BPSL BLOK K NAMA : NIM : KLP BUKU PANDUAN SKILL LAB ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK (IKGA) SEMESTER V TAHUN AKADEMIK

dokumen-dokumen yang mirip
BPSL BLOK BUKU PRAKTIKUM SKILL S LAB KONSERVASI GIGI SEMESTER III TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

BPSL BLOK SPACE MAINTAINER (SM) LEPAS SEMESTER V TAHUN AKADEMIK BUKU PRAKTIKUM SKILLS LAB PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

BPSL BLOK 5 BUKU PRAKTIKUM SKILL S LAB KONSERVASI GIGI SEMESTER III TAHUN AKADEMIK

BPSK BLOK PROSTODONSIA BUKU PANDUAN SIMULASI KLINIK SEMESTER VII TAHUN AKADEMIK N I M PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

BPSL BUKU PANDUAN SKILL S LAB TATALAKSANA KELAINAN DENTOKRANIOFASIAL BLOK 9 SEMESTER V TAHUN AKADEMIK NIM

BPSL BUKU PANDUAN SKILL S LAB PENYAKIT PULPA PERIAPIKAL 1 BLOK 5 SEMESTER III TAHUN AKADEMIK NIM

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Simple Random Sampling. itu direndam dalam larutan fisiologis. Silinder dengan diameter 4 mm dan tinggi 4 mm

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

Pencegahan Karies Dan Penyakit Jaringan Periodonsium

BPSL BLOK BUKU PANDUAN SKILLS LAB PENYAKIT PERIODONTAL DAN MUKOSA MULUT NAMA : NIM : KLP SEMESTER IV TAHUN AKADEMIK

BAB II OPERATIF DENTISTRI PADA ANAK

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ALAT-ALAT DAN BAHAN-BAHAN KONSERVASI GIGI BESERTA FUNGSINYA

EFEKTIVITAS RESIN BIS-GMA SEBAGAI BAHAN FISSURE SEALANT PADA PERUBAHAN SUHU DALAM MENGURANGI KEBOCORAN TEPI (Penelitian Eksperimental Laboratoris)

BUKU PANDUAN PROGRAM PROFESI DOKTER GIGI ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK

BAB III METODE PENELITIAN. tentang Pengaruh Lama Pengaplikasian Bahan Bonding Total-Etch Terhadap

BAB V HASIL PENELITIAN. n = 3990 = 363, sampel 3990 (5%) 2 + 1

BPSL BLOK BUKU PRAKTIKUM SKILLS LAB KONSERVASI GIGI SEMESTER IV TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN GIGI

KONSERVASI GIGI PENDIDIKAN PROFESI DOKTER GIGI BUKU PANDUAN MAHASISWA NAMA :

BAB IV POSISI KERJA DALAM FOUR HA DED DE TISTRY

BUKU PANDUAN PROGRAM PROFESI DOKTER GIGI KONSERVASI GIGI

BPSL BLOK BUKU PRAKTIKUM SKILLS LAB KONSERVASI GIGI SEMESTER III TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

BAB I PENDAHULUAN. Streptococus mutans yang menyebabkan ph (potensial of hydrogen) plak rendah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan gigi dan mulut, yang salah satunya digambarkan oleh indeks DMF-T

MANUAL PROSEDUR PENERTIBAN DAFTAR HADIR DOSEN DAN MAHASISWA

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi observasional analitik potong lintang (crosssectional).

VI. PREPARASI GIGI PEGANGAN (ABUTMENT)

Standard Operating Procedure PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN BAHAN SKILLS LAB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Standard Operating Procedure PELAKSANAAN SKILLS LAB

RESTORASI GIGI ANAK I. PENDAHULUAN. Gigi karies harus direstorasi untuk mencegah terkenanya pulpa dan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semen ionomer kaca banyak dipilih untuk perawatan restoratif terutama

BAB 1 PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Beberapa dekade terakhir dalam kedokteran gigi konservatif resin

Cara menghitung unit cost bahan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ortodonsia merupakan bagian dari ilmu kedokteran gigi yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Putih kekuning-kuningan, kuning keabu-abuan, dan putih keabu-abuan. warna atau yang dinamakan diskolorisasi gigi (Grossman, 1995).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris murni. b. Adhesif semen konvensional (Fuji I merk GIC).

