MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN GEOMETRI DAN PENGUKURAN DENGAN METODE QUANTUM TEACHING KELAS III SDN 61/III KEBUN BARU

dokumen-dokumen yang mirip
Siti Mawaddah, Raihanatul Jannah

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

BAB VI PENUTUP. semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya di peroleh nilai rata-rata 3,12

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan

Penggunaan Metode Pembelajaran Inquiry Untuk Meningkatakan Hasil Belajar IPA

BAB V PENUTUP. dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: menggunakan alat peraga torso pada siklus I diperoleh rata-rata

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan Nasional (UU No. 20/2003),menyatakan: Manusia membutuhkan

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, M Pengembangan Kurikulum. Bandung: Pustaka Setia.

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO

BAB V KESIMPULAN. maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga secara tidak langsung akan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat, menyebabkan semakin derasnya arus informasi dan

Volume 17, Nomor 2, Hal ISSN: Juli Desember 2015

PENGARUH PENERAPAN METODE ECLECTIC TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI MTS AN-NUR JAGASATRU CIREBON SKRIPSI.

BAB V PENUTUP. 1. Penerapan model pembelajaran Think Pair-Share (TPS) pada mata

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS V SDN 17 SAPAN KECAMATAN BATANG KAPAS

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

ABSTRAK MODEL ARIES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR COGNITIF SISWA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MELALUI METODE PROBLEM POSING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SDN 16 PASAMAN

PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DASAR II PADA MAHASISWA SEMESTER II T.A GENAP 2008/2009 PRODI FISIKA UNIB

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Pemilihan model

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Minat Belajar terhadap Prestasi

ABSTRAK. Kata Kunci : Aktivitas, Hasil Belajar Siswa, Metode Demonstrasi PENDAHULUAN

BAB V PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran college ball terhadap

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI DAN PENGUKURAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

PENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Universitas Muhammadiyah Purwokerto. J l Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto Telp. (0281)

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

Mudjiono, dan Dimyati Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta. Mulyasa, E Menjadi Guru Profesional menciptakan Pembelajaran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penerapan metode

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: faktor eksternal siswa yang sebesar 44,75%. Gedung di SMK N 1 Seyegan.

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar menjadi manusia yang cerdas, terampil dan bermoral

DAFTAR PUSTAKA. Afandi, Yazid Fiqih Muamalah dan Implementasinya dalam Lembaga Keuangan Syari ah. Yogyakarta: Logung Pustaka.

Keywords: Quantum Teaching model, visual media, science, learning

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PREVIEW, READ, REVIEW (P2R) SISWA KELAS IV SD KARTIKA 1-10 PADANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

BAB V PENUTUP. dalam aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Geografi XI IPS 1 di. SMA N 1 Pleret, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. Hidayah Ansori, Rezqy Amalia

Alumni Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jambi 2,3)

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN 13 PASAMAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah salah satu ilmu dasar

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan ALPTKSI-UPGRI Palembang, 15 Desember 2012

PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SMP

PENGGUNAAN MULTI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MUNGGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi (2006), Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

PENGGUNAAN ALAT PERAGA LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MATERI PECAHAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Penerapan Model Pembelajaran Role Playing Sebagai Upaya Peningkatkan Aktivitas dan Pemahaman Teks Cerita Rakyat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Model Quantum Teaching. Quantum Teaching adalah pengubahan suasana belajar yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal

PENDAHULUAN Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Penelitian yang Relevan Jenis Penelitian Batasan Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran, tidak terkecuali

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT KERAJINAN MERONCE SISWA KELAS V SDN 114 PEKANBARU

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian penerapan metode

PENERAPAN PENDEKATAN QUANTUM TEACHING DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 2 JOGOMERTAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Penerapan Metode Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Pada Materi Pokok Penjumlahan Dan Pengurangan. Aceng Jaelani, Sumadi

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PREDICTION GUIDE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PENGAJARAN BERPROGRAMA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH

UPAYA MENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA MINIATUR PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN-1 LANGKAI PALANGKARAYA

BAB V PENUTUP. IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Penerapan metode pembelajaran Learning Cycle 5 fase pada mata

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

PROSIDING ISBN :

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi PGSD OLEH :

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap hasil

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMA KORPRI BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING PADA MATERI AJAR USAHA-ENERGI

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMATIK MENGGUNAKAN MODEL DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS I SD N 82/VII SEI BENTENG II. Oleh Astri Wayuni ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING

BAB I PENDAHULUAN. setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu

BAB II KAJIAN TEORI. berlainan sesuai dengan bidang keahlian mereka masing-masing tentang hasil

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI

Penerapan Model Pembelajaran ElaborasiterhadapHasilBelajarMatematika SMP Negeri 2 Hiliduho

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Sadirman. (2009). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Bandung: PT Rajagrafindo Persada.

