SOSIALISASI PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH MELALUI PERANCANGAN GAME EDUKASI UNTUK ANAK USIA 7-12 TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN GAME KERAJAAN EMPORIUM : THE FIRST EMPIRE

UPAYA SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN GEDUNG KEPADA REMAJA MELALUI MEDIA GAME

BAB I PENDAHULUAN. virus dengue yang ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes aegypti sebagai

PERANCANGAN GAME EDUKASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MATEMATIKA BAGI ANAK KELAS 2SD

MEMBANGUN PERILAKU TANGGUNG JAWAB ANAK USIA 6-8 TAHUN MELALUI PERANCANGAN GAME EDUKASI BERSIHKAN KAMARKU

MEDIA PEMBELAJARAN HURUF AKSARA JAWA UNTUK SISWA KELAS III VI SEKOLAH DASAR BERBASIS GAME EDUKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERANCANGAN PROMOSI PARIWISATA KAWASAN KARST DI KABUPATEN WONOGIRI MELALUI MEDIA GAME

BAB I PENDAHULUAN. hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan snyamuk dari genus Aedes,

BAB I PENDAHULUAN. manusia melalui perantara vektor penyakit. Vektor penyakit merupakan artropoda

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes

BAB I PENDAHULUAN. 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai

PERANCANGAN GAME EDUKASI TENTANG DOA AKTIVITAS SEHARI-HARI UNTUK ANAK USIA 7-10 TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. sejak lama tetapi kemudian merebak kembali (re-emerging disease). Menurut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang akan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO), juta orang di seluruh dunia terinfeksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERANCANGAN GAME EDUKASI BELAJAR ABACA SEBAGAI UPAYA PENGENALAN HURUF PADA ANAK USIA DINI USIA 1-5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue merupakan famili flaviviridae

Kata kunci: perancangan, permainan edukasi, bijak listrik.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhage Fever (DHF) banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era reformasi, paradigma sehat digunakan sebagai paradigma

BAB I PENDAHULUAN. semakin besar. Keadaan rumah yang bersih dapat mencegah penyebaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. anak-anak.penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penghujan disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan ke manusia melalui vektor nyamuk

BAB I. dalam kurun waktu yang relatif singkat. Penyakit menular umumnya bersifat akut

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara serta Pasifik Barat (Ginanjar, 2008). Berdasarkan catatan World

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kejadian demam berdarah dengue (DBD) di dunia semakin meningkat setiap tahunnya. Data di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dengue adalah salah satu penyakit infeksi yang. dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit demam berdarah dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh

: Suhu, Kelembaban, Perilaku Masyarakat dan Keberadaan jentik

BAB I PENDAHULUAN. tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya wabah demam dengue di

BAB I : PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus dengue, virus ini ditularkan melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat. DBD, baik ringan maupun fatal ( Depkes, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh. virus Dengue yang ditularkan dari host melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. gigitan nyamuk dari genus aedes misalnya Aedes aegypti atau Aedes albovictus.

BAB I PENDAHULUAN. dewasa (Widoyono, 2005). Berdasarkan catatan World Health Organization. diperkirakan meninggal dunia (Mufidah, 2012).

vii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

SARANG NYAMUK DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI DESA KLIWONAN MASARAN SRAGEN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod Borne Virus, genus

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi oleh virus

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP JUMANTIK KECIL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PELATIHAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI MIN KETITANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah salah. satu penyakit yang menjadi masalah di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. yang ditularkan lewat gigitan nyamuk. Penyakit Chikungunya disebakan

Fajarina Lathu INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. Chikungunya adalah sejenis demam virus yang disebabkan oleh alphavirus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever

BAB 1 PENDAHULUAN. pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.penyakit ini

PENDAHULUAN. Ratna Sari Dewi STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis:

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DESA LEMAH IRENG KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN 2011

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi oleh setiap bangsa dan negara. Termasuk kewajiban negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengue shock syndrome (DSS). Kewaspadaan dini terhadap. tanda-tanda syok pada penderita demam berdarah dengue (DBD)

I. PENDAHULUAN. vektor penyakit infeksi antar manusia dan hewan (WHO, 2014). Menurut CDC

Promotif, Vol.5 No.1, Okt 2015 Hal 09-16

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus Chikungunya (CHIK)

