BAB I PENDAHULUAN. dan saling tolong menolong antara yang satu dengan yang lainnya. Sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ini, karena manusia diberi kelebihan akal untuk berpikir dan menjalankan

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

adalah suatu transaksi yang sering terjadi saat masyarakat membutuhkan adalah penjual mencari seorang pembeli melalui jasa makelar.

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama universal yang mempunyai sekumpulan aturan dan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB I PENDAHULUAN. terjadi antara pihak principal atau kontraktor dan pihak obligee atau pemilik

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidupnya, hal tersebut sangat wajar mengingat mereka

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB I PENDAHULUAN. Harta merupakan salah satu amanah yang diberikan Allah kepada

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB I PENDAHULUAN. dengan sistem perekonomian global. Khususnya dalam perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. lain, agar mereka saling tolong menolong dan saling tukar menukar kebutuhan,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB I PENDAHULUAN. antara orang lain agar mereka saling tolong-menolong dan tukar-menukar

JUAL BELI TANAMAN HIAS MENURUT TINJAUAN HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Toko Eny s Green Desa Kadireso Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE (HP) SERVIS YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMILIKNYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV ANALISIS SEWA MENYEWA TAMBAK YANG DIALIHKAN SEBELUM JATUH TEMPO MENURUT HUKUM ISLAM. A. Analisis Terhadap Akad Sewa Menyewa Tambak

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

A. Analisis Praktek Jual Beli Mahar Benda Pusaka di Majelis Ta lim Al-Hidayah

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia. Islam merupakan agama yang bersifat komprehensif dan

BAB IV ANALISIS TERHADAP HUKUM JUAL BELI CABE TANPA KESEPAKATAN HARGA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB I PENDAHULUAN. manusia adalah perubahan. Sekedar contoh, dalam sejarah manusia telah terjadi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN HARGA DARI HARGA NORMAL YANG DIMINTA TUKANG BANGUNAN DALAM PRAKTEK JUAL BELI BAHAN BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.

BAB IV ANALISIS FATWA MUI TERHADAP LAYANAN FOTO COPY BUKU BERHAK CIPTA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI FUTURES GRAHA PENA SURABAYA

BAB IV ANALISIS TRANSAKSI JUAL BELI BBM DENGAN NOTA PRINT BERBEDA SPBU PERTAMINA DI SURABAYA UTARA

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI LEGEN. A. Analisis Hukum Islam Terhadap Pandangan Tokoh Agama Tentang Praktek

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN SISA PEMBAYARAN DI KOBER MIE SETAN SEMOLOWARU

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI IKAN TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERUBAHAN HARGA JUAL BELI SAPI SECARA SEPIHAK DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB III IMPLEMENTASI AKAD QARD} YANG DIRANGKAI DENGAN AKAD IJA<RAH TEMPAT PENYIMPANAN BARANG JAMINAN QARD} DI KJKS BMT NUSYA, SUKODADI, LAMONGAN

HILMAN FAJRI ( )

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, maka. satu dengan lainnya dalam berbagai kepentingan. 1

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menciptakan

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB I PENDAHULUAN. secara maksimal dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada dan dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. rizki guna memenuhi kebutuhan kehidupannya. Agama telah menganjarkan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBULATAN TIMBANGAN PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DI JALAN KARIMUN JAWA SURABAYA

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagaimana firman Allah Qs. An- Nisa ayat 29 :

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Negara Indonesia sebagai negara yang berkembang, telah

BAB I PENDAHULUAN. yang ada sekarang ini. Selain itu sebagai mahluk sosial manusia yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Dengan akalnya, manusia dapat menciptakan, mengembangkan,

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

JUAL BELI DALAM PERSPEKTIF ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA- MENYEWA TANAH FASUM DI PERUMAHAN TNI AL DESA SUGIHWARAS CANDI SIDOARJO

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

BAB IV DI WTC SURABAYA

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, apalagi budaya konsumtif sudah semakin meluas di tengah-tengah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB I PENDAHULUAN. praktek yang merupakan hasil interaksi sesama manusia adalah terjadinya

