WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG KEBERSIHAN KOTA BATAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM,

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KOTA BAU-BAU NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BAU-BAU,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 14 TAHUN TENTANG SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH

WALIKOTA PALANGKA RAYA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN KEBERSIHAN, KEINDAHAN, DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 2 TAHUN 1994 TENTANG RETRIBUSI KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTANG KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH SUBHANUWATA ALA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR : 03 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 12 TAHUN 2005 SERI E NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN

PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR : 8 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MEDAN

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 29 TAHUN 2003 T E N T A NG KEBERSIHAN, KEINDAHAN DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN / KEBERSIHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 27 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN DI KOTA BANDUNG

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 19 TAHUN 1993 SERI B NO.6

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN KEGIATAN PEDAGANG KAKI LIMA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS NOMOR : 49 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS NOMOR : 02 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 18 TAHUN 2002 (18/2002) TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 22 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA (IPLT) DI KOTA MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBERSIHAN, KEINDAHAN, KETERTIBAN DAN KESEHATAN UMUM

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2001 NOMOR 58 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2001

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

Menetapkan : PERATURAN DAERAH DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG KEBERSIHAN LINGKUNGAN DALAM WILAYAH DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA.

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

LEMBARAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 17 TAHUN 2012

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN / KEBERSIHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GRESIK NOMOR 14 TAHUN 1997 TENTANG RETRIBUSI KEBERSIHAN DALAM KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GRESIK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 29 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI ANGKUTAN HASIL ALAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 6 TAHUN 1997 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 29 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI ANGKUTAN HASIL ALAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 19 TAHUN 2001 T E N T A N G PENGATURAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MINUMAN BERALKOHOL KOTA BATAM

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 12 TAHUN 2007

BUPATI SIMEULUE QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 30 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 12 TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/ KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

Perda Kab. Belitung No. 15 Tahun

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 28 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

RETRIBUSI PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN

BUPATI KEPULAUAN YAPEN

PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG KETERTIBAN, KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 28 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 8 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG,

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PENGANGKUTAN SAMPAH/KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR : 3 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN / KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG KETERTIBAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG,

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENGENDALIAN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 22 TAHUN 2012 T E N T A N G RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 13 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 48 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 05 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI IZIN PENGENDALIAN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR

LEMBARAN DAERAH TAHUN 2000 NOMOR 44 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 41 TAHUN 2000 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PERGUDANGAN KOTA BATAM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 1 TAHUN : 1992 SERI : B

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH TENTANG IZIN USAHA ALAT ANGKUTAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH,

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 14 TAHUN 2001 T E N T A N G PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 05 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI IZIN PENGENDALIAN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PERIZINAN DAN RETRIBUSI IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 5 Tahun 2000 Seri B PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RETRIBUSI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 12 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 12 TAHUN 2006 T E N T A N G

NOMOR 8 TAHUN 2002 LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA KENDARI PROVINSI SULAWSEI TENGGARA

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PALANGKA RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN / KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/ KEBERSIHAN

Transkripsi:

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG KEBERSIHAN KOTA BATAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang : a. bahwa kebersihan merupakan salah satu segi kehidupan yang perlu dipelihara secara terpadu dan berkesinambungan baik oleh Pemerintah maupun masyarakat Kota Batam demi terwujudnya dan terpeliharanya lingkungan hidup yang bersih, tertib dan sehat; b. bahwa sejalan dengan perkembangan dan kemajuan pembangunan dalam Kota Batam, perlu diatur cara-cara penanganan dan retribusinya; c. bahwa sehubungan dengan hal-hal di atas dan dengan meningkatnya aktivitas masyarakat dan laju pembangunan di Kota Batam, maka dalam rangka usaha mengatur penanganan kebersihan dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah Kota Batam tentang Kebersihan Kota Batam; Mengingat : 1. Tap MPR Republik Indonesia Nomor : III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan; 2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah; 3. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam;

