PENGGUNAAN METODE PERMAINAN KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

PENGGUNAAN METODE JARIMAGIC DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Keywords: Index Card Match, card number, Learning Mathematics

Nur Khasananah 1, Triyono 2, Joharman 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPRESIF DI SEKOLAH DASAR

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DIAM DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2 JOGOPATEN TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN 1 PANJER

PENGGUNAAN METODE SOSIODRAMA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS IIIA SDI ULIL ALBAB KEBUMEN

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1

PENERAPAN MODEL CIRC DENGAN MEDIA ULAR TANGGA DALAM PENINGKATAN PENYELESAIAN SOAL CERITA PADA SISWA KELAS V SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI MAGNET DENGAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

PENGGUNAAN MEDIA KARTU ULAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKALIAN BILANGAN

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL KEPALA BERNOMOR STRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGHITUNG BERBAGAI BENTUK PECAHAN

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

1. Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3. Dosen PGSD FKIP UNS

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KOPERASI MELALUI METODE MIND MAPPING

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Kata Kunci: Media Power point, pembelajaran, Matematika.

Keywords: Auditory Intellectually Repetition, manipulative media, Mathematics

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD 1)

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGGUNAAN METODE NHT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAUR HIDUP HEWAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGIDENTIFIKASI JENIS JENIS PEKERJAAN

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

Key Word: creative-productive, buzz group, increasing, mathematic

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

IG.A.K. Wardani (2009: 10.7), yang menyatakan bahwa: Pemerintah telah berupaya keras meningkatkan profesionalitas

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SDN 2 PANGENJURUTENGAH TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF

PENGGUNAAN MIND MIND DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KEDUNGWINANGUN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN PECAHAN MELALUI PENGGUNAAN METODE TEAM QUIZ

PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

MEDIA PAPAN FLANEL JUMLAH KURANG BILANGAN BULAT (JURANG BILBUL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT

Transkripsi:

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN Deni Dwiana 1, Suripto 2, Triyono 3 PGSD, FKIP Universitas Sebelas Maret Email:kuri.taru@yahoo.co.id Abstract : THE USING OF CARD NUMBER GAMES METHOD TO IMPROVE MATH LEARNING ABOUT FRACTIONS. This research aims to improve math learning about fractions the fourth grade students through of card number games method. This research uses classroom action research methods are carried out in the three cycles. Each cycle consists of planning, action, observation, and reflection. The sources data of this research is the fourth grade students, the fourth grade teacher, and the document. To collect the data it used observation, interview, test and documentation. To validity the data it used triangulation of data technical. To analyze the data it used descriptive comparative technical. The research showed that card number games method can improve math learning about fractions the fourth grade students. Key words: games method, card number, math learning. Abstrak : PENGGUNAAN METODE PERMAINAN KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran Matematika tentang pecahan Kelas IV SD melalui penggunaan metode permainan kartu bilangan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas IV, guru kelas IV dan dokumen. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik triangulasi data. Analisis data menggunakan teknik deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode permainan kartu bilangan dapat meningkatkan pembelajaran Matematika tentang pecahan kelas IV SD. Kata kunci : metode permainan, kartu bilangan, pembelajaran Matematika Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dalam suatu bangsa, pendidikan merupakan faktor utama yang menentukan kemajuan bangsa. Suatu bangsa yang ingin maju harus memperhatikan mutu pendidikan masyarakatnya.pembelajaran matematika diberikan mulai dari Sekolah Dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berfikir logis, analisis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerjasama.dalam KTSP tahun 2004 dijelaskan bahwa pembelajaran matematika bertujuan untuk melatih dan menumbuhkan cara berfikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsisten. Serta mengembangkan sikap gigih dan percaya diri dalam menyelesaikan masalah. Mata pelajaran Matematika perlu diajarkan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerjasama.mengenai tujuan diajarkannya Matematika, di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2007 dinyatakankan bahwa tujuan pembelajaran matematika adalah melatihdan menumbuhkan cara berpikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif dan kon-sisten. Serta mengembangkan sikap

