BAB II TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

PETA DAN KARTOGRAFI (Bagian 2)

1. Skala Peta. Skala merupakan perbandingan antara jarak di peta dan jarak sesungguhnya di lapangan (di permukaan bumi ).

Home : tedyagungc.wordpress.com

Session_02. Session_02 (Lebih Lanjut dengan PETA) MATAKULIAH KARTOGRAFI

BAB 1:MENGGENAL PRINSIP DASAR PETA DAN PEMETAAN.

BAB IX TATA LETAK PETA ( MAP LAY OUT ) & KESEIMBANGAN PETA

INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN

BAB V PETA TEMATIK. 1. Umum

Sistem Informasi Geografis. Model Data Spasial

BAB I PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN

Adipandang YUDONO

Dasar-dasar Pemetaan Pemahaman Peta

SPESIFIKASI PENYAJIAN PETA RDTR

Teknik Informatika UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU. Hari Aspriyono, S.Kom

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Geodesi dan Keterkaitannya dengan Geospasial

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.2. Tujuan Proyek I.3. Manfaat Proyek I.4. Cakupan Proyek...

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta

BAB VI GENERALISASI. Macam Generalisasi 1. Generalisasi Geometris 2. Generalisasi Konsep

Kadaster Multi Guna. Kadaster Multi Guna. I. Pendahuluan. III. Pengumpulan Data. Agoes S Soedomo

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Kartografi berasal dari bahasa Yunani karto atau carto yang berarti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 13 Print Composer Map Layout dan Cetak

Panduan Membaca Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan

1. Gambaran permukaan bumi di atas suatu media gambar biasa disebut... a. atlas c. globe b. peta d. skala

BAB III PERANCANGAN PETA BATAS LAUT TERITORIAL INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN I.1.

MANAJEMEN AGROEKOSISTEM

Peta Tematik. Jurusan: Survei dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Palembang

Bab II Mendesain Peta

ORIENTASI PADA PRA PLOTTING PETA BERSISTEM KOORDINAT LOKAL TERHADAP SISTEM KOORDINAT FIX (TETAP)

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Update. Merupakan suatu proses memperbaharui, memperbaiki, serta menambahkan

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN

Transformasi Datum dan Koordinat

BAB IV PETA TOPOGRAFI. 1. umum

MODUL 2 REGISTER DAN DIGITASI PETA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pengertian Sistem Informasi Geografis

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA LAHAN

DAFTAR PUSTAKA. Aziz, T.Lukman (1982). Semiologi (Masalah Simbol dalam Kartografi). Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika ITB, Bandung.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi

Bab 8 Georeference Data Raster

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS E - WAKAF PADA KEMENTRIAN AGAMA KOTA SURAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab II TEORI DASAR. Suatu batas daerah dikatakan jelas dan tegas jika memenuhi kriteria sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. seorang tersebut Aryono Prihandito (1988) yang mengungkapkan Peta

Tombol ini berfungsi untuk menghapus data yang sudah ada. Cara menghapus. tombol hapus,maka detil data tersebut akan hilang (Gambar 4.27).

BAHAN AJAR ON THE JOB TRAINING

BAB VIII VARIABEL TAMPAK (VISUAL VARIABLES)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SOAL REMEDIAL UTS TIK KELAS XII SMT GANJIL 2012

MODUL 3 REGISTER DAN DIGITASI PETA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Pengenalan Geogebra. Oleh: Hazrul Iswadi. Disampaikan pada seminar internal Departemen MIPA. Tanggal 10 September 2011

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pengantar KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK MATERI I ANALISIS VEKTOR DAN SISTEM KOORDINAT

BEBERAPA PEMIKIRAN TENTANG SISTEM DAN KERANGKA REFERENSI KOORDINAT UNTUK DKI JAKARTA. Hasanuddin Z. Abidin

Peta, Atlas, dan Globe

BAB I PENDAHULUAN. disajikan secara deskriptif. Selain itu, beberapa website

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Transformasi Geometri Sederhana. Farah Zakiyah Rahmanti 2014

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pengenalan Peta & Data Spasial Bagi Perencana Wilayah dan Kota. Adipandang Yudono 13

BAB I PENDAHULUAN I.1.

