Oleh : Muh. Arief Effendi,SE,MSi,Ak,QIA TRISAKTI SCHOOL OF MANAGEMENT

dokumen-dokumen yang mirip
Menurut commitee of sponsoring organization (COSO) pengertian pengendalian internal dalam buku Sistem Informasi Akuntansi (Romney:230) adalah :

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan

BAB IV PEMBAHASAN. fungsi penjualan pada PT.APTT. Dalam melaksanakan audit kecurangan, dilakukan

Fraud Risk Management

BAB V PENIPUAN DAN PENGAMANAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, dalam kehidupan kita sehari hari tindak kejahatan dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas

pemisahan tugas, pengendalian akuntansi juga masih lemah dan biasanya ada kepercayaan yang besar dari pemilik kepada karyawannya. Orang-orang yang mel

`EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani

FRAUD & computer fraud A.S.-2015

BAB I Gambaran Pemeriksaan SI (Overview of Information System Auditing)

PEMROSESAN TRANSAKSI DAN PROSES PENGENDALIAN INTERN KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PERTEMUAN 3: FRAUD DAN ERROR

Diskusi: Menghadapi F R A U Ddi Lingkungan Kerja

PERTEMUAN 9 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. segala jenis kejahatan yang semakin merajalela. Tidak hanya kejahatan yang

PANDUAN AUDIT SISTEM INFORMASI

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

KECURANGAN (FRUD) PADA BANK SYARIAH

Oleh :Tim Dosen MK Pengantar Audit SI

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan perekonomian di negeri kita, Bangsa Indonesia juga

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

Kode Etik. .1 "Yang Harus Dilakukan"

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai ( SPT Masa PPN) ke kantor pajak untuk tahun

Mengejar Aset Tipibank KBP. AGUNG SETYA

Kode Etik. .1 "Yang Harus Dilakukan"

BAB I PENDAHULUAN. terasa lama,koran-koran dipenuhi dengan perincian baru tentang skandal akuntansi

Kebijakan Pengungkap Fakta

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi terutama globalisasi ekonomi telah menimbulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Audit Internal Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Saat ini pendeteksian penipuan (fraud) dan akuntansi forensik merupakan

MODUL-3 INTERNAL AUDITING

BAB I PENDAHULUAN. yang telah mereka rintis. Namun, semua organisasi, apapun jenis, bentuk, skala

PENIPUAN DAN PENGAMANAN KOMPUTER

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah yang dihadapi para pelaku usaha semakin kompleks.

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT CHAROEN POKPHAN INDONESIA TBK

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)

PENIPUAN DAN PENGAMANAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. Istilah fraud (kecurangan) sering kita jumpai baik di lingkungan organisasi

Audit Teknologi Sistem Informasi. Pertemuan 1 Pengantar Audit Teknologi Sistem Informasi

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan. Kecurangan umumnya terjadi

BAB I PENDAHULUAN. supervisi bank tersebut (Soebijoto, 2011). Modus kejahatan perbankan bukan

BAB 1 PENDAHULUAN. efisiensi operasional, dan dipatuhinya kebijakan-kebijakan yang digariskan oleh manajemen

Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bidang merupakan integral dari aktivitas perusahaan sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era masa kini banyak bermunculan perusahaan-perusahaan yang

1.4. Intelektual properti. Intelektual properti meliputi: 1. Paten 2. Copyright 3. Trade Secret 4. Trademark

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN.. 1

BAB I PENDAHULUAN. memastikan laporan keuangan tidak mengandung salah saji (misstatement)

KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal

PERTEMUAN 5: PENCEGAHAN DAN DETEKSI FRAUD

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen

PENIPUAN DAN PENGAMANAN SERTA AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Metaplas Harmoni. Dalam melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebohongan yang disengaja, ketidakbenaran dalam melaporkan aktiva

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya krisis finansial global, diperkirakan telah mempengaruhi pelaku bisnis

Keyakinan Etis Kesediaan untuk mempertahankan etika

Cyber Crime : Sebuah Evolusi Kejahatan Jenis kejahatan konvensional : Kejahatan kerah biru (blue collar crime) Pencurian, penipuan, pembunuhan

