.tlenimbang : a. bahwa pengelolaan sumbangan Peran Serta Masyarakat oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 32.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (APBS)

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DRAFT PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

Pembiayaan Pendidikan Perspektif PP 48 Tahun 2008 dengan Perpres 87 Tahun Bahan Kajian

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PROGRAM BANJAR CERDAS JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 48.A 2012 SERI : E A BEKPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 48.A TAHUN 2012 TENTANG

SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 18 TAHUN 2014

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 737 TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS

KOMPILASI POIN-POIN PENTING ATURAN TENTANG PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG. Nomor 9 Tahun 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA PENDIDIKAN AKADEMI KEPERAWATAN (AKPER) KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG BEASISWA SISWA DAN MAHASISWA BERPRESTASI DARI KELUARGA TIDAK MAMPU

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAERAH DAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG SUBSIDI BIAYA PENDIDIKAN PADA TK, SD, SMP, SMA DAN SMK NEGERI DI KABUPATEN JEMBRANA

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

SALINAN BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 23 TAHUN No. 23, 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

#5- Mengingat : 1. :a.. Tahun 2OO3 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 430U;

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN UNTUK RAKYAT

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 98 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN CILACAP dan BUPATI CILACAP MEMUTUSKAN :

BUPATI PONOROGO PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PARTISIPASI PIHAK KETIGA DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 11 TAHUN 2016

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2017

BUPATI SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 17 TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR : 6 TAHUN 2004 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 2003

WALI KOTA DEPOK PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

Indonesia T a h u n Nomor 5, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia N o m o r 4355);

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2017

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG SUMBANGAN PIHAK KETIGA KEPADA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2013, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setela

WALIKOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2006 NOMOR : 9 SERI : E.6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X9 TAHUN 2016 TENTANG

WALI KOTA BANDUNG, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 2 TAHUN 2010 SERI : E NOMOR : 2

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENERIMAAN SUMBANGAN PIHAK KETIGA KEPADA DAERAH

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 35 TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 14 TAHUN 2008 SERI A PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 14 TAHUN 2008 TENTANG

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN DEMAK NOMOR 422.1/ 1378 / 2017

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 22

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN. NOMOR : 6 Tahun 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 41 Tahun 2014 Seri E Nomor 32 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

BUPATI CIAMIS. PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 27 Tahun 2013 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG SUMBANGAN PIHAK KETIGA KEPADA PEMERINTAH DAERAH

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Le

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI KABUPATEN BANYUWANGI

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI DINAS PENDIDIKAN Jl. KH. Agus Salim No. 05 Telp. 0333424680 Fax. 0333429080 http ://pendid ikan. banyuwang ikab.oo. id email : dispendik@banvuwanqikab.go.id BANYUWANGI. JAWA TIiIIUR KEPUTUSAITI KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUWANGI NOiiOR : 4211 3617 1429.10112015 TENTANG PEDOI,IAN TATA CARA PEROLEHAN DAN PENGELOL/MN SUMBANGAN PENDIDIKAN PADA SATUAN PENDIDIKAN i'elalui PERAN SERTA MASYARAKAT DENGAN RAHiiAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUWANGI.tlenimbang : a. bahwa pengelolaan sumbangan Peran Serta Masyarakat oleh satuan pendidikan didasarkan pada Rencana Pendapatan dan Belania Sekolah (RAPBS) dan/atau Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS) yang mengacu standar nasional pendidikan; bahwa dalam rangka mewujudkan akuntabilitas sumbangan sebagaimana dimaksud ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan perlu disusun pedoman Tata Cara Perolehan dan Pengelolaan Sumbangan oleh pengelolaan Satuan Pendidikan; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b perlu ditetapkan tata cara pengelolaan sumbangan peran serta masyarakat pada satuan pendidikan melalui Keputusan Kepala Dinas Pendidikan. tlengingat : 1. 2. 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2011 Nomor 82, tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 5234); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesiatahun 201! Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 5587); Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik lndonesia

7. 8. Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a86a); Peraturan Pemerintiah Nomor 17 Tahun 2410 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 5105); Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan; Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwuwangi Nomor 5 Tahun 2011 tentang Sistem Penyelenggaraan Pendidikan; Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2012 tentang Pungutan dan Sumbangan Biaya Pendidikan Pada Satuan Pendidikan Dasar; dan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 15 Tahun 2013 tanggal 2 Mei2013 tentang Program Banyuwangi Cerdas. {Uenetapkan Pertama Kedua KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUWANGI TENTANG PEDOiIIAN TATA CARA PEROLEHAN DAN PENGELOLAAN SUMBANGAN PEI{DIDIKAI{ PADA SATUAT{ PENDIDIKAN MELALUI PERAITI SERTA iiasyarakat Pedoman Tata Cara Perolehan Dan Pengelolaan Sumbangan Pendidikan Pada Satuan Pendidikan Melalui Peran Serta Masyarakat sebagaimana tersebut dalam Lampiran Keputusan ini merupakan suatu acuan bagi Satuan Pendidikan dalam melaksanakan Pengelolaan Dana,ffi_ *fi, Tembusan disampaikan kepada : Yth. 1. Bupati Banyuwangi 2. lnspektur Kabupaten Banyuwangi 3. Kepala BKD Kabupaten Banyuwangi NIP. 1 Muda 197907 1 001