Sistem Informasi Geografis. Widiastuti Universitas Gunadarma 2015

MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA

Gambar 1. prinsip proyeksi dari bidang lengkung muka bumi ke bidang datar kertas

Animasi Objek 2 Dimensi GAMBAR BITMAP

Sistem Proyeksi Peta. Arif Basofi PENS 2015

PENGENALAN DAN PENGETAHUAN PEMETAAN

Peta Topografi. Legenda peta antara lain berisi tentang : a. Judul Peta

PANDUAN PRAKTIKUM MATERI 1 : PENGENALAN PETA & FOTO UDARA. Survei Tanah Dan Evaluasi Lahan

GEOGRAFI TEKNIK Untuk SMA Kelas XII Sistem KTSP 2013/2014

BAB 9: GEOGRAFI PETA DAN PEMETAAN

3 MEMBUAT DATA SPASIAL

Materi Bahasan. Materi 2 Informasi Geografis & Representasinya dalam SIG. Data & Informasi Data Spasial & Non Spasial Representasi Data Spasial

BAB 2 FASILITAS BANTU GAMBAR

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENEGASAN BATAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENEGASAN BATAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP Nomor 10 Tahun 2000 (dalam Indarto,2010 : 177) Secara umum peta

BAB II DASAR TEORI PENETAPAN BATAS LAUT DAERAH

Nuryadin Eko Raharjo M.Pd.

Bab III Pelaksanaan Penelitian

Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang

Nuryadin Eko Raharjo M.Pd.

BAB 2 PENGGAMBARAN 3 DIMENSI (3D)

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

Sistem Informasi Geografis (SIG) Geographic Information System (SIG)

KONSEP MANAJEMEN BASIS DATA Sistem Informasi Geografis

PAGI. SOAL PILIHAN GANDA : No

Pengantar Saat ini terdapat beberapa aplikasi pemetaan yang digunakan di dunia baik yang berbayar maupun yang sifatnya gratis. Beberapa nama besar apl

PEMANFAATAN DATA SPACIAL UNTUK REFRENSI KERUANGAN

BAB IX. Ringkasan Modul:

MODUL #1 Membuat Kartu Nama dengan Adobe Illustrator CS2

Transkripsi:

BAB II TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA II. 1 Peta Multiguna (Multipurpose map) Peta multiguna secara sederhana didefinisikan sebagai peta yang yang bisa digunakan oleh berbagai pihak untuk berbagai keperluan. Secara lengkap peta multiguna didefinisikan peta yang menyajikan data dan informasi keruangan berbagai unsur rupabumi terdiri atas unsur alam (data dasar) dan unsur buatan (data tematik) yang dibuat agar bisa digunakan oleh berbagai pihak untuk berbagai keperluan berdasarkan pada skala, datum, dan sistem proyeksi tertentu. Peta multiguna yang akan dihasilkan pada penelitian tugas akhir ini yaitu peta multiguna kelurahan Sarijadi skala 1 : 1000. II. 2 Peta Dasar Pengertian peta dasar dapat ditinjau dari dua segi, yaitu segi teknis pengadaannya dan dari segi fungsinya. [Janicot dalam Riantini, 2006] memberikan batasan pengertian peta dasar dari segi teknis pengadaannya sebagai berikut : peta dasar (basic map) adalah peta yang dibuat langsung dari survey lapangan. Sedangkan Rais [1993, dalam Riantini, 2006] memberikan pengertian peta dasar dari segi fungsinya sebagai berikut : peta dasar (basic map) adalah peta yang menyajikan informasi dasar di atas peta dimana data tambahan yang sifatnya khusus dikompilasikan atau dicetak, sehingga menghasilkan peta baru. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa peta dasar adalah peta yang menyajikan data dan informasi keruangan berbagai unsur rupabumi terdiri atas unsur alam dan unsur buatan yang dibuat secara sistematis dan berkesinambungan berdasarkan pada datum dan sistem proyeksi tertentu. Salah satu jenis peta dasar adalah peta topografi. Peta topografi dapat dikatakan sebagai peta dasar karena dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta-peta lainnya, baik untuk pembuatan peta topografi dengan skala yang lebih kecil maupun untuk pembuatan peta-peta tematik. Pada penelitian tugas akhir ini, peta dasar yang digunakan adalah peta Topografi BAKOSURTANAL daerah Bandung skala 1 : 25000 lembar 1209-311. 5