2 4. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolan Lingkungan Hidup; 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daeraah Otonom; 6. Keppres Nomor 44 Tahun 1999 tentang Tehnik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara Nomor 70 Tahun 1999); Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BATAM MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA BATAM TENTANG KEBERSIHAN KOTA BATAM. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Batam; b. Walikota adalah Walikota Batam; c. Kota Batam adalah meliputi delapan wilayah Kecamatan sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999, Pasal 10 ayat (1) dan (2); d. Dinas Kebersihan dan Pertamanan adalah Dinas Kebersihan daan Pertamanan Kota Batam; e. Pengelola Kebersihan adalah suatu rangkaian yang bersifat sistimatis tentang cara pengelolahaan sampah mulai dari sumber sampah sampai tempat pembuangan akhir yang meliputi kegiatan pewadahan, sistimatis tentang cara pengelolahan sampah mulai dari sumber sampah sampai tempat pembuangan akhir yang meliputi kegiatan perwadahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, pemanfaatan dan pembuangan akhir yang dipengaruhi oleh aspek kelembagaan, hukum teknis operasional, pembiayaan dan peran serta masyarakat. f. Kebersihan adalah suatu keadan fisik kota yang bebas dari sampah.

3 g. Lingkungan adalah suatu benda, daya dan kehidupan termasuk didalamnya manusia dengan segala tingkah lakunya yang terdapat dalam suatu ruangan dan mempengaruhi kelangsungan dan kesejahteraan manusia serta kelangsungan jasad-jasad hidup lainnya. h. Pemakai Persil adalah Penghuni atau Pemakai tempat dalam Kota Batam untuk tempat tinggal atau tempat usaha. i. Sampah adalah semua benda atau produk sisa dalam bentuk pada setengah padat yang terdiri dari bahan organik dan non organik,baik logam maupun non logam yang dapat terbakar atau tidak, sebagai akibat aktivitas manusia yang dinggap tidak bermanfaat lagi dan tidak dikehendaki oleh pemiliknya dan dibuang sebagai barang yang tidak berguna, didalamnya tidak termasuk sampah dalam kategori Bahan Berbahaya Beracun (B3). j. Tinja adalah buangan kotoran dari hasil pencernaan manusia yang berbentuk cairan dan atau lumpur. k. Bak sampah adaalah tempat untuk menampung sampah yang disediakan oleh masing-masing pemakai persil. l. Tempat Penampungan Sementara (TPS) adalah tempat yang disediakan oleh Pemerintah Kota Batam mauoun masyarakat atau developer pada tiap-tiap kawasan untuk menampung sampah. m. Tempat sampah bagi Kendaraan Umum adalah tempat untuk menampung sampah yang disediakan oleh pemelik kendaraan. n. Tempat Pembuangan akhir (TPA) adalah tempat untuk menampung dan memusnakan serta pemanfaat sampah. o. Pengumpulan sampah adalah kegiatan membawa dan memindahkan sampah dari sumber sampah persil ke tempat pembuangan sampah sementara. p. Jalan Umum adalah setiap jalan dalam Daerah Kota Batam dalam bentuk apapun yang terbuka untuk lalu lintas umum. q. Tempat Umum adalah tempat-tempat yang meliputi taman-taman, halaman umum, lapangan-lapangan yang disediakan oleh Pemerintah Kota Batam sebagai fasilitas umum. r. Mitra Kerja adalah rekan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Batam yang telah diseleksi untuk sebagai mitra dari Dinas Kebersihan dalam melaksanakan kegiatan penanganan kebersihan sesuai lokasi yang ditentukan. s. Retribusi kebersihan adalah pungutan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Batam kepada seluruh pemilik atau pemakai persil atas jasa penyelenggaraan kebersihan diseluruh Kota Batam. t. SOP adalah Standar Oprerasi Prosedur sebagai petunjuk teknis parlaksanaan dilapangan.

