Pokok Bahasan 6. Multiplexing

dokumen-dokumen yang mirip
Teknik MULTIPLEXING. Rijal Fadilah S.Si Program Studi Teknik Informatika STMIK Balikpapan Semester Genap 2010/2011

Pengertian Multiplexing

MULTIPLEXING. Frequency-division Multiplexing (FDM)

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

KOMUNIKASI DATA JUFRIADIF NA`AM. 7. Multiplexing

MAKALAH MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER

MULTIPLEX PDH ( PLESIOCHRONOUS DIGITAL HIERARCHY) ISSUED

Sistem Transmisi Modulasi & Multiplexing

MULTIPLEXING. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN

MULTIPLEXING DE MULTIPLEXING

1.2 Rumusan Masalah Permasalahan-permasalahan yang perlu dirumuskan untuk akhirnya dapat

Multiplexing. Meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran transmisi dengan cara berbagi akses bersama.

MULTIPLEKS VI.1 PENGERTIAN UMUM

MODUL 5 MULTIPLEXING

Aplikasi Multiplexer -8-

Faculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk. memperoleh transmisi yang efisien dan handal.

KOMUNIKASI DATA PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER DOSEN : SUSMINI I. LESTARININGATI, M.T

Sistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 2 Penjamakan Digital

Dasar Sinyal S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015

Rijal Fadilah. Transmisi & Modulasi

HAND OUT EK. 481 SISTEM TELEMETRI

Rijal Fadilah. Transmisi Data

MULTIPLEXING. Jajang Kusnendar/Komdat Halaman 1 3/25/2010

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Telekomunikasi telah menempati suatu kedudukan yang penting

Modul 3 Teknik Switching dan Multiplexing

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Proses Pengolahan Sinyal untuk Ditransmisikan

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PULSE CODE MODULATION MENGGUNAKAN KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA

BAB II DIGITISASI DAN TRANSMISI SUARA. 16Hz 20 khz, yang dikenal sebagai frekwensi audio. Suara menghasilkan

Frequency Division Multiplexing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. Review and Summary. Muhammad Daud Nurdin Jurusan Teknik Elektro FT-Unimal Lhokseumawe, 2016

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

BAB I PENDAHULUAN. maka antara satu BTS dengan BTS yang lain frekuensinya akan saling

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM. menjadi tiga bit (tribit) serial yang diumpankan ke pembelah bit (bit splitter)

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang

Jaringan Komputer Multiplexing

Quadrature Amplitudo Modulation-16 Sigit Kusmaryanto,

BAB VI MULTIPLEXING. frequency-division multiplexing (FDM), paling umum dipakai untuk radion atau TV

KONSEP DASAR TELEKOMUNIKASI DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI (DTG1E3)

6.2. Time Division Multiple Access (TDMA)

PERCOBAAN 3 MULTIPLEXER/DEMULTIPLEXER UNIT 3.3. PENJELASAN SINGKAT TENTANG MODUL

Pendahuluan Semua media transmisi mempunyai kapasitas cukup besar untuk membawa lebih dari sebuah channel suara. banwidthnya jauh lebih besar daripada

Latihan Soal dan Pembahasan SOAL A

BABII TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2012 Yuyun Siti Rohmah, ST., MT

LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER IV TH 2010/2011

BAB II SISTEM KOMUNIKASI

BAB IV SINYAL DAN MODULASI

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

DASAR SISTEM KOMUNIKASI (DSK) TE 1206

Komputer host hanya butuh satu port I/O untuk banyak terminal Hanya satu line transmisi yang dibutuhkan.

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 5 Modulasi Pulsa

MODUL PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL

Teknik Pengkodean (Encoding) Dosen : I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan

BAB II WAVELENGTH DIVISION MULTIPLEXING (WDM) Pada mulanya, teknologi Wavelength Division Multiplexing (WDM), yang

1. Adaptive Delta Modulation (ADM) Prinsip yang mendasari semua algoritma ADM adalah sebagai berikut:

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG D: SPESIFIKASI TEKNIS

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari

DTG2F3. Sistem Komunikasi. Siskom Digital ADC, SOURCE CODING, MULTIPLEXING. By : Dwi Andi Nurmantris

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA. Pengukuran dan analisa dilakukan bertujuan untuk mendapatkan

Transmisi. Muhammad Riza Hilmi, ST.

