Implementasi Integrasi Data Antar Sistem Informasi Untuk Mendukung Decission Support System

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sistem lain. Dalam hal tersebut, database yang tersebar di suatu instansi atau

INTEGRASI DAN PERTUKARAN DATA SISTEM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple,

SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi dalam menentukan kebijakan-kebijakan strategis

BAB I PENDAHULUAN. pengambil keputusan. Data Warehouse sebagai sarana pengambilan keputusan, merupakan

By : Agung surya permana ( )

BAB I PENDAHULUAN I-1

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI WEB SERVICE PADA SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN WEB SERVICE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WEB SERVICE Pembayaran Uang Kuliah Online. dengan PHP dan SOAP WSDL. Roki Aditama CV. LOKOMEDIA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Arsitektur Web Service Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu: 1. Service Requester (peminta layanan)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

PENJURIAN ONLINE BERBASIS WEB SERVICE

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang akan dibuat adalah sebagai berikut : Sistem Monitoring Pertumbuhan Balita Berbasis Web. Wahyuningsih

BAB I BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STRATEGI INTEGRASI DATA MELALUI KONSEP INTEROPERABILITAS SISTEM ELEKTRONIK

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang ada pada dunia pendidikan khususnya perkuliahan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. AKAKOM yang akan melakukan Praktik Kerja Lapangan Yang dimana

2 meningkatkan daya saing PT Panorama Transportasi tbk. sebagai perusahaan di bidang transportasi taksi. Dalam menjawab permasalan tersebut maka diper

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Implementasi Service-Oriented Architecture dengan Web Service untuk Aplikasi Informasi Akademik

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi yang ada,

BAB 1 PENDAHULUAN. infrastruktur internet, baik jaringan kabel maupun nirkabel, di berbagai tempat

BAB III LANDASAN TEORI. elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur sistem

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI

BAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan dengan nilai angka kredit yang dimiliki oleh seorang peneliti. Angka

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DKSI : POB-SJSK-008. PROSEDUR OPERASIONAL BAKU Tanggal Berlaku : 01/01/2013 Single Sign On Nomor Revisi : 03

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROSES EXTRACT, TRANSFORM DAN LOAD PADA DATA WAREHOUSE

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil

BAB I PENDAHULUAN. saat ini PT. Telkom Indonesia pun mengikuti teknologi saat ini dengan

DESAIN MODEL INTEGRASI SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN MAHASISWA APIKES CITRA MEDIKA SURAKARTA DENGAN SISTEM KAS MASUK PADA BANK BPD JATENG SYARIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. PT PLN (Persero) adalah BUMN yang menangani aspek kelistrikan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2005:1).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN DATA 14/05/2010. MateriKuliah. Sumber Data.

SINKRONISASI DATA SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI YANG TERINTEGRASI PADA PRIMAGAMA CABANG SIDOARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Hampir semua perusahaan baik yang berskala kecil hingga besar telah

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya teknologi dan informasi saat ini telah menghasilkan kumpulan

BAB III 3 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III 3. LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi (TI) yang cukup

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penerapan Sistem Pengelolaan Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) di Departemen Pendidikan Nasional

Web Services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KASIR (SIKASIR) BERBASIS MOBILE

BAB II LANDASAN TEORI. mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

SINGLE SIGN ON (SSO) MENGGUNAKAN STANDAR SAML PADA SISTEM INFORMASI UNIKOM

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang benar-benar mempunyai skill atau kemampuan dalam bidang Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. kewenangannya masing-masing guna terlaksananya pengembangan e-government

WEB SERVICES. Sistem terdistribusi week 12

BAB II LANDASAN TEORI. saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk. komputer. Contoh lainnya adalah sebuah organisasi.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. bahasa pemrograman java dan bersifat open source. Yang mana artinya aplikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut kamus besar bahasa Indonesia beasiswa merupakan tunjangan yang

c. Pembangunan sistem Berdasarkan analisa sistem yang telah dilakukan, dibuat rancangan/desain sistem yang selanjutnya diterjemahkan kedalam bentuk

yang buruk bisa berasal dari proses untuk membuat keputusan, seperti alternatif yang digambarkan dengan tidak jelas, kebenaran informasi yang dikumpul

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi (TI) yang cukup pesat dari masa ke

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Proyek Akhir II Aplikasi Transaksi Pengisian Voucher Handphone Berbasis Web BAB I PENDAHULUAN

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic.

