PENGGUNAAN MULTIMEDIA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN MENENTUKAN JARAK PADA BANGUN RUANG Nora Surmilasari Dosen FKIP Universitas PGRI Palembang Abstrak: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah belajar dengan menggunakan multimedia pada pembelajaran matematika pokok bahasan menentukan jarak pada bangun ruang. Multimedia yang digunakan adalah multimedia yang dikembangkan berdasarkan pendekatan konstruktivisme dengan menggunakan powerpoint. Pengambilan data dilakukan di SMA Islam Az-Zahra kelas X.2. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Rata-rata nilai akhir siswa 77,78 yang termasuk kategori baik. Kata kunci: Multimedia, hasil belajar, bangun ruang a. PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan matematika sebagai bagian integral dari kurikulum nasional mempunyai peranan yang strategis dalam pembentukan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Cara yang efektif untuk meningkatkan SDM Indonesia antara lain melalui peningkatan kualitas dan mutu pendidikan (Martuhah, 2008). Di Indonesia, upaya meningkatkan kualitas pendidikan terusmenerus dilakukan baik secara konvensional maupun inovatif. Menurut Azizah (2012) pendidikan merupakan salah satu aspek yang berperan penting dalam upaya menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk pembangunan bangsa. Kualitas dan mutu pendidikan matematika sangat berkaitan erat dengan peran aktif guru dalam proses belajar mengajar di sekolah. Baik dalam memilih model pembelajaran yang inovatif maupun dalam memilih media pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang diajarkan demi tercapainya tujuan pendidikan. Media pembelajaran adalah salah satu sarana penting yang dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran. Di samping itu, berdasarkan hasil penelitian Maftuhah 1195
(2008) penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan minat belajar. Media pembelajaran juga dapat meningkatkan interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin pesat saat ini telah membawa implikasi perubahan dalam dunia pendidikan, dengan mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam memanfaatkan hasilhasil teknologi dalam proses pembelajaran. Selain itu, kurikulum tahun 2013 yang rencananya akan menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang masih berlaku saat ini akan berbeda dengan adanya tambahan atau polesan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada setiap pelajaran. Salah satu bentuk perkembangan teknologi adalah teknologi komputer. Komputer dapat menyajikan audio dan visual yang sangat menarik dengan berbagai software pendukung. Hal ini menjadikan komputer sebagai salah satu media yang dianggap tepat dan sesuai dalam pembelajaran. Thomas dan Sullivan (Dalam Arnold dan Lawson, 2003) menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan komputer dalam kelas-kelas matematika dapat membantu siswa untuk memahami konsep-konsep abstrak. Menurut Salusu (2008) Mulai dari tahun 90an, beberapa riset menekankan perlunya komputer serta visualisasi dalam pembelajaran matematika. Kariadinata (2004) pernah meneliti tentang penggunaan teknologi komputer (multimedia interaktif) dan menyimpulkan bahwa penggunaan teknologi komputer (multimedia interaktif) dalam pembelajaran matematika sangat memungkinkan untuk meningkatkan kemampuan berfikir yang diharapkan. Hal ini mengingat bahwa multimedia interaktif memiliki kelebihan yaitu bermanfaat dalam membangun kemampuan berfikir siswa. Demikian pula dengan Studi yang dilakukan Munir (2003) menyimpulkan bahwa anak-anak termotivasi belajar literasi dengan lebih berkesan apabila proses pembelajarannya melibatkan penggunaan multimedia. Kualitas pendidikan, khususnya pendidikan matematika di Indonesia dewasa ini masih belum seperti yang harapkan, baik dalam penguasaan materi maupun sikap siswa terhadap matematika khususnya pada materi Dimensi Tiga kelas X SMA. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian Pengembangan Mutu Pendidikan (PPMP) 2011 untuk Provinsi Sumatera Selatan yang dilakukan oleh Tim Dosen dari Unsri, materi Dimensi Tiga adalah salah satu materi yang belum dikuasai peserta didik. Faktor penyebabnya pun bervariasi dari rendahnya 1196
motivasi belajar siswa, jam pelajaran yang sedikit, kemampuan guru yang belum baik, sampai pada penggunaan media dan bahan ajar yang kurang mendukung. Hasil observasi awal penulis di salah satu SMA di palembang, pada RPP guru matematika khususnya pada materi Dimensi Tiga, terlihat bahwa guru tidak menggunakan media pembelajaran lain selain buku pegangan siswa dan LKS saat menyampaikan pelajaran matematika pokok bahasan Dimensi Tiga. Hasil belajar siswa pada materi Dimensi Tiga tidak cukup baik. masih banyak siswa yang mendapatkan hasil belajar dibawah nilai ketuntasan belajar. Menurut guru matematika yang mengajar, siswa paling sulit untuk menentukan jarak pada bangun ruang. Menurut Yunaka (2008) Kurangnya kompetensi matematika siswa SMA salah satu penyebabnya mereka