gigih dan percaya diri sesuai dalam menyele-saikan masalah. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mendefinisikanmatematika sebagai ilmu universal yang mendasari perkembangan teknilogi modern, mempunyai peran penting berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia (2007).Perkembangan pesat di bidang teknologi, informasi, dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika distrik. Untuk menguasai dan mencipta teknologi dimasa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Aunurrahman menyatakan bahwa pembelajaran ialah adanya proses belajar pada diri seseorang dan di dalam dirinya terjadi suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya serta hasil belajar dapat dilihat secara langsung (2009).Sedangkan Sagala berpendapat bahwa pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan (2010). Dalam kegiatan pembelajaran tujuan yang ingin dicapai telah ditentukan sebelumnya, anak yang dikatakan berhasil adalah mereka yang dapat mencapai tujuan pelajaran yang telah ditentutan sebelum proses belajar berlangsung. Dari hasil pengamatan yang dilakukan di SD Negeri 1 Prembun Kecamatan Prembun masalah yang dihadapi adalah prestasi belajar matematika siswa kelas IV belum seperti yang diharapkan.rendahnya pemahaman siswa diakibatkan siswa sendiri yang kurang tertarik terhadap pembelajaran yang disampaikan oleh guru.metode yang digunakan lebih banyak menggunakan metode ceramah tanpa didukung metode pembelajaran yang lain dan tanpa alat bantu mengajar yang bervariasi. Hal tersebut mengakibatkan pembelajaran yang monoton dan kurang melibatkan siswa secara aktif sehingga siswa tidak tertarik terhadap pembelajaran yang disampaikan oleh guru dan mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Adapun upaya untuk meningkatkan pembelajaran Matematika tentang pecahan dalam penelitian ini adalah dengan penggunaan metode permainan kartu bilangan. Anam berpendapat bahwa permainan adalah cara penyajian bahan pengajaran di mana siswa melakukan untuk memperoleh atau menemukan pengertian konsep tertentu (1985). Permainan dalam arti permainan pendidikan, siswa melakukan kegiatan (permainan) dalam kerangka proses belajar mengajar. Sebagai metode mengajar, metode permainan dapat dilakukan secara individual atau kelompok.permainan dimaksud untuk membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan antusiasme.sebaiknya permainan digunakan sebagai bagian dari proses belajar, bukan hanya untuk sekedar mengisi waktu luang. Permainan sebaiknya dirancang menjadi suatu aksi atau kejadian yang dialami sendiri oleh siswa, kemudian ditarik dalam proses refleksi untuk menjadi kesan yang mendalam. Tujuan penggunaan metode permainan adalah untuk mengajarkan pengertian (konsep), menanamkan nilai, dan memecahkan masalah. Sedangkan manfaat metode permainan yaitu membangkitkan minat siswa, mengembangkan rasa kerjasama siswa, dan mengembangkan kreativitas siswa. Dalam penelitian ini peleliti menggunakan kartu bilangan untuk mengajarkan materi tentang pecahan. Kartu bilangan yang dimaksud adalah kartu yang terbuat dari kertas dan berbentuk seperti kartu domino. Di sini, kartu domino digunakan sebagai media pembelajaran dan tidak digunakan untuk berjudi. Kartu bilangan memiliki manfaat untuk mengkonkritkan ide-ide abstrak, memberikan perangsang yang sama, menyamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama, mengarahkan perhatian siswa pada satu titik fokus, memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara guru dengan siswa, model dan warna kartu bilangan yang dibuat menarik merupakan daya tarik tersendiri bagi siswa sehingga menarik minat siswa dan dapat digunakan untuk permainan.