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan atau perkreditan adalah dengan menerapkan prinsip Know Your

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan modern. Akuntansi dan auditing memainkan peran penting dalam

APPENDIX A. Sumber dan Tujuan. Data. Arus Data. Proses Transformasi. Penyimpanan Data

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ekonomi pada saat ini, persaingan antara para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. nepotisme, dan penggelapan lainnya, sehingga dalam proses verifikasi secara

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian sangat mempengaruhi perkembangan negara tersebut. Salah satu

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

SISTEM PENGENDALIAN KECURANGAN (FRAUD CONTROL SYSTEM) KEP DIREKSI NO: KEP/04/012015

SERTIFIKASI CFE (CFE EXAM PREPARATION COURSE and CFE EXAM) 2018

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan ekspansi ke berbagai negara di Dunia. Dalam menjalankan usahanya

PERTEMUAN 6: AUDIT INVESTIGASI

N. Tri Suswanto Saptadi. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar. 3/19/2015 nts/epk/ti-uajm 2

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

Fakta Korupsi di Sektor Pengadaan Tidak ada korupsi yang ongkosnya semahal korupsi dalam pengadaan barang dan jasa (Donald Strombom, 1998) Bank Dunia

TABULASI. Pertanyaan TOTAL

1. Ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti : Kebakaran atau panas yang berlebihan Banjir, gempa

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PENGENDALIAN INTERN 1

Standar Internasional ISO 27001

MENGENAL PROGRAM SERTIFIKASI INTERNASIONAL CERTIFIED FRAUD EXAMINERS (CFE) BAGI AUDITOR.

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

Garis besar proses Pemeriksaan Investigatif secara keseluruhan, dari awal sampai dengan akhir, dipilah-pilah sebagai berikut:

TUGAS MATA KULIAH Sistem informasi akutansi

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perusahaan-perusahaan go public membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Fraud di Indonesia sangat berpengaruh bagi masyarakat umumnya, salah

Electronic Data Processing

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL

TANGGUNG JAWAB AUDITOR. by Ely Suhayati SE MSi AK Ari Bramasto SE MSi Ak

P e d o m a n. Whistle Blowing System (WBS)

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) saat ini berkembang secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

INTERNAL AUDITING (PEMERIKSAAN INTERN) MODUL-10 MATERI KULIAH Oleh : Muh. Arief Effendi,SE,MSi,Ak,QIA TRISAKTI SCHOOL OF MANAGEMENT JAKARTA 2010

CH. 27 EMPLOYEE & MANAGEMENT FRAUD NATURE. ELEMENT OF LEGAL FRAUD. ELEMENT OF WHITE COLAR CRIME. COMPUTER FRAUD. RESPONSIBILITY. AUTHORITY. DETECTION. HAZARD IN INTEROGATION. MANAGEMENT FRAUD. REASONS OF MANAGEMENT FRAUD. SYMPTOM OF MANAGEMENT FRAUD. WARNING SIGN.S

NATURE OF FRAUD (Hakikat Kecurangan) Fraud dapat berbentuk apa saja, seperti white-collar crime, penggelapan,dsb. Definisi fraud menurut IIA : susunan dari tindakan ketidakberesan dan illegal yang disengaja serta curang White collar crime adalah kegiatan yang salah atau serangkaian dari tindakan yang dilakukan tanpa tindakan secara non-fisik dan rahasia atau tipu muslihat untuk mendapatkan uang atau property,untuk menghindari pembayaran atau kehilangan uang atau property, atau untuk mendapatkan bisnis atau keuntungan pribadi. Penggelapan adalah konversi dari kegiatan melawan hukum untuk penggunaan pribadi. Ini tidak termasuk kejahatan seperti penyuapan, maling, fraud terhadap pemerintah.