BAB II TEKNIK PENGKODEAN

BAB II DASAR TEORI Suara. Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan

KONSEP DAN TERMINOLOGI ==Terminologi==

METODE PENELITIAN. Elektro Universitas Lampung. Penelitian di mulai pada bulan Oktober dan berakhir pada bulan Agustus 2014.

BAB III PERANCANGAN DAN PENGUKURAN

- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI

KODE MODUL TS.006 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK SUITSING.

PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2014 YUYUN SITI ROHMAH, ST., MT

BAB III INTERFERENSI RADIO FM DAN SISTEM INTERMEDIATE DATA RATE (IDR)

Rijal Fadilah. Transmisi Data

Gambar 2.1 Perangkat UniTrain-I dan MCLS-modular yang digunakan dalam Digital Signal Processing (Lucas-Nulle, 2012)

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

Teknik Operasional PCM 30

BAB VI INSTRUMEN PENGKONDISI SINYAL

Pertemuan 2 DASAR-DASAR SISTEM KOMUNIKASI

SMK NEGERI 1 BAURENO

PENGENALAN KOMUNIKASI DATA

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada perancangan alat untuk sistem demodulasi yang dirancang, terdiri dari

PERCOBAAN 2. MULTIPLEXER/DEMULTIPLEXER UNIT dan SWITCHING NETWORK UNIT


MAKALAH KOMUNIKASI DIGITAL

MULTIPLEXING Komunikasi Data. Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc. Lab. Telefoni Gedung D4 Lt. 1

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Receiver [1]

TEKNIK MODULASI. Kelompok II

PERCOBAAN 1 SUBSCRIBER MATCHING UNIT

Line Coding dan Eye Patern

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

SISTEM KOMUNIKASI CDMA Rr. Rizka Kartika Dewanti, TE Tito Maulana, TE Ashif Aminulloh, TE Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta

BAB II WIDE AREA NETWORK

MODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com

Komputer, terminal, telephone, dsb

Visualisasi PCM 8 Bit Menggunakan Pemrograman JAVA

Sistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 1 Pendahuluan

BAB 4 MODULASI DAN DEMODULASI. Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan mengenai sistem modulasi-demodulasi

Transkripsi:

Pokok Bahasan 6 Multiplexing

Pokok Bahasan 6 Pokok Bahasan Multiplexing Sub Pokok Bahasan FDM, TDM Transmultiplexing Kompetensi Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan berbagai hal tentang multiplexing

Multiplexing Teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara berbarengan pada satu kanal transmisi disebut Multiplexing.Perangkat. yang melaksanakan multiplexing disebut multiplexer (mux( mux) ).Di. sisi penerima, gabungan sinyal itu akan kembali dipisahkan sesuai dengan tujuan masing-masing masing. Proses ini disebut demultiplexing. Perangkat yang melaksanakan demultiplexing disebut demultiplexer (demux)

Multiplexing Dalam elektronik, telekomunikasi, dan jaringan komputer, multipleksing adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk ke sebuah proses di mana beberapa sinyal pesan analog atau aliran data digital digabungkan menjadi satu sinyal. Tujuannya adalah untuk berbagi sumber daya yang mahal. Contohnya, dalam elektronik, multipleksing mengijinkan beberapa sinyal analog untuk diproses oleh satu analog-to to-digital converter (ADC), dan dalam telekomunikasi, beberapa panggilan telepon dapat disalurkan menggunakan satu kabel.

FDM Dalam sistem FDM, bidang frekuensi saluran dibagi menjadi bidang-bidang frekuensi yang sempit, dimana masing-masing menghasilkan satu kanal. Penguat-ulang ulang (repeater) dalam sistem ini terdiri dari pengeras (amplifier) dan penyama rata (equalizer), yang masing- masing mengkompensir redaman oleh saluran dan kecacatan redaman.pada sistem FDM, terdiri dari dua peralatan terminal dan penguat ulang saluran transmisi (repeater transmission line), seperti pada gambar berikut :

FDM

FDM Peralatan terminal (terminal equipment). Peralatan terminal terdiri dari bagian kirim yang mengirimkan frekwensi pembicaraan majemuk ke penguat ulang transmisi saluran dan bagian penerima yang menerima arus tersebut dan mengubah kembali menjadi arus pembicaraan seperti semula.

FDM Repeater equipment (peralatan( penguat ulang). Repeater equipment terdiri dari pengeras (amplifier) dan equalizer yang fungsinya masing-masing untuk mengkompensiir redaman dan kecacatan redaman (attenuation distortion), sewaktu transmisi melewati saluran antara kedua repeater.

