ORGANISASI PERANGKAT DAERAH BIDANG KESEHATAN

dokumen-dokumen yang mirip
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN SAM MEDIKO LEGAL

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

SOTK STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN DI PROV BANTEN

- 3 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGORGANISASIAN DINAS KESEHATAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA.

KELEMBAGAAN DINAS KESEHATAN PROVINSI - KABUPATEN/KOTA (MENDASARKAN UU 23 TAHUN 2014) DISAMPAIKAN OLEH : KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

SPM BIDANG KESEHATAN DAN TUGAS FUNGSI DINAS KESEHATAN

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 63

ADVOKASI DAN SINKRONISASI REGULASI DI BIDANG KEFARMASIAN OLEH KEMENTERIAN KESEHATAN KEPADA PEMERINTAH DAERAH

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

Sekretaris Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan

PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAGAIMANA KONDISI IMPLEMENTASI PROGRAM DIT KESJAOR SAAT INI? DIT KESJAOR, MARET 2017

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN.

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 26 NOMOR 26 TAHUN 2008

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SRAGEN BUPATI SRAGEN,

PEMERINTAH. 1. Pengelolaan survailans epidemiologi kejadian luar biasa skala nasional.

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

B. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KESEHATAN

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

Oleh: DIREKTUR JENDERAL OTONOMI DAERAH

BAB II PROFIL DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN. Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam

URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PANGAN (UU No. 23 Tahun 2014)

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN BUPATI MADIUN,

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KONDISI GEOGRAFIS 26% 69% Terdiri dari : - 11 Kecamatan - 9 Kelurahan Desa LUAS WILAYAH : ,96 KM2 JUMLAH PENDUDUK : 497.

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PANGKALPINANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN JAKARTA, APRIL 2018

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

Kepala Dinas mempunyai tugas :

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/399/2017 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN. Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan

LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010 B. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KESEHATAN

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

2017, No telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

INTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2016 TENT ANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

DEKONSENTRASI & DANA ALOKASI KHUSUS: STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

SAMBUTAN DAN PENGARAHAN DIREKTUR JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/221/2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KOORDINASI PERENCANAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

KEBIJAKAN KEFARMASIAN DAN ALKES DI ERA JKN DALAM KORIDOR IMPLEMENTASI UU No. 23/2014 TTG PEMERINTAH DAERAH

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2000 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

Kebijakan Peningkatan Pembinaan Produksi dan Distribusi Kefarmasian

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

Disampaikan oleh : Direktur Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian. Makassar, 24 April 2014

Kebijakan Peningkatan Pembinaan Produksi dan Distribusi Kefarmasian

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Kebijakan Sistem Informasi Kesehatan dan Sistem Informasi Puskesmas

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI TOBA SAMOSIR PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI TOBA SAMOSIR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 27 TAHUN 2007

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TEBO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

ORGANISASI PERANGKAT DAERAH BIDANG KESEHATAN Disampaikan : DALAM PERTEMUAN SEMILOKA PEMBAHASAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN SEMARANG, 26 FEBRUARI 2016

PERBEDAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH MENURUT UU 23/2014 DAN PP 41/2007 DIMENSI PP 41/2007 UU 23/2014 Nomenklatur 1. Setda dan Set DPRD 2. Inspektorat 3. Bapeda 4. Dinas 5. Lemtekda : Badan, Kantor dan RS 6. Kecamatan utk kab/kota 7. Kelurahan utk kab/kota 1. Setda dan Set DPRD 2. Inspektorat 3. Dinas 4. Badan 5. Kecamatan utk Kab/Kota Lemtekda tdk ada lagi mis RS menjadi UPTD Perumpunan Perumpunan Dinas, Tidak ada perumpunan Badan dan kantor Tipologi Tidak ada Ada tipologi dinas dan badan Lembaga lain yg diperintahkan per UU. Dapat dibentuk menjadi perangkat daerah Digabung menjadi bagian perangkat daerah yang ada

PENGORGANISASIAN PERANGKAT DAERAH (Muatan revisi PP 41/2007 tentang Perangkat Daerah, RPP tersebut telah selesai Harmonisasi) PRINSIP : 1. Setiap Urusan Pemerintahan dilaksanakan oleh 1 (satu) DINAS. 2. Setiap Fungsi Penunjang dilaksanakan oleh 1 (satu) BADAN. 3. DINAS dan BADAN dikategorikan kedalam TIPE A, B DAN C. 4. Tidak dikenal lagi Perumpunan Dinas dan Badan, maka setiap urusan yang beban tugasnya tidak masuk pada kategori terendah (C), akan digabungkan ke urusan yang karakteristiknya sama. 5. Penetapan Tipe A, B, dan C berdasarkan hasil skoring PENGECUALIAN : Mengingat KESEHATAN merupakan URUSAN WAJIB yang melaksanakan PELAYANAN DASAR maka Organisasi DINAS KESEHATAN, MINIMAL pada Kategori TIPE C.

