PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK PPH 21 TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MAKASSAR UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRACT. Keywords: Giving NPWP by Employer. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Self Assessment system, STP VAT, and VAT receipts. vii Universitas Kristen Maranatha

Analisis Penerapan Self Assesment System Penerimaan Pajak Penghasilan Pada Wajib Pajak Badan (Studi Kasus Pada KPP Pratama Jember)

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang ikut mendorong pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), tingkat kepatuhan

SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, PEKERJAAN, DAN PENGHASILAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

ABSTRAK. Kata kunci: Kualitas Pelayanan Fiskus, Ketegasan Sanksi Perpajakan, Meningkatkan Penerimaan Pajak PPh Pasal 21. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURABAYA GENTENG SKRIPSI

Optimalisasi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Makassar Utara

Laporan Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III pada Jurusan Akuntansi. Oleh: IRENA SEFTIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRACT. Keywords : Income Tax and Taxpayer s Compliance. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Telah diketahui pada umumnya negara yang memiliki administrasi. saat ini bertumpu pada pajak dalam membiayai pembangunan.

SKRIPSI OLEH DENI P B SEBAYANG

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat

ABSTRAK. Kata kunci: Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), kepatuhan Wajib Pajak. Ix Universitas Kristen Maranatha

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA PENGARUH PENERAPAN E-SPT DAN PENGETAHUAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan target pemasukan sumber dana negara. Pemasukan sumber

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kewajiban kenegaraan dalam rangka kegotong-royongan nasional sebagai

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengetahuan Perpajakan, Modernisasi Perpajakan, Kesadaran dan Kepatuhan Wajib Pajak. ABSTRACT

ABSTRACT. Keywords: Perception Taxpayer s, Tax Penalties, Taxpayer s Compliance. viii

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARATA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA CIBINONG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan

TUGAS AKHIR AYU PUTRI LESTARI PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS BAKRIE JAKARTA 2017

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.2, No.3 Desember 2015 Page 3123

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pemerintah yang berlangsung secara berkesinambungan. Tentunya

ABSTRAK. Kata Kunci : Tax compliance cost, tax service quality, tindakan tax evasion. vii. Universitas Kristen Maranatha

OLEH: VEBRIAN DIANTORO

ABSTRACT. Key words: Error in Charging (SPT), Income Tax Filing 21. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan lainnya yaitu penerimaan migas maupun penerimaan bukan pajak,

ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MELAPORKAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI MELALUI PENERAPAN E-FILING

ABSTRACT. Keywords: Modernization of tax administration, e-spt, satisfaction of taxpayer. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, oleh karena itu negara menempatkan perpajakan sebagai perwujudan

ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, KESADARAN, DAN PENGETAHUAN TAX AMNESTY TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan tahun 2012 terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 1.1 Perkembangan Penerimaan Pajak (triliun rupiah)

SKRIPSI. PENGARUH PEMERIKSAAN PPh PASAL 25/29 BADAN TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA MEDAN. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. dimana semua hasil penerimaan tersebut akan digunakan untuk membiayai

PENGARUH SPT DAN SSP TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (STUDI KASUS KANTOR PELAYANAN PAJAKPRATAMA PALEMBANG SEBERANG ULU)

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. warga negara Indonesia serta warga negara asing yang melakukan kegiatan usaha di

BAB I PENDAHULUAN. oleh penerimaan negara yang bersumber dari pajak. Pajak dipungut oleh negara baik

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yang dibayar oleh masyarakat sebagai iuran yang pemungutannya dapat

ABSTRACT. Keywords: Import Duty Income, Inflation, Exchange Rate. vii. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH PEMAHAMAN PROSEDUR PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN DI KPP PRATAMA KLATEN

ABSTRAK. Kata kunci : sunset policy, penerimaan pajak Orang Pribadi. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dan kesejahteraan masyarakat. Dalam menjalankan pemerintahan dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber penerimaan negara terbesar adalah berasal dari sektor

BAB I PENDAHULUAN. sektor pajak perlu diimplementasikan secara maksimal untuk menjalankan roda

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pajak bersifat dinamik dan mengikuti perkembangan kehidupan sosial dan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

JURNAL HUMANIORA

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI LINGKUNGAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PATI

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan yang sama untuk mengetahui masalah perpajakan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. maupun pembangunan. Self assessment system merupakan suatu sistem pemungutan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak digunakan untuk membiayai pembangunan yang berguna bagi