FDM Terminal repeater equipment (peralatan( terminal penguat ulang). Terminal repeater equipment adalah bagian peralatan terminal dan terdiri dari pengeras (amplifier) kirim, pengeras penerima maupun equalizer.pengeras kirim (transmitting amplifier) ditempatkan antara modulator-modulator dan saluran transmisi. Amplifier tersebut mengeraskan multiplex modulated carrier current yang keluar dari modulator sampai pada level tertentu.pengeras terima (receiving amplifier) meratakan (equalize) kecacatan redaman dari arus frekwensi saluran yang diterima, dan arus tersebut dikeraskan, sesudah itu masuk ke dalam demodulator.

FDM Intermediate repeater equipment (Peralatan( penguat- ulang antara). Peralatan penguat ulang antara, dipasang pada interval tertentu dalam saluran, antara peralatan terminal kirim dan peralatan terminal terima.. Repeater meratakan (equalize) dan mengeraskan (amplify) arus saluran yang telah mengalami redaman dan kecacatan, sewaktu melewati masing-masing jarak rentang (spans). Beberapa dari repeater-repeater tersebut, ditempatkan pada beberapa jarak rentang (several spans), diberi fungsi untuk pengaturan level secara otomatis (automatic level regulation).

Penyama rataan (equalization) dan Pengaturan Level Otomatis (Automatic Level Regulatuion). Arus frekwensi saluran terdiri dari sejumlah komponen-komponen frekwensi. Karena sewaktu transmisi komponen-komponen frekwensi yang lebih tinggi mengalami redaman lebih besar, arus saluran yang diterima mungkin mempunyai karakteristik redaman frekwensi yang tidak sama (miring) seperti terlihat pada gambar di bawah. Untuk mengkompensasi karakteristik redaman frekwensi, tiap-tiap repeater dilengkapi dengan penyama rata yang mempunyai sifat mengkompensasi kehilangan (loss compensasion character) pada inputnya atau dengan membuat karakteristik pengerasan frekwensi yang miring. Pertimbangan yang demikian dalam disain dinamakan penyama rataan (equalization).

FDM

FDM Feed back Amplifier (Pengeras( umpan balik). Pengeras umpan balik adalah suatu pengeras dimana sebagian dari output dimasukkan kembali ke inputnya melalu sirkit pengkopel. Dalam pengeras umpan balik positif (positive feedback amplifier), pengerasan (gain) akhir lebih besar dari pada pengerasan (gain) tanpa umpan balik (feedback). Dalam pengeras umpan balik negative (negative feedback amplifier), pengerasan akhir jauh lebih kecil dari pada pengerasan tanpa umpan balik (non feedback gain).

FDM Peralatan Terminal (Terminal Equipment) Peralatan terminal terdiri dari peralatan kirim yang mengurimkan arus pembicaraan time division multiplex dalam bentuk kode-kode transmisi, dan peralatan penerima yang mengubah kembali urutan kode-kode pulsa yang diterima, ke dalam arus pembicaraan seperti semula. Sampling dan Multiplexing Pertama, tiap-tiap arus pembicraan disaring dengan masing-masing band pass filter, agar tidak mengandung komponen-komponen frekuensi liar daerah 300 sampai 3.400 Hz. Kedua, arus pembicaraan hasil penyaringan sudah siap untuk disampling pada sampling gates dan kemudian pada akhirnya dimultiplex. Karena ampltudo dari tiap-tiap tiap pulsa pada waktu sampling merupakan amplitude dari arus pembicaraan semula, maka pulsa- pulsa tersebut dinamakan sample pulses dan proses pembuatan deretan samples dari arus pembicaraan dinamakan sampling of speech current. Susunan tiap-tiap deretan sample pulses dari masing-masing kanal dalam saluran transmisi merupakan deretan pulsa-pulsa pulsa.

TDM Time-Division Multiplexing (TDM) adalah suatu jenis digital yang terdiri dari banyak bagian di mana teradapat dua atau lebih saluran yang sama diperoleh dari spektrum frekwensi yang diberikan yaitu,, bit arus, atau dengan menyisipkan detakan-detakan yang mewakili bit dari saluran berbeda. Dalam beberapa TDM sistem, detakan yang berurutan menghadirkan bit dari saluran yang berurutan seperti saluran suara pada sistem T1. Pada sistem yang lainnya saluran-saluran yang berbeda secara bergiliran menggunakan saluran itu dengan membuat sebuah kelompok yang berdasarkan pada pulse-times (hal( seperti ini disebut dengan time slot). Apakah yang menjadi ciri dari TDM yang tidak beraturan (kasar), adalah belum ditempatkannya time slot pada saluran-saluran ( channels ) yang telah ditentukan.