NOMENKLATUR DAN KOMPETENSI PERANGKAT DAERAH 1. Nomenklatur Unit Kerja pada PERANGKAT DAERAH ditetapkan dengan MEMPERHATIKAN Pedoman yang ditetapkan oleh KEMENTERIAN /Lembaga yang membidangi URUSAN PEMERINTAHAN TERSEBUT ( PASAL 211 UU No 23 Tahun 2014). 2. STANDAR KOMPETENSI TEKNIS Kepala dan Kepala Unit Kerja pada Perangkat daerah DITETAPKAN OLEH KEMENTERIAN /Lembaga yang membidangi URUSAN PEMERINTAHAN TERSEBUT 3. Semua KEPALA perangkat daerah HANYA dapat diisi oleh PNS. 4. Kepala Perangkat Daerah PROVINSI diisi dari PNS yang memenuhi syarat di SELURUH INDONESIA. 5. Kepala Perangkat Daerah Kabupaten/Kota diisi oleh PNS yang memenuhi syarat DALAM SATU PROVINSI.

PETA JABATAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI Sekretariat : 3 Sub bag 4 Bidang, masing masing 3 seksi Sekretariat : 2 Sub bag 3 Bidang, masing - masing 3 seksi Sub bag TU 2 Bidang, masing masing 3 Ketrampilan Keahlian Sesuai kebutuhan Ketrampilan Keahlian Sesuai kebutuhan Ketrampilan Keahlian Sesuai kebutuhan 5

PETA JABATAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN/KOTA Sekretariat : 3 Sub bag 4 Bidang, masing masing 3 seksi Sekretariat : 2 sub bag 3 Bidang, masing - masing 3 seksi Sub bag TU 2 Bidang, masing masing 3 Ketrampilan Keahlian Sesuai kebutuhan Ketrampilan Keahlian Sesuai kebutuhan Ketrampilan Keahlian Sesuai kebutuhan 6

INDIKATOR PENENTUAN BESARAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH 1. FAKTOR UMUM Jumlah Penduduk Luas Wilayah Jumlah APBD 2. FAKTOR TEKNIS BIDANG KESEHATAN Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk 3. FAKTOR PENGALI Jawa dan Bali : 1 Sumatera, Kalimantan, Sulawesi : 1,1 Nusa Tenggara dan Maluku : 1,2 Papua : 1,4 Daerah Bercirikan Kepulauan : 1,4 Daerah Perbatasan Negara : 1,4

SKORE PENETUAN TIPOLOGI TIPOLOGI PROVINSI TIPOLOGI KAB/KOTA 1. SKORE 1 600 TIPE C 2. SKORE 601 800 TIPE B 3. SCORE 801 2000 TIPE A 1. SKORE 1 600 TIPE C 2. SKORE 601 800 TIPE B 3. SCORE 801 2000 TIPE A

Analisis situasi Dinkes : 1. Adanya indikasi miss-match antara struktur organisasi Kementerian Kesehatan dengan Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) 2. Adanya indikasi miss-match antara struktur organisasi Dinas Kesehatan Provinsi dengan Kabupaten/Kota 3. Dijumpai adanya perbedaan struktur dan nomenklatur antar Dinas Kesehatan pada Provinsi dan Kabupaten/Kota 4. Terdapat ketidakjelasan hubungan kerja : antar Dinas Kesehatan Provinsi dengan Dinas Kabupaten/Kota antara UPTD (termasuk RS) dengan Dinas Kesehatan antara Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan Pusat 5. Terdapat Pemangku jabatan kepala Dinas Kesehatan yang tidak sesuai kompetensi nya

Beberapa Isu Strategis 1. Perubahan perundangan pemerintahan daerah perubahan pokok terdapat pada KLASIFIKASI DINAS (Tipologi), fokus terpenting : a. besaran struktur b. pelaksanaan hubungan koordinasi dan fungsional antar dinas Prov dengan Kab/Kota (contoh Kab/ Kota Tipe A sementara Prov Tipe B) c. tata hubungan Dinas Kesehatan dengan UPT d. besaran sruktur dalam pencapaian SPM