BAB I PENDAHULUAN. Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

ABSTRACT. Keywords: tax planning, compliance corporate taxpayer, tax planning formal aspects. vii Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH PENCAIRAN TUNGGAKAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA PALEMBANG ILIR BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang

ABSTRACT. Keywords: educational level, spiritual quotient, tax payers compliance. vii Universitas Kristen Maranatha

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PENGARUH KEPATUHAN WAJIB PAJAK DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA KPP PRATAMA PALEMBANG SEBERANG ULU

ABSTRACT. Keywords: Notification Letter of Owed Tax and request of tax deduction. vii. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN...ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI...iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRACT...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Universitas Kristen Maranatha

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Wahid Hasyim

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Oleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa 1) UPN Veteran Yogyakarta ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana yang tercantum dalam. Pembukaan UUD Upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut salah

ANALISIS PENERAPAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SPT

ABSTRACT. Key words : e-spt, Income Tax. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: pengetahuan perpajakan dan kepatuhan wajib pajak

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan realisasi penerimaan pajak untuk beberapa

OLEH: DELLA ANGGRAINI

Yudi Hariyanto Suhadak Siti Ragil H Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRAK

PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET DAN CURRENT RATIO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan ekonomi negara tersebut. Indonesia adalah salah satu negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang sangat

PENGARUH SISTEM PERPAJAKAN, KUALITAS PELAYANAN PAJAK DAN PENGENAAN SANKSI TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

EFISIENSI APLIKASI TAX AMNESTY SEBUAH PILIHAN (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan)

PENGARUH JUMLAH WAJIB PAJAK TERDAFTAR DAN PENERBITAN SURAT PAKSA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PADA KPP PRATAMA BANTUL

ABSTRAK. kata-kata kunci: kesadaran wajib pajak, pelayanan perpajakan, tax morale, pembayaran pajak, tax evasion, regresi linier

ABSTRACT. Key words: Taxable (PKP) is registered, the Tax Return (SPT) The VAT, and Tax Deposit (SSP) The VAT. vii. Universitas Kristen Maranatha

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kesejahteraan rakyat. Jika dilihat dari segi ekonomi, Indonesia masih

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang sangat dominan. Pada

Oleh : BIMA SINAGA NIM

ABSTRACT. Keywords: Government Regulation Number 46 Year 2013, the amount of taxpayer UMKM, and Tax Receipts Article 4 Paragraph (2) vii

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari ekspor dan berbagai jenis bantuan dari luar negeri masih dirasa

LAPORAN AKHIR. Laporan Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk dapat merealisasikan

SKRIPSI. TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan) OLEH RIKA AMELIA

Transkripsi:

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK PPH 21 TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MAKASSAR UTARA SKRIPSI YOSEFA LEBUKAN A31107093 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN 2011

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK PPH 21 TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MAKASSAR UTARA OLEH YOSEFA LEBUKAN A311 07093 Skripsi Sarjana Lengkap Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar DISETUJUI OLEH: Pembimbing I Pembimbing II Dra. Hj. Haliah, M.Si, Ak 19650731 199103 2 002 Drs. M. Christian Mangiwa, M.Si, Ak 19581110 198710 1 001

ABSTRAK YOSEFA LEBUKAN. Pengaruh tingkat kepatuhan wajib pajak PPh 21 terhadap penerimaan pajak penghasilan pasal 21 pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Utara (dibimbing oleh Dra.Hj. Haliah, M.si, Ak dan Drs. M. Crishtian Mangiwa, M.si, Ak). Skripsi ini bertujuan untuk (1) Mengetahui pengaruh tingkat kepatuhan wajib pajak yang dicerminkan dari jumlah Wajib Pajak PPh 21 terdaftar dan SPT Tahunan PPh 21 yang dilaporkan terhadap penerimaan Pajak Penghasilan 21 pada Kantor Pelayanan Pajak Makassar Utara, (2) Menganalisis variabel manakah yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap penerimaan Pajak Penghasilan 21 pada Kantor Pelayanan Pajak Makassar Utara. Untuk menganalisis pengaruh tingkat kepatuhan wajib pajak yang dicerminkan dari jumlah Wajib Pajak PPh 21 terdaftar dan SPT Tahunan PPh 21 yang dilaporkan terhadap penerimaan Pajak Penghasilan 21 pada Kantor Pelayanan Pajak Makassar Utara, maka digunakan analisis regresi linear berganda. Untuk mengetahui tingkat signifikansi antara variabel jumlah Wajib Pajak PPh 21 dan variabel jumlah Surat Pemberitahuan Tahunan yang dilaporkan terhadap jumlah penerimaan pajak maka digunakan uji simultan F untuk mengetahui pengaruh kedua variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Selain itu juga digunakan uji parsial yaitu uji t untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel independen. Hasil analisis menunjukkan bahwa berdasarkan analisis regresi linear berganda yang dilakukan terhadap kedua variabel independen tersebut diperoleh hasil yakni variabel Jumlah Wajib Pajak PPh 21 berpengaruh negatif terhadap penerimaan pajak penghasilan pasal 21 sedangkan variabel Jumlah Surat Pemberitahuan yang Dilaporkan berpengaruh positif terhadap penerimaan pajak penghasilan pasal 21 Kata kunci: Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak, Pajak Penghasilan Pasal 21, jumlah Wajib Pajak Pajak Penghasilan Pasal 21, jumlah SPT yang Dilaporkan.

