BUKU PEDOMAN PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA

dokumen-dokumen yang mirip
NSPK PENGHAPUSAN BMN. Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI

Lampiran-1. Prosedur Kerja Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGHAPUSAN BARANG MILIK/KEKAYAAN NEGARA

Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah MENUJU TERTIB ADMINISTRASI, TERTIB FISIK DAN TERTIB HUKUM PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

2. Undang Undang Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 05/IN/M/2011 TENTANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA NOMOR /UN40/HK//2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Penatausahaan BMN. Oleh : Widyo Agung Nugroho, S.Kom

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 169/PMK.06/2010 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA PADA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI

2016, No ); 4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 Tahun 2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara; 5. Peraturan Menteri

SALINAN TENTANG. Nomor. Dan Pelabuhan Bebas. Batam; Mengingat. Pemerintah

MENTERI KEUANGAN ' REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4/PMK.06/2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 113/PMK.01/2006 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN PERSEDIAAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH


2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang Undang Nomor 45 Tahun 2013 tentang T

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 02/PRT/M/2009

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 88 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

TATACARA INVENTARISASI BARANG MILIK NEGARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES,

QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM,

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533); 3. Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman

QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 250/PMK.06/2011 TENTANG

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

PROSEDUR MUTU PELAKSANAAN INVENTARISASI INFRASTRUKTUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.460, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Penghapusan. Barang Milik Negara. Provinsi Sumatera Barat. Provinsi Jambi.

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PEMINDAHTANGANAN BMN POLRI. Modul JP (450 menit) PENGANTAR

SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER -07/MBU/2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

TATA CARA PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA SEWA DAN PINJAM PAKAI BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMINDAHTANGANAN BARANG MILIK NEGARA DENGAN PENJUALAN, TUKAR MENUKAR SERTA HIBAH PADA KEMENTERIAN KEUANGAN

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 71/PMK.06/2006 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/ DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lampiran I Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : 45/Menhut/II/2008 Tanggal : 5 Agustus 2008 PEDOMAN PELAKSANAAN PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana pada huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Seiring berjalannya reformasi birokrasi pemerintahan maka seluruh hal-hal

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 19 TAHUN 2014 BUPATI MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN BARANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2009 NOMOR

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA NOMOR /UN40/HK/2017 TENTANG PENGHAPUSAN BARANG MILIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN-KP/2013 TENTANG

2016, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PERMEN-KP/2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 225/PMK.05/2014 TENTANG

PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 3 TAHUN 2007

KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGHAPUSAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Format Surat Persetujuan Penjualan untuk Penghapusan BMN selain Tanah dan/atau Bangunan KOP

KEBIJAKAN UMUM PERMENDAGRI 19 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Bagian Keuangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Kementerian Perhubungan

2017, No Tahun 2013 Nomor 1617) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peratu

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123/PMK.06/2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123/PMK.06/2013 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA YANG BERASAL DARI ASET LAIN-LAIN

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2008 NOMOR : 4

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ASET DESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123/PMK.06/2013 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA YANG BERASAL DARI ASET LAIN-LAIN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ASET PADA BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 18 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN BARANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA

LAMPIRAN III : TATA CARA INVENTARISASI BARANG MILIK NEGARA

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 001 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Barang Milik Negara. Dana Dekonsetrasi. Tugas Pembantuan. Pemindahtanganan.