Lampiran Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Nomor :4211 3617 1429.10112015 Tanqoal : 17 September2015 PEDOII'IAN TATA CARA PEROLEHAN DAN PENGELOLAAN SUMBANGAN PENDIDIKAN PADA SATUAN PENDIDIKAN IIELALUI PERAN SERTA TIiASYARAKAT A. PENDAHULUAN. Dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan dan operasional pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, serta tenrujudnya pemerataan keserp"fn belajar bagi semua siswa usia wajib belajar, dalam hal ini biaya operasional pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat dibutuhkan dalam mewuiudkan keberhasilan pelaksanaan pendidikan di tingkat satuan pendidikan. Namun dalam pelaksanaannya, dana bantuan operasional pendidikan dariapbd dan APBN belum mampu memenuhi. semua kebutuhan operasional pendidikan. Oleh karena itu peran serta dari masyarakat, khususnya wali murid berupa sumbangan dana pendidikan merupakan salah satu solusi dalam memenuhi kekurangan biaya operasional pendidikan dimaksud. Sehubungan dengan hal tersebut, dan sesuai dengan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 15 Tahun 2013 tanggal 2 Mei 2013 tentang Program Banyuwangi Cerdas. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi perlu menetapkan pedoman Tata Cara Perolehan Dan Pengelolaan Sumbangan Pendidikan Oleh Pengelolaan Satuan Pendidikan, yang akan dijadikan acuan bagi Satuan Pendidikan dalam melaksanakan kegiatan Perolehan Dan Pengelolaan Sumbangan Pendidikan. B. MAKbUD DAN TUJUAN 1. Tata Cara Pengelolaan sumbangan pendidikan pada satuan pendidikan melalui peran serta masyarakat dimaksudkan untuk memenuhi tanggungjawab satuan pendidikan kepada masyarakat; 2. Tata Cara Pengelolaan sumbangan pendidikan pada satuan pendidikan bertujuan agar satuan pendidikan: a. memperoleh sumbangan pendidikan sesuai mekanisme yang berlaku; dan b. melakukan pengelolaan sumbangan pendidikan sesuai ketentuan yang berlaku.

C, PENGERTIAN UI'IUIII 1. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. 2. Bupati ialah Bupati Banyuwangi. 3. Dinas adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi. 4. Kepala Dinas ialah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi. 5. Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. 6. Komite Sekolah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang tuaarali peserta didik, komunitas sekolah serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan. 7. Pendanaan pendidikan adalah penyediaan sumber daya keuangan yang diperlukan untuk penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan.,8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS) adalah rincian anggaran. pendapatan dan belanja sekolah dalam bentuk uang yang akan dikelola oleh satuan pendidikan dalam suatu periode tertentu. 9. Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah yang selanjutnya disingkat Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS) adalah Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). 10. Belanja sekolah adalah keseluruhan pengeluaran kas sekolah yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan sekolah. 1 1. Penerimaan sekolah adalah uang yang masuk ke kas sekolah. '12. Pengeluaran sekolah adalah uang yang keluar dari kas sekolah. 13. Sumbangan adalah penerimaan biaya pendidikan baik berupa uang, barang, dan/atau jasa pada satuan pendidikan yang berasal dari peserta didik atau orang tuaallali peserta didik dan/atau masyarakat secara langsung maupun tidak langsung, tidak memaksa, tidak menjadikan persyaratan layanan pendidikan peserta didik, dan tidak ditentukan oleh satuan pendidikan. 14. Pungutan adalah penerimaan biaya pendidikan baik berupa uang, barang dan/ataujasa pada satuan pendidikan yang berasal dari peserta didik atau orang tuaarati secara langsung yang bersifat wajib, mengikat, menjadi pesyaratan layanan pendidikan serta jumlah dan jangka waktu pemungutannya ditentukan oleh satuan pendidikan