ABSTRACT YOSEFA LEBUKAN. Influence the level of taxpayer compliance PPh 21 of article 21 income tax revenue in the Tax Office Primary North Makassar (Advisor by Dra.Hj. Haliah, M.si, Ak and Drs. M. Crishtian Mangiwa, M.si, Ak). This paper aims to (1) Knowing influence taxpayer compliance rate as reflected in the number of registered taxpayers PPh 21 and PPh 21 SPT reported on income tax revenues in the Tax Office 21 North Makassar, (2) Analyze Which variables have an influence greatest impact on income tax revenues in the Tax Office 21 North Makassar. To analyze the influence of the level of taxpayer compliance as reflected in the number of registered taxpayers PPh 21 and PPh 21 SPT reported on income tax receipts 21 on the North Makassar tax office, then used multiple linear regression analysis. To determine the level of significance between the variable number of Income Tax Taxpayers 21 and a variable amount to the Annual report on the amount of tax revenue the simultaneous F test used to determine the effect of these two independent variables together on the dependent variable. It also used a partial test of the t test to determine the effect of each independent variable against the independent variables. The analysis showed that based on multiple linear regression analysis conducted on two independent variables were obtained outcome variables namely 21 Number of Taxpayers Income Tax receipts negatively affect the income tax article 21 while the variable Number of Reported Notification of a positive effect on income tax article 21. Key words: Rate Taxpayer Compliance, Income Tax Article 21, the number of Taxpayers Income Tax Article 21, the number of SPT are reported.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Negara yang paling potensial bagi kelangsungan pembangunan Negara Indonesia karena penerimaan pajak meningkat seiring dengan meningkatnya perkonomian dan taraf hidup suatu bangsa. Peranan pajak semakin besar dan penting dalam menyumbang penerimaan Negara dalam rangka kemandirian membiayai pelaksanaan pembangunan nasional. Untuk itu dibutuhkan peran serta masyarakat dalam bentuk kesadaran dan kepedulian untuk membayar pajak, salah satunya adalah Pajak Penghasilan (PPh). Negara Indonesia mengenakan pajak penghasilan atas pendapatan orang pribadi dan badan berdasarkan berbagai ketentuan. Pajak penghasilan yang berlaku sejak 1 Januari 1984 adalah Undang-Undang Nomor 7 tahun 1983 yang dilandasi dengan falsafah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang didalamnya terdapat ketentuan yang menjunjung tinggi hak warga negara dan menempatkan kewajiban perpajakan sebagai kewajiban kenegaraan dan merupakan sarana peran aktif rakyat dalam pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Setiap pembayar pajak tidak langsung menerima kontra prestasi (kecuali pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah) dari pemerintah atas pemungutan pajak tersebut, berupa pelayanan kepada masyarakat, seperti kenikmatan atas rasa aman yang dirasakan oleh seluruh rakyat, karena adanya alat negara yang bertugas

