BAB IV MESIN SEKRAP. Laporan Akhir Proses Produksi ATA 2010/2011. Pengertian Mesin Sekrap

dokumen-dokumen yang mirip
Mesin sekrap disebut pula mesin ketam atau serut. Mesin inidigunakan untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung, cekung,beralur, dan

PROSES SEKRAP ( (SHAPING) Paryanto, M.Pd. Jur. PT Mesin FT UNY

BAB I PENDAHULUAN. mendatar, tegak, ataupun miring. Mesin sekrap adalah suatu mesin perkakas dengan gerakan

Dalam menentukan ukuran utama mesin skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain:

MENGENAL PROSES PERMESINAN

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

2. Mesin Frais/Milling

Gambar 1.1 Hasil-hasil dari pembubutan

BAB VI Mesin Shaping I

MESIN BOR. Gambar Chamfer

PROSES FREIS ( (MILLING) Paryanto, M.Pd.

PBAB II MESIN BUBUT. (Laboratorium Teknik Industri Universitas Gunadarma, 2011) Gambar 2.1 Mesin Bubut

BAB III MESIN FRAIS. ( Gambar-gambar Mesin. 2011) Gambar 3.1 Bentuk-bentuk Hasil Frais

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

Menentukan Peralatan Bantu Kerja Dengan Mesin Frais

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN BAB II MESIN BUBUT

BAB III PROSES PEMBUATAN STEAM JOINT STAND FOR BENDED TR

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BAB li TEORI DASAR. 2.1 Konsep Dasar Perancangan

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

9 perawatan terlebih dahulu. Ini bertujuan agar proses perawatan berjalan sesuai rencana. 3.2 Pengertian Proses Produksi Proses produksi terdiri dari

PROSES PEMBUATAN MATA PISAU PADA GUNTING MEKANIK

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. pemesinan. Berikut merupakan gambar kerja dari komponen yang dibuat: Gambar 1. Ukuran Poros Pencacah

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

BAB II Mesin Bubut I II. 1. Proses Manufaktur II

BAB X MESIN KETAM DAN MESIN SERUT

BAB II MESIN BUBUT. Gambar 2.1 Mesin bubut

Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis :

RENCANA IMPLEMENTASI MEMBUBUT DI LABORATORIUM PRODUKSI JURUSAN MESIN. Oleh: Nama : Dwi Pujo L NIM : Prodi : PTMSI

3. Mesin Bor. Gambar 3.1 Mesin bor

PROSES PEMBUBUTAN LOGAM. PARYANTO, M.Pd.

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT KOMPLEKS Ulir, Tirus, Eksentrik dan Benda Panjang

SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

Jumlah Halaman : 20 Kode Training Nama Modul` Simulation FRAIS VERTIKAL

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT. Dwi Rahdiyanta FT-UNY

SOAL LATIHAN 1 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

2.11 Jenis-Jenis Pemotongan/Pemakanan pada Mesin Frais Pemotongan Mendatar (Horizontal) 352

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. hasil yang baik sesuai ukuran dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Ukuran poros : Ø 60 mm x 700 mm

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V MESIN MILLING DAN DRILLING

SOAL LATIHAN 4 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BAB 3 PROSES FRAIS (MILLING)

BUKU 3 PROSES FRAIS (MILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Ruang Lingkup Penggunaan mesin sekrap Penggunaan alat-alat perkakas tangan

FM-UII-AA-FKU-01/R0 MESIN BUBUT 2.1. TUJAN PRAKTIKUM

Mesin Milling CNC 8.1. Proses Pemotongan pada Mesin Milling

BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA

DASAR DASAR PROSES PERMESINAN

BAB 8 MENGENAL PROSES GURDI (DRILLING)

1 Teknik Pemesinan SMK PGRI 1 Ngawi Cerdas, Kreatif, Intelek dan Wirausahawan. By: Hoiri Efendi, S.Pd

BAB III Mesin Milling I

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH KEMIRINGAN SISI POTONG PAHAT DAN KECEPATAN POTONG TERHADAP KUALITAS KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL PADA SHAPING MACHINE

MODUL PEMBELAJARAN BIDANG KEAHLIAN : TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK MESIN PERKAKAS PROGRAM DIKLAT : PEKERJAAN PERMESINAN TINGKAT : II ( DUA )