BAB 2 RESIN KOMPOSIT. yang dihasilkan dari restorasi resin komposit, sebuah restorasi yang paling digemari

BAB II TINJAUAN TEORETIS. renik dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 284/MENKES/SK/IV/2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 1

BAB IV METODE PENELITIAN

MANUAL PROSEDUR PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN BAHAN SKILLS LAB

I. PULPEKTOMI (Ekstirpasi Pulpa)

DEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PENDERITA TUNANETRA USIA TAHUN ( KUESIONER )

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorium yang dilakukan dengan hewan uji secara in vivo. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Maulidar. Staf Medis RSUD Jantho Kabupaten Aceh Besar

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. digunakan dikedokteran gigi. Bahan restorasi ini diminati masyarakat karena

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Adaptasi marginal restorasi Kelas 2 menggunakan bahan adhesif

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN TEKNIK PENGECORAN DAN PEMBUATAN SEGI TUJUH

Standard Operating Procedure PENDIDIKAN PROFESI DOKTER GIGI (RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI)

BUKU PANDUAN SKILL S LAB PENYAKIT PULPA DAN PERIAPIKAL 1

Restorasi Sandwich Semen Ionomer Kaca Dengan Resin Komposit. Nevi Yanti. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Resin komposit merupakan salah satu restorasi estetik yang paling populer

Panduan Kerja PENATALAKSANAAN PENDERITA MALOKLUSI MENGGUNAKAN ALAT LEPASAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris murni. b. Semen ionomer kaca tipe 1 (Fuji I, GC, Japan)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pendidikan dan latihan tenaga kesehatan serta riset kesehatan.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. penampilan seseorang secara keseluruhan (Torres dkk., 2012). Salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. Sistem stomatognasi dalam kedokteran gigi merupakan ilmu yang di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.6 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional Identifikasi variabel Variabel bebas : - Varnis - Bonding agent Variabel terikat :

STAINLESS STEEL CROWN (S. S. C)

toksisitas amalgam yang dikaitkan dengan merkuri yang dikandungnya masih hangat dibicarakan sampai saat ini. 1,2,3 Resin komposit adalah suatu bahan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. mekanis dari bahan restorasi, kekuatan mekanis dari gigi, estetik, dan bentuk jaringan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. yang paling sering digunakan dibidang kedokteran gigi restoratif. Selain segi

BAB III. Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional analitik dengan. membandingkan antar kelompok. Desain penelitian ini menggunakan desain

BAB I PENDAHULUAN. untuk area yang memiliki daerah tekan yang lebih besar (Powers dan

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan cohort study.

BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. seperti semula sehingga dapat berfungsi kembali. Hal ini menunjukkan bahwa

IX. Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Gigi Tiruan Cekat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Hasil studi morbiditas SKRT-Surkesnas menunjukkan penyakit gigi menduduki urutan pertama (60% penduduk)

BUKU PETUNJUK REINFORCEMENT / SKILL'S LAB (BPRSL) BLOK 3 RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI ( RKG 1 )

Odontektomi. Evaluasi data radiografi dan klinis dari kondisi pasien

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah ekperimental laboratoris murni.

PENGARUH SISTEM DAN WAKTU POLISHING TERHADAP KEBOCORAN MIKRO PADA RESTORASI KLAS V RESIN KOMPOSIT NANOHYBRID

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan obat kumur saat ini sedang berkembang di lingkungan

1. Jelaskan cara pembuatan activator secara direct dan indirect. Melakukan pencetakan pada rahang atas dan rahang bawah.

CROSSBITE ANTERIOR. gigi anterior rahang atas yang lebih ke lingual daripada gigi anterior rahang

NIM FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 1

BPSL BLOK ILMU MATERIAL KEDOKTERAN GIGI SEMESTER II TAHUN AKADEMIK BUKU PETUNJUK SKILLS LAB NAMA : NIM : KLP

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan desain penelitian cross sectional, yaitu

CIRI-CIRI : Alat penjepit dari stainless steel dengan ujung jepitan melengkung/membentuk sudut.