untuk menjaga keamanan dan ketertiban negara dan warganya yang pembiayaannya sebagian besar bersumber dari pajak yang telah dipungut oleh negara. Dengan adanya Undang-Undang Pajak Penghasilan, maka wajib pajak terhadap penghasilan selalu dikenakan pungutan negara berupa pajak. Yang besar tarifnya sesuai dengan jenis barang yang dihasilkan. Karena pajak penghasilan termasuk jenis pajak yang dipungut pada tingkat nasional, sehingga dapat dikategorikan dalam kelompok pajak pusat. Dengan dikeluarkannya undang-undang tersebut maka pemerintah telah memberikan banyak kemudahan kepada wajib pajak untuk diberi kepercayaan dan kebebasan dalam menghitung pajak terutangnya terhadap penerimaan pajak penghasilan yang didapat. Tetapi di dalam praktek Undang-Undang Kepabeanan tersebut masih menimbulkan dilema bagi pemerintah sebagai pemegang wewenang perpajakan dan wajib pajak masih kurang memahami isi dari surat setoran pajak, bahkan belum mengetahui dengan jelas teknik-teknik pengisian, sehingga masih terdapat anggapan yang keliru dalam pengisian surat setoran pajak. Namun sekarang ini, sikap wajib masih membawa dampak pada ketidakefektifan pelaksanaan yang diberikan oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak, kemungkinan pajak yang terutang yang dilaporkan tidak lengkap dan tidak tepat sehingga merugikan kas negara. Untuk itu, wajib pajak dapat berimplikasi menurut kesadarannya dalam mematuhi peraturan perpajakan dan rasa patriotik dalam berbangsa dan bernegara agar penerimaan pajak yang setiap tahun kian meningkat.

Undang-Undang Pajak Penghasilan masih tetap berpegang pada prinsip keadilan, kemudahan serta efisiensi administrasi produktivitas penerimaan negara. Karena itu arah dan tujuan Undang-Undang Pajak Penghasilan adalah sebagai berikut : a. Lebih meningkatkan keadilan pengenaan pajak. b. Lebih memberikan kemudahan wajib pajak. c. Menunjang kebijaksanaan pemerintah dalam rangka meningkatkan investasi langsung di Indonesia baik penanaman modal asing maupun penanaman modal dalan negeri di bidang-bidang usaha tertentu. Pola penerimaan pajak masih terdapat beberapa implikasi yaitu wajib pajak melaporkan pajak terutangnya tidak sesuai dengan jumlah pajak yang ditetapkan, wajib pajak salah dalam menghitung, menyetor, melaporkan pajak terutangnya, serta adanya kemungkinan wajib pajak menyembunyikan sebagian penghasilannya sehingga jumlah pajak yang dibayar sedikit. Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka hal tersebut mendorong penulis untuk membuat karya tulis dalam bentuk skripsi dengan judul Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak PPh 21 terhadap penerimaan pajak penghasilan pasal 21 pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Utara.

1.2 Batasan dan Rumusan Masalah a. Batasan Masalah Pembatasan masalah yang dikaji merupakan salah satu aspek yang penting dalam penulisan skripsi ini. Pembatasan masalah dimaksudkan untuk menghindari adanya tumpang tindih pembicaraan di luar sasaran yang akan dicapai. Melalui pembatasan masalah ini, penulis akan memberikan batasan pengertian tentang ruang lingkup sasaran yang akan dikaji. Dalam pembahasan skripsi ini, penulis akan membahas pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak PPh 21 terhadap penerimaan pajak penghasilan pasal 21. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak dalam penelitian ini dicerminkan dari variabel jumlah Wajib Pajak PPh 21 terdaftar dan SPT Tahunan PPh 21 yang dilaporkan. b. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka berikut ini dirumuskan masalah dalam skripsi ini: 1. Apakah variabel jumlah Wajib Pajak PPh 21 terdaftar dan SPT Tahunan PPh 21 yang dilaporkan yang keduanya merupakan wujud nyata dari tingkat kepatuhan wajib pajak berpengaruh terhadap penerimaan Pajak Penghasilan pasal 21? 2. Dari kedua variabel tersebut, variabel manakah yang paling besar mempengaruhi penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21.

1.3 Hipotesis Berdasarkan latar belakang dan pokok masalah, maka penulis menduga ada pengaruh antara jumlah wajib pajak dan jumlah surat pemberitahuan tahunan yang disetorkan terhadap penerimaan PPh 21. Oleh karena itu hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H1 : Jumlah Wajib Pajak yang efektif terdaftar dan Jumlah SPT Tahunan yang dilaporkan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan Pajak PPh pasal 21. H2 : Jumlah Wajib Pajak yang efektif terdaftar berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak Penghasilan pasal 21 di KPP Makassar Utara. H3 : Jumlah SPT Tahunan yang dilaporkan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan pasal 21. 1.4 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pengaruh tingkat kepatuhan wajib pajak yang dicerminkan dari jumlah Wajib Pajak PPh 21 terdaftar dan SPT Tahunan PPh 21 yang dilaporkan terhadap penerimaan Pajak Penghasilan 21 pada Kantor Pelayanan Pajak Makassar Utara.