BAB IV ANALISIS MENURUT EMPAT MAZHAB TERHADAP JUAL BELI CABE DENGAN SISTEM UANG MUKA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI UANG RUSAK (STUDY KASUS DI PASAR KAYEN PATI) SKRIPSI

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Jual beli adalah salah satu kegiatan ekonomi yang mendapat tempat

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG JUAL BELI ISTISHNA. atas dasar saling merelakan, atau jual beli merupakan pemilikan harta benda

BAB IV. disepakati diawal. Adapun perubahan harga sebelah pihak yang dilakukan. oleh si pembeli tanpa ada kesepakatan kedua belah pihak.

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI QARD} UNTUK USAHA TAMBAK IKAN DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Telah menjadi kehedak Allah bahwa manusia harus hidup bermasyarakat dan saling tolong menolong antara yang satu dengan yang lainnya. Sebagai mahluk sosial, manusia memberikan andil dalam kehidupan orang lain, saling bertransaksi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mencapai kemajuan serta tujuan hidup. Karena itu diperlukan kerjasama yang baik antar sesama manusia. 1 Secara umum tugas manusa adalah mewujdkan kemakmuran dan kesejahteraan dalam hidup dan kehidupan (QS. AL-An am; 165) و ه و ا لذ ي ج ع لك م خ لاي ف ا ل ا ر ض و ر فع ب ع ض كم فو ق ب ع ض د ر ج ات ل ي ب ل و ك م ف ي م ا ء ات ا كم ا ن ر بك س ر يع ا لع قاب و ا نه لغ فور ر ح يم Artinya Dan dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah dibumi dan dia yang mengangkat (derajat) sebagian kamu diatas yang lain, mengujimu atas (karunia) yang diberikan-nya kepadamu, sesungguhnya tuhanmu sangat cepat memberi hukuman dan sunguh dia maha pengampun, lagi maha penyayang.. 2 Manusia adalah kalifah dimuka bumi dan islam memandang bahwa bumi dengan segala isinya adalah amanah Allah kapada manusia agar dimanfaatka 1 Taqyuddin an-nabhani, Membangun sistem ekonomi alternatif perspektif Islam, h. 149 2 Departemen Agama RI. AL-Quran dan terjemah, h.150 1

2 sebaik-baikya bagi kesejahteraan bersama untuk mencapai tujuan yang suci, Allah memberikan petunjuknya kepada mausia melalui rasul yang kemudian dilanjutkan oleh para ulama, petunjuk tersebut meliputi segala sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh manusia baik berupa aqidah, akhlak, muamalah ataupun syariah. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari berbagai kebutuhan untuk kelangsungan hidupnya, untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa memenuhi sendiri melainkan bersosial dan bekerjasama dengan manusia yang lainnya, sehingga manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari selalu membutuhkan orang lain untuk saling bekerjasama, saling tukar menukar, atau manfaat baik dengan cara jual-beli, sewa-menyewa, gadai, bekerja di bidang pertaian dan lain lain. Allah SWT telah menjadikan harta sebagai salah satu tegaknya kemaslahatan manusia di dunia. Untuk mewujudkan kemaslahatan tersebut, Allah telah mensyari'atkan cara perdagangan tertentu. Sebab apa saja yang dibutuhkan oleh setiap orang tidak dapat dengan mudah untuk diwujudkan setiap saat, dan untuk memenuhi kebutuhan tersebut kadang-kadang manusia mendapatkannya dengan cara yang batil atau menggunakan kekerasan dan itu merupakan tindakan yang merusak. Untuk itu perlu adanya sistem yang memungkinkan setiap orang untuk mendapatkan apa saja yang dibutuhkan tanpa harus menggunakan cara yang batil maupun menggunakan cara kekerasan.