Transkripsi:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN GEOMETRI DAN PENGUKURAN DENGAN METODE QUANTUM TEACHING KELAS III SDN 61/III KEBUN BARU Kata Kunci : Hasil Belajar. Model Quantum Teaching Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2014 di SDN 61/III Kebun Baru kecamatan Gunung Raya bahwa dari data nilai sebelumnya di SD Negeri No. 61/III Kebun Baru Gunung Raya Tahun Pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran matematika masih dibawah KKM dengan rata-rata nilai 68,50. Dimana 35% dari siswa Kelas III SDN 61/III Kebun Baru belum dapat memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Sedangkan standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) untuk mata pelajaran matematika di Kelas III SD adalah 70,00. Dengan adanya beberapa hal yang kadang menjadi penghambat dalam kelancaran proses pembelajaran matematika diatas, maka kami berusaha membuat kondisi dan pola pikir siswa Kelas III SDN 61/III Kebun Baru Kecamatan Gunung Raya dengan menerapkan quantum teaching Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan geometri dan pengukuran Kelas III SD Negeri 61/III Kebun Baru dengan menerapkan Quantum teaching., Penelitian Tindakan Kelas (Action Research in the Classroom). Pencapaian hasil ketuntasan belajar siawa diperoleh sebagai berikut: Siklus I (55%), Siklus II (70%), dan siklus III (85%). Pencapaian hasilt dari nilai ratarata yang diperoleh siswa semakin meningkat disetiap siklus yaitu pada siklus siklus I (66,50), pada siklus II (74,50), dan pada siklus III (80,50). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada pokok bahasan geometri dan pengukuran dapat ditingkatkan dengan menggunakan model quantum teaching. PENDAHULUAN Begitu pentingnya peranan matematika terhadap masa depan bangsa, maka pemerintah telah berusaha untuk meningkatkan mutu pelajaran matematika dengan berbagai upaya misalnya pemberian alat peraga, buku paket, olympiade Matematika, serta penyempurnaan kurikulum, siswa atau anak didik sebagai individu yang potensial tidak dapat berkembang banyak tanpa bantuan sebagai pembimbing berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan maka perlu adanya perbaikan, pembaharuan, serta perubahan dalam segala aspek. Pembelajaran matematika di SDN 61/III Kebun Baru Kecamatan Gunung Raya khususnya dikelas III, sering mengalami hambatan dan kesulitan terutama dalam pencapaian hasil belajar yang diharapkan, hal ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah: banyak siswa yang berpendapat bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit, sehingga minat belajar mereka rendah, sehingga hasil belajar yang diinginkan kadang tidak tercapai, Pelajaran matematika identik dengan kegiatan hitung-menghitung yang

menurut sebagian siswa membuat pusing, adanya keterbatasan media membuat guru kesulitan menerangkan materi tertentu dalam pelajaran matematika. Karena adanya faktor yang menghambat pencapaian hasil belajar dilihat membuat prestasi belajar yang diukur dengan analisis hasil evaluasi pada materi tertentu menunjukkan bahwa dari 100 % siswa yang ada dikelas dengan nilai kriteria ketuntasan belajar minimum (KKM) ditingkat satuan pendidikan adalah 70,00 sejumlah 30 % siswa atau sekitar sepertiga dari jumlah siswa tidak mencapai KKM tersebut. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2014 di SDN 61/III Kebun Baru kecamatan Gunung Raya bahwa dari data nilai sebelumnya di SD Negeri No. 61/III Kebun Baru Gunuung Raya Tahun Pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran matematika masih dibawah KKM dengan rata-rata nilai 68,50. Dimana 35% dari siswa Kelas III SDN 61/III Kebun Baru belum dapat memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Sedangkan standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) untuk mata pelajaran matematika di Kelas III SD adalah 70,00. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, siswa kurang berminat dalam mengikuti proses pembelajaran, siswa tidak begitu merespon setiap pertanyaan yang diajukan oleh guru, siswa tidak mengerti dengan materi yang disajikan oleh guru dengan metode konvensional, kurangnya minat dan motivasi siswa dalam menyelesaikan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru. Dengan adanya beberapa hal yang kadang menjadi penghambat dalam kelancaran proses pembelajaran matematika diatas, maka kami berusaha membuat kondisi dan pola pikir siswa Kelas III SDN 61/III Kebun Baru Kecamatan Gunung Raya dengan menerapkan quantum teaching. Dengan metode yang tepat dan menyenangkan maka siswa akan lebih mudah memahami setiap indikator yang kita sajikan. Untuk mengatasi permasalahan dalam belajar matematika guru harus menentukan metode yang tepat terhadap materi yang akan disajikan kepada peserta didik, dengan menerapkan quantum teaching diharapkan siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pelajaran matematika dengan suasana yang menyenangkan. Melihat realita di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Geometri dan Pengukuran Dengan Metode Quantum Teaching Kelas III SD Negeri 61/III Kebun Baru.