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit menular cukup tinggi dan prevalensinya meningkat karena

BAB 1 PENDAHULUAN. dan di 436 kabupaten/kota dari 497 kabupaten/kota sebesar 88%. Angka kesakitan

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran epidemiologi..., Lila Kesuma Hairani, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat karena menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan kematian (Profil

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING PADA PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL DEMAM BERDARAH

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara. World Health

BAB 1 PENDAHULUAN. dari genus Aedes,misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit DBD dapat

BAB I PENDAHULUAN. sampai 1954 yang disertai renjatan (shock) dan perdarahan gastrointestinal yang berakhir

BAB I PENDAHULUAN. Serangga selain mengganggu manusia dan binatang. melalui gigitannya, juga dapat berperan sebagai vektor

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami 2 musim, salah

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh virus dengue dengan gambaran klinis demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat Indonesia, disamping mulai meningkatnya masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan daerah tropis yang banyak berkembang nyamuk Aedes. kepadatan penduduk (Kementerian Kesehatan RI, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu diusahakan peningkatannya secara terus menerus. Menurut UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan, dalam pasal 152

Kata Kunci : Pengetahuan, Perawatan, Demam Berdarah Dengue

BAB I PENDAHULUAN. utama di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Pada tahun 2010, Indonesia UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan faktor..., Amah Majidah Vidyah Dini, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. umum dari kalimat tersebut jelas bahwa seluruh bangsa Indonesia berhak untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia yang cenderung jumlah pasien serta semakin luas. epidemik. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan

Transkripsi:

SOSIALISASI PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH MELALUI PERANCANGAN GAME EDUKASI UNTUK ANAK USIA 7-12 TAHUN Rendra Satria Aditama, Hanny Haryanto, Toto Haryadi Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula 5-11, Semarang, 50131, 024-3517261 E-mail : rendra@tamanmedia.com hannyaharyanto@gmail.com, totoharyadi@gmail.com Demam Berdarah menjadi salah satu penyakit yang sering menyerang manusia. Penyakit ini tidak mengenal wilayah dan memiliki pola perkembangbiakan yang berubah-ubah. Di Indonesia, demam berdarah pertama kali di temukan di Surabaya pada tahun 1968 dengan konfirmasi virologis pada tahun 1970. Demam berdarah disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina yang telah terinfeksi virus dengue. Akan tetapi, pada saat ini anak sebagai target audiens dalam perancangan ini belum memiliki kesadaran tentang bahaya Demam Berdarah. Rendahnya kesadaran anak disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kurangnya sosialisasi kepada anak tentang Demam Berdarah. Selain itu media yang digunakan untuk mensosialisasikan Demam Berdarah sangat terbatas. Perancangan Game Basmi Nyamuk Demam Berdarah ini dimaksudkan sebagai media alternatif untuk mensosialisasikan cara pencegahan demam berdarah dengan cara 3M yaitu Menguras, Menutup dan Mendaur Ulang. Pendekatan perancangan menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara dan observasi secara langsung kepada target audiens untuk mengetahui permasalahan utama yang menjadi dasar rendahnya kesadaran anak terhadap demam berdarah. Dengan perkembangan teknologi, proses sosialisasi dikemas dalam bentuk game edukasi sehingga mampu menarik minat anak untuk mempelajari pencegahan nyamuk demam berderah Kata kunci : demam berdarah, permainan, edukasi 1. PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Kesehatan menjadi sesuatu yang sangat berharga karena saat ini banyak berbagai macam penyakit yang dapat menyerang manusia. Salah satu penyakit yang dapat dengan mudah menyerang manusia yaitu penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). [1]. Data Kementrian Kesehatan pada 2009 hingga tahun 2011 ini menunjukkan angka kematian akibat virus dengue di Indonesia mencapai 1.125 Kasus. Sehingga World Health Organization (WHO) mencatat Indonesia sebagai negara tertinggi dalam kaskus penyakit dengue di Asia Tenggara [2]. Demam berdarah disebarkan/ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina yang telah terinfeksi virus dengue. Nyamuk Aedes Agypti dalam melakukan aktivitas menggigit manusia dilakukan pada siang hari dengan tempat berkembang biak paling umum adalah wadah-wadah buatan manusia yang mampu menampung air. Penyakit demam berdarah dapat dengan mudah menyerang manusia apabila pola kehidupan manusia kurang memperhatikan kebersihan lingkungan [3]. Untuk mengurangi perkembangan kejadian demam berdarah, pemerintah Indonesia melalui Kementrian Kesehatan melakukan kegiatan preventif dan promotif dengan menggerakkan serta memberdayakan

