BAB I PENDAHULUAN. tidak langsung. Investasi langsung dilakukan dengan membeli langsung aktiva

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. ikut serta dalam kepemilikan saham suatu perusahaan. Pasar modal merupakan

JULIAH B

BAB I PENDAHULUAN. daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

AMRIH TRI RAHARJO NIM.F

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang di berbagai bidang

ANGGITIAS SEKAR KINASIH PUTRI B

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. return yang optimal melalui dividen dan capital gain. Investor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Model estimasi..., Andriyatno, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi tersebut ada suatu keuntungan (return) yang diinginkan oleh investor.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah untuk mendapatkan dana dari masyarakat yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. investor/pemilik modal. Media yang digunakan perusahaan dalam menjual

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam portofolio sering disebut dengan return. Return merupakan hasil yang

BAB I PENDAHULUAN. oleh manajer untuk menginformasikan prestasi prospek perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dana yang produktif dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal, para investor perlu melakukan kegiatan untuk menilai atas saham.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public pasti menerbitkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Pengertian Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER))

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. emiten dan tempat terjadinya kegiatan investasi. Secara konsep, investasi adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada saat ini pertumbuhan perekonomian berkembang pesat

SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN

BAB I PENDAHULUAN. akan datang dan mampu melakukan perencanaan investasi yang efektif. Investasi merupakan komitmen sejumlah dana untuk tujuan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu ataupun keluarga pasti menginginkan untuk hidup

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa mendatang. Para investor dapat membeli saham, obligasi

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tahun terakhir ini. Perkembangan pasar modal tersebut juga

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Syarat. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas. Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (laba ditahan). Dividen yang dibayarkan kepada para. pemegang saham tergantung kepada kebijakan masing-masing

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan ekspansi perusahaan, pengembangan perusahaan, penambahan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian dewasa ini, menuntut. kelangsungan hidup perusahaannya. Untuk dapat menilai kinerja perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang ingin dicapainya melalui keputusan investasi yang diambilnya.

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. kembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield)

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. yang memberikan pilihan jenis-jenis investasi serta perantara untuk berinvestasi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan berfungsi sebagai perantara (financial intermediary) antara

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Pasar Modal di Indonesia menunjukkan peningkatan emiten

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. melalui utang maupun penjualan saham di lantai bursa (Riyanto, 2002). pembiayaan pembangunan nasional (Riyanto, 2002).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tempat diperjual belikannya keuangan jangka panjang seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dimana di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi bisnis dengan berbagai cara agar investor mendapatkan keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. investasi disebut return. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS DAN TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tiga tujuan utama yaitu kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi, alangkah baiknya apabila kita tidak hanya menempatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterbitkan oleh pemerintah, publik ( autoritas ) maupun perusahaan swasta. Pasar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pemodal dengan kinerja emiten. Setiap harinya harga saham di pasar sekunder selalu

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. adalah penanaman saham. Adanya penanaman saham, perusahaan. akan menyediakan lapangan pekerjaan sehingga pendapatan perkapita

BAB I PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan non bank, pasar modal berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. diterimanya adalah informasi yang benar. Sistem perdagangan di Bursa Efek

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. saham yang meningkat menggambarkan bahwa nilai perusahaan meningkat atau

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Astra International, Tbk)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Dengan demikian semakin bertambah pula jumlah penduduk yang. menikmati penghasilan atau pendapatan yang layak saat ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara yang

BAB I PENDAHULUAN. umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul 2006: 43). Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi kedalam aktiva dapat berupa investasi langsung dan investasi tidak langsung. Investasi langsung dilakukan dengan membeli langsung aktiva keuangan dari suatu perusahaan baik melalui media perantara maupun dengan cara yang lain. Sebaliknya investasi tidak langsung dilakukan denga membeli saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan-perusahaan lain (Jogiyanto, 2000 : 7). Pasar modal sebagai sarana investasi, dapat digunakan oleh investor untuk ikut serta dalam kepemilikan saham suatu perusahaan. Pasar modal merupakan tempat perusahaan yang membutuhkan dana untuk menjual surat berharga jangka panjangnya dan tempat para investor melakukan investasi. Pasar modal ini memperjual belikan produk berupa dana yang bersifat abstrak, sedangkan dalam bentuk konkritnya, produk yang diperjual belikan di pasar modal berupa lembar surat-surat berharga di bursa efek (Tandelilin, 2001 : 25). Bursa Efek yang terbesar di Indonesia adalah Bursa Efek Jakarta (BEJ). Pemegang saham dari PT. BEJ adalah perusahaan pialang efek yang menjadi anggota PT. BEJ dan mereka inilah yang diperkenankan melakukan aktivitas perdagangan efek di Bursa Efek Jakarta. Kegiatan pengelola perdagangan efek meliputi pencatatan saham yang akan diperdagangkan, fasilitator perdagangan efek pada lantai bursa, pengorganisasian terhadap 1