3 Perdagangan dalam ekonomi Islam ini salah satunya dapat berbentuk jual beli. Berkaitan dengan prinsip perdagangan, al-qur'an dengan tegas menyatakan: و ا ح ل ال له ا لب ي ع و ح رم ال رب ا "Dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba." (QS. Al-Baqarah: 275) 3 Disamping itu Allah juga mengatur tata cara jual beli yang baik, seperti yang terdapat dalam firman Allah sebagai berikut: ي ا ا يه ا ا لذ ين ء ام ن وا لا ت ا ك ل وا ا م و ا ل كم ب ي ن كم ب ا لب اط ل ا لا ا ن ت كو ن ت ج ار ة ع ن ت ر اض م ن كم و لا ت قت ل وا ا ن ف س ك م "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu." (QS. An-Nisa': 29). 4 Berdasarkan ketentuan al-qur'an diatas dapat dipahami bahwa perdagangan merupakan suatu profesi yang telah dihalalkan oleh Allah, dengan syarat semua aktivitas yang dilakukan harus berlandaskan pada sikap suka sama suka. Jual beli dalam arti umum adalah suatu perikatan tukar-menukar sesuatu yang bukan kemanfaatan dan kenikmatan. Menukar adalah akad yang mengikat dua belah pihak, tukar-menukar adalah salah satu pihak menyerahkan ganti penukaran atas sesuatu yang ditukarkan oleh pihak lain. Dan sesuatu yang bukan 3 Departemen Agama RI. Al-Qur'an dan Terjemah, h. 69 4 Ibid, h. 122

4 manfaat ialah bahwa benda yang ditukarkan adalah dzat (berbentuk) Ia berfungsi sebagai obyek penjualan, jadi bukan manfaatnya atau bukan hasilnya. Sedangkan jual beli dalam arti khusus adalah ikatan tukar-menukar sesuatu yang bukan kemanfaatan dan bukan pula pada kelezatan yang mempunyai daya tarik, penukrannya bukan mas dan bukan pula perak, bendanya dapat direalisasikan dan ada seketika, tidak merupakan hutang baik barang itu ada di hadapan si pembeli maupun tidak. 5 Dari induksi para ulama terhadap al-qur'an dan as-sunnah, di temukan beberapa keistimewaan ajaran muamalah di dalam kedua sumber hukum Islam tersebut diantaranya: 6 1. Prinsip dasar dalam persoalan muamalah adalah untuk mewujudkan kemaslahatan umat manusia, dengan memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai situasi dan kondisi yang mengitari manusia itu sendiri. Hal ini berbeda dengan masalah aqidah dan ibadah yang bersifat menentukan dan menetapkan secara pasti, tegas tanpa diberikan kebebasan kreasi untuk melakukannya. Dalam persoalan muamalah, syari'at Islam hanya memberikan prinsip dan kriteria dasar yang harus dipenuhi oleh setiap jenis muamalah, misalnya mengandung kemaslahatan menjunjung tinggi prinsip-prinsip keadilan, jujur, saling tolong menolong, tidak mempersulit, dan suka sama suka. 5 Hendi Suhendi Fiqh Muamalah, h. 68 6 Nasrun Harun, Fiqh Muamalah, h. 9

5 2. Bahwa berbagai jenis muamalah hukum dasarnya adalah boleh sampai ditemukan dalil yang melarangnya. Ini artinya, selama tidak ada dalil yang melarang suatu kreasi jenis muamalah, maka muamalah itu dibolehkan. Namun demikian berbagai jenis muamalah yang diciptakan dan dilaksanakan oleh umat Islam tidak bisa terlepas dari sikap pengabdian kepada Allah SWT. Dengan demikian, kaidah-kaidah umum yang berkaitan dengan muamalah tersebut harus diperhatikan dan dilaksanakan. Kaidah-kaidah umum yang di tetapkan syara' dimaksud, diantaranya adalah: a) Seluruh tindakan muamalah tersebut tidak terlepas dari nilai-nilai ketuhanan. Artinya, apapun jenis muamalah, yang dilakukan oleh seorang muslim harus senantiasa dalam rangka mengabdi kepada Allah dan senantiasa berprinsip bahwa Allah selalu mengontrol dan mengawasi tindakan tersebut. b) Seluruh tindakan muamalah tersebut tidak terlepas dari nilai-nilai kemanusiaan dan dilakukan dengan mengetengahkan ahlak terpuji. c) Melakukan pertimbangan atas kemaslahatan pribadi dan kemaslahatan masyarakat. Jika memang untuk memenuhi kemaslahatan bersama harus mengorbankan kemaslahatan individu, maka hal itu boleh dilakukan. d) Menegakkan prinsip-prinsip kesamaan hak dan kewajiban diantara sesama manusia.