ELEMENT OF LEGAL FRAUD (Elemen dari Kecurangan hukum) Berikut elemen dari legal fraud: Dibuat dengan kepalsuan pengetahuan atau tanpa pengetahuan yang cukup pada subyek untuk menjamin sebuah gambaran. Seseorang yang bertindak melampaui batas. Sebuah kesalahan yang menggambarkan fakta material, atau pada beberapa kasus yaitu pada opini. Kerugian yang dibuat.

ELEMENT OF WHITE COLAR CRIME (Elemen dari Kejahatan Kerah Putih) Berikut elemen dari white-collar crime : Maksud untuk melakukan sebuah tindakan yang salah atau untuk mencapai tujuan yang tidak konsisten dengan hukum atau kebijakan public. Menyembunyikan tujuan dan penyajian yang keliru oleh karyawan untuk melengkapi skema. Kepercayaan yang dilanggar atau diingkari. Tindakan sukarela oleh korban untuk membantu pelanggaran sebagai sebuah hasil dari praktek penipuan. Kejahatan yang disembunyikan.

ELEMENT OF WHITE COLAR CRIME (Elemen dari Kejahatan Kerah Putih) FBI mendefinisikan white-collar crime sebagai tindakan illegal yang berkarakteristik penipuan, penyembunyian,pelanggaran terhadap kepercayaan dan yang melebihi aplikasi atau melewati kekuatan fisik atau pelanggaran.kejahatan yang dilakukan seperti mendapatkan uang, property atau pelayanan atau untuk mengamankan seseorang atau keutungan bisnis.

COMPUTER FRAUD (Kejahatan computer) Mengingat computer fraud dewasa ini semakin meningkat, metode dan cara untuk melindungi perusahaan dari computer fraud masih Sangat terbatas. Computer fraud meliputi tindakan ilegal yang mana pengetahuan tentang teknologi komputer adalah sangat esensial untuk perpetration, investigation atau prosecution. Dengan menggunakan sebuah komputer seorang fraud perpetrator dapat mencuri lebih banyak dalam waktu lebih singkat dengan usaha yang lebih kecil. Pelaku fraud telah menggunakan berbagai metode untuk melakukan Computer fraud.

COMPUTER FRAUD (Kejahatan computer) Berikut merupakan cara perlindungan yang terbaik untuk melindungi dari computer fraud, yaitu Personnel screening Definisi pekerjaan Pemisahan tugas Etika professional Lisensi System design control Physical access security Electronic access security Internal control and edit

COMPUTER FRAUD : Category Pengkategorian Computer fraud melalui penggunaan model pemrosesan data (data processing model), dapat dirinci sbb : 1. Cara yang paling sederhana dan umum untuk melaksanakan fraud adalah mengubah computer input. 2. Computer fraud dapat dilakukan melalui penggunaan sistem (dalam hal ini Processor) oleh yang tidak berhak, termasuk pencurian waktu dan jasa komputer serta penggunaan komputer untuk keperluan diluar job deskripsi pegawai. 3. Computer fraud dapat dicapai dengan mengganggu perangkat lunak (software) yang mengolah data perusahaan atau Computer istruction. Cara ini meliputi mengubah software, membuat copy ilegal atau menggunakannya tanpa otorisasi (unauothorized). 4. Computer fraud dapat dilakukan dengan mengubah atau merusak data files organisasi / perusahaan atau membuat copy, menggunakan atau melakukan pencarian terhadap data tanpa otorisasi. 5. Computer fraud dapat dilaksanakan dengan mencuri atau menggunakan secara tidak benar system output.

INTERNET FRAUD (Kejahatan Internet) Dewasa ini kejahatan dalam dunia internet /maya (cyber crime) telah melanda semua sektor, tak terkecuali dunia usaha. Cyber crime dapat dilakukan oleh individu maupun kelompok via internet, seperti blackmail, hacking, cracking, carding, denial of services attach (DOS), pencurian identitas (theft of identity), serta praktek kecurangan (fraud). Cyber crime dapat terjadi kapan saja dan di organisasi mana saja. Dalam hal ini, Cyber crime sangat sulit untuk dicegah karena memerlukan teknologi yang amat canggih untuk mendeteksinya. Jika zaman dahulu metode hacking masih berbasis command-line, maka saat ini sudah berganti menjadi Graphical User Interface (GUI), bahkan melalui l Internet t Relay Chat (ICT) para hacker dapat saling bertukar informasi menggunakan koneksi jaringan internet yang terbuka.

