MENINGKATKAN AKTIVITAS BERPIKIR DAN BERDISKUSI SISWA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan perkembangan yang dialami oleh seseorang menuju kearah

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE pada PEMBELAJARAN MATEMATIKA di KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 PADANG PANJANG

II. KERANGKA TEORITIS. kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMPN 3 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA

BAB II KAJIAN TEORI. aktivitas untuk mencapai kemanfaatan secara optimal. yang bervariasi yang lebih banyak melibatkan peserta didik.

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) efektif untuk kelompok kecil. Model ini menunjukkan efektivitas untuk berpikir

Edumatica Volume 04 Nomor 01, April 2014 ISSN:

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk menggolongkan atau mengklasifikasikan sekumpulan objek yang biasanya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DENGAN MENGGUNAKAN LKS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LUBUK SIKAPING

TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran matematika. Dengan pemahaman, siswa dapat lebih mengerti akan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DAN TEKNIK KNOW WANT LEARNED HOW

II. TINJAUAN PUSTAKA. juga mengalami sehingga akan menyebabkan proses perubahan tingkah laku pada

TINJAUAN PUSTAKA. sepenuhnya dapat dijelaskan. Pada makna yang lebih kompleks pembelajaran. siswanya dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA ADABIAH PADANG

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut. Sehubungan dengan pengertian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Dedi Kurniawan ABSTRAK

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Septi Wuri Handayani 12-20

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING CELL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 PADANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. terjadi dalam diri seseorang dan interaksi dengan lingkungannya. Hal ini sesuai

PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angkaangka,

TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Komunikasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. berfikir kompleks dan abstrak. Di sisi lain guru berupaya memperjelas dan. disajikan dengan strategi yang menarik bagi siswa.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI IMPLEMENTASI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia efektivitas berasal dari kata efektif yang

BAB II KAJIAN TEORI. Sesuai yang dikatakan Slameto bahwa belajar ialah suatu proses atau

PENERAPAN MOTODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR SQUARE

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE (TPS)

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran matematika dan salah satu tujuan dari materi yang

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi siswa dalam kegiatan pengajaran. Pendidikan

PENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 6 PADANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

I. PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan sehari-hari yang mendukung kemajuan ilmu pengetahuan

PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-1 SMP NEGERI 5 PENAJAM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DAN AKTIVITAS

II. TINJAUAN PUSTAKA. berarti mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu kata efektif juga dapat

I. PENDAHULUAN. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, mempunyai peranan yang sangat

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DI KELAS IV SDN 27 PALALUAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

IMPLEMENTASI CTL DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat,

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses aktualisasi peserta didik melalui berbagai

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. hidup manusia sebagai makhluk sosial. Pembelajaran kooperatif merupakan. semua mencapai hasil belajar yang tinggi.

Nola Despita Sari*), Zulfitri Aima**), Mulia Suryani**).

Kata kunci : Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), motivasi dan prestasi belajar

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP KARTIKA 1-7 PADANG.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS V SDN 038/XI SUNGAI PENUH PROVINSI JAMBI

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TPS PADA POKOK BAHASAN RELASI DAN FUNGSI

Kata kunci : Model Pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS), Aktivitas, dan Hasil Belajar Siswa ABSTRACT

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH WANKAT

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. variabel A, kita mengatakan arah variabel itu dari A ke B bukan dari B ke A.

Oleh : Winarti Guru SMK Negeri 1 Ngawi. Kata Kunci : Cooperative learning, Think-Pair-Share, Aktifitas, Prestasi.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPRERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Nurmasari Tambunan, Mulyati, Febri Yanti. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

KAJIAN PUSTAKA. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa melakukan aktivitas. Pengajaran yang

Jurnal Forum Didaktik Vol 1 No 2 Edisi September 2017 ISSN

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Model Pembelajaran Koperatif Tipe Listening Team dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ekologi Hewan

Vol. 3 No. 1 (2014) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 1 Hal Nicke Yulanda 1), Mukhni 2), Ahmad Fauzan 3) Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK ROUND ROBIN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTsN MODEL PADANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. solusi dari masalah tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Alhadad (2010: 34)

