Diktat Perencanaan Infrastruktur Kota

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

Kata Pengantar. Yogyakarta, Desember Tim Penyusun. Buku Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi BWP Sedayui

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran

KRITERIA DAN TIPOLOGI PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan....

Penataan Ruang Berbasis Bencana. Oleh : Harrys Pratama Teguh Minggu, 22 Agustus :48

BAB 5 RTRW KABUPATEN

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Infrastruktur Hijau Sebagai Konsepsi Dasar Dalam Pengembangan Kawasan Terbuka Hijau. Oleh Barano Siswa S/ WWF ID- Anggota SUD-FI.

RINGKASAN EKSEKUTIF DOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH TAHUN 2016 KOTA BOGOR

3.3 KONSEP PENATAAN KAWASAN PRIORITAS

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENANGANAN KAWASAN BENCANA ALAM DI PANTAI SELATAN JAWA TENGAH

BAB IV KONSEP DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH

DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UNTUK PENATAAN RUANG

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR KUNCI UNTUK PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN KINERJA SISTEM DRAINASE PERKOTAAN

Pemanfaatan Peta Geologi dalam Penataan Ruang dan Pengelolaan Lingkungan

RPJMD Kab. Temanggung Tahun V I 19

KATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN

PENGERTIAN GREEN CITY

KATA PENGANTAR. Meureudu, 28 Mei 2013 Bupati Pidie Jaya AIYUB ABBAS

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

BAB I PENDAHULUAN. bencana didefinisikan sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

Tema : Ketidaksesuaian Penggunaan Lahan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Click to edit Master title style

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

RPJMD Kab. Temanggung Tahun V 29

PANDUAN PENGAMATAN LANGSUNG DI LOKASI/KAWASAN WISATA TERPILIH

Kata Pengantar. Akhir kata kepada semua pihak yang telah turut membantu menyusun laporan interim ini disampaikan terima kasih.

TUJUAN PEKERJAAN DRAINASE

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Implikasi dan Implementasi UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang di Provinsi Jawa Timur

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Akhir ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih. Medan, Desember 2012

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN BERBASIS MITIGASI BENCANA

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM TAHUN 2016

KELURAHAN SELINDUNG BARU

KEPUTUSAN NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

MITIGASI BENCANA ALAM I. Tujuan Pembelajaran

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB I PENDAHULUAN. sehingga masyarakat yang terkena harus menanggapinya dengan tindakan. aktivitas bila meningkat menjadi bencana.

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG TAHUN 2017 ESELON II ESELON III ESELON IV

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN NGAWI. Laporan Akhir

DRAINASE PERKOTAAN BAB I PENDAHULUAN. Sub Kompetensi

BAB 4 PERUMUSAN STRATEGI SEKTOR SANITASI KOTA DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk dan urbanisasi merupakan salah satu

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG KAWASAN PERMUKIMAN

penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan sampah (pasal 6 huruf d).

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. prasarana lingkungan di kawasan Kelurahan Tegalpanggung Kota Yogyakarta ini

5.2 Pengendalian Penggunaan Lahan dan Pengelolaan Lingkungan Langkah-langkah Pengendalian Penggunaan Lahan untuk Perlindungan Lingkungan

BAB VI RENCANA DAN GAGASAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS TAMMUA

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI

Ketentuan Umum Istilah dan Definisi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kawasan konservasi tanah dan air bagi kawasan Bopunjur (Bogor,

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN

2.1 Visi Misi Sanitasi

MITIGASI BENCANA BENCANA :

I. PENDAHULUAN. Keberadaan ruang terbuka hijau saat ini mengalami penurunan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial.