RESPONSIBILITY (Tanggung jawab) Historical Perspective Pada awalnya perhatian utama auditor langsung mendeteksi terjadi error atau fraud. Fungsi internal auditor lebih bersifat protektif dan detective daripada constructive. Saat itu belum ada standard yang baku. Berdasarkan Statement on Internal Auditing Standards (SIAS) No.3 dijelaskan fungsi dan tanggung jawab dari internal auditor dalam menghadapi fraud.

INTERNAL AUDITOR RESPONSIBILITY : Prevention & Detection of Fraud Pencegahan / Prevention of fraud Tanggung jawab utama berada pada manajemen. Tanggung jawab internal auditor terletak pada pemeriksaan dan evaluasi kelengkapan dan keefektifan tindakan yang dijalankan management untuk memenuhi kewajibannya Deteksi / Detection of fraud Internal auditor harus memeliki pengetahuan terhadap fraud untuk dapat mengidentifikasi indikasi fraud. Jika control terhadap kelemahan yang signifikan telah dideteksi, sebagai tes tambahan internal auditor harus menambahkan test langsung terhadap identifikasi dan indicator fraud. Walau audit prosedur serta professional care dari internal auditor telah dilakukan k dengan baik belum tentut dapat menjamin sepenuhnya fraud dapat dideteksi.

INTERNAL AUDITOR RESPONSIBILITY : Investigation & Reporting of Fraud Investigasi i /Investigation of fraud Fraud investigation mungkin telah diarahkan atau telah ada partisipasidari internal auditor, lawyer, investigators, security personnel, dan spesialis lainnya dari dalam maupun luar perusahaan. Internal auditor harus dapat mengakses fakta dari seluruh fraud investigation : a) Menjelaskan kebutuhan control yang harus diimplementasi atau kekuatan b) Design audit test untuk membantu pengungkapan adanya fraud dalam masa yang akan datang. c) Membantu mempertemukan tanggung jawab internal auditor dalam memelihara pengetahuan dari fraud. Pelaporan / Reporting of fraud Report harus dibuat / dikeluarkan dengan kesimpulan dari fase investigasi & harus termasuk seluruh finding, kesimpulan, rekomendasi, dan tindakan perbaikan yang telah diambil.

AUTHORITY (Otoritas) Tanggung jawab dalam mendeteksi fraud dapat dilakukan sepanjang otoritas yang diberikan dalam pemeriksaan area potesial dari fraud. Internal auditor tidak dapat bekerja jika terdapat pembatasan. Tanggung jawab management : 1. Menetapkan iklim moral dalam fungsi diperusahaan. 2. Menyediakan organisasi untuk menyempurnakan rencana dan kebijakan yang harus dijalankan. 3. Menetapkan dan menegelola internal control 4. Menetapkan dan mengelola jalur komunikasi dan system reporting dalam organisasi dan untuk mengetahui apa yang akan terjadi berikutnya.

AUTHORITY (Otoritas) Jika internal auditor diatur untuk bertanggung jawab dalam investigasi dari potensial kesalahan yang terjadi pada seluruh level, maka BOD harus memberikan otoritas, sebagai berikut : Review dan comment pada annual report dari manager pada seluruh level dalam otoritas organisasi untuk pembayaran dana. Audit seluruh konsultasi yang diatur dan dievaluasi baik dokumentasi dan dasar pembenarannya. Analisa prosedur organisasi dan prakteknya untuk pembukaan dan pemeliharaan account bank. Berikan rekomendasi jika dibutuhkan control. Review approval transaksi pada executive level

AUTHORITY (Otoritas) Memiliki akses dalam menindak BOD Review transaksi dengan subsidiary dan organisasi yang berhubungan. Test dokumentasi dari supporting financial report. Monitor compliance dengan kebijakan penyimpanan catatan perusahaan. Menanyakan kepada manager apakah telah terjadi kebijakan illegal yang memiliki kontribusi pada praktek. Monitor konflik organisasi pada interest policy. Seperti pertanyaan apakah karyawan perusahaan memiliki hubungan dengan suppliers, kontraktor, dan pelanggan termasuk hubungan keluarga dan kesepakatan diluar bisnis.