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

LAMPIRAN. User Interface Aplikasi Data Warehouse JMDC. Gambar L1. User Interface Login

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PENGOLAHAN PERSEDIAAN BUKU PT. GRAMEDIA ASRI MEDIA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PERKULIAHAN BERBASIS WEB DI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA

BAB III LANDASAN TEORI. dengan istilah web adalah sebuah sistem terhubung dari hypertext document yang

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pendidikan di bumi nusantara ini adalah sekolah baik sekolah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penjualan maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin maju menjadi pemicu untuk

SISTEM TERDISTRIBUSI UNTUK SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN WEB SERVICE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan

Transkripsi:

Implementasi Integrasi Data Antar Sistem Informasi Untuk Mendukung Decission Support System Mugi Sugiarto, Pelita Fajarhati Unit Sumber Daya Informasi Institut Teknologi Bandung mugi_s@pusat.itb.ac.id Abstraksi Untuk menentukan dan mengambil suatu keputusan atau kebijakan, pihak manajemen atau eksekutif suatu organisasi perlu didukung dengan adanya ketersediaan, ketepatan dan keakuratan serta kecepatan dalam memperoleh dan memproses datadata yang dibutuhkan untuk diolah menjadi suatu informasi yang berguna bagi pihak manajemen atau eksekutif. Organisasi yang sudah terlanjur tumbuh, berkembang dan bahkan sudah mengimplementasikan system informasi yang menunjang kegiatan setiap unit di organisasi tersebut agar lebih efektif dan efisien memiliki kendala yang cukup besar dan komplek dalam hal berkoordinasi, berkolaborasi dan mengintegrasikan data-data yang diolah oleh system informasi yang sudah operasional disetiap unit kerja. Berbagai macam perbedaan platform aplikasi dan operating system yang dipergunakan, seharusnya tidak menjadi suatu kendala bagi system integrator dalam mengintegrasikan data-data yang saling dibutuhkan oleh setiap unit kerja, karena unit kerja di suatu organisasi tidak bisa secara independent beroperasi dan bekerja tanpa adanya informasi dari unit-unit kerja lainnya. Dengan perkembangan teknologi SOAP (Simple Object Access Protocol) XML base, maka integrasi data antar sistem informasi bisa dilakukan dengan menganalisis seberapa besar data (big data size) dan seberapa cepat data tersebut dipertukarkan (fast data exchange) secara online, sehingga dalam implemntasinya apakah cukup mempergunakan web service (nusoap) atau SOA (Service-Oriented Architecture) yang lebih besar kebutuhannya akan transaksi data realtime yang dibutuhkan oleh organisasi tersebut untuk mendukung suatu keputusan atau kebijakan yang akan diambil oleh pihak manajemen atau eksekutif, dimana data-data tersebut haruslah selalu tersedia (availability), handal (reliability), integritas (integrity) dan pemenuhan kebutuhan data (compliance) sehingga dapat meningkatkan performansi integrasi data. Kata Kunci : SOAP, SOA, nusoap, XML, platform, integritas, data, availability, reliability, integrity, compliance, operating system, system integrator 1. PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan organisasi di setiap institusi yang membutuhkan kecepatan akan data informasi yang tepat dan akurat untuk mendukung kelancaran bisnis prosesnya, maka setiap unit atau divisi pada institusi tersebut banyak yang telah mengembangkan aplikasi sistem informasi yang disesuaikan dengan kebutuhan unit itu sendiri. Permasalahan yang muncul adalah ketika pihak manajemen menginginkan adanya proses pengawasan dan pelaporan yang cepat dan akurat tidak dapat dilakukan dengan baik dan cepat, dikarenakan setiap aplikasi sistem informasi tersebut berdiri sendiri dan dalam proses pengembangannya tidak memperhatikan faktor integrasi, belum lagi jika dibahas secara teknis mengenai jenis platform dan operating system apa yang digunakan dalam proses pengembangan aplikasi tersebut. Melihat permasalahan tersebut, dalam makalah ini akan dibahas mengenai bagaimana strategi implementasi pengembangan aplikasi sistem informasi terintegrasi untuk mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen yang cepat, tepat dan akurat. 2. PEMBAHASAN Pembahasan ini dimulai dengan memberikan pengertian apa definisi dari integrasi data. Yang dimaksud dengan integrasi data adalah suatu proses menggabungkan atau menyatukan data yang berasal dari sumber yang berbeda dan mendukung