perusahaan yang terdaftar, pengawasan terhadap jalannya perdagangan efek di lantai bursa, dan kegiatan lain yang berhubungan dengan analisis pasar modal dan penyebaran informasi perdagangan. Pasar modal memperdagangkan beberapa jenis sekuritas yang mempunyai tingkat resiko berbeda-beda. Saham merupakan salah satu sekuritas yang mempunyai tingkat risiko yang cukup tinggi. Risiko tinggi tercermin dari ketidak pastiak return yang akan diterima oleh investor di masa mendatang. Hal ini disebabkan risiko saham berhubungan dengan keadaankeadaan yang terjadi seperti keadaan perekonomian, politik, industri, dan keadaan perusahaan atau emiten. Kalau investor ingin memperoleh keuntungan dari suatu investasi saham, maka harus diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi return saham. Faktor-faktor tersebut bisa saja faktor dari luar maupun faktor dari dalam perusahaan itu sendiri. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor untuk melakukan investasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukan, atau bisa juga dikatakan return merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Sumber dari return terdiri dari dua komponen, yaitu yield dan capital gain (loss). Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atas pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Yield untuk investasi dalam saham ditunjukkan oleh dividen yang diterima. Sedangkan capital gain (loss) merupakan kenaikan atau penurunan harga suatu surat berharga, yang bisa memberikan keuntungan atau kerugian bagi 2

investor. Capital gain (loss) dapat pula diartikan sebagai pertambahan atau penurunan keuntungan akibat adanya perubahan harga suatu surat berharga. Apabila surat berharga mengalami kenaikan harga, maka investor akan mendapatkan tambahan keuntungan dari nilai selisih harga yang terjadi, dan sebaliknya apabila suatu surat berharga mengalami penurunan harga, maka investor akan mengalami penurunan keuntungan dari selisih harga tersebut (Tandelilin, 2001 : 48). Tidak semua investor menyukai dividen dan akan memegang saham selamanya. Investor seperti ini biasanya mementingkan capital gain daripada dividen (Jogiyanto, 2000 : 101). Sepanjang investor lebih menyukai capital gain daripada dividen, maka tidak tepat jika kita hanya memusatkan perhatian pada dividen. Untuk itu diperlukan suatu model penelitian yang lebih mudah untuk diaplikasikan, tetapi mempunyai akurasi yang dapat dipercaya oleh para investor maupun para analis. Dan sepertuinya PER dapat memenuhi hal tersebut. Banyak para pialang, praktisi dan pelaku pasar modal yang lebih menaruh perhatian terhadap Price-Earning Ratio yaitu rasio antara harga saham dengan Earning Per Share (Agus Sartono, 2001 : 86). PER mencerminkan seberapa besar investor berseedia untuk membayar harga suatu saham dibandingkan dengan labanya. PER juga diartikan sebagai indikator kepercayaan pasar terhadap prospek pertumbuhan perusahaan. Dalam penggunaan PER biasanya para praktisi akan menentukan apakah ia lebih optimistik atau pesimistik dibandingkan dengan pasar secara keseluruhan. Jika 3

ia lebih optimistik terhadap prospek pertumbuhan perusahaan, maka ia akan membeli saham dan jika sebaliknya maka ia akan menjual sahamnya. Dengan asumsi pertumbuhan pendapatan tetap untuk seluruh industri, investor akan memilih saham-saham dengan nilai PER yang lebih rendah. Akan tetapi pada situasi tertentu misalnya dengan kondisi perekonomian yang tidak stabil investor yang lebih menyukai capital gain daripada deviden, biasanya mereka adalah investor yang berani mengambil risiko, artinya mereka akan berani menanggung risiko yang tinggi bila mereka mengasumsikan akan mendapatkan keuntungan yang besar. Demikan pula dalam hal PER ini, investor yang berani menanggun risiko akan lebih memilih saham yang diperkirakan akan memiliki PER yang tinggi, karena tingginya PER kemungkinan adalah karena tingginya harga saham yang berarti terjadi capital gain. Dengan meningkatnya permintaan saham maka harga saham akan benarbenar meningkat sehingga akan terjadi capital gain yang menguntungkan bagi investor. Prospek pemasaran hasil produksi juga dapat mempengaruhi perubahan harga saham di bursa efek. Dengan meningkatnya penjualan, maka pertumbuhan laba perusahaan pun meningkat dan kesempatan untuk menghasilkan keuntungan lebih besar, sehingga investor akan tertarik untuk menanam saham. Apabila penjualan meningkat diharapkan harga saham akan mengalami peningkatan yang dapat menyebabkan terjadinya capital gain sehingga return saham akan meningkat, dan demikian pula sebaliknya. 4