Transkripsi:

BUKU PEDOMAN PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA 1

Latar Belakang Sebagai pelaksanaan dari ketentuan Pasal 42 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan untuk menjamin terlaksananya tertib administrasi dan tertib Penatausahaan barang milik negara/daerah, maka telah diterbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2006 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008. Peraturan tersebut pada dasarnya merupakan penyatuan peraturanperaturan mengenai Pengelola Barang Milik Negara (BMN) yang telah ada sebelumnya. mengatur hal-hal yang belum tertampung dalam peraturanperaturan yang ada sebelumnya, dan memberikan landasan hukum yang lebih kuat dalam mewujudkan tertib administrasi dan tertib pengelolaan BMN/D dapat diwujudkan. Oleh karena itu, dengan adanya PP Nomor 6 Tahun 2006 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 diharapkan Pengelolaan dan pengadministrasian BMN/D semakin tertib, baik dalam hal pengadministrasiannya maupun pengelolaannya, sehingga di masa mendatang dapat lebih efektif dan efisien. Adapun pengertian Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D) sesuai dengan pasal 1 angka 10 dan 11 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN/D atau berasal dari perolehan lain yang sah. Selanjutnya, dalam pasal 2 ayat (2) PP Nomor 6 Tahun 2006, dari pengertian BMN/D yang berasal dari perolehan lain yang sah dimaksud dirinci dalam 4 bagian, yaitu: a. Barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan/sejenisnya, b. Diperoleh sebagai pelaksanaan perjanjian/ kontrak, c. Diperoleh berdasarkan ketentuan undang-undang, dan 2

d. Diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Menindaklanjuti ketentuan dalam PP Nomor 6 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008, telah diterbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara yang bertujuan mewujudkan tertib administrasi dan mendukung terwujudnya tertib Penatausahaan BMN, namun demikian masih perlu dibuat suatu pedoman Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) yang mengatur lebih teknis tentang prosedur/tatacara penatausahaan Barang Milik Negara. Untuk mengimplementasikan PP Nomor 6 Tahun 2006 tersebut, salah satunya maka dibuatlah Pedoman Kerja dalam Penatausahaan Barang Milik Negara di lingkungan Universitas Negeri Jakarta. Penatausahaan BMN meliputi pembukuan, inventarisasi dan pelaporan BMN yang di dalamnya juga termasuk barang persediaan. Dalam rangka mewujudkan tertib administrasi, penatausahaan BMN melaksanakan tugas dan fungsi akuntansi serta pelaporan BMN sebagai bahan penyusunan neraca satker. Sedangkan penatausahaan BMN dalam rangka mewujudkan tertib pengelolaan BMN adalah menyediakan data agar pelaksanaan pengelolaan BMN dapat dilaksanakan sesuai dengan azas fungsional, kepastian hukum, transparansi, efesiensi, efektif, akuntabilitas dan kepastian nilai. Tujuan Pedoman kerja Penatausahaan Barang Milik Negara di lingkungan Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK) Universitas Universitas Negeri Jakarta, ini bertujuan untuk memberikan petunjuk umum dan khusus bagi pelaksanaan penatausahaan Barang Milik Negara yang berada di lingkungan Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK) Universitas Negeri Jakarta dalam rangka mewujudkan tertib administrasi dan mendukung terwujudnya tertib pengelolaan BMN dan pelaporannya. 3

Ruang Lingkup Pedoman kerja penatausahaan Barang Milik Negara berlaku untuk seluruh pelaksanaan penatausahaan Barang Milik Negara pada Sub Bagian Perlengkapan Biro Administrasi Umum dan Keuangan Universitas Negeri Jakarta (mengacu pada ps. 3 PMK 120/PMK.06/2007), sedangkan sasara penatausahaan BMN di lingkungan BAUK meliputi: 1. Semua BMN dari pembelian atau peroleh atas beban Anggaran Pendapatan Bukan Negara (APBN) 2. BMN Berasal dari perolehan lainnya yang sah, meliputi barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan/sejenisnya, diperoleh sebagai pelaksanaan perjanjian/kontrak, diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh ketentuan hukum yang berada dalam penguasaan Universitas Negeri Jakarta. 4