pengguna untuk melihat kesatuan data 1. Proses penggabungan ini dapat terjadi di berbagai jenis bisnis proses suatu institusi baik yang komersil (dicontohkan ketika dua institusi komersial akan melakukan penggabungan atau merger, seperti bank,dll) ataupun non komersil (institusi pendidikan, rumah sakit,dll). Integrasi data dibutuhkan seiring dengan perkembangan organisasi dan meningkatnya bisnis proses pada institusi tersebut yang saling membutuhkan data-data dan informasi dari divisi atau unit-unit yang berada pada organisasi tersebut. Untuk dapat melakukan proses integrasi data, hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mekanisme kesepakatan antar bisnis proses disetiap unit atau divisi di organisasi tersebut. Tentunya diperlukan kesepakatan mekanisme integrasi bisnis proses oleh pihak manajemen dari unit-unit tersebut yang akan memberikan dampak datadata apa saja yang akan dipertukarkan untuk memenuhi kebutuhan bisnis proses di setiap unitnya. Proses integrasi bisnis proses antar unit inilah yang menjadi titik kritis dalam proses integrasi data, dimana jika tidak terjadi atau tidak tercapainya kesepakatan antar pihak manajemen terhadap integrasi bisnis proses, mustahil proses integrasi data dapat dilakukan. Tahap-tahap pengembangan dari integrasi bisnis proses ini adalah : 1. Meninjau dan menganalisis setiap SOP (standard operating procedure) setiap unit; 2. Analisis keterkaitan proses berdasarkan SOP antar unit; 3. Gunakan tools work flow diagram untuk memudahkan proses integrasi; 4. Buat kesepakatan dan kesepahaman antar pihak manajemen disetiap unit. Dengan adanya kesepakatan bisnis proses ini, proses selanjutnya adalah menganalisis secara teknis terhadap setiap aplikasi system informasi yang sudah dikembangkan dan dipergunakan. Analisis teknis yang dilakukan adalah dengan memperhatikan hal-hal berikut : 1. Platform aplikasi yang dipergunakan; 2. Operating system yang dipergunakan; 3. Jenis database yang dipergunakan; 4. Analisis proses input-output setiap system; 5. Standarisasi kodefikasi yang akan dipergunakan secara umum (misalnya: kode unit, COA,dll) Setelah data-data awal diperoleh selanjutnya adalah proses menganalisis design dan struktur database dari setiap aplikasi. Memang proses ini membutuhkan waktu proses yang cukup lama, tetapi dengan analisis dan tekad yang kuat baik dari pihak manajemen dan teknis untuk melakukan proses integrasi ini akan mampu dilakukan dengan baik dan benar, sehingga kedepannya proses integrasi data dapat mendukung akuntabilitas institusi. Secara umum, kebutuhan integrasi manajemen bisnis proses dapat digambarkan sebagai berikut (contoh : mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi hingga pengambilan keputusan) : Gambar 1 Integrasi Manajemen Bisnis Proses Proses integrasi data secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 2 Skema sederhana untuk data warehouse. Dari gambar diatas, permasalahan utamanya adalah bagaimana cara untuk menggabungkan data-data hetegoren dari berbagai sumber (aplikasi system informasi) hanya dalam satu perintah query bukan mengembangkan yang baru. Proses yang terpenting dalam hal ini adalah ETL (Extract, Transform, Load) untuk bisa dimasukkan ke dalam data warehouse tanpa terjadi redundansi dan duplikasi data 2. Hampir semua pengembangan aplikasi system informasi saat ini berbasiskan web, dengan menggunakan bahasa pemograman dan database yang popular yaitu PHP dan MySQL yang bersifat open source, sehingga dipergunakan suatu alat bantu aplikasi web service yang bersifat open source yaitu nusoap, walaupun tidak menutup kemungkinan nusoap ini dapat dipergunakan oleh aplikasi system informasi lainnya yang menggunakan teknologi.net ataupun Java. Dengan mengembangkan aplikasi berbasiskan web ini memberikan suatu kemudahan dalam proses integrasi data karena semua transaksi bisa dilakukan secara realtime dan online. Salah satu alat bantu yang dipergunakan adalah web service menggunakan konsep SOAP (simple object access protocol) dengan menggunakan aplikasi web service. Secara definisi, web service adalah suatu aplikasi yang didesain untuk 2 Patrick Ziegler and Klaus R.Dittrich (2004). Three 1 Maurizio Lenzerini (2002). Data Integration:A Theoretical Decades of Data Integration-All Problem Solved? WCC Perspective.PODS 2002: 233-246 2004:3-12

