1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia kerja dalam lingkungan ekonomi sangat membutuhkan banyak kriteria-kriteria dari calon pekerjanya. Calon pekerja tersebut tentunya sebagian besar adalah para lulusan atau sarjana ekonomi. Oleh karena itu para lulusan atau sarjana ekonomi hendaknya benar-benar mempersiapkan setiap kriteria-kriteria yang dibutuhkan oleh dunia kerja secara dini agar ketika mereka akan terjun dalam dunia kerja, mereka telah memiliki cukup bekal. Salah satu kriteria yang harus dimiliki oleh para lulusan dan sarjana ekonomi mungkin sangat berkaitan erat dengan masalah moral dan etika. Pendidikan di Indonesia tentunya bertujuan menghasilkan lulusan yang beretika dan bermoral tinggi. Berbagai upaya dilakukan oleh perguruan perguruan tinggi untuk memperkenalkan nilai-nilai profesi dan etika kepada mahasiswa. Dalam upaya pengembangan pendidikan yang berlandaskan etika ini dibutuhkan adanya umpan balik (feedback) mengenai kondisi yang ada sekarang. Mahasiswa akuntansi dan manajemen adalah sumber daya manusia yang dipersiapkan untuk dunia kerja yang tidak pernah lepas dan selalu terhubung dengan sistem informasi dan etika.
2 Sistem informasi yang tidak pernah lepas dari kemajuan pengetahuan dan teknologi berbasis komputer ini memiliki dampak terhadap perilaku penggunanya. Jika dampak tersebut selalu positif tentunya tidak akan menimbulkan keresahan masyarakat, namun kenyataannya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini terbukti dari adanya ketakutan banyak orang ataupun masyarakat terhadap semakin meningkatnya penyalahgunaan sistem informasi dan teknologi. Pentingnya isu-isu etika yang terkait dengan teknologi informasi bersifat sangat kritis dalam masyarakat kita saat ini (Peslak, 2006). Banyak berita tersebar lewat media massa yang terkait dengan pelanggaran hukum dan etika, baik dalam sistem informasi maupun internet yang mengarah pada ketakutan masyarakat akan dampak dari teknologi informasi, misalnya penyalahgunaan e-mail, Kamis tanggal 12 Februari 2009 pukul 07:59 WIB, dalam detikinet diberitakan bahwa situs Instansi Pemerintah Inggris panen konten porno, selain itu juga terjadi pembobolan situs seperti situs kepolisian, Kaspersky Lab, dan pembobolan ATM, serta isu-isu etika lainnya. Etika dalam situasi yang spesifik dan bersifat luas berada pada prinsipprinsip etika dasar, yang tidak dapat secara efektif mengarahkan seluruh perilaku manusia yang menjalaninya karena ada sejumlah besar lingkungan pergaulan yang beragam di mana manusia hidup, bekerja, dan memainkan peranannya sehari-hari. Lingkungan pergaulan ini sering kali memiliki norma-norma etika yang berbeda (Conger and Loch, 2001, dalam Dewi dan
3 Gudono,2007) dan dijadikan sebagai pedoman pengambil keputusan oleh seorang individu dalam sebuah situasi yang dihadapinya. Masalah etika sistem informasi terkait komputerisasian ini sangat penting bagi para calon pekerja di berbagai profesi ekonomi. Dalam hal ini mereka sangat dituntut dalam pembuatan keputusan moral yang dapat dipengaruhi oleh berbagi faktor. Seperti yang diungkapkan Lim (1999, dalam Dewi dan Gudono,2007), masalah utama yang menyebabkan seorang individu melakukan pelanggaran atau kejahatan di bidang komputer terletak pada pengguna/user komputer. Pengambilan keputusan oleh seorang individu yang melibatkan masalah etis bergantung pada prinsip-prinsip standar etika yang dianut oleh individu tersebut. Penelitian ini mencoba memperkenalkan sebuah konstruk yang diajukan oleh Jones (1991), yaitu intensitas moral (moral intensity), sebuah konstruk yang mencakup karakteristik-karakteristik yang merupakan perluasan dari isu-isu yang terkait dengan imperatif moral yang terkandung dalam sebuah situasi yang mempengaruhi persepsi individu mengenai masalah etika dan keputusan apa yang akan diambil untuk menyikapi masalah tersebut. Penelitian ini termotivasi dari penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Gudono (2007) mengenai peranan masalah etika persepsian terkait sistem informasi. Penelitian tersebut menyatakan bahwa penilaian seseorang terhadap suatu masalah etika berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Dalam arti, relativitas dari standar etika masih menjadi pertentangan. Di satu
4 sisi harus ada standar etika yang bersifat universal, sedangkan di sisi lain tidak ada standar yang benar dan absolut yang dapat diterapkan untuk semua masyarakat, dengan kata lain lain penerapan suatu etika tergantung pada situasi tempat di mana etika tersebut diterapkan, karena ada faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan suatu etika sehingga tidak bersifat universal, misalnya pengaruh budaya tertentu. Penelitian tersebut berhasil membuktikan bahwa situasi etika khususnya yang terkait dengan masalah etika sistem informasi komputerisasian bersifat sangat spesifik sehingga untuk kondisi di Indonesia hasil penelitian ini beragam untuk berbagai situasi etis. Hal tersebut yang telah menghantarkan penulis untuk meneliti apakah terdapat perbedaan intensitas moral mahasiswa terhadap persepsi pengambilan keputusan etis yang terkait dengan sistem informasi. Peneliti memilih objek mahasiswa akuntansi dan manajemen karena mahasiswa akuntansi dalam dunia kerja nantinya tidak akan lepas dari masalah kode etik akuntan sedangkan mahasiswa manajemen nantinya juga akan berhubungan dengan etika bisnis. Adanya penelitian ini diharapkan mampu menambah literatur yang ada mengenai persepsi pengambilan keputusan etis terkait dengan sistem informasi. 1.2 Perumusan Masalah Penelitian ini meneliti Apakah terdapat perbedaan intensitas moral mahasiswa akuntansi dan manajemen Universitas Kristen Duta Wacana
5 Yogyakarta terhadap persepsi pengambilan keputusan etis yang terkait dengan sistem informasi?. 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rangka membuktikan secara empiris bahwa : Apakah terdapat perbedaan intensitas moral mahasiswa akuntansi dan manajemen Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta terhadap persepsi pengambilan keputusan etis yang terkait dengan sistem informasi. 1.4 Kontribusi Penelitian 1.4.1 Bagi Universitas Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi serta ide yang bermanfaat tentang persepsi pengambilan keputusan etis mahasiswa akuntansi dan manajemen terkait dengan sistem informasi. 1.4.2 Bagi penulis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan pengalaman melalui praktek yang sesungguhnya berdasarkan ilmu yang telah diperoleh. 1.4.3 Bagi pihak lain Penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur pengembangan ilmu pengetahuan serta sebagai langkah awal
6 penelitian selanjutnya mengenai persepsi pengambilan keputusan etis mahasiswa terkait dengan sistem informasi. 1.5 Batasan Penelitian Dalam penelitian ini hanya terdapat tiga variabel yaitu intensitas moral dan persepsi etis dan pengambilan keputusan etis. Penelitian ini juga hanya meneliti dan membuktikan Apakah terdapat perbedaan intensitas moral mahasiswa akuntansi dan manajemen Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta terhadap persepsi etika yang terkait dengan sistem informasi. Lingkup penelitian ini juga hanya terbatas pada sampel yang diambil yaitu mahasiswa akuntansi dan manajemen Universitas Kristen Duta Wacana.