15. Pengelolaan sumbangan adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggung jawaban dan pengawasan keuangan sekolah. D. TATA GARA PENGELOLAAN SUilBANGAN PENDIDIKAN 1. Pengelolaan Sumbangan Pendidikan a. Pengelolaan sumbangan pendidikan menjadi tanggung jawab satuan pendidikan, pemerintah dan/atau masyarakat peduli pendidikan. b. Sumbangan pendidikan dilaksanakan dalam rangka: 1). mememenuhi kekurangan pendanaansatuan pendidikan yang berasal dari pemerintah dalam memenuhistandar nasional pendidikan; 2). mendanai program satuan pendidikan untuk pengembangankeunggulan lokal sertapembinaan dan pengembangan mutu pendidikan melebihi standar nasional pendidikan. c. Pengelolaan sumbangan pendidikan sebagaimana dimaksud huruf b dilaksanakan berdasarkan prinsip: 1) perolehannya dilaksanakan setelah calon peserta didik sah menjadi warga satuan pendidikan dan melaluiorang tualwali peserta didik; 2) dalam pembayarannya tidak melibatkan peserta didik kecuali untuk kepentingan sosial; 3) dalam rangka pemenuhan kekurangan APBS yang bercumber dari dana pemerintah; 4) keadilan berdasarkan kemampuan sosial ekonomi orang tua atau wali peserta didik; 5) ramah sosialekonomiorang tuaaralipeserta didik kurang mampu; '6) perolehan sumbangan pendidikan melalui mekanisme pertemuan satuan pendidikan, orang tuaalrali peserta didik, dan komite satuan pendidikan bukan orang per orang; 7) pertemuan orang per orang sebagaimana dimaksud huruf e dapat dilaksanakan atas dasar inisiatif orang tuaarali peserta didak untuk menawad<an sumbangan pendidikan secara sukarela; 8) tidak berkait dengan percyaratan akademik untuk penerimaan peserta didik, penilaian hasil belajar, '" dan/atau kelulusan peserta didik pada satuan pendidikan.

Pemenuhan Sumbangan Belajar Tunggal a. Sumbangan pendidikan berlaku sistem Sumbangan Belajar Tunggal (UBT) untuk pendanaan seluruh kegiatan anggaran satuan pendidikan setiap peserta didik. b. Satuan pendidikan dan komite satuan pendidikan berkewajiban menganalisis dan mengklasifikasikan latar belakang sosial ekonomi orang tua/wali peserta didik. c. Terhadap orang tuaauali peserta didik tidak mampu, satuan pendidikan berkewajiban: 1) menerbitkan Kartu Banyuwangi Belajar melalui Dinas Pendidikan; 2) mencarikan subsidi silang dari orang tuaalrlali peserta didik pengampu sesuai kemampuan untuk pemenuhan SBT; 3) mencarikan orang tuaarali peserta didik asuh; 4) masyarakat penyelenggara pendidikan; 5) mencarikan donatur peduli pendidikan; 6) tanggungjawab sosial perusahaan; 7) bantuan lain yang tidak mengikat; dan 8) Pemenuhan SBT sebagaimana dimaksud huruf c angka 2) dan 3) dilaksanakan dalam pertemuan tersendiri orang tualwali peserta didik pengampu/pengasuh, donatur peduli pendidikan, satuan pendidikan, dan komite sekolah. Penyusunan RAPBS dan RKAS a. Penyusunan RAPBS dan RKAS dilaksanakan Kepala Satuan Pendidikan bercama dengan komite sekolah; b. Kepala Satuan Pendidikan bersama dengan komite sekolah mengkaji dan ' menghitung besaran defisit APBS berdasarkan pasal anggaran; c. Kepala Satuan pendidikan dan komite sekolah merencanakam penggalangan sumbangan pendidikan melalui peran serta masyarakat; d. Penggalangan sumbangan pendidikan penenuhan defisit pasal anggaran pengembangan keunggulan lokal serta pembinaan dan pengembangan mutu pendidikan; e. Penggalangan sumbangan pendidikan sebagaimana dimaksud huruf d paling cepat bulan Agustus tahun berjalan;. f. Penggalangan sumbangan pendidikan pemenuhan defisit pasal anggaran investasi satuan pendidikan dilaksanakan melalui mekanisme usulan