mendukung interoperable system yang saling berinteraksi pada network. Aplikasi web service ini mampu mem-bypass berbagai sistem yang berkomunikasi dengan menggunakan XML (extra Markup Language) sesuai dengan standar SOAP. Arsitektur sistemnya adalah sebagai berikut : Gambar 3 Web Service Arsitektur 3 Setelah mendapat gambaran analisis mengenai input-output dari setiap sistem, proses selanjutnya adalah mendeskripsikan input-output tersebut ke dalam perintah XML. Dengan adanya XML output dari setiap sistem inilah menjadi dasar integrasi data. Proses komunikasi atau pertukaran data bisa terjadi secara peer-to-peer, dimana dengan metode ini sistem yang membutuhkan data dari sistem lain bisa langsung menarik data dari sistem tersebut, dan proses ini hanya mengubah cara transaksi manual. Lalu dikembangan suatu konsep data warehouse yang menjadi pusat penyimpanan dan interchange data. Selain metode koneksi secara peer-to-peer, ada juga konsep menggunakan data warehouse sebagai pusat penyimpanan data, dimana data warehouse ini menggunakan konsep pull (untuk menarik dan mengumpulkan data) dan push (mendorong data dari data warehouse ke luar), dengan gambaran sebagai berikut : Beberapa keuntungan dengan mengimplementasikan konsep ini adalah sebagai berikut : 1. Waktu proses pertukaran data tidak memakan waktu yang lama, karena sudah memiliki pusat data (data center); 2. Pada data warehouse dapat dikembangkan pula mekanisme hak pertukaran data, dimana data-data yang akan dipertukarkan adalah memang data-data yang hanya dibutuhkan oleh suatu sistem, bukan berarti data-data yang ada di dalam data warehouse dapat diakses atau dipergunakan oleh semua sistem; 3. Memudahkan proses maintenance dan back-up data; 4. Pengembangan lanjutan adalah dengan mengembangkan Central Authentication dan Single Sign On, yang akan lebih memudahkan proses monitoring hak akses user; 5. Untuk perkembangan sistem yang lebih komplek lagi dapat menggunakan arsitektur SOA (service oriented architecture) yang dasar sudah dikembangkan dengan metode web service data warehouse. User Friendly System Compatible Easy Error Handling Accessible Data Warehouse Gambar 5 Keuntungan Integrasi Data Customable Dengan adanya data warehouse ini, maka para pihak top management dapat memonitor setiap transaksi yang dibutuhkan, sertadengan mudah dan cepat akan memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk membuat suatu keputusan yang tepat dan akurat. Disinilah pentingnya proses integrasi data untuk mendukung terciptanya aplikasi decision suppport system. 3. PENUTUP Gambar 4 Konsep web service dengan data warehouse 3 en.wikipedia.org/wiki/web_service, H.Voormann Begitu pentingnya proses integrasi data ini untuk mendukung pengambilan suatu keputusan yang cepat, tepat dan akurat dari para pembuat keputusan (decision maker), maka langkah terpenting yang harus dilakukan adalah dengan mendefinisikan dengan baik dan benar bisnis proses yang berlaku di suatu institusi, sehingga proses pengembangan SOP dan aplikasi yang terintegrasi telah memiliki arahan yang benar dalam pengembangan dan implementasi. Dalam menentukan atau mengambil suatu keputusan yang benar, hendaknya data-data yang valid dan akurat sebagai hasil dari proses integrasi ini dapat menjadi bahan referensi bagi para top management, serta dalam proses pengambilan suatu keputusan tidak akan membutuhkan waktu yang lama dan akan mampu memaksimalkan juga proses pegawasan.

4. Daftar Pustaka [1]. Maurizio Lenzerini (2002). Data Integration:A Theoretical Perspective.PODS 2002: 233-246 [2]. Patrick Ziegler and Klaus R.Dittrich (2004). Three Decades of Data Integration-All Problem Solved? WCC 2004:3-12