Isu Strategis (lanjutan) 2. Keseragaman struktur dan nomenklatur antar dinas kesehatan prov maupun K/K pada Dinas dengan tipologi yang sama 3. Kejelasan hubungan kerja antara dinkes prov dengan UPTD

RPP PARAGRAF 4 DINAS DAERAH PROVINSI Pasal 13 1. Dinas Daerah Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf d merupakan unsur pelaksana Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. 2. Dinas Daerah Provinsi dipimpin oleh kepala Dinas Daerah Provinsi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada gubernur melalui sekretaris Daerah provinsi. 3. Dinas Daerah Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu gubernur melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah provinsi. 4. Dinas Daerah Provinsi dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya; b. pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya; d. pelaksanaan administrasi Dinas Daerah Provinsi sesuai dengan lingkup tugasnya; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur terkait dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 19 ayat (1): RPP PARAGRAF 4 DINAS DAERAH PROVINSI Pada Dinas Daerah Provinsi dapat dibentuk UPT Dinas Daerah Provinsi untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu. Penjelasan Yang dimaksud dengan kegiatan teknis operasional adalah kegiatan teknis yang secara langsung berhubungan dengan pelayanan masyarakat. Yang dimaksud dengan kegiatan teknis penunjang tertentu adalah kegiatan untuk mendukung pelaksanaan tugas organisasi induknya.

RPP PARAGRAF 4 DINAS DAERAH PROVINSI Pasal 21 1. Selain UPT Dinas Daerah Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, terdapat UPT Dinas Daerah Provinsi di bidang kesehatan berupa rumah sakit Daerah provinsi sebagai unit organisasi bersifat fungsional dan unit layanan yang bekerja secara profesional. Penjelasan Yang dimaksud dengan unit organisasi bersifat fungsional adalah unit organisasi yang dipimpin oleh pejabat fungsional. 2. Rumah sakit Daerah provinsi dipimpin oleh direktur rumah sakit Daerah provinsi. 3. Rumah sakit Daerah provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat otonom dalam penyelenggaraan tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis serta menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. 4. Dalam hal rumah sakit Daerah provinsi belum menerapkan pengelolaan keuangan badan layanan umum Daerah, pengelolaan keuangan rumah sakit Daerah provinsi tetap bersifat otonom dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban keuangan.

RPP PARAGRAF 4 DINAS DAERAH PROVINSI 5. Rumah sakit Daerah provinsi dalam penyelenggaraan tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dibina dan bertanggung jawab kepada dinas yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan. 6. Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilaksanakan melalui penyampaian laporan kinerja rumah sakit kepada kepala dinas yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan. 7. Pembinaan tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis serta pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dan ayat (6) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan. 8. Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi dan tata hubungan kerja rumah sakit Daerah provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) serta pengelolaan keuangan rumah sakit Daerahprovinsi yang belum menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umun Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diaturdengan Peraturan Presiden.

HUBUNGAN ANTARA PERANGKAT DAERAH PROVINSI DAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN/KOTA (UU 23/2014) Pasal 210 Hubungan kerja Perangkat Daerah provinsi dengan Perangkat Daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 209 ayat (1) dan ayat (2) bersifat koordinatif dan fungsional. PENJELASAN : Pasal 210 Yang dimaksud dengan bersifat koordinatif dan fungsional adalah hubungan kerja dalam rangka sinkronisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah provinsi dan Perangkat Daerah kabupaten/kota dalam melaksanakan Urusan Pemerintahan yang sama.

BAB XI RPP HUBUNGAN ANTARA PERANGKAT DAERAH PROVINSI DAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN/KOTA Pasal 115 (1) Perangkat Daerah provinsi melaksanakan Urusan Pemerintahan yang diserahkan kepada Daerah provinsi dan melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah provinsi. (2) Perangkat Daerah kabupaten/kota melaksanakan Urusan Pemerintahan yang diserahkan kepada Daerah kabupaten/kota dan melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah kabupaten/kota.

BAB XI RPP HUBUNGAN ANTARA PERANGKAT DAERAH PROVINSI DAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN/KOTA (lanjutan) (3) Dalam melaksanakan Urusan Pemerintahan dan tugas pembantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), hubungan Perangkat Daerah provinsi dan Perangkat Daerah kabupaten/kota bersifat koordinatif dan fungsional untuk mensinkronkan pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing Perangkat Daerah. (4) Sinkronisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi : sinkronisasi data; sinkronisasi sasaran dan program; dan sinkronisasi waktu dan tempat kegiatan.