DETECTION (Deteksi) Jika internal auditor ingin sukses dalam mendeteksi fraud, maka internal auditor harus membangun kesadaran fraud terjadi. Bagaimana langkah awal yang harus dilakukan oleh internal auditor adalah menyediakan waktu lebih untuk menjelaskan apakah dan resiko system control computer dan bagaimana seharusnye menghadapinya.

DETECTION OF FRAUD By Internal Auditor Beberapa hal yang harus dimiliki oleh auditor internal agar pendeteksian fraud lebih lancar sbb : Memiliki keahlian (skill) dan pengetahuan (knowledge) yang memadai dalam mengidentifikasi indikator terjadinya fraud. Dalam hal ini auditor internal harus mengetahui secara mendalam mengapa seseorang melakukan fraud termasuk penyebab fraud, jenis-jenis j fraud, karakterisitik fraud, modus operandi (teknik-teknik) fraud yang biasa terjadi. Memiliki sikap kewaspadaan yang tinggi terhadap kemungkinan kelemahan pengendalian intern dengan melakukan serangkaian pengujian (test) untuk menemukan indikator terjadinya fraud. Apabila diperlukan dapat menggunakan alat bantu (tool) berupa ilmu akuntansi forensik (forensic accounting) untuk memperoleh bukti audit (audit evidence) yang kuat & valid. Memiliki keakuratan & kecermatan (accuracy) dalam mengevaluasi indikatorindikator fraud tersebut.

DETECTION OF FRAUD By Internal Auditor Sebagian besar kecurangan ini dapat dideteksi melalui : 1. Keluhan dari rekan kerja yang jujur. 2. Laporan dari rekan. 3. Pemasok yang tidak puas dan menyampaikan komplain ke perusahaan. Atas sangkaan / dugaan terjadinya kecurangan ini kemudian dilakukan k analisis i terhadap tersangka atau transaksinya. Pendeteksian atas kecurangan ini dapat dilihat dari karakteristik (Red flag) si penerima maupun si pemberi.

DETECTION OF FRAUD By Internal Auditor Orang-orang yang menerima dana hasil fraud / korupsi ataupun penggelapan dana lainnya, pada umumnya mempunyai karakteristik (red flag) sbb : 1. The Big Spender 2. The Gift taker 3. The Odd couple 4. The Rule breaker 5. The Complainer 6. The Genuine need

HAZARD IN INTEROGATIONS Interogasi tidaklah terlalu sulit, interogasi dapat sangat berbahaya bagi interrogator dan bagi organisasinya. Karyawan yang menjadi tersangka dari pencurian dan fraud tetap memiliki hak hukum menurut undang-undang. Jika karyawan tersangka tidak salah maka ia dapat menuntut interrogator dan organisasinya i (dalam hal ini department internal audit). Para internal auditor harus menyadari bahaya hukum dari efek interograsi ini.

MANAGEMENT FRAUD (kecurangan Manajemen) Management fraud meminta pertimbangan yang khusus. Bentuk fraud management fraud berada dibawah definisi legallyang terbatas t dari penggelapan, fraud, dan pencurian. Bentuk praktek management fraud yang dilakukan oknum manager adalah mengambil keuntungan untuk diri mereka sendiri dengan berbuat curang di organisasi. Kecurangan oleh manager dapat terjadi karena mereka memiliki posisi dan kekuasaan dan kepercayaan yang diberikan oleh pimpinan. Management fraud dapat terjadi ketika manager memiliki kesempatan dan keinginan untuk lebih baik, status, atau ego mereka untuk berbuat curang. Kesempatan untuk berbohong besar ketika mereka memiliki posisi yang empuk didalam perusahaan. Biasanya mereka / manager memiliki kekebalan dalam pengecekan dan keseimbangan karena mereka memiliki juga otonomi atas unit / departemen nya.