4 BAB II PEMELIHARAAN KEBERSIHAN Pasal 2 (1) Setiap orang dan atau badan yang berada di Kota Batam wajib memelihara dan menjaga kebersihan. (2) Kewajiban sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (1) diatas tidak melakukan pembuangan sampah disembarangan tempat, terkecuali pada tempat yang telah ditentukan Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Pasal 3 Setiap orang dan badan yang mengadakan kegiatan atau usaha, wajib menyediakan tempat penampungan sampah masing-masing persil, yang bentuk dan ukuranya ditentukan sesuai SOP. BAB III PENGELOLAAN KEBERSIHAN Pasal 4 Kegiatan pengelolahan kebersihan dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan dan atau Mitra Kerja yang ditunjuk Dinas berdasarkan persyaratan yang ditetapkan. BAB IV TEKNIS PENGELOLAAN Pasal 5 Teknis pengelolaan kebersihan dimulai dari kegiatan : (1) Pengumpulan Sampah : a. Pengumpulan sampah dari sumber oleh Petugas menggunakan gerobak dan dikumpulkan pada Tempat Penampungan Sementara. b. Pengumpulan sampah dari sumber daya oleh Petugas menggunakan kendaraan Dinas Kebersihan dan Pertamanan atau kendaraan Mitra Kerja yang ditunjuk dan langsung dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir. c. Orang dan atau badan membawa sendiri sampah yang sudah dibungkus dalam kantong plastik ke Tempat Penampungan Sementara yang ditentukan. d. Sampah-sampah yang berasal dari pejalan kaki ataupun yang berasal dari kendaraan harus dibuang ke Tempat Penampungan sementara yang ditentukan

5 (2) Pengangkutan sampah dari Tempat Penampungan Sementara dilakukan oleh kendaraan Dinas Kebersihan dan Pertamanan atau kendaraan Mitra Kerja yang ditunjuk sesuai jadwal yang ditetapkan. (3) Pengelolahan Tempat Pembuangan Akhir meliputi kegiatan : a. Setiap kendaraan yang memasuki lokasi Tempat Pembuangan Akhir dilakukan pemeriksaan oleh petugas. b. Lokasi Tempat Pembuangan Akhir hanya diperuntukan untuk sampah domestik, non Bahan Berbahaya Beracun (B3). c. Pembuangan sampah dari tiap-tiap kendaraan pengangkut diatur oleh petugas. d. Sampah-sampah yang telah ditentukan pembuangannya dilapisi dengan tanah sesuai dengan sistem yang diberlakukan. e. Selain Petugas yang ditunjuk dilarang berada di dalam kawasan Tempat Pembuangan Akhir. f. Tidak dibenarkan para pemulang yang ada di Tempat Pembuatan Akhir untuk mendirikan bangunan atau menumpuk barang-barang bekas kecuali ada izin dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan. (4) Sampah-sampah yang berasal dari penyapuan jalan, parit, selokan, taman dan tempat-tempat umum, pengumpulan dan pengangkutannya dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan dan atau Mitra Kerja yang ditunjuk. BAB V CARA PEMBUANGAN SAMPAH Pasal 6 Untuk memudahkan kelancaran pengumpulan dan pengangkutan sampah oleh petugas, ditentukan : a. sampah-sampah yang menurut jenis dan sifatnya tidak keras agar dimasukkan kedalam kantong plastik dan diikat; b. sampah-sampah yang menurut jenis dan sifatnya keras agar dipotong-potong menjadi bagian terkecil dan diikat; c. sampah-sampah yang telah terkumpul dalam kantong plastik ataupun yang diikat sebagaimana dimaksud pasal 6 huruf a dan b untuk kelancaran pengambilannya oleh petugas ditempatkan dibagian depan persil sesuai jadwal yang ditetapkan atau dimasukkan/diletakkan pada Tempat Penampungan Sementara terdekat. Pasal 7 Bentuk, jenis, ukuran tempat sampah, jadwal pengambilan dan jenis kendaraan diatur dalam SOP yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota.

