Parameter Fisik Kimia Perairan Parameter Alat Kondisi Optimum Karang Literatur Kecerahan Secchi disk <50 70 meter Suhu Termometer raksa 23 0 C 40 0 C ph ph stik 7,7 8,4 Salinitas Hand refracto salinometer 32 0 / 00 35 0 / 00 Nybakken (1992) Sedimentasi Sedimen traps < 1 10 mg/cm 2 /hari Kordi (2010)
Kondisi Terumbu Karang Perairan Pasir Putih Kondisi Tutupan Karang Pantai Pasir Putih ditentukan melalui metode Line Intercept Transect (LIT). Parameter Kriteria Baku Kerusakan Terumbu Karang (dalam %) Buruk 0 24,9 Presentase Luas Rusak Sedang 25 49,99 Tutupan Karang Baik 50 74,9 Hidup Baik Baik Sekali 75 100 KepMen LH No. 04 Th. 2001
Pendataan sampel juvenil karang pada substrat: Death Coral LifeCoral Rubble Sand Pada tiap substrat, dilakukan pencuplikan sampel juvenil karang dengan panjang maksimal kurang dari 5 cm menggunakan bingkai kuadrat berukuran 1x1 meter. Juvenil karang berukuran kurang dari 5 cm difoto, diamati dan dicatat genus,,j jumlah, dan ukuran juvenil. Juvenilkarang dihitungfrekuensi, penutupan, dan Juvenil karang dihitung frekuensi, penutupan, dan kepadatan untuk penentuan tingkat rekrutmen karang.
Penutupan dan densitas juvenil karang dihitung dengan formula: Tingkat rekrutmen Total densitas juvenil karang pada kuadrat 1x1 karang meter (indiv/cm 2 ) Very low recruitment 0 2,5 Low recruitment 2,6 5 Moderate recruitment 5,1 7,5 High recruitment 7,6 10 Very high recruitment > 10 Engelhardt (2001)
Kondisi Perairan Pasir Putih Fisik Kimia Terumbu Karang Rekrutmen Karang Tingkat Rk Rekrutmen Karang Life Form Juvenil Karang Genus Juvenil Karang
Parameter fisik dan kimia lokasi Karang Mayit perairan Pasir Putih serta parameter optimum pertumbuhan karang Parameter Optimum Parameter Satuan Pengukuran Batas Batas Literatur minimum Maksimum Kecerahan meter 6,67 NA + 50 70 Suhu 0 C 27,67 23 40 Salinitas 0 / 00 33,33 32 35 ph 8 7,7 8,4 Sedimentasi mg/cm 2 /hari St. 1 0,1290 St. 2 0,1195 St. 3 0,2850 NA 1 10 Nybakken (1992) Kordi (2010) Keterangan: NA= Tidak diketahui Lokasi Karang Mayit perairan Pasir Putih memungkinkan untuk pertumbuhan terumbu karang.