METODE QUANTUM TEACHING Suatu kondisi belajar yang optimal dicapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta pengendalian dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mencapai itu semua Quantum Teaching menunjukkan kepada kita car untuk menjadi guru yang lebih baik yang menguraikan cara-cara baru yang memudahkan proses belajar lewat pemaduan unsur seni dan pencapaian pembelajaran yang terarah. Menurut Rianto (2010:199) Quantum Teaching adalah pengubahan pembelajaran yang meriah dengan segala suasananya, serta menyertakan segala kaitan, interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar. Bermacam-macam interaksi mencakup unsur belajar efektif yang mempengaruhi kesuksessan siswa yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Interaksiinteraksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain. Menurut Deporter (2008:4) Quantum teaching adalah pengubahan belajar yang meriah dengan segala nuansanya. Dalam quantum teaching juga menyertakan segala kaitan interaksi dan perbedaan yang memaksimalkan momen bdelajar. Quantum teaching berfokus pada hubungan yang dinamis dalam lingkungan kelas. Menurut Sairan (2003:16) Quantum teaching memodelkan filosofi pengajaran dan strateginya dengan Kerangka Rancangan Belajar yang dikenal dengan TANDUR. TANDUR adalah sebuah makna dari Kerangka Rancangan Belajar Quantum Teaching yaitu T (tumbuhkan), A (alami), N (nama), D (demonstrasi), U (ulangi), dan R (rayakan). Jika dilihat dari filosofi pendekatan pembelajaran quantum Teaching (TANDUR) adalah sebagai berikut: T = Tumbuhkan, tumbuhkan minat dengan menunjukkan Apakah manfaatnya bagiku, dan bagi kehidupanku A = Alami, ciptakan dan datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua peserta didik. N = Namai, sediakan kata-kata kunci, konsep, model, rumus, strategi, sabagai sebuah masukan. D = Demonstrasikan, sediakan waktu dan kesempatan bagi peserta didik untuk menunjukkan bahwa mereka tahu. U = Ulangi, tunjukkan pada pesrta didik cara mengulangi materi dan tegaskan bahwa aku tahu bahwa aku memang tahu ini R = Rayakan, untuk mengakui hasil belajar peserta didik, baik dalam bentuk penyelesaian, partisipasi, perolehan

keterampilan taupun ilmu pengetahuan lainnya, maka akuilah dan rayakan. Bangun ikatan emosional, jalinlah rasa simpati dan saling pengertian, ciptakan keriangan dan ketabjuban, pengambilan resiko dan ssaling memiliki ketauladanan. Landasan yang kukuh dalam pembelajaran dengan tujuan meyakinkan peserta didik dalam belajar, dan kemampuan anda dalam mengajar, jagalah agar komunitas kelas tepat berjalan. Beberapa gagasan/ide untuk menciptakan lingkungan yang mendukung. Poster ikon, poster afirmatif, tujuan pembelajaran, pengaturan bangku memudahkan interaksi. Tumbuhan, aroma dan unsur organik lainnya memperkaya kesegaran ruangan kelas. Dengan suasana hati yang tenang dan yaman dalam mengikuti proses pembelajaran, maka hasil belajarpun akan meningkat. Langkah-langkah Pembelajaran Quantum Teaching Menurut Welberg dan greberg dalam Trianto (2010:203) Bahwa lingkungan sosial atau suasana kelas adalah penentu psikologis utama yang mempengaruhi belajar akademis. Bahanbahan kunci untuk membangun suasana yang bagus adalah niat, hubungan, kegembiraan dan ketabjuban, pengambilan resiko, saling memiliki dan keteladanan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam melaksanakan proses pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Kekuatan terpendam niat Niat kuat seorang guru atau kepercayaan akan kemampuan dan motivasi siswa harus terlihat jelas. 2. Jalin rasa simpati dan saling pengertian Untuk menarik perhatian siswa, guru harus membangun hubungan, yaitu dengan menjalin rasa simpati dan saling pengertian. 3. Keriangan Ciptakan kesempatan untuk membawa kegembiraan dengan begitu, kegiatan belajar mengajar akan lebih menyenangkan. 4. Rasa saling memiliki Membangun rasa saling memiliki akan mempercepat proses pengajaran dan meningkatkan rasa tanggung jawab siswa. Dengan demikian belajar dengan metode quantum teaching menciptakan susana pembelajaran yang tidak kaku, hal ini terlihat dari hubungan emosional guru dan siswa terjadi dengan baik. Disamping itu meteode ini juga melibatkan lingkungan sekitar kelas yang dapat menciptakan kegembiraan dalam belajar, sehingga siswa tidak merasa bosan dan jenuh dalam belajar.