musyawarah perencanaan pembangunan desa, kecamatan, SKPD, atau kabupaten atau berdasarkan analisis Dinas Pendidikan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan Badan Keuangan dan Aset Daerah; g. Dalam hal defisit anggaran sebagaimana dimaksud huruf f tidak terpenuhi pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau Anggaran Pendapatan dan Beanja Nasional (APBN), penggalangannya dilaksanakan melalui pertemuan orang tuaiaali peserta didik, kepala satuan pendidikan, dan komite sekolah tahun berikutnya; h. Usulan pengesahan RAPBS oleh kepala SKPD bidang pendidikan selambatlambatnya bulan Januari tahun berjalan; i. Pengesahan RAPBS oleh Kepala SKPD bidang pendidikan sebagaimana dimaksud huruf h selambat-lambatnya bulan Meitahun berjalan. 4. Struktur Pengelolaaan Struktur Pengelolaan sumbangan pendidikan orang tuaarali peserta didik dalam satuan pendidikan terdiri dari: a. Komite sekolah; b. Kepala satuan pendidikan; c. Bendahara satuan pendidikan. 5. Penanggung Jawab a. Kepala Satuan pendidikan adalah penanggung jawab pengelolaan sumbangan peran serta masyarakat dalam satuan pendidikan. b. Kepala satuan pendidikan dalam melaksanakan tanggung jawab pengelolaan dana peran serta masyarakat dalam satuan pendidikan wajib menunjuk. seorang bendahara yang berasal dari tenaga kependidikan atau pendidik untuk melaksanakan fungsi perbendaharaan. 6. Pengelolaan a. Pengelolaan Penerimaan dan pencatatan barang yang bersumber dari sumbangan pendidikan peran serta masyarakat dalam satuan pendidikan dicatat oleh bendahara barang satuan pendidikan dan dilaporkan pada pengguna barang yang selanjutnya ditetapkan dalam neraca daerah. b. Satuan pendidikan wajib melaksanakan pengelolaan sumbangan pendidikan peran serta masyarakat dengan transparan berdasarkan Asas-Asas Pemerintahan Umum yang Baik (AAUB).

7. Penatausahaan a. Komite sekolah dan bendahara satuan pendidikan wajib menyelenggarakan penatausahaan terhadap pengelolaan sumbangan pendidikan orang tuaarali peserta didik sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Komite sekolah dan kepala satuan pendidikan setiap tiga bulan mengadakan pertemuan untuk mengevaluasi daya serap pendapatan dan daya serap belanja sumbangan pendidikan. c. Penatausahaan pengelolaan sumbangan pendidikan dilaksanakan sesuai ketentuan penatausahaan keuangan yang berlaku. 8. Perubahan Percncanaan Kegiatan dan Anggaran Satuan Pendidikan a. Satuan pendidikan dapat melakukan perubahan anggaran keuangan (PAK) terhadap RKAS paling banyak 1 (satu) kali selama dalam satu tahun ' pelajaran. b. Perubahan sebagaimana dimaksud huruf a menyesuaikan dengan pendapatan sumbangan pendidikan yang tersedia. c. Perubahan anggaran keuangan sebagaimana dimaksud huruf a disahkan oleh Kepala SKPD. 9. Pelaporan a. Kepala satuan pendidikan wajib menyusun laporan realisasi pengelolaan dan penyelenggaraan sumbangan pendidikan. b. Laporan sumbangan pendidikan disampaikan kepada Bendahara Umum Daerah melalui Kepala SKPD bidang pendidikan. 10. Pehgawasan Pengawasan pengelolaan sumbangan pendidikan dilaksanakan secara internal dan eksternal: a. Pengawasan internal dilaksanakan oleh kepala dinas pendidikan sesuai kewenangan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. b. Pengawasan eksternal dilaksanakan oleh Aparat Pengawas lnternal Pemerintah (APIP). Kepala satuan pendidikan dan komite sekolah wajib mendukung terselenggaranya program wajib belajar 12 (dua belas) tahun dengan ketentuan:

a. b. c. Anak yang berusia 7 (tuiuh) tahun wajib mengikuti program wajib belajar. Anak yang berusia 6 (enam) tahun dapat mengikuti program waiib belajar. Program wajib belajar dilaksanakan paling rendah sampai dengan jenjang pendidikan menengah atas. Kepala satuan pendidikan dan/atau komite sekolah melaporkan kepada Bupati, melalui kepala dinas, bagi orang tuaarali peserta didik yang tidak mengindahkan program wajib belajar sebagaimana dimaksud untuk mendapatkan sanksi teguran dan pembinaan aparat pemerintah yang benrenang. E. SANKSI Pihak yang melanggar ketentuan keputusan ini mendapatkan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. F. BIAYA Segala biaya yang timbuldalam akibat pelaksanaan Pengelolaan Sumbangan Pendidikan dibebankan kepada anggaran Satuan Pendidikan masing-masing. G. LAIIII.LAIN Masukan dan saran penyempurnaan terhadap Pedoman Tata Cara Perolehan dan Pengelolaan Sumbangan Pendidikan Pada Satuan Pendidikan Melalui Peran Serta Masyarakat, dapat disampaikan kepada Dinas Pendidikan. 197907 1 001