USULAN ORGANISASI DINAS KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN MENTERI KESEHATAN ITJEN: 1. Set Itjen 4.Inspkt III 2. Inspkt I 5.Inspkt IV 3. Inspkt II 6. Inspkt Inves SETJEN 1. Roren 5. Ro KLN 2. Rokeu BMN 6. Ro Kom Yanmas 3. Ropeg 7. Ro Hukor 4. Roum DITJEN KESMAS 1. Set Ditjen 2. Dit Kesga 3. Dit Kesling 4. Dit Gizi Masy 5. Dit Promkes 6. Dit Kesjor DITJEN YANKES 1.Set Ditjen 2.Dit Yankes Prim 3.Dit Yankes Ruj 4.Dit Yankestrad 5.Dit Fasyankes 6.Dit Mutu-Akrd DITJEN FARALKES 1. Set Ditjen 2. Dit Oblik dan Perbekkes 3. Dit. Yanfar 4. Dit Prodis Far 5. Dit. Penilaian Alke-PKRT 6.Dit. Pengawasan Alkes--PKRT DITJEN P2P 1. Set Ditjen 2. Dit. SKK 3. Dit P2ML 4. Dit P2 Tular Vektor & Zoo 5. Dit PTM 6. Dit Keswa- Napza BALITBANGKES 1.Set Badan 2.Puslitbang Biomedis 3. Puslitbang SDM 4. Puslitbang UKM 5. Puslitbang Humaniora & manajemen BPPSDMK: 1.Set badan 2.PusRenGun SDM K 3. Pusdik SDMK 4. Puslat SDMK 5. Pusat Peningkatan Mutu SDMK PUSAT: 1. Data dan Informasi 3. P2JK 5. Kes Haji 2. Analisis Det. Kes. 4. Krisis Kesehatan

Dinas Kesehatan Rancangan STRUKTUR ORGANISASI DINKES PROV TIPE A Sekretariat SubBagian Program dan Informasi SubBagian Keuangan dan BMN SubBagian Hukum, Kepegawaian, dan Umum Bidang Kesehatan Masyarakat Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Bidang Pelayanan Kesehatan Bidang Sumber Daya Kesehatan Kesehatan Keluarga dan Gizi Surveilans dan Imunisasi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional Kefarmasian Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan OR Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Keswa Pelayanan Kesehatan Rujukan Fasyankes dan Peningkatan Mutu Alat Kesehatan SDM Kesehatan UPTD JABFUNG

Dinas Kesehatan Rancangan STRUKTUR ORGANISASI DINKES KAB/KOTA TIPE A Sekretariat SubBagian Program dan Informasi SubBagian Keuangan dan BMN SubBagian Hukum, Kepegawaian, dan Umum Bidang Kesehatan Masyarakat Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Bidang Pelayanan Kesehatan Bidang Sumber Daya Kesehatan Kesehatan Keluarga dan Gizi Surveilans dan Imunisasi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional Kefarmasian Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan OR Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Keswa Pelayanan Kesehatan Rujukan Fasyankes dan Peningkatan Mutu Alat Kesehatan SDM Kesehatan UPTD JABFUNG

Dinas Kesehatan Rancangan STRUKTUR ORGANISASI DINKES PROV TIPE B Sekretariat SubBagian Program dan Informasi SubBagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum Bidang Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan Kesehatn Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Bidang Sumber Daya Kesehatan Kesehatan Keluarga dan Gizi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan OLah Raga Surveilans dan Imunisasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kefarmasian Alkes Pelayanan kesehatan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Keswa UPTD SDM Kesehatan JABFUNG

Dinas Kesehatan Rancangan STRUKTUR ORGANISASI DINKES KAB/KOTA TIPE B Sekretariat SubBagian Program dan Informasi SubBagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum Bidang Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan Kesehatn Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Bidang Sumber Daya Kesehatan Kesehatan Keluarga dan Gizi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan OLah Raga Surveilans dan Imunisasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kefarmasian Alkes Pelayanan kesehatan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Keswa UPTD SDM Kesehatan JABFUNG

Alternatif I Dinas Kesehatan Rancangan STRUKTUR ORGANISASI DINKES PROV TIPE C Sub Bag Tata Usaha Bidang Upaya Kesehatan Bidang Sumber Daya Kesehatn Kesehatan Keluarga, Gizi dan Promosi Kesehatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Pelayanan Kesehatan JABFUNG UPTD Kefarmasian Alat Kesehatan SDM Kesehatan

