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, sehingga layak untuk dijadikan bahan campuran beton dalam penelitian. 2. Kuat tekan beton normal (tanpa bahan tambah tumbukan kulit kerang) umur 28 hari, nilai kuat tekan sebesar 252,632 kg/cm 2. 3. Kuat tekan beton dengan penambahan tumbukan kulit kerang 2,5% pada umur 28 hari sebesar 233,918 kg/cm 2 atau turun sekitar 7,408 % dari beton normal 4. Kuat tekan beton dengan penambahan tumbukan kulit kerang 5% pada umur 28 hari sebesar 225,965 kg/cm 2 turun sekitar 10,557 % dari beton normal 5. Kuat tekan beton dengan penambahan tumbukan kulit kerang 7,5% pada umur 28 hari sebesar 215,672 kg/cm 2 atau turun sekitar 14,629 % dari beton normal 6. Kuat tekan beton dengan penambahan tumbukan kulit kerang 10% pada umur 28 hari sebesar 200,546 kg/cm 2 atau turun sekitar 20,617 % dari beton normal 7. Tumbukan kulit kerang jenis Anadara Granosa tidak dapat dipergunakan untuk bahan tambahan. 5.2 Saran Dari uraian diatas dan merujuk kepada hasil penelitian, maka untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik disarankan beberapa hal sebagai berikut: 1. Pemanfaatan tumbukan kulit kerang Anadara Granosa pada beton harus digabungkan dengan bahan additif lain untuk dapat meningkatkan kuat tekannya. 2. Untuk penelitian sejenis, perlu menggunakan mesin pengaduk/mixer dengan kapasitas yang lebih besar, agar pengadukan dalam satu persentase bahan tambah bisa dilakukan dalam satu kali pengadukan. 3. Tidak bisa digunakan untuk aplikasi kontruksi dikarenakan adanya kandungan garam pada kulit kerang dan bersifat getas.

46 DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2008, Panduan Praktikum Teknologi Beton, Dept. PU Puslitbang SDA Balai Irigasi, Bekasi. Anonim, 2008, SNI 1968:2008 (Medote Pengujian Tentang Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar), Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. Anonim, 2008, SNI 1969:2008 (Medote Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar), Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. Anonim, 2008, SNI 1970:2008 (Medote Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus), Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. Anonim, 2008, SNI 1974:2008 (Medote Pengujian Kekentalan Slump Beton), Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. Anonim, 2008, SNI 1972:2008 (Medote Pengujian Kuat Tekan Beton), Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. Aji, Pujo., Purwono, Rachmad., Pengendalian Mutu Beton Sesuai SNI, ACI, dan ASTM, Itspress, 2010. Alam, Guntur.,2010, Penelitian Pengaruh Penambahan Waterglass Pada Sifat Mekanik Beton, Tugas Akhir Fakultas Teknik Sipil, Universitas Islam 45, Bekasi. Chandra, Johanes., 2008, Pengaruh Pemakaian Cacahan Limbah Gelas Plastik Polypropolene (PP) Pada Kuat Tarik dan Kuat Lentur Material Beton,, Tugas Akhir Fakultas Teknik Sipil, Universitas Indonesia, Depok. JIS (Japanese Industrial Standard) Kartini, Wahyu., 2007, Penggunaaan Serat Polypropylene Untuk Meningkatkan Kuat Tarik Belah Beton, Tugas Akhir Universitas Veteran, Jawa Timur. Mulyono,T.,2003, Teknologi Beton, penerbit Andi, Yogyakarta. Murdock, L.J., Brook, K.M., Hendarko, Stephanus,. Bahan dan Praktek Beton. Edisi ke empat, Erlangga, 1986. Nasution, Amrinsyah., S-321 Struktur Beton I, ITB. Nugraha, Paul., Antoni., Teknologi Beton Dari Material Pembuatan ke Beton Kinerja Tinggi, ANDI, 2007. PBI 1971, Peraturan Beton Bertulang Indonesia N.I 2. Sjah, Jessica., 2008, Pengaruh Pemakaian Cacahan Limbah Gelas Plastik Polypropylene (PP) Pada Kuat Tekan Dan Kuat Geser Material Beton,, Tugas Akhir Fakultas Teknik Sipil, Universitas Indonesia, Depok. Tjokrodimulyo, K., 1995, Teknologi Beton, Jurusan Teknik Sipil UGM, Yogyakarta. Tjokrodimulyo, K., 1996, Teknologi Beton, Penerbit Nafari, Yogyakarta. Wikipedia Indonesia. http://id.wikipedia.org.