II. 3 Klasifikasi data Pada penelitian tugas akhir ini, dalam pembagian objek, data diklasifikasikan menjadi dua kelompok data yaitu : Kelompok data dasar Data dasar yaitu data yang umum digunakan oleh sebagian besar instansi. Data dasar merupakan data yang selalu terdapat pada setiap peta dasar (topografi) dan bersifat umum. Kelompok data tematik Kelompok data yang memuat informasi dengan tema tertentu. Data tematik merupakan data yang bersifat tertentu/khusus yang biasanya selalu ada pada setiap peta tematik II. 4 Simbolisasi Studi tentang simbol (suatu bentuk penyajian dengan menggunakan gambar) serta hubungannya dengan unsur yang diwakilkan dinamakan semiology. Simbol seperti yang kita kenal adalah alat untuk mengadakan komunikasi. Bahasa kartografi adalah bahasa simbol dan penyajian gambar berarti penyajian dari informasi serta apa arti unsur yang diwakilkannya itu (Aziz, 1982). Simbol berdasarkan bentuk geometriknya dibagi 3 yaitu; simbol titik, simbol garis, dan simbol bidang. Untuk memudahkan pelaksanaan simbolisasi dari banyak variasi data, maka diadakan klasifikasi simbol (Aryono, 1989) : 1. Simbol titik Simbol titik digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional seperti suatu tiang listrik, titik triangulasi dan sebagainya. Simbol tersebut bisa berupa dot, segitiga, segiempat, lingkaran dan sebagainya. 2. Simbol garis Simbol garis digunakan untuk menyajikan data-data geografis misalnya gang, batas wilayah, jalan, selokan, saluran listrik dan sebagainya. 3. Simbol bidang Simbol ini digunakan bila mewakili suatu area tertentu dengan simbol yang mencakup luasan tertentu misalnya daerah lapangan, bangunan, hutan, padang pasir dan sebagainya. 6

II. 4. 1 Simbol titik Simbol titik yang kualitatif, dibagi atas (Aziz, 1982) : Simbol yang piktorial (pictorial symbols) Simbol dengan bentuk geometrik/abstrak (geometric/abstrac symbols) Simbol huruf (letter symbols) Simbol yang piktorial yaitu simbol yang dilukis dari bentuk asli dari unsur yang diwakilkannya. Simbol dengan bentuk geometrik/abstrak yaitu simbol-simbol yang pada umumnya dinyatakan dalam bentuk geometrik/abstrak. Simbol huruf yaitu simbol-simbol yang biasanya digunakan untuk menyatakan unsur tertentu yang sangat spesifik (khas). Besarnya simbol titik dapat berkisar mulai dari yang terkecil (minimum) yang dibutuhkan untuk menunjukkan letak sebuah titik, sampai pada sebuah simbol yang dengan sengaja dibesarkan untuk menggambarkan sebuah nilai atau ukuran. Besar minimum yang diperlukan adalah yang memungkinkan bentuknya dapat dilihat. Sebuah bentuk lingkaran yang amat kecil tak dapat dibedakan dari bujur sangkar yang kecil sekali. Apabila besar simbol ditingkatkan, maka hal ini dilakukan dalam hubungannya dengan arti pentingnya atau dalam hubungannya dengan simbol lainnya. II. 4. 2 Simbol garis Garis terdiri dari garis lurus, garis melengkung beraturan dan garis melengkung tidak beraturan. Besarnya simbol garis adalah pada ukurannya, atau lebar garis. Pada penelitian tugas akhir ini digunakan garis tunggal dan rangkap, dalam menunjukkan objek gang digunakan garis tunggal dan ketebalan garisnya diperbesar sedangkan dalam menunjukkan objek jalan digunakan garis ganda. II. 4. 3 Simbol bidang Simbol bidang/luas yang kualitatif terbagi atas (Aziz, 1982) : Simbol yang deskriptif Simbol yang abstrak Simbol yang deskriptif yaitu simbol yang menyatakan apa yang ada pada daerah tertentu. Simbol yang abstrak yaitu simbol yang digunakan hanya untuk identifikasi suatu daerah, dapat digambarkan dengan screen garis atau screen titik. 7