Berdasarkan uraian di atas, maka masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan metode permainan kartu bilangan dapat meningkatkan pembelajaran Matematika tentang pecahan siswa kelas IV? Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran Matematika tentang pecahan padasiswa kelas IVmelalui penggunaan metode permainan kartu bilangan. METODE Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IVA SD Negeri 1 Prembun, Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebumen selama 6 bulan.subjek penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas IVA semester 2 SD Negeri 1 Prembun, Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2011/2012 dengan jumlah 23 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Sumber data berasal dari siswa kelas IV, teman sejawat dan dokumen. Proses pengumpulan data menggunakan dokumentasi, observasi, wawancara dan tes. Validitas data menggunakan teknik triangulasi data. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan menggunakan analisis diskriptif komparatif yang membandingkan nilai tes antar siklus dan membandingkan nilai tes antara kondisi awal dengan nilai post test. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Dalam tindakan setiap siklus, peneliti menggunakan metode permainan kartu bilangan dalam pembelajaran Matematika. Diharapkan siswa akan menjadi lebih bersemangat mengikuti pembelajaran sehngga hasil belajarnya akan lebih meningkat. sebelum di-berikan tindakan. Fakta menunjukkan se-bagian besar siswa nilainya masih di ba-wah KKM. Tabel 1Hasil Nilai Ulangan Harian oleh Guru Kelas No Nilai Frek Keterangan 1. 35-44 5 Belum Tuntas 2. 45-54 1 Belum Tuntas 3. 55-64 9 Belum Tuntas 4. 65-74 3 Tuntas 5. 75-84 2 Tuntas 6. 85-94 3 Tuntas 7. 95-100 0 Tuntas Jumlah 23 Rata-Rata 59,35 34,78% Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada keadaan awal sebelum dilaksanakan tindakan, diketahui siswa yang sudah mencapai standar ketuntasan 65 (KKM yang telah ditentukan peneliti) adalah 8 siswa dari 23 siswa (34,78%), sedangkan yang belum mencapai batas ketuntasan adalah 15 siswa dari 23 siswa (65,22%). Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I dapat diketahui bahwa pembelajaranmatematika siswa kelas IV tentang pecahan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan. Hal ini dapat dilihat dari langkah-langkah yang telah direncanakan oleh guru telah dapat terlaksana dengan baik. Selain itu persentase ketuntasan juga mengalami peningkatan. HASIL DAN PEMBAHASAN Peneliti menggunakan hasil ulangan harian pada materi pecahan yang dilakukan oleh guru kelas IVA SD Negeri 1 Prembunsebagai tolak ukur dan untuk mengetahui kemampuan siswa pada mata pelajaranmatematika tentang pecahan

Tabel 2.Perbandingan Kondisi Awal dengansiklus I Frekuensi No Nilai Kondisi Awal Siklus I 1. 35-44 5 0 2. 45-54 1 4 3. 55-64 9 2 4. 65-74 3 4 5. 75-84 2 5 6. 85-94 3 5 7. 95-100 0 3 Jumlah 23 23 Rata-Rata 59,35 76,81 34,78% 73,91% Dilihat dari tabel 2 di atas, dapat diketahui rata-rata hasil belajar pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan yaitu 59,38 dan setelah dilaksanakan tindakan siklus I meningkat menjadi 76,81. Sedangkan persentase ketuntasan juga meningkat dari 34,78% pada kondisi awal menjadi 73,91% setelah dilaksanakan tindakan siklus I atau meningkat sebesar 39,13%. Pada tindakan siklus II dapat diketahui bahwa pembelajaranmatematika siswa kelas IV tentang pecahan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I. Hal ini dapat dilihat dari langkahlangkah yang telah direncanakan oleh guru telah dapat terlaksana dengan baik. Selain itu persentase ketuntasan juga mengalami peningkatan. Tabel 3Perbandingan Hasil Nilai Rata-Rata Siklus I dengansiklus II No Nilai Frekuensi Siklus I Siklus II 1. 35-44 0 0 2. 45-54 4 1 3. 55-64 2 3 4. 65-74 4 5 5. 75-84 5 5 6. 85-94 5 7 7. 95-100 3 2 Jumlah 23 23 Rata-Rata 76,81 79,42 73,91% 82,61% Dilihat dari tabel 3 di atas, dapat diketahui nilai rata-rata evaluasi antara siklus II yaitu 76,81 dan setelah dilaksanakan tindakan siklus II meningkat menjadi 79,42. Sedangkan persentase ketuntasan juga meningkat dari 73,91%pada tindakan siklus I menjadi 82,61% setelah dilaksanakan tindakan siklus II atau meningkat sebesar 8,70%. Pada siklus III diketahui bahwa pembelajaran Matematika siswa kelas IV tentang pecahan semakin mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I dan II.Hal ini dapat dilihat dari langkahlangkah yang telah direncanakan oleh guru telah dapat terlaksana dengan baik. Selain itu persentase ketuntasan juga mengalami peningkatan. Tabel 4 Perbandingan Hasil Nilai Rata- Rata Siklus II dengan Siklus III No Nilai Frekuensi Siklus II Siklus III 1. 35-44 0 0 2. 45-54 1 0 3. 55-64 3 2 4. 65-74 5 3 5. 75-84 5 2 6. 85-94 7 2 7. 95-100 2 14 Jumlah 23 23 Rata-Rata 79,42 89,28 82,61% 91,30% Dilihat dari tabel 4di atas, dapat diketahui nilai rata-rata evaluasi antara siklus II yaitu 82,61 dan setelah dilaksanakan tindakan siklus III meningkat menjadi 89,28. ketuntasan juga meningkat dari 82,61%pada tindakan siklus II menjadi 91,30% setelah dilaksanakan tindakan siklus III atau meningkat sebesar 8,70%. Pelaksanaan tindakan dari satu pertemuan ke pertemuan selanjutnya mulai dari pelaksanaan tindakan siklus I hingga tindakan siklus III telah semakin mengalami peningkatan atau semakin baik. Pada tindakan siklus I siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran matematika