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE MEANS-ENDS ANALYSIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 12 PADANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif saat ini banyak diterapkan oleh guru dalam

Transkripsi:

MENINGKATKAN AKTIVITAS BERPIKIR DAN BERDISKUSI SISWA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE Dhastia Nurmawla Zuna Arnis. N 1), Suherman 2), dan Nonong Amalita 3) 1) FMIPA UNP, email: dhastyanurmawla@ymail.com 2,3) Staf Pengajar Jurusan Matematika FMIPA UNP Abstract Learning is related with activity to get knowledge. Many activities can be done by students in learning, students activities are not only listening, taking note, and doing the exercise. However not all activities that students do is not positive activity that can increase students understanding about the learning matter. That s why this study was conducted to observe students activity development in class X SMAN 1 Pasaman during the implementation of cooperative learning model type Think Pair Share. The study chosen is descriptive study to describe students activity. Based on the observation we can conclude that the students activity is increase during the implementation of cooperative learning model type Think Pair Share, especially students activity in thinking and discussing in pair. Keysword : cooperative learning, think pair share, aktivitas PENDAHULUAN Pembelajaran matematika tingkat menengah bertujuan agar siswa mampu memahami konsep matematika, menggunakan penalaran, memecahkan masalah, mengkomunikasikan gagasan serta mempunyai sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Mengacu pada kelima tujuan tersebut, maka dalam pembelajaran guru harus menciptakan pembelajaran yang dapat memicu siswa mengembangkan kelima aspek dalam tujuan tersebut. Belajar merupakan proses aktif untuk membangun pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki, jadi belajar tidak hanya menghafal pengetahuan. Oleh karena itu, aktivitas sangat diperlukan dalam pembelajaran agar hasil belajar siswa dapat mengalami peningkatan. Dalam pembelajaran ditekankan adanya aktivitas siswa baik secara fisik, mental, intelektual, maupun emosional. Prinsip belajar pada dasarnya adalah aktivitas, sebagaimana ditekankan oleh Sardiman A.M (2004:98) bahwa: Setiap orang yang belajar harus aktif, tanpa aktivitas maka proses belajar tidak mungkin terjadi. Berdasarkan aktivitas tersebut, aktivitas merupakan hal yang penting dalam belajar matematika. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMAN 1 Pasaman, terlihat bahwa pelaksanaan pembelajaran sebenarnya sudah baik, interaksi antara guru dan siswa, maupun siswa dengan siswa sudah terlihat. Namun interaksi siswa dengan siswa masih perlu diawasi, keantusiasan siswa untuk dapat menyelesaikan soal membuat mereka sering berjalan-jalan ke tempat siswa lainnya untuk melihat penyelesaian soal, sehingga jika tidak diawasi interaksi siswa dapat mengganggu pembelajaran. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa untuk dapat beraktivitas sehingga membantu siswa dalam memahami konsep matematika, 45