6 BAB VI PEMBERSIHAN / PENGURUSAN SUMUR TINJA Pasal 8 Pembersihan/pengurasan sumur tinja diselanggarakan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan maupun Mitra Kerja yang telah ditunjuk oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan dengan menggunakan alat-alat pembersihan/pengurasan sumur tinja yang persyaratannya ditentukan dalam SOP. Pasal 9 Untuk pembersihan/pengurasan sumur tinja dipungut biaya sebesar Rp. 70.000,- (tujuh puluh ribu rupiah) / M3, sudah termasuk biaya instalasi pengolahan lumpur tinja dan retribusi sebesar 10%. BAB VII PENYULUHAN KEBERSIHAN Pasal 10 Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan peran aktif masyarakat memelihara dan menjaga kebersihan secara terus menerus diadakan pembinaan dan secara berkala dilakukan kegiatan penyuluhan. BAB VIII RETRIBUSI KEBERSIHAN SERTA CARA PEMBAYARANNYA Pasal 11 Atas penyelenggaraan kegiatan pengelolaan kebersihan, Pemerintah Kota Batam mengenakan retribusi kebersihan kepada seluruh pemilik/pemakai persil dalam Wilayah Kota Batam. Pasal 12 (1) Besarnya tarif retribusi dimaksudkan Pasal 11 Peraturan Daerah Kota Batam, adalah sebagai berikut :

7 a. Perumahan : 1. Rumah Mewah (120 M 2 ke atas). Rp. 23.000,-/bulan 2. Rumah Menengah (54 M 2 ke atas). Rp. 10.000,-/bulan 3. Rumah Sederhana ( 36 M 2 ke atas ).. Rp. 7.500,-/bulan 4. Rumah Susun per pintu dan Rumah Sangat Sederhana ( 21 M 2 ke atas ). Rp. 5.000,-/bulan b. Rumah + Toko ( Ruko ) : 1. Satu Lantai... Rp. 25.000,-/bulan 2. Dua Lantai... Rp. 35.000,-/bulan 3. Tiga Lantai... Rp. 50.000,-/bulan c. P a s a r : 1. Toko dipasar Lt. I Rp. 20.000,-/bulan 2. Toko dipasar Lt. II Rp. 15.000,-/bulan 3. Toko dipasar Lt. III Rp. 10.000,-/bulan 4. Kios/los/warung. Rp. 1.000,- / hari 5. Meja sayur/ikan/buah-buahan Rp. 1.000,- / hari 6. Pedagang bertempat (setiap hari)/pujasera. Rp. 1.000,- / hari d. Super Market / Pasar Swalayan : 1. Kecil.. Rp. 300.000,-/bulan 2. Menengah Rp. 500.000,-/bulan 3. Besar. Rp. 1.500.000,-/bulan e. Restauran/Rumah Makan/Catering : 1. Restauran : a) Kecil Rp. 100.000,-/bulan b) Sedang Rp. 350.000,-/bulan c) Besar Rp. 500.000,-/bulan 2. Rumah Makan : a) Kecil Rp. 50.000,-/bulan b) Sedang Rp. 75.000,-/bulan c) Besar Rp. 125.000,-/bulan 3. Catering. Rp. 300.000,-/bulan f. H o t e l : 1. Berbintang Lima Rp. 2.000.000,-/bulan 2. Berbintang Empat Rp. 1.500.000,-/bulan 3. Berbintang Tiga Rp. 1.500.000,-/bulan 4. Berbintang Dua.. Rp. 750.000,-/bulan 5. Berbintang Satu.. Rp. 500.000,-/bulan 6. Cottage. Rp. 1.500.000,-/bulan 7. Melati. Rp. 200.000,-/bulan 8. Losmen / Penginapan Rp. 150.000,-/bulan