Variasi dalam dimensi tidak berlaku untuk simbol-simbol bidang, sebab luasnya dipengaruhi oleh lokasi. II. 4. 4 Warna Warna merupakan hal yang sangat penting dalam pembuatan simbol, karena untuk membedakan berbagai macam simbol digunakan variasi warna. Pada penelitian tugas akhir ini objek dibedakan dengan bermacam-macam warna. Warna dipakai untuk semua tipe-tipe simbol (simbol titik, garis, dan bidang). Misalnya untuk unsurunsur perairan digunakan warna biru. Simbol-simbol titik kecil harus ditunjukkan dengan warna yang kuat, yaitu warna yang memberikan kontras nyata terhadap warna putih, agar simbol-simbol tersebut tampak jelas. Simbol garis tunggal juga tergantung terutama pada variasi warna dan warna harus dipilih yang cukup kontras dengan warna lainnya. II. 4. 5 Kenampakan Objek Di dalam simbolisasi suatu peta untuk membedakan bermacam-macam data, harus dibuat bermacam-macam kenampakan agar mudah dimengerti oleh para pemakai peta. Kenampakan yang berbeda-beda bisa diperoleh dari warna (hue), value, ukuran, bentuk, spasi, orientasi dan lokasi. Sebagai contoh bisa dilihat pada tabel II.1. Tabel II. 1 Kenampakan objek TITIK GARIS BIDANG WARNA VALUE UKURAN 8

BENTUK SPASI ORIENTASI LOKASI II. 5 Data Grafis II. 5. 1 Data grafis di AutoCAD Map2004 Data grafis di AutoCAD Map2004 pada umumnya terdiri dari : Titik Garis Bidang Ketiga bentuk grafik primitif ini didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y). Titik dapat didefinisikan meliputi semua objek grafis yang dikaitkan dengan pasangan koordinat (x,y). Garis dapat didefinisikan sebagai semua unsur-unsur yang dibangun dengan menggunakan segmen-segmen garis (baik garis lurus, garis melengkung beraturan maupun garis melengkung tidak beraturan) yang dibentuk oleh dua titik koordinat atau lebih. Garis merupakan sekumpulan titik-titik terurut yang dihubungkan, oleh karena itu garis memiliki panjang atau jarak. Sedangkan bidang didefinisikan semua objek grafis yang memiliki luas. Dengan catatan bahwa titik awal dan titik akhir bidang memiliki nilai koordinat yang sama (tertutup sempurna). 9

II. 5. 2 Layer data Layer adalah suatu layar atau lapisan yang berisi sekumpulan objek yang memiliki tema yang sama. Pada peta dijital, data disajikan sebagai sekumpulan lapisan yang masing-masing mengandung unsur-unsur peta yang berhubungan secara fungsional. Setiap lapisan merupakan sekumpulan unsur homogen yang posisiposisinya dicatat melalui sistem koordinat yang umum. Gambar II.1 Lapisan (layer) Pemisahan unsur-unsur menjadi lapisan-lapisan tersebut menggunakan suatu dasar pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangan-pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut [Chamber,1989 dalam Riantini, 2006] : Penyajian unsur-unsur geografik/bentuk data/format data Satu layer peta, normalnya berisi tampilan yang hanya merepresentasikan satu tipe bentuk data grafik saja, yaitu penyajian unsur-unsur geografiknya dapat berupa titik, garis, atau bidang. Karakteristik khusus data Untuk data yang memiliki perbedaan jumlah yang signifikan memerlukan perhatian khusus, salah satunya adalah harus menyimpan secara terpisah layer data tersebut. Kemudahan penggunaan data Data yang sering digunakan oleh variasi pengguna dan aplikasi harus memiliki manajemen data yang sederhana dibandingkan dengan data-data yang lain. Data yang sering digunakan bersama oleh sedikit aplikasi dapat disimpan pada satu layer saja walaupun data tersebut tidak sejenis. 10

Faktor pemeliharaan dan pembaharuan data Data yang diperbaharui oleh instansi yang berbeda atau dalam frekuensi yang berbeda harus dipisahkan layer petanya. Pembatasan akses data Untuk menjaga keamanan, data yang memiliki pembatasan akses yang berbeda-beda dapat dibuat dalam layer yang terpisah. Data yang sangat penting yang tidak bisa diperlihatkan kepada publik/umum harus dipisahkan dari data yang bisa diperlihatkan kepada publik/umum. II. 6 Penggabungan peta/overlay Pada overlay peta digunakan fasilitas External Reference di toolbar Insert pada AutoCAD Map2004. Kemudian pada kotak External Reference, ada menu name yaitu nama folder peta yang akan dioverlay, menu insertion point adalah kotak tempat memasukkan parameter translasi atau pergeseran C 1 dan C 2 (kotak X diisi C 1 dan kotak Y diisi C 2 ), menu scale atau skala adalah kotak tempat memasukkan faktor perbesaran skala, menu rotation atau perputaran adalah kotak tempat memasukkan faktor rotasi. Di akhir nilai rotasi ditambahkan huruf d yang menandakan satuan degree. 11