PROSEDUR KERJA I. PENDATAAN DAFTAR BARANG RUANG (DBR) 1. Membuat tim penatausahaan Barang Milik Negara dibawah koordinasi Kabag UHTP (mentor) 2. Menyusun Rencana Kerja pelaksanaan Penatausahaan Barang Milik Negara 3. Mengumpulkan dokumen sumber 4. Menyiapkan data awal dari daftar barang yang akan dibuat Daftar Barang Ruangan 5. Menyiapkan Kertas Kerja Pembuatan Daftar Barang Ruangan (DBR) beserta petunjuk pengisiannya. 6. Menyiapkan format untuk mendata barang yang berada dalam ruangan sesuai kondisi sekarang. 7. Melakukan pemetaan yaitu : a) menyiapkan denah lokasi, b) memberi nomor dan nama ruangan dan penanggungjawab ruangan pada denah lokasi 8. Mendata barang sesuai dengan kondisi yang ada dalam ruangan. 9. Mencatat hasil pendataan ke dalam format Daftar Barang Ruangan (DBR). 10. Mengelompokkan Barang sesuai kodefikasi barang, identitas (merek, spesifikasi) dan keterangan yang ada. 11. Membandingkan data DBR hasil cek lapangan dengan data DBR yang sudah ada dalam aplikasi, dengan tahapan sebagai berikut: a. Lihat data BMN pada DBR hasil cek lapangan secara urut b. Mencari kemungkinan kemiripan BMN yang ada pada DBR hasil cek lapangan dengan DBR yang sudah ada, dilihat dari merk, spesifikasi tahun perolehan dan keterangan yang ada. 5

c. Apabila pada DBR yang lama tidak ada maka cari dalam Register Transaksi Harian (RTH), transaksi pembelian, hibah masuk dan reklasifikasi masuk mulai dari tahun 2008 sampai dengan 2013. d. Apabila diketemukan BMN yang dicari pada RTH tetapi kemiripan hanya dari merk atau spesifikasi maka pilih Nomor Urut Pendaftaran (NUP) terbesar yang tahun perolehannya lebih muda. 12. Mencatat hasil perbandingan antara DBR hasil cek lapangan dengan DBR yang sudah ada. 13. Menyesuaikan DBR hasil perbandingan di dalam aplikasi. 14. Mencetak DBR yang sudah sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. 15. Memasang Label pada barang sesuai daftar DBR yang sebenarnya. 16. Menyampaikan laporan secara berkala kepada atasan langsung II. PERPINDAHAN BARANG 1. Penanggung Jawab Ruangan melaporkan usulan perpindahan barang kepada Kepala BAUK dengan melampirkan format usulan. 2. Kepala BAUK mendisposisikan kepada kepala Bagian UHTP untuk mendata barang yang akan dipindahkan. 3. Kabag UHTP mendisposisikan kepada Subag Perlengkapan untuk mendata barang yang akan dipindahkan. 4. Subbag perlengkapan bersama dengan penanggung jawab ruangan melakukan proses perpindahan barang dari ruangan asal ke ruangan yang dituju. 5. Subbag perlengkapan membuat Berita Acara perpindahan barang yang ditandatangani oleh masing-masing penanggung jawab ruangan (Penanggung Jawab Ruangan Asal dan penanggung jawab ruangan yang dituju) dan diketahui oleh Kepala BAUK. 6. Subbag perlengkapan merubah daftar barang ruang (DBR) pada aplikasi untuk masing masing ruangan baik ruangan asal dan ruangan yang dituju. 6