8 g. Bar / Diskotik dan sejenisnya : 1. Kecil... Rp. 250.000,-/bulan 2. Sedang... Rp. 500.000,-/bulan 3. Besar... Rp. 750.000,-/bulan h. Perbengkelan : 1. Bengkel Kecil Rp. 75.000,-/bulan 2. Bengkel Sedang Rp. 150.000,-/bulan 3. Bengkel Besar Rp. 300.000,-/bulan 4. Pencucian Mobil : a) Kecil Rp. 50.000,-/bulan b) Sedang. Rp. 75.000,-/bulan c) Besar. Rp. 150.000,-/bulan i. Industri : 1. Kecil... Rp. 500.000,-/bulan 2. Sedang.. Rp. 1.000.000,-/bulan 3. Besar.. Rp. 1.500.000,-/bulan j. Pergudangan : 1. Kecil.... Rp. 100.000,-/bulan 2. Sedang... Rp. 200.000,-/bulan 3. Besar... Rp. 300.000,-/bulan k. Gedung Pertemuan / Pertunjukan : 1. Bioskop Kecil Rp. 50.000,-/bulan 2. Bioskop Sedang.. Rp. 75.000,-/bulan 3. Bioskop Besar Rp. 100.000,-/bulan 4. Gedung Pertunjukan / Kesenian Serba Guna Kecil Rp. 25.000,-/bulan 5. Gedung Pertunjukan/Kesenian Serba Guna Sedang Rp. 30.000,-/bulan 6. Gedung Pertunjukan/Kesenian Serba Guna Besar Rp. 40.000,-/bulan l. Perkantoran : 1. Kantor Pemerintahan Kecil. Rp. 15.000,-/ bulan 2. Kantor Pemerintahan Sedang.. Rp. 20.000,-/ bulan 3. Kantor Pemerintahan Besar... Rp. 25.000,-/ bulan 4. Kantor Swasta Kecil.. Rp. 25.000,-/ bulan 5. Kantor Swasta Sedang.. Rp. 35.000,-/ bulan 6. Kantor Pemerintahan Kecil Rp. 50.000,-/ bulan m. Fasilitas Umum 1. Rumah Sakit dan Sarana Kesehatan : a) Rumah Sakit Umum Kecil.. Rp. 50.000,-/ bulan b) Rumah Sakit Umum Sedang Rp. 75.000,-/ bulan c) Rumah Sakit Umum Besar Rp. 100.000,-/bulan d) Puskesmas / Puskesmas Pembantu. Rp. 25.000,-/bulan e) Poliklinik / Balai Pengobatan Rp. 25.000,-/bulan f) Rumah Bersalin Rp. 50.000,-/bulan g) Apotik Rp. 35.000,-/bulan h) Laboratorium Rp. 25.000,-/bulan i) Praktek Dokter Rp. 25.000,-/bulan 2. Pendidikan : a) Pendidikan. Rp. 15.000,-/bulan b) Tempat Pelatihan Rp. 25.000,-/bulan 3. Tempat Ibadah/Rumah Sosial. Rp. 10.000,-/bulan