PENGARUH PARAMETER POTONG TERHADAP DIAMETER PITS ULIR METRIK

M O D U L T UT O R I A L

TAHAP AWAL PEMBUATAN PEMBUBUTAN HOUSE BEARING RODA ROLI

Dasar Dasar Proses Permesinan

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU

28 Gambar 4.1 Perancangan Produk 4.3. Proses Pemilihan Pahat dan Perhitungan Langkah selanjutnya adalah memilih jenis pahat yang akan digunakan. Karen

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK PEMESINAN

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR

Gambar 1. Kepala tetap, tampak spindel utam a mesin

Tugas 2 Proses Produksi Mesin Frais. Jurusan Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Garut 2017

MAKALAH MESIN BUBUT DAN MESIN GURDI

A. Mesin gergaji bolak-balik (Hacksaw-Machine) Mesin gergaji ini umumnya memiliki pisau gergaji dengan panjang antara 300 mm sampai 900 mm dengan

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PROSES BUBUT (Membubut Tirus, Ulir dan Alur)

Perancangan Peralatan Bantu Pembuatan Roda Gigi Lurus dan Roda Gigi Payung Guna Meningkatkan Fungsi Mesin Bubut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Mesin bubut (Turning machine) adalah suatu jenis mesin perkakas

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAHAN AJAR BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

BAB II LANDASAN TEORI Alat-alat Pembantu Untuk Meningkatkan Produksi Pada Mesin. dan kecepatannya sayatnya setinggi-tingginya.

BAB IV MESIN BUBUT. Gambar 2. Pembubut mesin tugas berat.

Parameter Pemotongan pada Proses Pembubutan

PENGARUH KECEPATAN POTONG, GERAK MAKAN DAN KETEBALAN PEMOTONGAN TERHADAP GETARAN BENDA KERJA PADA PROSES SEKRAP. Santoso Mulyadi 1 ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian sekaligus pengambilan data dilakukan di Laboratorium Produksi dan

MODUL 9 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGEBOR DAN MELUASKAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

TEKNIK PEMESINAN JILID 2 SMK. Widarto, dkk

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI MEKANIK JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. bentuk poros transmisi horisontal dan poros transmisi. vertikal yang benar dan sesuai ukuran yang diinginkan.

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN PROSES GERINDA Menggerinda Alat Potong

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

GERGAJI TANGAN PADA KERJA BANGKU

BAB 7 MENGENAL PROSES FRAIS (Milling)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Republik Indonesia Teknologi Mekanik. SMK / MAK Kelas XI Semester II

MODUL PROSES PEMESINAN I SEKSI MESIN BUBUT. Oleh : Purgiyanto

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Materi 6. Gambar 1. Ragum Biasa

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

SKRIPSI / TUGAS AKHIR

LAMPIARN 1.4 TEST UJI COBA INSTRUMEN. Mata Pelajaran Tingkat/Semester : XI/ Hari / Tanggal :... Waktu. : 60 menit Sifat Ujian

MESIN FRAIS HORIZONTAL

PEMBUATAN PRODUK KUNCI CHUCK BOR DENGAN SISTEM DIMENSI PADA BEVEL GEAR MODUL 1,5 MM DENGAN SUDUT POROS 90 0

Transkripsi:

BAB IV MESIN SEKRAP 4.1 Pengertian Mesin Sekrap Mesin sekrap adalah suatu mesin perkakas dengan gerakan utama lurus bolak- balik secara vertikal maupun horizontal. Mesin sekrap mempunyai gerak utama bolak-balik horizontal dan berfungsi untuk merubah bentuk dan ukuran benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Mesin sekrap (shaping machine) disebut pula mesin ketam atau serut. Mesin ini digunakan untuk mengerjakan bidangbidang yang rata, cembung, cekung, beralur, dan lain-lain pada posisi mendatar, tegak, ataupun miring. (Sumber: http://www.scribd.com/doc/31808835/mesin-sekrap) fdfdfd (Laboratorium Teknik Industri Universitas Gunadarma, 2011) Gambar 4.1 Mesin Sekrap dan Bagian-bagiannya Pahat bekerja pada saat gerakan maju, dengan gerakan ini dihasilkan pekerjaan, seperti: 1. Meratakan bidang: baik bidang datar, bidang tegak maupun bidang miring. 2. Membuat alur: alur pasak, alur V, alur ekor burung, dsb. 3. Membuat bidang bersudut atau bertingkat. 4. Membentuk: yaitu mengerjakan bidang-bidang yang tidak beraturan IV-1