7. Subbag perlengkapan mencetak daftar barang ruang (DBR) yang baru untuk mengganti DBR yang lama agar dipasang kembali pada ruangan masing-masing. III. BARANG RUSAK 1. Penanggung jawab ruangan mendata barang yang sudah rusak berat atau sudah tidak dapat digunakan. 2. Penanggung jawab ruangan melaporkan daftar barang rusak berat tersebut kepada Kepala BAUK dengan mencantumkan sedikitnya nama barang, Nomor Urut Pendaftaran (NUP), merk/spesifikasi, tahun perolehan dan kode barang sesuai dengan yang ada pada DBR. 3. Kepala BAUK mendisposisikan kepada Kabag UHTP untuk mengecek daftar usulan barang rusak dari Penanggung Jawab ruangan. 4. Kabag UHTP mendisposisikan kepada subag Perlengkapan untuk memeriksa kebenaran dari usulan penanggung jawab ruangan. 5. Subbag perlengkapan mendata barang yang diusulkan oleh penanggung jawab ruangan untuk kemudian dilakukan pengecekan kesesuaian antara laporan dengan kondisi yang sebenarnya. 6. Subbag perlengkapan membuat laporan hasil pengecekan kesesuaian antara laporan dengan kondisi yang sebenarnya kepada Kepala BAUK mengenai kondisi barang yang diusulkan oleh penanggung jawab ruangan. 7. Kepala BAUK mempertimbangkan hasil laporan tersebut, apabila barang tersebut masih bisa diperbaiki akan diusulkan perbaikan, dan apabila barang tersebut dalam hal diperbaiki nilai ekonomisnya besar maka akan disimpan pada gudang perlengkapan untuk dilakukan usulan penghapusan. IV. PENGHAPUSAN Penghapusan sarana dan prasarana merupakan kegiatan pembebasan sarana dan prasarana dari pertanggungjawaban yang berlaku 7

dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan penghapusan adalah: 1) untuk mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi kerugian/pemborosan biaya pemeliharaan sarana dan prasarana yang kondisinya semakin buruk dan tidak dapat digunakan lagi. 2) Meringankan beban kerja pelaksana inventaris, 3) membebaskan ruangan dari penumpukkan barang-barang yang tidak digunakan lagi, 4) membebaskan barang dari tanggungjawab pengurus kerja. Tata cara Penghapusan 1. Satker/Pengurus barang menyusun daftar barang yang akan dihapuskan, tahun pemerolehan, nomor aset/nomor urut pendaftaran, spesifikasi/identitas teknis, jenis, kondisi, jumlah nilai buku dan/atau nilai perolehan. 2. Satker/pengurus mengusulkan penghapusan ke Kuasa Pengguna Barang/WKPB yang dilampiri daftar barang yang akan dihapuskan. 3. Kuasa Pengguna Barang/ Kepala BAUK mendisposisikan usulan penghapusan ke Kabag UHTP untuk ditindaklanjuti 4. Kepala BAUK membuat Panitia Penghapusan 5. Panitia meneliti barang-barang yang akan dihapus 6. Panitia Membuat Berita Acara Penelitian 7. Pembantu Rektor II/Ketua Panitia mengusulkan kepada Sekretaris Jenderal Depdiknas Biro Perlengkapan 8. Menteri Pendidikan Nasional mengeluarkan Keputusan Penghapusan dengan catatan dilelang atau dihapuskan. 9. Kalau dilelang Dinas Pendidikan membentuk Panitia Lelang 1) Panitia pelelangan meminta bantuan Kantor Lelang Negara setempat untuk melelang barang yang dihapus 2) Penjualan melalui Kantor Lelang Negara, dan dana hasilnya disetor ke Kas Negara setempat 3) Pejabat Kantor Lelang Negara membuat risalah lelang berikut bukti setoran hasil lelang kepada sesjen 10. Bila barang dimusnahkan membentuk panitia pemusnahan 8

11. Barang yang telah dihapus, dikeluarkan dari buku induk dan buku golongan barang inventaris. FORMAT DAFTAR BARANG RUANG (DBR) Nama UPB : NAMA RUANGAN : Kode UPB : KODE RUAGAN : No. Urut NO. Pedaf taran Identitas Barang jumlah Penguasaan Ket (NUP) Nama Barang Merk/Type Kd Barang Th. Perl Jakarta,... Penanggungjawab Ruangan... NIP... 9