2. Menganalisis variabel manakah yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap penerimaan Pajak Penghasilan 21 2. Kegunaan Penelitian 1. Bagi Peneliti Untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah dan mempraktekkannya sesuai dengan kondisi yang ada. 2. Bagi Instansi Terkait Sebagai bahan informasi pelengkap atau masukan sekaligus pertimbangan bagi pihak-pihak yang berwenang yang berhubungan dengan penelitian ini dalam penetapan kebijakan dan pelaksanaan peraturan perpajakan yang diterapkan pada Pajak Penghasilan pasal 21 untuk dapat mengoptimalkan penerimaan pajak negara. 3. Bagi Fakultas Sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan serta untuk mengevaluasi sejauh mana sistem pendidikan telah dijalankan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai tambahan informasi dan masukan untuk membantu memberikan gambaran yang lebih jelas bagi para peneliti yang ingin melakukan penelitian mengenai perpajakan secara umum dan juga mengenai tingkat kepatuhan wajib pajak terhadap Pajak Penghasilan pasal 21.

1.5 Sistematika Penulisan Pada tulisan ini, penulis membagi penulisan menjadi 5 Bab yaitu: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, hipotesis, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini berisi tentang tinjauan pustaka yang digunakan dalam panelitian yaitu pengertian dan fungsi pajak, teori dan asas pemungutan pajak, pengertian pajak penghasilan orang pribadi, pajak penghasilan Pasal 21, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku WP, dan surat pemberitahuan BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian, mencakup daerah penelitian, metode pengumpulan data, jenis dan sumber data, dan metode analisis yang digunakan dalam penelitian. BAB IV GAMBARAN UMUM INSTANSI

Pada bab ini berisi tentang Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Makassar Utara, Keunggulan Organisasi, Sumber Daya Manusia, Pelayanan Perpajakan dan Wilayah Kerja, Struktur Organisasi Instansi dan Pembagian Tugas BAB V PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini berisi Penerimaan Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Makassar Utara, Jumlah Wajib Pajak PPh 21 Aktif Pada Kantor Pelayanan Pajak Makassar Utara, Jumlah Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh 21 Yang Dilaporkan Pada Kantor Pelayanan Pajak Makassar Utara dan Analisis Pengaruh tingkat kepatuhan wajib pajak PPh 21 terhadap penerimaan pajak penghasilan pasal 21 pada Kantor Pelayanan Pajak Makassar Utara BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari proses merangkum hasil penelitian, saran yang memperlihatkan hubungan antara permasalahan yang ditulis dengan hasil atau simpulan itu sendiri baik secara praktis, teoritis dan metodologis, serta keterbatasan penelitian.

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN 6.1 Kesimpulan 1. Dari hasil pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Kantor Pelayanan Pajak Makassar Utara selama 5 tahun terakhir dari tahun 2006 hingga tahun 2010 berfluktuasi dalam hal penerimaan PPh 21, dari tahun 2006 ke tahun 2007 dan tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami kenaikan penerimaan pajak dengan total Rp. 53.588.069. Sedangkan penurunan penerimaan pajak terjadi pada tahun 2007 ke tahun 2008 dan tahun 2009 ke tahun 2010 dengan total Rp. 66.087.411. selama 5 tahun tersebut total penurunan penerimaan pajak lebih besar dari pada peningkatan penerimaan pajak dengan selisih Rp 12.499.342. 2. KPP Makassar Utara selama 5 tahun terakhir dari tahun 2006 sampai 2010 belum berhasil dalam upaya peningkatan jumlah penerimaan pajak ini terlihat dari selama 4 tahun yaitu tahun 2006, 2007, 2008 dan 2010 mengalami penurunan, artinya KPP Makassar Utara belum berhasil mencapai target atau rencana penerimaan pajak yang telah ditetapkan oleh DJP. 3. Kantor Pelayanan Pajak Makassar Utara selama 5 tahun terakhir dari tahun 2006 hingga tahun 2010 berhasil dalam program ekstensifikasi jumlah wajib pajak. Hal ini dapat dilihat dengan adanya kenaikan jumlah wajib pajak dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 dengan jumlah peningkatan 58.421.