dimana siswa tidak hanya sekedar mengingat dan menghafal konsep yang dipelajari melainkan benar-benar memahami dan memaknai konsep tersebut. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu siswa belajar secara lebih bermakna adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang terstruktur dan sistematis, dimana kelompokkelompok kecil bekerja sama untuk mencapai tujuan secara bersama-sama. Pembelajaran kooperatif berbeda dengan pembelajaran kelompok bisaa, ada unsur- unsur dasar yang membedakannya dengan pembelajaran kelompok bisaa. Roger dan David Jhonson (Anita,2010:31) menyatakan Tidak semua pembelajaran berkelompok disebut pembelajaran kooperatif. Setidaknya ada lima unsur model pembelajaran kooperatif yang harus diterapkan yaitu: saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antar anggota, dan evaluasi kelompok. Menurut unsur-unsur di atas pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang anggotanya saling membantu satu sama lainnya. Setiap anggota kelompok dituntut untuk memiliki rasa ketergantungan positif dengan anggota lainnya, memiliki rasa tanggung jawab dan saling berkomunikasi antar anggota kelompok. Selain itu, dalam pembelajaran kooperatif siswa dituntut untuk bisa memberikan pendapat, ide, dan menghargai pendapat orang lain.untuk memaksimalkan manfaat pembelajaran kooperatif, sebaiknya keanggotaan kelompok heterogen artinya anggota terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan akademik yang berbeda. Siswa bekerjasama dalam kelompoknya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terkait dengan materi pelajaran. Menurut Muslimin dkk, (2000:10) model pembelajaran kooperatif terdiri dari enam fase. Fase-1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. Guru berperan menyampaikan semua tujuan yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. Fase-2 Menyajikan informasi Guru berperan menyajikan informasi pada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan. Fase-3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar Guru berperan menjelaskan pada siswa bagaimana cara membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. Fase-4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru berperan membimbing kelompokkelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka. Fase-5 Evaluasi Guru berperan mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok telah mempresentasikan hasil kerjanya. Fase-6 Memberi penghargaan Guru berperan mencari cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok. Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah tipe Think Pair Share. Menurut Anita (2010:57) Think Pair Share dikembangkan oleh Spencer Kagan sebagai struktur kegiatan pembelajaran cooperative learning. Model pembelajaran tipe Think Pair Share ini dapat memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerjasama dengan orang lain. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (Muslimin dkk, 2000:26) adalah sebagai berikut: a. Tahap 1 : Thinking (berpikir) Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran, kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri untuk beberapa saat. b. Tahap 2 : Pairing (berpasangan) 46

Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa yang lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama.interaksi pada tahap ini diharapkan dapat berbagi jawaban jika telah diajukan suatu pertanyaan atau berbagi ide jika suatu persoalan khusus telah diidentifikasi. Biasanya guru member waktu 4-5 menit. c. Tahap 3 : Sharing (berbagi) Pada tahap akhir, guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan. Ini efektif dilakukan pasangan demi pasangan dan dilanjutkan sampai sekitar seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan. Selama kegiatan tersebut guru memantau kerja kelompok kecil untuk memastikan kegiatan berlangsung dengan lancar. Selanjutnya guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar. Langkah-langkah penerapan Think Pair Share pada penelitian yang diterapkan adalah sebagai berikut: a. Guru mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar. Siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari dua orang (berpasangan). Pembentukan kelompok ini didasarkan pada jenis kelamin dan kemampuan akademik. b. Guru menyajikan informasi (materi pelajaran) pada siswa. c. Guru membagikan lembar soal kepada masing-masing siswa. d. Siswa mengerjakan lembar soal yang diberikan secara individu (Think). e. Siswa berpasangan dengan pasangan yang telah ditentukan untuk mendiskusikan lembar soal yang telah diberikan (Pair). f. Salah satu kelompok mempresentasikan pekerjaannya di depan kelas (Share). g. Guru mengevaluasi presentasi siswa dan memberi umpan balik hasil kerja siswa. Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aktivitas kelas X SMAN 1 Pasaman selama diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. Selama pembelajaran siswa tidak hanya dituntut untuk mengetahui tetapi siswa juga dituntut untuk beraktivitas yang dapat meningkatkan pemahaman terhadap suatu materi pelajaran. Ada beberapa aktivitas yang diamati dalam pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share diantaranya aktivitas berpikir dan berdiskusi dengan pasangannya. METODE Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, yaitu untuk mendiskripsikan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika selama diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Pasaman yang terdaftar pada semester Januari-Juni tahun pelajaran 2011/2012. Sampel penelitian ini berjumlah 40 orang yaitu siswa kelas X4. Prosedur penelitian yang digunakan yakni, (1) Tahap persiapan. Pada tahap persiapan, peneliti mengurus izin observasi, menentukan jadwal kegiatan penelitian yakni tanggal 7 Mei - 7 Juni 2012, menentukan materi yang digunakan yaitu materi dimensi tiga dengan subpokok bahasan kedudukan titik, bidang, dan garis dalam ruang dan jarak pada bangun ruang selanjutnya mempersiapkan RPP dan Lembar Soal dan terakhir membagi siswa menjadi beberapa kelompok. (2) Tahap pelaksanaan, tahap pelaksanaan ini yakni menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share pada kelas sampel. (3) Tahap akhir. Pada tahap akhir akan dideskripsikan hasil berdasarkan lembar observasi. Lembar observasi diisi setiap pertemuan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi. Lembar observasi terlebih 47