6 e) Seluruh yang kotor-kotor adalah haram, baik berupa perbuatan, perkataan, seperti penipuan, manipulasi, eksploitasi manusia atas manusia, penimbunan barang, dan kecurangan-kecurangan, maupun kaitannya dengan materi, seperti minuman keras, babi dan jenis najis lainnya. f) Seluruh yang baik dihalalkan. Suatau hal yang membuat persoalan muamalah dalam hal-hal yang tidak secara jelas di tentukan oleh nash sangat luas di sebabkan bentuk dan jenis muamalah tersebut akan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, tempat dan kondisi sosial. Atas dasar itu, persoalan muamalah amat terkait erat dengan perubahan sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Dalam perjalana kegiatan masyarakat, terutama di desa mergosari terdapat salah satu perbuatan hukum yaitu adanya transaksi akad jual beli cabe. Karena jual beli tersebut merupakan suatu perbuatan peralihan hak atas kepemilikan barang yang berupa hasil panen sawah yang sering dilakukan oleh masyarakat di desa mergosari tersebut, jika ada salah satu warga yang sangat membutuhkan uang dalam keadaan yang sangat mendesak, sehingga dia menjual cabenya dengan orang lain dengan cara transaksi akad tanpa adanya kesepakatan harga.

7 Suatu tradisi dalam masyarakat dan ketentuan-ketentuan jual beli banyak bersumber pada hukum kebiasaan, bahwa jual beli dianggap telah terjadi di antara kedua belah pihak, seketika setelahnya orang-orang ini mencapai kesepakatan tentang kebendaan tersebut, akan tetapi mereka belum memiliki kesepakatan tentang harga yang akan diperjual belikan, meskipun benda itu telah diserahkan oleh pembeli dan harganya belum dibayar. Diantara rukun jual beli yang harus dipenuhi adalah adanya perikatan (akad). Akad dalam jual beli ini mengandung arti segala ungkapan serah terima yang dilakukan oleh penjual dan pembeli dan saling memberi petunjuk adanya kerelaan masing-masing. Untuk mengetahui seberapa jauh pandangan tokoh agama islam terhadap hukum jual beli tanpa kesepakatan harga didesa mergosari tuban Maka perlu diadakan penelitian yang mendalam. Dan diharapkan hasil penelitian itu dapat dijadikan bahan penyusuran program pembinaan kehidupan beragama. Dari sini penulis tertarik mengadakan penalitian tentang hukum jual beli tanpa kesepakatan harga. Penelitian ini disusun dalam skripsi oleh penulis diberi judul PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TERHADAP HUKUM JUAL BELI CABE TANPA KESEPAKATAN HARGA DI DESA MERGOSARI KEC. SINGGAHAN KAB. TUBAN (STUDI ANALISIS HUKUM ISLAM),

8 B. Rumusan Masalah Berpijak pada latar belakang masalah dan judul di atas, maka dapat rumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana praktik jual beli cabe tanpa kesepakatan harga di Desa Mergosari Kec. Singgahan Tuban? 2. Bagaimana pandangan tokoh agama Islam tentang pelaksanaan jual beli tanpa kesepakatan harga di Desa Mergosari Tuban? 3. Bagaimana analisisis hukum Islam terhadap pandangan tokoh agama tentang hukum jual beli tanpa kesepakatan harga di Desa Mergosari Tuban? C. Kajian Pustaka Kajian pustaka adalah deskripsi ringkasan tentang kajian atau penelitian yang belum pernah dilakukan di seputar masalah yang di teliti sehingga terlihat jelas bahwa kajian yang sedang dilakukan ini tidak merupakan pengulangan atau duplikasi dari kajian atau penelitian tersebut 7. Sekripsi yang ditulis oleh penulis ini mengkaji tentang pandangan tokoh agama terhadap hukum jual beli cabe tanpa kesepakatan harga. disini, penulis akan mengkaji tentang bagaimana pandangan tokoh agama Islam terhadap praktek jual beli tanpa adanya kesepakatan harga kepada penjual dan pembeli. Subyek penelitian skripsi ini belum pernah dibahas sebelumnya, kajiankajian di bidang muamalah memang banyak membahas tentang jual beli, akan 7 Petunjuk teknis penulisan sekripsi,h.7