4. Kantor Pelayanan Pajak Makassar Utara selama 5 tahun terakhir dari tahun 2006 hingga tahun 2010 berhasil meningkatkan kesadaran wajib pajak dalam melaporkan SPT Tahunan. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan jumlah SPT Tahunan yang dilaporkan dari tahun 2006 ke tahun 2010 dengan jumlah 140.372 dengan total peningkatan sebesar 30.413. 5. Peningkatan jumlah wajib pajak berpengaruh negatif terhadap penerimaan pajak penghasilan pasal 21 pada KPP Makassar Utara dimana diketahui koefisien X 1 atau nilai b 1 adalah -16,32 artinya setiap peningkatan jumlah wajib pajak berpengaruh negatif terhadap penerimaan pajak. 6. Ada 5 hal yang menyebabkan jumlah wajib pajak berpengaruh negatif terhadap penerimaan pajak, yaitu adanya perubahan UU No. 17 Tahun 2000 menjadi UU No. 36 Tahun 2008 khususnya tentang peningkatan standar penghasilan tidak kena pajak (PTKP) dan penurunan tarif pajak progresif, adanya kemudahan kemudahan yang diberikan kepada orang yang memiliki NPWP, adanya pemekaran KPP Ujung Pandang menaji beberapa KPP pada tahun 2008 dan adanya WP baru yang belum potensial untuk membayar pajak. 7. Dari analisis tersebut juga disimpulkan bahwa dengan adanya peningkatan jumlah SPT Tahunan yang disampaikan berpengaruh positif terhadap peningkatan penerimaan pajak penghasilan pasal 21 pada KPP Makassar Utara dimana diketahui koefisien X 2 atau nilai b 2 sebesar 21,13 artinya setiap

peningkatan jumlah SPT Tahunan yang dilaporkan berpengaruh positif terhadap peningkatan penerimaan pajak atau jika SPT Tahunan yang dilaporkan meningkat maka akan diiringi dengan peningkatan penerimaan pajak. 8. Dari kedua indikator tingkat kepatuhan wajib pajak PPh 21 yaitu variabel jumlah wajib pajak dan jumlah SPT Tahunan yang dilaporkan yang berpengaruh positif terhadap peningkatan penerimaan pajak adalah jumlah SPT Tahunan yang dilaporkan sedangkan peningkatan jumlah wajib pajak berpengaruh negatif terhadap peningkatan jumlah penerimaan pajak. 6.2 Saran 1. Disarankan kepada KPP Makassar Utara untuk lebih menggali potensi Wajib Pajak potensial yang kemungkinan mampu memberi pembayaran pajak di masa yang akan datang sehingga dapat meningkatkan penerimaan pajak. 2. Dari hasil kesimpulan di atas, maka disarankan kepada Kantor Pelayanan Pajak Makassar Utara untuk memaksimalkan sosialisasi perpajakan kepada masyarakat khususnya sosialisasi yang berhubungan dengan cara pengisian SPT, jangka waktu pelaporan SPT serta sanksi yang diberikan jika SPT tidak disampaikan sehingga dapat meningkatkan kesadaran wajib pajak untuk melaporkan Surat Pemberitahuannya tepat waktu karena hal ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan penerimaan pajak.

3. Oleh karena jumlah SPT Tahunan sangat berpengaruh terhadap peningkatan penerimaan pajak penghasilan pasal 21, maka disarankan kepada KPP Makassar Utara untuk lebih mengefektifkan jumlah wajib pajak PPh 21 karena sangat berpotensi untuk meningkatkan jumlah SPT Tahunan yang dilaporkan yang sangat berpotensi dalam peningkatan penerimaan pajak penghasilan pasal 21. 4. Disarankan kepada KPP Makassar Utara untuk memaksimalkan sosialisasi perpajakan kepada masyarakat sehingga tingkat kesadaran dari wajib pajak semakin meningkat. 6.3 Keterbatasan Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan yang kemungkinan mempengaruhi hasil akhir dari penelitian ini. Keterbatasan tersebut misalnya penulis hanya menggunakan atau menguji 2 (dua) variabel independen (X) saja, yaitu jumlah Wajib pajak yang terdaftar efektif dan Jumlah Surat Pemberitahuan Tahunan yang dilaporkan. Oleh karena itu diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan pengujian yang lain untuk variabel lainnya yang mungkin menjadi indikator tingkat kepatuhan wajib pajak.