dahulu divalidasi guna melihat apa-apa saja aktivitas yang diteliti. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan rumus yang dikemukakan oleh Sudjana (1992:130), yaitu: Keterangan: P = persentase aktivitas F = frekuensi aktivitas N = jumlah siswa Analisis data ini dilakukan untuk perkembangan atau peningkatan aktivitas siswa selama diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari lembar observasi terlihat pada pertemuan pertama belum semua siswa mau untuk mengerjakan soal secara individu, siswa yang mengerjakan soal secara individu hanya sekitar 42,5%, kemudian terus meningkat hingga pertemuan terakhir menjadi 82,5%. Untuk aktivitas berdiskusi dengan pasagannya, dari pertemuan pertama sudah terlihat bagus yaitu sekitar 75% dan terus meningkat menjadi 100% pada pertemuan terakhir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2. Pada saat Think (berpikir) ditandai dengan siswa mengerjakan soal secara individu, pada awalnya belum semua siswa menuangkan idenya atas penyelesaian soal secara individu terlebih dahulu. Hal ini disebabkan siswa tidak merasa yakin atas jawaban yang sedang difikirkannya ataupun dikarenakan siswa tidak mengerti konsep yang telah dipelajari. Sehingga siswa lebih senang menunggu pekerjaan pasangannya. Namun karena selalu diawasi dan dibimbing oleh guru, aktivitas ini mengalami peningkatan hingga pertemuan keempat seiring berbedanya tingkat kesulitan materi yang dipelajari. Pada saat Pair umumnya siswa sudah aktif berdiskusi dengan pasangannya dilihat dari awal pertemuan, dan terus meningkat hingga pertemuan akhir. Hal ini menunjukkan bahwa diskusi secara berpasangan dapat meningkatkan minat siswa dalam menyelesaikan suatu masalah. Pada pertemuan terakhir tidak ada lagi siswa yang bekerja sendiri-sendiri, artinya semua siswa sudah mampu berbagi atau bertukar pikiran dengan temannya. KESIMPULAN 48

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terlihat bahwa siswa mengerjakan soal secara individu dan aktivitas siswa berdiskusi dengan pasangannya sudah terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari persentase yang ditunjukkan yaitu sudah 100% siswa mampu untuk bertukar pikiran atau berdiskusi dengan pasangannya. Jadi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share sudah meningkatkan aktivitas belajar siswa khususnya aktivitas mengerjakan soal secara individu dan aktivitas berdiskusi dengan pasangannya. Selanjutnya, dari penelitian yang telah dilakukan ini Peneliti menyarankan beberapa hal baik itu pada guru matematika maupun peneliti lanjutan, diantaranya: guru bidang studi matematika diharapkan dapat menjadikan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share sebagai alternatif untuk meningkatkan aktivitas siswa. Guru atau peneliti selanjutnya harus memahami betul dan mengenal langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share agar pembelajaran efektif dan optimal. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara. Asmar, Ali.2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika berbasis kontruktivisme untuk Siswa Kelas V SD di kota Padang Panjang. Disertasi. PPs-UNP. Depdiknas.2006.Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Lie, Anita.2010.Cooperative Learning. Jakarta: GramediaWidiasarana Indonesia. Muliyardi. 2003. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Padang: FMIPA UNP. Muslimin, Ibrahim.dkk.2000. Pembelajaran Kooperatif. UNESA:University Press Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo. Sudjana, Nana.1992.Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar.Bandung: Ramadja Rosdakarya. Suherman, Erman dkk.2003. Common Text Book Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA Universitas Pendidikan Indonesia. Suryabrata, Sumadi. 2004. Metodologi penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Trianto.2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana. 49