FORMAT USULAN PERPINDAHAN BARANG Nama Ruangan: KODE RUANGAN : Nama Ruan Dokumen Identitas Barang usulan NO. No. Urut Pedaftaran (NUP) Nama Barang Merk/Type Kd Barang Th. Perlh gan yang dituju Kode Ruangan Yang dituju Keterangan Jakarta,... Penanggungjawab Ruangan... NIP. 10

FORMAT LAPORAN BARANG RUSAK Nama UPB : NAMA RUANGAN : Kode UPB : KODE RUANGAN : No. Urut Pedaf NO. taran Identitas Barang jumlah Penguasaan Ket Nama (NUP) Barang Merk/Type Kd Barang Th. Perl Jakarta,... Penanggungjawab Ruangan... NIP... 11

FLOWCHART PENDATAAN DAFTAR BARANG RUANG (DBR) No. Tim Ka UHTP Mulai Subbag Perlengkapan Ka. Biro Mengusulkan Tim Membuat Tim Kerja Menyusun Pelakssanaan Mengumpulkan Data Sumber, data awal Pemataan Mendata BMN Sesuai Kondisi Mecatat hasil pendataan ke dalam blanko DBR sesuai kondisi yang ada Mebandingkan DBR lama dengan DBR baru Merek/sp esifikasi, perolehan keteranga n RTH Bila Tidak ada 12

1 Bila ada 1 Mencatat hasil perbandingan Menyesiaian DBR Memasang Label Menyampaikan laporan BAUK Selesai 13

FLOWCHART PERPINDAHAN BARANG No. Ka. Biro Ka UHTP Subbag Perlengkapan Penanggung Jawab Ruangan Mulai Membuat disposisi Membuat disposisi Melaporkan usul perpindahan Melakukan perpindahan Membuat Berita Acara Perpindahan Merubahan DBR Mencetak dan Memasng Kembali DBR Selesai 14

FLOWCHART LAPORAN BARANG RUSAK No. Ka. Biro Ka UHTP Subbag Perlengkapan Penanggung Jawab Ruangan Mulai Menerima laporan barang rusak Mendata barang yang rusak Membuat disposisi 1 Membuat disposisi ke Subbag Perlengkapan Mendata barang yang rusak bisa diperbaiki Mempe rtimba ngkan Membuat Laporan hasil pencekan Tidak bisa diperbaiki 1 Masuk gudang proses penghapusan Perbaikan Selesai 15

FLOWCHART PENGHAPUSAN No. KPB/Unit Kerja PgB/F &P Panitia Penghapusan KPB/WR Mulai 1 Daftar usulan penghapusan Daftar usulan penghapusan - Surat Permohonan -Rincian data Menyusun 2 Daftar usulan 3 Mengadakan penelitian Dokumen usulan penghapusan 4 Menyusun dan mengusulkan Dokumen usulan Dokumen usulan 5 Dokumen usulan 6 7 Selesai 16

KEGIATAN 1. Mengusulkan penghapusan barang/menindaklanjutai hasil inventarisasi - Surat permohonan - Rincian data barang 2. Menyusun daftar barang untuk dihapuskan - Disposisi - Daftar barang dari unit kerja 3. Mengadakan penelitian ulang/verifikasi terhadap barang yang akan dihapuskan - Berita Acara Penelitian - Daftar barang 4. Menyusun dan mengusulkan daftar barang yang diusulkan/tolak untuk dihapuskan - Laporan hasil Penelitian - Dokumen dari instansi terkait 5. Mengusulkan penghapusan barang dan menginformasikan ke unit kerja - Daftar barang yang dihapuskan - Surat 6. Menetapkan penghapusan - Surat Keputusan 7. Menindaklanjuti pemindahtangan 17

DAFTAR PUSTAKA 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, 2. PP Nomor 6 Tahun 2006 jo. PP 38/2008 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D) 3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah. 4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Penghapusan Barang Milik Negara. 5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara. 6. Prosedur Operasional baku Penghapusan Barang Milik Negara IPB 18