Alternatif II Dinas Kesehatan Rancangan STRUKTUR ORGANISASI DINKES PROV TIPE C Sub Bag Tata Usaha Bidang Kesehatan Masyarakat, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatn Kesehatan Keluarga dan Gizi Pelayanan Kesehatan Primer Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat UPTD Pelayanan Kesehatan Rujukan Sumber Daya Kesehatan JABFUNG

Alternatif I Dinas Kesehatan Rancangan STRUKTUR ORGANISASI DINKES KAB/KOTA TIPE C Sub Bag Tata Usaha Bidang Upaya Kesehatan Bidang Sumber Daya Kesehatn Kesehatan Keluarga, Gizi dan Promosi Kesehatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Pelayanan Kesehatan JABFUNG UPTD Kefarmasian Alat Kesehatan SDM Kesehatan

Alternatif II Dinas Kesehatan Rancangan STRUKTUR ORGANISASI DINKES KAB/KOTA TIPE C Sub Bag Tata Usaha Bidang Kesehatan Masyarakat, Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatn Kesehatan Keluarga dan Gizi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat JABFUNG UPTD Pelayanan Kesehatan Primer Pelayanan Kesehatan Rujukan Sumber Daya Kesehatan

TERIMA KASIH

1. Undang Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN 2. Undang Undang Nomor 7 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 3. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 4. Undang Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS 5. Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN 6. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah 7. Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2012 tentang SKN 8. Perpres Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015 2019 9. Peraturan Presiden Nom0r 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara 10. Peraturan Presiden Nomor 35 tahun 2015 tentang Kemenkes 11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 Tentang Renstra Kemenkes 2015 2019 13. RPP tentang Perangkat Daerah

1. Koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (penentuan tipologi Dinas Provinsi maupun Kabupaten/Kota 2. Uji coba tipologi Dinas ke Provinsi dan Kabupaten/Kota terpilih 3. Berkontribusi terhadap penyusunan rancangan Peraturan Pemerintah tentang Perangkat Daerah 4. Melakukan kajian terhadap tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota yang kemudian menghasilkan draft awal 5. Melakukan rapat koordinasi dengan Provinsi, Kabupaten/Kota terpilih dan Adinkes tentang rancangan struktur organisasi dan nomenklatur Dinas Kesehatan 6. Penyusunan rancangan struktur organisasi dan nomenklatur oleh Tim dengan konsultasi dengan Unit Utama. 7. Penyajian dan pembahasan rancangan struktur organisasi dan nomenklatur dalam pra rakerkesnas 8. Penyempurnaan rancangan untuk disajikan dan dibahas dalam Rakorpim 9. Uji coba rancangan struktur organisasi dan nomenklatur di Provinsi dan Kabupaten/Kota terpilih 10. Penyempurnaan dan penetapan struktur organisasi Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota oleh Menteri Kesehatan.

TATA HUBUNGAN KERJA PUSAT, PROVINSI,KAB/KOTA, KECAMATAN Presiden Kementerian Kesehatan Gubernur Bupati/ Walikota BPJS Pusat Sekretaris Jendral Dinas Kes Provinsi Sekretaris BPJS Prov Dinas Kes Kab/Kota Sekretaris BPJS Kab/Kota Camat Ditjen YANKES Ditjen Kesmas Bidang. Puskesmas Ditjen Binfar Bidang Bidang.. Dirjen P2P Bidang.. Bidang.. Badan Litbang Bidang.. Bidang Badan PPSDM Bidang..

RPP PARAGRAF 4 DINAS DAERAH KABUPATEN/KOTA Pasal 35 1. Dinas Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf d merupakan unsur pelaksana Urusan Pemerintahan Daerah. 2. Dinas Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh kepala dinas Daerah Kabupaten/Kota yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati/wali kota melalui sekretaris Daerah Kabupaten/Kota. 3. Dinas Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu bupati/walikota melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada kabupaten/kota. 4. Dinas Daerah Kabupaten/Kota dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya; b. pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya; d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati/walikota terkait dengan tugas dan fungsinya.

RPP PARAGRAF 4 DINAS DAERAH KABUPATEN/KOTA Pasal 41 Pada dinas Daerah Kabupaten/Kota dapat dibentuk UPT dinas Daerah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu. Pasal 43 Selain UPT dinas Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41, terdapat UPT dinas Daerah Kabupaten/Kota di bidang kesehatan berupa rumah sakit Daerah Kabupaten/Kota dan Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai unit organisasi bersifat fungsional.