masyarakat dalam upaya Gerakan 3M Plus. Gerakan 3M Plus adalah paradigma baru dalam upaya memberantas wabah DBD atau Demam Berdarah Dengue. [4]. Melihat fakta di atas, maka kunci penanggulangan DBD adalah dengan melakukan sosialisasi secara masif agar masyarakat sadar untuk melakukan perubahan perilaku pada diri mereka. Sosialisasi terhadap Anak Laki-Laki dan Perempuan dengan usia 7-12 Tahun [5] Salah satu bentuk sosialisasi yang efektif di era sekarang adalah dengan menggunakan media yang berbasis smartphone yang berisi suatu aplikasi game yang dapat digunakan sebagai alternatif media dalam memsosialisasikan cara pencegahan demam berdarah kepada masyarakat sehingga masyarakat memiliki kesadaran tentang bahaya penyakit demam berdarah. URAIAN PENELITIAN 2.1 Tujuan Tujuan dari penelitian ini yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan pencegahan demam berdarah melalui perancangan game edukasi. 2.2 Masalah Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan pencegahan demam berdarah melalui perancangan konsep game edukasi? 2.3 Metode Penelitian Untuk mendapatkan tujuan dari penelitian ini, penulis menggunakan metodologi kualitatif. Data yang diperoleh yaitu dengan proses sosialisasi demam berdarah di beberapa sekolah dasar, diantaranya yaitu SD Tegalsari 2 Tegal dan SD Tarakanita Sukoharjo yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Selain itu wawancara Dinas Kesehatan Jawa Tengah sebagai klien utama dari permasalahan ini, disusul melakukan wawancara kepada penderita demam berdarah sebagai masyarakat. 2. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1Alur Penentuan Konsep

Gambar 1. Bagan alur penelitian 2.2 Konsep Dasar Game Judul game dalam perancangan ini yaitu Basmi Nyamuk Demam Berdarah. Judul ini dipilih karena pengguna utama yaitu warga Indonesia dan mengikuti acuan 3M Plus yang dibuat oleh Pemerintah

Indonesia dan untuk warga Indonesia. Dan dapat menyampaikan secara langsung kepada target audiens tentang konten yang akan disampaikan dalam game. Tema yang diangkat dalam game ini yaitu 3M Plus, Menguras, Menutup dan Mengubur yang menjadi langkah dalam penanggulangan demam berdarah sesuai dengan instruksi pemerintah. Genre yang dipilih untuk game Demam Berdarah ini yaitu serious game. Serious Game adalah genre game yang dirancang dengan tujuan tertentu dan menyampingkan sisi hiburan pada pemainnya. Media tersebut mengandalkan prosedur-prosedur baku atau aturan-aturan tertentu sehingga edukasi yang diberikan bisa di pertanggung jawabkan. Konten yang akan disampaikan merupakan suatu simulasi tentang bagaimana menjaga kebersihan lingkungan sehingga mampu mencegah terjadinya demam berdarah yaitu dengan cara 3M Plus sesuai instruksi pemerintah yaitu Kementrian Kesehatan RI. Cara penanggulangan demam berdarah dikemas dengan media interaktif menjadi salah satu alternatif media yang efektif dan interaktif kepada anak usia 7-12 tahun melalui game edukasi. Tampilan dalam game ini menggunakan gaya visual simplifikasi distorsi. Gaya visual ini dipilih karena membuat objek realis menjadi melebihkan dibidang tertentu seperti distorsi. Dengan target audiens anak usia 7-12 tahun maka gaya visual. Konsep Permainan dalam game ini yaitu pemain mampu mengerti bagaimana cara pencegahan atau penanggulangan demam berdarah dengan cara melakukan 3M yaitu Menguras, Menutup serta Mengubur. Cara ini sesuai dengan instruksi pemerintah tentang langkah pencegahan demam berdarah. 2.3 Karakter Dalam Game Dalam pembuatan karakter di game ini perancang menggunakan karakter Nyamuk Demam Berdarah yang menjadi karakter sekaligus musuh dalam permainan. Pembuatan karakter Nyamuk Demam Berdarah dibuat dengan teknik mindmapping. KARAKTER MIND MAPPING Dalam game ini nyamuk sebagai musuh utama yang harus dibasmi oleh pemain sebagai karakter utama yang terlibat langsung dalam game. Jenis penggayaan visual yang dipakai dalam game ini yaitu simplifikasi distorsi. Yaitu penggambaran objek secara real dengan gaya vektor