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KOTA KOTAMOBAGU

Rencana Tata Ruang Wilayah kota yang mengatur Rencana Struktur dan

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan manusia dalam menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dian Mayasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, masalah lingkungan telah menjadi isu pokok di kota-kota

ANALISIS KESESUAIAN UNTUK LAHAN PERMUKIMAN KOTA MALANG

EVALUASI PENGELOLAAN PRASARANA LINGKUNGAN RUMAH SUSUN DI SURABAYA (STUDI KASUS : RUSUNAWA URIP SUMOHARJO)

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan kawasan kawasan permukiman kumuh. Pada kota kota yang

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.4

JUDUL KAJIAN (PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN) BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung yang berada dibagian selatan Pulau Sumatera mempunyai alam

Penjelasan Substansi. Dokumen Lengkap, ada pada BAB IV

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 4 PENYUSUNAN KONSEP. Hirarki Penyusunan Arahan Perancangan. 4.1 Visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan tentang genangan atau banjir sudah sangat umum terjadi di kawasan

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI BERMUKIM BERDASARKAN PERSEPSI PENGHUNI PERUMAHAN FORMAL DI KELURAHAN MOJOSONGO KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAPPEDA Kabupaten Probolinggo 1.1 LATAR BELAKANG

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

BAB I PENDAHULUAN. digaris khatulistiwa pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra dengan

I. PENDAHULUAN. dan moril. Salah satu fungsi pemerintah dalam hal ini adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan pembangunan yang pesat di Kota Surabaya menyebabkan perubahan

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BUPATI BANDUNG BARAT

Penataan Kota dan Permukiman

BAB I PENDAHULUAN. tanahdengan permeabilitas rendah, muka air tanah dangkal berkisar antara 1

PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG:

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

PERENCANAAN RUANG TERBUKA NON HIJAU DI KOTA TIDORE KEPULAUAN DENGAN METODE PARTICIPATORY PLANNING

Transkripsi:

Diktat Perencanaan Infrastruktur Kota Disusun oleh : Taty Alfiah, ST. MT. Nip / Nidn : 001115 / 0725106803 Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) Surabaya 2015

Kata Pengantar Diktat Perencanaan Infrastruktur Kota ini disusun untuk digunakan pada Mata Kuliah Perencanaan Infrastruktur Kota [1309604 / 2 sks / VI ] Kurikulum 2013 Jurusan Teknik Lingkungan FTSP ITATS. Dengan waktu penyusunan yang singkat, diktat masih belum lengkap apalagi sempurna. Namun saya berharap, semoga diktat ini bermanfaat Apabila harta digunakan, maka harta akan berkurang. Tetapi kalau ilmu digunakan dan diamalkan maka ilmu akan bertambah. Surabaya, Maret 2015 Taty Alfiah Hlm - 2

Daftar Isi BAB 1. PEDESAAN, PERKOTAAN DAN URBANISASI 6 1.1. Pendahuluan 6 1.2. Konsep Dasar Desa 6 1.3. Konsep Dasar Kota 10 1.4. Klasifikasi Kota 10 1.5. Perbedaan Desa dan Kota 12 1.6. Urbanisasi 13 BAB 2. MORFOLOGI DAN STRUKTUR KOTA 17 2.1.Morfologi Kota 17 2.1.1. Konsep Dasar Morfologi 17 2.1.2. Perkembangan Teori Morfologi 18 2.1.3. Komponen Morfologi 18 2.1.4. Morfologi dan Pertumbuhan Kota 20 2. Struktur Kota 23 2.2.1.Teori-teori Perkembangan Kota 24 2.2.2. Bentuk Perkembangan Perkotaan 27 2.2.3. Perkembangan Kota-Kota di Indonesia 30 2.2.4. Tingkatan wilayah kota (hierarchy of urban area) 31 BAB 3. PENATAAN RUANG 33 3.1. Pengertian 33 3.2. Ruang 33 3.3. Struktur Ruang 34 3. 4. Pola Ruang 35 3.5. Penataan Ruang 36 3.6. Rencana Tata Ruang 37 3.7. Isu dan Permasalahan penataan ruang 39 3.8. Pembangunan Wilayah 40 BAB 4. PERMASALAHAN PERKOTAAN 41 4.1.Pendahuluan 41 4.2. Permasalahan Perkotaan 41 4.3. Kebijakan Pembangunan Perkotaan 45 BAB 5. TATA GUNA LAHAN DAN PERTUMBUHAN KAWASAN 46 5.1. Pengertian dan konsep 46 5.2. Lahan sebagai Input dan Output Perencanaan 46 5.3. Prinsip dasar daya dukung, kemampuan dan kesesuaian lahan 47 5.4. Penggunaan lahan pedesaan dan perkotaan 48 5.5. Penggunaan Lahan Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 41 tahun 49 2007 BAB 6. ANALISIS KEMAMPUAN LAHAN 51 6.1. Pendahuluan 51 6.2. Analisis aspek fisik dan lingkungan 51 6.3. analisis aspek ekonomi 63 6.4. analisis aspek sosial budaya 67 BAB 7. ZONASI 76 Hlm - 3