BAB I PENDAHULUAN. karena memiliki warna yang hampir mirip dengan warna gigi asli dan kekuatan

MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN SKILLS LAB

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. bahan restorasi yang cepat dan mudah untuk diaplikasikan, dapat melekat dengan

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah eksperimental laboratorik.

KETENTUAN KHUSUS TENTANG AKTIVITAS / KERJA MAHASISWA PROGRAM PROFESI ORTODONTI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG

BAB 4 METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental klinis.

GARIS GARIS BESAR PROGRAM PENGAKARAN (Rencana Kegiatan Belajar Mengajar)

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

BPSL BUKU PANDUAN SKILL LAB ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK (IKGA) SEMESTER V TAHUN AKADEMIK 2016-2017 BLOK 2.5.11K NAMA : NIM : KLP PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 1

BUKU PANDUAN SKILLS LAB BLOK 2.5.11K ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK SEMESTER IV TAHUN AKADEMIK 2016-2017 Penyusun : Tim SL IKGA Blok 2.5.11K Editing : Sekretariat Blok Desain & Layout : Tim Sekretariat Blok Cetakan : November, 2016 2

KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas perkenan-nya Buku Praktikum/Skills Lab (BPSL) Blok 11k dapat diselesaiakn tepat pada waktunya. Buku ini merupakan pedoman pembelajaran praktikum/skill s lab bagi mahasiswa semester V FKG UB, staf pengajar yang bertindak sebagai nara sumber, pembimbing praktikum/reinforcement dan praktikum. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah Pembelajaran Berdasar asalah (Problem Based Learning), merupakan sistem pembelajaran aktif mahasiswa atau student centered learning, dengan kurikulum berbasis kompetensi yakni standar kompetensi pendidikan dokter gigi nasional yang ditetapkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia 2006. Semoga buku ini bermanfaat bagi mahasiswa, staf pengajar serta seluruh komponen terkait dalam proses pendidikan dokter gigi program studi kedokteran Gigi Universitas Brawijaya. Malang, 1 November 2016 Penanggung Jawab Blok 11K 3

DAFTAR ISI Kata pengantar Daftar isi Bab 1. Tata tertib praktikum/skill s lab 1.1. Persiapan sebelum praktikum/skill s Lab 1.2. Selama dan setelah praktikum/skill s Lab 1.3. ujian praktikum/skill s lab Bab 2. Kegiatan Praktikum/Skill s Lab 2.1. Sasaran Pembelajaran Terminal 2.2. Sasaran Pembelajaran Penunjang Bab 3. Pokok Bahasan 3.1. Persiapan praktikum/skill s lab 3.2. Fissue Sealant 3.3. Topikal Aplikasi Fluoride 3.3. Preventive Resin Restoration Bab 4. Evaluasi 4

BAB 1 TATA TERTIB PRAKTIKUM/ SKILL S LAB 1.1. Persiapan sebelum praktikum/skill s lab 1. Bacalah buku petunjuk praktikum/skill s lab sehingga dapat menguasai hal yang harus dikerjakan atau dipahami 2. Memakai baju praktikum lengkap dengan name tag, dan membawa perlengkapan yang diperlukan 3. Setiap kali akan mengerjakan/ memulai praktikum, periksa dulu kelengkapan praktikum yang disediakan apakah dalam keadaan baik atau tidak. Jika ada kekurangan segera lapor kepada instruktur 1.2. Selama dan setelah praktikum/skill s lab 1. Selama praktikum mahasiswa tidak diperbolehkan merokok, makan, atau memasukkan jari/benda lain ke dalam mulut 2. Apabila terjadi kecelakaan sekecil apapun (misal mendapat luka) segera lapor kepada instruktur 3. Bersihkan meja praktikum dan semua peralatan yang dipakai 1.3. Ujian Praktikum/skill s lab 1. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti semua ujian praktikum/skill s lab pada waktu yang telah ditentukan. 2. Mahasiswa yang berhalangan mengikuti ujian harus melapor paling lambat 2 (dua) hari sesudah hari ujian kepada penanggungjawab Mata Ajar yang bersangkutan dengan mengajukan alasan tertulis yang dapat dipertanggungjawabkan dan akan mendapat kesempatan untuk mengikuti ujian susulan pada waktu dan menurut cara yang ditetapkan oleh penanggungjawab Mata Ajar 5