merasa bosan dan jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran matematika di kelas serta kurang menyenangi materi matematika yang dianggap materi yang menakutkan yang berimbas pada kurangnya pemahaman dalam matematika dan rendahnya kompetensi matematika. Dimensi Tiga yang diajarkan di kelas X SMA seharusnya dapat menjadi materi yang cukup menantang untuk dipelajari oleh siswa karena memiliki terapan yang luas khususnya yang berkaitan dengan geometri. Akan tetapi pembelajaran materi Dimensi Tiga yang diberikan kepada siswa tidak dikemas sehingga menarik minat siswa untuk mempelajari. Siswa membutuhkan media pendukung yang dapat menarik minat mereka dalam mempelajari materi Dimensi Tiga. Sehingga tujuan pembelajaran matematika memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh dalam materi tersebut dapat tercapai (Depdiknas, 2006). Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah belajar dengna menggunakan multimedia Penelitian ini berjudul Penggunaan Multimedia pada Pembelajaran Patematika Pokok Bahasan Menentukan Jarak pada Bangun Ruang. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana hasil belajar matematika siswa setelah belajar dengan menggunakan multimedia 1197
Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa setelah belajar dengan menggunakan multimedia. b. Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif menggunakan data kualitatif dan kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil belajar siswa setelah belajar dengna menggunakan multimedia. Adapun prosedur penelitian dibagi menjadi dua tahapan, yaitu tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan. Tahap Perencanaan/Persiapan; Membuat Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP); Mempersiapkan multimedia; Membuat daftar kelompok belajar yang dipilih dalam subjek penelitian dengan anggota 5 orang atau lebih secara heterogen yang artinya anggota dalam tiap-tiap kelompok bervariasi. Tahap Pelaksanaan, pada kelas penelitian, diberikan materi pembelajaran dengan menggunakan multimedia. Baik materi pembelajaran, latihan soal semua dikemas dalam multimedia. Guru hanya berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa apabila siswa menemui kesulitan dalam mengoperasikan multimedia ataupun dalam memahami materi yang ada pada multimedia. Penelitian dilakukan sebanyak dua kali pertemuan sampai materi menentukan jarak pada bangun ruang selesai. Kemudian pada pertemuan ketiga dilakukan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah belajar dengna menggunakan multimedia. c. Hasil Penelitian dan Pembahasan Analisis Hasil Belajar Siswa Rentang Nilai Kategori Jumlah Persentase 90-100 Sangat Baik 3 12% 70 89,99 Baik 21 81% 50 69,99 Cukup 2 8% 30 49,99 Kurang 0 0% 0 29,99 Gagal 0 0% Jumlah 26 100% 1198
Nilai rata-rata perolehan siswa adalah 77,78. dengan demikian rata-rata hasil belajar siswa ini sudah termasuk kategori baik. Multimedia berdasarkan pendekatan kosntruktivisme dikatakan mempunyai efek potensial terhadap hasil belajar jika 75% atau lebih siswa memperoleh nilai 70 atau lebih. Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa 24 orang siswa (92%) siswa mendapat nilai 70 atau lebih. Hal ini menunjukkan bahwa multimedia mempunyai efek potensial terhadap hasil belajar. d. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Hasil belajar yang diperoleh siswa dikategorikan baik dengan rata-rata 77,78. e. Daftar Pustaka Arnold, L dan Lawson, M (2003). Spatial Problem-Solving in Year 7 Mathematics: An Examination of the Effects of Use of a Computer-Mediated Sofware Program. Matehematics Education Research Journal th 2003, Vol.15, No2,187-202. Azizah. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran Adobeflash Player Pokok Bahasan Segitiga dan Segi empat di Kelas VIII. Prosiding ALPTKSI- UPGRI Palembang, Indonesia, 644-656. Depdiknas. (2006). Kurikulum tingkat Satuan pendidikan: Standar kompetensi Pendidikan Matematika. Jakarta: Depdiknas. Kariadinata, R. (2004). Penerapan Teknologi Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Matematika sebagai Salah Satu Upaya Mengisi Tuntutan Kurikulum Matematika 2004. Prosiding Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI. Bandung 1(2), 102-114 Maftuhah. (2008). Analisis Wancana Pendidikan Matematika Berbasis Multimedia Dalam Media Online. Perpustakaan digital UIN Sunan Kalijaga 1199
Yogyakarta. Tersedia pada: http://digilib.uin-suka.ac.id/ diakses tanggal: 21 Desember 2012. Munir. (2003). Penggunaan Teknologi Multimedia Terhadap motivasi Belajar anak-anak Prasekolah Dalam Pembelajaran Literasi. Jurnal Mimbar Pendidikan Bandung: IKIP, XXII, (3). Salusu, A. (2008). Penyelesaian matematika Berbasis Teknologi Komputer. Prosiding konferensi nasional Matematika, Palembang: program pascasarjana unsri XIV, 705-713. Yunaka. (2008). Model Pembelajaran Matematika Berbasis Komputer Sebagai Strategi untuk Meningkatkan Sikap pada Siswa SMA. Prosiding konferensi nasional matematika Palembang: program pascasarjana unsri, XIV, 808-815 1200