menggunakan metode permainan kartu bilangan, siswa lebih memahami materi pembelajaran, dan pembelajaran terasa lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Hal ini sejalan dengan pendapat Sumantri dan Permana (2001) yang mengatakan bahwa siswa sekolah dasar akan lebih senang jika diajak bermain dan bergembira ria. Hasil belajar siswa juga meningkat yang awalnya hanya 59,38 menjadi 76,81. belajar siswa juga mengalami peningkatan dari34,78% menjadi 73,91%. Karena masih terdapat kekurangan pada pembelajaran siklus I dan ketuntasan belajar juga masih belum memenuhi indikator kinerja maka peneliti merencanakan untuk melaksanakan tindakan siklus II. Pada pelaksanaan tindakan siklus II pembelajaran telah berjalan lebih baik daripada tindakan siklus I. Pelaksanaan pembelajaran telah berjalan dengan cukup baik, namun terdapat kekurangan pada beberapa hal seperti pada saat pembagian kelompok yang masih terjadi sedikit kegaduhan, dan waktu yang dibutuhkan dalam bermain kartu bilangan relatif lama.hal ini berkaitan dengan pendapat Situ-morang (2011) yang mengatakan bahwa salah satu kekurangan metode permainan terkadang mengarah kepada hiburan sema-ta yang dapat menyebabkan siswa menjadi gaduh ketika mengikuti pembelajaran. Rata-rata hasil belajar siswa pada tindakan siklus II meningkat menjadi 79,42 yang awalnya 76,81. Selain itu,persentase ke-tuntasan belajar siswa meningkat dari 73,91% menjadi 82,61%. Pada tindakan siklus II dua indikator kinerja yang diten-tukan peneliti telah tercapai. Yang belum tercapai adalah indikator kinerja yang ketiga,hal ini disebabkan ketuntasan hasil belajar siswa belum mencapai >85 persen (>85%) seperti yang disebutkan pada indi-kator kinerja ketiga. Presentase ketuntasan pada tindakan siklus II ini hanya mencapai 82,61%. Oleh karena itu peneliti merencanakan untuk melaksanakan tindakan siklus III. Pada tindakan siklus III, pembelajaran Matematika di kelas IV SD Negeri 1 Prembun berjalan semakin baik. Suasana belajar Matematika menjadi semakin menyenangkan dan kondisi siswa dalam mengikuti pembelajaran juga semakin terkendali. Pada saat pembelajaran siswa terlihat ceria dan antusias ketika memainkan kartu bilangan. Suasana kelas yang biasanya tegang ketika sedang pembelajaran Matematika berubah menjadi suasana yang menyenangkan bagi siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Situmorang (2007) yang menyebutkan bahwa metode permainan dapat menarik antusias siswa, menghindari rasa bosan atau jenuh, serta membuat suasana belajar menjadi riang dan penuh semangat.pada siklus III ini, ketigaindikator kinerja yang ditentukan oleh peneliti telah tercapai. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar Matematika siswa yang telah mencapai KKM 85%, tepatnya sebanyak 91,30% siswa memperoleh hasil belajar Matematika KKM yang telah ditentukan yaitu 65. Rata-rata hasil belajar siswa juga meningkat dari 82,61 pada tindakan siklus II menjadi 89,28 pada tindakan siklus III. ketuntasan juga meningkat dari 82,61%pada tindakan siklus II menjadi 91,30% setelah dilaksanakan tindakan siklus III atau meningkat sebesar 8,70%.Pada tindakan siklus III, ketigaindikator kinerja yang ditentukan oleh peneliti telah dapat tercapai. Peneliti menyimpulkan bah-wa tindakan perbaikan yang dilakukan di-rasa telah cukup dan memutuskan bahwa peneliti tidak perlu merencanakan dan melaksanakan perbaikan tindakan siklus berikutnya. Peningkatan pembelajaran yang dilakukan guru pada siklus I, siklus II hingga siklus III dapat dilihat pada tabel rata-rata nilai hasil observasi berikut ini. Tabel 5 Peningkatan Rata-rata nilai Observasi Rata-rata Nilai Siklus Observasi guru Observasi siswa Siklus I 3,02 2,09 Siklus II 3,26 3,23 Siklus III 3,49 3,53