TDM Contoh penggunaan TDM PDH dan SDH transmisi jaringan baku GSM pada sistem telepon

TDM Statistical Time-division Multiplexing (STDM) STDM adalah lanjuatan versi dari TDM di mana alamat terminal kedua-duanya duanya dan data dirinya dipancarkan bersama-sama untuk menghasilkan sebuah jalur yang lebih baik. Penggunaan STDM membolehkan luas bidang (bandwith) untuk dipisah menjadi 1 baris. Banyak perguruan tinggi dan kampus menggunakan TDM jenis ini untuk secara mendistribusikan luas bidang (bandwith-nya). Jika ada satu 10MBit yang masuk ke dalam sebuah bangunan,, STDM dapat digunakan untuk menyediakan 178 terminal dengan 56k koneksi ( 178* 56k= 9.96Mb). Suatu penggunaan yang lebih umum bagaimanapun adalah hanya mewariskan luas bidang (bandwith) ketika itu banyak diperlukan.

TDM Peralatan Terminal (Terminal Equipment) Peralatan terminal terdiri dari peralatan kirim yang mengurimkan arus pedmbicaraan time division multiplex dalam bentuk kode-kode transmisi, dan peralatan penerima yang mengubah kembali urutan kode-kode pulsa yang diterima, ke dalam arus pembicaraan seperti semula.

TDM Sampling dan Multiplexing Pertama, tiap-tiap arus pembicraan disaring dengan masing-masing band pass filter, agar tidak mengandung komponen-komponen frekuensi liar daerah 300 sampai 3.400 Hz. Kedua, arus pembicaraan hasil penyaringan sudah siap untuk disampling pada sampling gates dan kemudian pada akhirnya dimultiplex.

TDM Syarat pendekatan yang diperbolehkan untuk menetapkan periode sampling adalah :

TDM Quantizing Dalam sub bagian terdahulu, telah diumpamakan bahwa sample pulses dari arus pembicaraan yang dikirimkan adalah dalam bentuk bentuk pulsa, tetapi dalam kenyataannya dikirimkan sesudah diubah terlebih dahulu satu demi satu ke dalam deretan tanda-tanda tanda,, yang terdiri dari pulsa-pulsa sesuai dengan amplitude dari tiap tiap pulsa. Karena system tanda-tanda atau kode dibatasi dalam digit digit, maka amplitude pulsa tidak merupakan harga yang continue

TDM Distribution Gate Sample pulse dari decoder dimasukkan ke distribution gates. Karena ini diatur untuk menyelaraskan sampling gates, maka sample pulsa di arahkan dalam arah yang betul ke kanal yang berpadanan dan disaring dengan Low Pass Filter (LPF) untuk memperoleh kembali arus pembicaraan yang menempati daerah 300 sampai 3400 Hz.

TDM Peralatan pengulang-ulang (Repeater Equitment) Deretan kode pulsa bipolar akan berubah bentuknya bila mengalami peredaman dan gangguan, bila deretan tersebut merambat sepanjang saluran transmisi. Untuk memperbaiki kecacatan, dalam saluran dipasang regeneratif repeater pada interval=interval tertentu.

Sifat-sifat Sistem Transmisi TDM Sistem trasnsmisi TDM mempunyai keuntungan terhadap system FDM, meslipun sebelumnya telah disebutkan perlu menempati bidang frekuensi yang lebih lebar antara lain sebagai berikut : 1. System TDM tidak memerlukan filter-filter yang mahal, dan jumlah filter yang digunakan lebih sedikit. Karena itu harga peralatan terminal system ini lebih murah.

Sifat-sifat Sistem Transmisi TDM 2. Kabel yang mempunyai spesifikasi rendah, misalnya kabel yang digunakan untuk frekuensi pembicara (VF) masih dapat digunakan untuk system TDM, karena regeneratife repeating dapat menghilangkan pengaruh buruk dari noise, kecacatan dan crasstalk.

Sifat-sifat Sistem Transmisi TDM 3. Perubahan level (level fluctuation) kanal hanya dipegaruhi oleh karakteristik peralatan terminal itu sendiri dan tidak tergantung sama sekali dari perubahan kehilangan oleh saluran (line loss fluctuation). Oleh karena itu net-loss circuit yang diberikan oleh system ini rendah.