RPP PARAGRAF 4 DINAS DAERAH KABUPATEN/KOTA Pasal 44 1. Rumah sakit Daerahkabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 dipimpin olehdirektur rumah sakit Daerah Kabupaten/Kota. 2. Rumah sakit Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat otonom dalam penyelenggaraan tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis serta menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. 3. Dalam hal rumah sakit Daerah Kabupaten/Kota belum menerapkan pengelolaan keuangan badan layanan umumdaerah, pengelolaan keuangan rumah sakit Daerah Kabupaten/Kota tetap bersifat otonom dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban keuangan. 4. Rumah sakit Daerah Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibina dan bertanggung jawab kepada dinas yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan.

RPP PARAGRAF 4 DINAS DAERAH KABUPATEN/KOTA 5. Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan melalui penyampaian laporan kinerja rumah sakit kepada kepala dinas yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan. 6. Pembinaan tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis serta pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan. 7. Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi dan tata hubungan kerja rumah sakit Daerahkabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 serta pengelolaan keuangan rumah sakit Daerahkabupaten/kota yang belum menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umun Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diaturdalam Peraturan Presiden.

RPP PARAGRAF 4 DINAS DAERAH KABUPATEN/KOTA Pasal 45 1. Pusat Kesehatan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43, dipimpin oleh kepala Pusat Kesehatan Masyarakat. 2. Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi dan tata hubungan kerja Pusat Kesehatan Masyarakat diatur dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan setelah mendapat pertimbangan tertulis dari Menteri dan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang aparatur negara.

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN (Lampiran UU 23 Tahun 2014) SUB URUSAN PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH KAB/KOTA Upaya Kesehatan Pengelolaan upaya kesehatan perorangan (UKP) rujukan nasional/lintas daerah provinsi. Pengelolaan UKP rujukan tingkat Daerah provinsi/lintas Daerah Kabupaten/Kota. Pengelolaan UKP Daerah Kabupaten/Kota dan rujukan tingkat Daerah Kabupaten/Kota Pengelolaan upaya kesehatan masyarakat (UKM) nasional dan rujukan nasional/lintas Daerah provinsi. Pengelolaan UKM Daerah provinsi dan rujukan tingkat Daerah provinsi/lintas Daerah Kabupaten/Kota. Pengelolaan UKM Daerah Kabupaten/Kota dan rujukan tingkat Daerah Kabupaten/Kota. Penyelenggaraan registrasi, akreditasi, dan standardisasi fasilitas pelayanan kesehatan publik dan swasta. Penerbitan izin rumah sakit kelas B dan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat Daerah provinsi. Penerbitan izin rumah sakit kelas C dan D dan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat Daerah Kabupaten/Kota. Penerbitan izin rumah sakit kelas A dan fasilitas pelayanan kesehatan penanaman modal asing (PMA) serta fasilitas pelayanan kesehatan tingkat nasional.

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN (Lampiran UU 23 Tahun 2014) SUB URUSAN PUSAT DAERAH PROVINSI Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan 1. Penetapan standardisasi dan registrasi tenaga kesehatan Indonesia, tenaga kesehatan warga negara asing (TK WNA), serta penerbitan rekomendasi pengesahan rencana penggunaan tenaga kerja asing (RPTKA) dan izin mempekerjakan tenaga asing (IMTA). 2. Penetapan penempatan dokter spesialis dan dokter gigi spesialis bagi Daerah yang tidak mampu dan tidak diminati. 3. Penetapan standar kompetensi teknis dan sertifikasi pelaksana Urusan Pemerintahan bidang kesehatan. 4. Penetapan standar pengembangan kapasitas SDM kesehatan. 5. Perencanaan dan pengembangan SDM kesehatan untuk UKM dan UKP Nasional. Perencanaan dan pengembangan SDM kesehatan untuk UKM dan UKP Daerah provinsi. DAERAH KAB/KOTA 1. Penerbitan izin praktik dan izin kerja tenaga kesehatan. 2. Perencanaan dan pengembangan SDM kesehatan untuk UKM dan UKP Daerah Kabupaten/Kota.