9 4. Sarana Olah Raga : a) Gedung Olah Raga Pemerintah Kecil.. Rp. 50.000,-/bulan b) Gedung Olah Raga Pemerintah Sedang Rp. 75.000,-/bulan c) Gedung Olah Raga Pemerintah Besar.. Rp. 100.000,-/bulan d) Gedung Olah Raga Swasta Kecil. Rp. 75.000,-/bulan e) Gedung Olah Raga Swasta Sedang Rp. 100.000,-/bulan f) Gedung Olah Raga Swasta Besar.. Rp. 150.000,-/bulan g) Lapangan Golf dan Club House Rp. 500.000,-/bulan 5. Taman Hiburan / Rekreasi. Rp. 200.000,-/bulan 6. Terminal / Pelabuhan : a) Terminal Bus / Angkutan Umum Rp. 200.000,-/bulan b) Pelabuhan Laut 1. Pelabuhan Kecil.. Rp. 500.000,-/bulan 2. Pelabuhan Sedang.. Rp. 500.000,-/bulan 3. Pelabuhan Besar. Rp. 3.000.000,-/bulan 4. Pelabuhan Kecil.. Rp. 4.000.000,-/bulan n. A s r a m a / Dormitori : 1. Kecil.. Rp. 75.000,-/bulan 2. Sedang. Rp. 150.000,-/bulan 3. Besar Rp. 500.000,-/bulan o. Sampah Khusus : 1. Domestik Insidentil Rp. 75.000,-/kegiatan 2. Sisa Bangunan Rp. 150.000,-/ rit (2) Bagi mereka yang membuang sampah langsung ke Tempat Pembuangan Akhir dikenakan retribusi sebesar Rp 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah) / M 3. Pasal 13 (1) Pemungutan retribusi kebersihan dilakukan pada tiap-tiap bulan atau tiap-tiap hari bagi pedagang kaki lima oleh petugas yang ditunjuk Walikota Batam; (2) Hasil pungutan retribusi kebersihan disetorkan kepada Bendahara Khusus Penerima kepada Kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan, selanjutnya akan disetorkan ke Rekening Kas Daerah; (3) Petugas pemungutan retribusi kebersihan, dalam melaksanakan tugasnya diberikan tanda pengenal yang dikeluarkan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan; (4) Setiap Petugas diberikan insentif minimum 2,5 % (...) dan maximum 5% (...) dari besarnya pungutan yang disetorkan. BAB IX LARANGAN Pasal 14 (1) Setiap orang dan atau badan dilarang : a. membuang sampah di luar tempat penampungan sampah; b. membuang sampah di jalan, taman, jalur-jalur hijau, tempat fasilitas umum, parit, selokan, sekitar waduk atau sungai dan pantai;

10 c. mengotori dan membuang kotoran kepada tempat-tempat sebagaimana tersebut pada Pasal 14 ayat (1) huruf a dan b di atas; d. Membakar sampah dan kotoran di jalan-jalan, jalur hijau, taman dan tempat umum; e. Menumpuk atau menempatkan barang-barang bekas yang masih mempunyai nilai ekonomis maupun yang tidak, pada kiri kanan bahu jalan, taman, jalur hijau, depan bangunan dan tempat-tempat umum; f. Menumpuk dan menempatkan sampah bongkar bangunan tidak lebih dari 1 (satu) hari; g. Menempatkan keranjang atau box plastik pada media jalan maupun kiri kanan jalan; h. Menempatkan kendaraan yang tidak berfungsi (rongsokan) pada Daerah Milik Jalan; i. Menempatkan penampungan oli bekas di luar persil; j. Menempatkan barang-barang pada trotoar atau kaki lima / emperan bangunan; k. Mengotori jalan dalam proses pengangkutan barang; l. Membuang tinja di luar tempat uang ditentukan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan. (2) Larangan sebagaimana dimaksud Pasal 14 ayat (1) di atas berlaku juga bagi pengunjung yang datang ke Kota Batam. BAB X KETENTUAN PIDANA DAN PENYIDIKAN Pasal 15 (1) Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 14 ayat (1), diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 6 (enam) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah). (2) Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 12 ayat (1) berturut-turut selama 3 bulan diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 6 (enam) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah). (3) Tindak pidana dimaksud ayat (1) dan (2) pasal ini adalah pelanggaran. (4) Pelaksana Pasal 15 ini dilakukan oleh Pejabat Penyidik Umum dan atau Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS). BAB XI PENGAWASAN Pasal 16 Pengawasan terhadap ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Daerah ini selain dilakukan oleh Satuan Poliusi Pamong Praja, juga Pegawai Pemerintah Kota Batam yang ditunjuk sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

11 BAB XII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 17 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 1986 tentang Retribusi Angkutan Sampah dalam wilayah Kotamadya Batam dinyatakan tidak berlaku lagi. BAB XIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Walikota. Pasal 19 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan pada Lembaran Daerah Kota Batam. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Batam. Disahkan di Batam pada tanggal 31 Mei 2001 WALIKOTA BATAM, Diundangkan di Batam Pada tanggal 26 Juni 2001. Sekretaris Daerah NYAT KADIR M. Nazief Soesila Dharma LEMBARAN DAERAH KOTA BATAM TAHUN 2001 NOMOR 5 SERI B E