Tipe terumbu karang perairan Pasir Putih termasuk dalam tipe terumbu tepi (fringing reef). Panjang reef flat diperkirakan k + 500 meter dengan lereng terumbu yang relatif landai. Persentase tutupan life form per stasiun di lokasi Karang Mayit perairan Pasir Putih Keterangan: (*) Life form karang hidup (**) Organisme selain karang Lifeform Kode STASIUN 1 Tutupan (%) Death Coral with Algae DCA 19,57 Acropora Tabulate (*) ACT 3,27 Coral Branching (*) CB 9,53 Coral Encrusting (*) CE 11,87 Coral Foliose (*) CF 0,23 Coral Massive (*) CM 9,7 Coral Submassive (*) CS 1,83 Others (**) OT 0,77 Rubble R 27,97 Sand S 9,9 Soft Coral (**) SC 0,43 Sponge (**) SP 2,87 Turf Algae (**) TA 2,07 Lifeform Kode STASIUN 2 Tutupan (%) Death Coral with Algae DCA 17,3 Acropora Branching (*) ACB 3,6 Coral Branching (*) CB 9,5 Coral Encrusting (*) CE 2,53 Coral Foliose (*) CF 0,5 Coral Massive (*) CM 8,57 Coral Submassive (*) CS 4,2 Rubble R 44,23 Sand S 8,9 Sponge (**) SP 0,67 Lifeform Kode STASIUN 3 Tutupan (%) Death Coral with Algae DCA 21,47 Death Coral DC 3,00 Coral Branching (*) CB 12,2 Coral Encrusting (*) CE 3,17 Coral Massive (*) CM 9,4 Coral Mushroom (*) CMR 0,33 Coral Submassive (*) CS 0,47 Others (**) OT 1,1 Rubble R 25,57 Sand S 18,23 Sponge (**) SP 5,07 Persentase e Tutupan Karan ng Hidup an Karang Per rsentase Tutupa Hidup ng Persentase e Tutupan Karan Hidup 34,6 28,9 25,6
Persentase tutupan life form karang hidup per stasiun di lokasi Karang Mayit perairan Pasir Putih Keterangan: ACB = Acropora Branching ACT = Acropora Tubulate CB = Coral Branching CE = Coral Encrusting CF = Coral lfoliose CM = Coral Massive CMR = Coral Mushroom CS = Coral Submassive Tutupan life form karang hidup yang ditemukan pada 3 stasiun dapat berperan sebagai indukan untuk reproduksi aseksual seperti fragmentasi atau polip bailout.
Rekrutmen Karang pada Substrat 1. Death Coral Stasiun 1 Densitas = 8, tinggi (high) Stasiun 2 Densitas = 7,4, sedang (moderate) Stasiun 3 Densitas = 10,8, sangat tinggi (very high) Stasiun Lifeform Family Genus Densitas 1 2 Coral Branching Pocilloporidae Seriatopora 0,4 Poritidae Porites 0,4 Acroporidae Montipora 0,2 Agariciidae Pavona 0,2 Coral Encrusting Faviidae Cyphastrea 0,2 Faviidae Favia 0,6 Faviidae Favites 1,2 Faviidae Montastrea 0,2 Poritidae Porites 1,8 Faviidae Favia 1,2 Coral Massive Faviidae Favites 06 0,6 Oculinidae Galaxea 0,2 Coral Mushroom Fungiidae Fungia 0,2 Musiidae Lobophyllia 0,4 Coral Submassive Pectiniidae Pectinia 0,2 Jumlah 8 Poritidae Porites 0,2 Coral Branching Merulinidae Hydnophora 0,6 Coral Encrusting Coral Foliose Coral Massive Coral Mushroom Acroporidae Montipora 0,2 Faviidae Echinopora 0,2 Poritidae Porites 2,6 Unknown 1 Genus 1 0,2 Acroporidae Montipora 0,2 Musiidae Lobophyllia 0,2 Fungiidae Cycloseris 0,6 Fungiidae Fungia 2,2 Fungiidae Heliofungia 0,2 Tingkat Rekrutmen High Moderate Rentang Nilai Tingkat Rekrutmen 74 7,4 10,8 Moderate Very High 3 Jumlah 7,4 Acropora Branching Acroporidae Acropora 0,2 Acroporidae Montipora 0,2 Coral Branching Poritidae Porites 3,2 Faviidae Goniastrea 0,2 Faviidae Favia 0,2 Coral Encrusting Faviidae Favites 0,8 Poritidae Porites 2,8 Agariciidae Pavona 0,2 Coral Foliose Acroporidae Montipora 0,2 Faviidae Diploastrea 0,2 Faviidae Favia 0,2 Faviidae Favites 0,6 Coral Massive Faviidae Goniastrea 0,4 Faviidae Oullophyllia 0,2 Very High Merulinidae Merulina 0,2 Musiidae Lobophyllia 0,2 Coral Mushroom Fungiidae Cycloseris 0,2 Fungiidae Fungia 0,6 Jumlah 10,8
Life form juvenil karang pada rekrutmen di substrat death coral Life form encrusting memiliki densitas tertinggi ti idi semua stasiun.