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN (Lampiran UU 23 Tahun 2014) SUB URUSAN PUSAT DAERAH PROVINSI Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan Minuman 1. Penyediaan obat, vaksin, alat kesehatan, dan suplemen kesehatan program nasional. 2. Pengawasan ketersediaan pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan. 3. Pembinaan dan pengawasan industri, sarana produksi dan sarana distribusi sediaan farmasi, obat tradisional, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT), bahan obat, bahan baku alam yang terkait dengan kesehatan. 4. Pengawasan pre market obat, obat tradisional, kosmetika, alat kesehatan, PKRT, dan makanan minuman. 5. Pengawasan post market obat, obat tradisional, kosmetika, alat kesehatan, PKRT, dan makanan minuman. 1. Penerbitan pengakuan pedagang besar farmasi (PBF) cabang dan cabang penyalur alat kesehatan (PAK) 2. Penerbitan izin usaha kecil obat tradisional (UKOT). DAERAH KAB/KOTA 1. Penerbitan izin apotek, toko obat, toko alat kesehatan dan optikal. 2. Penerbitan izin usaha mikro obat tradisional(umot). 3. Penerbitan sertifikat produksi alat kesehatan kelas 1 (satu) tertentu dan PKRT kelas 1 (satu) tertentu perusahaan rumah tangga. 4. Penerbitan izin produksi makanan dan minuman pada industri rumah tangga

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN (Lampiran UU 23 Tahun 2014) SUB URUSAN PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH KAB/KOTA Pember dayaan Masyarakat Bidang Kesehatan Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh nasional internasional,dan kelompok masyarakat, organisasi swadaya masyarakat serta dunia usaha tingkat nasional dan internasional. Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh provinsi, kelompok masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha tingkat provinsi. Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh kabupaten/kota, kelompok masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha tingkat kabupaten/kota.

FUNGSI DASAR

KRITERIA FUNGSI DASAR 1. merupakan ugas/terkecil/layanan/produk dari suatu kewenangan 2. Secara teknis melihat NSPK masing-masing urusan

No Fungsi Dasar Urusan Pemerintah Daerah Bidang Kesehatan Lingkup Kab/Kota Sub Urusan 1 Upaya Kesehatan Kewenangan 1.1 Pengelolaan UKP Daerah kabupaten/kota dan rujukan tingkat Daerah kab/kota Fungsi Dasar/ Jenis Layanan/Produk Pelayanan rujukan sesuai standar di Kabupaten/Kota Pelayanan pengobatan kesehatan perorangan Pelayanan Kefarmasian di fasilitas kesehatan daerah kabupaten/kota dan rujukan tingkat daerah kabupaten/kota Pelayanan pengelolaan perbekalan kesehatan bagi UKP daerah Kabupaten/Kota dan rujukan tingkat daerah kabupaten/kota

Fungsi Dasar Urusan pemerintah Daerah Bidkes Lingkup Kab/Kota No Sub Urusan 1 Upaya Kesehatan Kewenangan 1.2 Pengelolaan UKM Daerah kabupaten/kota dan rujukan tingkat Daerah kabupaten/kota 1.3 Penerbitan izin rumah sakit kelas C dan D dan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat Daerah kabupaten/kota. Fungsi Dasar/ Jenis Layanan/Produk Upaya Kesehatan Masyarakat (Kesehatan Keluarga, Gizi, Kesling, Kesjor,pencegahan dan pengendalian penyakit, surveilans,kekarantinaan kesehatan,kestradalkom, dan pelayanan farmasi, perbekes dan pengembangan SIK Pelayanan perizinan rumah sakit kelas C dan D dan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat Daerah kabupaten/kota

Fungsi Dasar Urusan Pemerintah Daerah Bidkes Lingkup Kab/Kota No Sub Urusan Kewenangan Fungsi Dasar/ Jenis Layanan/Produk 2 Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan 2.1 Penerbitan izin praktik dan izin kerja tenaga kesehatan Pelayanan perizinan praktik dan izin kerja tenaga kesehatan 2.2 Perencanaan dan pengembangan SDM kesehatan untuk UKM dan UKP Daerah kabupaten/kota Pengelolaan SDM kesehatan untuk UKM dan UKP Daerah Kabupaten/Kota Distribusi SDM Kesehatan untuk UKM dan UKP Daerah Kabupaten/Kota

Fungsi Dasar Urusan pemerintah Daerah Bidkes Lingkup Kab/Kota No Sub Urusan Kewenangan Fungsi Dasar/ Jenis Layanan/Produk 3 Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan Minuman 3.1 Penerbitan izin apotek, toko obat, toko alat kesehatan dan optikal 3.2 Penerbitan izin usaha mikro obat tradisional (UMOT) Penerbitan/Pencabutan izin apotek, toko obat dan tindaklanjut hasil pengawasan Penerbitan/pencabutan izin usaha mikro obat tradisional (UMOT) dan tindaklanjut pengawasan 3.3 Penerbitan sertifikat produksi alat kesehatan kelas 1 (satu) tertentu dan PKRT kelas 1 (satu) tertentu perusahaan rumah tangga Penerbitan/pencabutan sertifikat produksi alat kesehatan kelas 1 (satu) tertentu dan PKRT kelas 1 (satu) tertentu perusahaan rumah tangga serta tindaklanjut hasil pengawasan