9 tetapi belum ada satupun yang menyoroti tentang jual beli tanpa kesepakatan harga. D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui tentang pelaksanaan jual beli cabe tanpa kesepakatan harga oleh para petani cabe didesa mergosari Tuban. 2. Untuk mengetahui tentang bagaimana pandangan para tokoh agama tentang jual beli cabe tanpa kesepakatan harga. 3. Untuk mengetahui tinjauan hukum islam tentang jual beli cabe tanpa kesepakatan harga atas pandangan tokoh agama islam di desa mergosari kecamatan singgahan tuban. E. Kegunaan Hasil Penelitian Hasil dari penelitian tentang pandangan tokoh agama islam terhadap hukum jual beli tanpa kesepakatan harga ini diharapkan dapat digunakan untuk: 1. Kegunaan secara teoritis. a. Dapat dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan hipotesis dan penetapan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penyimpangan. b. Sebagai penambah informasi dan wawasan pengetahuan mengenai jual beli yang dipraktekkan di desa Margosari

10 c. Menambah khasanah keilmuan tentang perdagangan d. Bermanfaat pula untuk merumuskan program pembinaan dan pemanfaatan kehidupan beragama, khususnya yang berkenaan dengan muamalah untuk kalangan para petani F. Definisi Operasional Dari judul penelitian diatas, terdapat beberapa penjelasan tentang pengertian yang bersifat oprasianal dan konsep atau variable penelitan sehingga bisa dijadikan acuan dalam menelusuri, menguji melalui penelitian yakni: 1. Pandangan Pendapat dan pertimbangan atau konsep yang dimiliki seseorang atau golongan di masyarakat yang termaksud menanggapi dan menerangkan segala masalah di dunia ini 8 2. Tokoh Agama Orang-orang yang mempunyai peranan penting di bidang agama Islam di Desa Mergosari. 3. Jual Beli Menukar barang dengan barang atau barang dengan uang dengan jalan melepaskan hak milik dari yang satu kepada yang lain atas dasar saling merelakan. 9 8 Departeman pendidikan nasional, kamus besar bahasa indonesia, h. 821

11 4. Analisis hukum Islam Penguraian dalam hukum Islam 10 Peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang berkenaan dengan masalah-masalah muamalah khususnya mengenai jual beli cabe tanpa kesepakatan harga, berdasarkan dalil-dalil al-qur an, hadits dan hukum syara G. Metode Penelitian Penelitian ini bersifat penelitian dengan tahapan-tahapan seagai berikut: 1. Data yang dikumpulkan Data yang berhasil dikumpulkan, kaitannya dengan jual beli cabe tanpa kesepakatan harga adalah sebagai berikut: a. Data tentang transaksi jual beli cabe b. Data tentang menentukan harga barang c. Data tentang melakukan ijab qabul d. Pandangan tokoh agama tentang jual beli cabe tanpa kesepakatan harga 2. Sumber data Yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini adalah: Sumber primer 9 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, h. 67 10 Pius A Partanto, Kamus Ilmiah Popular, h. 29