BAB 2 KEGIATAN SKILLS LAB BLOK 8 2.1. SASARAN PEMBELAJARAN TERMINAL Mahasiswa mampu menentukan jenis dan melakukan perawatan preventive yang meliputi: Fissure Sealant, Topikal Aplikasi Fluoride dan Preventive Resin Restoration 2.2. SASARAN PEMBELAJARAN PENUNJANG 1. Melakukan aplikasi fissure sealant 2. Melakukan aplikasi topikal aplikasi fluoride 3. Melakukan preparasi untuk karies oklusal 4. Melakukan aplikasi dan finishing PRR 6

BAB 3 POKOK BAHASAN 3.1. PERSIAPAN PRAKTIKUM/SKILLS LAB 1. PERSIAPAN PHANTOM Untuk pekerjaan phantom dibutuhkan alat sebagai berikut - 1 set phantom (disediakan oleh fakultas) - Gigi : 16/26/36/46 Daftar Kebutuhan Alat dan Bahan untuk SKILLS LAB IKGA Alat dan bahan yang di sediakan fakultas Micromotor Disclosing agent Pumice Topikal fluoride Sealant Etsa Bonding Light cured Calcium hydroxide Komposit Articulating paper 7

Alat dan bahan yang di sediakan mahasiswa Kaca mulut 2 Sonde bengkok 1 Sonde lurus 1 Ekskavator 1 Pinset 1 Ball pointed 1 Glass lab 1 Sendok cetak RA/RB yang menyatu 1 (boleh disposable atau tidak) Alas putih 1 Cotton roll Cotton pellet Masker Sarung tangan Brush Mata bur (round, fissure, long thin, fine finishing diamond bur) Handpiece contra angle Tempat sampah kecil Pogo/enhance BEKERJA PADA PHANTOM Bekerja pada phantom merupakan replika atau tiruan dari pekerjaan yang akan dilakukan pada penderita, oleh karena itu dalam bekerja diusahakan agar mahasiswa berupaya seperti menghadapi penderita sesungguhnya. Untuk melakukan pekerjaan pada phantom perlu diperhatikan hal sebagai berikut : POSISI OPERATOR : Posisi kanan depan. Posisi ini digunakan untuk preparasi pada gigi anterior rahang bawah, posterior rahang bawah (terutama sisi kanan) dan anterior rahang atas. Akan sedikit membantu bila kepala penderita menoleh sedikit kearah operator. 8

Posisi kanan. Pada posisi ini, operator tepat berada disamping kanan penderita. Tepat digunakan untuk preparasi permukaan facial geligi rahang atas dan rahang bawah posterior kanan dan permukaan oklusal gigi rahang bawah kanan. Posisi kanan samping. Posisi ini paling sering digunakan, seluruh area rongga mulut dapat dijangkau dan dilihat langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan kaca mulut. Fungsi utama dari kaca mulut adalah memantulkan cahaya. Operator berada di samping kanan penderita agak ke belakang. Lengan kiri operator berada diatas kepala penderita. Permukaaan lingual dan incisal (oklusal) rahang atas dapat terlihat dengan menggunakan kaca mulut. Sedangkan rahang bawah, terutama sisi kiri dapat dilihat secara langsung. Posisi belakang. Posisi ini mempunyai jangkauan terbatas, terutama digunakan untuk permukaan lingual gigi anterior rahang bawah. 1. FISSURE SEALANT Tehnik Aplikasi 1. Pulas permukaan oklusal dengan brush dan pumice. Hingga bersih. 2. Irigasi dengan air. 3. Isolasi gigi dengan cotton roll dan keringkan. 4. Etsa permukaan gigi dengan memakai aplikator, diamkan selama 30 detik Lepas cotton roll didalam mulut. Bilas permukaan gigi yg dietsa selama 30 dtk dengan air dan keringkan permukaan gigi paling tidak selama 15 detik 5. Reisolasi gigi dengan cotton roll dan keringkan. Jika permukaan enamel tidak tampak putih, etsa ulang. 6. Aplikasi bahan sealant pada pit dan fissure. Hindari gelembung udara 7. Polimerisasi sinar visible 20 detik atau sesuai aturan pabrik 8. Lepas cotton roll 9. Periksa oklusi dengan. articulating paper 10. Jika ada peninggian gigit, hilangkan dengan menggunakan round bur diamond 9