PEMBAHASAN Berdasarkan hasil yang dicapai pada siklus pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga, ada beberapa hal yang menjadi catatan peneliti baik positif maupun negatif sebagai konsekuensi dari diterapkannya model quantum teaching. Beberapa catatan negatif yang belum teratasi pada siklus I, telah dilakukan perbaikan pada siklus II, dan kekurangan pada siklus pada siklus II diperbaiki pada siklus III untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal. Pencapaian hasil ketuntasan belajar siawa diperoleh sebagai berikut: Siklus I 55 %, Siklus II 70 %, dan siklus III 85 %. Pencapaian hasil yang memuaskan dari penerapan metode ini terlihat dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa semakin meningkat disetiap siklus yaitu pada siklus siklus I (66,50), pada siklus II (74,50), dan pada siklus III (80,50). Dari hasil penelitian terdapat peningkatan hasil belajar pada siswa dengan model quantum teaching pada pokok bahasan luar geometri dan pengukuran pada siswa kelas III SD. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan. Pencapaian hasil ketuntasan belajar siawa diperoleh sebagai berikut: Siklus I (55%), Siklus II (70%), dan siklus III (85%). Pencapaian hasil yang memuaskan dari penerapan metode ini terlihat dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa semakin meningkat disetiap siklus yaitu pada siklus siklus I (66,50), pada siklus II (74,50), dan pada siklus III (80,50). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada pokok bahasan geometri dan pengukuran dapat ditingkatkan dengan menggunakan model quantum teaching. Saran Dengan hasil yang diperoleh siswa dari hasil belajar matematika dengan model quantum teaching, maka penulis menyarankan : 1. Untuk menciptakan suasana pembelajaran menyenangkan dalam proses pembelajaran dikelas, maka model pembelajaran quantum teaching menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kejenuhan siswa. 2. Diharapkan guru matematika dapat memberikan materi pelajaran dengan menggunakan model quantum teaching. 3. Pada penelitian ini penulis hanya mengontrol siswa kelas III SDN 61/III Kebun Baru sebagai objek, maka untuk selanjutnya penulis mengharapkan agar dilaksanakan dalam ruang lingkup yang luas.

4. Untuk sekolah tempat penelitian disarankan untuk dapat menggunakan model pembelajaran quantum teaching agar siswa termotivasi mengikuti proses pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Affifudin. 2009. Metodelogi penelitian Kualitatif. Bandung : CV. Pustaka Setia. Arlianti, Nofyta. 2011. Peningkatan Aktivitas dasn Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X1 SMA Bunda Padang Melalui Pendekatan Kontekstual Teaching and Learning.Padang. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Djamarah, Syaiful. 2008. Evalusi Hasil Pendidikan.Jakarta. Bumi Aksara. Darmansyah. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Padang: Suka Bina Pres. Dimyati.2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Deporter. 2004. Pembelajaran Quantum Teaching.Jakarta: (www.sarjanaku.com) Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. CV Pustaka Setia. Hamalik, Oemar. 2009. Strategi Belajar mengajar. Bandung; Sinar baru Algesindo. Jauhari, Heri. 2009. Panduan Penulisan Skripsi. Bandung: Pustaka setia. Ibrahim. 2010. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Kunandar.2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan propesi Guru. Jakarta: Raja Wali..2010. Guru Propesional. Jakarta: Raja Wali. Mahmud. 2010. Metode Penelitioan Pendidikan. Bandung: Cv Pustaka Setia. Roestiyah. 2004. Strategi Belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.(http//www.maskiazizah.com. ) diakses 14 Juli 2012.. 2008. Strategi Belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Riyanto, Yatim.2010. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Media Group. Sairan. 2003. Pengertian dan Landasan Quantum Teaching. Jakarta (www.dayamaulana.blogspot.com/ 2008/03). Saebeni. 2008. Metode Penelitian.Bandung: CV. Pustaka Setia. Syaodih S, Nana. 2010. Perencanaan Pengajaran. Jakarta Rineka Cipta. Sudjana, Nana.2011. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar baru Algesindo. Sardiman. A.M. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Raja wali. Sanjaya, Wina. 2010. Starategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta. Kencana. Trianto. 2011. Metode-Metode Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. Uno. B, Hamzah. 2011. Propesi Kependidikan. Jakarta. Bumi Aksara. Wakhinuddin S. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Padang Panitia Sertifikasi Guru UNP.