12 1) Para petani cabe, untuk data pelaksanaan jual beli cabe tanpa adanya kesepakatan harga meliputi: melakukan transaksi, jual beli, dan penyerahan cabe. 2) Pembeli, dipergunakan untuk memperoleh data tentang menetapkan dan cara menerima cabe. 3) Wawancara dengan para tokoh agama di desa mergosari Sumber skunder 1) Fiqh Muamalah karangan Nasrun Harun 2) Fiqh Muamalah karangan Hendi Suhendi 3) Taqyuddiin Al-Nabhani, Membangun Sistem Ekoomi Alternatif Perspektif Islam. 3. Teknik Pengumpulan Data Adapun metode yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah: 1) Observasi Dalam penelitian ini observasi dilakukan dengan pengamatan secara langsung ke lokasi penelitian untuk memperoleh data yang obyektif yaitu kepada para petani cabe di desa mergosari kecamatan singgahan Tuban.

13 2) Interview Metode yang digunakan untuk mendapatkan data-data melalui wawancara dengan pihak-pihak yang kompeten yaitu para pedagang (petani) yang memperjualbelikan cabe. 4. Metode Pengolahan Data Teknik untuk pengolahan data dalam penelitian ini adalah: a. Editing adalah: memeriksa kembali data-data yang didapat, baik dari segi kelengkapan, keaslian serta kejelasan makna. b. Organizing adalah: menyusun dan mensistematika data yang diperoleh dalam kerangka uraian yang telah ditentukan atau mengatur dan menyusun data yang terkait dengan jual beli. c. Analising, adalah: memberi analisis sebagai dasar bagi penarikan suatu kesimpulan 5. Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul, maka untuk menganalisis data tersebut digunakan metode sebagai berikut: 1) Metode Induktif Metode yang dipergunakan untuk mengemukakan kenyataankenyataan dari hasil penelitian, tentang jual beli cabe tanpa kesepakatan harga yang bersifat khusus menuju kepada kesimpulan yang bersifat umum, yaitu pelaksanaan jual beli cabe tanpa kesepakatan harga di desa

14 mergosari kecamatan singgaha kabupaten tuban dan juga pandangan tokoh agama tentang jual beli tanpa kesepakatan harga. 2) Metode Deduktif Dengan memaparkan dalil-dalil umum dari al-quran dan hadist tentang jual beli dalam islam kemudian dipakai untuk menganalisis proses jual beli cabe di desa mergosari kecamatan singgahan tuban untuk diketahui kesimpulannya. H. Sistematika Pembahasan Demi mendapatkan gambaran yang jelas mengenai sistematika pembahasan dalam skripsi ini penulis membagi dalam 5 bab yaitu: BAB I Pendahuluan yang berisi tentang gambaran umum tentang pola dasar penulisan skripsi ini yaitu meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, kajian pustaka, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi operasional, metode penelitian yang meliputi data yang dikumpulkan, sumber data, teknik pengolahan data, teknik analisis data dan diakhiri dengan sistematika pembahasan BAB II memuat tentang landasan teori terhadap jual beli yang isinya meliputi pengertian jual beli, dasar hukum jual beli, syarat dan rukun jual beli, macam dan bentuk jual beli, hikmah jual beli dan akad jual beli.

15 BAB III memuat tentang laporan hasil penelitian lapangan yang membahas tentang pokok pelaksanaan jual beli tanpa kesepakatan harga di desa mergosari kecamatan singgahan Kabupaten Tuban, diantaranya keadaan geografi dan struktur pemerintahan, keadaan sosial pendidikan, ekonomi dan suasana kehidupan beragama, praktek pelaksanaan jual beli cabe yang terdiri dari: Latar Belakang, proses pelaksanaan akad jual beli, cara mencari pembeli, cara menetapkan harga, cara melakukan ijab dan qabul dan cara membayar. BAB IV memuat tentang analisis terhadap hukum jual beli tanpa kesepakatan harga di desa Mergosari Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban, yang meliputi: pandangan tokoh agama islam tentang hukum jual beli tanpa kesepakatan harga dan analisis usul fiqh pandangan tokoh agama tentang hukum jual beli tanpa kesepakatan harga di desa Mergosari Tuban. BAB V memuat tentang bagian akhir dari skipsi ini yang memuat Penutup, terdiri dari Kesimpulan dan Saran.