REASONS OF MANAGEMENT FRAUD (Alasan dibelakangkecurangan g fraud) Profit centers dapat mengubah fakta dari divestment yang dimiliki. Sebuah profit center dijalankan dengan keras dan cepat. Corporate management hanya melihat bottom line saja tanpa mempertimbangkan harga / nilai dari divisi tersebut. Manager yang tidak memiliki kompetensi dapat bertahan. Manager yang baik dapat menjaga perubahan, sedangkan manager yang tidak baik sebaliknya. Pada beberapa contoh, consultants menemukan beberapa manager tidak dapat menunjukkan produktifitas yang baik. Biasanya mereka me make up laporan dan menyembunyikan fakta. Performance mungkin mendistorsi jaminan untuk mendapatkan bonus yang lebih tinggi. Manager dalam banyak organisasi berpartisipasi dalam rencana insentif if management. Performance yang lebih baik tentunya akan mendapatkan bonus yang lebih besar pula.

REASON OF MANAGEMENT FRAUD (Alasan dibelakang kecurangan fraud) Hal inii mendorong para manager untuk berlomba-lomba b l b menyulap performance menjadi lebih baik guna mendapatkan bonus. Keinginan untuk menjadi / menggantikan manager dengan cara-cara yang curang. Ambisi orang / karyawan dalam untuk menjadi / menggantikan manager walaupun menggunakan cara-cara yang curang. Manager yang tak mengindahkan moral dapat membuat konflik kepentingan. Profit dapat menggelembungkan g untuk mendapatkan keuntungan pada market places. Financial officers atau executive yang mengelola saham perusahaan akan membuat celah dipasar, atau mencari untuk mendapatkan credit line yang tidak digaransi, yang dapat menggelembungkan nilai profit perusahaannya. Mereka melakukan ini karena memiliki kesempatan dan tidak takut ketahuan atau dideteksi.

SYMPTOM OF MANAGEMENT FRAUD (Gejala Kecurangan Manajemen) Report dilaporkan tidak on time : Manager secara rutin mengambil alih pekerjaan anak buahnya Tidak ada kepatuhan pada petunjuk perusahaan dan prosedur Pembayaran piutang dagang ke creditor didukung dengan copy faktur / invoice bukan dengan aslinya. Komisi penjualan tidak dimasukkan dalam system sales yang resmi Negatives debit memo

SYMPTOM OF FRAUD : General Sebagian besar bukti-bukti kecurangan merupakan buktibukti tidak sifatnya langsung. g Petunjuk adanya kecurangan biasanya ditunjukkan oleh munculnya gejala-gejala (symptoms) sbb : 1. Adanya perubahan gaya hidup atau perilaku seseorang. 2. Dokumentasi yang mencurigakan. 3. Keluhan dari pelanggan (customer) / pemasok (supplier). 4. Kecurigaan dari rekan sekerja.

WARNING SIGNS Warning sign timbulnya fraud dapat diketahui oleh Auditor Internal pada saat melakukan audit kinerja (performance audit), audit keuangan (financial audit) maupun audit operasional (operational audit) berupa red flag atau fraud indicator. Dalam hal perencanaan audit (audit plan) guna mencari informasi tentang masalah-masalah keuangan yang dihadapi para karyawan atau konflik yang terjadi antara perusahaan dan karyawan sebagai warning sign

WARNING SIGNS Auditor harus waspada apabila memperoleh informasi sebagai berikut : Terdapat perubahan yang tidak biasa pada perilaku dan pola hidup karyawan yang mengelola aktiva-aktiva perusahaan yang rentan terhadap penyalahgunaan. Karyawan yang menangani aktiva-aktiva perusahaan menghadapi hd ikesulitan keuangan. Karyawan yang mengelola aktiva-aktiva perusahaan ternyata tidak disenangi oleh karyawan-karyawan y lain.