IV-2 4.2 Prinsip Kerja Mesin Sekrap Prinsip pengerjaan pada mesin sekrap adalah benda yang disayat atau dipotong dalam keadaan diam (dijepit pada ragum) kemudian pahat bergerak lurus bolak-balik atau maju mundur melakukan penyayatan. Hasil gerakan maju mundur lengan mesin/pahat diperoleh dari motor yang dihubungkan dengan roda bertingkat melalui sabuk (belt). Dari roda bertingkat, putaran diteruskan ke roda gigi antara dan dihubungkan ke roda gigi penggerak engkol yang besar. Roda gigi tersebut beralur dan dipasang engkol melalui tap. Jika roda gigi berputar maka tap engkol berputar eksentrik menghasilkan gerakan maju mundur lengan. Kedudukan tap dapat digeser sehingga panjang eksentrik berubah dan berarti pula panjang langkahberubah.(sumber:http://www.scribd.com/doc/31808835/mesin-sekrap) 4.3 Bagian Mesin Sekrap berikut: Adapun Bagian-bagian dari mesin sekrap antara lain adalah sebagai Gambar 4.2 Mesin Sekrap dan Bagian-bagiannya

IV-3 4.4 Jenis - Jenis Mesin Sekrap Mesin sekrap adalah mesin yang relatif sederhana. Biasanya digunakan dalam ruang alat atau untuk mengerjakan benda kerja yang jumlahnya satu atau dua buah untuk prototype (benda contoh). Pahat yang digunakan sama dengan pahat bubut. Proses sekrap tidak terlalu memerlukan perhatian atau konsentrasi bagi operatornya ketika melakukan penyayatan. Mesin sekrap yang sering digunakan adalah mesin sekrap horizontal. Selain itu, ada mesin sekrap vertikal yang biasanya dinamakan mesin slotting/slotter. Proses sekrap ada dua macam yaitu proses sekrap (shaper) dan planner. Proses sekrap dilakukan untuk benda kerja yang relatif kecil, sedang proses planner untuk benda kerja yang besar. (Sumber: Bina Aksara, 1984) 4.4.1 Mesin sekrap datar atau horizontal (shaper) Mesin jenis ini umum dipakai untuk produksi dan pekerjaan serbaguna terdiri atas rangka dasar dan rangka yang mendukung lengan horizontal. Benda kerja didukung pada rel silang sehingga memungkinkan benda kerja untuk digerakkan ke arah menyilang atau vertikal dengan tangan atau penggerak daya. Pada mesin ini pahat melakukan gerakan bolak-balik, sedangkan benda kerja melakukan gerakan ingsutan. Panjang langkah maksimum sampai 1.000 mm, cocok untuk benda pendek dan tidak terlalu berat. (Sumber: http: \\mesinperkakas.com/mesin-sekrap) Gambar 4.3 Mesin sekrap datar atau horizontal (shaper)

IV-4 4.4.2 Mesin sekrap vertikal (slotter) Mesin sekrap jenis ini digunakan untuk pemotongan dalam, menyerut dan bersudut serta untuk pengerjaan permukaan-permukaan yang sukar dijangkau. Selain itu mesin ini juga bisa digunakan untuk operasi yang memerlukan pemotongan vertikal. Gerakan pahat dari mesin ini naik turun secara vertikal, sedangkan benda kerja bisa bergeser ke arah memanjang dan melintang. (Sumber: http: \\mesinperkakas.com/mesin-sekrap) Gambar 4.4 Mesin sekrap vertikal (slotter) Mesin jenis ini juga dilengkapi dengan meja putar, sehingga dengan mesin ini bisa dilakukan pengerjaan pembagian bidang yang sama besar. 4.4.3 Mesin planner Digunakan untuk mengerjakan benda kerja yang panjang dan besar (berat). Benda kerja dipasang pada eretan yang melakukan gerak bolak-balik, sedangkan pahat membuat gerakan ingsutan dan gerak penyetelan. Lebar benda ditentukan oleh jarak antartiang mesin. Panjang langkah mesin jenis ini ada yang mencapai 200 sampai 1.000 mm.