Hasil akhir dari penggayaan gambar yang disesuaikan dengan gambar asli dengan hasil penggayaan secara real Gambar 1 Mindmapping Karakter vector 2.4 Desain Graphic User Interface (GUI) GUI merupakan aspek yang sangat penting dalam suatu game. Graphic User Interface ini fokus menampilkan grafis display game kepada pemain. Selain itu GUI mendukung proses interaksi antara manusia dengan game sesuai intruksi yang ada dalam game tersebut. Enviroment dalam game ini mengangkat suasana kondisi rumah yang disederhanakan menjadi lebih simpel sesuai dengan target audiens game ini Dalam pengembangan ide tersebut, maka diperlukan datadata visual yang menjadi acuan dalam membuat desain enviroment yang akan disederhanakan sehingga menampilkan kesan menarik kepada target audiens 2.4.1 Menu Utama Menu utama merupakan tampilan awal setelah aplikasi dijalankan. Dalam main menu ini terdapat button Play. Gambar 2 Tampilan Main Menu

2.4.2 Level Stage Apabila pemain menekan button play pada main menu maka pemain akan diarahkan ke pemilihan level permainan. Dalam level stage terdapat 3 pilihan level yaitu level 1, level 2, level 3. Gambar 3 Tampilan Level Stage Kamar Mandi Gambar 4 Tampilan Level Stage Ruang Keluarga

Gambar 5 Tampilan Level Stage Kamar Tidur 2.4.3 Halaman Level a. Level 1 Kamar Mandi Apabila pemain memilih level 1 maka pemain akan diarahkan ke gameplay level 1 dengan suasana kamar mandi. Apabila pemain mampu menyelesaikan misi di level 1 maka pemain akan mampu melanjutkan permainan ke Bonus Level. Level 1 Bonus Game Gambar 6 Gameplay level 1

Gambar 7 Gameplay level 1 3 KESIMPULAN Demam berdarah merupakan salah satu wabah yang sudah banyak terjangkit di Indonesia. Penyakit ini berasal dari gigitan nyamuk aedes aegepty. Pencegahan penyebaran demam berdarah sangat penting untuk di sosialisasikan kepada anak sejak duduk di bangku sekolah dasar karena merupakan salah satu upaya dalam menjaga kesehatan bersama. Berdasarkan hal tersebut, pemerintah melalui Dinas Kesehatan mencanangkan upaya pencegahan demam berdarah melalui metode 3M yaitu Menguras, Menutup serta Mendaur ulang. Namun, banyak anak yang belum mengerti metode 3M tersebut sehingga perlu adanya sosialisasi tentang pencegahan demam berdarah. Oleh karena itu perancangan media yang interaktif dapat mengubah peran target audiens dan ikut serta dalam proses pembelajaran secara langsung. DAFTAR PUSTAKA [1] Kementrian Kesehatan RI. Buletin DBD Jendela Epidemiologi, Jakarta: UI Press [2] Soegianto, S. 2006. Demam Berdarah Dengue. Edisi 2. Surabaya : Airlangga University Press. [3] Depkes RI. 2007. Modul Pelatihan bagi Pengelolan program Pegendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue di Indonesia. [4] Santrock, John W., 2012. Life Span Development Perkembangan Masa Hidup Edisi Ketiga Belas Jilid 1. Jakarta : Erlangga [5] Ericko Lukman, 2015. The Latest Number on Web,Mobile,And Social media In Indonesia (Diakses pada tanggal 4 November 2015) URL : http://techinasia.com/indonesia-web-mobile-data-start-2015