Perubahan tingkat suku bunga SBI juga memberikan pengaruh terhadap perubahan harga saham. Suku bungan SBI yang tinggi akan mengakibatkan bunga kredit meningkat dan bunga deposito juga tinggi, sehingga hal ini akan membuat investor kurang tertarik untuk menanamkan modalnya pada saham, tetapi mereka akan lebih tertarik untuk menyimpan modalnya di deposito yang bebas risiko, karena memberikan keuntungan yang cukup tinggi dengan risiko yang lebih rendah dibanding dengan saham. Dengan beralihnya penyimpanan dana ke deposito, maka untuk perusahaanperusahaan yang bergerak di bidang finansial misalnya bank, hal ini justru akan memberikan keuntungan tersendiri, yaitu semakin banyak dana yang terhimpun berarti bank-bank tersebut akan semakin banyak menyalurkan kredit sehingga akan bisa meningkatkan keuntungannya. Karena meningkatnya performa perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, maka investor akan tertarik untuk menanam investasinya pada saham yang meningkat ini akan menyebabkan naiknya harga saham, dengan demikian akan terjadi capital gain yang meningkatnya return saham. Sebelumnya sudah banyak penelitian yang mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham atau return saham. Namun dari beberapa penelitian yang telah dilakukan tersebut masih terdapat beberapa perbedaan. Berdasarkan latar belakang yang telah penulis sampaikan, maka penulis tertarik untuk menyusun penelitian skripsi dengan judul Pengaruh Price-earning ratio, Volume Penjualan dan Tingkat Suku Bunga SBI 5

Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Yang Bergerak Dibidang Finansial Di Bursa Efek Jarkarta) (Periode 2000-2004). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dari Price- Earning Ratio (PER), volume penjualan, dan tingkat suku bunga SBI terhadap return saham perusahaan finansial yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. 2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari variabel Price-Earning Ratio, volume penjualan, dan tingkat suku bunga SBI terhadap return saham perusahaan finansial yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah perlu dilakukan untuk memfokuskan penelitian pada pokok permasalahan, mencegah terlalu luasnya pembahasan dan mencegah terjadinya salah interprestasi atas kesimpulan yang dihasilkan. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini hanya untuk perusahaan yang bergerak dibidang finansial (keuangan) yang terdapat di Bursa Efek Jakarta (BEJ), karena BEJ dianggap cukup mewakili kondisi pasar modal di Indonesia. 6

2. Perusahaan-perusahaan yang tidak mempunyai laba negatif atau tidak mengalami kerugian selama periode pengamatan, karena sesuai pendapat Damodar Gujarati (1996) bahwa estimasi PER tidak akan berarti apabila perusahaan mempunyai tingkat keuntungan yang negatif. 3. Jenis sekuritas yang digunakan sebagai populasi adalah saham biasa karena umumnya saham biasa merupakan saham yang terbesar. 4. Faktor-faktor lain seperti inflasi dan pajak diabaikan. D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh Price-Earning Ratio, volume penjualan, dan tingkat suku bunga SBI terhadap return saham perusahaan di Bursa Efek Jakarta. E. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pihakpihak yang membutuhkan, antara lain : 1. Investor Sebagai tambahan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi return saham sehingga dapat menjadi dasar pertimbangan dalam melakukan investasi dalam saham. 2. Analisis Pasar Modal Sebagai tambahan informasi dalam melakukan analisa dan meramalkan kinerja perusahaan dimasa mendatang. 7

3. Akademis Penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya khasanah pengetahuan dalam bidang pasar modal khususnya tentang return saham dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. F. Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, Rumusan Masalah, Pembatasan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian. Bab II Tinjauan Pustaka Dalam bab ini berisikan tentang Konsep Pasar Modal yang terdiri dari Pengertian Pasar Modal, Perkembangan Pasar Modal Indonesia,Tujuan Pasar Modal, Manfaat Pasar Modal, Instrumen Pasar Modal, Keuntungan dan Kerugian Investasi di Pasar Moda, Bursa efek, Modal Penilaian Pasar Modal, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham, Return Saham, Resiko, Price earning ratio,volume Penjualan Produk, Suku Bunga SBI dan Review Penelitin Sebelumnya. Bab III Metode Penelitian Dalam Bab ini berisikan tentang kerangka pemikiran, Ruang Lingkup Penelitia, Populasi dan Sampel Penelitian, Sumber Data, Metode Pengumpulan Data, Variabel Penelitian, Metode Analisis Data yang terdiri dari Penujian Asumsi, Pengujian Hipotesis, Uji F dan R 2 8

Bab IV Analisis Data dan Pembahasan Dalam bab ini berisikan tentang Deskripsi Data, Pengujian Hipotesis, Analisis Regresi linier Berganda, Uji t, Uji F, R 2, Pengujian Asumsi Klasik, Interprestasi Hasil Analisis Bab V Penutup Dalam Bab ini berisikan tentang kesimpulaqn dan saran-saran yang perlu untuk disampaikan baik untuk subjek peneliti maupun peneliti selanjutnya 9