2. TOPIKAL APLIKASI FLUORIDE Tehnik Aplikasi 1. Semua karies ditutup tumpatan sementara 2. Permukaan gigi diulas dengan disclosing agent 3. Gigi dipulas dengan brush yang diberi pumice, setelah itu dipulas dengan brush dan pasta gigi 4. Irigasi dengan air 5. Gigi diisolasi dengan cotton roll pada satu sisi RA dan RB pada vestibulum bukal atas dan bawah serta lingual 6. Pasang saliva ejector 7. Gigi dikeringkan ( dengan air spray) 8. Ulaskan larutan NaF 2% pada permukaan gigi termasuk proksimal dengan cotton aplikator 9. Larutan dibiarkan mengering (waktunya disesuaikan dengan merk varnish fluoride yang digunakan) 10. Lepas cotton roll 11. Instruksi pasien: tidak boleh makan dan minum setelah aplikasi (waktu disesuaikan dengan merk varnish fluoride yang diaplikasikan) 3. PREVENTIVE RESIN RESTORATION PRR Tipe A Teknik aplikasi: 1. Bersihkan permukaan gigi dengan brush dan pumice 2. Gambar outline kavitas 3. Hilangkan karies yang kedalamannya sebatas enamel dari pit dan fissure menggunakan low speed round bur. 4. Menghaluskan seluruh permukaan bidang preparasi dengan fine finishing diamond bur 5. Isolasi gigi dengan cotton rolls 6. Etsa 30 detik,lepas cotton roll, bilas 30 dan keringkan 15 7. Isolasi gigi dengan cotton rolls 8. Aplikasi sealant, hindari gelembung 9. Polimerisasi sinar 20 atau sesuai aturan pabrik 10. Lepas cotton rolls 11. Cek oklusi dengan articulating paper 10

PRR Tipe B Teknik Aplikasi: 1. Bersihkan permukaan gigi dengan brush dan pasta gigi 2. Gambar outline kavitas 3. Hilangkan karies yang kedalamannya sebatas dentin yang dangkal dari pit dan fissure menggunakan low speed round bur. 4. Menghaluskan seluruh permukaan bidang preparasi dengan fine finishing diamond bur 5. Isolasi gigi dengan cotton rolls 6. Dentin yang terbuka di beri liner Ca(OH)2 7. Etsa 30 detik, lepas cotton roll, bilas 30 dan keringkan 15 8. Aplikasi bonding agent dengan menggunakan cotton pellet kemudian dikeringkan dengan chip blower supaya merata dan disinar selama 10 detik 9. Aplikasi komposit ke dalam kavitas hingga bentuk sesuai dengan anatomi gigi. dan disinar selama 40 detik atau sesuai aturan pabrik.. 10. Aplikasi sealant diatas bahan restorasi dan pada pit, fissure yang tidak terkena karies dengan menggunakan aplikator (sonde bengkok) hindari gelembung udara 11. Polimerisasi sinar selama 20 detik atau sesuai aturan pabrik 12. Lepas cotton roll 13. Cek oklusi dengan menggunakan articulating paper 11