7.1. Istilah dan Pengertian 76 7.2. Peraturan zonasi 76 7.3. Tujuan dan Fungsi Peraturan Zonasi 77 7.4. Pola Penerapan Peraturan Zonasi 78 BAB 8. INFRASTRUKTUR KOTA 79 8.1. Istilah dan Pengertian 79 8.2.Permasalahan penyediaan infrastruktur 81 8.3. Tujuan Pembangunan Infrastruktur 81 BAB 9. RUMAH, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN 82 9.1. Pendahuluan 82 9.2. Istilah dan pengertian 82 9.3. Rumah 83 9.4. Jenis Permukiman 85 9.5. Permasalahan permukiman 87 BAB 10. INFRASTRUKTUR AIR BERSIH 89 10.1.Pendahuluan 89 10.2. Istilah dan Pengertian 90 10.3. Permasalahan Infrastruktur Air Bersih 92 10.4. Pembangunan Infrastruktur Air Bersih 94 BAB 11. INFRASTRUKTUR LIMBAH CAIR KOTA 97 11.1. Umum 97 11.2. Istilah dan Pengertian 97 11.3. Potret limbah cair perkotaan di Indonesia 98 11.4. Karakteristik dan Baku Mutu Air Limbah Domestik 98 11.5. Pengelolaan Air Limbah Domestik 100 11.6. Kriteria Pemilihan Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah 101 11.7. Pengolahan air limbah domestik sistem setempat (on site) 102 11.8. Pengolahan air limbah domestik sistem terpusat (off site) 110 BAB 12. INFRASTRUKTUR DRAINASE KOTA 118 12.1. Istilah dan Pengertian 118 12.2. Permasalahan Infrastruktur Drainase 118 12.3. Klasifikasi Saluran drainase 120 12.4. Pembangunan sistem drainase untuk mencegah genangan dan banjir di perkotaan 122 12.5. Pembangunan Infrastruktur Drainase 124 BAB 13. INFRASTRUKTUR SAMPAH KOTA 128 13.1. Istilah dan Pengertian 128 13.2. Efek Sampah terhadap Manusia dan Lingkungan 128 13.3. Permasalahan sampah di perkotaan 129 13.4. Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Kota 131 13.5. Pembangunan Infrastruktur Pengelolaan Sampah 142 BAB 14 INFRASTRUKTUR JALAN 143 14.1. Jalan 143 14.2. Jembatan 146 BAB 15. PEDESTRIAN 148 15.1. Pengertian Pedestrian 148 15.2. Istilah dan Definisi 148 15.3. Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki 149 Hlm - 4

15.4. Fasilitas Pengguna Sepeda 152 15.4. Kegiatan Usaha Kecil Formal (KUKF) 152 BAB 16. RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) 154 16.1. Ruang Terbuka Kota 154 16.2. Ruang Terbuka Hijau (RTH 154 16.3. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) 158 BAB 17. PERENCANAAN TATA RUANG BERWAWASAN MITIGASI BENCANA 160 17.1. Bencana Alam 160 Gempa bumi, 160 Letusan Gunungapi 163 Tsunami 166 Banjir 168 Tanah Longsor 169 Kebakaran Hutan 171 Bencana kekeringan 172 17.2. Tata Ruang berwawasan Mitigasi Bencana 173 17.3. Perencanaan Tataguna Lahan Di Daerah Rawan Bencana Geologi 174 Hlm - 5