Setelah dilaksanakan penelitian ini, peneliti menemukan bahwa penggunaan metode pemainan kartu bilangan dalam pembelajaran Matematika pada siswa kelas IV SDN 1 Prembun dapat menambah semangat belajar siswa. Dampak yang ditimbulkan ketika semangat belajar Matematika siswa meningkat, maka siswa akan mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik. Selain itu siswa juga akan lebih memahami materi tentang pecahan. Siswa menjadi lebih memahami tentang pecahan senilai, lebih terampil mengubah pecahan biasa menjadi desimal atau sebaliknya, serta lebih pandai dalam mengubah pecahan biasa menjadi desimal atau sebaliknya. Hal ini sejalan dengan pendapat Zaelani (2011) bahwa permainan kartu bilangan dapat membangkitkan motivasi belajar siswa serta melatih keterampilan siswa dalam memahami suatu pokok bahasan tertentu dalam pembelajaran Matematika. SIMPULAN DAN SARAN Penggunaan metode permainan kartu bilangan dapat meningkatkan pembelajaranmatematika siswa kelas IV SD Negeri 1 Prembun kecamatan Prembun kabupaten Kebumen tahun ajaran 2011/2012. Hal itu terbukti dengan meningkatnya rata-rata hasil belajar Matematika siswa setelah penelitian ini dilaksanakan. Sebelum pene-litian ini dilaksanakan, rata-rata hasil bela-jar Matematika siswa tergolong rendah, dengan rincian siswa yang mendapat hasil belajar Matematika KKM (65) hanya sebanyak 34,78% dari jumlah keseluruhan siswa kelas IV, dan rata-rata hasil belajar Matematika siswa kelas IV sebesar 59,35. Setelah penelitian ini dilaksanakan, terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar Matematika siswa kelas IV hingga mencapai 91,30 dan siswa dengan hasil belajar Matematika KKM mencapai 89,28% dari jumlah keseluruhan siswa kelas IV. Berdasarkan hasil penelitian ini guru hendaknya memilih metode pembelajaran yang tepat yang dapat dilaksanakan secara efektif. Misalnya menggunakan metode permainan kartu pecahan dalam upaya meningkatkan pembelajaran Matematika tentang pecahan. Selain itu sekolah hendaknya memberikan dorongan kepada guru untuk lebih variatif ketika menggunakan metode pembelajaran yang tepat saat mengajar. Upaya tersebut diharapkan dapat lebih menunjang proses pembelajaran menuju ke arah yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Ainurrahman. 2009. Strategi Dalam Pembelajaran. Jakarta: CV. Pustaka Ilmu. Aman, S. 1985. Pedoman Metode Penyajian Pendidikan Moral Pancasila danpenerapannya. Jakarta: Depdikbud. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Depdikbud. Sagala, S. 2010. Konsep dan Makna Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Situmorang, A. 2007. 10 Metode. Diakses dari http://www.scribd.com/doc/7554231 9/10-METODE pada tanggal 29/02/2012. Zaelani, A.S. 2011. Pembelajaran Konsep Pecahan Senilai di SD melalui Permainan Model Kartu Domino Pecahan (Kado-Pecah). Diakses dari http://sman1palu.org/index.php/comp onent/content/article/120-pembelajaran-konsep-pecahan-senilai-di-sdmelalui-permainan-model-kartu-domino-pecahan-kado-pecah.html pada tanggal 30/11/2011.