IV-5 Gambar 4.5 Mesin sekrap eretan (planner) 4.5 Mekanisme Kerja Mesin Sekrap Mekanisme yang mengendalikan mesin sekrap ada dua macam yaitu mekanik dan hidrolik. Pada mekanisme mekanik digunakan crank mechanism. Pada mekanisme ini roda gigi utama (bull gear) digerakkan oleh sebuah pinion yang disambung pada poros motor listrik melalui gear box dengan empat, delapan, atau lebih variasi kecepatan. RPM dari roda gigi utama tersebut menjadi langkah per menit (strokes per minute, SPM). Gambar skematik mekanisme dengan sistem hidrolik. Mesin dengan mekanisme sistem hidrolik kecepatan sayatnya dapat diukur tanpa bertingkat, tetap sama sepanjang langkahnya. Pada tiap saat dari langkah kerja, langkahnya dapat dibalikkan sehingga jika mesin macet lengannya dapat ditarik kembali. Kerugiannya yaitu penyetelen panjang langkah tidak teliti. (Sumber: http: \\mesinperkakas.com/mesin-sekrap) Gambar 4.6 Mekanisme mesin sekrap

IV-6 4.6 Proses Sekrap Proses menyekrap meliputi beberapa tahap, mulai dari menjalankan mesin hingga, melakukan penyekrapan dengan jenis pahat yang digunakan. Berikut langkah proses sekrap. 1. Menjalankan mesin Berikut ini langkah-langkah menjalankan mesin: a. Lengan digerakkan dengan cara memutar roda pemeriksa untuk melihat kemungkinan tertabraknya lengan. b. Menentukan banyak langkah per menit. c. Motor mesin dihidupkan. Dengan cara memasukkan tuas kopling mesin mulai bekerja. Mencoba langkah pemakanan (feeding) dari meja, mulai dari langkah halus sampai langkah kasar. Perhatikan seluruh gerak mesin. d. Menghentikan kerja mesin dilakukan dengan cara melepas tuas kopling kemudian matikan motor. 2. Proses penyekrapan Proses penyekrapan dapat dilakukan dengan berbagai cara, berikut penjelasannya: a. Penyekrapan datar Penyekrapan bidang rata adalah penyekrapan benda kerja agar menghasilkan permukaan yang rata. Penyekrapan bidang rata dapat dilakukan dengan cara mendatar (horizontal) dan cara tegak (vertikal). Pada penyekrapan arah mendatar yang bergerak adalah benda kerja atau meja ke arah kiri kanan. Pahat melakukan langkah penyayatan dan ketebalan diatur dengan menggeser eretan pahat. b. Penyekrapan tegak Pengaturan ketebalan dilakukan dengan menggeser meja. Pahat harus diatur sedemikian rupa (menyudut) sehingga hanya bagian ujung saja yang menyayat dan bagian sisi dalam keadaan bebas. Tebal pemakanan diatur tipis ± 50 mm. Langkah kerja penyekrapan tegak sesuai dengan penyekrapan yang datar.

IV-7 c. Penyekrapan menyudut Penyekrapan bidang menyudut adalah penyekrapan benda kerja agar menghasilkan permukaan yang miring/sudut. Pada penyekrapan ini yang bergerak adalah eretan pahat maju mundur. Pengaturan ketebalan dilakukan dengan memutar ereten pahat sesuai dengan kebutuhan sudut pemakanan. d. Penyekrapan alur Menurut alur penyekrapan, mesin sekrap dapat digunakan untuk membuat alur: 1. Alur terus luar. 3. Alut terus buntu. 2. Alur terus dalam. 4. Alut terus tembus. (Sumber: http: \\mesinperkakas.com/mesin-sekrap) 4.7 Mengatur Panjang Langkah dan Kedudukan Langkah Untuk mengatur panjang langkah dan kedudukan langkah kita harus memperhatikan sebagai berikut: Hitung langkah yang diperlukan sesuai dengan panjang benda kerja yaitu panjang benda kerja ditambah dengan kebebasan langkah kemuka dan kebelakang. PL = L + x + ½ x L = panjang benda kerja x = kebebasan langkah kebelakang (1 12m) ½ x =kebebsan langkah kemuka (+ 6 mm) Gambar 4.7 Menghitung langkah Jalankan mesin kemudian matikan mesin pada kedudukan pahat paling belakang. Kendorkan mur pengikat tuas B kemudian aturlah panjang langkah

IV-8 (memperpanjang/memperprndek). Dengan jalan memutar tuas B dengan engkol pemutar b kekanan/kekiri. Bacalah pada skala langkah. Kendorkan tuas pengikat A. Aturlah kedudukan benda kerja dengan jalan mendorong lengan penumbuk kemuka atau kebelakang. Setelah mendapatkan langkah yang dikehendaki kencangkan kembali tuas pengikat A. Jalankan mesin dan periksalah apakah panjang dan kedudukan langkah sudah sesuai. (Sumber:http: \\mesinperkakas.com/mesin-sekrap) 4.8 Kecepatan Langkah Langkah pemakanan yaitu langkah maju pada mesin sekrap adalah lebih lambat dari pada langkah mundur. Ini disebabkan karena jarak yang ditempuh pena engkol pada waktu maju lebih jauh daripada jarak yang ditempuh pada waktu mundur. Perbandingan waktu = Langkah maju = 3 Langkah mundur = 2 Jumlah perbandingan = 3 + 2 = 5 Gambar 4.8 Kecepatan Langkah Waktu yang digunakan untuk langkah maju dalam satu menit adalah 3/5 menit. Besar kecepatan langkah mesin yang digunakan pada waktu menyekrap ditentukan oleh:

IV-9 1. Kekerasan pahat 2. Kekerasan bahan yang disekrap 3. Panjang langkah mesin (panjang bahan yang disekrap) 4.9 Sistematik Satuan Metrik Jika panjang langkah = L mm dan banyak langkah dalam 1 menit n jarak yang ditempuh oleh langkah maju dalam 1 menit adalah n x Lx m 1000 Kecepatan pemotongan atau cutting speed (Cs) = jarak tempuh dibagi waktu. Cs = n x L m : 3/5 menit 1000 Cs = n x L m/menit atau n = 600 Cs 600 L n = jumlah langkah tiap menit L = panjang langkah (dalam mm) Cs = kecepatan potong (cutting speed) dalam m/menit. 4.9.1 Sistem Satuan Inchi Jika panjang langkah L inchi dan banyak langkah dalam 1 menit = n, maka jarak yang ditempuh dalam 1 menit = n x L/12 kaki. Kecepatan potong : Cs = n x L kaki : 3/5 menit 12 Cs = 5 x n x L kaki/menit atau n : 36 Cs 3 12 5L n 7 Cs L

IV-10 Dimana: n = banyak langkah tiap menit Cs = kecepatan potong/cutting speed (dalam kaki/menit) L = panjang langkah dalam inchi Tabel 4.1 Daftar Cutting Speed (Cs) Untuk Pahat HSS Bahan yang dikerjakan Cs dalam m/menit Mild steel Contoh perhitungan : 30 Cast iron 25 High carbon steel 16 Brass 70 Brouze 20 Allumunium 100 Berapakah jumlah langkah yang diambil untuk menyekrap mild steel dengan pahat HSS jika panjang langkah = 200 mm dan kecepatan potong Cs = 30 m/menit. Perhitungan : Cs = 30 m/menit, L = 200 catatan : n = 600 Cs L = 600. 30 200 = 90 langkah/menit Selain memperhatikan perhitungan diatas, dalam menentukan kecepatan langkah juga ditentukan oleh: a. Kehalusan yang diinginkan (finishing). b. Kondisi mesin (kemampuan mesin dan getaran mesin). c. Dalam pemakanan. (Sumber: http: \\mesinperkakas.com/mesin-sekrap)

IV-11 4.10 Pahat Sekrap Pahat Sekrap mempunyai bermacam-macam sudut kegunaan. Sudut-sudut pahat dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Gambar 4.9 Sudut-sudut Pada Pahat 1. Sudut potong (cutting angel) 2. Sudut bibir potong (lip angel) 3. Sudut bebas ujung/muka (end relif) 4. Sudut tatal belakang (back rack angel) 5. Sudut sisi sayat (side rack angel) 6. Sudut sisi bebas (side clearance) 4.11 Macam-macam Bentuk Pahat Bentuk-bentuk pahat disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan, lihat gambar berikut: 1. Pahat lurus kiri 2. Pahat lurus kanan 3. Pahat bengkok kiri 4. Pahat bengkok kanan 5. Pahat ujung bulat 6. Pahat ujung segi empat 7. Pahat lurus 8. Pahat leher angsa

IV-12 Dengan berbagai macam pahat yang telah diketahui, gambar bentuk pahat tersebut dapat dilihat sebagai berikut: Gambar 4.10 Pahat Sekrap 4.12 Cara Memasang Pahat Pahat-pahat sekrap yang besar dapat dipasang langsung pada penjepit (tool post), sedangkan pahat-pahat yang kecil dipasang pada tool post dengan perantaraan pemegang pahat (tool holder). Dilihat dari bentuk dan fungsinya ada 3 macam tool holder, yaitu : 1. Tool holder lurus 2. Tool holder bengkok (tool hoder kiri atau kanan) 3. Universal tool holder, yaitu tool holder yang dapat menjepit pahat pada 5 kedudukan pahat (gambar 9). Dengan demikian universal tool holder lurus atau sebagai tool holder kiri/kanan. (Sumber: http://www.scribd.com/doc/31808835/mesin-sekrap) Gambar 4.11 Pahat Universal