Fungsi Dasar Urusan pemerintah Daerah Bidkes Lingkup Kab/Kota No Sub Urusan Kewenangan Fungsi Dasar/ Jenis Layanan/Produk 3 Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan Minuman 3.4 Penerbitan izin produksi makanan dan minuman pada industri rumah tangga 3.5 Pengawasan postmarket produk makanan minuman industri rumah tangga. Penerbitan/pencabutan sertifikat produksi pangan industri rumah tangga dan penyuluhan keamanan pangan pada IRTP Pelaksanaan pemeriksaan dan monitoring Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP), uji sampel pada IRTP dan tindaklanjut pengawasan Penetapan KLB, penyelidikan epidemologi, pemeriksaan saran keamanan pangan, pelaporan dan penaggulangan KLB Penerbitan sertifikat laik sehat terhadap pangan siap saji, Uji Sampel, Izin Iklan dan Tindaklanjut hasil pengawasan

Fungsi Dasar Urusan pemerintah Daerah Bidkes Lingkup Kab/Kota No Sub Urusan Kewenangan Fungsi Dasar/ Jenis Layanan/Produk 4 Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan 4.1 Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh kabupaten/kota, kelompok masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha tingkat kabupaten/kota. Penguatan kapasitas masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh kabupaten/kota, kelompok masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha tingkat kabupaten/kota Memberikan pembinaan pengelolaan dan pelaksanaan promosi kesehatan di wilayah kerja Kabupaten/Kota

Fungsi Dasar Urusan pemerintah Daerah Bidkes Lingkup Provinsi N o Sub Urusan 1. Upaya kesehatan Kewenangan 1.1 Pengelolaan UKP rujukan tingkat Daerah provinsi/lintas Daerah kabupaten/kota 1.2 Pengelolaan UKM Daerah provinsi dan rujukan tingkat Daerah provinsi/lintas Daerah kabupaten/kota 1.3 Penerbitan izin rumah sakit kelas B dan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat Daerah provinsi. Fungsi Dasar/ Jenis Layanan/Produk Pelayanan rujukan sesuai standar dari kabupaten/kota Pelayanan pengelolaan perbekalan kesehatan bagi UKP rujukan tingkat Daerah provinsi/lintas Daerah Upaya Kesehatan Masyarakat (Kesehatan Keluarga, Gizi, Kesling, Kesjor,pencegahan dan pengendalian penyakit, surveilans,kekarantinaan kesehatan, kestradalkom, dan pelayanan farmasi, perbekes dan pengembangan SIK Pelayanan penerbitan izin rumah sakit kelas B dan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat Daerah Provinsi

Fungsi Dasar Urusan pemerintah Daerah Bidkes Lingkup Provinsi No Sub Urusan Kewenangan Fungsi Dasar/ Jenis Layanan/Produk 2. Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan 2.1 Perencanaan dan pengembangan SDM kesehatan untuk UKM dan UKP Daerah provinsi Pengelolaan SDM kesehatan untuk UKM dan UKP Daerah Provinsi 3. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan Minuman Penerbitan pengakuan pedagang besar farmasi (PBF) cabang dan cabang penyalur alat kesehatan (PAK) Distribusi SDM Kesehatan untuk UKM dan UKP Daerah Provinsi Pelayanan penerbitan/pencabutan pengakuan pedagang besar farmasi (PBF) cabang dan cabang penyalur alat kesehatan (PAK), Tindak lanjut rekomendasi hasil, rekomendasi penerbitan, tindak lanjut hasil Penerbitan izin usaha kecil obat tradisional (UKOT). Pelayanan penerbitan/pencabutan izin Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) dan tindak lanjut hasil pengawasan

Fungsi Dasar Urusan pemerintah Daerah Bidkes Lingkup Provinsi No Sub Urusan Kewenangan Fungsi Dasar/ Jenis Layanan/Produk 4 Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan 4.1 Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh provinsi, kelompok masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha tingkat provinsi. Penguatan kapasitas masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh Provinsi, kelompok masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha tingkat Provinsi Memberikan pembinaan pengelolaan pelaksanaan promosi kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat di wilayah kerja Provinsi Pelaksanaan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat tingkat provinsi